STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN"

Transkripsi

1 STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN MEDAN 2011

2 DAFTAR ISI BAB I PERDATA A. PERDATA UMUM... 1 B. PERDATA KHUSUS 1. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT DAN PKPU HAKI ARBITRASE KPPU BPSK PHI PARPOL BAB II PIDANA A. PIDANA UMUM B. PIDANA KHUSUS 1. TIPIKOR PENGADILAN HAM PENGADILAN PERIKANAN PENGADILAN ANAK PERLINDUNGAN ANAK KDRT LINGKUNGAN HIDUP KEHUTANAN TINDAK PIDANA PERS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG NARKOBA TINDAK PIDANA TERORISME TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG TINDAK PIDANA HAKI BAB III KEPANITERAAN HUKUM BAB IV ADMINISTRASI UMUM A. TUGAS WAKIL SEKRETARIS B. TUGAS SUB BAG. UMUM C. TUGAS SUB BAG. KEUANGAN D. TUGAS SUB BAG. KEPEGAWAIAN BAB V PENGAWASAN MELEKAT BAB VI KENYAMANAN/KEAMANAN/KESELAMATAN

3 BAB I PERDATA A. PERDATA UMUM 1. Penyelesaian Pekara : Jangka Waktu - Pendaftaran gugatan dan Permohonan, diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari kerja, setelah biaya perkara ditaksir oleh meja pertama berdasarkan surat keputusan Ketua Pengadilan Negeri, yang dibayar langsung ke bank yang ditunjuk setelah meja pertama memberikan nomor rekening Pengadilan Negeri tersebut. - Registrasi perkara perdata gugatan permohonan diselesaikan pada hari itu juga. - Penyerahan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera untuk ditetapkan Majelis Hakimnya/Hakim, diselesaikan pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya. - Ketua Pengadilan Negeri menetapkan Majelis Hakim/Hakim dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti dalam waktu paling lama - Setelah berkas diterima Penetapan hari sidang oleh Majelis Hakim/Hakim, ditetapkan pada hari itu juga. - Untuk tenggang waktu pemanggilan sidang, dibutuhkan waktu selama 7 hari kerja, kecuali panggilan delegasi disesuaikan dengan wilayah hukum Pengadilan Negeri yang akan dimintakan bantuan delegasi dan untuk panggilan luar negeri paling lama 3 bulan / disesuaikan dengan ketentuan Departemen Luar Negeri 2 hari Kerja 7 hari kerja - Setelah para pihak hadir pada sidang yang pertama Majelis Hakim menunjuk mediator dan memberikan tenggang waktu untuk Mediasi sesuai PERMA No. 01 Tahun Panitera Pengganti wajib melaporkan tentang tanggal penundaan sidang beserta alasannya pada hari itu juga kepada Kepaniteraan Perdata. - Pemeriksaan perkara (Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik/Pembuktian, Kesimpulan, Putusan) diselesaikan paling lama 5 bulan. - Panitera Pengganti wajib meminta perincian biaya perkara kepada Kasir sebelum putusan diucapkan dan setelah putusan diucapkan wajib melaporkan kepada 5 bulan, tenggang waktu mediasi tidak dihitung Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 1 dari 172

4 Kasir Perdata pada hari itu juga - Pada saat putusan diucapkan Majelis Hakim membacakan putusan yang telah siap dibacakan dan ditandatangani/ putusan sudah nett - Panitera Pengganti wajib melaporkan tanggal dan amar putusan kepada Kepaniteraan Perdata pada hari itu juga setelah putusan diucapkan dan disertai perintah untuk disertai perintah untuk memberitahukan putusan kepada para pihak yang tidak hadir. - Kepaniteraan Perdata mencatat perkembangan persidangan tersebut kedalam buku register yang diperuntukkan untuk itu pada hari itu juga setelah menerima laporan dari Panitera Pengganti. - Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan minutasi dan Pemberkasan perkara 14 hari kerja setelah putusan akhir diucapkan. 14 hari kerja 2. Proses Banding : Jangka Waktu - Pernyataan Banding dapat diajukan dalam tenggang waktu: 14 hari setelah putusan diucapkan atau setelah putusan diberitahukan kepada para pihak yang tidak hadir. - Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Terbanding paling lama : setelah pernyataan banding diterima tanpa menunggu Memori Banding. - Minutasi perkara banding harus sudah diserahkan oleh Panitera Pengganti kepada Kepaniteraan Perdata dalam waktu 14 hari setelah permohonan banding diajukan. - Para pihak diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas (inzage) selama : 14 hari kerja. - Pengiriman berkas ke Pengadilan Tinggi paling lama 30 hari sejak pernyataan banding diterima (tanpa harus menunggu Memori Banding/terkecuali ada pemberitahuan delegasi yang belum kembali). - Jika permohonan banding tersebut dicabut oleh Pemohon dan berkas tersebut telah dikirim dan belum diputus oleh Pengadilan Tinggi, harus diberitahukan kepada Pengadilan Tinggi dan Terbanding pada hari itu juga. - Apabila ada memori banding yang diterima oleh 14 hari kalender 14 hari kerja 14 hari kerja 30 hari kerja 3 hari kerja Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 2 dari 172

5 Pengadilan Negeri setelah berkas dikirim maka Pengadilan Negeri mengirimkan memori banding dan atau kontra memori banding tersebut sesegera mungkin dengan disertai relaas pemberitahuan. - Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan, apabila tidak, maka berkas dinyatakan tidak lengkap. Menggunakan PIN untuk pengamanan - Dalam setiap putusan banding yang diterima dari Pengadilan Tinggi harus disertai soft copy. - Pemberitahuan putusan banding dari Pengadilan Tinggi diberitahukan kepada para pihak dalam waktu paling lama 2 hari setelah putusan diterima. Menggunakan PIN untuk pengamanan 3. Proses Kasasi : Jangka Waktu - Pemeriksaaan Kasasi dapat diajukan dalam tenggang waktu : 14 hari setelah putusan banding diberitahukan kepada para pihak. - Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi paling lama : setelah pernyataan kasasi diterima. - Pemohon Kasasi wajib menyerahkan memori kasasinya dalam waktu 14 hari setelah permohonan kasasi diajukan. - Memori Kasasi harus diberitahukan kepada Termohon Kasasi dalam waktu : setelah memori diterima. - Kontra memori Kasasi dapat diserahkan oleh Termohon Kasasi dalam waktu: 14 hari, setelah termohon kasasi menerima memori kasasi. - Pengiriman berkas perkara Kasasi ke Mahkamah Agung paling lama 65 hari sejak pernyataan kasasi diterima. 14 hari kalender 14 hari kerja 14 hari kerja 65 hari kalender Catatan: Pengiriman berkas kasasi ke Mahkamah Agung R.I tenggat waktu 30 hari, akan tetapi setelah melihat perhitungan penyampaian memori dan kontra memori membutuhkan waktu yang lebih, untuk itu tenggat waktu 30 hari tidak cukup. - Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan, apabila tidak, maka berkas Menggunakan PIN untuk pengamanan Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 3 dari 172

6 dinyatakan tidak lengkap. - Dalam setiap putusan kasasi yang diterima dari Mahkamah Agung dimohon disertai soft copy. - Putusan kasasi diberitahukan kepada para pihak dalam waktu paling lama : 2 hari, setelah putusan diterima Menggunakan PIN untuk pengamanan 4. Proses Peninjauan Kembali : Jangka Waktu - Penerimaan permohonan dan pencataan dalam register Peninjauan Kembali paling lama : 2 hari. - Pernyataan Peninjauan Kembali dapat diajukan dalam tenggang waktu : 180 hari setelah putusan kasasi diberitahukan kepada para pihak atau sejak ditemukan bukti baru (novum), disertai dengan alasan Peninjauan Kembali. 180 hari kalender - Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Termohon Peninjauan Kembali paling lama : 2 hari kerja, setelah permohonan Peninjauan Kembali diterima. - Jawaban atas alasan Peninjauan Kembali dalam waktu : 30 hari, setelah Termohon Peninjauan Kembali menerima alasan Peninjauan Kembali. - Dalam waktu paling lama : 30 hari setelah jawaban diterima dari Termohon Peninjauan Kembali berkas peninjauan kembali harus dikirim ke Mahkamah Agung. - Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan, apabila tidak, maka berkas dinyatakan tidak lengkap. - Dalam setiap putusan peninjauan kembali yang diterima dari Mahkamah Agung dimohon disertai soft copy. - Putusan Peninjauan Kembali diberitahukan kepada para pihak dalam waktu paling lama 2 hari setelah putusan diterima. 30 hari kalender 30 hari kalender Menggunakan PIN untuk pengamanan Menggunakan PIN untuk pengamanan 5. Delegasi : Jangka Waktu - Permintaan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri lain/delegasi, diselesaikan :. - Penyelesaian permintaan bantuan tersebut harus sudah 3 hari kerja Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 4 dari 172

7 dijalankan, setelah permintaan bantuan tersebut diterima, paling lama : 3 hari kerja. - Pengiriman kembali relaas kepada Pengadilan Negeri pemohon bantuan, diselesaikan :. - Wakil Panitera melakukan pengawasan terhadap kinerja Jurusita apakah sudah benar-benar melaksanakan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada Jurusita apabila telah melaksanakan tugasnya melapor kepada Wakil Panitera dengan memperlihatkan relaasrelaas/hasil pekerjaannya. - Setiap Pengadilan Negeri membentuk Tim Delegasi untuk melaksanakan panggilan delegasi dari Pengadilan Negeri pemohon. Tim Delegasi dibentuk secara periodik 6. Sita dan Eksekusi : Jangka Waktu I. Sita Jaminan : - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya perkara (SKUM) setelah menerima salinan Penetapan Sita Jaminan dari Majelis Hakim pada hari itu juga. - Kepaniteraan Perdata/bagian eksekusi mempersiapkan penunjukan jurusita pada hari itu juga setelah pemohon membayar panjar biaya perkara/surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dan mencatatnya ke dalam buku register penyitaan. - Jurusita melaksanakan sita jaminan paling lama : 3 hari setelah menerima berkas sita jaminan dari Kepaniteraan perdata/bagian eksekusi. - Jurusita menyerahkan berkas sita jaminan kepada Kepaniteraan Perdata/bagian eksekusi perdata paling lama : 1 hari setelah pelaksanaan sita jaminan. 3 hari kerja II. Aanmaning : - Surat masuk permohonan aanmaning, di disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama, jika pemohon aanmaning itu setelah dibaca dan dipelajari ternyata memenuhi syarat untuk dilaksanakan, maka KPN kembali membuat persetujuan untuk dilaksanakan proses aanmaning yang bersangkutan pada hari itu juga. Bila KPN memerlukan berkas perkara untuk di aanmaning maka berkas harus diserahkan pada KPN untuk 14 hari kalender Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 5 dari 172

8 dipelajari apakah sudah lengkap dan memenuhi syarat atau tidak. - Panitera muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya perkara (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek, dan mencatatnya ke dalam register eksekusi paling lama 1 hari setelah menerima disposisi. - Kepaniteraan Perdata/ bagian eksekusi mempersiapkan Penetapan KPN paling lama : 2 hari setelah pemohon membayar SKUM. - Penyerahan berkas aanmaning/peneguran oleh bagian eksekusi ke KPN untuk ditetapkan hari dan tanggal peneguran (pada hari itu juga). - Panitera menunjuk jurusita untuk melakukan pemanggilan pada hari itu juga. - Hari dan tanggal pelaksanaan aanmaning diperhitungkan : 7 hari kerja untuk di dalam wilayah Pengadilan Negeri, dan 14 hari kerja di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan. - Jurusita melakukan pemanggilan kepada Termohon pada hari itu juga dan atau paling lama 3 hari sebelum hari dan tanggal peneguran yang telah ditetapkan. - Jurusita membuat Berita Acara Peneguran pada hari itu juga setelah dilakukan peneguran. 7 hari kerja 14 hari kerja 3 hari kerja III. Sita Eksekusi dan Pengangkatan Sita: - Surat masuk permohonan sita eksekusi dan pengangkatan sita eksekusi di disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama, jika pemohon sita eksekusi dan pengangkatan sita itu setelah dibaca dan dipelajari ternyata memenuhi syarat untuk dilaksanakan, maka KPN kembali membuat persetujuan untuk dilaksanakan proses aanmaning yang bersangkutan pada hari itu juga. Bila KPN memerlukan berkas perkara untuk di aanmaning maka berkas harus diserahkan pada KPN untuk dipelajari apakah sudah lengkap dan memenuhi syarat atau tidak. - Panitera muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya perkara (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek, dan mencatatnya kedalam buku register eksekusi paling 14 hari kalender Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 6 dari 172

9 lama 1 hari setelah menerima disposisi. - Kepaniteraan Perdata/bagian eksekusi mempersiapkan Penetapan KPN paling lama 2 hari setelah pemohon membayar SKUM untuk selanjutnya dibuatkan Penetapan sita eksekusi. - KPN/Pansek meneliti Penetapan sita eksekusi untuk ditandatangani oleh KPN pada hari itu juga. - Jurusita melaksanakan sita eksekusi paling lama 3 hari setelah menerima berkas sita eksekusi dari bagian eksekusi. - Jurusita menyerahkan berkas sita eksekusi kepada bagian eksekusi perdata paling lama 1 hari setelah pelaksanaan sita eksekusi. 3 hari kerja IV. Eksekusi Riil / Pengosongan : - Surat masuk permohonan eksekusi, di disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama, jika pemohon eksekusi riil/ pengosongan itu setelah dibaca dan dipelajari ternyata memenuhi syarat untuk dilaksanakan, maka KPN kembali membuat persetujuan untuk dilaksanakan proses aanmaning yang bersangkutan pada hari itu juga. Bila KPN memerlukan berkas perkara untuk di aanmaning maka berkas harus diserahkan pada KPN untuk dipelajari apakah sudah lengkap dan memenuhi syarat atau tidak. - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya perkara (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek. - Kepaniteraan Perdata/bagian eksekusi mempersiapkan Penetapan KPN paling lama 2 hari setelah pemohon membayar SKUM untuk selanjutnya dibuatkan penetapan eksekusi. - KPN / Pansek meneliti penetapan eksekusi untuk ditandatangani oleh KPN pada hari itu juga. 14 hari kalender - Panitera menunjuk Jurusita pada hari itu juga. - Jurusita melaksanakan Rapat Koordinasi paling lama 3 hari setelah menerima berkas eksekusi dari bagian eksekusi. - Jurusita melaksanakan pemberitahuan pelaksanaan eksekusi kepada para pihak paling lama 3 hari sebelum hari dan tanggal peneguran yang telah 3 hari kerja 3 hari kerja Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 7 dari 172

10 ditetapkan. - Jurusita menyerahkan berkas eksekusi kepada kepada bagian perdata paling lama 1 hari setelah pelaksanaan eksekusi. V. Eksekusi Lelang : - Surat masuk permohonan eksekusi, di disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama, jika pemohon eksekusi lelang itu setelah dibaca dan dipelajari ternyata memenuhi syarat untuk dilaksanakan, maka KPN kembali membuat persetujuan untuk dilaksanakan proses aanmaning yang bersangkutan pada hari itu juga. Bila KPN memerlukan berkas perkara untuk di aanmaning maka berkas harus diserahkan pada KPN untuk dipelajari apakah sudah lengkap dan memenuhi syarat atau tidak. - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya perkara (SKUM) setelah menerima disposisi KPN/Pansek. - Kepaniteraan Perdata/bagian eksekusi mempersiapkan penetapan KPN paling lama 2 hari setelah pemohon membayar SKUM untuk selanjutnya dibuatkan penetapan eksekusi lelang. - KPN/Pansek meneliti Penetapan Eksekusi Lelang untuk ditandatangani oleh KPN pada hari itu juga. - Kepaniteraan Perdata/bagian eksekusi mempersiapkan surat permohonan pelaksanaan lelang kepada kantor lelang paling lama 2 hari setelah Penetapan ditandatangani. Catatan : Jangka waktu dapat menyesuaikan dengan faktor kesulitan masing-masing perkara. VI. Laporan Perdata (untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Hukum). - Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap bulannya. - Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan 4 bulanan kepada Panitera Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 4 bulannya. - Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan 6 bulanan kepada Paniera Muda Hukum paling lambat Pada tanggal 3 tiap bulannya Pada tanggal 3 tiap 4 bulannya Pada tanggal 3 tiap 6 bulannya Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 8 dari 172

11 pada tanggal 3 tiap 6 bulannya. - Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan tahunan kepada Paniera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 Januari Tahun berikutnya. Pada tanggal 3 Januari Tahun berikutnya Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 9 dari 172

12 B. PERDATA KHUSUS 1. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) 1. URAIAN Jangka Waktu - Pendaftaran permohonan kepailitan, pencabutan putusan pailit, rehabilitasi dilakukan setelah biaya perkara dibayar sesuai dengan apa yang ditaksir oleh Meja Pertama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri, yang dibayar langsung ke Bank yang ditunjuk setelah Meja Pertama memberikan nomor rekening Pengadilan Negeri tersebut; - Registrasi perkara perdata permohonan, diselesaikan 1 hari kerja; - Penyerahan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera untuk ditetapkan Majelisnya/Hakim, diselesaikan ; - Ketua Pengadilan Negeri menetapkan Majelis Hakim/Hakim dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti dalam waktu 2 hari kerja; - Setelah berkas diterima Penetapan hari sidang oleh Majelis Hakim/Hakim, ditetapkan ; - Untuk sah dan patutnya pemanggilan sidang dibutuhkan waktu selama 7 hari kerja, sebelum hari sidang yang ditetapkan; - Panitera Pengganti wajib melaporkan tentang tanggal penundaan sidang beserta alasannya kepada Kepaniteraan Perdata; - Pemeriksaan perkara (Permohonan, Jawaban, Pembuktian, Kesimpulan, Putusan), diselesaikan paling lama 60 hari kerja sesuai court calender; - Panitera Pengganti wajib meminta perincian biaya perkara kepada Kasir sebelum putusan diucapkan dan setelah putusan diucapkan wajib melaporkan kepada Kasir Perdata ; - Pada saat Putusan diucapkan Majelis Hakim membacakan putusan yang telah siap dibacakan dan ditandatangani 1 hari kerja; - Panitera Pengganti wajib melaporkan tanggal dan amar putusan kepada Kepaniteraan Perdata setelah putusan diucapkan dan disertai perintah untuk memberitahukan putusan kepada para pihak yang tidak hadir ; 7 hari kerja 60 hari kerja Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 10 dari 172

13 - Kepaniteraan Perdata mencatat perkembangan persidangan tersebut ke dalam buku register yang diperuntukkan untuk itu setelah menerima laporan dari Panitera Pengganti ; - Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan minutasi dan pemberkasan perkara setelah putusan (kecuali putusan sela yang bukan putusan akhir) diucapkan 7 hari kerja; - Salinan putusan yang memuat pernyataan pailit harus disampaikan kepada Hakim Pengawas, Kurator, setelah putusan 3 hari kerja; - Hakim Pengawas menetapkan media pengumuman putusan pernyataan pailit, rapat kreditur pertama, batas penyampaian pengajuan tagihan ke Kurator dalam 2 (dua) Koran harian dan berita Negara ; - Usul penggantian atau penambahan Kurator diserahkan kepada Majelis Hakim (Pasal 71) - Majelis Hakim menetapkan hari sidang untuk memeriksa usul tersebut dengan memanggil Kurator, pemohon dalam waktu ; - Majelis Hakim dapat memutuskan penggantian atau penambahan kurator selama 2-3 kali sidang dalam waktu sebulan; - Hakim Pengawas harus menyerahkan perselisihan tagihan yang tidak dapat didamaikan (Renvoi Procedure) kepada Majelis Hakim/Ketua Pengadilan Niaga setelah rapat kreditur deadlock tentang tagihan tersebut dengan memerintahkan pihak-pihak menghadap persidangan yang ditetapkan untuk itu ; - Majelis Hakim segera memutus perkara perselisihan tagihan (Renvoi Procedure) tersebut selama 2-3 kali sidang dalam waktu sebulan; - Hakim Pengawas menyerahkan Akta Perdamaian yang disepakati untuk dihomologasi atau ditolak oleh Majelis Hakim setelah rapat kreditur memutuskan perdamaian tercapai dengan menetapkan hari sidang untuk itu serta memerintahkan para pihak, Kurator dan Hakim Pengawas menghadiri sidang paling lama 14 hari setelah rapat kreditur tersebut dalam waktu ; - Majelis Hakim harus memutuskan untuk mengesahkan atau menolak perdamaian tersebut dalam waktu 7 hari kerja; - Dalam hal Daftar Pembagian telah dibuat, maka Hakim Pengawas memerintahkan kurator mengumumkan Daftar Pembagian tersebut dalam 2 (dua) surat kabar harian untuk 7 hari kerja 3 hari kerja 2-3 kali sidang dalam waktu sebulan 2 3 kali sidang dalam waktu sebulan 7 hari kerja Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 11 dari 172

14 memberi kesempatan kepada kreditur atau debitur mengajukan keberatan dalam tenggang waktu yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas dalam rapat kreditur dalam waktu ; - Dalam hal diajukan keberatan atas Daftar Pembagian tersebut, maka Hakim Pengawas menetapkan hari sidang untuk itu dengan memerintahkan pelawan dan kurator menghadap di sidang tersebut 7 hari setelah batas waktu pengumuman berakhir dalam waktu ; - Majelis Hakim menetapkan dan mengumumkan permohonan rehabilitasi tersebut dalam 2 (dua) surat kabar harian yang ditunjuk selama 60 hari setelah permohonan rehabilitasi didaftarkan dalam waktu 1 hari kerja; - Dalam hal harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan, maka Hakim Pengawas dapat mengajukan usul pencabutan putusan pernyataan pailit kepada Majelis Hakim; - Majelis Hakim menetapkan hari sidang untuk usul pencabutan putusan kepailitan tersebut dengan memanggil atau mendengar debitur dalam waktu ; - Majelis Hakim memutus usul pencabutan putusan pernyataan pailit tersebut untuk mendengar panitia kreditur sementara dan setelah memanggil secara sah atau mendengar debitor dalam waktu 2-3 kali sidang dalam waktu sebulan; 2 3 kali sidang dalam waktu sebulan 2. Proses Kasasi Jangka Waktu - Pernyataan Kasasi dapat diajukan dalam tenggang waktu 8 hari setelah putusan kepailitan, renvoi procedure, pengesahan atau penolakan perdamaian diucapkan dengan disertai Memori Kasasi dalam waktu 8 hari kerja; - Pendaftaran permohonan Kasasi dilakukan setelah membayar biaya kasasi dalam waktu ; - Memori Kasasi harus diberitahukan kepada Termohon Kasasi setelah permohonan didaftarkan dalam waktu 2 hari kerja; - Kontra Memori Kasasi dapat diserahkan oleh Termohon Kasasi setelah permohonan kasasi didaftar dalam waktu 7 hari kerja; - Kontra Memori Kasasi harus dikirimkan kepada Pemohon Kasasi dalam waktu ; 8 hari kerja 7 hari kerja Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 12 dari 172

15 - Pengiriman Berkas Perkara Kasasi ke Mahkamah Agung paling lama 14 hari sejak pernyataan kasasi diterima dalam waktu 14 hari kerja; - Permohonan Kasasi harus diputus oleh Mahkamah Agung setelah berkas diterima dalam waktu 60 hari kerja; - Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masingmasing, apabila tidak, maka berkas dinyatakan tidak lengkap; - Dalam setiap putusan kasasi yang diterima dari Mahkamah Agung dimohon disertai soft copy; - Putusan Kasasi diberitahukan kepada para pihak dalam waktu paling lama setelah putusan diterima; 14 hari kerja 60 hari kerja Menggunakan PIN untuk pengamanan Menggunakan PIN untuk pengamanan 3. Proses Peninjauan Kembali Jangka Waktu - Penerimaan permohonan dan pencatatan dalam register Peninjauan Kembali dilakukan dalam waktu ; - Pernyataan Peninjauan Kembali dapat diajukan dalam tenggang waktu 180 hari kerja setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap apabila ditemukan bukti baru (novum) dan 30 hari kerja setelah inkracht apabila didasarkan pada adanya kekeliruan dalam putusan hakim; - Pemberitahuan permohonan Peninjauan Kembali kepada Termohon Peninjauan Kembali paling lama setelah permohonan Peninjauan Kembali didaftar; - Jawaban atas alasan Peninjauan Kembali dapat diserahkan oleh Termohon Peninjauan Kembali setelah permohonan Peninjauan Kembali didaftar dalam waktu 7 hari kerja; - Dalam waktu paling lama 30 hari setelah didaftar permohonan Peninjauan Kembali harus dikirim ke Mahkamah Agung; - Putusan permohonan Peninjauan Kembali dilakukan dalam waktu 60 hari kerja; 180 hari kerja 30 hari kerja 7 hari kerja 30 hari kerja 60 hari kerja - Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masingmasing putusan, apabila tidak, maka berkas dinyatakan tidak lengkap; - Dalam setiap putusan Peninjauan Kembali yang diterima dari Mahkamah Agung dimohon disertai soft copy; - Putusan Peninjauan Kembali diberitahukan kepada para pihak dalam waktu paling lama 2 hari setelah putusan diterima; 2 hari Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 13 dari 172

16 4. Pendaftaran Permohonan PKPU A. Permohonan PKPU yang diajukan Debitor - Pembayaran panjar/biaya setelah dilakukan permohonan PKPU berkas sesuai check list, kemudian dilakukan pendaftaran permohonan tersebut, kemudian dilakukan pendaftaran permohonan tersebut, kemudian untuk ditetapkan Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan dan menyerahkan berrkas kepada Majelis Hakim dalam waktu ; - Penetapan hari sidang dan pemanggilan pihak Pemohon dilakukan pada saat pendaftaran; - Putusan permohonan oleh Debitor tersebut untuk mengabulkan PKPU sementara harus sudah diucapkan dalam tenggang waktu 3 hari sejak permohonan PKPU didaftar (Pasal 225); 3 hari kerja B. Permohonan PKPU yang diajukan Kreditur - Pembayaran biaya perkara dilakukan di Bank yang ditunjuk setelah dicek kelengkapan berkas sesuai check list dan Registrasi Perkara Permohonan PKPU dilakukan setelah bukti pembayaran diserahkan kepada Panitera Muda Perdata dalam waktu ; - Penyerahan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera untuk ditetapkan Majelis Hakim/Hakim dan kemudian Ketua Pengadilan Negeri menetapkan Majelis Hakim/Hakim; - Penetapan Hari Sidang oleh Majelis Hakim/Hakim dilakukan dalam waktu ; - Pemanggilan oleh Jurusita dilakukan 7 hari sebelum sidang yang ditetapkan dalam waktu ; - Pemeriksaan Perkara PKPU (jawab-jinawab) dengan penundaan sidang 1 hari; - Permohonan PKPU harus diputus oleh Majelis Hakim untuk menetapkan PKPU sementara dalam kurun waktu 20 hari sejak didaftar; - Putusan PKPU sementara harus sudah disampaikan kepada Hakim Pengawas dan Pengurus setelah putusan diucapkan dalam waktu ; 20 hari kerja - Pengadilan melalui pengurus harus memanggil debitor dan kreditur yang dikenal untuk menghadap sidang yang diselenggarakan pada saat PKPU sementara berakhir; Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 14 dari 172

17 - Pada hari sidang yang diselenggarakan pada waktu berakhirnya PKPU sementara, Majelis Hakim harus memutuskan PKPU sementara, Majelis Hakim harus memutuskan pemberian PKPU tetap paling lama 270 hari atas persetujuan para kreditur (konkuren) atau debitur dinyatakan pailit karena PKPU tetap ditolak dan pada saat persidangan tersebut harus didengar Hakim Pengawas, pengurus Debitur maupun Krediturnya (kuasanya); - Usul penggantian Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236 ayat (3) UU No. 37/2004 diserahkan oleh Hakim Pengawas kepada Majelis Hakim dalam waktu ; - Majelis Hakim harus menetapkan hari sidang atas usul penggantian Pengurus setelah adanya usul dari Hakim Pengawas, atau kreditur atau Pengurus atau Pengurus yang lain; - Setiap waktu Majelis Hakim dapat memutuskan usul penggantian pengurus, setelah mendengar pengurus yang bersangkutan dan mengganti dengan pengurus lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236 ayat (3) UU No. 37/2004; - Rencana perdamaian yang telah disepakati menjadi perjanjian perdamaian harus diajukan tertulis oleh Hakim Pengawas kepada Majelis Hakim untuk disahkan atau ditolak setelah rapat kreditor memutuskan perdamaian yang disepakati; - Majelis Hakim menetapkan hari sidang untuk memutuskan perdamaian yang telah disepakati tersebut; - Majelis Hakim memutuskan mengesahkan perdamaian atau menolak dengan menyatakan debitur pailit pada sidang yang ditetapkan; Pada hari itu juga 14 hari kerja 14 hari kerja - Kasasi dan Peninjauan Kembali secara mutatis dan mutandis mengikuti ketentuan kepailitan; Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 15 dari 172

18 2. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) A. TEKNIS ADMINISTRASI Penerimaan Gugatan URAIAN a. Pendaftaran Gugatan Tingkat Pertama 1) Penggugat atau advokat menyerahkan gugatan kepada Panitera Muda perdata/niaga dengan kelengkapan formal sekurang-kurangnya : a. Surat gugatan ditujukan kepada Ketua Pengadilan Niaga. b. Surat Kuasa khusus. c. Kartu Anggota Advokat WAKTU 2) Penggugat diwajibkan untuk menyertakan. a. Bukti permulaan terjadinya pelanggaran hak yang dianggap merugikan Penggugat. b. Alas hak yang mendasari gugatan, misalnya sertifikat HKI yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen HKI). 3) Petugas pada meja pertama mencatat dokumen gugatan HKI yang dilampirkan oleh Penggugat pada lembar dokumentasi daftar dokumen yang diserahkan Penggugat. 4) Panitera mengembalikan berkas perkara yang belum lengkap kepada Penggugat, dengan dijelaskan supaya melengkapi surat-surat sesuai dengan kekurangan yang tercantum dalam formulir kelengkapan berkas perkara. 5) Dalam hal berkas perkara telah lengkap, petugas penerimaan berkas membuat SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar) dalam rangkap tiga, (sesuai formulir yang ditentukan ). a. Lembar pertama untuk Penggugat. b. Lembar kedua untuk dilampirkan dalam berkas perkara. c. Lembar ketika untuk arsip. Biaya yang harus dibayar oleh Penggugat adalah biaya perkara sebagaimana dicantumkan dalam SKUM oleh Panitera Muda perdata sebagai petugas meja pertama 6) Besarnya biaya perkara ditetapkan berdasarkan surat Keputusan ketua Pengadilan Negeri/Niaga yang bersangkutan. 7) Biaya perkara HKI dibayar sekaligus kepada Kasir yang merupakan bagian dari Panitera Muda Perdata/Niaga. 8) Kasir setelah menerima pembayaran menanda tangani, membubuhkan cap stempel lunas pada SKUM dan sekaligus mencantumkan nomor baik pada SKUM maupun pada lembar pertama surat gugatan. 9) Cara menentukan nomor perkara didasarkan pada tata urutan penerimaan biaya perkara pada buku Jurnal. 10)Setelah Penggugat memenuhi kewajiban pembayaran maka berkas permohonan yang dilampiri dengan SKUM dan tanda terima pendaftaran diteruskan pada petugas Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 16 dari 172

19 register untuk didaftar. 11)Petugas register mencatat data serta mendaftar perkara sesuai dengan nomor perkara yang tercantum pada SKUM/lembar pertama surat gugatan pada register Induk Perkara HKI sesuai dengan urutan pencatatan yang ada. Setelah perkara didaftar, petugas register member tanda terima pendaftaran kepada Penggugat atau Advokat. Formulir Tanda Terima Gugatan diberikan sesuai dengan jenis gugatan yang diajukan. b. Pendaftaran Kasasi. 1) Upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap putusan perkara HKI, adalah dengan mengajukan kasasi. 2) Prosedur pengajuan dan pendaftaran gugatan perkara HKI pada Pengadilan Niaga, mutatis mutandis berlaku pada pendaftaran permohonan Kasasi. 3) Besarnya biaya kasasi yang harus dibayar oleh Pemohon ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. 4) Setelah Pemohon kasasi menyelesaikan kewajiban pembayaran biaya perkara, Pemohon Kasasi diberikan tanda terima dan SKUM yang ditandatangani Petugas Kas pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan. 5) Petugas Register pada meja kedua mencatat tanggal pengajuan permohonan pada register induk perkara HKI. 6) Petugas register menyiapkan akta pendaftaran permohonan kasasi untuk ditandatangani oleh Panitera dan pemohon kasasi kemudian dilampirkan pada berkas perkara. 7) Berkas permohonan kasasi yang telah dicatat dalam register induk perkara diteruskan kepada petugas urusan upaya hukum HKI pada meja kedua untuk ditelaah kelengkapannya dan dicatat pada register permohonan Kasasi HKI. 8) Pemohon Kasasi wajib menyerahkan memori kasasi kepada petugas meja kedua selambat-lambatnya: a. 7 (tujuh) hari kerja setelah permohonan Kasasi didaftarkan untuk perkara Hak Paten dan Merek. b. 14 (empat) belas hari kalender setelah permohonan Kasasi didaftarkan untuk perkara Hak Cipta dan 14 (empat belas) hari kerja untuk desain industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 9) Petugas pada meja kedua wajib memberikan tanda terima memori kasasi dan mengirimkan permohonan serta memori kasasi kepada pihak Termohon kasasi dalam jangka waktu : a. 2(dua) hari kerja setelah penyerahan memori Kasasi, untuk perkara paten, Merek, Desain Industri dan Desain Tata Letak Sirkuit terpadu. b. 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan Memori kasasi untuk perkara hak Cipta. 10)Dalam hal Termohon kasasi mengajukan kontra memori 7 hari 14 hari kalender 14 hari kerja 7 hari kalender Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 17 dari 172

20 kasasi, maka salinan kontra memori kasasi tersebut harus sudah disampaikan kepada petugas pada meja kedua dalam jangka waktu : a. Paling lambat 7(tujuh) hari kerja setelah tanggal termohon kasasi menerima memori kasasi, untuk perkara paten, Merek, Desain industri, dan Desain tata letak sirkuit Terpadu. b. Paling lambat 14 (empat belas) kalender setelah tanggal termohon Kasasi menerima memori kasasi, untuk perkara hak Cipta. 11)Petugas meja kedua harus mempersiapkan salinan kontra memori kasasi dan menyerahkan kepada Panitera, agar panitera dapat menyampaikan salinan tersebut kepada pemohon Kasasi dalam waktu: 2(dua) hari kerja setelah dokumen tersebut diserahkan oleh termohon: a. Kasasi, untuk perkara Paten, merek, Desain Industri, dan Desain tata letak sirkuit terpadu. b. 7(tujuh) hari kalender setelah dokumen tersebut diserahkan oleh termohon Kasasi, untuk perkara hak cipta. 7 hari kerja 14 hari kalender 7 hari kalender c. Pemberkasan perkara Kasasi. 1) Petugas pada meja kedua memeriksa kelengkapan berkas, kemudian membagi berkas tersebut kedalam berkas A dan berkas B. 2) Berkas A memuat dokumen mengenai proses perkara pada pengadilan Niaga dan diperuntukkan bagi arsip Pengadilan Niaga. Berkas A berisi : a. Surat Gugatan b. Penetapan Penunjukan majelis Hakim. c. Penetapan hari Sidang. d. Panggilan-panggilan. e. Berita Acara Sidang (Jawaban/Tanggapan dan buktibukti surat, dimasukkan dalam Berita Acara). f. Surat Kuasa Khusus kedua belah pihak yang berpekara. g. Tanda bukti pengiriman biaya perkara kasasi. h. Penetapan-penetapan lainnya yang berkaitan dengan perkara (bila ada). i. Berita acara Sita jaminan/penyegelan (bila ada). j. Lampiran-lampiran surat yang dimajukan oleh kedua belah pihak ( bila ada). k. Surat-surat bukti Pemohon. l. Surat-surat bukti Termohon. m. Surat-surat lainnya. n. Salinan putusan. 3) Berkas B memuat permohonan kasasi, memori, kontra memori dan lain sebagainya, yang diperuntukan sebagai arsip mahkamah Agung. Berkas B berisi : a. Berita acara pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Niaga kepada kedua belah pihak; Standar Operating Procedures PN Medan Halaman 18 dari 172

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pendaftaran gugatan dan permohonan, setelah biaya perkara ditaksir oleh

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan

Lebih terperinci

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG 4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG I. Prosedur pendaftaran Akta Perjanjian Bersama dan Surat Keterangan Perkara - Prosedur Pendaftaran Perjanjian Bersama

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2017 STANDAR WAKTU PENYELESAIAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL 2017

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara () MAJELIS

Lebih terperinci

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA A. PERKARA Kepaniteraan perdata menerima Pendaftaran gugatan / permohonan dari Pemohon. Biaya perkara ditentukan berdasarkan Surat Keputusan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1. Penyelesaian Perkara : Penyelesaian Perkara : Pendaftaran gugatan dan permohonan,

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG No TAHAPAN PELAKSANA DASAR 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Perdata (Petugas Meja Pertama) 2.

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page: PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) 521004, 521014 Home Page: http://www.pn-argamakmur.go.id/ ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA Standard Operating Procedures DI BAGIAN KEPANITERAAN

Lebih terperinci

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KEJAKSAAN NEGERI KEPANITERAAN PIDANA PENGGUGAT/ KUASANYA KEPANITERAAN PERDATA Berkas diterima

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 MAHKAMAH AGUNG RI 2008 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... iii Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/032/SK/IV/2007

Lebih terperinci

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM PERMOHAN Meja I Pendaftaran Permohonan &Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara Meja II Registrasi Perkara dan Kelengkapannya

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MEDAN

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MEDAN 2014 LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MEDAN .:: KATA PENGANTAR ::. Dalam rangka memenuhi kewajiban pembuatan laporan tahunan dalam bidang Administrasi Umum maupun bidang Administrasi Perkara tahun 2014

Lebih terperinci

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 1 Tahun - Jangka Waktu Hibah - Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dianggap mengetahui atau patut mengetahui bahwa hibah

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN Jenis No. Pelayanan 1 Pelayanan Permohonan Dasar Hukum Persyaratan Mekanisme & Prosedur Jangka Waktu Biaya Kompetensi Pelaksana Pasal 120 Pemohon 1. Permohonan

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA L II.2 TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA I. PENGADILAN NEGERI I.1. PERKARA PERDATA A. PROSEDUR PENERIMAAN PERKARA Untuk mengetahui apakah prosedur penerimaan

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara (1 Hari)

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM Lampiran: Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 Tanggal : 24 Maret 2015 PROSEDUR PENGGUNAAN DAN SUPERVISI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENELUSURAN PERKARA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA No. JENIS & URAIAN KEGIATAN BATAS WAKTU Jam Hari / Hari Kerja PELAKSANA KEPANITERAAN PERKARA

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN Mediator H A K I M KETUA / WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT 1. Menetapkan Majelis Hakim 2. Menetapkan Hakim Mediasi * Melaporkan Mediasi gagal / berhasil

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n 2 000 Tentang Desain Industri DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu

Lebih terperinci

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN PENGADILAN NEGERI KOLAKA PENGADILAN NEGERI KOLAKA Kepaniteraan Perdata Jln. Pemuda No. 175 Kolaka (0405) 2321012 Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh SOP PENYELESAIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 243, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG TAHUN 2012 1 Pengadilan Negeri Ruteng sebagai salah satu Pengadilan Tingkat Pertama, dalam Peradilan Umum menjalankan tugas pokok yaitu menerima, memeriksa dan

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG Putusan Jurusita Sita Pengganti Mengirim Kutipan kepada Tidak Pihak yang tidak hadir (Pengacaranya) Meminta Putusan ke Meja 3 Salinan hadir atau tidak?

Lebih terperinci

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan,

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan, I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan, permohonan, verzet, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan

Lebih terperinci

Pelayanan Perkara Perdata

Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Meja Pertama Menerima permohonan gugatan, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan peninjauan kembali, permohonan eksekusi, dan permohonan somasi.

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II 1 hari 1. Menerima perkara yang dilimpahkan oleh Penuntut Umum

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SAROLANGUN KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG KEMBANG Telp./Fax : (0745) 91006 Website : www.pn-sarolangun.go.id PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-konvensi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-konvensi

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA DASAR HUKUM PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA Nomor : W12.U26/ 70 / KP.07.01/ 04/2014 Tanggal ditetapkan : 23 April 2014 Tanggal Revisi : STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) Administrasi Penanganan Perkara

Lebih terperinci

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan A. PELAYANAN ADMINISTRASI DI KEPANITERAAN PIDANA NO JENIS LAYANAN PERADILAN WAKTU KETERANGAN 1 Penerimaan 20 Menit Pelimpahan berkas perkara pidana pelimpahan berkas tergantung dari kuantitas perkara perkara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensikonvensi

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA Nomor 026/KMA/SK/II/2012) A. Dasar Hukum 1. HIR/Rbg 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon

2. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon STANDARD OPERATING PROCEDURES DI PENGADILAN AGAMA Tgl Ditetapkan : 14 April 2011 Halaman : 1 dari 25 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan

Lebih terperinci

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk Standar Operasional Prosedur ( S O P ) PENERIMAAN DAN PERMOHONAN KASASI Nomor SOP : W13-A22/22/KP.01/I/2017 Tanggal Pembuatan

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI Pemohan Kasasi Mengajukan kasasi pada Meja 3 dan memberikan Memori Kasasi (wajib) Kasasi dan menunjuk Juru Sita Pengganti Mengirim Kontra Memori Kasasi

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN Lampiran I STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN 1. Pemohon menyampaikan permohonan kepada Ketua Pengadilan Agama Lamongan. Pengadilan Agama Lamongan mendaftarkan permohonan dalam buku register dan memberi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA A. PROSEDUR PENERIMAAN BERKAS PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI NO KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima pelimpahan berkas perkara

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SEKALIMANTAN TENGAH I. PENDAHULUAN Dalam Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dituangkan dalam Blue Print

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 244, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4046) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95 \ PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat 11610 Telp./Fax. (021) 58352092 sd. 95 E-Mail: info@pa-jakartabarat.go.id ; Website: www.pa-jakartabarat.co.id A. Dasar

Lebih terperinci

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Copyright (C) 2000 BPHN UU 32/2000, DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU *12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

FINAL BUKU JURNAL KEUANGAN PERKARA PERDATA TINGKAT PERTAMA. Nomor Perkara : Pemohon : JUMLAH KETERANGAN NOMOR TANGGAL URAIAN

FINAL BUKU JURNAL KEUANGAN PERKARA PERDATA TINGKAT PERTAMA. Nomor Perkara : Pemohon : JUMLAH KETERANGAN NOMOR TANGGAL URAIAN W9-U2/02/TAPM-FORM-1/PDT/2016 BUKU JURNAL KEUANGAN PERKARA PERDATA TINGKAT PERTAMA Nomor Perkara : Pemohon : NOMOR TANGGAL URAIAN PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN KETERANGAN W9-U2/02/TAPM-FORM-2/PDT/2016

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

Pelayanan Perkara Pidana

Pelayanan Perkara Pidana Pelayanan Perkara Pidana Pelayanan Perkara Pidana Meja Pertama Menerima perkara pidana, lengkap dengan surat dakwaannya dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. Pendaftaran perkara pidana

Lebih terperinci

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan: Agama Demak Jl. Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA VERZET mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651 Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa publik dan pelayanan

Lebih terperinci

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN S.O.P KEPANITERAAN PIDANA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pengadilan Negeri menerima pelimpahan berkas perkara dan barang bukti dari Jaksa Penuntut Umum atau

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA PRODEO mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh Dasar

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA 1. PELAYANAN PERSIDANGAN NO. JENIS PELAYANAN DASAR HUKUM 1. Penerimaan Pelimpahan Berkas. Pasal 137 KUHAP PERSYARATAN - Yang melimpahkan harus Jaksa Penuntut Umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN ` Nomor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000

Lebih terperinci

PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR

PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR I. PANJAR BIAYA PERKARA TINGKAT PERTAMA 1. Pendaftaran Gugatan/ 30.000,- Permohonan 2. Administrasi 3. Panggilan Penggugat/ Pemohon (3x*) 4. Panggilan

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/2017 Nomor

Lebih terperinci

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA 1. Upaya Hukum Banding Upaya banding didaerah jawa dan madura semula diatur dalam pasal 188-194 HIR, sedangkan bagi daerah luar jawa dan madura diatur dalam pasal-pasal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR () KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI PENGADILAN NEGERI JL. USMAN SALENGKE NO. 10 KABUPATEN GOWA Jl. Usman Salengke No. 10. Kab. Gowa Telp. (011) 861129 Fax (011) 861089

Lebih terperinci

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku Krui Jl.Mawar. Way Mengaku LAMPUNG BARAT SOP PERKARA VERZET mor SOP 4/HK.05/I/2016 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Website : pa-krui.go.id Tanggal Efektif email : pa_krui_lambar@yahoo.co.id Disahkan oleh

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Tugas Pokok dan Fungsi Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Struktur Organisasi Ketua Pengadilan Membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page: PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) 521004, 521014 Home Page: http://www.pn-argamakmur.go.id/ ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA Standard Operating Procedures DI BAGIAN KEPANITERAAN

Lebih terperinci

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) KEPANITERAAN PIDANA PENGADILAN NEGERI TANAH I. PROSEDUR PENERIMAAN PERKARA 1. Prosedur Penerimaan Perkara Pidana Biasa : PENGADILAN TINGGI SAMARINDA PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 5 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak berperkara menghadap petugas

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN L II.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN I. PERKARA PERDATA Untuk memeriksa administrasi persidangan, minta beberapa berkas perkara secara sampling

Lebih terperinci

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III Tgl Ditetapkan : 11 April 2011 Halaman : 1 dari 5 hal. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

Lebih terperinci

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor SOP Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Tanggal Pembuatan Gedung Bersama Satu Atap Mahkamah Agung RI Tanggal Revisi - Jln. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Tanggal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA P~NGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR Jo TAHUN 2016 TENTANG LAVANAN PEMBEBASAN BIAVA PERKARA BAGI MASVARAKAT TIDAK MAMPU

KEPUTUSAN KETUA P~NGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR Jo TAHUN 2016 TENTANG LAVANAN PEMBEBASAN BIAVA PERKARA BAGI MASVARAKAT TIDAK MAMPU KEPUTUSAN KETUA P~NGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR Jo TAHUN 2016 TENTANG LAVANAN PEMBEBASAN BIAVA PERKARA BAGI MASVARAKAT TIDAK MAMPU KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR Menimbang Mengingat Menetapkan KESATU KEDUA

Lebih terperinci

Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN

Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. 3 DESKRIPSI: Prosedur Operasional Sita A. SITA DI LUAR GUGATAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut : Perubahan Materi Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut : 1. Penambahan 1 (satu) poin pada bagian Teknis Administrasi,

Lebih terperinci

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA PERMOHONAN mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh

Lebih terperinci

Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : //www.ptun.palembang.go.id dan

Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : //www.ptun.palembang.go.id   dan Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : //www.ptun.palembang.go.id Email : admin@ptun,palembang.go.id dan palembang@ptun.org TIM PENYUSUN KOORDINATOR : ANDRI MOSEPA, SH,MH ANGGOTA ; MAMIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

BAB VII PERADILAN PAJAK

BAB VII PERADILAN PAJAK BAB VII PERADILAN PAJAK A. Peradilan Pajak 1. Pengertian Keputusan adalah suatu penetapan tertulis di bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan

Lebih terperinci

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari

Lebih terperinci

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK Nomor : W30.U4/ /HK.02/III/2017 TENTANG PERUBAHAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA, SITA, PEMERIKSAAN SETEMPAT, DAN EKSEKUSI PADA PENGADILAN NEGERI BIAK KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. PRESIDEN, bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 PENJELASAN ATAS TENTANG DESAIN INDUSTRI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 PENJELASAN ATAS TENTANG DESAIN INDUSTRI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-konvensi

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS (JOB DISKRIPTION) DI KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG MEJA PERTAMA

URAIAN TUGAS (JOB DISKRIPTION) DI KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG MEJA PERTAMA URAIAN TUGAS (JOB DISKRIPTION) DI KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG MEJA PERTAMA Ike Wijayanto, SH Panitera Muda PHI 1. Menerima gugatan dan Permohonan Kasasi,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI KLAS IA/PHI/TIPIKOR BANDA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI KLAS IA/PHI/TIPIKOR BANDA ACEH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI KLAS IA/PHI/TIPIKOR BANDA ACEH KEPANITERAAN PIDANA 1. Penyelesaian Perkara : Pengadilan Negeri/PHI/Tipikor Banda Aceh menerima

Lebih terperinci

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberi pelayanan jasa publik dan pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Desain Industri;

Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Desain Industri; Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Desain Industri; UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA 1. S O P KEPANITERAAN PIDANA a. SOP Perkara Pidana Biasa b. SOP Perkara Pidana Singkat c. SOP Perkara Pidana Ringan d. SOP Perkara Pidana Lalu Lintas e. SOP Penerimaan Perkara Pidana Banding f. SOP Penerimaan

Lebih terperinci

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN NO. POLA BINDALMIN NO. HUKUM ACARA JURNAL KEUANGAN PERKARA 1 Tambahan

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI Demak Jl. Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06 01 2014 Tanggal Revisi 16 05 2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh SOP PENERIMAAN PERKARA

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci