Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

MULTILATERAL MEETING TAHAP II PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

Rudy S Prawiradinata. Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Prioritas Pelayanan Kesehatan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

RUANG LINGKUP MENU KEGIATAN DAK BIDANG KESEHATAN TA. 2017

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

ARAH DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Disampaikan oleh : BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

ALOKASI DAN SINERGI ANGGARAN KESEHATAN DALAM PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT

KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2016 DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN ANGGARAN TAHUN 2017

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING TAHAP I PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENERAPAN DAN PERLUASAN KAWASAN TANPA ROKOK DI INDONESIA

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

RANCANGAN AWAL RKP 2019

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

K3 Perkantoran DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

4.3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Sub Bagian Keuangan

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

REVOLUSI KEBIJAKAN ONE DATA, RISKESDAS 2018 TAMPIL BEDA

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

INOVASI Pelayanan kesehatan DTPK

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

WORKBOOK SINKRONISASI RPJMD RPJMN SUBBIDANG KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT. Workbook untuk Pusat. Disusun oleh :


Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERAN DAN KEBUTUHAN TENAGA GIZI DI SEKTOR KESEHATAN. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Bogor, 26 Januari 2017

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

J 8appenas BERITA ACARA KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2018

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

Transkripsi:

Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2016 Jakarta, 5 April 2016

OUTLINE I. Pengantar II. Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 III. Permasalahan dan Tantangan Upaya Pengendalian Penyakit IV. Germas dan Peran Lintas Sektor V. Kerangka Pelaksanaan dan Hal-hal yang harus disiapkan daerah 2

I. PENGANTAR Wakil Presiden RI dalam Rapat Terbatas tanggal 18 September 2015 menugaskan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk : 1. Menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan pesan penguatan paradigma pembangunan kesehatan dari kuratif rehabilitatif menjadi promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sector. 2. Menyusun rencana aksi terkait penguatan upaya promotif preventif kesehatan Memberikan arahan pula pada Mendagri, Menkes, Menteri PU dan Pera, Menpora, dan Dirut BPJS Kesehatan untuk partisipasi aktif dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui optimalisasi kegiatan terkait di masingmasing institusi Arahan tersebut disusun dalam Rancangan Rencana Aksi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 3

Gerakan Masyarakat Sehat sejalan dengan Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019 Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019: Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat bertujuan: mendukung program Indonesia sehat meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga maupun masyarakat. Reformasi difokuskan antara lain: penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) melalui penguatan upaya promotif dan preventif 4

II. RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2017 5

PENDEKATAN PEMBANGUNAN: HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI, DAN SPASIAL Holistik-Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kesehatan, perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kemenkes, BPOM, BKKBN, Kemen PU dan PR, Kemenhub, Kemendikbud, Kemen LHK, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemensos, Kemenpora, Kementan, Kemendag, Kemenkominfo, serta Pemerintah Daerah. Integratif: Pencapaian Pembangunan Kesehatan misalnya Gerakan Masyarakat Sehat perlu dilakukan secara terintegrasi melalui penyediaan sarana dan prasarana olahraga, kampanye dan sosialisasi hidup sehat, penyediaan ruang terbuka hijau, konektivitas antar moda transportasi, peningkatan cukai rokok, pengelolaan sampah, keamanan pangan, penyelenggaraan UKS dan seterusnya (kombinasi berbagai program/kegiatan). Spasial: pembangunan fasilitas kesehatan baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi, aksesibilitas dengan jalan, transportasi umum, ketersediaan listrik dan air bersih, dan lain-lain. 6

Sasaran Umum No Sasaran Baseline (2014) 2017 1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur dengan proksi: 346 (SP, 2010) n.a Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 79,0 Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 76,0 b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 81,0 c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 29,6 d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,33 2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 262 c. Prevalensi merokok pada usia 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 5,9 d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 24,2 e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 3 Meningkatnya Perlindungan Finansial a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8 (Okt, 2014) 77,0 4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 287 b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi 71,2 (2013) 85,2 c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 1.015 (2013) 3.000 5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 7 Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun

Arah Kebijakan ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG REVOLUSI MENTAL 1.Memperkuat upaya promotif dan preventif dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2.Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan Pembiayaan kesehatan. Penyediaan, distribusi, dan mutu farmasi, alkes, dan makanan Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan 3.Mempercepat perbaikan gizi masyarakat 4.Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Meningkatkan responsifitas pelayanan kesehatan, antara lain dengan menggunakan teknologi informsi untuk mengembangkan rujukan online, rekam medis online dan telemedicine Efektivitas program promotif preventif (Gerakan Masyarakat Sehat) Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dan lain-lain) 8

Program Prioritas RKP 2017 (Draft sd 29 Maret 2016) Kemenkes, Kemenhub, POLRI, Kemendikbud, Kemenag, KemenPP danpa, Kemen PAN dan RB, Kemendes dan PDTT, Kemenkeu, Kemenakertrans, BKKBN, Kemenag, TNI, POLRI, BNN, KemenBUMN, Kementan, Kemenperin, Kemendag, KemenkoUKM, Kemenhub, KemenPU dan PERA, KemenPORA, Kemenpar, KemenLHK, KemenATR, Kemensos, Kemendikbud, Kemenristek DIKTI, KemenPAN dan RB, Kemendagri, BPOM BKKBN, Kemendagri, BPS, Kemenkes, BPOM, BPJS, KemenPU, Kemenag, Kemendikbud, Kemensos 4 Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi 1 Penguatan Promotif dan Preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Pembangunan Kesehatan: Meningkatkan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat 3 Program Prioritas 1 2 Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Kemensos, KemenkoPMK, BPOM, Kemenperin, Kemendag, LIPI, KemenristekDikti, BPPT, KemendesPDTT, KemenESDM, BNPB, Kemenkominfo, BPS, KemenPAN dan RB Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Kemenkes, Kementan, KKP, Kemenakertrans, Kemenperin, Kemensos, Kemendag, Kemendikbud, Kemenag, Kemendes PDTT, Kemen PPPA, Kemenpora, BPOM, Kemen PU dan Pera, BKKBN, Kemenkominfo 9

Program Prioritas 1: Penguatan Promotif dan Prevetif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kampanye keselamatan berkendara bagi anak sekolah Perlengkapan keselamatan jalan di 33 Provinsi Advokasi dan Regulasi Regulasi di daerah (17 provinsi) Surat edaran mengenai aktivitas fisik (senam, poco-poco) kepada instansi pemerintahan Sosialisasi masyarakat sehat di 6.961 desa Peningkatan cukai rokok Sekolah menjadi kawasan tanpa rokok (KTR) di 30 persen Kab/Kota Sekolah, pesantren dan perguruan tinggi bebas NAPZA Pekan olahraga pelajar 60 paket transportasi ramah lingkungan (pedestrian, jalur sepeda) even olahraga rekreasi (petualangan, massal) 800 Puskesmas deteksi dini kanker payudara dan leher rahim Pembinaan UKS di SD, SMP dan SMA Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba dan Minuman Beralkohol Penurunan Stress dan Keselamatan Berkendara Aktifitas Fisik dan Konektifitas Moda Transportasi Poskestren di 100 pesantren Toilet bersih di tempat wisata prioritas Sambungan pipa air minum (SPAM) di 35.520 rumah tangga; penghapusan merkuri di 5 lokasi Perlindungan dari kebakaran di 149 KPHP, 120 KPHL dan Kawasan Konservasi Ruang terbuka hijau di 33 provinsi Penguatan Upaya Promotif & Preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Lingkungan Sehat Kampanye Hidup Sehat Konsumsi Pangan Sehat Pencegahan Penyakit dan Deteksi Dini Kampanye di 100 kab/kota Kampanye aktivitas fisik dan perilaku sehat di SD dan SMP Sanitasi total berbasis masyarakat di 35.000 desa Posyandu aktif 92 persen bayimendapatkan imunisasi dasar lengkap 800 Puskesmas deteksi dini kanker payudara dan leher rahim Pembinaan UKS di SD, SMP dan SMA Jajanan anak sekolah sehat dan aman 100 Desa pangan aman 139 Pasar aman bahan berbahaya Gerakan Gemar makan ikan 10

Program Prioritas 2: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Perluasan Kepesertaan JKN/KIS dan Pembiayaan Kesehatan Penyediaan Persebaran, dan Mutu SDMK Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Penyediaan Distribusi dan Mutu Sedaan Farmasi, Alkes dan Makanan Penguatan Sistem Informasi, Manajemen dan Litbang Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan 11

Program Prioritas 3: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan Advokasi Sosialisasi dan Kampanye Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana Pembinaan Gizi Ibu, Bayi dan Anak Perceptan Perbaikan Gizi Masyarakat Ketersediaan Pangan Beragam, Akses Ekonomi dan Pemanfaatan Pangan Pemberdaya an Perempuan, Pendidikan PAUD Peningkatan Air Bersih dan Sanitasi Manajemen dan Pencegahan Penyakit 12

Program Prioritas 4: Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Peningkatan Pelayanan KB Penguatan regulasi, kelembagaan, data dan informasi Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Penguatan KIE dan Advokasi KB Pembangunan Keluarga Pembinaan Remaja 13

III. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT 14

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Peningkatan Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) : a. Angka kematian dan kesakitan yang disebabkan PTM semakin tinggi b. Perilaku hidup tidak sehat: pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok semakin mendorong PTM c. Kekurangan gizi pada ibu hamil dan bayi yang dilahirkan sampai usia 2 tahun meningkatkan risiko PTM pada masa dewasa d. Transisi demografi yaitu semakin meningkatnya jumlah penduduk dewasa dan usia tua berakibat pada meningkatnya risiko serangan PTM e. Transisi Epidemiologi yaitu beban penyakit menular masih tinggi, sementara itu, beban penyakit tidak menular juga meningkat. 15

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Penyakit menular menurun tetapi prevalensinya masih cukup tinggi: A. Penyakit yang belum terselesaikan: Prevalensi HIV/AIDS, Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tinggi Muncul risiko Multi Drug Resistant Tuberkulosis (TB) B. Neglected tropical diseases (penyakit terabaikan) Kusta, filariasis, dan frambusia masih menjadi masalah C. Emerging Diseases: Globalisasi menimbulkan ancaman penyakit menular dari negara lain (Polio, SARS, Flu Burung, MERS, Ebola, Meningitis, dll) 16

Transisi Epidemiologi Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Cedera 13% Penyakit Menular 56% Penyakit Tidak Menular 37% Penyakit Menular 43% Penyakit Tidak Menular 49% Penyakit Menular 33% Penyakit Tidak Menular 58% Penyakit Menular 30% Penyakit Tidak Menular 57% Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur 17

Beban Ganda Permasalahan Gizi: menyebabkan peningkatan PTM 37.2% (8,92 juta) Balita Pendek 12.1 % Balita Kurus 11,9 % Kegemukan pada Balita 28,9% Kegemukan pada Penduduk >18 th Indonesia termasuk dalam 17 negara di dunia dengan 3 masalah gizi (Global Nutrition Report, 2014) Catatan: Pendek dan kurus pada Balita: menghambat kemampuan kognitif (inteligensia) dan motorik anak meningkatkan risiko PTM pada masa dewasa, Kegemukan pada orang dewasa merupakan faktor risiko PTM 18

Faktor Risiko Perilaku Penyebab Terjadinya PTM yang Harus Diperbaiki 26,1% Penduduk kurang aktivitas fisik** 36,3% Penduduk usia >15 tahun yang merokok ** Perempuan usia > 10 tahun (1,9%) 93,5% Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur ** 4,6% Penduduk >10 th minum minuman beralkohol (4,6%)* Sumber: *Riskesdas 2007 & **Riskesdas 2013 19

IV. GERMAS DAN PERAN LINTAS SEKTOR 20

Hasil yang diharapkan 1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan 2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit 3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk 4. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan 21

Tujuan Khusus Pengurangan faktor risiko penyakit melalui: 1. Intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan 2. Memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang untuk seluruh keluarga 3. Meningkatkan aktivitas fisik teratur dan terukur 4. Meningkatkan pola hidup sehat 5. Meningkatkan lingkungan sehat 6. Mengurangi konsumsi rokok dan alkohol 7. Mengelola stress 22

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Lintas Sektor) Kampanye keselamatan berkendara bagi anak sekolah Perlengkapan keselamatan jalan di 33 Provinsi Advokasi dan Regulasi Regulasi di daerah (17 provinsi) Surat edaran mengenai aktivitas fisik (senam, poco-poco) kepada instansi pemerintahan Sosialisasi masyarakat sehat di 6.961 desa Peningkatan cukai rokok Sekolah menjadi kawasan tanpa rokok (KTR) di 30 persen Kab/Kota Sekolah, pesantren dan perguruan tinggi bebas NAPZA Pekan olahraga pelajar 60 paket transportasi ramah lingkungan (pedestrian, jalur sepeda) even olahraga rekreasi (petualangan, massal) 800 Puskesmas deteksi dini kanker payudara dan leher rahim Pembinaan UKS di SD, SMP dan SMA Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba dan Minuman Beralkohol Penurunan Stress dan Keselamatan Berkendara Aktifitas Fisik dan Konektifitas Moda Transportasi Poskestren di 100 pesantren Toilet bersih di tempat wisata prioritas Sambungan pipa air minum (SPAM) di 35.520 rumah tangga; penghapusan merkuri di 5 lokasi Perlindungan dari kebakaran di 149 KPHP, 120 KPHL dan Kawasan Konservasi Ruang terbuka hijau di 33 provinsi Penguatan Upaya Promotif & Preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Lingkungan Sehat Kampanye Hidup Sehat Konsumsi Pangan Sehat Pencegahan Penyakit dan Deteksi Dini Kampanye di 100 kab/kota Kampanye aktivitas fisik dan perilaku sehat di SD dan SMP Sanitasi total berbasis masyarakat di 35.000 desa Posyandu aktif 92 persen bayimendapatkan imunisasi dasar lengkap 800 Puskesmas deteksi dini kanker payudara dan leher rahim Pembinaan UKS di SD, SMP dan SMA Jajanan anak sekolah sehat dan aman 100 Desa pangan aman 139 Pasar aman bahan berbahaya Gerakan Gemar makan ikan Daftar lengkap kegiatan K/L ada pada lampiran 23

V. KERANGKA PELAKSANAAN DAN HAL- HAL YANG HARUS DISIAPKAN DAERAH 24

1 2 3 Penyusunan Rencana Launching Germas Penyusunan Draft Germas Masukan Expert Konfirmasi K/L Perumusan Draft Inpres Penetapan Inpres Launching Germas Tingkat Nasional Launching Germas di Daerah Penyusunan Perda Germas Pelaksanaan Kegiatan Existing Implementasi kegiatan existing pada masingmasing K/L dan SKPD Milestones Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 4 Perencanaan Perumusan kegiatan dalam RKP/RKPD, Renja KL/Renja SKPD, RKA KL/RKA SKPD tahun berikutnya (kegiatan, sasaran, target, alokasi anggaran) Pelaporan hasil pelaksanaan Germas kepada Wakil Presiden (nasional) dan Gubernur (daerah) 8 Pelaporan 5 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pada masing-masing KL dan SKPD Koordinasi pelaksanaan lintas sektor Evaluasi akhir tahun pelaksanaan kegiatan Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perencanaan tahun berikutnya 7 Evaluasi 6 Pemantauan Pemantauan perkembangan pelaksanaan kegiatan (setiap 6 bulan sekali) 25

Pelaksanaan di Pusat Prakarsa penyusunan Instruksi Presiden terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang akan menjadi dasar pelaksanaan di K/L terkait, pemerintah daerah dan organisasi non pemerintah Pembahasan intensif multisektor untuk penajaman kegiatan yang dapat mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Pemetaan kegiatan K/L: Kegiatan existing di K/L terkait yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016 dengan pendanaan bersumber optimalisasi dari anggaran K/L yang ada saat ini Kegiatan baru yang akan dimasukkan dalam RKP 2017 Penyusunan regulasi prioritas alokasi DAK bagi daerah yang mendukung pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara rutin baik secara internal K/L serta evaluasi secara nasional yang dikoordinasikan oleh Bappenas 26

Pelaksanaan di Daerah Pemerintah daerah diharapkan untuk dapat memulai pembahasan penguatan upaya promotif dan preventif dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat secara lintas SKPD (lintas sektor) Mulai memetakan kegiatan di daerah yang dapat mendukung gerakan masyarakat sehat yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016 Memberikan prioritas alokasi anggaran dalam APBD untuk kegiatan SKPD yang mendukung pencapaian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Untuk kegiatan yang belum masuk pada tahun 2016 agar dapat diusulkan dalam proses perencanaan tahun 2017 (dimulai pada saat musrenbang) Menyiapkan kerangka pelaksanaan Germas di daerah dalam bentuk Peraturan Daerah. 27

Pelaksanaan di Daerah (2) Beberapa contoh Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di tingkat daerah: Menyusun regulasi yang mendorong aktifitas fisik masyarakat dan pola hidup sehat (penyediaan di ruang terbuka publik, taman, jalur sepeda, jalur pejalan kaki, kawasan bebas rokok) Menyusun regulasi mengatur penyediaan kantin sehat di sekolah Menyusun Surat Edaran keselamatan berkendara bagi anak sekolah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi Menyusun regulasi untuk mendorong pola makan sehat dan aktivitas fisik perangkat daerah Menyelenggarakan wilayah bebas kendaraan bermotor (Car Free Day, dll) Pemanfaatan dana desa untuk membangun sarpras olahraga Penyediaan ruang jalan bagi pejalan kaki dan sepeda Menyelenggarakan event olahraga tahunan (marathon, event 10K, dll) Mendorong petani untuk diversifikasi tanaman tembakau dengan yang bermanfaat untuk kesehatan 28

29

Penganggaran Germas di RKP 2017 Optimalisasi Anggaran (Alokasi di K/L sesuai tupoksi) 1. Kegiatan baru: mendapat prioritas penganggaran baik dari anggaranbaru (jika ada atau pengalihan dari kegiatan non-prioritas) 2. Sudah ada cantolan kegiatan: fokus disesuaikan dengan target 3. Sudah ada kegiatan: dilaksnakan seperti semula atau volume di tingkatkan Banyak kegiatan yang tidak memerlukan dana besar seperti regulasi dan surat edaran. Beberapa kegiatan dapat memanfaatkan dana dekonsentrasi dan DAK (Kesehatan dan non-kesehatan) 30

Alokasi Anggaran (dalam Milyar rupiah) Alokasi Anggaran Germas Rancangan RKP 2017 9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0 Advokasi Regulasi Gerakan Masyarakat Sehat Kampanye Hidup Sehat Aktivitas Fisik dan Konektivitas AntarModa Transportasi Konsumsi Pangan Sehat Pencegahan Penyakit dan Deteksi Dini Lingkungan Sehat Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba dan Minuman Keras Penurunan Stress dan Keselamatan Berkendara KL Lainnya 10,8 134,4 1.325,1 326,6 612,5 1.000,8 11,6 986,6 4.408,3 Kemkes, BPOM, BKKBN 28,3 1.001,5 167,8 181,8 2.259,4 109,2 85,0 35,0 3.868,0 Total Catatan: berdasarkan rekapitulasi sementara tanggal 29 Maret 2016 (belum termasuk DAK dan belum semua alokasi kegiatan masuk dalam Sistem Informasi Multilateral (SIMU) Bappenas) 31

TERIMA KASIH 32

DAFTAR KEGIATAN K/L GERAKAN MASYARAKAT SEHAT 33

Daftar Kegiatan Per Kementerian/Lembaga No K/L Kegiatan 1 Kemenkes Kebijakan penggunaan anggaran (DAK, Dekon, Transfer Daerah, dana kapitasi JKN, BOK), untuk penguatan preventif-promotif Juknis secondary prevention dalam JKN Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat Penguatan UKBM, Posyandu aktif, Posbindu Pelatihan tenaga promosi kesehatan Suplementasi TTD, PMT ibu hamil KEK Pasar sehat Pengawasan tempat pengelolaan makanan dan tempat-tempat umum Desa STBM Deteksi dini dan pengobatan kasus penyakit menular dan tidak menular Imunisasi dan pengenalan antigen imunisasi baru Puskesmas melaksanakan PANDU PTM Pos upaya kesehatan kerja (UKK) Kabupaten/kota sehat Kawasan tanpa rokok (KTR) Pedoman buku saku kesehatan reproduksi bagi penyuluh pernikahan Pemetaan keluarga sehat Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan NAPZA Riset faktor risiko PTM, riset vektor Penjaringan kesehatan anak sekolah 34

Daftar Kegiatan per K/L No K/L Kegiatan 2 BPOM Pengawasan label dan iklan produk tembakau Penyuluhan konsumsi pangan aman melalui kantin sehat Kampanye Obat dan Makanan aman Desa pangan aman Penyusunan standar pangan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya 3 BKKBN Pembinaan generasi berencana (GenRe) Sosialisasi dan diseminasi kebijakan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga Advokasi PUS, keluarga dan masyarakat terhadap program KKBPK 4 Kemenpora Fasilitasi penyelenggaraan event olahraga prestasi, rekreasi, pendidikan, layanan khusus Fasilitasi infrastruktur pemuda Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Fasilitasi sarana olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi Pekan olahraga pendidikan Kejuaraan olahraga tradisional dan layanan khusus 5 Kemendikbud Sekolah memenuhi standar bangunan sehat Sanitasi sekolah Penerapan regulasi kawasan tanpa rokok dan bebas NAPZA di sekolah Kampanye keselamatan berkendara Sekolah ramah anak Pembudayaan aktivitas fisik, pola hidup bersih dan sehat bagi anak sekolah Sosialisasi anti Napza dan Aku Bangga Aku Tahu - HIV/AIDS Kelas olahraga, Pekan Olahraga Pelajar Penataan kantin sehat sekolah Pembinaan UKS Penyediaan sarana dan prasarana untuk olahraga dan aktivitas fisik di sekolah 35

Daftar Kegiatan per K/L No K/L Kegiatan 6 Kemenag Pesantren sehat, poskestren dan bantuan sanitasi pesantren Pembinaan UKS di madrasah Penerapan regulasi kawasan tanpa rokok dan bebas NAPZA di madrasah dan pesantren Kampanye keselamatan berkendara Kawasan madrasah yang bebas perundungan dan kekerasan pada anak Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat Pilot project rumah ibadah sehat Penyediaan sarana dan prasarana olahraga dan aktivitas fisik di madrasah dan pesantren Penyelenggaraan kejuaraan olah raga siswa madarasah dan pesantren Penataan kantin sehat dan jajanan sehat di seputar madrasah dan pesantren 7 Kemenristek Dikti 8 Kemen PP dan PA Penyediaan sarana jamban dan tempat cuci tangan yang memadai Penerapan regulasi Kawasan Tanpa Rokok dan bebas narkoba di PT Riset berbasis komunitas terkait perilaku hidup sehat Penyediaan sarana dan prasarana aktifitas fisik di lingkungan PT Penyelenggaraan kejuaraan dan event/lomba olahraga di atau antar- PT Penyediaan dan penataan kantin sehat di lingkungan kampus Penjaringan kesehatan untuk mahasiswa dan segenap civitas academica Promosi untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam deteksi dini faktor risiko PTM KIE deteksi dini faktor risiko PTM pada organisasi keagamaan kemasyarakatan, dan PSW KIE Gerakan Masyarakat Sehat 36

Daftar Kegiatan per K/L No K/L Kegiatan 9 Kemen PAN RB SE Menpan RB tentang Gerakan Masyarakat Sehat Aturan bebas narkoba di instansi pemerintah 10 Kemendagri Regulasi pelaksanaan Gerakan Masyarakat Sehat di daerah Pembinaan belanja APBD berorientasi pada pembangunan kesehatan 11 Kemendes PDTT 12 Kemenko PMK Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat di Desa Koordinasi Kebijakan Ketahanan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan Lingkungan Koordinasi kebijakan pencegahan dan penanggulangan penyakit Koordinasi kebijakan Pemberdayaan kawasan strategis dan khusus 13 Kemenkeu Kajian skema insentif DAK bagi daerah yang melaksanakan kegiatan Gerakan Masyarakat Sehat Peningkatan cukai dan PPn rokok 14 Kemensos Bantuan tunai bersyarat bagi keluarga miskin Pelatihan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) bagi pendamping program bantuan tunai bersyarat Perbaikan sarana prasarana lingkungan kelompok penduduk miskin 15 Kemenhan Pemeriksaan kesehatan berkala, tes HIV, tes narkoba bagi personel TNI Penyuluhan penerapan pola hidup sehat Media KIE promosi kesehatan Kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit menular langsung, penyakit yang berpotensi wabah, dan penyakit tidak menular 37

Daftar Kegiatan per K/L No K/L Kegiatan 16 Kemenkominfo Penyusunan konsep pesan perilaku hidup bersih dan sehat yang mudah dipahami oleh masyarakat Diseminasi informasi layanan masyarakat terkait pola hidup sehat 17 BNN Penyelenggaraan Diseminasi Informasi P4GN 18 Kemen LHK Sarana sanitasi dasar umum dan IPAL komunal Pencegahan dan penangangan kebakaran hutan Pengurangan timbulan sampah, pengelolaan limbah B3 Peningkatan perilaku peduli lingkungan dan cinta alam 19 Kemenpar Pengembangan Health/Wellness Tourism (Spa, Pengobatan Tradisional dan konvensional) Toilet bersih di tempat wisata Peraturan tentang penyediaan fasilitas kesehatan di tempat wisata Penyelenggaraan event olahraga sebagai bagian dari tujuan wisata (Bali Marathon, tea Walk, dll) 20 Kemen PU dan PR Regulasi perumahan rakyat, perkantoran, sarana umum, yang sehat serta menyediakan sarana olah raga dan aktifitas fisik Penanganan kawasan kumuh melalui program rumah swadaya dan rumah susun MBR Penyediaan ruang terbuka hijau Mendorong penyediaan jaringan jalur sepeda dan pejalan kaki untuk jalan daerah Peningkatan konektivitas dan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan dan distribusi suplai logistik kesehatan di DTPK Pembangunan infrastruktur SPAM NSPK Pembinaan dan Pengembangan Rumah Umum dan Komersial Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar pada fasilitas umum 38

Daftar Kegiatan per K/L No K/L Kegiatan 21 Kemen BUMN Surat edaran agar perusahaan BUMN untuk melakukan screening kesehatan dan penyediaan ruang laktasi di tempat kerja Regulasi dan sosialisasi untuk mendorong aktivitas fisik dan ruang terbuka hijau di perkantoran BUMN 22 Kementan Pengawasan keamanan dan mutu pangan Pengobatan dan vaksinasi hewan Sertifikasi unit usaha yang terkendali zoonosis Pengawasan kemananan pangan segar Pengelolaan pasca panen yang tidak merusak kandungan gizi Pengendalian penggunaan pestisida bahan kimiawi serta antibiotik dan hormonal pada hewan ternak dalam batas aman 23 KKP Peningkatan konsumsi protein hewani dari ikan 24 Kemenperin Pengawasan pelaksanaan SNI fortifikasi produk pangan Ketersediaan garam beryodium yang berkuallitas Penggunaan bahan tambahan makanan (pewarna makanan, pengawet) alami Penerapan aturan yang membatasi kadar zat-zat berbahaya dalam makanan Penyusunan Draft SKKNI Industri Tepung Terigu dan Industri Pengolahan Daging 25 POLRI Pemeriksaan kesehatan berkala pegawai POLRI Peningkatan law enforcement regulasi terkait peredaran rokok, miras, Napza dan bahan berbahaya lainnya 26 Kemen ESDM Unit kesehatan yang terlayani listrik PLTS terpusat dan PLT mikro hidro 39

Daftar Kegiatan per K/L No K/L Kegiatan 27 Kemen ATR/ BPN Bimbingan Teknis kepada pemerintah daerah dalam Penyusunan/Peninjauan Kembali RTRW dan Penyusunan RDTR termasuk mengakomodir RTH 30% 28 Kemenhub Kemitraan Keselamatan Transportasi Darat Pembangunan rambu penyeberangan, rambu sungai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Bagi Perusahaan Angkutan Umum Regulasi Keselamatan Jalan. Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan (LRK) Audit dan Inspeksi Prasarana Transportasi Darat Fasilitas Prasarana Bidang Keselamatan Peralatan Pendukung Keselamatan pada Kendaraan Bantuan Teknis di Bidang Keselamatan Transportasi Darat Publikasi dan Sosialisasi Keselamatan Transportasi Darat Penerapan Rute Aman Sekolah (RASS) Kegiatan Smart Driving 40