TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111

dokumen-dokumen yang mirip
Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3 No. 2, KONSEP DASAR RUANG METRIK CONE. Yogyakarta

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

Kajian Fungsi Metrik Preserving

SIFAT TITIK TETAP PADA RUANG METRIK SKRIPSI

ANALISIS TITIK TETAP SET- VALUED FUNCTION MENGGUNAKAN METRIK HAUSDORFF TESIS

BAB II DASAR TEORI. Di dalam BAB II ini akan dibahas materi yang menjadi dasar teori pada

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

ANALISIS KEKONVERGENAN PADA BARISAN FUNGSI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

ANALISA KETUNGGALAN TITIK TETAP PADA PEMETAAN KONTRAKTIF DI RUANG METRIK LENGKAP DENGAN MEMANFAATKAN JARAK-W

SISTEM BILANGAN REAL

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

1 SISTEM BILANGAN REAL

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SIFAT SUB RUANG TOPOLOGI HASIL KALI RUANG METRIK KERUCUT

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

PEMETAAN KONTRAKSI CIRIC-MATKOWSKI PADA RUANG METRIK TERURUT. Mariatul Kiftiah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

BEBERAPA TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN NONSELF. Kata kunci : pemetaan nonexpansive, pemetaan condensing, pemetaan kompak.

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

BARISAN BILANGAN REAL

ABSTRAK 1 PENDAHULUAN

BAB III FUNGSI TERUKUR LEBESGUE. Setelah dibahas mengenai ukuran Lebesgue dan beberapa sifatnya pada

RUANG LIPSCHITZ. Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. *Surel: : (, ) Ϝ

BAB VI LIMIT FUNGSI. 6.1 Definisi. A R. Titik c R adalah titik limit dari A, jika untuk setiap persekitaran-δ dari c,

TOPOLOGI METRIK PARSIAL

II. LANDASAN TEORI ( ) =

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

F. RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

CARA LAIN PEMBUKTIAN TEOEMA ARZELA-ASCOLI DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKSISTENSI PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (SUATU KAJIAN TEORITIS)

SISTEM BILANGAN REAL

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Pengantar : Induksi Matematika

PENGANTAR ANALISIS REAL

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

EKSISTENSI SUPREMUM DAN INFIMUM DENGAN TEOREMA CANTOR DEDEKIND. Nursiya Bito. Staf Dosen Jurusan Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

KONSTRUKSI, SIFAT DAN DIMENSI HIMPUNAN CANTOR MIDDLE THIRD. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

1 SISTEM BILANGAN REAL

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

BAB III FUNGSI UJI DAN DISTRIBUSI

II. TINJAUAN PUSATAKA

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

Muhafzan FUNGSI KONTINU. Muhafzan, Ph.D

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

BARISAN SIMBOL DAN UKURAN INVARIAN FUNGSI MONOTON SEPOTONG-SEPOTONG KONTINU

BAB II TEOREMA NILAI RATA-RATA (TNR)

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KONSTRUKSI INTEGRAL MENGGUNAKAN FUNGSI SEDERHANA δ PADA [, ] Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang, 50275

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

Sifat-sifat Ruang Banach

untuk setiap x sehingga f g

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

Transkripsi:

TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111 Abstract. In this paper was discussed about Nadlr fixed point of contractive multivalued function on ϰ(x). This results can be considered as the generalizations of Bollobus et al result complete metrice space X. Keyword : Contractive, metrice space, multivalued function, Nadlr fixed point 1. PENDAHULUAN Konsep titik tetap fungsi multi nilai kontraktif pada ruang metrik lengkap X telah dipelajari oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain Bollobus, dkk [2] dan Frigon [4]. Mereka tidak membahas konsep titik tetap fungsi mulitnilai kontraktif pada ruang ϰ(x) dengan (X) = {, }. Dalam paper ini dibahas konsep titik tetap fungsi multi nilai kontraktif pada ruang ϰ(x) dan beberapa sifatnya. Hasil ini merupakan generalisasi dari hasil Bollobus dkk. 2. TEORI DASAR Pengertian dasar yang digunakan dalam pembahasan paper ini antara lain pengertian ruang metrik, fungsi multi nilai dan sifatsifatnya. Pengertian-pengertian ini dirujuk dari [1] dan [5]. 2.1. RUANG METRIK Definisi 2.1.1. [1] Metrik pada himpunan X adalah fungsi : yang mempunyai sifat-sifat berikut : (a) (, ) 0 untuk semua, (b) (, ) = 0 jika dan hanya jika = (c) (, ) = (, )untuk semua, (d) (, ) (, ) + (, )untuk semua,, Ruang metrik (X, d) adalah himpunan X bersama dengan metrik d pada X. Contoh 2.1.2 [1] R adalah ruang metrik dengan metrik (, ) = untuk,,. (R, d) disebut Ruang metrik usual Definisi 2.1.3 [1] Barisan bilangan real adalah fungsi pada himpunan bilangan asli N yang rangenya termuat dalam himpunan real R. Barisan ini dinotasikan dengan ( ), ( ) untuk setiap. Contoh 2.1.4 [1] ( ) = adalah barisan bilangan real. Definisi 2.1.5 [1] Diberikan barisan bilangan real ( ). Bilangan real x dikatakan limit dari ( ) jika untuk setiap > 0terdapat bilangan asli ( )sehingga untuk setiap ( ), ( ) berada dalam persekitaran ( ) dari x, dengan ( ) {, (, ) < }. Contoh 2.1.6 [1] 0 adalah limit barisan Jika x limit dari barisan ( ) maka dikatakan( ) konvergen ke x. Jadi konvergen ke 0. Definisi 2.1.7 [1] Barisan bilangan real ( ) dikatakan Barisan Cauchy jika untuk setiap > 0 terdapat bilangan asli ( ), sehingga untuk setiap bilangan asli, ( ), suku-suku dan memenuhi <.

Rinurwati (Titik Tetap NADLR Fungsi Multi Nilai Kontraktif pada Ruang Metrik ϰ(x)) Contoh 2.1.8 [1] adalah barisan Cauchy Definisi 2.1.9 Ruang metrik (X, d) dikatakan lengkap jika setiap barisan Cauchy dalam (X, d) konvergen dalam (X, d). Contoh 2.1.10 [1] Ruang metrik (R, d) dengan (, ) =, untuk setiap, adalah lengkap. 2.2 FUNGSI MULTI NILAI Definisi 2.2.1 [5], X ruang metrik. Fungsi multi nilai : adalah left-total relation yaitu setiap input (elemen domain) dikawankan dengan satu atau lebih output (elemen kodomain). Output dari fungsi multi nilai adalah elemen kodomain yang wujudnya berupa single multiset atau single value. Jadi kodomain dari fungsi multi nilai adalah himpunan multisetmultiset. Untuk menyatakan fungsi multi nilai ini, digunakan notasi. Contoh 2.2.2 [5] Setiap bilangan real lebih besar dari nol mempunyai dua akar kuadrat. Dengan notasi fungsi multi nilai ini ditulis: ( ) = = = { } = { = = ( ), } = { ( ) } 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam paper ini dibahas tentang titik tetap fungsi multi nilai kontraktif dengan nilai tak kosong dan tertutup. Diberikan ruang metrik (X, d) dan bola terbuka B (x, r) di X berpusat x dan jari-jari r. B(C, r) = B(x, r) dengan C. Dibentuk ( ) = { ; }, Definisi 3.1 [4] Diberikan dengan ruang metrik usual lengkap (X, d),, ( ). Didefinisikan fungsi : dengan d(x,c) = min { d(x, y) ; y } Definisi 3.2 [4] Diberikan ruang metrik lengkap (X, d),, ( ), didefinisikan fungsi : dengan d(a, C) = maks {d(x, C) ; x } = maks {min {d(x, y); y }; x } Definisi 3.3 [4] Diberikan ruang metrik lengkap (X, d). Pada ( ) didefinisikan fungsi : ( ) ( ) (, ) (, ) dengan (, ) = { (, ), (, )} =maks { { (, ); }; }, { { (, ); }; } Selanjutnya dapat ditunjukkan bahwa adalah metrik pada ( ), sebagai berikut: 1. Karena d metrik pada X maka d(x, y) 0, y X Akibatnya d(a, C) 0, ( ), sehingga (, ) = { (, ), (, )} 0 2. (, ) = { (, ), (, )} = 0 3. (, ) = { (, ), (, )} = { (, ), (, )} = (, ) 4. Akan ditunjukkan apakah, ( ) (, ) (, ) + (, ) untuk suatu K ( ) Ditunjukkan dulu : (, ) (, ) + (, ) Ambil sebarang (, ) = inf { (, ) ; } inf { (, ) + (, ); } ; (Karena d metrik) inf { (, ); } + sup{inf { (, ); }; } 62

Jurnal Matematika, Vol 13, No.2, Agustus 2010 : 61-66 = (, ) + (, ), : (, ) (, ) + (, ) Dengan cara yang sama diperoleh : (, ) (, ) + (, ) (, ) = { (, ), (, )} {(, ) + (, ), (, ) + (, )} { (, ), (, )} + { (, ), (, )} = { (, ) + (, )} Dari 1 sampai dengan 4 dapat disimpulkan bahwa ( ). Ternyata ruang ( ( ), )merupakan ruang metrik lengkap. Sebelum sifat ini dibuktikan, berikut ini didefinisikan pengertian dilasi dari S X oleh bola dengan jari-jari dan sifat-sifat yang terkait. Definisi 3.4 [4] Diberikan himpunan S X dan 0. Didefinisikan + = { ; (, ) untuk suatu } S + disebut dilasi S oleh bola dengan jari-jari. Lemma 3.5 [4] Diberikan A, C ( ), ruang metrik (X, d) dan > 0maka (, ) + dan + Lemma 3.6 [4] Diberikan ruang metrik (X, d). { ; } barisan Cauchy dari titik-titik dalam ( ( ), ) barisan tak hingga dari bilangan bulat 0 < < < Jika { ; } dalam (X, d) maka terdapat barisan Cauchy { ; } sehingga = untuk semua j N Berikut ini ditunjukkan bahwa ruang metrik (ϰ(x), )lengkap Teorema 3.7 [4] Jika ruang metrik (X, d) lengkap maka ruang metrik ( ( ), ) lengkap. Selanjutnya jika { ( )} barisan Cauchy maka = ( ) = { ; { } yang konvergen ke x} Misalkan { } barisan Cauchy dalam ( )dan A didefinisikan seperti dalam teorema di atas. Dapat dibuktikan sebagai berikut ; a. b. A tertutup dan lengkap, karena R lengkap c. Untuk > 0 terdapat N sehingga n N, A + d. A terbatas total, jadi (b) kompak e. lim = (a) Akan ditunjukkan dengan membuktikan bahwa ada barisan Cauchy { } dalam ( ), akhirnya didapatkan barisan bilangan bulat < < < < sehingga (, ) < 1, > 2 Pilih,karena, didapat suatu sehingga,. Diasumsikan, dipilih barisan berhingga, = 1, 2,, dengan,. Karena,. Sebagai contoh misalkan titik dalam yang mendekati. Dengan induksi di dapat barisan tak hingga { } sehingga,. Untuk melihat bahwa { } barisan Cauchy dalam R, ambil > 0dan pilih sehingga <. 63

Rinurwati (Titik Tetap NADLR Fungsi Multi Nilai Kontraktif pada Ruang Metrik ϰ(x)) Untuk m > n didapat,, +, + 1 +, < 2 < (b) Untuk menunjukkan bahwa A tertutup, dimisalkan { } adalah barisan konvergen ke titik a. Akan ditunjukkan, sehingga A tertutup. Untuk setiap bilangan bulat positif i, terdapat barisan {, } sehingga lim, =. Terdapat barisan naik bilangan positif { } sehingga, <. Selanjutnya untuk setiap terdapat bilangan bulat sehingga,, jadi, 64,,. Jika dimisalkan =, tampak bahwa dan lim =. dapat diperluas ke barisan konvergen { } sehingga. Jadi terbukti bahwa A tertutup. (c) Ambil > 0 sebarang. Terdapat N sehingga untuk,, (, ). Misalkan. Untuk, +. Akan ditunjukkan bahwa +. Untuk itu, misalkan, terdapat barisan { } yang konvergen ke a. Diasumsikan N cukup besar sehingga untuk, (, ) <,Kemudian + karena +. Karena kompak, dapat ditunjukkan bahwa + tertutup, sehingga karena + untuk setiap, a harus dalam +. Terbukti bahwa + untuk n cukup besar. (d) Andaikan A tidak terbatas total, maka untuk suatu > 0tidak akan ada suatu net berhingga. Kemudian diperoleh barisan { } dalam, sehingga, untuk. Akan ditunjukkan bahwa hal ini menimbulkan suatu kontradiksi. Dengan (c) terdapat n cukup besar sehingga +. Untuk setiap terdapat sehingga, 3. Karena kompak, barisan bagian { } dari { } konvergen. Selanjutnya didapat dua titik dan sehingga, < 3. Tetapi, (, ) +, +, < + + 3 3 3 Kontradiksi dengan pemilihan { } Jadi A terbatas total dan dengan (b) kompak. (e) Dari (d), ( ). Jadi dengan (c) dan Lemma 3.5 bukti bahwa lim = lengkap jika ditunjukkan bahwa untuk > 0 terdapat N sehingga untuk, +. Untuk menunjukkan hal ini, misalkan > 0 dan didapat N sehingga untuk, (, ). Untuk,, +. Misalkan. Akan ditunjukkan bahwa +. Misalkan. Terdapat barisan naik bilangan bulat { } sehingga < < < < < < dan untuk,, +. Catat bahwa +. Karena, terdapat, sehingga (, ). Dengan cara yang sama (dengan induksi) didapat barisan,,, sehingga

Jurnal Matematika, Vol 13, No.2, Agustus 2010 : 61-66 dan, Dengan ketidaksamaan segitiga dapat ditunjukkan bahwa, dan { } adalah barisan Cauchy, { } konvergen ke titik. Selanjutnya, berakibat (, ). Jadi terbukti bahwa + untuk. Hal ini melengkapi bukti bahwa lim = dan akibatnya adalah ruang metrik lengkap. ( ( ), ) Fungsi Kontraktif Pada ( ( ), ) Berikut ini disajikan pengertian fungsi multi nilai kontraktif pada ruang metrik lengkap ( ( ), )dan sifat-sifatnya. Definisi 3.8 [4] Diberikan,. Fungsi multi nilai dengan nilai tak kosong, tertutup dikatakan kontraktif jika terdapat konstan k,0 < 1 dengan ( ( ), ( ) (, ) Lemma 3.9 [4] Jika fungsi multi nilai kontraktif maka g kontinu. Bukti: Ambil > 0 sebarang. Karena fungsi multi nilai kontraktif maka terdapat > 0 sehingga ( ), ( ) (, ) < bila d (x, y) < dengan = Jadi kontinu pada X. Lemma 3.10[4] Diberikan ruang metrik (X, d). Jika fungsi multi nilai kontraktif maka ( ) ( ) Diambil sebarang, A tertutup. Ditunjukkan ( ) dengan, ( ) = { ( ); } Diambil barisan { } ( ) Terdapat barisan { } dengan ( ) =. Karena A tertutup maka { } mempunyai barisan bagian yang konvergen (misal ke x). Ditulis { }. Karena g kontinu maka { } barisan bagian dari { } dengan ( ) = dan {{ }, = ( ). Jadi ( ) tertutup. Definisi 3.11 [4] Misalkan, : fungsi multi nilai. Titik disebut titik tetap jika ( ) =. Contoh 3.12 Dari contoh sebelumnya, titik tetap adalah ( ) = = 1 = 0 = 1 Jadi titik tetap = 1 Jika = ( ) = ( ) = = 1 = { 1, 1} ( ) = ( ) = = { 1}, {1}, { 1, 1} Jadi ( ). Lemma 3.13[4] Diberikan ruang metrik (X, d). Jika fungsi multi nilai kontraktif dengan faktor kontraktif k, maka ( ) ( ) dengan g(a) = g(x) ; x }adalah fungsi multi nilai kontraktif pada ( ( ), ) dengan faktor kontraktif k. Menurut Lemma 3.9 : kontinu, Menurut Lemma 3.10 : ( ) ( ). Diambil A, C ( ) ( ( ), ( )) = {min { ( ( ), ( ); } ; } {min { (,); } ; } = {min { (, ); }; } = (, ) Dengan cara yang sama ( ), ( ) (, ) 65

Rinurwati (Titik Tetap NADLR Fungsi Multi Nilai Kontraktif pada Ruang Metrik ϰ(x)) Jadi ( ), ( ) = { (( ), ( )), ( ), ( ) } { (, ), (, )} = (, ) Prinsip Kontraktif Banach untuk fungsi kontraktif dengan nilai tertutup. Teorema 3.14 [4] Diberikan ( ( ), ) ruang metrik lengkap dengan ( ) dan > 0. Misalkan (, ) ( ) kontraktif multi nilai dengan nilai tidak kosong, tertutup sehingga (, ( )) < (1 ) (1.1) Dengan 0 < 1 konstanta kontraktif, maka mempunyai titik tetap, yaitu terdapat (, ) dengan ( ). Pertama ditunjukkan (dengan induksi matematik) bahwa terdapat barisan titik-titik { } dalam (, )dengan ( ), ( ) dan (, ) < (1 ) ( ) Persamaan (1.1) menjamin adanya titik ( ) dengan (, ) < (1 ) Selanjutnya, andaikan terdapat titik yang memenuhi ( ) dan ( ) untuk 1 Catat bahwa ( ), ( ) (, ) < (1 ) Oleh karena itu, terdapat ( ) dengan (, ) < (1 ) Dengan induksi terdapat barisan { } dalam (, )memenuhi ( ) dan ( ). Tafsirkan, < (1 + + + ) (1 ) Akibatnya { } barisan Cauchy sehingga konvergen ke titik (, ) Di lain pihak, karena ( )tertutup dan ( ), ( ) (, ) (Karena lim (, ( )) = 0) Diperoleh ( ) Hasil utama konstruksi ini dituangkan dalam teorema berikut : Teorema 3.15 [4] Diberikan ( ( ), ) ruang metrik lengkap dan ( ) ( ) fungsi multi nilai kontraktif dengan nilai tidak kosong dan tertutup, maka mempunyai titik tetap. Misal ( ), dipilih > 0 dengan (, ( ) < (1 ) dengan 0 < 1konstanta kontraktif. Menurut Teorema 3.14, mempunyai titik tetap yaitu terdapat (, ) dengan ( ). Selanjutnya titik tetap disebut Teorema Titik Tetap Nadlr. 4. KESIMPULAN Fungsi multi nilai kontraktif pada himpunan dari himpunan bagian-himpunan bagian ruang metrik lengkap tidak kosong dan tertutup mempunyai titik tetap. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Bartle, R. G and Sherbert, D.R., (1992), Introduction to Real Analysis, 2, John Wiley & Sons, Singapore. [2] Bollobus, B., et all, (2001), Fixed Point Theory and Applications, Cambrige University Press, Cambrige. [3] Bornsley,M.,(1988), Fractal Everywhere, Academic Press Inc, London. [4] Frigon, M., Fixed Point Result For Multivalued Maps in Metrice Spaces with Generalized Unwordness Conditions, Fixed Point Theory and Applications Volume 2010, Article 10 183217, 19 pages, do I :10, 115/2015/183217 [5] Soltuz, S.M., (2000), An Introduction to Multivlued Map, Journal Octogan Mathematical Magazine Active, Volume 8 Issue 2, Filgur Publisher Brosov, Romania 66