BAB I PENDAHULUAN. emosi yang positif, negatif atau netral. Tanggapan emosional ini bertindak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat kualitas pelayanan yang baik agar pelanggan merasa puas dengan

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI BMT PAHLAWAN TULUNGAGUNG AHMAD ROFIQ AZMIRRIZAL NIM

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Dimana baitul

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN 2008), 118.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Nasabah. buruk atau derajat (kepandaian, kecerdasan), kualitas. 1 Penafsiran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. dengan pimpinan puncak suatu organisasi. Masing masing sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. mereka dengan mendapatkan bagi hasil dan juga dengan prinsip tolong

BAB I PENDAHULUAN. potensi ekonomi agar berhasil guna secara optimal. Kemajuan ekonomi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB V PEMBAHASAN. kepada bank adalah dengan adanya undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa perusahaan. Salah satu usaha yang mungkin saat ini menarik bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. 1 Diantara anugrah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PEMBIAYAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH AL SALAAM AMAL SALMAN KANTOR CABANG LEUWILIANG

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dekade sebelumnya, sehingga sektor ini memberikan kontribusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. mesin air, memasak, hingga melalukan pekerjaan rumah tangga lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dana pinjaman, membayar zakat, atau melakukan penagihan. 1

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menentukan keberhasilan bisnis ini 1. Yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dari waktu ke waktu. Hal ini karena, hampir semua sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pendirian dan perkembangan Lembaga Keuangan berbasis syari'ah di

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan di dunia bisnis di masa sekarang ini sangat ketat. Untuk meraih kesuksesan dalam persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kualitas mutu pelayanan yang baik agar nasabah merasa puas dengan produk yang ditawarkan. mutu pelayanan dan kepuasan nasabah merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan, karena mutu pelayanan yang diberikan suatu perusahaan berpengaruh langsung terhadap kepuasan nasabah. Nasabah secara langsung atau tidak langsung akan memberikan penilaian terhadap jasa yang akan dibeli atau yang pernah dikonsumsinya. Penilaian kinerja ini ternyata sangat erat hubungannya dengan penilaian kualitas produk. Konsumen membandingkan persepsi mereka atas kualitas produk setelah menggunakan produk tersebut sesuai dengan ekspektasi kinerja produk sebelum mereka membelinya. Tergantung pada bagaimana kinerja aktual dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, mereka akan mengalami emosi yang positif, negatif atau netral. Tanggapan emosional ini bertindak sebagai masukan atau input dalam persepsi kepuasan atau ketidakpuasan menyeluruh mereka. Tingkat kepuasan atau ketidak puasan ini juga akan dipengaruhi oleh evaluasi konsumen atas ekuitas pertukaran, serta oleh atribusi mereka terhadap 1

2 kinerja produk. 1 Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian keseluruhan antara apa yang diterima dan dialami dibandingkan dengan yang diharapkan. 2 Pada dasarnya kepuasan nasabah mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan nasabah merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurangkurangnya dapat memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan nasabah, sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan yang diinginkan nasabah. 3 Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan maka nasabah merasa tidak puas, sedangkan jika kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya nasabah merasa puas. Dan jika kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka nasabah akan merasa sangat puas. Mutu pelayanan memiliki hubungan erat dengan kepuasan nasabah. Mutu pelayanan memberikan suatu dorongan kepada nasabah untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan pihak perusahaan. Apabila sudah terjalin ikatan, maka nasabah akan memilih perusahaan tersebut dan ketika mereka datang di perusahaan itu, mereka sudah mempunyai harapan tentang layanan macam apa yang akan diperoleh (diterima) berdasarkan pengalamannya, komunikasi dari mulut ke mulut yang pernah didengarnya, informasi lain yang pernah diterima serta dipengaruhi oleh kebutuhannya. 1 Michael Minor, Perilaku Konsumen Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal 89. 2 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),hal 118. 3 Freddy Rangkuti, Pengukuran Kepuasan Konsumen,(Jakarta: Gramedia Pustaka, 2000)hal 23.

3 Sehingga layanan yang pernah dialami ini akan menjadi standar perbandingan layanan yang diterima sekarang. 4 Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan tantangan besar bagi BMT itu karena sebagaian besar masyarakatnya telah menggunakan keuangan non syariah. Sebagai lembaga keungan syariah, berdasarkan asas pancasila dan UUD 45, BMT harus berpegang teguh pada prinsip prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas untuk mampu tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai kesuksesan di dunia dan di akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial dan bisnis), juga keterpaduan antara fisik dan mentarl, rohani dan jasmani. Kekeluargaan dan kebersamaan berarti untuk mencapai kesuksesan tersebut diraih secara bersama, baik antara pengurus dan pengelola maupun dengan nasabah. Kemandiriian BMT tidak dapat hidup hanya bergantung pada uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi harus mampu berkembang secara mandiri dengan memanfaatkan meningkatnya partisipasi nasabah dan masyarakat terhadap lembaga tersebut, untuk itulah pola pengelolanya harus profesional. karana BMT mempunyai visi dan misi. BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah nasabah (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan kehidupan nasabah pada khususnya dan masyarakat umumnya. 5 4 Ibid.,hal 120. 5 Muhammad Ridwan Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (Yogyakarta:UII Press,2004). Hal 162-169

4 BMT Pahlawan Tulungagung, yang bertempat di Jl. KHR Abdul Fatah (Ruko Pasar Ngemplak No. 33). Untuk menjaga eksitensinya, BMT Pahlawan Tulungagung juga tidak terlepas dari problematika dalam pemuasan nasabahnya. Sama seperti pada bank bank yang lain, BMT Pahlawan Tulungagung berupaya menerapkan pelayanan yang terbaik dan bermutu dalam melayani semua nasabahnya tanpa terkecuali. Dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabahnya, BMT Pahlawan Tulungagung memiliki standart yang sama dalam mengukur pelayanan yang bermutu.adapun standart yang dimiliki oleh BMT Pahlawan Tulungagung adalah 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan berupa Responsive (daya tanggap), ketanggapan bagian pelayanan yakni kecepatannya dalam melayani nasabah sehingga nasabah tidak menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan, kemudian yang kedua adalah Reliability (kehandalan), dalam melayani semua nasabahnya bagian pelayanan selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik, setiap nasabah yang datang lagsung disambut dengan salam dan ramah serta sopan, selain itu seperti pencatatan keuangan para nasabahnya yang dikerjakan secara sungguhsungguh dan teliti agar tidak terjadi kesalahan. Yang ketiga adalah Assurance (jaminan), dimana bagian pelayanan selalu berupaya memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga nasabah merasakan kepuasan dan kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan, kemudian Emphaty (perhatian), dilakukan oleh bagian pelayanan dalam memberikan perhatian yang sama pada semua nasabha tanpa membeda-bedakan, semua nasabah yang datang dilayani dengan cara yang sama sesuai etika dan eraturan yang diberikan. Yang terakhir adalah

5 Tangible (berwujud), hal ini dapat dilihat dari bentuk fisik BMT Pahlawan Tulungagung sendiri bahwa selain peralatan yang canggih dan tempat yang bersih dan nyaman, semua bagian atau staf pelayanan berpenampilan rapi dan sopan serta menutup aurot sesuai kaidah Islam. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah, salah satunya dengan meningkatkan mutu pelayanan, yaitu dengan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Memberikan pelayanan dengan tanggap, bersikap sopan dan dapat dipercaya, salalu memperhatikan apa yang dibutuhkan atau dikeluhkan oleh nasabah, memberikan fasilitas playanan yang baik, keindahan dan kerapihan tempat pelayanan juga perlu diutamakan, dan memaksimalkan setiap pelayanan yang diberikan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah di BMT Pahlawan Tulungagung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penelitimenetapkan rumusan masalah yang terkait dengan penelitian ini guna menjawab segala permasalahan yang ada. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mutu layanan terhadap kepuasan nasabah di BMT Pahlawan Tulungagung? 2. Apakah mutu layanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah di BMT Pahlawan Tulungagung?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui mutu pelayanan terhadap kepuasan nasabah di BMT Pahlawan Tulungagung. 2. Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah di BMT Tulungagung. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat hasil kajian ini diharapkan bisa menambah khazanah ilmiah yang dapat menguatkan teori yang telah ada dari teori tentang mutu layanan dan kepuasan nasabah. 2. Secara Praktis a. Bagi BMT Pahlawan Tulungagung Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak BMT Pahlawan Tulungagung untuk meningkatkan mutu pelayanan pada nasabah, sehingga kepuasan nasabah menjadi hal yang diutamakan yang pada akhirnya BMT Pahlawan Tulungagung lebih berkembang. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti dalam bidang perbankan Islam khususnya dalam meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan nasabah.

7 c. Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemacu semangat agar lebih giat belajar khususnya untuk mahasiswa IAIN Tulungagung. E. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruanglingkup penelitian Penelitian dilakukan dalam ruang lingkup mutu pelayanan terhadap kepuasan nasabah, pelayanan yang berhadapan langsung dengan nasabah, serta mengenai riset konsumen yang hanya berfokus kepada kepuasan nasabah pengguna jasa BMT Pahlawan Tulungagung 2. Keterbatasan penelitian Penelitian ini hanya terbatas pada satu tempat penelitian yaitu di BMT Pahlawan Tulungagung. Selain itu penelitian ini hanya mencangkup Mutu pelayanan dan tingkat kepuasan nasabah. F. Penegasan Istilah Definisi operasional merupakan definisi variabel secara praktis, riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian atau obyek yang di teliti. Adapaun definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Secara Konseptual a. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan

8 seseorang. 6 Pengaruh dalam penelitian ini diartikan sebagai daya yang timbul dari dua variabel berupa mutu pelayanan dan mutu pemasaran terhadap kepuasan nasabah BMT Pahlawan Tulungagung b. Mutu Mutu adalah (ukuran) baik buruk atau derajat (kepandaian, kecerdasan), kualitas. 7 Mutu dalam penelitian ini diartikan sebagai ukuran yang dijadikan sebagai indikator pelayanan yang terdapat pada BMT Pahlawan Tulungagung. c. Pelayanan Pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. 8 Pelayanan dalam penelitian ini diartikan sebagai tindakan untuk melayani kebutuhan nasabah di BMT Pahlawan Tulungagung. d. Tingkat Tingkat adalah suatu tingkatan yang menyatakan kualitas atau keadaan yang paling tinggi atau rendah dipandang dari sudut tertentu. 9 Tingkat dalam penelitian ini diartikan sebagai ukuran indikator kepuasan yang dirasakan oleh nasabah BMT Pahlawan Tulungagung. 6 Sulchan Yasin, Kamus Pintar Bahasa Indonesia. (Surabaya: Amanah, 1995), hal. 175 7 Emilia Setyoningtyas, Kamus Trendy Bahasa Indonesia. (Surabaya: Apollo, 2002), hal. 311 8 Kasmir, Etika Customer Service. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 15 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=tingkat&varbidang=all&vardialek=all&varrgam =all&varkelas=all&sumbit=tabel (26 januari 2015, 00:57 am)

9 e. Kepuasan Kepuasan adalah perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan. 10 Kepuasan dalam penelitian ini diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan yang timbul oleh nasabah BMT Pahlawan Tulungagung f. Nasabah Nasabah adalah perbandingan pertalian, orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi langganan bank, pelanggan. 11 Nasabah dalam penelitian ini diartikan sebagai seseorang atau pelanggan yang berhubungan langsung dengan BMT Pahlawan Tulungagung. 2. Secara Operasional Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah di BMT Pahlawan Tulungagung adalah daya yang timbul dari ukuran baik buruknya usaha melayani yang berdampak kepuasan, kesenangan serta kelegaan bagi orang yang menjadi langganan BMT Pahlawan Tulungagung. 10 Sulchan Yasin, Kamus Pintar Bahasa Indonesia..., hal. 115 11 Emilia Setyoningtyas, Kamus Trendy Bahasa Indonesia..., hal. 313