SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Gizi (S1) Kode Mata Kuliah : GIZ 40633 Nama Mata Kuliah : Dietetika Dasar Jumlah SKS : 3 (Tiga) Semester : 4 (Empat) Mata Kuliah Pra Syarat : Ilmu Gizi Dasar, Biokimia Gizi, Gizi Daur Kehidupan, Gizi Kuliner, Penilaian Status Gizi Deskripsi Mata Kuliah : Keberhasilah pelayanan gizi untuk pasien di rumah sakit membutuhkan pendekatan yang holistik dari seluruh tim asuhan gizi di rumah sakit. Pemahaman tentang kondisi penyakit yang diderita baik dan benar merupakan hal penting yang harus dikuasai ahli gizi untuk menentukan diagnosis gizi, sehingga terapi diet yang diberikan dapat optimal. Mata Kuliah Dietetika I merupakan mata kuliah keahlian khusus bagi calon ahli madya gizi agar dapat memberikan pelayanan gizi yang paripurna bagi pasien di rumah sakit. Mata kuliah ini mensyaratkan Mata Kuliah Biokimia Gizi dan Penilaian Status Gizi karena key point dalam menentukan terapi diet pasien adalah ketepatan menentukan asesmen gizi pasien berdasar antropometi, biochemical assessment, clinical assessment, dietary history, medical hystory, dan social data (A-B-C-D-M-S). Adapun terkait dengan syarat dan prinsip diet yang akan diterapkan, mata kuliah ini juga mensyaratkan mahasiswa telah lulus Mata Kuliah Ilmu Gizi Dasar, Gizi Daur Kehidupan dan Gizi Kuliner. Kedalaman dan keluasan bahasan meliputi pengertian pelayanan gizi terpadu dan berkesinambungan dalam sistem pelayanan kesehatan, nutrition care process (NCP), penerapan prinsip diet dalam keadaan sakit untuk pasien dewasa dan anak dengan penyakit defisiensi gizi, infeksi, gangguan saluran pencernaan, penyakit hati, kandung empedu dan pankreas, serta gangguan makan. Standar Kompetensi : Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit defisiensi gizi, infeksi, gangguan saluran pencernaan, penyakit hati, kandung empedu dan pankreas, serta gangguan makan menggunakan pendekatan NCP. Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Pembelajaran Memahami arti penting 1. Mengkaji konsep diet dalam upaya dietetik. penyembuhan dan 2. Mendiskusikan pemulihan. dietetika. faktor-faktor yang 2. Menjelaskan peran makan- mempengaruhi Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/ Sumber Belajar 1. Pengertian Dietetika. 100 OHP, LCD, Laptop. 2. Arti makanan bagi Depkes, PGRS. penyembuhan penyakit. Moehyi S (1995:3-11). 3. Pengaruh penyakit Terapi Diet untuk terhadap nafsu makan, Penyembuhan Penilaian 1
Memahami asuhan gizi dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. 1. Memahami dasardasar keseimbangan energi, cairan dan elektrolit dalam tubuh. 2. Memahami dasardasar perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi bagi orang sakit an bagi penyembuhan. 3. Menjelaskan pengaruh penyakit terhadap nafsu makan, kemampuan mengunyah, menelan dan penyerapan serta utilisasi. 4. Menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terapi diet. asuhan gizi. 2. Menyebutkan susunan tim asuhan gizi rumah sakit. 3. Membedakan tugas dan fungsi masing-masing anggota tim asuhan gizi rumah sakit. keseimbangan energi, cairan dan elektrolit tubuh. 2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. 3. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi bagi orang sakit. terapi diet dan kesembuhan pasien. 1. Mengkaji konsep asuhan gizi rumah sakit melalui pendekatan sistem. 2. Mendiskusikan tugas tim asuhan gizi rumah sakit. 1. Mengkaji dan mendiskusikan keseimbangan energi, cairan dan elektrolit tubuh serta faktor yang mempengaruhi. 2. Menghitung jumlah energi dan zat gizi bagi orang sakit. 3. Menghitung pemberian makanan parenteral. kemampuan mengunyah, menelan dan penyerapan serta utilisasi. 4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terapi diet. 1. Pengertian asuhan gizi dalam sistem pelayanan kesehatan. 2. Dasar-dasar pendekatan sistem dalam pelayanan gizi pasien di rumah sakit (client centered care). 3. Tugas dan fungsi anggota tim asuhan gizi rumah sakit. 1. Pengertian keseimbangan energi, cairan dan elektrolit tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhi. 2. Berbagai cara perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi bagi orang sakit (anak dan dewasa). 3. Cara perhitungan pemberian makanan parenteral. Penyakit. Robinson et al. (1992:6-8). Basic Theraphy, 7 th edition. Berbagai jurnal hasil penelitian dari internet (AmJ Clin Nutr., BMJ, Shils M.E. et al. 2005. Health and Disease 8 th edition. Berbagai jurnal hasil penelitian dari internet (AmJ Clin Nutr., BMJ, LKM Dietetika. Robinson et al., 1992. Basic Nutrition and Diet Theraphy, 7 th ed. Quis 2
1. Memahami standar makanan RS. standar makanan RS rut tingkat kepadatan: makanan biasa, lunak, saring, cair, enteral/mlp. 3. Menghitung kandungan energi dan zat gizi makanan parenteral. Memahami langkahlangkah pelayanan gizi pendekatan nutrition care process (NCP). 1. Menyebutkan standar makanan RS. 2. Menjelaskan syarat diet standar makanan biasa dan makanan khusus. 3. Membedakan indikasi pemberian makanan biasa dan makanan khusus. 4. Menyusun standar makanan RS: makanan biasa, lunak, saring, cair, enteral/mlp. makanan biasa, lunak, saring, cair, enteral/mlp. 1. Menentukan data-data dalam rekam medis pasien yang dibutuhkan untuk asuhan gizi. 2. Menentukan asesmen gizi 3. Menetapkan diagnosis gizi 4. Menyusun rencana intervensi gizi dan konseling gizi 5. Menyusun rencana evaluasi/monitoring gizi dan follow up 1. Mengkaji konsep standar makanan RS. 2. Mendiskusikan masakan dan teknik pengolahan standar makanan RS. 6. Menyusun. 7. Mengolah dan menyajikan. 1. Mengkaji konsep NCP. 2. Mendiskusikan langkah-langkah NCP. 3. Menyusun rencana asuhan gizi dengan pendekatan NCP. 1. Standar makanan rumah sakit. 2. Indikasi pemberian dan syarat makanan biasa dan makanan khusus. 3. Makanan enteral dan parenteral. 1. Pengertian NCP. 2. Pengkajian data-data rekam medik pasien yang dibutuhkan untuk perencanaan asuhan gizi. 3. Langkah-langkah NCP. ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care process. Http://www.eatright.o rg. Penilaian Status Gizi Survei makanan enteral/pa renteral komersil Quis 3
1. Memahami dengan penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. 1. Memahami dengan gangguan saluran cerna atas (SCA): disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. defisiensi gizi (KEP, KVA, GAKI, anemia) patofisiologi defisiensi gizi. defisiensi gizi. defisiensi gizi (KEP dan anemia). penderita defisiensi gizi (KEP dan anemia). penyakit disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. patofisiologi disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit KEP. disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. penyakit defisiensi gizi. gizi, c), d) penyakit defisiensi gizi disfagia, esofagitis, ulkus peptikum, gastritis. penyakit penyakit Mahan L.K. et.al. 1996. Pedoman Penatalaksanaan Gizi Buruk 4
penderita penyakit ulkus peptikum dan gastritis. gizi, c), d) 7. Menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. Jurnal dari intrnet (AmJ Clin Nutr., BMJ, ADA, dll) 5
1. Memahami dengan gangguan saluran cerna bawah (SCB): malabsorbsi/ intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. 1. Memahami dengan penyakit infeksi: TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. penyakit malabsorbsi/ intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. patofisiologi malabsorbsi/intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. penderita penyakit TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. patofisiologi TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. penyakit gangguan SCB. infeksi. penyakit TBC, DHF, dan HIV. malabsorbsi/intoleransi, kolitis, haemorroid, divertikulosis, konstipasi. penyakit penyakit gizi, c), d) gangguan SCB TBC, DHF, Bronchopnumonia, Tetanus, Difteria, Pertusis, HIV. penyakit penyakit 6
penderita TBC, DHF, HIV. gizi, c), d) penyakit infeksi 7
1. Memahami dengan penyakit hati: hepatitis dan sirosis hepatis. penyakit hepatitis dan sirosis hepatis. 1. Memahami dengan penyakit empedu dan penyakit empedu dan penyakit hepatitis dan sirosis hepatis. patofisiologi hepatitis dan sirosis hepatis. hepatitis dan sirosis hepatis. hepatitis dan sirosis hepatis. penderita hepatitis dan sirosis hepatis. patofisiologi penyakit empedu dan hati. penyakit hati. penyakit hati. penyakit hati. empedu dan penyakit empedu dan penyakit empedu dan penyakit empedu hepatitis dan sirosis hepatis. penyakit hati. penyakit penyakit hati. penyakit penyakit hati. gizi, c), d) penyakit infeksi penyakit penyakit empedu dan penyakit penyakit empedu dan 8
1. Memahami pelayanan gizi untuk pengaturan berat badan. pengaturan berat badan. penderita penyakit empedu dan patofisiologi anorexia, bulimia, dan penderita anorexia, bulimia, dan dan 1. Mengkaji anorexia, bulimia, dan anorexia, bulimia, dan anorexia, bulimia, dan anorexia, bulimia, dan gizi, c), d) penyakit infeksi 7. Menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. penyakit penyakit gizi, c), d) penyakit infeksi Mahan L.K. etal. 1996. Jurnal dari intrenet 9