BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development) atau R & D. Pemilihan penggunaan

PENGEMBANGAN METODE BERMAIN DENGAN PAPAN BUSA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. pythagoras dalam memecahkan masalah mengacu pada model pengembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS VIII SMP ISLAM YAKIN TUTUR KABUPATEN PASURUAN ABSTRAK

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Hasil analisis data penelitian dan pengembangan buku ajar kewirausahaan, dapat

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan. tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

III. METODE PENGEMBANGAN. Pengembangan modul pengantar ekonomi dan bisnis berbasis kompetensi di

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

III. METODE PENGEMBANGAN Pendekatan dan Prosedur Penelitian Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika Siswa Pendidikan Dasar Kelas VII Sebagai Implementasi KBK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini meliputi 2 hal pokok yakni 1) pengembangan model perangkat

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

BAB III METODE PENGEMBANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan metode penelitian dalam penelitian pengembangan rruy7ini, akan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Penilaian Kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dirujuk dan

PENGEMBANGAN MEDIA CHART BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS¹. Oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

III. METODE PENELITIAN. Pada bab III metode penelitian ini, akan dibahas tentang metode yang dikembangkan,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

Penelitian dan Pengembangan R&D

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENGENALKAN HURUF DAN BILANGAN PADA ANAK USIA USIA DINI DI TK. BHAKTI MANDALA JEMBER TA.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dengan menggunakan data-data kuantitatif dan kualitatif. Menurut

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Skor Ketertarikan siswa pada media pembelajaran. Kesesuaian materi pembelajaran. Kualitas dan manfaat media pembelajaran

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

Pengembangan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments Berbasis Literasi di Sekolah Dasar

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENJALANKAN USAHA KECIL KERAJINAN TANGAN 1) Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 04

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Transkripsi:

59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Produk yang dikembangkan berupa metode bermain dengan papan busa. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural menurut Borg & Gall (2003: 571) yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat penelitian. Model prosedural merupakan model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam model ini, Borg & Gall (2003: 571) memadukan langkah-langkahnya dengan model Dick & Carey (dalam Borg & Gall, 2003: 571) yang terdiri dari sepuluh langkah, yaitu : Langkah 1 adalah assess needs to identify goal(s); Langkah 2 adalah conduct instructional analysis; Langkah 3 adalah analyze learners and contexts; Langkah 4 adalah write performance objectives; Langkah 5 adalah develop assessment instruments; Langkah 6 adalah develop instructional strategy; Langkah 7 adalah develop and select instructional materials; Langkah 8 adalah design and conduct formative evaluation of intructional; Langkah 9 adalah revise intruction; Terakhir langkah 10 adalah design and conduct summative evaluation (Borg & Gall, 2003: 571). Namun dalam pelaksanaannya Borg & Gall menyarankan hingga

60 langkah ke 7 karena merupakan rangkaian dalam evaluasi formatif, sedangkan langkah 8, 9 dan 10 merupakan tingkat lanjut yang sudah merupakan rangkaian dalam evaluasi sumatif. Jadi pada penelitian ini peneliti menggunakan langkah-langkah yang disarankan Borg & Gall (2003) yaitu hingga langkah ke 7 karena masih dalam rangkaian evaluasi formatif. 3.2 Tempat dan Subjek Penelitian 2.4.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SD Negeri Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah dengan sempel SD Negeri 1 Cimarias, SD Negeri 2 Sidorejo dan SD Negeri Inti Sinar Seputih. Ketiga sampel tersebut diambil secara Non Probability dengan strategi Purposive Sampling, hal ini diambil sebagai teknik pengambilan sampel karena guna kelancaran proses pelaksanaan penelitian, salah satunya dan hal yang paling penting adalah prosedur perizinan dari lembaga yang bersangkutan. 2.4.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Bangunrejo Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan rincian 18 Siswa SD Negeri 1 Cimarias, 29 Siswa SD Negeri 2 Sidorejo dan 22 Siswa SD Negeri Inti Sinar Seputih.

61 3.3 Langkah-Langkah Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini peneliti gambarkan sebagai berikut: Gambar 3.3 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (Borg & Gall, 2003) Langkah-langkah penelitian di atas merupakan rangkaian evaluasi formatif yang disarankan oleh Borg & Gall dengan melihat atau memadukan model Dick & Carey. Untuk lebih jelasnya, tahapan penelitian ini dapat jelaskan sebagai berikut: 1. Penilaian terhadap identifikasi tujuan. Pada langkah pertama ini melibatkan definisi tujuan untuk program atau produk instruksional, yang mencakup penilaian terhadap kebutuhan. Dari identifikasi awal terdapat potensi yang dapat dikembangkan. Potensi merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi bisa dari sekolah maupun lingkungan sekitar sekolah tersebut, seperti papan busa bekas mading, kardus atau karton, kayu, dan benda-benda lainnya, selain dari lingkungan potensi juga bisa berasal dari peserta didiknya seperti selalu ungin tahu, selalu berusaha rajin berangkat sekolah, selalu ingin beraktivitas dan lainnya. Jika dikaitkan dengan teknologi jaman sekarang yang serba elektronik dan digital, sebagian besar

62 sekolah dasar di Kecamatan Bangunrejo belum memiliki alat atau media untuk mengaplikasikan TIK seperti kelengkapan komputer belajar siswa, OHP maupun LCD proyektor. Tanpa alat atau media tersebut bukan berarti proses pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara optimal, karena pendidik bisa memanfaatkan potensi yang ada di sekitar sekolah tersebut seperti papan busa baik yang baru atau bekas, lingkungan sosial maupun benda-benda nyata sekitar sekolah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diketahui banyak potensi yang dapat diolah menjadi sebuah produk pembelajaran. Dalam hal ini sebenarnya yang dibutuhkan bukanlah benda ataupun lingkungan yang berpotensi, tetapi sebuah teknologi berupa metode pembelajaran yang mampu mengelola potensi yang ada. 2. Melakukan analisis pembelajaran. Dalam langkah ini, peneliti melakukan analisis terhadap pembelajaran yang terjadi selama ini di sekolah dasar di kecamatan Bangunrejo. Sebenarnya di sebagian sekolah proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan berbagai strategi diantaranya yaitu sudah presentasi materi dengan menggunakan berbagai media seperti menggunakan gambar dan radio type, namun penggunaan media tersebut belum dapat melibatkan peserta didik secara aktif.

63 3. Menganalisis siswa dan konteks. Langkah ini dirancang untuk mengidentifikasi keterampilan peserta didik termasuk juga didalamnya adalah sikap dan karakteristik peserta didik. Pembelajaran diatur sehingga siswa siap untuk menerima dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru untuk membentuk karakternya. 4. Menulis tujuan metode bermain dengan papan busa Langkah ini mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan pengajaran ke dalam tujuan kinerja yang lebih spesifik. Tujuan kinerja disini adalah tujuan prilaku yang diharapkan yaitu dengan cara menyediakan sarana untuk berdiskusi tentang tujuan dari program pembelajaran atau produk pada semua tingkat dan pemangku kepentingan dilembaga tersebut. Diharapkan masukan mereka dapat menjadi dasar bagi perencanaan yang tepat dari bahan pembelajaran, pilihan jenis tes, dan sistem pembelajaran. 5. Mengembangkan instrumen penilaian. Dalam langkah ini, instrumen penilaian yang dikembangkan harus langsung berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang ditentukan dalam tujuan kinerja. Karena jumlah objek penilitian yaitu berupa peserta didik yang cukup banyak jadi lebih baik jika menggunakan jenis penilaian pilihan ganda.

64 6. Mengembangkan strategi pembelajaran. Dalam langkah ini, strategi pembelajaran khusus dikembangkan untuk membantu belajar dengan upaya mereka untuk mencapai setiap tujuan kinerja. Untuk itu, peneliti menggunakan sebuah metode bermain dengan papan busa yang diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pilihan agar tujuan kinerja peserta didik dapat tercapai secara optimal. 7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran Langkah terakhir yang disarankan Borg & Gall (2003) adalah mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran. Dalam hal ini bisa melibatkan pengembangan produk berupa bahan ajar maupun metode yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif. 3.4 Metode Penelitian Tahap 1 Studi Pendahuluan 3.4.1 Kajian Pustaka Dalam hal ini peneliti mencari literatur atau teori sebagai dasar untuk dilaksanakannya penelitian dan pengembangan metode bermain dengan papan busa. 3.4.2 Kajian Empirik Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan potensi dan kondisi yang ada di lingkup SD Negeri Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah.

65 3.4.3 Analisis Kebutuhan Siswa Dalam hal ini peneliti mencari mencari hal yang dibutuhkan siswa dalam proses belajar dan pembelajarannya. Peneliti menggunakan lembar kuisioner dalam menganalisis kebutuhan siswa. 3.4.4 Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data pada penelitian tahap I dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan kuisioner analisis kebutuhan siswa, dalam hal ini lembar kisioner disebarkan pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Kecamatan Bangunrejo digunakan untuk melihat potensi dan kebutuhan siswa. 3.4.5 Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Untuk melihat potensi dan kondisi belajar yang berlangsung pada saat itu, peneliti menggunakan angket analisis kebutuhan siswa yang disebarkan pada 18 Siswa SD Negeri 1 Cimarias, 29 Siswa SD Negeri 2 Sidorejo dan 22 Siswa SD Negeri Inti Sinar Seputih. Adapun kisi-kisi instrumen ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.4.5 Kisi-kisi dan Instrumen Analisis Kenutuhan Siswa No Aspek yang dinilai Indikator Jumlah Butir Pertanyaan Jenis Instrumen 1. Kepuasan siswa 1. Kepuasan siswa terhadap hasil belajarnnya 1 Angket Kuisioner

66 No Aspek yang dinilai 2 Kesenangan siswa Indikator 2. Kepuasan Siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan duru. 1. Kesenangan siswa tehadap belajar sendiri atau belajar kelompok 2. Kesenangan siswa tehadap bentuk pembelajaran yang dilakukan 3. Kesenangan siswa tehadap pengumpulan tugas 4. Kesenangan siswa tehadap bentuk media yang diinginkan Jumlah Butir Pertanyaan 1 2 8 1 7 Jenis Instrumen Angket Kuisioner 3.4.6 Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data pada tahap ini data diolah secara kualitatif dengan teknik derskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan atau menarasikan hasil penelitian berupa data kuantitatif yang diperoleh melalui lembar observasi atau angket.

67 3.5 Metode Penelitian Tahap II Pengembangan Desain Produk 3.5.1 Model Rancangan Eksperimen Dalam tahap penelitian ini juga dilakukan pengujian yang dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektivitas mengajar lama dengan yang baru menurut Sugiyono (2011: 415). Indikator penilannya adalah efektivitas aktivitas belajar dengan pendekatan SAVI dan hasil belajar. Dengan demikian eksperimen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.5.1 Desain eksperimen (before-after) (Sumber: Sugiyono, 2011: 415) Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa adalah metode mengajar lama dan metode mengajar baru. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dan. 3.5.2 Populasi dan Sampel 1 Populasi Populasi dalam penelitian tahap II adalah SD Negeri Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah. 2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah SD Negeri 1 Cimarias, SD Negeri 2 Sidorejo dan SD Negeri Inti Sinar Seputih.

68 3.5.3 Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data pada penelitian tahap II dilakukan dengan empat cara yaitu deng menggunakan soal tes, pedoman observasi, foto dan video serta angket kemenarikan produk. 3.5.4 Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian Dalam penelitian tahap ini merupakan proses pengembangan produk, agar produk yang akan dihasilkan optimal maka penelitian tahap ini menggunakan beberapa instrumen untuk menilainya. Adapun instrumens tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 3.5.4.1 Soal Tes Soal tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa, instrumens ini berisi 20 butir soal berupa pilihan ganda. Dalam penulisan soal, peneliti meminta bantuan pada ahli evaluasi agar intrumen ini dapat mengukur hasil belajar siswa secara optimal. Adapun kisi-kisi instrumen ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.5.4.1 Kisi-Kisi Soal Tes No Aspek yang dinilai Indikator 1. Hasil 1. Menyebutkan kebutuhan belajar siswa sehari-hari. siswa 2. Mengelompokkan kebutuhan pokok siswa dalam kehidupan seharihari. Jumlah Butir Soal Jenis Instrumen 20 Soal Tes Uji Kompetensi

69 No Aspek yang dinilai Indikator 3. Mengelompokkan Jumlah Butir Soal Jenis Instrumen kebutuhan sekunder siswa dalam kehidupan seharihari. 4. Mengelompokkan kebutuhan tersier siswa dalam kehidupan seharihari. 5. Menganalisis manfaat kebutuhan siswa berdasarkan tingkat kebutuhannya. 6. Menceritakan sejarah kegiatan ekonomi berdasarkan pemahaman sendiri. 7. Menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi berdasarkan pemahaman sendiri. 3.5.4.2 Pedoman Observasi Pedoman observasi berupa format keaktifan siswa terhadap media pembelajaran, instrumen ini digunakan untuk melihat tingkat keaktifan siswa terhadap metode bermain dengan papan busa dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini aktivitas siswa di analisis dengan pendekatan SAVI.

70 Pedoman observasi juga terdiri dari yang dilaksanakan sebelum dilakukan treatment dan sesudah treatment. Adapun kisi-kisi pedoman observasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.5.4.2 Kisi-Kisi Pedoman Observasi No Aspek yang dinilai Indikator 1. Somatif 1. Ketepatan gerak tubuh sesuai arahan instruksional 2. Kecepatan dan kelincahan tubuh 3. Ekspresi dan improvisasi gerak tubuh sesuai arahan instruksional 2. Auditori 1. Mendengarkan penjelasan guru, teman dan orang lain dalam persentasi pelajaran 2. Bertanya dan memberikan jawaban secara lisan dalam kegiatan pembelajaran 3. Bertanya dan memberikan jawaban secara lisan dalam kegiatan pembelajaran Jumlah Butir Observasi Jenis Instrumen 3 Lembar Observasi 3 Lembar Observasi

71 No Aspek yang dinilai Indikator 3. Visual 1. Perhatian berpusat pada pembelajaran 2. Menafsirkan sebuah gambar, diagram, grafik, tabel, cerita peristiwa dan lainnya 3. Menggambarkan kembali sebuah gambar, cerita, perisiwa dan lainya dengan bahasa dan kemampuan sendiri 4. Intelektual 1. Menghubungkan pengalaman dengan materi pelajaran 2. Mampu memecahkan masalah dalam kegiatan pembelajaran 3. Mengumpulkan tugas tepat waku Jumlah Butir Observasi Jenis Instrumen 3 Lembar Observasi 3 Lembar Observasi 3.5.4.3 Foto dan Video Foto dan video untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam penelitian. Adapun kisi-kisi foto dan video adalah sebagai berikut: Tabel 3.5.4.3 Kisi-Kisi Foto dan Video No. Jenis Format Jumlah 1 Video 1 2 Foto 16

72 3.5.4.4 Angket Kemenarikan Angket kemenarikan untuk melihat seberapa menarik metode belajar yang telah dikembangkan. Adapun kisi-kisi angket kemenarikan adalah sebagai berikut: Tabel 3.5.4.4 Kisi-Kisi Angket Kemenarikan No Aspek yang dinilai 1 Ketertarikan siswa Indikator 1. Rasa senang/ketertarikkan siswa terhadap metode bermain dengan papan busa 2 Kemudahan 1. Mudah memahami materi pelajaran setelah menggunakan metode bermain dengan papan busa 2. Mudah mengerjakan soal-soal pelajaran setelah menggunakan metode bermain dengan papan busa 3. Dapat meningkatkan semangat belajar setelah menggunakan metode bermain dengan papan busa Jumlah Butir Pertanyaan Jenis Instrumen 1 Angket Kemenarikan 3 Angket Kemenarikan

73 No Aspek yang dinilai Indikator 3 Kesulitan 1. Kesulitan atau bingung dalam belajar jika menggunakan metode bermain dengan papan busa. 4 Kebosanan 1. Merasa bosan dengan metode bermain dengan papan busa 5 Kemampuan siswa dalam bekerja sama 1. Menggunakan kemempuan sendiri dalam belajar menggunakan metode bermain dengan papan busa 2. Kesulitan bekerja sama dalam pembelajaran yang menggunakan metode bermain dengan papan busa. Jumlah Butir Pertanyaan Jenis Instrumen 1 Angket Kemenarikan 1 Angket Kemenarikan 2 Angket Kemenarikan 4.5.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis ialah data kualitatif dan kuantitatif dengan uraian sebagai berikut : 1. Data Kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik derskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan atau menarasikan hasil

74 penelitian berupa data kuantitatif yang diperoleh melalui lembar observasi maupun angket. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa sebelum treatment dan sesudah treatment. Untuk membuktikan signifikansi perbedaan kerja lama dan kerja baru diuji secara statistik dengan t-test berkorelasi (related) menurut Tuckman (dalam Setyosari, 2012: 243). Adapun rumus yang digunakan untuk t-test sebagai berikut: 1. Menghitung varian kelompok (Tuckman dalam Setyosari, 2012: 243) 2. Langkah-langkah menghitung nilai-t: 1. 2. 3. (Langkah 1 Langkah 2) = 4. = 5. = 6. =

75 3.6 Uji Validasi Ahli Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa metode bermain dengan papan busa, dan aspek yang diuji oleh beberapa ahli terdiri dari desain pembelajaran, media dan evaluasi. Dalam menentukan nilai, peneliti mengambil rata-rata nilai dan saran dari beberapa ahli dengan rincian sebagai berikut: 3.6.1 Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Uji validasi desain pembelajaran berfungsi untuk menilai kelayakan pembelajaran yang dirancang, hal tersebut bertujuan agar pembelajaran dapat diaplikasikan secara optimal. Uji validasi dilakukan oleh Drs. Siswantoro, M.Pd dan Dra. Sulistiasih, M.Pd selaku dosen PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dalam proses ini peneliti secara sengaja menampilkan nilai dari segi setiap aspek, tujuannya agar dapat memperbaiki aspek yang kurang. Untuk lebih jelasnya penilaian dari ahli desain pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.6.1 Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Penilaian No. Pernyataan Ahli 1 Ahli 2 Ratarata 1. Pemilihan SK/KD tepat dengan metode bermain dengan papan busa 4 4 4 2. Indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK/KD 3. Pemilihan materi sesuai dengan SK/KD

76 No. Pernyataan Penilaian Ahli 1 Ahli 1 Ratarata 4. Langkah-langkah pembelajaran tersusun secara rapih dan lengkap 3 3 3 5. Perumusan dan perencanaan alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran 4 4 4 6. Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran 4 4 4 7. Pembelajaran berpusat pada siswa 4 4 4 8. Proses pembelajaran sesuai dengan konteks dan perkembangan siswa 9. Penggunaan bahasa dan kalimat sesuai EYD 10. Pembelajaran dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah 3 3 3 Keterangan Ahli: 1. Ahli 1 : Drs. Siswantoro, M.Pd 2. Ahli 2 : Dra. Sulistiasih, M.Pd Adapun saran maupun perbaikan yang harus dilakuakan antara lain yaitu langkah-langkah pembelajaran harus sesuai dengan teori bermain, pembelajaran harus kontekstual, penyusunan kata dan kalimat serta tanda baca dalam penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebaiknya diperbaiki sesuai dengan ejaan yang disepakati (EYD).

77 3.6.2 Hasil Penilaian Ahli Media Uji validasi media berfungsi untuk menilai kelayakan media (produk) yang dikembangkan berupa metode bermain dengan papan busa, hal tersebut bertujuan untuk mengelola dan memperbaiki produk agar produk yang dihasilkan dapat lebih bermanfaat dan tepat sasaran. Uji validasi dilakukan oleh Drs. Siswantoro, M.Pd dan Dra. Sulistiasih, M.Pd selaku dosen PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dalam proses ini peneliti secara sengaja menampilkan nilai dari segi setiap aspek, tujuannya agar dapat memperbaiki aspek yang kurang. Untuk lebih jelasnya penilaian dari ahli media adalah sebagai berikut: Tabel 3.6.2 Hasil Penilaian Ahli Media No. Pernyataan Penilaian Ahli 1 Ahli 2 Ratarata 1. Metode bermain dengan papan busa sesuai dengan tujuan pembelajaran 2. Metode bermain dengan papan busa sesuai dengan tingkat kemampuan siswa 3. Bentuk media yang digunakan dalam metode bermain dengan papan busa menarik perhatian bagi siswa 4. Proses permainan dalam metode bermain dengan papan busa menarik bagi siswa 4 4 4

78 No. Pernyataan Penilaian Ahli 1 Ahli 2 Ratarata 5. Metode bermain dengan papan busa dapat menumbuhkan sikap kerjasama bagi siswa 4 4 4 6. Metode bermain dengan papan busa dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar 3 3 3 7. Metode bermain dengan papan busa mudah untuk dipahami oleh siswa 8. Metode bermain dengan papan busa efektif untuk proses pembelajaran 3 3 3 9. 10. Metode bermain papan busa dapat mempermudah siswa untuk menangkap materi pelajaran dalam belajarnya Metode bermain dengan papan busa mudah diterapkan kembali oleh pendidik/guru dalam strategi pembelajarannya 3 3 3 Keterangan Ahli: 1. Ahli 1 : Drs. Siswantoro, M.Pd 2. Ahli 2 : Dra. Sulistiasih, M.Pd Adapun saran maupun perbaikan yang harus dilakuakan antara lain yaitu memerlukan banyak waktu untuk membuat dan memainkan metode bermain dengan papan busa ini, dalam video proses bermain dengan papan busa ditambahkan lagi video atau gambar yang mewakili materi tentang kebutuhan manusia.

79 3.6.3 Hasil Penilaian Ahli Evaluasi Uji validasi evaluasi berfungsi untuk menilai kelayakan pembelajaran yang berlangsung, tulak ukur yang menjadi penilaian dalam evaluasi berupa penilaian alat ukur aktivitas siswa dan hasil belajar siswa berupa lembar pedoman observasi dan soal tes uji kompetensi. Uji validasi dilakukan oleh Drs. Siswantoro, M.Pd dan Dra. Sulistiasih, M.Pd selaku dosen PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Dalam proses ini peneliti secara sengaja menampilkan nilai dari segi setiap aspek, tujuannya agar dapat memperbaiki aspek yang kurang. Untuk lebih jelasnya penilaian dari ahli evaluasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.6.2 Hasil Penilaian Ahli Media No. Pernyataan Penilaian Ahli 1 Ahli 2 Ratarata 1. Bentuk soal cocok diberikan pada siswa tingkat sekolah dasar 3 3 3 2. Jumlah soal cukup mewakili untuk mengukur kemampuan siswa 4 3 3,5 3. Soal tes sesuai dengan SK/KD 4. Soal tes dapat mengukur keberhasilan indikator dan tujuan pembelajaran 5. Dapat mengukur hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor 3 3 3

80 No. Pernyataan Penilaian Ahli 1 Ahli 2 Ratarata 6. Bahasa dalam penulisan soal mudah dimengerti oleh siswa 4 4 4 7. Kalimat dalam penulisan soal sesuai dengan EYD 8. Petunjuk pengisian soal mudah dan dapat dimengerti oleh siswa 4 4 4 9. Meminimalisasi kesalahan dalam penulisan soal 10. Pengurutan soal sesuai dengan tingkat kesulitannya 4 4 4 Keterangan Ahli: 1. Ahli 1 : Drs. Siswantoro, M.Pd 2. Ahli 2 : Dra. Sulistiasih, M.Pd Adapun saran maupun perbaikan yang harus dilakuakan antara lain yaitu penyusunan kata dan kalimat dalam penulisan soal sebaiknya lebih teliti lagi karena banyak huruf dan kata yang kurang lengkap sehingga kurang jelas makna sebenarnya, penulisan huruf kapital pada alternatif pilihan jawaban diperbaiki.