PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA Nama : Lely Yunita Sari NPM : 24209199
BAB PENDAHULUAN Latar Belakang Faktor yang berpengaruh besar terhadap kegiatan produksi pada perusahaan Manufaktur. Peranan Akuntansi Biaya didalam melakukan pengendalian biaya produksi. Manfaat Biaya Standar dalam pengendalian biaya produksi.
Rumusan Masalah 1. Apakah ada selisih yang terjadi pada Biaya produksi di PD. Mebel Jepara Putra? 2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya selisih - selisih pada biaya produksi di PD. Mebel Jepara Putra? 3. Apakah selisih - selisih tersebut menguntungkan atau merugikan bagi perusahaan?
Batasan Masalah Menggunakan data Keuangan biaya produksi PD. Mebel Jepara Putra pada bulan Januari 2012. Menggunakan Produk Kursi Tamu dengan dua tipe yang berbeda yaitu kursi tamu tipe Monako dan kursi tamu tipe Minimalis sebagai objek penelitian. Menggunakan metode dua selisih untuk perhitungan selisih pada BBB dan BTKL, serta metode tiga selisih untuk selisih pada BOP. memperhitungkan
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah terjadinya penyimpangan atau selisih menurut data perusahaan. 2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan atau selisih menurut data perusahaan. 3. Untuk mengetahui apakah selisih tersebut mengutungkan atau merugikan bagi perusahaan.
Metodelogi Penelitian Objek Penelitian : PD. Mebel Jepara Putra Alamat : Jl. Nusantara Raya no. 10 perumnas. 3 Kec. Bekasi Timur, Kel. Aren Jaya Kota Bekasi. Data atau Variabel : Data Primer Metode Pengumpulan Data atau Variabel Pengamatan (Obeservasi) Wawancara
Alat Analisis Yang Digunakan Analisis dengan menggunakan metode dua selisih untuk BBB dan BTKL Analisis dengan menggunakan metode tiga selisih untuk BOP.
BAB PEMBAHASAN Data Perusahaan PD. Mebel Jepara Putra adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan furnitur. Berikut merupakan data tabel rincian biayabiaya yang diperoleh dari PD. Mebel Jepara Putra, yaitu :
Biaya Bahan Baku Tabel 4.1 NO Daftar Harga Bahan Baku Kursi Tamu Tipe Monako JENIS BAHAN BAKU 1 Kayu Jati kelas/jenis A4 Bulan Januari 2012 KUANTITAS STANDAR (SATUAN) HARGA STANDAR PER SATUAN (Rp) KUANTITAS SESUNGGUH NYA (SATUAN) KUANTITAS SESUNGGUH NYA PER SATUAN (Rp) 1 M 3 6.000.000 1M 3 5.500.000 2 Kain/Lawon Jok 3 Karet dan Busa Jok 4 Kaca ukuran 5 Milimeter 1M 40.000 1M 50.000 1M 100.000 1M 150.000 1.5 M 450.000 1.1 M 350.000 Sumber : PD. Mebel Jepara Putra
Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan Baku Kursi Tamu Tipe Minimalis Bulan Januari 2012 NO JENIS BAHAN BAKU 1 Kayu Jati kelas/jenis A1 KUANTITAS STANDAR (SATUAN) HARGA STANDAR PER SATUAN (Rp) KUANTITAS SESUNGGUH NYA (SATUAN) HARGA SESUNGGUH NYA PER SATUAN (Rp) 1 M 3 1.800.000 1 M 3 2.500.000 Sumber : PD. Mebel Jepara Putra Untuk memperoleh hasil selisih harga bahan baku dan selisih kuantitas bahan baku dapat diperoleh dengan perhitungan menggunakan metode dua selisih.
Rumus perhitungan selisih tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut SH = (HSt HS) x KS rumus perhitungan selisih harga SK = (KSt KS) x HSt rumus perhitungan selisih kuantitas Dimana : SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas/efisiensi HSt = Harga Standar KSt = Kuantitas Standar HS = Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas Sesungguhnya
Misalnya : Perhitungan Bahan Baku dengan menggunakan metode dua selisih untuk kedua Tipe kursi tamu. Selisih Harga Bahan Baku Kayu Jati untuk kursi tamu tipe Monako SH = (HSt Hs) x Ks = (Rp6.000.000 Rp5.500.000) x 1 = Rp500.000 (Selisih menguntungkan) Kayu Jati untuk kursi tamu tipe Minimalis SH = (HSt Hs) x Ks = (Rp1.800.000 Rp2.500.000) x 1 = Rp700.000 (selisih tidak menguntungkan)
Selisih Kuantitas Bahan Baku Kayu Jati untuk kursi tamu tipe Monako KS = (KSt Ks) x HSt = (1-1) x Rp6.000.000 = Rp0 Kayu Jati untuk kursi tamu tipe Minimalis KS = (KSt Ks) x HSt = (1-1) x Rp1.800.000 = Rp0
Biaya Tenaga Kerja Langsung Tabel 4.3 Daftar BTKL Standar Bulan Januari 2012 NO JENIS KURSI TAMU TUSt/Jam JKSt (Jam) 1 Monako Rp. 2.500 1.176 2 Minimalis Rp. 2.500 992 Sumber : PD. Mebel Jepara Putra Tabel 4.4 Daftar BTKL Sesungguhnya Bulan Januari 2012 NO JENIS KURSI TAMU TUS/Jam JKS (Jam) 1 Monako Rp. 1.500 1.617 2 Minimalis Rp. 1.500 1.364 Sumber : PD. Mebel Jepara Putra
Untuk memperoleh hasil selisih tarif upah tenaga kerja dan selisih efisiensi tenaga kerja dapat diperoleh dengan perhitungan menggunakan metode dua selisih. Rumus perhitungan selisih tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : STU = ( TUSt TUS ) x JKS SEU = ( JKSt JKS ) x TUSt Dimana : STU = Selisih Tarif Upah TUSt SEU TUS JKS JKSt = Tarif Upah Standar = Selisih Efisiensi Upah = Tarif Upah Sesungguhnya = Jam Kerja Sesungguhnya = Jam Kerja Standar
Contoh Perhitungan BTKL: Perhitungan BTKL dengan Metode Dua Selisih untuk kedua tipe kursi tamu. Kursi tamu tipe Monako Selisih tarif upah = (TUSt TUS) x JKS = (Rp 2.500 Rp 1.500) x 1.617 = Rp 1.617.000 (Selisih menguntungkan) Selisih efisiensi upah = (JKSt JKs) x TUSt = (1.176 1.617) x Rp 2500 = Rp 1.102.500 (Selisih tidak menguntungkan)
Kursi tamu tipe Minimalis Selisih tarif upah = (TUSt TUS) x JKS = (Rp 2.500 Rp 1.500) x 1.364 = Rp 1.364.000 (Selisih menguntungkan) Selisih efisiensi upah = (JKSt JKS) x TUSt = (992 1.364) x Rp 2.500 = Rp 930.000 (Selisih tidak menguntungkan)
BIAYA OVERHEAD PABRIK Tabel 4.5 Daftar Harga BOP Standar Untuk Kursi Tamu Tipe Monako Bulan Januari 2012 BOP Variabel Biaya bahan penolong Rp 4.025.000 Pph Rp 575.000 Telepon Rp 201.250 Listrik dan air Rp 575.000 Pembelian Rp 1.840.000 Ongkos kirim barang Rp 862.500 Gaji untuk pemilik perusahaan Rp 1.552.500 Upah Lembur untuk pemilik perusahaan Rp 345.000 Perlengkapan Rp 431.250 Peralatan Rp 2.634.581 Mesin Rp 4.283.750 Biaya lain-lain Rp 230.000 Jumlah BOP variabel Rp 17.555.831 BOP Tetap Listrik dan air Rp 297.100 Telepon Rp 124.400 Pemeliharaan dan perbaikan Rp 891.500 Penyusutan gedung Rp 1.437.500 Penyusutan mesin Rp 1.121.010 Penyusutan kendaraan Rp 287.500 Penyusutan peralatan Rp 47.024 Jumlah BOP tetap Rp 4.206.034 BOP Standarnya Rp 21.761.865
Tabel 4.6 Daftar Harga BOP Standar Untuk Kursi Tamu Tipe Minimalis Bulan Januari 2012
Tabel 4.7 Daftar Harga BOP Sesungguhnya Untuk Kursi Tamu Tipe Monako Bulan Januari 2012
Tabel 4.8 Daftar Harga BOP sesungguhnya untuk Kursi Tamu Tipe Minimalis Bulan Januari 2012
Dalam metode tiga selisih, BOP dibagi menjadi tiga macam selisih, yaitu : Misalnya : 1. Selisih Pengeluaran 2. Selisih Kapasitas 3. Selisih Efisiensi Perhitungan selisih BOP dengan menggunakan metode tiga selisih pada kedua tipe kursi tamu. Dasar yang digunakan untuk membebankan BOP kepada produk adalah jam tenaga kerja langsung.
Perhitungan selisih BOP dengan Metode Tiga Selisih untuk Kursi Tamu Tipe Monako Jkst = 7 pekerja x 8 jam x 21 hari = 1.176 jam Jks = 7 pekerja x 11 jam x 21 hari = 1.617 jam Jkn = 7 pekerja x 9 jam x 21 hari = 1.323 jam BOP Standar : BOP Variabel = Rp 17.555.831 = Rp 14.928/jam 1.176 jam BOP Tetap = Rp 4.206.034 = Rp 3.577 /jam + 1.176 jam Rp 18.505 /jam
Selisih pengeluaran BOP sesungguhnya Rp 20.031.437 BOP Standar : BOP T = Rp 3.577 x 1.323 = Rp 4.732.371 BOP V = Rp 14.928 x 1.617 = Rp 24.138.576 + (Rp 28.870.947) Selisih Pengeluaran Rp 8.839.510 (selisih menguntungkan) Selisih kapasitas Kapasitas normal 1.323 jam Kapasitas sesungguhnya 1.617 jam Kapasitas lebih yang terpakai 294 jam Tarif BOP tetap Rp3.577 per jam Selisih Kapasitas Rp1.051.638 (selisih menguntungkan)
Selisih efisiensi Selisih Efisiensi = (Jkst Jks) x Tarif BOP standar = (1.176 jam 1.617 jam) x Rp 18.505 = Rp 8.160.705 /Jam (selisih tidak menguntungkan) Jurnal Terhadap Selisih Jurnal Terhadap Selisih Untuk Kursi Tamu Tipe Monako 1. Selisih BBB Kayu jati Barang dalam proses BBB Rp 500.000 Selisih harga bahan baku Rp 500.000 Kain / Lawon jok Selisih harga bahan baku Rp 10.000 Barang dalam proses - BBB Rp 10.000
Karet dan busa jok Selisih harga bahan baku Rp 50.000 Barang dalam proses BBB Rp 50.000 Kaca ukuran 5 Milimeter Barang dalam proses BBB Rp 290.000 Selisih harga bahan baku Rp 110.000 Selisih kuantitas bahan baku Rp 180.000 2. Selisih BTKL Selisih efisiensi upah Rp 1.102.500 Barang dalam proses BTKL Rp 514.500 3. Selisih BOP Selisih tarif upah Rp 1.617.000 Selisih efisiensi Rp 8.160.705 Barang dalam Proses BOP Rp 8.160.705 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 9.891.148 Selisih pengeluaran Rp 8.839.510 Selisih kapasitas Rp 1.051.638
Perhitungan selisih BOP dengan Metode Tiga Selisih untuk Kursi Tamu Tipe Minimalis Jkst = 4 pekerja x 8 jam x 31 hari = 992 jam Jks = 4 pekerja x 11 jam x 31 hari = 1.364 jam Jkn = 4 pekerja x 9 jam x 31 hari = 1.116 jam BOP Standar : BOP Variabel = Rp 12.976.049 = Rp 13.081/jam 992 jam BOP Tetap = Rp 3.108.730 = Rp 3.134/jam + 992 jam Rp 16.215 /jam
Selisih pengeluaran BOP sesungguhnya Rp 14.580.545 BOP standar : BOP T =Rp 3.134 x 1.116 = Rp 3.497.544 BOP V = Rp 13.081 x 1.364 = Rp17.842.484+ (Rp21.340.028) Selisih Pengeluaran Rp 6.759.483 (selisih menguntungkan) Selisih kapasitas Kapasitas normal 1.116 jam Kapasitas sesungguhnya 1.364 jam Kapasitas lebih yang terpakai 248 jam Tarif BOP tetap Rp 3.134 perjam Selisih Kapasitas Rp 777.232 (selisih menguntungkan)
Selisih efisiensi = (Jkst Jks) x Tarif BOP Standar = (992 jam 1.364 jam) x Rp 16.215 Selisih Efisiensi = Rp 6.031.980 /Jam (Selisih tidak menguntungkan) Jurnal Terhadap Selisih Jurnal Terhadap Selisih Untuk Kursi Tamu Tipe Minimalis 1. Selisih BBB Kayu jati Selisih harga bahan baku Rp 700.000 Barang dalam proses BBB Rp 700.000
2. Selisih BTKL Selisih efisiensi upah Rp 930.000 Barang dalam proses - BTKL Rp 434.000 Selisih tarif upah Rp 1.364.000 3. Selisih BOP Selisih efisiensi Rp 6.031.980 Barang dalam Proses BOP Rp 6.031.980 BOP Sesungguhnya Rp 7.536.670 Selisih pengeluaran Rp 6.759.483 Selisih kapasitas Rp 777.232
Kesimpulan Setelah penulis melakukan pengujian pada rincian biayabiaya produksi yaitu BBB, BTKL dan BOP yang terjadi pada PD. Mebel Jepara Putra diperoleh adanya selisih pada biaya-biaya produksi tersebut. Dimana selisihselisih ini sebagian besar disebabkan oleh faktor eksternal perusahaan. Dan selisih-selisih ini memberikan dampak positif bagi perusahaan sebab dari selisih-selisih biaya yang terjadi memberikan keuntungan bagi perusahaan. Hal ini terlihat dari banyaknya selisih menguntungkan dari setiap elemen-elemen biaya produksi pada PD. Mebel Jepara Putra.
Saran 1. Selisih menguntungkan yang terjadi sebaiknya tetap dipertahankan dengan cara memperhatikan anggaran yang telah ditetapkan, bahkan kalau pun bisa dalam anggaran tersebut tidak terjadi selisih. Hal ini nantinya akan membawa perusahaan tersebut menjadi lebih efisiensi dan efektif dalam mengelola anggaran biaya produksinya. 2. Sebaiknya perusahaan lebih melatih kembali para pekerjanya supaya nantinya dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai mutu yang tinggi serta untuk menghindari jam kerja menganggur, dan juga sebaiknya perusahaan melakukan kembali pengrekrutan tenaga kerja yang baru. 3. Seharusnya pemilik perusahaan lebih mengawasi BOP dengan cara mengontrol kapasitas yang ada sehingga tidak