BAB 16 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 18 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 21 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG HARGA POKOK PENJUALAN & LAPORAN LABA/RUGI

BAB 20 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG JURNAL PENYESUAIAN & NERACA SALDO SETELAH JURNAL PENYESUAIAN

KAS. Menjual. Menerima Kas. Jasa PIUTANG. Belum buat ilustrasi posting buku besar. 13. Gamabaran Umum Perusahaan Dagang

ekonomi Sesi AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. KONSEP DASAR PERUSAHAAN DAGANG B. TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 19 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 23 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

Akuntansi Perdagangan. Jual-Beli Barang

dijual pemilik Pembelian dijual (Goods) Berwujud Pembelian Bahan Industru Pengolahan (tangible), lazim menjadi barang siap dijual

BAB 25 PENJURNALAN DI BUKU JURNAL KHUSUS & PEMINDAH-BUKUAN. Asgard Chapter

Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

CIRI-CIRI DAN TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB 2 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (PDA) & PENCATATAN BERPASANGAN. Asgard Chapter

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri

ekonomi Sesi METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG A. SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

7. Pembelian Persediaan

1 BAB KARAKTERISTIK DAN JENIS TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

BAB 4 GAMBARAN UMUM PENCATATAN AKUNTANSI. Asgard Chapter

BAB 7 PEMINDAH BUKUAN KE BUKU BESAR. Asgard Chapter

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

12/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

Biaya persediaan = Rp ,-

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang

Penjualan bersih HPP Jurnal Penyesuaian Pemb + By. Angkut pemb) (Pot pemb + R. Pemb) Laporan L/R Jurnal khusus HPP sama dengan ikhtisar L/R

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut:

SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS XII

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Akuntansi untuk Usaha Perdagangan. Tujuan Pembelajaran

BAB 5 PENGIDENTIFIKASIAN & PENGUKURAN TRANSAKSI. Asgard Chapter

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB 3 PENGAKUNAN & PENGKODEAN. Asgard Chapter

BAB 12 PENGHITUNGAN LABA/RUGI & PEMBUATAN LAPORAN LABA/RUGI. Asgard Chapter

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN & NERACA LAJUR. Asgard Chapter

BAB 13 PENCATATAN JURNAL PENUTUP. Asgard Chapter

Akuntansi Perusahaan Dagang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut :

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

MODUL MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Perusahaan Dagang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 PENJURNALAN. Asgard Chapter

BAB II LANDASAN TEORI

contoh soal akuntansi perusahaan dagang

BAB 11 PEMBUATAN NERACA SALDO SETELAH JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

7 BAB LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Antiremed Kelas 12 Ekonomi UAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: 11, 12 & 13 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

ANGAN JILID 2 SMK. Umi Muawanah, dkk.

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

Indrastuti Sujiyani Sri Mulyanti Kustiyaningsih EKONOMI 3. Ekonomi dan Kehidupan Untuk SMA/MA Kelas XII

Kegiatan Pembelajaran 16: Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

BAB 15 PENCATATAN JURNAL PEMBALIK. Asgard Chapter

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

Manajemen Keuangan Agribisnis: AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Soal Akuntansi Perusahaan Dagang

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam

Penilaian Persediaan: Pendekatan Kos (Inventory Valuation: Cost Method)

KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN JILID 2

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

2 BAB PENCATATAN JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG

Piutang. Piutang adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas.

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 9 PEMBUATAN NERACA SALDO. Asgard Chapter

PERTEMUAN KEEMPAT PERSEDIAAN BARANG (1) Pengertian Persediaan

BAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS. Asgard Chapter

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB 16 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG GAMBARAN UMUM Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com

AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: GAMBARAN UMUM Awal bab ini membahas tentang jenis-jenis perusahaan. Selanjutnya kita mendiskusikan karakteristik perusahaan dagang, metode jual-beli, ketentuan jual-beli, dan akuntansi di perusahaan dagang. A. Jenis-jenis Perusahaan erdapat tiga (3) jenis perusahaan, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Karakteristik masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: Jenis Perusahaan Peraga 16.1: Jenis-jenis Perusahaan Output yang Dihasilkan Aktivitas yang Dilakukan Jasa Jasa/fasilitas Menyediakan fasilitas atau layanan Dagang Manufaktur Produk/barang Produk/barang Membeli barang dagangan dan menjualnya kembali Membeli bahan baku, mengolahnya, dan menjual produk jadi B. Karakteristik Perusahaan Dagang egiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan dari rekanan (supplier) dan menjualnya kembali kepada pembeli dan pelanggan. Barang yang diperjual-belikan lazimnya disebut barang dagangan (selanjutnya disingkat BD). Contoh perusahaan dagang adalah supermarket, toko kelontong, toko buku, toko baju, dan dealer mobil. Karakteristik perusahaan dagang adalah: a. Transaksi jual-beli BD merupakan aktivitas utama perusahaan b. Perusahaan lazimnya memiliki persediaan BD. c. Terdapat biaya yang terkait langsung dengan pendapatan, yaitu antara biaya untuk pembelian BD dan pendapatan dari penjualan BD. Halaman 1

C. Metode Pembelian dan Penjualan BD ransaksi pembelian dan penjualan BD dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Transaksi tunai terjadi jika pembeli membayar tunai segera setelah transaksi disepakati. Sedangkan transaksi kredit terjadi jika pembeli membayar pada tanggal yang telah disepakati di masa datang. Transaksi kredit lazimnya dilakukan antara pembeli dan penjual yang saling percaya dan sering bertransaksi. Transaksi kredit ini memunculkan utang dagang bagi pembeli dan piutang dagang bagi penjual. D. Ketentuan-ketentuan Jual-Beli alam jual-beli dikenal beberapa hal yang lazim berlaku. Berikut ini beberapa ketentuan yang sering digunakan di bisnis perdagangan. D.1. Ketentuan tentang penyerahan barang Jika lokasi antara penjual dan pembeli berjauhan, perusahaan harus mengeluarkan biaya pengiriman agar BD dapat diterima dengan baik di tempat pembeli. Untuk itu perlu ditetapkan pihak-pihak yang akan menanggung biaya pengiriman barang. Terdapat tiga (3) ketentuan yang lazim, yaitu: 1. FOB (free on board) shipping point; semua biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli. 2. FOB destination; semua biaya pengiriman ditanggung oleh penjual. 3. CIF (Cost, Freight and Insurance); semua biaya pengiriman dan asuransi selama dalam perjalanan ditanggung oleh penjual. D.2. Ketentuan tentang pembayaran kredit Ketentuan yang lazim berlaku di penjualan kredit adalah tentang rentang waktu pembayaran utang dagang dan juga insentif potongan utang dagang yang ditawarkan agar pembeli membayar lebih cepat. Halaman 2

Terdapat dua (2) macam ketentuan yang lazim digunakan, yaitu: a. 2/10, n/30; ketentuan yang menyatakan bahwa potongan utang akan diberikan sebesar 2% apabila pembeli melunasi utang dalam jangka waktu 10 hari, dan pembeli harus melunasi utang dalam jangka waktu 30 hari sejak terjadi transaksi jual-beli. Angka-angka di atas dapat diubah sesuai kebijakan yang ditetapkan perusahaan. b. EOM (end of month); ketentuan yang menyatakan bahwa pembeli harus melunasi utang dagang paling lambat pada tanggal terakhir di bulan terjadinya transaksi jual-beli. D.3. Ketentuan tentang retur dan pengurangan harga Jika BD yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan atau rusak maka pembeli dapat mengembalikan (retur) BD tersebut ke penjual. Ada kalanya pembeli meminta pengurangan harga kepada penjual jika BD yang diterima tidak sesuai dengan pesanan. Retur & pengurangan harga dapat terjadi di transaksi pembelian dan penjualan secara tunai ataupun kredit. D.4. Ketentuan tentang potongan harga Terdapat dua (2) macam potongan harga, yaitu; 1. Potongan tunai (cash discount); diberikan kepada pembeli karena melakukan pembelian secara tunai 2. Potongan dagang (trade discount); diberikan kepada pelanggan karena membeli banyak BD. Potongan dagang ini langsung dikurangkan dari harga sehingga tidak perlu akun tersendiri di akuntansinya. E. Transaksi Barang Dagangan erusahaan dagang melakukan transaksi pembelian BD dan transaksi penjualan BD. Transaksi pembelian BD lazimnya meliputi pembelian tunai/kredit, pembayaran biaya angkut pembelian, retur & pengurangan harga pembelian, dan potongan pembelian. Sedangkan transaksi penjualan BD lazimnya meliputi penjualan tunai/kredit, retur & pengurangan harga penjualan, dan pemberian potongan penjualan. Halaman 3

F. Akuntansi di Perusahaan Dagang erbedaan utama perusahaan dagang dari perusahaan jasa adalah terjadinya transaksi jual-beli BD. Oleh karenanya, akuntansi di perusahaan dagang berbeda dari di perusahaan jasa dalam empat (4) hal berikut ini: 1. Penyediaan informasi keuangan tentang persediaan barang dagangan. 2. Penyediaan informasi keuangan tentang harga perolehan dan harga pokok penjualan BD. 3. Penyediaan informasi keuangan tentang laba kotor (gross profit). 4. Penyediaan informasi tentang transaksi pembelian dan penjualan BD. Pencatatan transaksi-transaksi lainnya di perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan pencatatan yang dilakukan di perusahaan jasa. F.1. Pencatatan informasi persediaan BD Terdapat 2 (dua) metode pencatatan akuntansi untuk persediaan barang dagangan, yaitu: 1. Metode periodik (disebut juga metode fisik); pencatatan di akun Persediaan Barang Dagangan (selanjutnya disingkat PBD) dilakukan hanya pada akhir periode. Transaksi pembelian dan penjualan BD selama periode berjalan tidak dicatat di akun PBD. 2. Metode perpetual (disebut juga metode kontinyu); pencatatan di akun PBD dilakukan setiap terjadi transaksi pembelian maupun penjualan barang dagangan. Pada saat terjadi penjualan BD, harga pokok penjualan dihitung dan dicatat di akun Harga pokok penjualan (HPP). Peraga 16.2. berikut ini memberi gambaran sekilas perbedaan antara pencatatan metode Periodik dan metode Perpetual. Halaman 4

Peraga 16.2: Metode Perpetual vs. Metode Periodik No. Dasar Perbedaan Metode Perpetual Metode Periodik 01 Dasar pencatatan Setiap jual beli BD di catat di akun PBD Pencatatan akun PBD hanya di akhir periode 02 Transaksi pembelian Akun PBD di debet Akun Pembelian di debet 03 Transaksi pembayaran biaya angkut pemb. Akun PBD di debet Akun Biaya angkut pembelian di debet 04 Transaksi retur & pengurangan pemb. 05 Transaksi penerimaan potongan pembelian Akun PBD di kredit Akun PBD di kredit Akun Retur&pengurangan pembelian di kredit Akun Potongan pembelian di kredit 06 Transaksi penjualan Akun PBD di kredit, & Akun HPP di debet 07 Jurnal penyesuaian Tidak ada jurnal penyesuaian Tidak ada pencatatan ke akun PBD dan HPP Terdapat jurnal penyesuaian akun PBD dan HPP(atau ILR) F.2. Penentuan Harga Perolehan dan Harga Pokok Penjualan BD Harga perolehan (kos) BD menggambarkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh BD. Harga perolehan BD antara lain terdiri dari harga beli, biaya angkut pembelian jika ditanggung perusahaan sebagai pembeli, biaya asuransi, pajak penjualan, maupun berbagai potongan dan pengurangan pembelian (mengurangi harga perolehan). Pada dasarnya, harga perolehan BD meliputi semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh BD sampai dengan siap dijual. Harga pokok penjualan (selanjutnya disingkat HPP) menunjukkan harga perolehan dari BD yang telah terjual. HPP menginformasikan tentang harga perolehan BD yang telah terjual kembali selama periode. Halaman 5

F.3. Penghitungan Laba Bruto Salah satu informasi penting yang diperlukan adalah informasi tentang laba bruto (gross profit/margin). Laba bruto merupakan selisih antara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan (HPP). Laba bruto ini mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari transaksi BD. Biaya operasional yang dianggap kurang terkait langsung dengan penjualan BD diperhitungkan secara terpisah. F.4. Penyediaan Informasi Transaksi BD Berbagai jenis transaksi BD ditampung di akun-akun secara terpisah agar dapat menyajikan informasi masing-masing transaksi BD secara detail. Menggunakan metode periodik, akuntansi perusahaan dagang menyajikan informasi tentang pembelian, biaya angkut pembelian, retur & pengurangan pembelian, potongan penjualan, dsb. Menggunakan metode perpetual, akuntansi perusahaan dagang menghasilkan informasi terkini persediaan BD dan HPP setiap saat. Halaman 6

KESIMPULAN erusahaan dagang membeli barang dagangan (disingkat BD) dari rekanan dan menjualnya kembali kepada pembeli dan pelanggan. Transaksi jual-beli ini dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Beberapa ketentuan yang lazim ditemui di dunia perdagangan antara lain FOB shipping point, FOB destination, 2/10,n/30, EOM, potongan harga, retur dan pengurangan harga. kuntansi di perusahaan dagang menyediakan informasi keuangan yang lengkap dan akurat tentang transaksi barang dagangan. Terdapat dua (2) metode pencatatan persediaan barang dagangan, yaitu metode periodik dan metode perpetual. Pada akhir periode, akuntansi menyajikan informasi keuangan tentang harga pokok penjualan (HPP) dan laba yang khusus diperoleh dari transaksi jual-beli barang dagangan (laba bruto). Di samping itu, perusahaan dagang menyajikan informasi keuangan tentang penjualan, potongan pembelian, retur & pengurangan pembelian/penjualan, dsb. Kata-kata Kunci 01. Perusahaan dagang 06. Retur & pengurangan pembelian 02. 2/10,n/30 07. Ketentuan tentang penyerahan BD 03. Persediaan BD 08. Metode perpetual (kontinyu) 04. Metode periodik (fisik) 09. Harga perolehan BD 05. Harga pokok penjualan 10. Laba/margin bruto Halaman 7