SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ 40633

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

RENCANA MUTU PERKULIAHAN

SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Pembelajaran Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/ Sumber Belajar Memahami

Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

PERAN AHLI GIZI DI BIDANG KLINIK brought to you by: Restu, Jen, Arin, Duhita, Rafifa, sopo neh PJ HO Etika Profesi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Pembelajaran

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

DAFTAR MATA KULIAH TAHUN 2015 PROGRAM STUDI: GIZI (S-1)

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

ASUHAN GIZI pada HIV - AIDS

TENTANG KATEGORI PANGAN

DIAGNOSA GIZI PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

BAB I. PENDAHULUAN. yang semakin tinggi diantara rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STATUS GIZI 01/04/2012

SILABI MATA KULIAH. Silabi D III Keperawatan

KEPERAWATAN KLINIK IIIA

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN SILABUS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DIETETIKA BG 300

CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT

asuhan gizi, penyelenggaraan makanan, kegiatan penelitian dan pengembangan gizi (Depkes, 2006). Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan hak setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL 2 MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

SILABUS DAN KONTRAK BELAJAR

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

KONTRAK PERKULIAHAN KEPERAWATAN KLINIK IIIA. Penanggung Jawab Mata Kuliah Ns. Nur Widayati, MN.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB V PEMBAHASAN. seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN PASIEN TYPHOID ABDOMINALIS TENTANG DIET TYPHOID ABDOMINALIS di Rumah sakit Kabupaten Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

Kurikulum Program Studi S1 Gizi secara nasional dikelompokkan menjadi: A. Kurikulum Inti ( SKS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C

ASUHAN GIZI; NUTRITIONAL CARE PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PANDUAN SKRINING GIZI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

PEDOMAN PELAYANAN GIZI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atraumatic care atau asuhan yang terapeutik. 500/ penduduk dengan angka kematian antara 0,6 5 %.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Asuhan nutrisi pada pasien HIV Aids

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW201 ILMU GIZI. Dosen: Afianti Sulastri, S.Si., Apt., M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

A. PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC. Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. Dan BAHAN AJAR ILMU GIZI. Penyusun: Zaki Utama, STP., MP.

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan suatu negara. Berdasarkan target Millenium Development Goals

Nutrition Care Process (NCP),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, pada dasarnya terdiri dari kegiatan pengadaan makanan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEPUTUSAN DIREKTUR TETANG TIM PENYUSUN KURIKULUM INSTITUSI

Buku Pegangan Mahasiswa MODUL KAKI BENGKAK. Diberikan pada Mahasiswa Semester Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

STANDAR PROFESI GIZI

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

Diet Diabetes Mellitus

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks,

Penentuan Status Gizi

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi di Indonesia, terutama KEP masih lebih tinggi dari pada negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008). Menurut data Word Health Organization (WHO, 2010), menyebutkan setiap

Transkripsi:

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Gizi (S1) Kode Mata Kuliah : GIZ 40633 Nama Mata Kuliah : Dietetika Dasar Jumlah SKS : 3 (Tiga) Semester : 4 (Empat) Mata Kuliah Pra Syarat : Ilmu Gizi Dasar, Biokimia Gizi, Gizi Daur Kehidupan, Gizi Kuliner, Penilaian Status Gizi Deskripsi Mata Kuliah : Keberhasilah pelayanan gizi untuk pasien di rumah sakit membutuhkan pendekatan yang holistik dari seluruh tim asuhan gizi di rumah sakit. Pemahaman tentang kondisi penyakit yang diderita baik dan benar merupakan hal penting yang harus dikuasai ahli gizi untuk menentukan diagnosis gizi, sehingga terapi diet yang diberikan dapat optimal. Mata Kuliah Dietetika I merupakan mata kuliah keahlian khusus bagi calon ahli madya gizi agar dapat memberikan pelayanan gizi yang paripurna bagi pasien di rumah sakit. Mata kuliah ini mensyaratkan Mata Kuliah Biokimia Gizi dan Penilaian Status Gizi karena key point dalam menentukan terapi diet pasien adalah ketepatan menentukan asesmen gizi pasien berdasar antropometi, biochemical assessment, clinical assessment, dietary history, medical hystory, dan social data (A-B-C-D-M-S). Adapun terkait dengan syarat dan prinsip diet yang akan diterapkan, mata kuliah ini juga mensyaratkan mahasiswa telah lulus Mata Kuliah Ilmu Gizi Dasar, Gizi Daur Kehidupan dan Gizi Kuliner. Kedalaman dan keluasan bahasan meliputi pengertian pelayanan gizi terpadu dan berkesinambungan dalam sistem pelayanan kesehatan, nutrition care process (NCP), penerapan prinsip diet dalam keadaan sakit untuk pasien dewasa dan anak dengan penyakit defisiensi gizi, infeksi, gangguan saluran pencernaan, penyakit hati, kandung empedu dan pankreas, serta gangguan makan. Standar Kompetensi : Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit defisiensi gizi, infeksi, gangguan saluran pencernaan, penyakit hati, kandung empedu dan pankreas, serta gangguan makan menggunakan pendekatan NCP. Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Pembelajaran Memahami arti penting 1. Mengkaji konsep diet dalam upaya dietetik. penyembuhan dan 2. Mendiskusikan pemulihan. dietetika. faktor-faktor yang 2. Menjelaskan peran makan- mempengaruhi Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/ Sumber Belajar 1. Pengertian Dietetika. 100 OHP, LCD, Laptop. 2. Arti makanan bagi Depkes, PGRS. penyembuhan penyakit. Moehyi S (1995:3-11). 3. Pengaruh penyakit Terapi Diet untuk terhadap nafsu makan, Penyembuhan Penilaian 1

Memahami asuhan gizi dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. 1. Memahami dasardasar keseimbangan energi, cairan dan elektrolit dalam tubuh. 2. Memahami dasardasar perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi bagi orang sakit an bagi penyembuhan. 3. Menjelaskan pengaruh penyakit terhadap nafsu makan, kemampuan mengunyah, menelan dan penyerapan serta utilisasi. 4. Menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terapi diet. asuhan gizi. 2. Menyebutkan susunan tim asuhan gizi rumah sakit. 3. Membedakan tugas dan fungsi masing-masing anggota tim asuhan gizi rumah sakit. keseimbangan energi, cairan dan elektrolit tubuh. 2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. 3. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi bagi orang sakit. terapi diet dan kesembuhan pasien. 1. Mengkaji konsep asuhan gizi rumah sakit melalui pendekatan sistem. 2. Mendiskusikan tugas tim asuhan gizi rumah sakit. 1. Mengkaji dan mendiskusikan keseimbangan energi, cairan dan elektrolit tubuh serta faktor yang mempengaruhi. 2. Menghitung jumlah energi dan zat gizi bagi orang sakit. 3. Menghitung pemberian makanan parenteral. kemampuan mengunyah, menelan dan penyerapan serta utilisasi. 4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terapi diet. 1. Pengertian asuhan gizi dalam sistem pelayanan kesehatan. 2. Dasar-dasar pendekatan sistem dalam pelayanan gizi pasien di rumah sakit (client centered care). 3. Tugas dan fungsi anggota tim asuhan gizi rumah sakit. 1. Pengertian keseimbangan energi, cairan dan elektrolit tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhi. 2. Berbagai cara perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi bagi orang sakit (anak dan dewasa). 3. Cara perhitungan pemberian makanan parenteral. Penyakit. Robinson et al. (1992:6-8). Basic Theraphy, 7 th edition. Berbagai jurnal hasil penelitian dari internet (AmJ Clin Nutr., BMJ, Shils M.E. et al. 2005. Health and Disease 8 th edition. Berbagai jurnal hasil penelitian dari internet (AmJ Clin Nutr., BMJ, LKM Dietetika. Robinson et al., 1992. Basic Nutrition and Diet Theraphy, 7 th ed. Quis 2

1. Memahami standar makanan RS. standar makanan RS rut tingkat kepadatan: makanan biasa, lunak, saring, cair, enteral/mlp. 3. Menghitung kandungan energi dan zat gizi makanan parenteral. Memahami langkahlangkah pelayanan gizi pendekatan nutrition care process (NCP). 1. Menyebutkan standar makanan RS. 2. Menjelaskan syarat diet standar makanan biasa dan makanan khusus. 3. Membedakan indikasi pemberian makanan biasa dan makanan khusus. 4. Menyusun standar makanan RS: makanan biasa, lunak, saring, cair, enteral/mlp. makanan biasa, lunak, saring, cair, enteral/mlp. 1. Menentukan data-data dalam rekam medis pasien yang dibutuhkan untuk asuhan gizi. 2. Menentukan asesmen gizi 3. Menetapkan diagnosis gizi 4. Menyusun rencana intervensi gizi dan konseling gizi 5. Menyusun rencana evaluasi/monitoring gizi dan follow up 1. Mengkaji konsep standar makanan RS. 2. Mendiskusikan masakan dan teknik pengolahan standar makanan RS. 6. Menyusun. 7. Mengolah dan menyajikan. 1. Mengkaji konsep NCP. 2. Mendiskusikan langkah-langkah NCP. 3. Menyusun rencana asuhan gizi dengan pendekatan NCP. 1. Standar makanan rumah sakit. 2. Indikasi pemberian dan syarat makanan biasa dan makanan khusus. 3. Makanan enteral dan parenteral. 1. Pengertian NCP. 2. Pengkajian data-data rekam medik pasien yang dibutuhkan untuk perencanaan asuhan gizi. 3. Langkah-langkah NCP. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.o rg. Penilaian Status Gizi Survei makanan enteral/pa renteral komersil Quis 3

1. Memahami dengan penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. 1. Memahami dengan gangguan saluran cerna atas (SCA): disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. defisiensi gizi (KEP, KVA, GAKI, anemia) patofisiologi defisiensi gizi. defisiensi gizi. defisiensi gizi (KEP dan anemia). penderita defisiensi gizi (KEP dan anemia). penyakit disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. patofisiologi disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit KEP. disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. gizi, c), d) penyakit defisiensi gizi disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. penyakit penyakit Mahan L.K. et.al. 1996. Pedoman Penatalaksanaan Gizi Buruk 4

penderita penyakit ulkus peptikum dan gastritis. gizi, c), d) 7. Menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. Jurnal dari intrnet (AmJ Clin Nutr., BMJ, ADA, dll) 5

1. Memahami dengan gangguan saluran cerna bawah (SCB): malabsorbsi/ intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. 1. Memahami dengan penyakit infeksi: TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. penyakit malabsorbsi/ intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. patofisiologi malabsorbsi/intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. penderita penyakit TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. patofisiologi TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. penyakit gangguan SCB. infeksi. penyakit TBC, DHF, dan HIV. malabsorbsi/intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. penyakit penyakit gizi, c), d) gangguan SCB TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. penyakit penyakit 6

penderita TBC, DHF, HIV. gizi, c), d) penyakit infeksi 7

1. Memahami dengan penyakit hati: hepatitis dan sirosis hepatis. penyakit hepatitis dan sirosis hepatis. 1. Memahami dengan penyakit empedu dan penyakit empedu dan penyakit hepatitis dan sirosis hepatis. patofisiologi hepatitis dan sirosis hepatis. hepatitis dan sirosis hepatis. hepatitis dan sirosis hepatis. penderita hepatitis dan sirosis hepatis. patofisiologi penyakit empedu dan hati. penyakit hati. penyakit hati. penyakit hati. empedu dan penyakit empedu dan penyakit empedu dan penyakit empedu hepatitis dan sirosis hepatis. penyakit hati. penyakit penyakit hati. penyakit penyakit hati. gizi, c), d) penyakit infeksi penyakit penyakit empedu dan penyakit penyakit empedu dan 8

1. Memahami pelayanan gizi untuk pengaturan berat badan. pengaturan berat badan. penderita penyakit empedu dan patofisiologi anorexia, bulimia, dan penderita anorexia, bulimia, dan dan 1. Mengkaji anorexia, bulimia, dan anorexia, bulimia, dan anorexia, bulimia, dan anorexia, bulimia, dan gizi, c), d) penyakit infeksi 7. Menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. penyakit penyakit gizi, c), d) penyakit infeksi Mahan L.K. etal. 1996. Jurnal dari intrenet 9