1 PENGERTIAN PERDAMAIAN Suatu Perdamaian dalam kepailitan pada dasarnya adalah suatu kesepakatan antara debitur dan kreditor utk merestrukturisasi utang secara paksa (kreditur konkuren). Penyelesaian utang-piutang secara damai diluar kepailitan, hanya dapat dicapai jika debitor dan kreditor telah sama-sama sepakat atas syaratsyarat dan ketentuan perjanjian perdamaian. Kreditor tidak dapat dipaksa untuk menyetujui suatu syarat-syarat perdamaian, demikian sebaliknya. Perdamaian adalah salah satu cara mengakhiri pailit
2 PERDAMAIAN DAPAT TERJADI 1. Pada waktu Debitor Telah Dinyatakan Pailit (Diatur Dalam Bab II, Pasal 144 s/d 177, UU No 37/2004, Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, selanjutnya disebut UU Kepailitan 2. Pada waktu Debitor Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU, diatur dlm Bab III Pasal 265 s/d 294, UU Kepailitan.
3 PERDAMAIAN SETELAH DEBITUR DINYATAKAN PAILIT Bertujuan Menjaga Business Going Concern Debitur Pailit, agar nilai perusahaan lebih tinggi. Karena itu meskipun Debitur telah pailit, masih berhak untuk menawarkan Rencana Perdamaian (pasal 144 UU Kepailitan). Bertujuan mengakhiri status pailit.
4 BERBAGAI SKEMA RETRUKTURISASI UTANG (dalam usulan perdamaian) Penjadwalan Kembali Utang (rescheduling); Pengkondisian Kembali Utang (reconditioning), antara lain : dengan penurunan bunga, penghapusan bunga dan sebagian pokok. Konversi utang menjadi modal/saham (debt to equity swap) Penambahan Modal Memasukkan investor baru Gabungan dari salah satu atau gabungan dari skema RESTRUKTURISASI UTANG di atas.
5 DOKUMEN PENDUKUNG USULAN PERDAMAIAN Asumsi-asumsi keuangan dan operational sehingga perusahaan dapat menjadi going concern Laporan keuangan perusahaan Share valuation dan assets apprisal Proyeksi keuangan perusahaan setelah perdamaian (termasuk cash flow) Dokumen pendukung usulan perdamaian lainnya.
6 TATACARA PENGAJUAN RENCANA PERDAMAIAN Debitur mengajukan rencana perdamaian kepada para kreditur, melalui Hakim Pengawas, Paling lambat 8 hari sebelum rapat pencocokan piutang. rencana perdamaian tersebut disediakan di kepaniteraan pengadilan agar dapat dilihat oleh setiap orang yang berkepentingan; Salinannya dikirimkan kepada Kurator dan masing-masing Kreditur atau kepada panitia kreditur sementara (jika telah terbentuk). Psl 145 UU Kepailitan. Rencana perdamaian wajib dibahas dan diputus segera setelah rapat pencocokan piutang selesai. Kurator dan Kreditur (panitia kreditur) wajib memberikan pendapat tertulis ttg Rencana Perdamaian dalam Rapat pencocokan Piutang, mendukung atau tidak mendukung. (Pasal 146 UU Kepailitan)
7 TATACARA PENGAJUAN RENCANA PERDAMAIAN (Lanjutan) Rapat kreditur untuk membicarakan dan memutus Rencana Perdamaian dapat diperpanjang oleh Hakim Pengawas 21 hari setelah selesainya rapat pencocokan piutang; Kurator wajib membuat ringkasan rencana perdamaian, dan dalam waktu 7 hari sejak tanggal rapat terakhir, mengirimkan ringkasan tersebut kepada kreditur yang tidak hadir pada rapat pencocokan piutang terakhir. Debitur pailit berhak memberi keterangan dan membelanya serta berhak mengubah syarat-syarat rencana perdamaian selama perundingan berlangsung.
8 KEDUDUKAN KURATOR DALAM PROSES RENCANA PERDAMAIAN. PADA DASARNYA BERSIFAT PASIF DAN HANYA SEBAGAI FASILITATOR DIANTARA DEBITUR DENGAN KREDITUR-KREDITUR DALAM MERUNDINGKAN ISI PERDAMAIAN YANG DITAWARKAN MEMBANTU MENYEDIAKAN DOKUMEN2 YANG DIPERLUKAN OLEH DEBITUR PAILIT ATAU PARA KREDITUR. MEMEBUAT RINGKASAN PERDAMAIAN
9 PERLUNYA PANITIA KREDITUR DALAM KEPAILITAN Apabila Piutang Bersifat Rumit (mis Jumlah Besar, Multi Currencies, Berbagai Jenis Transaksi); Apabila Jumlah Kreditur Banyak (antar negara) Dikehendaki oleh Kreditur yang mewakili lebih dari 50% dari Seluruh Tagihan (Psl 231).
10 TUGAS DAN WEWENANG PANITIA KREDITUR Memberikan Nasehat Kepada Kurator (pasal 79 Jo 82 UU Kepailitan); Kurator Tidak Terikat Kepada Pendapat Panitia Kreditur (Psl 84 UU Kepailitan) Untuk Hal-hal tertentu mengawasi Tugas Kurator (mis.utk melanjutkan usaha Debitur Pailit, 104 UU Kepailitan). Berhak Untuk Melihat Semua Buku, Dokumen dan Surat-surat Mengenai Kepailitan (Psl 81 UU Kepailitan); Dapat Memanggil Rapat Kreditur (pasal 90) Jika terjadi perselisihan pendapat antara Kurator dengan Panitia Kreditur, diselesaikan oleh Hakim Pengawas (Psl 84 UU Kepailitan)
11 PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDITUR MELALUI Voting adalah VOTING suatu proses pengambilan keputusan dalam rapat kreditur atau dalam Sidang Majelis Hakim terhadap rencana perdamaian yang ditawarkan (apakah disetujui atau ditolak kreditur) melalui pemungutan suara. Voting Tidak Diperlukan Jika Semua Kreditur Menyetujui Rencana Perdamaian. Panitera Pengganti Wajib Membuat Berita Acara Rapat Kreditur yang ditandatangani oleh Penitera Pengganti dan Hakim Pengawas.
12 TATACARA VOTING MEMERIKSA DAFTAR HADIR DAN WEWENANG DARI wakil/kuasa KREDITUR KONKUREN DAN KREDITUR SEPARATIS YANG HADIR DALAM RAPAT MEPERSIAPKAN DAFTAR KREDITUR KONKUREN DAN SEPARATIS HASIL PENCOCOKAN PIUTANG (telah ditandatangani oleh masing-masing kreditur, kurator dan hakim pengawas). Mempersiapkan format pengambilan suara yang memuat tentang jumlah kreditur yang hadir, jumlah tagihan dan suara serta perhitungan prosentasi setuju atau yang menolak rencana perdamaian;
13 Voting Kreditur Terhadap Rencana Perdamaian Dalam Hal Debitur Telah Pailit Voting (pengambilan Suara) hanya untuk Kreditur Konkuren. (pasal 151 UU Kepailitan). Kreditur Separatis Tidak Berhak Ikut Dalam Voting, Kecuali Kreditur Separatis tsb telah melepaskan haknya menjadi Kreditur Konkuren. Kreditur Separatis yang melepaskan haknya menjadi Kreditur Konkuren, maka seterusnya menjadi Kreditur konkuren meskipun Rencana Perdamaian tidak diterima (Psl 149 UU Kepailitan). Akan tetapi meskipun voting hanya untuk kreditur konkuren, diperlukan dukungan dari kreditur SEPARATIS agr rencana perdamaian lebih terjamin pelaksanaannya.
14 Voting Kreditur (lanjutan) Rencana perdamaian diterima apabila disetujui oleh setengah dari jumlah kreditur konkuren yang hadir atau kuasanya dan mewakili 2/3 atau lebih hutang konkuren. (pasal 151 UU Kepailitan) Pengambilan Suara Bersifat Terbuka. Kreditur yang hadir tetapi tidak memberikan suara, hak suaranya dihitung sebagai suara tidak setuju. ( Psl 87 ayat 2 UU Kepailitan).
15 PENUNDAAN WAKTU VOTING Bila lebih dari ½ jumlah kreditur yang hadir dalam rapat dan mewakili paling sedikit ½ dari jumlah piutang kreditur (tetapi tidak sampai 2/3 dari jumlah Piutang), maka voting ditunda paling lama 8 hari kemudian; Pada Pemungutan suara yang kedua, Kreditur tidak terikat pada suara yang dikeluarkan pada pemungutan suara yang pertama (Psl 152 Jo 153 UU Kepailitan)
16 PENGHITUNGAN SUARA Peraturan Pemerintah No. 10/2005 Setiap kreditor minimal memiliki 1 suara Setiap piutang kreditor Rp. 10 juta dihitung 1 suara Piutang Kreditor lebih dari Rp. 10 juta, setiap kelipatannya berhak atas 1 suara tambahan Kelebihan piutang kreditor Rp. 5 juta / lebih, berhak atas 1 suara tambahan Kelebihan piutang kreditor kurang dari Rp. 5 juta, TIDAK berhak atas suara tambahan
17 PEMBATALAN PERDAMAIAN Suatu perdamaian yang telah disetujui melalui voting dapat dibatalkan sebelum homologasi jika terdapat alasan-alasan yang kuat dari kreditur yang menghendaki pembatalan.(170 UUKepailitan) Majelis Hakim wajib menolak pengesahan perdamaian jika terdapat alasan sebagaimana diatur dalam pasal 159 ay 2)
18 HOMOLOGASI Hasil perdamaian harus dihomologasi (disahkan oleh majelis hakim) terlebih dahulu barulah memiliki kekuatan mengikat secara hukum Pengadilan dapat menolak mengesahkan hasil perdamaian sesuai pasal 159 ay 2: a. Nilai asset debitur jauh melebihi jumlah yg disetujui dalam perdamaian; b. Pelaksanaan perdamain tdk cukup terjamin c. Perdamaian terjadi krn penipuan, atau upaya lain yang tidak jujur.
19 HASIL PERDAMAIAN YANG TELAH DIHOMOLOGASI Mengikat semua kreditur konkuren termasuk kredtur konkuren yg diakui debitur meskipun tidak mendaftarkan diri dan tidak ikut dalam rapat. Tidak mengikat kreditur separatis Kepailitan berakhir (ps 166 ay 1) dan tugas Kurator juga berakhir. Kurator wajib membuat pengumuman (166 ay2) dan memberikan pertanggung jawaban kepada Debitur diharapan hakim pengawas.