PERUBAHAN DENYUT NADI PADA MAHASISWA SETELAH AKTIVITAS NAIK TURUN TANGGA



dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. 1. Giriwijoyo S, Sidik DZ. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya; h

Perbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

LAMPIRAN DATA PENGUKURAN BMI BERDASAR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN PADA 30 SUBJEK PENELITIAN. NO TINGGI BADAN (cm) B. BADAN ( kg) BMI ( kg/m2)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan

FORMULIR INFORMASI PENELITIAN

Lampiran 1. Ethical Clearence LAMPIRAN

Uji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel

DAFTAR PUSTAKA. Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Belas Minggu Almeidaa VP, Guimarães FS, Moco VJR, Menezes SLS, Mafort TT, Lopes AJ.

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

Case Processing Summary

UJI SPSS. Shapiro-Wilk. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Independent Samples Test. Levene's Test for Equality of t-test for Equality of Means

KUESIONER. Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kanker Serviks Dan Perilaku Pencegahan Kanker Serviks Di SMA Negeri 1 Kei Kecil

LAMPIRAN. Lampiran 1. Ethical clearance

PENGUKURAN VERTICAL JUMP

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan

1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN


KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT LOYALITAS PASIEN DI POLI KEBIDANAN SILOAM HOSPITAL

: Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Selamat pagi/ siang/ sore,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Nama Lengkap : Intan Mariam Tahirah Tempat/Tanggal Lahir : Kelantan / 19 Augustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER. Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

Proporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden. 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom)

Lampiran. Analisis pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian pada

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

59

QUISIONER PENELITIAN

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

PENGARUH LATIHAN STEP UP TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN

DATA STATISTIK. Statistics. N Valid

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Jakarta, 25 Mei Kepada yth, Univ Esa Unggul. Fakultas Fisioterapi. Di tempat. Dengan hormat,

KUESIONER PENELITIAN Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA. : Pengaruh Pemberian Susu Mengandung EPA pada Jumlah. Sertifikat Ethical Clearance No 150/EC/FK/RSDK/2011

A. Skala Penelitian A-1. Skala Kecerdasan Emosional SMA Seminari A-2. Skala Kecerdasan Emosional SMA Don Bosco Semarang

Lampiran 1. Surat Izin Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit

PERBANDINGAN NILAI MAXIMAL VOLUNTARY VENTILATION SEBELUM DAN SETELAH REHABILITASI OTOT PERNAPASAN PADA PASIEN-PASIEN PENYAKIT PARU NO: RS/NO.

Lampiran 1. Data Penelitian. Karakteristik Responden Penelitian

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara

15. Pongsavee M. Effect of Borax on Immune Cell Proliferation and Sister Chromatid Exchange in Human Chromosomes. Journal of ocupational Medicine and

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Analisa Aitem Uji Coba. Skala Sikap Terhadap Menopause

LAMPIRAN ETHICAL CLEARANCE

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Surat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :..

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

LAMPIRAN 1 HASIL UJI RELIABILITAS SKALA KECERDASAN SOSIAL

Alpha. Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted

LAMPIRAN. VO2MAXsebelum1 VO2MAXsesudah1 VO2MAXselisih1 VO2MAXsebelum2 VO2MAXsesudah2 VO2MAXselisih2. Tests of Normality.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing

DAFTAR PUSTAKA. 1. Indriati E. Antropometri untuk kedokteran, keperawatan, gizi dan. olahraga. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama; 2009.

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

Medan, (Purnama Anggi) ( ) Universitas Sumatera Utara

Uji Normalitas. NPar Tests. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Item N 233. Normal Parameters a,,b Mean Std. Deviation 8.

LAMPIRAN. Proses Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Pengembangan Karyawan. Alternatif Jawaban

SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN A UJI DAYA BEDA AITEM DAN RELIABILITAS. a) Hasiluji daya beda aitem dan reliabilitas skala continuance commitment N % Item-Total Statistics

Lembar Persetujuan menjadi Responden. T. Tangan Responden : Peneliti : Restiana Simorangkir

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. : Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap dan RuangRawat Intensif

Descriptive Statistics

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LAMPIRAN 1. Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi. Angket Penelitian

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :...

LAMPIRAN. Lembar Informed consent subyek. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat :

Kuisioner Penelitian

1. Nama :. 2. Umur :. 4. Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA / SMK ( ) Akademi / Sarjana

MUSCLE ENERGY TECHNIQUE (MET) LEBIH BAIK DARI ECCENTRIC EXERCISE DALAM MENURUNKAN DISABILITAS LENGAN ATAS PADA PENDERITA TENNIS ELBOW

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA : Gandasoebrata R, Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan ke 15, Jakarta:Dian Rakyat

LAMPIRAN I ANGKET PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul

LAMPIRAN 1 SKALA PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Brigham, Eugene F dan Joel F Houston Manajemen Keuangan. Edisi 8 Buku 1. Jakarta. Erlangga

Transkripsi:

PERUBAHAN DENYUT NADI PADA MAHASISWA SETELAH AKTIVITAS NAIK TURUN TANGGA ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Disusun oleh : IRENNE ELLY M.S G2A 002 089

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 LEMBAR PENGESAHAN Telah diseminarkan dihadapan Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing pada tanggal 24 Juli 2006 serta telah diperbaiki sesuai saran yang diberikan, Artikel karya Ilmiah dari: Nama : Irenne Elly M S NIM : G2A 002 089 Fakultas : Kedokteran Universitas : Universitas Diponegoro Semarang Tingkat : Program Pendidikan Sarjana Bagian : Fisiologi Judul : Perubahan Denyut Nadi Pada Mahasiswa Setelah Aktitas Naik Turun Tangga Pembimbing : Prof. Dr. Pasiyan Rachmatullah, SpPD-KP Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Sarjana. Semarang, Agustus 2006 Dosen Penguji Dosen pembimbing Dr. Ari Ardianto, SpB Prof. Dr. Pasiyan Rachmatullah, SpPD-KP NIP: 132 304 744 NIP: 130 368 075

Ketua penguji Dra. Ani Margawati, M.Kes, PhD NIP: 132 046 862 PULSE RATE ALTERING OF STUDENTS AFTER UP AND DOWN STAIRS ACTIVITY Irenne Elly M.S 1, Pasiyan Rachmatullah 2 ABSTRACT Background : During physical actity pulse rate will change as a respon to transport O 2 to the actity muscles. Up and down stairs actity its acti with walking sport that can increase the pulse rate and burning the calories. Objectives : The purpose of the research was to prove how much the up and down stairs actity will increase the pulse rate of students of Medical Faculty of Diponegoro University which the age about 19-23 years old. Method : This study was a quasi experimental with one Pretest-Posttest only design. Samples were taken by system Simple Random Sampling. 30 research subjects who fulfilled the inclusive criterias: the age about 19-23 years old, BMI = 18,5-24,9 kg/m 2, and do not smoke. Data is received from direct measurement of pulse rate. The independent variable is up and down stairs actity, the interval variables are gender, age, body weight, body height, and dependent variable is the pulse rate before and after up and down stairs. The data were processed with SPSS 12.00 for Windows. Analysis was done by normality test with Shapirowilk and Paired t- test correlation test. Results : Most of the research subjects are 21 years old (36,67%). The beginning pulse rate means is 72,09 and pulse rate after up and down stairs means is 74,49. From the paired t- test it is known that there is significant difference between beginning pulse rate and pulse rate after up and down stairs is p = 0,000. Conclution : There was a significant altering between beginning pulse rate and pulse rate after up and down stairs. Keyword : pulse rate, up and down stairs actity 1 Student of Medical Faculty, Diponegoro University, Semarang 2 Lecturer staff of Physiology department of Medical Faculty, Diponegoro University, Semarang PERUBAHAN DENYUT NADI PADA MAHASISWA SETELAH AKTIVITAS NAIK TURUN TANGGA

Irenne Elly M.S 1, Pasiyan Rachmatullah 2 ABSTRAK Latar belakang : Selama aktitas fisik yang kita lakukan maka akan terjadi perubahan denyut nadi sebagai respon untuk mengangkut O 2 ke otot yang sedang beraktitas. Naik turun tangga diperkirakan sama dengan olahraga dengan berjalan kaki yang dapat meningkatkan denyut nadi dan membakar kalori. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar aktitas naik turun tangga akan meningkatkan frekuensi denyut nadi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro usia 19-23 tahun. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan desain Pretest-Posttest design. Pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling. Sebanyak 30 subyek penelitian diperoleh berdasarkan kriteria inklusi yaitu: umur antara 19-23 tahun, BMI = 18,5-24,9 kg/m 2, dan tidak merokok. Data diperoleh dari pengukuran denyut nadi secara langsung. Variabel bebas adalah aktitas naik turun tangga, variabel antara adalah jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan, dan variabel tergantung adalah denyut nadi sebelum dan sesudah naik turun tangga. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 12.00 for Windows. Analisa dilakukan dengan uji normalitas Shapirowilk dan uji korelasi t- berpasangan. Hasil : Didapatkan sebagian besar subyek penelitian berumur 21 tahun sebanyak 36,67%. Rerata denyut nadi awal adalah 72,09 dan rerata denyut nadi setelah naik turun tangga adalah 74,49 dengan uji t- berpasangan didapatkan perbedaan yang bermakna antara denyut nadi awal dan denyut nadi setelah naik turun tangga yaitu p = 0,000. Disimpulkan : Terdapat perubahan yang bermakna antara denyut nadi awal dan denyut nadi setelah naik turun tangga. Kata kunci : denyut nadi, aktitas naik turun tangga 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2 Staf Pengajar Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang PENDAHULUAN Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktitas sehari-hari. Jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah ke seluruh tubuh yang berfungsi untuk mengangkut O 2 yang dibutuhkan oleh otot beraktitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan 1. Sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi 2.

Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya 1. Hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. Perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk physical fitness test, dimana perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukkan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini, misalnya pada olahragawan tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada denyut jantung karena terjadi efisiensi kerja jantung oleh miokardium sehingga terjadi perlambatan denyut jantung dengan peningkatan stroke volume 3. Pada pencegahan penyakit jantung, penggunaan tangga sangat dianjurkan, karena dengan aktif naik turun dengan menggunakan tangga diperkirakan sama dengan berolahraga dengan berjalan kaki, dengan demikian maka jantung secara tidak langsung akan bekerja seperti saat berolahraga. Olahraga yang dianjurkan tidak harus berat. Olahraga dengan menggunakan tangga pada gedung bersifat aman dan mudah untuk dilakukan 4. Aktitas naik turun tangga merupakan salah satu aktitas yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung. Aktitas ini akan meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah yang juga bersifat membakar kalori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar aktitas naik turun tangga akan meningkatkan frekuensi denyut nadi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP usia 19-23 tahun. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimental dengan design penelitian Pre-Postest design. Populasi target adalah laki-laki dan wanita mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan kelompok umur 19-23 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2006 dengan menggunakan tangga gedung bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang sebelumnya telah dilakukan pengukuran tinggi tiap anak tangga = 17,5 cm; sudut anak tangga yang satu dengan anak tangga yang lain = 79 o ; sudut tangga terhadap lantai = 38 o. Pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling sedangkan untuk mendapatkan besar sampel minimal digunakan rumus dan dari perhitungan didapatkan sampel minimal sebanyak 16 orang 5. Dalam penelitian diambil sampel 30 orang (15 orang laki-laki, 15 orang wanita) untuk menghindari drop out. Sampel penelitian dipilih berdasarkan ketentuan kriteria yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro laki-laki dan wanita berumur 19-23 tahun yang tidak menderita hipertensi dan tidak menderita kelainan penyakit jantung. Gambar 1. ukuran anak tangga yang digunakan

17,5 cm 79 o 38 o Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran denyut nadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Data dikumpulkan dengan tehnik pengukuran dan pencatatan langsung dari probandus setelah naik turun tangga selama dua menit. Berdasarkan penelitian sebelumnya untuk naik turun tangga yang sama dengan waktu tiga menit dicapai rerata nadi maksimal 147,76 kali/menit untuk laki-laki dan 123,8 kali/menit untuk wanita. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dijumpai bahwa rata-rata waktu yang diperlukan untuk naik tangga dengan langkah tanpa jeda adalah dua menit sehingga dalam penelitian ini digunakan waktu perlakuan selama dua menit. Pengukuran denyut nadi dihitung dengan perabaan arteri radialis menggunakan stopwatch pada posisi perlakuan dalam keadaan duduk mulai dari sebelum dan sesudah melakukan perlakuan. Sebagai variabel bebas adalah aktitas naik turun tangga dan variabel antara adalah jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan dan variabel tergantung adalah denyut nadi sebelum dan sesudah naik turun tangga. Dari data yang telah didapatkan akan dibandingkan perubahan denyut nadi pada perlakuan dari sebelum naik turun tangga sampai sesudah naik turun tangga. Sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov atau dengan uji Shapirowilk. Setelah didapatkan distribusi data yang normal maka digunakan uji parametrik dengan uji-t berpasangan sedangkan jika sebaran data tidak normal maka dilakukan uji non parametrik. Derajat kemaknaan adalah berbeda bermakna apabila p<0,05. HASIL Hasil penelitian selama bulan Maret Juni 2006 didapatkan subyek penelitian yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 30 orang (15 laki-laki dan 15 wanita). Dari penelitian didapatkan bahwa usia subyek penelitian terbanyak adalah 21 tahun ( 36,67%) sedangkan usia yang paling sedikit subyek adalah 23 tahun (13,33%).

Tabel 1. karakteristik subyek penelitian Umur Frekuensi SD 19 4 8.30 20 7 5.35 21 11 5.26 22 7 5.02 23 1 5.29 Total 30 Tabel 2 menunjukkan bahwa rerata denyut nadi awal adalah 72,09 sedangkan denyut nadi akhir setelah naik turun tangga adalah 74,49. Hal ini memperlihatkan adanya perubahan denyut nadi setelah melakukan aktitas. Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk diketahui bahwa sebaran data untuk nadi awal ( p= 0,3 ) dan nadi akhir setelah latihan ( p= 0,1) adalah normal maka digunakan uji t berpasangan. Distribusi subyek berdasarkan nadi awal dan nadi akhir dapat dilihat pada gambar 1. Tabel 2. denyut nadi sebelum dan setelah naik turun tangga Variabel SD Rerata Denyut nadi awal 70.65 72.09 Denyut nadi akhir 61.42 74.49

Gambar 2. Box Plot distribusi sampel berdasarkan nadi awal (NA) dan nadi akhir (Nak) setelah latihan 140.00 26 130.00 120.00 110.00 100.00 90.00 80.00 4 70.00 NA NAk

Dari hasil uji statistik t- berpasangan antara denyut nadi awal dan denyut nadi setelah naik turun tangga didapatkan adanya perbedaan yang sangat bermakna (p<0,05). Perbedaan antara denyut nadi awal dan denyut nadi setelah naik turun tangga yaitu p=0,000. PEMBAHASAN Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang dapat diraba pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pada pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung dihasilkan oleh kontraksi otot jantung saat memompakan darah. Kecepatan denyut jantung yang normal mempunyai periode kontraksi sebesar 0,40 dari siklus jantung 1. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan denyut nadi yang signifikan yang merupakan respon kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot 6. Pengaturan kardiovaskular terlihat dengan segera seturut dengan latihan 7. Kerja ini juga berfungsi untuk mengangkut O 2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan. Saat jantung dalam keadaan istirahat, denyut nadinya akan lebih sedikit. Denyut nadi normal adalah 60-80 kali per menit 8. Bagi mereka yang tidak pernah olahraga, denyut jantung umumnya 80 kali per menit karena kerja jantung yang cukup berat. Tetapi orang yang melakukan olahraga dengan teratur jantung biasanya dapat berdenyut kurang dari 80 kali per menit 9. Pada latihan fisik akan terjadi perubahan pada sistem cardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung ini dilakukan dengan meningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung 10. Disaat melakukan latihan fisik maka otot jantung akan mengkonsumsi O 2 yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat maka konsumsi O 2 ikut naik pula. Jadi konsumsi O 2 oleh otot jantung dapat dihitung dengan mengalikan denyut nadi dan tekanan darah sistolik. Otot jantung yang terlatih membutuhkan lebih sedikit O 2 untuk sesuatu beban tertentu dan membutuhkan jumlah O 2 yang kurang pula untuk pekerjaan fisik atau aktitas. Jadi latihan jasmani akan mengurangi kebutuhan jantung akan O 2 melalui penurunan jumlah beban yang harus dikerjakan dan juga memperbaiki fungsi metabolik dari miokardium 11. Hal ini terlihat pada atlit yang mengalami bradikardi dan peningkatan curah jantung saat istirahat namun saat melakukan kerja akan terjadi denyut jantung

yang lebih lambat dengan curah jantung yang lebih besar yang disebut efisiensi kerja jantung 12. Menggunakan tangga daripada elevator akan menyebabkan otot besar bergerak 8. Ini termasuk bentuk latihan isotonik yang sangat bermanfaat bagi sistem cardiovaskular karena akan meningkatkan curah jantung 10. Olahraga aerobik merupakan bentuk olahraga yang baik untuk kebugaran kardiorespirasi 8. Peningkatan denyut nadi saat aktitas sebaiknya antara 70-75 % dari denyut nadi maksimal. Sedangkan denyut nadi maksimal adalah 220 sebagai angka absolut dikurangi umur 13. Walaupun hanya menggunakan tangga dalam beraktitas akan mempengaruhi dan memperbaiki kerja jantung. Dengan kata lain sangat dianjurkan untuk aktif bergerak. KESIMPULAN Berdasarkan penyajian data di pembahasan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan bermakna dari denyut nadi awal dan denyut nadi setelah aktitas naik turun tangga. Semakin besar perubahan denyut nadi maka penyesuaian terhadap fungsi kardiorespirasi termasuk buruk. SARAN Bagi pembaca terutama para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro agar lebih mengutamakan bergerak aktif menggunakan tangga daripada elevator karena dapat merangsang sistem kardiorespirasi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan demikian secara tidak langsung dapat menggantikan olahraga yang seharusnya rutin dilakukan untuk menjaga kebugaran tiap mahasiswa. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu yang lebih panjang dan juga penelitian tentang jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktitas naik turun tangga tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Dengan berakhirnya karya tulis ini, peneliti mengucapkan puji syukur kepada Bapa di Sorga karena dengan pimpinan-nya maka dapat terwujud artikel ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Pasiyan Rachmatullah, SpPD yang senantiasa membimbing penulis dalam penyusunan artikel ini dan Dr. Hardian atas bimbingan metode penelitian. Tidak lupa juga ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta, beserta semua teman-teman yang telah bersedia membantu menjadi subyek penelitian ini dan juga semua pihak yang telah turut membantu terlaksananya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA 1. Guyton AC, Hall JE, alih bahasa, Irawati Setiawan. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 9. jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997 : p.133-372. 2. Scott MG. Analysis of human motion. Ed 2. New York : Appleton Century Crafts; 1963 : p. 100-1. 3. Price SA, Wilson LM, alih bahasa, Peter Anugerah. Patofisiologi konsep klinis proses proses penyakit. Ed 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995 : p. 480-92. 4. Intisari. Mayo Clinic : Pedoman perawatan sendiri. Jakarta : PT Gramedia; 2002: p. 251-55. 5. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Ed 2. Jakarta: CV Sagung Seto; 2002 : p. 259-85. 6. Ganong WF. Reew of medical physiology. Ed 21. United States : The McGraw-Hill Companies Inc; 2003 : p. 635-38. 7. Anonim. Blood pressure and exercise. Dec/Jan 97/98. Available from http://www.afpafitness.com/articles/pressurelink.ht. diakses tanggal 5 Desember 2005 8. Anggi. Ingin senam pertimbangkan kondisi tubuh. 26 April 2004. Available from http://cyberwoman.cbn.net.id/detil.asp?kategori=health&newsno=619. diakses tanggal 21 Juni 2006. 9. Kuntaraf KL, Kuntaraf J. Olahraga sumber kesehatan. Bandung : Indonesia Publishing House; 1992 : p. 39-63. 10. Nadi H, Iwan NB. Manula dan olahraga ditinjau dari sistem cardiovaskular. Cermin Dunia Kedokteran no. 78, 1992 : 52-56. 11. Anonim. Latihan jasmani dan jantung. Available from http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/08latihanjasmani012.pdf/08latihanjasmani012.html. diakses tanggal 21 Juni 2006. 12. Fox E. Sports Physiology. Philadelphia : WB Saunders; 1979 : p. 219-30. 13. Sadoso S. Aktif bergerak kurangi resiko penyakit jantung koroner. 2006. Available from http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=ewarticle&artid=152&itemid=3. diakses tanggal 21 Juni 2006 LAMPIRAN 1. Data denyut nadi awal dan denyut nadi setelah naik turun tangga L/P Umur TB BB BMI NA Nak Selisih

L 20 72 172 24.34 84 108 24 L 20 69 174 22.79 98 110 12 L 21 55 170 19.03 86 104 18 L 21 65 170 22.49 73 77 4 L 22 65 176 20.98 82 118 36 L 19 82 185 23.9 85 113 28 L 21 66 169 23.1 76 114 38 L 21 71 176 22.92 88 108 20 L 21 68 173 22.72 80 89 9 L 21 61 160 23.83 75 105 30 L 22 66 175 21.55 94 110 16 L 19 65 175 21.22 76 103 27 L 22 70 170 24.22 87 103 16 L 22 54 174 20.07 76 103 27 L 23 51 166 18.5 74 85 11 P 22 52 160 20.3 79 98 19 P 22 63 160 24.6 81 105 24 P 20 60 167 21.5 85 88 3 P 21 54 163 20.32 79 98 19 P 21 56 158 22.4 80 97 17 P 21 55 160 21.48 82 88 6 P 20 56 160 21.88 81 107 26 P 19 56 161 21.6 77 107 30 P 20 50 160 19.53 82 110 28 P 21 55 155 22.89 71 108 37 P 21 54 150 24 91 138 47 P 20 56 165 20.57 71 105 34 P 19 52 158 20.83 73 110 37 P 20 58 165 21.3 84 100 25 P 22 43 151 18.85 88 120 32 Keterangan : L/P : LAKI-LAKI/PEREMPUAN BB : BERAT BADAN TB : TINGGI BADAN BMI : BODY MASS INDEX NA : NADI AWAL Nak : NADI AKHIR LAMPIRAN 2. Data statistik deskriptif dan uji normalitas Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

NA 30 100.0% 0.0% 30 100.0% NAk 30 100.0% 0.0% 30 100.0% Descriptives Statistic Std. Error NA Mean 80.9667 1.22754 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 78.4561 Upper Bound 83.4773 5% Trimmed Mean 80.6481 Median 80.5000 Variance 45.206 Std. Deation 6.72352 Minimum 71.00 Maximum 98.00 Range 27.00 Interquartile Range 9.50 Skewness.628.427 Kurtosis.097.833 NAk Mean 104.3000 2.13517 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 99.9331 Upper Bound 108.6669 5% Trimmed Mean 104.1296 Median 105.0000 Variance 136.769 Std. Deation 11.69483 Minimum 77.00 Maximum 138.00 Range 61.00 Interquartile Range 12.00 Skewness.149.427 Kurtosis 1.882.833 Kolmogorov-Smirnov(a) Tests of Normality Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. NA.106 30.200(*).961 30.337 NAk.156 30.061.944 30.117 * This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

LAMPIRAN 3. Paired t- test correlation test T-Test Paired Samples Statistics Std. Error Mean N Std. Deation Mean Pair 1 NA 80.9667 30 6.72352 1.22754 NAk 104.3000 30 11.69483 2.13517 Paired Samples Correlations

Pair 1 NA & NAk N Correlation Sig. 30.397.030 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Pair 1 NA - NAk Lower Upper -23.33333 10.93345 1.99616-27.41595-19.25072-11.689 29.000