PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERSUPLEMEN DIGITAL BESERTA ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PLH MAHASISWA S-1 PGSD BOJONEGORO ABSTRAK

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

Kata Kunci: Pengembangan; Media pembelajaran; e-materi; model pembelajaran berbasis masalah; Suhu dan Kalor

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Softboard sebagai Tentor Privat Pembelajaran Fisika SMA Pokok Bahasan Rotasi Benda Tegar

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Inqury dalam bahasa Indonesia berarti penemuan. Menurut Sund (dalam

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika

Ayu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA POKOK BAHASAN INTERFERENSI CAHAYA BERBASIS DISCOVERY-INQUIRY UNTUK SISWA KELAS XII IPA MAN 3 MALANG

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

Desain Didaktis Pembelajaran Hidrolisis Didasarkan Hasil Refleksi Diri Guru Melalui Lesson Analysis

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana


BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi

yang sesuai standar, serta target pembelajaran dan deadline terpenuhi.

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Rizal, 2013

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE 5E LEARNING CYCLE DISERTAI TEKNIK PICK UP CARDS GAME

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu mengenai cara mencari tahu

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERSUPLEMEN DIGITAL BESERTA ASSESSMENT FOR LEARNING UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA Edlyn Amalina 1, Sentot Kusairi 2, Dwi Haryoto 3 Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang (UM) E-mail : amalina_edlyn@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika materi listrik dinamis berbasis pada kurikulum 2013, serta mengukur kelayakan melalui uji validasi. Uji validasi meliputi validasi materi dan validasi produk. Uji coba terbatas dilakukan pada 20 siswa MAN Malang 2. Hasil pengembangan berupa perangkat pembelajaran berupa buku guru dan buku siswa SMA yang dilengkapi dengan media pembelajaran bersuplemen digital. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan termasuk dalam kategori baik sehingga tidak memerlukan revisi. Produk yang dihasilkan sudah dikatakan layak namun masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar lebih bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran fisika. Kata Kunci: perangkat pembelajaran, pembelajaran guided discovery, suplemen digital, assessment for learning, listrik dinamis. Pada praktiknya kebanyakan guru belum menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran yang sering digunakan adalah model pembelajaran konvensional. Didukung dengan hasil penelitian Azizah dan Arif (2013) menyatakan bahwa kebanyakan guru masih menggunakan pembelajaran konvensional atau pembelajaran langsung (Direct Instruction) untuk menyampaikan materi pembelajaran. Dalam metode ini pembelajaran disampaikan langsung oleh guru, siswa tidak dituntut untuk menemukan materi. Dengan kata lain model pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga kurang efektif untuk mengaktifkan siswa. Model pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada guru akan memiliki kelemahan yaitu : (1) siswa cenderung manjadi pasif dan guru menjadi aktif, (2) mudah membuat siswa menjadi jenuh dengan proses pembelajaran, (3) merugikan siswa, karena tidak semua siswa mampu belajar dengan baik dengan mendengarkan, (4) siswa tidak mengetahui tujuan mereka 1

2 belajar, karena cukup mendengar dan mencatat apa yang dikatakan oleh gurunya, (5) penekanan hanya pada penyelesaian tugas, (6) siswa terbiasa pasif sehingga tidak memiliki rasa keingintahuan (coriousity) dan kemauan untuk berfikir kritis, (7) daya serapnya rendah dan cepat hilang karena hanya sekedar menghafal. Didukung penelitian Azizah dan Arif (2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa dengan model konvensional jauh lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan model pembelajaran penemuan (discovery learning). Penemuan terbimbing (guided discovery) adalah salah satu model pembelajaran penemuan yang dikembangkan oleh Trowbridge dan Bybee (1990: 212). Dalam penemuan terbimbing, guru menyediakan data dan siswa diberi pertanyaan atau masalah untuk membantu siswa mencari jawaban, kesimpulan generalisasi dan solusi. Model penemuan terbimbing adalah metode dimana guru sebagai fasilitator dan pengarah sedangkan siswa aktif melakukan kegiatan sesuai prosedur atau langkah kerja untuk mengembangkan rasa ingin tahunya. Dalam proses pembelajaran masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa berpikir untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan di bawah bimbingan intensif guru. Di dukung oleh pernyataan Leslie (2000 : 191) In a guided discovery approach the instructor provides the problem and encourages students to work out the procedures to resolve it, in a guided inquiry plan, students are encouraged to resolve problems either on their own or in groups, yang berarti di dalam metode pembelajaran terbimbing guru menyediakan masalah dan mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut secara individu maupun berkelompok. Dalam penelitian Tati dan Yulkardi (2009 : 76) ditemukan bahwa guru masih mengalami banyak kesulitan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip di atas. Dari permasalahan di atas, diperlukan suatu inovasi perangkat pembelajaran yang mendukung pembelajaran penemuan Perangkat pembelajaran yang dilengkapi dengan suplemen digital untuk memenuhi modalitas pokok belajar ( visual, auditori, dan kinestetik). Hal ini sesuai dengan penjelasan Supardi (2011) yang mengungkapkan bahwa belajar bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam mengkonstruksi makana belajar berupa teks ataupun pengalaman fisik dan lainlain. Diperlukan suatu inovasi dalam melakukan penilaian untuk mengetahui hasil

3 belajar siswa. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan penilaian formatif (assessment for learning). Didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 20 Tahun 2007 mengindikasikan sebuah tuntutan standar penilaian pendidikan yaitu perlu diadakan penilaian formatif dalam proses pembelajaran. Sehingga dikembangkanlah perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika. METODE Penelitian ini merupakan penelitian & pengembangan yang dirancang untuk menghasilkan produk, yaitu perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika bergerak. Langkah-langkah penelitian & pengembangan meliputi lima tahap yang diadaptasi dari langkah-langkah menurut Sukmadinata (2010: 169-170), terdiri dari studi pendahuluan, perancangan draft produk, pengembangan produk, dan uji coba terbatas sehingga diperoleh produk akhir hasil revisi. Subjek coba terdiri dari pihak dosen dan guru sebagai tim ahli serta dari pihak siswa. Pihak dosen dipilih berdasarkan pengalaman dan kemampuan pada bidangnya. Pihak guru dipilih berdasarkan pengalaman mengajar dan disesuaikan dengan materi serta kelas yang akan diteliti. Instrumen pengumpul data meliputi: (1) angket validasi produk pengembangan, (2) angket validasi suplemen digital, (3) angket uji coba terbatas. Jenis data meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik perhitungan rata-rata berdasarkan pendapat dari Sugiono (2010). _ x X = n Keterangan: _ X = nilai rata-rata Σx = total skor jawaban validator n = jumlah validator Penentuan kriteria validitas produk dapat dilihat pada Tabel 2.

4 Tabel 1. Kriteria Hasil Analisis Kelayakan Produk Pengembangan Nilai Rata-Rata Keterangan 3,2-4,0 Baik (tidak perlu revisi) 2,2-3,2 Cukup baik (perlu direvisi sebagian) 1,2-2,1 Kurang baik (revisi sebagian dan pengkajian ulang isi/materi) 0,0-1,1 Tidak baik (revisi total/diganti) HASIL PENGEMBANGAN Proses pengembangan produk meliputi studi lapangan dan studi pustaka yakni pengumpulan informasi yang terkait dengan produk, perencanaan, pengembangan produk tahap awal, uji coba tahap awal, dan revisi produk tahap akhir. Hasil pengembangan produk adalah perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning untuk mengoptimalkan penguasaan konsep fisika pada materi listrik dinamis. Perangkat pembelajaran terdiri dari buku guru dan buku siswa. Buku guru meliputi sintak pembelajaran guided discovery, penilaian formatif (assessment for learning), silabus, RPP, Soal dan pembahasan tugas tersetruktur, soal dan pembahasan tes awal, soal dan pembahasan kuis, angket pemahaman konsep dan teknik penilaian, serta dilengkapi dengan buku siswa. Buku siswa meliputi uraian materi yakni alat ukur listrik dan hukum Ohm, hambatan kawat/kabel penghantar, hukum Kirchhoff, rangkaian hambatan listrik, rangkaian sumber tegangan listrik, energi dan daya listrik serta penerapan listrik AC-DC. Untuk setiap sub materi masingmasing telah dilengkapi dengan RPP, soal serta pembahasannya, dan suplemen digital yang berupa animasi PhET dan video. Tahap selanjutnya adalah penyusunan layout untuk tampilan cetak perangkat pembelajaran. Berikut layout untuk buku guru dan buku siswa materi listrik dinamis. Layout pertama untuk buku guru meliputi komponen berikut. (1)

5 Pendahuluan materi berisi penjelasan tentang pembelajaran penemuan (guided discovery) dan penilaian formatif (assessment for learning)serta petunjuk penerapannya pada kegiatan pembelajaran di kelas yang tersaji dalam sintak pembelajaran dan skema pelaksanaan pembelajaran. (2) Silabus terdiri dari identitas silabus yaitu mata pelajaran, kelas/ semeter, dan kompetensi inti yang harus dicapai. (3) Kompoen RPP terdiri dari satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, pokok bahasan, submateri pokok, dan alokasi waktu.4) Soal dan pembahasan pada perangkat pembelajaran meliputi soal dan pembahasan permasalahan diskusi dan tugas tersetruktur, soal dan pembahasan tes awal, serta soal dan pembahasan kuis. (5) Angket pemahaman konsep berisi pertanyaan tentang tingkat penguasaan konsep siswa yang berjenjang yang di ungkapkan dengan opsi jawaban yakni point 1 untuk tidak bisa, poin 2 untuk bisa dengan bantuan, poin 3 untuk bisa, dan poin 4 untuk bisa membantu teman. Teknik penilaian yang termuat dalam produk pengembangan perangkat pembelajaran meliputi teknik penilaian tugas tersetruktur, teknik penilaian tes awal, teknik penilaian kuis, teknik penilaian sikap, dan teknik penilaian akir siswa serta teknik penilaian untuk angket penguasaan konsep siswa. Layout kedua untuk buku siswa meliputi komponen berikut. (1) Peta konsep bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengkonstrusi pengetahuannya dan juga berisi urutan dan keterkaitan semua materi yang akan dipelajari oleh siswa. (2) Detektif Fisika yakni paragraf yang berisi informasi tentang fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan konsep fisika (listrik dinamis). (3) Soal Cek Kemampuan Prasyarat berupa soal-soal sebelum mempelajari materi subbab untuk memotivasi siswa. (4) Kemampuan dasar berisi kemampuan yang akan Anda miliki setelah mempelajari materi di setiap sub-bab. (5) Merancang Eksperimen Berisi prosedur praktikum pada kegiatan eksperimen yang akan dikejakan oleh siswa yang mendukung kemampuan penguasaan konsep siswa.(6) Liputan Tokoh, berisi informasi tentang fisikawan yang berjasa dalam perkembangan ilmu fisika. Berisi informasi tentang fisikawan yang berjasa dalam perkembangan ilmu fisika.(7) Suplemen Digital berupa instruksi-instruksi yang menunjukkan materi yang dilengkapai dengan penjelasan pendukung berupa video dan animasi. (8) Ask and Answer berisi pertanyaan yang mengarhkan siswa

6 untuk menemukan konsep terkait materi yang di bahas. (9) Info Fisika berisi informasi tentang alat atau benda yang berhubungan dengan fisika, (10) Berisi uraian tentang sub materi Listrik dinamis Selanjutnya produk diserahkan ke validator untuk validasi isi serta diuji coba kepada 20 siswa MAN Malang 2. Gambar 1 berikut menyajikan hasil validasi isi produk pengembangan, Gambar 2 menyajikan hasil validasi suplemen digital, dan Gambar 3 menyajikan hasil uji coba terbatas. Hasil Validasi Bahan Ajar Penilaian Validator 3.65 3.55 3.45 3.35 3.25 3.15 3.52 Kelayakan Isi 3.33 Komponen kebahasaan 3.61 Komponen penyajian Aspek yang Dinilai Gambar 1 Diagram Hasil Validasi Bahan Ajar Penilaian Validator 4.2 3.7 3.2 Hasil Validasi Suplemen Digital 3.5 4 4 4 Video Teks Animasi Putunjuk penggunaan Aspek yang Dinilai Gambar 2 D iagram Analisis Data Hasil Validasi Suplemen Digital Penilaian Validator 3.5 3.4 3.3 3.2 3.1 3 Data Hasil Uji Coba Terbatas 3.47 3.2 Kelayakan buku siswa Suplemen digital Aspek yang Dinilai 3.37 Ketermanafaatan Gambar 3 Diagram Analisis Data Hasil Uji Coba Terbatas

7 Hasil rata-rata untuk validasi bahan ajar yakni 3,49, hasil validasi untuk suplemen digital yakni 3,80, dan hasil validasi untuk uji coba terbatas yakni, 3,34. Keseluruhan rata-rata dari hasil validasi dan uji coba terbatas maka produk hasil pengembangan dinyatakan layaka dan tidak memerlukan revisi. PEMBAHASAN DAN SARAN Produk berupa bahan ajar bersuplemen digital pembelajaran guided discovery beserta assessment for learning secara rinci dipaparkan sebagai berikut. (1) Jenis Produk : Bahan ajar bersuplen digital pembelajaran guided discovery beserta assessment for Learning. (2) Karakteristik : a) Materi pembelajaran didukung dengansuplemen digital dalam bentuk teks, gambar, video, dan animasi. b) Menggunakan model guided discovery (penemuan terbimbing) untuk mengkonstruksi penguasaan konsep siswa. c) Menggunakan assessment for lerning (penilaian formatif) untuk mengukur penguasaan konsep siswa. (3)Program Pengembangan : PhET dan Micromedia flash. (4) Mata Pelajara: Fisika. (5)Materi : Listrik Dinamis, (6)Sasaran : Siswa SMA kelas XII semester I untuk Kurikulum2013. (7)Format Program : Animasi dengan format *exe dan video dalam. (8) format *AVI dalam bentuk compac disc (CD). Perangkat pembelajaran ini telah direvisi berdasarkan hasil validasi materi dan validasi produk, serta hasil uji coba. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa produk dalam kriteria baik. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum tersusunnya perangkat pembelajaran guided discovery bersuplemen digital beserta assessment for learning materi listrik dinamis dapat membantu pengajar mengoptimalkan penguasaan konsep dan sudah layak untuk digunakan. Selain hasil analisis data juga terdapat komentar dan saran dari validator yaitu dosen dan guru dan subjek uji coba. Berdasarkan itulah produk direvisi sehingga menghasilkan produk yang dapat difungsikan dengan layak. Keunggulan dari produk ini antara lain dipaparkan sebagai berikut. (1) Buku guru telah dilengkapi RPP beserta instrument (soal dan pembahasan beserta instrument penilaian) yang diperlukan dalam melaksanakan RPP. (2) Bersuplemen digital yang menampilkan efek visual, auditori, yang mendukung kemampuan kinestetik siswa. (3) Terdapat uraian materi listrik dengan penyajian bersifat

8 penemuan yang mengkonstruk pengetahuan siswa dan dilengkapi dengan contoh yang bersifat kontekstual. (4) Dilengkapi penilaian formatif yang memberikan feed back secara langsung setelah guru dan siswa menyelesaikan materi pembelajaran. (5) Dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran baik di dalam ataupu di luar kelas. Selain keunggulan yang ada juga terdapat beberapa kelemahan dalam produk, dipaparkan berikut ini.(1) Model pembelajaran menuntut keaktifan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri dimana setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan mengkonstruk suatu konsep. (2) Dibutuhkan kemampuan mengendalikan kelas untuk mencegah kegiatan siswa diluar kegiatan belajar ketika proses pembelajaran dikelas. (3) Instrumen penilaian masih belum bisa digunakan sepenuhnya untuk mengukur tingkat penguasaan konsep siswa dikarenakan instrument berupa soal pilihan benar-salah dan pilihan ganda sehingga memungknkan siswa mengisi dengan tidak jujur atau asal. (4) Dimungkinkan adanya revisi produk sejalan penggunaan kurikulum 2013 karena terbatasnya literatur tentang pengembangan perangkat pembelajaran karena diorientasikan pada materi listrik dinamis untuk kelas XII yang berbasis kurikulum 2013 dimana saat produk ini dikembangkan kurikulum 2013 baru digunakan pada tahun pertama. (5) Belum adanya LKS untuk setiap kegiatan praktikum yang telah dirancang pada buku siswa ataupun LKS yang berisi soal latihan Saran untuk pengguna produk pengembangan yaitu pengguna disarankan untuk menggunakan media player classic untuk mengoperasikan video pada CD interaktif sedangkan saran untuk pengembangan produk lebih lanjut bagi penelitian selanjutnya yaitu untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menggunakan secara maksimal semua konten yang tersedia dalam buku siswa dan buku guru. Melakukan penelitian eksperimen dengan menguji cobakan produk pada saat pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan satu kelas eksperimen sebagai kelas yang menggunakan produk dan kelas lain sebagai kelas kontrol yang tetap melakukan pembelajaran seperti biasanya. Mengembangkan produk dengan mengikuti perkembangan dan kemajuan kurikulum 2013.

9 DAFTAR RUJUKAN Azizah & Arif,A. 2012. Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Fisika Siswa SMA. Jurnal Penelitian,1(2). (Online), (http://journal.uny.ac.id/nju/index.php/jpfi/article/download/1072/981), diakses 8 September 2013. Tati & Yulkardi. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kontekstual Pokok Bahasan Turunan MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 PALEMBANG. Jurnal Penelitian Fisika,1(7).(Online), (http://eprints.unsri.ac.id/793/1/7_ganjil_tati.pdf), diakses 11 April 2014. Trowbridge & Bybee, 2006. Teaching and Learning Science. Dipresentasikan di the Institute for Integrated Science. 23 Pebruari 2006. (Online), (http://www.unit.muohio.edu), diakses 18 Maret 2014 Supardi,U.S. 2011. Intensitas Penilaian Formatif dalam Pembelajaran Kalkulus dengan Mengendalikan Kemampuan awal Mahasiswa. Jurnal Pedagogia, 1 (1). (Online), (http://unindra.ac.id), diakses 10 April 2014. Sukmadinata, N.S.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Thorset.2012. Strategies and Teqnique for Desiners, Development, and Managers of Learning. E-Learning Developers Journal(2003). (Online).(http://www.etfo.ca/Resources/ForTeachers/Documents/Assessm ent%20for%20learning.pdf), diakses 10 April 2014. Joyce dan Weil.1992. Strategies and Teqnique for Desiners, Development, and Managers of Learning. E-Learning Developers Journal(2003). (Online).(http://www.etfo.ca/Resources/ForTeachers/Documents/Assessm ent%20for%20learning.pdf), diakses 10 April 2014. Leslie, Rodger. 2014. Strategies and Teqnique for Desiners, Development, and Managers of Learning. E-Learning Developers Journal(2003). (Online).(http://www.etfo.ca/Resources/ForTeachers/Documents/Assessm ent%20for%20learning.pdf), diakses 10 April 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007. Jaringan dan Informasi Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (Online), (http://www.disdik- kotasmg.org/v8/images/peraturan-peraturan/lapiran-permen-nomor-20- tahun-2007.pdf), diakses 5 April 2013