Analisis Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan Diversifikasi Pangan Pada Tingkat Rumah Tangga di Desa Kotabaru Kecamatan Martapura OKU Timur

dokumen-dokumen yang mirip
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

I. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS PERMINTAAN KEDELAI DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 13 No. 1, April 2008 Hal: menyebabkan kerentanan terhadap gejolak ekonomi, sosial dan politik. (Juarini, 2006).

Analisis Faktor Harga, Umur dan Pendapatan Konsumen Terhadap Permintaan Daging Babi pada Pasar Tradisional Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.

Tabel 1. Data produksi dan konsumsi beras tahun (dalam ton Tahun Kebutuhan Produksi Tersedia Defisit (impor)

Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut. jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut.

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS POLA KONSUMSI IKAN DI KOTA BENGKULU ANALYSIS OF FISH CONSUMPTION PATTERNS IN BENGKULU CITY

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN NON BERAS DI KABUPATEN MAGELANG

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA

II. LANDASAN TEORI A.

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI BERBAGAI BAHAN PANGAN DARI PEMBELIAN OLEH RUMAHTANGGA PETANI DI DESA TAHAN DAN RAWAN PANGAN

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

BAB III METODE PENELITIAN. Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Kota Medan. Lokasi

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KOTA SURAKARTA

Penerapan model Almost Ideal Demand System ( AIDS ) pada pola konsumsi pangan rumah tangga nelayan di Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

KEANEKARAGAMAN DAN KECUKUPAN KONSUMSI PANGAN HEWANI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA KELUARGA DI PROVINSI JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS PERAMALAN KONSUMSI KEDELAI (Glycine max L.) DI INDONESIA TAHUN

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,

PROPOSAL SKRIPSI. : ANALISIS PERMINTAAN KONSUMSI SAYURAN DI JAWA TENGAH

ANALISIS RASIO KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI KOTA MEDAN

PROPOSAL SKRIPSI. : Analisis Permintaan Konsumsi Sayuran di Jawa Tengah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SAMARINDA

Kata Kunci : Konsumsi Pangan Hewani, Almost Ideal Demand System (AIDS), Elastisitas, Konsumen Rumatangga.

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

Pengaruh Faktor Faktor Sosial Ekonomi Dan Fisik Wilayah Terhadap Tingkat Konsumsi Beras Di Kabupaten Kediri

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani Karet Rakyat Melakukan Peremajaan Karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu

PERMINTAAN DAGING SAPI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DEMAND FOR BEEF IN THE PROVINCE OF YOGYAKARTA

Harga (Pq) Supply (S)

Ubijalar. Potensi Pengembangan. dalam mendukung Diversifikasi Pangan. Diversifikasi Pangan Pokok. Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas) /E~F~/T

6 ESTIMASI SUPPLY DAN DEMAND IKAN DI KOTA AMBON

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

KAJIAN PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN TERHADAP PROPORSI PENGELUARAN MAKANAN RUMAH TANGGA (PENDEKATAN MODEL LINIER PERMINTAAN LENGKAP)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS PERMINTAAN JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT BERBASIS KARBOHIDRAT DI KOTA BENGKULU: APLIKASI MODEL AIDS

PERAN WANITA TANI DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi Kasus di Kecamatan Cilongok)

MARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

PENDAHULUAN Pembangunan ketahanan pangan sebagai komponen strategis dalam pembangunan nasional telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996

PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK TERNAK SEBAGAI LAUK HARIAN (Studi Kasus di Universitas Wijayakususma) Sulistyaningtyas 1)

JURNAL OLEH : IKA SAPUTRI DEWI AGRIBISNIS

ANALISIS POLA KONSUMSI SUSU BUBUK, SUSU KENTAL MANIS, DAN SUSU CAIR KONSUMEN RUMAH TANGGA

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN OLAHAN BERBAHAN DASAR KETELA POHON

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial

SIKAP IBU RUMAH TANGGA DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN TERHADAP KENAIKAN HARGA BERAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ESTIMASI FUNGSI KONSUMSI PANGAN DAN NON PANGAN PENDUDUK PERKOTAAN PROPINSI JAMBI. Adi Bhakti ABSTRACT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

AGRIBISNIS KENTANG DI KABUPATEN WONOSOBO

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra.

ANALISIS KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI PADI DAN PALAWIJA DI KABUPATEN DEMAK

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI, PERMINTAAN, IMPOR, DAN HARGA BAWANG MERAH DI INDONESIA

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

ABSTRACT. Key words : consumer behavior, unplanned purchases, compulsive behavior. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Daging Ayam Boiler di Kabupaten Bangli

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB II LANDASAN TEORI. bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lainnya yang

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA PASIR DI KOTA MEDAN ANALYSIS THE FACTORS THAT INFLEUENCE THE SUGAR DEMAND IN MEDAN CITY

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

Transkripsi:

Analisis Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan Diversifikasi Pangan Pada Tingkat Rumah Tangga di Desa Kotabaru Kecamatan Martapura OKU Timur Oleh: Fifian Permata Sari Abstract The purposed of this research is to find out family food diversification in Kota Baru, West OKU, and to analyse the factors that influenced women contribution to diversificated the family food. This research done in Kota Baru, West OKU with the case study that the diversification and the women contribution as the one case and simple random sampling as the MPC with 30 respondent. The result shows that food diversification on family stage is ricesingkong-corn-noodle. The factors that influenced are the family income, women age, women education and the member of the family. Key words: Food diversification, women contribution PENDAHULUAN Menurut Hardyastuti (2002), mempercepat diversifikasi pangan dapat ditempuh dengan jalan merubah kebiasaan konsumsi dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor apa (ekonomi, budaya, dan sosial) yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam konsumsi serta mengidentifikasi kendala dalam melakukan diversifikasi. Dalam konteks Indonesia diversifikasi pangan sering diartikan sebagai pengurangan konsumsi beras yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan non beras. Salah satu alasan pentingnya diversifikasi pangan bahwa dalam lingkup nasional pengurangan konsumsi beras akan memberikan dampak positif terhadap ketergantungan impor beras dari negara lain (Suyastiri, 2008). Indonesia kaya beraneka ragam sumber bahan pangan baik nabati maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat. Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok sebagai sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. Ibu rumah tangga mempunyai peranan yang sangat starategis dalam mewujudkan program pemerintah dalam hal diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga. Ibu rumah tangga adalah pengatur konsumsi dan pengeluaran dari rumah tangga. Oleh karena itulah maka menarik untuk dilakukan kajian pola diversifikasi pangan rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura Ogan Komering Ulu Timur. Serta analisis peran ibu rumah tangga dalam mewujudkan diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura Ogan Komering Ulu Timur. Dosen Tetap Prodi Agribisnis FP Universitas Baturaja Fifian Permata Sari, Hal; 14-18 14

Landasan Teori Hampir semua manusia mempunyai paham yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhannya, hal ini tergantung pada tingkat kepuasan yang diberikan oleh suatu barang dan/atau jasa. Berdasarkan sifatnya, barang-barang konsumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (Nicholson, 2000): 1. Barang normal (Normal Goods) Barang normal adalah barang-barang konsumsi yang jumlah pemakainya bertambah apabila pendapatan konsumen bertambah atau sebaliknya. 2. Barang Netral (Neutral Goods) Barang netral adalah barang-barang konsumsi yang jumlah pemakainya tidak berubah walaupun pendapatan konsumen mengalami perubahan. 3. Barang Inferior (inferior Goods) Barang inferior adalah barang-barang konsumsi yang jumlah pemakainya berkurang dengan bertambahnya pendapatan konsumen. Konsumen biasanya dihadapkan pada berbagai kemungkinan kombinasi barang dan jasa yang akan dikonsumsinya. Masing-masing kombinasi akan memberikan tingkat kepuasan yang berbeda-beda dan tentunya secara rasional konsumen akan memilih kombinasi barang dan jasa yang memberikan kepuasan tertinggi berdasarkan tingkat pendapatan yang dimiliki dan tingkat harga dari barang-barang tersebut. Secara matematis, maksimisasi keuntungan kegunaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Fungsi kegunaan : U = U (X1, X2, Xn) Kendala : I = P1X1 + P2X2 + PnXn) Keterangan, U = Tingkat kegunaan I = Pendapatan yang dibelanjakan Xi = Kuantitas barang yang dikonsumsi Pi = Harga barang yang bersangkutan Dengan metode Langrange akan diperoleh hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan harga barang tersebut, harga barang lain dan pendapatan: X1 = f1 (P1, P2,.Pn, I) X2 = f2 (P1, P2,.Pn, I) X3 = f3 (P1, P2,.Pn, I) Dalam bentuk yang lebih umum, fungsi permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut: Xi = fi (P1, P2 Pn, I) Persamaan fungsi permintaan di atas menunjukkan bahwa permintaan terhadap suatu barang merupakan fungsi dari harga barang itu sendiri, harga barang lain baik yang bersifat subtitusi (saling menggantikan) maupun yang bersifat komplementer (saling melengkapi) dan pendapatan konsumen. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura Ogan Komering Ulu Timur dengan waktu penelitian 2 Januari 2010 sampai dengan 2 Maret 2010. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dimana pola diversifikasi dan peran ibu rumah tangga (wanita) yang berdomisili di Desa Kota Baru sebagai Fifian Permata Sari, Hal; 14-18 15

satuan kasus. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode penarikan contoh acak sederhana (simple random sampling) dengan responden sebanyak 30 responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden antara 23 tahun sampai dengan 45 tahun. Disamping sebagai ibu rumah tangga responden juga bekerja sebagai petani (61%), pedagang (28%) dan PNS (13%). Berdasarkan pola diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura dalam satuan konsumsi/kapita/th (kg) adalah Beras (230,451), Ketela Pohon (120,184), Jagung (87,311) dan Mie (10,23). Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,9895 atau 98,95 persen, ini berarti bahwa 98,95 persen variasi naik turunnya peran wanita dalam mewujudkan diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga dapat dijelaskan oleh variabel bebas dalam hal ini umur ibu rumah tangga (Ui), Pendidikan ibu rumah tangga (Pi) dan jumlah anggota rumah tangga (Jr) sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menguji hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama digunakan uji F, berdasarkan pengolahan data didapat nilai F hitung sebesar 207,445 lebih besar dibanding F table sebesar 4,17. Artinya secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dala hal ini peranan wanita dalam mewujudkan diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura OKU Timur. Nilai koefisien hasil analisis regresi menunjukan bahwa dari empat variabel bebas, tiga menunjukan hasil sesuai dengan harapan (Hipotesis) yakni variabel Pendapatan rumah tanggga (Pr), Pendidikan ibu rumah tangga (Pi), dan jumlah anggota rumah tangga (jr), sementara variabell umur ibu rumah tangga mempunyai tanda positif atau tidak sesuai dengan hipotesis. Hal ini bias saja terjadi akibat informasi dari berbagai media yang sudah cukup baik di Desa Kota Baru pasca pemekaran kabupaten di mana Martapura menjadi Ibu Kota Kabupaten. Variabel pendapatan rumah tangga (Pr) nyata pada taraf uji 1%, umur ibu rumah tangga (Ui) dan jumlah anggota rumah tangga (Jr) nyata pada taraf uji 5% sementara pendidikan ibu rumah tangga (Pi) nyata pada taraf uji 20%. Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Peran Wanita dalam Mewujudkan Diversifikasi Pangan pada Tingkat Rumah Tangga di Desa Kota Baru Kec. Martapura OKU Timur No Variabel Parameter dugaan t-hitung Taraf nyata 1. INTERCEP 2,226665 0,375-2. Pr (Pendapatan rumah tangga) 0,699028 6,613 A 3. Ui (Umur ibu rumah tangga) 0,051069 2,563 B 4. Pi (Pendidikan ibu rumah 0,068154 1,360 C Tangga) 5. Jr (Jumlah anggota rumah -0,241984-2,479 B Tangga) R² = 98,95% F-hitung = 207,445 Db = 29 DW = 1,203 Keterangan: A = Nyata pada taraf uji 1% B = Nyata pada taraf uji 5% C = Nyata pada taraf uji 20% Fifian Permata Sari, Hal; 14-18 16

PENUTUP Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah: 1. Pola diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura OKU Timur adalah beras, ketela pohon, jagung dan mie. 2. Faktor- faktor yang mempengaruhi peran wanita dalam mewujudkan diversifikasi pangan pada tingkat rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura OKU Timur adalah pendapatan rumah tangga, umur ibu rumah tangga, pendidikan ibu rumah tangga dan jumlah anggota keluarga. Adapun saran dalam penelitian ini, dimana guna mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga di Desa Kota Baru Kecamatan Martapura OKU Timur perlu digalakkan pola diversifikasi pangan terutama peran bahan pangan pengganti beras (non beras) yang berbasis lokal dan bisa diusahakan di wilayah OKU Timur seperti ketela pohon, jagung, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA BBKP. 2003. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan. Jakarta: Departemen Pertanian BPS. 2005. Ringkasan Data SUSENAS 1999-2005. Jakarta: BPS Hardyastuti, S. 2002. Pokok-pokok Pikiran Kebijakan Pangan Nasional Dalam Kerangka Otonomi Daerah. Yogyakarta: Magister Manajemen Agribisnis UGM Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Philip, W. 1974. Applied Consumption Analysis. New York: American Elseiver Publishing Co. Inc. Nicholson, Walter. 2000. Microeconomic Theory: Basic Principles ang Extention. The Dryden Press. Jurnal/Laporan Penelitian/Sumber Lain : Ariani, Mewa. 2005. Diversifikasi Konsumsi Pangan Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Litbang Departemen Pertanian. Bogor. Brorsen B.W., W.R Grant and M.E Rister. 1984. A Hedonic Price Model for Rough Rice Bid/Acceptance Markets. American Journal of Agricultural Economic, Vol 66. Fifian Permata Sari, Hal; 14-18 17

Ladd, G.W and V. Suvannunt. 1976. Model of Consumer Goods Characteristics. American Journal of Agricultural Economic, Vol 58. Unnevehr, L.J. 1998. Consumer Demand for Rice Gain Quality and return to Research for Quality Improvement in Southest Asia. American Journal of Agricultural Economic, Vol 68. Departemen Pertanian. 1999. Kebijakan Pangan untuk Menuju Sistem Ketahan Pangan yang Dinamis. http://www.deptan.go.id. Tampubolon, P. 1998. Peranan Wanita dalam Mensukseskan Upaya Diversifikasi Pangan. http://www.unistuttgart.de/indonesia/news/info.html Fifian Permata Sari, Hal; 14-18 18