BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki tiga unsur atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

Transkripsi:

42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Kondisi bangunan di sekolah ini sudah baik dengan memiliki 7 ruang kelas, 1 kantor, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan 1 ruang koperasi. Siswa berasal dari daerah di sekitar sekolah. Sebagian besar orang tua siswa berada pada tingkat ekonomi menengah. Peneliti merencanakan melakukan penelitian di salah satu kelas di sekolah dasar tersebut. Kelas yang dimaksud yaitu kelas IV. Siswa kelas IV yang dijadikan subjek penelitian ini mempunyai ruang kelas yang cukup luas untuk proses belajar mengajar. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: (1) belum digunakannya teknik POE; (2) kegiatan pembelajaran siswa di kelas IV masih kurang aktif; (3) tempat ini belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang; dan (4) lokasi penelitian yang mudah dijangkau. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun ajaran 2015/2016. Kegiatan penelitian dimulai dari tahap persiapan yang terdiri dari: a) koordinasi perizinan tanggal 9 November 2015, b) pengamatan dan wawancara tanggal 13 November 2015, c) penyusunan proposal November 2015 sampai Februari 2016, d) seminar proposal 4 Februari 2016, e) revisi proposal tanggal 5 Februari 2016 sampai 12 Februari 2016. Pelaksanaan siklus I pertemuan I tanggal 17 Februari 2016, siklus I pertemuan II tanggal 19 Februari 2016, siklus II pertemuan I tanggal 24 42

43 Februari 2016, siklus II pertemuan II tanggal 26 Februari 2016, siklus III pertemuan I tanggal 16 Maret 2016, siklus III pertemuan II tanggal 18 Maret 2016. Analisis data dilaksanakan tanggal 17 Februari 2016 sampai tanggal 8 April 2016. Penyusunan laporan skripsi tanggal 17 Februari 2016 sampai tanggal 12 April 2016. Ujian, revisi, dan penggandaan dilaksanakan pada bulan Mei 2016. B. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di kelas secara bersama (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2014: 3). Jenis penelitian yang digunakan adalah kolaborasi. Pada penelitian ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun. Mahasiswa bertindak sebagai peneliti, sedangkan guru sebagai pelaksana tindakan. C. Subjek Penelitian Mulyasa (2013: 68) mengungkapkan bahwa subjek penelitian adalah sumber yang akan memberikan data dan informasi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek tindakan adalah siswa kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Kedungwinangun tahun ajaran 2015/2016, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Siswa kelas IV tersebut berjumlah 26 anak, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Mereka memiliki latar belakang prestasi akademik yang berbeda-beda satu sama lain. Semua siswa yang ada di kelas tersebut normal, tidak ada anak yang memiliki kekurangan secara fisik maupun mental atau yang termasuk dalam anak berkebutuhan khusus.

44 D. Data dan Sumber Data 1. Data Jenis data yang ada dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi, nilai tes hasil belajar siswa, dan nilai keterampilan proses siswa selama pembelajaran, sedangkan data kualitatif diperoleh dari wawancara dan pengamatan pelaksanaan penggunaan teknik POE. 2. Sumber Data Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2014: 129). Sumber data penelitian ini berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber Data Primer Sugiyono (2013: 193) menyebutkan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah: 1) Siswa Kelas IV Data yang diperoleh dari siswa kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Tahun Ajaran 2015/2016 merupakan data tentang seluruh kegiatan proses pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi menggunakan teknik POE. Keberadaan siswa sebagai subjek penelitian sangat dibutuhkan dalam pengumpulan data. Data tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes. 2) Guru Kelas IV Guru kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun bertindak sebagai pelaksana tindakan dalam penelitian ini. Jadi, peneliti tidak melakukan sendiri tindakan yang sudah dibuat, namun peneliti hanya bertindak sebagai observer. Guru dijadikan sumber data tentang perkembangan sikap dan perilaku siswa serta pelaksanaan teknik POE dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi

45 bunyi. Data tersebut diperoleh berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2013: 193). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen siswa kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun Tahun Ajaran 2015/2016 yang berupa daftar nilai Ulangan Tengah Semester. E. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2013: 193) menyebutkan bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi atau data yang sedapat mungkin mempunyai validitas kuat. Tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran tentang keadaan atau kondisi pada waktu penelitian. Penjabaran tentang ragam atau bentuk-bentuk teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2013: 308) adalah langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Di dalam penelitian ini data yang diperlukan untuk dianalisis adalah data kegiatan siswa dan kegiatan guru serta data kemampuan siswa. Adapun, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut adalah: a. Teknik Tes Arifin (2012: 117) mengungkapkan bahwa teknik tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik dalam bidang kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan isian. Teknik ini digunakan untuk mengukur hasil belajar dari proses pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi di kelas IV dengan menggunakan teknik POE.

46 b. Teknik Nontes Teknik nontes digunakan untuk mengetahui kualitas proses dan produk suatu pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap, minat, bakat, dan motivasi (Arifin, 2012: 152). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan nontes yang akan digunakan yaitu: 1) Lembar Observasi Observasi menurut Arifin (2012: 153) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dilakukan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses berlangsungnya pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi dengan menggunakan teknik POE. Observasi dilakukan dengan format rating scale, yaitu dengan menafsirkan data mentah yang berupa angka atau data kuantitatif kedalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2013: 141). Lembar observasi berisikan serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati. Ketika pengamatan berlangsung, peneliti secara objektif memilih dengan cepat dan memberi tanda cek pada daftar lembar pengamatan dengan memperhatikan deskriptor-deskriptor yang telah ada. 2) Pedoman Wawancara Wawancara menurut Asmani (Wardani, 2015: 57) adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai (interviewee). Wawancara dilaksanakan pada saat selesainya pembelajaran dengan mengambil siswa secara acak serta guru untuk dimintakan data berupa opini maupun saran mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam proses

47 wawancara digunakan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai kekurangan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan agar peneliti dapat memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara atau guru dengan orang yang diwawancari atau peserta didik tanpa melalui perantara (Arifin, 2012: 157-158). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan antara peneliti sebagai pewawancara (interviewer) dengan guru dan siswa sebagai sumber yang diwawancari (interviewee). Wawancara yang dilakukan antara peneliti dan guru bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan teknik POE, sedangkan wawancara yang dilakukan antara peneliti dan siswa bertujuan untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi, serta bagaimana pembelajaran dengan menggunakan teknik POE. 3) Analisis Dokumen Selain menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara, peneliti juga menggunakan dokumen sebagai pelengkap dan penguat data yang lain. Menurut Sugiyono (2013: 329) dokumen adalah catatan perisiwa yang telah berlalu. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang terkait dengan siswa kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun. Dokumen berupa data nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum tindakan. 2. Alat Pengumpulan Data Untuk memudahkan pengolahan data yang akan menuju kepada kesimpulan yang benar maka diperlukan alat pengumpul data yang tepat. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan teknikteknik pengumpulan data yang digunakan. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

48 a. Instrumen Peningkatan Pembelajaran IPA tentang Energi Panas dan Energi Bunyi 1) Definisi Konsep Pembelajaran IPA harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk merekonstruksi dan mengembangkan sendiri pengetahuannya agar terbentuk pembelajaran yang bermakna. Salah satu aspek dalam ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD adalah energi dan perubahannya. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi energi panas dan energi bunyi sebagai materi pembahasan. Peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas IV SD yaitu proses untuk meningkatkan interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang direncanakan dalam mempelajari peristiwa yang terjadi di alam yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang dilakukan melalui pengamatan ataupun ekperimen dengan menggunakan prosedur dan menuntut sikap ilmiah pada siswa kelas IV SD. Peneliti membatasi keberhasilan tersebut berdasarkan nilai proses dan hasil belajar (nilai tes evaluasi) yang mencapai KKM yang ditentukan peneliti, yaitu 70. 2) Definisi Operasional Peningkatan pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi dapat terlihat pada proses dan hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Untuk mengukur tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar siswa, peneliti menentukan indikator-indikator yang akan dicapai siswa selama kegiatan pembelajaran. Indikator untuk penilaian dengan teknik nontes yang akan dicapai siswa yaitu keterampilan proses, yang meliputi: (a) prediksi; (b) observasi; (c) interpretasi; dan (d) mengkomunikasikan, serta sikap ilmiah yang meliputi (a) kerja sama dan (b) rasa ingin tahu. Indikator untuk penilaian dengan teknik tes yang akan dicapai siswa antara lain: (a) mengidentifikasi sumber-sumber energi

49 panas; (b) membuktikan percobaan energi panas; (c) menyebutkan manfaat energi panas dalam kehidupan sehari-hari; (d) mengidentifikasi macam-macam perpindahan panas; (e) membuktikan percobaan perpindahan panas; (f) menyimpulkan manfaat perpindahan panas dalam kehidupan sehari-hari; (g) mengidentifikasi sumbersumber energi bunyi; (h) membuktikan percobaan energi bunyi; (i) menyimpulkan manfaat energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari; (j) mengidentifikasi macam-macam sifat bunyi; (k) membuktikan percobaan perambatan bunyi; (l) menyebutkan manfaat perambatan bunyi dalam kehidupan sehari-hari; (m) menyebutkan contoh pemantulan bunyi; (n) membuktikan percobaan pemantulan bunyi; (o) menyebutkan manfaat pemantulan bunyi; (p) menyebutkan contoh penyerapan bunyi; (q) membuktikan percobaan penyerapan bunyi; dan (r) menyebutkan manfaat penyerapan bunyi. Untuk mengetahui nilai proses dan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berupa lembar observasi untuk menilai proses belajar siswa dan lembar tes untuk menilai hasil belajar siswa. a) Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan siswa selama proses pembelajaran IPA berlangsung. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa. Keterampilan proses meliputi prediksi, observasi, interpretasi, dan mengkomunikasikan. Sikap ilmiah meliputi kerja sama dan rasa ingin tahu. Dalam pelaksanaannya akan diamati oleh tiga observer dan masing-masing akan mengamati 8-9 siswa.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Proses dalam Penggunaan Teknik Predict Observe Explain (POE) No Variabel No. Butir Jumlah Butir 1. Prediksi 1 1 2. Observasi 2 1 3. Interpretasi 3 1 4. Mengkomunikasikan 4 1 5. Kerja sama 5 1 6. Rasa ingin tahu 6 1 Jumlah 6 (Selengkapnya Lembar Observasi Penilaian Proses Belajar Siwa terlampir pada halaman 206-207) 50 b) Lembar Tes Lembar tes yang digunakan dalam penelitian ini berisi soal-soal evaluasi yang dikerjakan secara tertulis oleh siswa kelas IV. Sebelum menyusun lembar tes, maka disusunlah kisi-kisi terlebih dahulu. Kisi-kisi soal yang digunakan di setiap siklus berbeda-beda. Kisi-kisi disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada siklus I, siklus II, dan siklus III adalah sebagai berikut: (1) Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunannya dalam kehidupan sehari-hari. (2) Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Adapun kisi-kisi soal tes pada siklus I, II, dan III dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Bentuk Nomor Ranah Pert Indikator Soal Soal Kognitif I II 8.1.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas 8.1.2 Membuktikan percobaan energi panas 8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas dalam kehidupan seharihari 8.1.4 Mengindentifikasi macam-macam perpindahan panas 8.1.5 Membuktikan percobaan perpindahan panas 8.1.6 Menyebutkan manfaat perpindahan panas dalam kehidupan sehari-hari Keterangan: Pert = Pertemuan = Pilihan Ganda 1,2,3 1,3,4 4 2 5 5 1,2 1,2 3,4 3 5 4,5 Jumlah Soal C1 6 C6 2 C1 2 C1 4 C6 3 C1 3 Total 20 51

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Pert I II Indikator 8.1.7 Mengidentifikasi sumber energi bunyi 8.1.8 Membuktikan percobaan energi bunyi 8.1.9 Menyebutkan manfaat energi bunyi dalam kehidupan seharihari 8.1.10 Mengidentifikasi sifat bunyi 8.1.11 Membuktikan percobaan perambatan bunyi 8.1.12 Menyebutkan manfaat perambatan bunyi dalam kehidupan Keterangan: Pert = Pertemuan = Pilihan Ganda Bentuk Soal Nomor Soal 1,2,4 1,4,5 3 2 5 3 1,2 1,3 3,5 2,4 4 5 Ranah Kognitif Jumlah Soal C1 6 C6 2 C1 2 C1 4 C6 4 C1 2 Total 20 52

Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Tes Siklus III Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Pert I II Indikator 8.1.13 Menyebutkan contoh pemantulan bunyi 8.1.14 Membuktikan percobaan pemantulan bunyi 8.1.15 Menyimpulkan manfaat pemantulan bunyi 8.1.16 Menyebutkan contoh penyerapan bunyi 8.1.17 Membuktikan percobaan penyerapan bunyi 8.1.18 Menyebutkan manfaat penyerapan bunyi Keterangan: Pert = Pertemuan = Pilihan Ganda Bentuk Soal Nomor Soal 1,2 1,4 3 3 4,5 2,5 1,2 1,4 3 3 4,5 2,5 Ranah Kognitif Jumlah Soal C1 4 C6 2 C2 4 C1 4 C6 2 C1 4 Total 20 53 b. Instrumen Pengamatan Penggunaan Teknik Predict Observe Explain (POE) 1) Definisi Konsep Teknik pembelajaran POE adalah teknik pembelajaran yang dilandasi oleh teori pembelajaran konstruktivisme. Teori belajar tersebut dilakukan dengan menggali pengetahuan yang telah diperoleh atau dimiliki siswa sebelumnya dan kemudian menginterpretasikannya melalui kegiatan melakukan prediksi atau membuat dugaan awal dari eksperimen yang akan dilakukan. Selanjutnya, dilakukan observasi untuk menguji kebenaran dari prediksi yang telah dibuat pada awal penggunaan teknik tersebut, dan menerangkan hasil pengamatan dari observasi yang telah dilakukan, apakah sesuai dengan prediksi awal yang telah dibuat atau tidak. Teknik POE terdiri dari enam langkah,

54 yang pertama yaitu orientasi dan motivasi, yang kedua pengenalan eksperimen, yang ketiga adalah penentuan prediksi, yang keempat observasi, yang kelima penjelasan hasil observasi, dan yang keenam adalah follow up. 2) Definisi Operasional Tingkat keberhasilan penggunaan teknik POE dapat dilihat dari skor dan deskripsi yang menunjukkan pelaksanaan langkahlangkah pembelajaran tersebut. Skor dan deskripsi tersebut diperoleh dengan lembar observasi dan pedoman wawancara. a) Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan siswa dan lembar pengamatan guru. Lembar observasi ini dibuat berdasarkan rating scale (skala bertingkat). Untuk menentukan penilaiannya berpedoman pada kriteria penilaiannya yaitu: 0. bila tidak ada indikator yang tampak 1. bila hanya 1 indikator yang tampak 2. bila 2 indikator tampak 3. bila 3 indikator tampak 4. bila semua indikator tampak

Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dalam Penggunaan Teknik Predict Observe Explain (POE) No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1 Orientasi dan motivasi 1, 2 2 2 Pengenalan eksperimen 3, 4, 5, 6 4 3 Penentuan prediksi 7, 8, 9 3 4 Observasi 10, 11, 12, 13 4 5 Penjelasan 14, 15, 16, 17 5 6 Follow up 18, 19, 20 3 Jumlah 20 (Selengkapnya lembar observasi penggunaan teknik Predict Observe Explain (POE) terhadap guru terlampir pada halaman 205-207) 55 Tabel 3.6. Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa dalam Penggunaan Teknik Predict Observe Explain (POE) No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1 Orientasi dan motivasi 1, 2 2 2 Pengenalan eksperimen 3, 4, 5, 6 4 3 Penentuan prediksi 7, 8, 9 3 4 Observasi 10, 11, 12, 13 4 5 Penjelasan 14, 15, 16, 17 5 6 Follow up 18, 19, 20 3 Jumlah 20 (Selengkapnya lembar observasi penggunaan teknik Predict Observe Explain (POE) terhadap siswa terlampir pada halaman 212-214) b) Pedoman Wawancara Wawancara yang dilakukan kepada guru adalah mengenai langkah-langkah dan efektivitas penggunaan teknik POE dalam pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi untuk mengetahui informasi guna memperjelas suatu permasalahan dan wawancara kepada siswa mengenai respon tentang pembelajaran dengan penggunaan teknik POE.

Tabel 3.7. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Penggunaan Teknik Predict Observe Explain (POE) terhadap Guru dan Siswa No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1 Orientasi dan motivasi 1, 2 2 2 Pengenalan eksperimen 3, 4, 5, 6 4 3 Penentuan prediksi 7, 8, 9 3 4 Observasi 10, 11, 12, 13 4 5 Penjelasan 14, 15, 16, 17 5 6 Follow up 18, 19, 20 3 Jumlah 20 (Selengkapnya pedoman wawancara penggunaan teknik Predict Observe Explain (POE) terhadap guru terlampir pada halaman 219-222 dan terhadap siswa terlampir pada halaman 223-226) 56 F. Teknik Uji Validitas Data Sugiyono (2013: 363) menjelaskan bahwa validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada suatu objek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2013: 330). Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Pada penelitian ini, peneliti menggabungkan data dari sumber data yang meliputi siswa, guru kelas, observer, dan dokumen, sedangkan triangulasi teknik yaitu menggabungkan data yang diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggabungkan data yang diperoleh dari teknik tes, observasi, wawancara, dan analisis dokumen. G. Teknik Analisis Data Bogdan (Sugiyono, 2013: 334) menjelaskan bahwa analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara,

57 catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara yang sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis data statistik deskriptif. Teknik analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis penggunaan teknik POE dalam pembelajaran IPA, sedangkan analisis data statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa. Miles & Huberman (Sugiyono, 2013: 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan dengan interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data tersebut meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. 1. Reduksi Data Reduksi data dilakukan dengan cara memilah-milah data yang terkumpul, memfokuskan, merangkum, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi sehingga dapat ditarik kesimpulan. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan berisi tentang inti dari berbagai informasi data yang disajikan secara sistematis serta pemaparan yang singkat dan padat. Namun, memiliki makna yang luas. Penarikan kesimpulan pada setiap akhir proses penelitian dilakukan untuk merefleksikan tindakan yang telah dilaksanakan sehingga dapat membuat perencanaan tindakan selanjutnya.

58 H. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja yang dimaksud disini merupakan uraian tentang petunjuk atau tanda yang diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila mencapai indikator kinerja penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut: Tabel 3.8 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur Target Cara Mengukur Guru melaksanakan teknik POE sesuai dengan langkah yang benar. Respon siswa terhadap proses pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi menggunakan teknik POE. Peningkatan pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi. 85% Diamati saat pembelajaran dan diukur dengan mengunakan lembar observasi guru dan wawancara tentang penggunaan teknik POE yang dilaksanakan. 85% Diamati saat pembelajaran dan diukur dengan mengunakan lembar observasi siswa dan wawancara tentang penggunaan teknik POE yang dilaksanakan. 80% Diukur dari lembar observasi proses belajar siswa dan lembar tes hasil belajar siswa mencapai KKM = 70. I. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti antara lain meminta izin kepada Kepala SD Negeri 1 Kedungwinangun untuk melaksanakan penelitian di kelas IV, melakukan koordinasi dengan guru kolaborator, menyusun rencana pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar evaluasi, kemudian menghubungi observer. Menurut Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2014: 16) terdapat empat tahap dalam penelitian, yaitu: 1. Tahap Perencanaan (planing) Perencanaan merupakan saat dimana peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Langkah-langkah perencanaan secara keseluruhan yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut: (a) mohon izin kepada kepala sekolah untuk melakukan tindakan penelitian; (b) berdiskusi dengan guru untuk

59 mengidentifikasi masalah dan merancang tindak lanjut; (c) menyusun proposal penelitian, (d) berkoordinasi dengan teman sejawat mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan; (e) membuat skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (f) menyiapkan instrumen pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian; serta (g) mempersiapkan alat dokumentasi. 2. Tahap Pelaksanaan (acting) Pelaksanaan merupakan tahap dimana peneliti melakukan tindakan untuk memperbaiki masalah yang ditemukan. Pada tahap ini guru sebagai pelaksana tindakan mengacu pada program yang telah direncanakan dan disepakati. Kegiatan pelaksaan tindakan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. 3. Tahap Pengamatan (observing) Pengamatan merupakan tahap dimana peneliti melakukan pengamatan (pengambilan data) untuk melihat sejuah mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan juga merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, baik menggunakan alat bantu maupun tidak. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan dalam mencapai sasaran. Hal penting yang dicatat dalam tahap ini adalah kadar interpretasi yang terlibat dan rekaman hasil observasi. Observasi harus dilakukan secara bersamaan dengan interpretasi. 4. Tahap Refleksi (reflecting) Refleksi merupakan kegiatan menganalisis tindakan yang telah dilaksanakan pada tiap-tiap siklus. Tahap refleksi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis, interpretasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis, peneliti menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi yang dilaksanaan saat pelaksanaan tindakan. Dari analisis ini, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Setelah data

60 dianalisis, peneliti melakukan interpretasi dari hasil analisis tersebut. Interpretasi adalah pemaknaan hasil obervasi yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Melalui tahap evaluasi ini, peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan pengaruh tindakan yang ditimbulkan. Peneliti mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru, kemudian mencermati kembali secara lebih terperinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-hasilnya, baik yang positif atau negatif. Kegiatan ini diperlukan untuk menemukan hal-hal yang penting. Peneliti bersama guru kemudian mendiskusikannya sehingga dapat dilanjutkan dengan mengidentifikasikan serta menetapkan sasaran-sasaran untuk perbaikan, menyusun perencanaan baru, menggunakan tindakan baru, atau sekedar menjelaskan penggunaan tindakan perbaikan. Pada tahap ini, peneliti dapat membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan kondisi sesudah diberikan tindakan siklusi I. Hasil refleksi pada siklus I merupakan tahap awal dari siklus II. Hasil refleksi pada siklus II merupakan tahap awal dari siklus III. Gambaran dari penelitian tindakan dapat dilihat pada gambar berikut:

61 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Pengamatan Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Modifikasi dari Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2014: 16) Pelaksanaan penelitian berdasarkan modifikasi prosedur penelitian tindakan kelas dari Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2014: 16) ini hanya dilaksanakan dalam 3 siklus selama 6 kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Adapun tahapan kegiatan dalam tiap-tiap siklus penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Siklus I Pelaksanaan siklus I merupakan tindakan yang diberikan pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun sebagai tindak lanjut dari identifikasi masalah yang telah dilakukan. Siklus satu terdiri dari dua kali pertemuan

62 dengan materi energi panas dan perpindahan panas. Tahap-tahap kegiatan pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Tahap perencanaan digunakan sebagai tahap awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah yang perlu ditempuh peneliti pada tahap ini yaitu: (a) mohon izin kepada kepala sekolah untuk melakukan tindakan penelitian; (b) berdiskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah dan merancang tindak lanjut; (c) menyusun proposal penelitian, (d) berkoordinasi dengan teman sejawat mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan; (e) membuat skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi energi panas dan perpindahan panas; (f) menyiapkan instrumen pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian; serta (g) mempersiapkan alat dokumentasi. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tahap pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan pertama materi yang dipelajari adalah energi panas, sedangkan pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah materi tentang perpindahan panas. Guru melaksanakan tindakan pada siklus I dengan menggunakan teknik POE di kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun tahun ajaran 2015/2016 sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah teknik POE yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) orientasi dan motivasi; 2) pengenalan eksperimen; (3) penentuan prediksi; (4) observasi; (5) penjelasan; dan (6) follow up. c. Pengamatan Tahap pengamatan dilaksanakan dengan melakukan pengamatan ketika berlangsungnya proses pembelajaran IPA tentang energi panas maupun perpindahan panas dengan menggunakan teknik POE.

63 Pengamatan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan mengenai kendala yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran. Tahap akhir dari observasi ini adalah melaksanakan diskusi bersama guru kelas IV terhadap tindakan yang telah dilaksanakan sebagai bahan untuk mengadakan refleksi dan menyusun langkah selanjutnya. d. Refleksi Tahap refleksi dilaksanakan setelah tahap observasi. Tahap refleksi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis, interpretasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis, peneliti menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi yang dilaksanaan saat pelaksanaan tindakan dengan menggunakan teknik POE. Dari analisis ini, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Setelah data dianalisis, peneliti melakukan interpretasi dari hasil analisis tersebut. Interpretasi adalah pemaknaan hasil obervasi yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Melalui tahap evaluasi ini, peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan pengaruh tindakan yang ditimbulkan. Hasil refleksi pada siklus I dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan perencanaan tindakan pada siklus II yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. 2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan setelah merefleksi tindakan pada siklus I. Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan menyusun skenario pembelajaran dan RPP dengan materi energi bunyi dan perambatan bunyi untuk siklus II dan mengkoordinasikan RPP tersebut dengan guru kelas IV. Peneliti juga melakukan koordinasi dengan teman sejawat mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Untuk menunjang

64 keberhasilan tindakan pada siklus II, peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan diantaranya peralatan yang akan digunakan saat eksperimen, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang digunakan sebagai pedoman untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dan juga menyiapkan alat dokumentasi untuk merekam kegiatan pembelajaran pada siklus II. Selain itu, peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai observer dan siswa setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tahap pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari dua kali pertemuan. Materi yang dipelajari adalah materi tentang energi bunyi dan perambatan bunyi. Guru melaksanakan tindakan di kelas IV sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat pada RPP untuk memperbaiki tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Selama pembelajaran, guru dan siswa menggunakan langkah-langkah teknik POE seperti yang dilaksanakan pada siklus sebelumnya. c. Pengamatan Tahap pengamatan dilaksanakan dengan melakukan pengamatan ketika berlangsungnya proses pembelajaran IPA tentang energi bunyi dan perambatan bunyi menggunakan teknik POE. Pengamatan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan tentang kendala yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran. Tahap akhir dari observasi ini adalah melaksanakan diskusi bersama guru kelas IV terhadap tindakan yang telah dilaksanakan sebagai bahan mengadakan refleksi untuk melihat kekurangan apa saja yang ada dalam penelitian pada siklus II, kemudian menyusun langkah berikutnya.

65 d. Refleksi Tahap refleksi dilaksanakan setelah tahap observasi. Tahap refleksi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis, interpretasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis, peneliti menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi yang dilaksanaan saat pelaksanaan tindakan menggunakan teknik POE. Dari analisis ini, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Setelah data dianalisis, peneliti melakukan interpretasi dari hasil analisis tersebut. Interpretasi adalah pemaknaan hasil obervasi yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Melalui tahap evaluasi ini, peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan pengaruh tindakan yang ditimbulkan. Pada tahap refleksi, peneliti dapat membandingkan hasil tindakan pada siklus I dengan hasil tindakan pada siklus II. Adapun hasil refleksi pada siklus II dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan perencanaan tindakan pada siklus III yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II. 3. Siklus III a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus III dilaksanakan setelah merefleksi tindakan pada siklus II. Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus III dengan menyusun skenario pembelajaran dan RPP dengan materi pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi untuk siklus III dan mengkoordinasikan RPP tersebut dengan guru kelas IV. Peneliti juga melakukan koordinasi dengan teman sejawat mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus III. Untuk menunjang keberhasilan tindakan siklus III, peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan diantaranya peralatan yang akan digunakan saat eksperimen, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, peneliti menyiapkan lembar observasi yang digunakan sebagai pedoman untuk

66 mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dan juga menyiapkan alat dokumentasi untuk merekam kegiatan pembelajaran pada siklus III. Selain itu, peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai observer dan siswa setelah pelaksanaan tindakan pada siklus III. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Guru melaksanakan tindakan pada siklus III di kelas IV sesuai dengan langkah pembelajaran yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk memperbaiki tindakan yang dilaksanakan pada siklus II. Tahap pelaksanaan pada siklus III ini terdiri dari dua kali pertemuan. Materi yang dipelajari pada pertemuan pertama adalah pemantulan bunyi, sedangkan materi yang dipelajari pada pertemuan kedua adalah penyerapan bunyi. Selama pembelajaran, guru dan siswa menggunakan langkah-langkah teknik POE seperti yang telah digunakan pada siklus-siklus sebelumnya. c. Pengamatan Tahap pengamatan dilaksanakan dengan melakukan pengamatan ketika berlangsungnya proses pembelajaran IPA materi pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi dengan menggunakan teknik POE. Pengamatan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan tentang kendala yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran. Tahap akhir dari observasi ini adalah melaksanakan diskusi bersama guru kelas IV terhadap tindakan yang telah dilaksanakan sebagai bahan mengadakan refleksi untuk kemudian menyusun langkah yang harus dilakukan. d. Refleksi Tahap refleksi dilaksanakan setelah tahap observasi. Tahap refleksi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis, interpretasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis, peneliti menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi yang dilaksanaan saat pelaksanaan tindakan

67 menggunakan teknik POE. Dari analisis ini, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Setelah data dianalisis, peneliti melakukan interpretasi dari hasil analisis tersebut. Interpretasi adalah pemaknaan hasil obervasi yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Melalui tahap evaluasi ini, peneliti mengetahui tingkat keberhasilan dan pengaruh tindakan yang ditimbulkan. Pada tahap refleksi, peneliti membandingkan hasil tindakan pada siklus II dengan hasil tindakan pada siklus III. Pada tahap ini hasil yang diperoleh sudah lebih baik dari siklus sebelumnya dan telah mencapai indikator kinerja penelitian yang ditargetkan sehingga penelitian dihentikan. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan teknik POE dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang energi pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kedungwinangun tahun ajaran 2015/2016.