Rudy S Prawiradinata. Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rudy S Prawiradinata. Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas"

Transkripsi

1 Rudy S Prawiradinata Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, 21 Juli

2 OUTLINE 1 LATAR BELAKANG 2 KONSEP GERMAS 3 PELAKSANAAN GERMAS 5 TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN 2

3 1. LATAR BELAKANG 3

4 Manusia yang Sehat, syarat bagi Daya Saing Bangsa dan Pemanfaatan Bonus Demografi Tenaga Kerja Terampil Fertilitas rendah Sehat Produktif Kepercayaan & Delivery Bonus Demografi Lapangan Kerja tumbuh 21

5 Perubahan Beban Penyakit (Transisi Epidemiologi) Kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Penyakit Menular 56% Penyakit Tidak Menular 37% Penyakit Menular 43% Penyakit Tidak Menular 49% Penyakit Menular 33% Penyakit Tidak Menular 58% Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur 5

6 Faktor Risiko Perilaku Penyebab Terjadinya PTM yang Harus Diperbaiki 26,1% Penduduk kurang aktivitas fisik** 36,3% Penduduk usia >15 tahun yang merokok ** Perempuan usia > 10 tahun (1,9%) 93,5% Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur ** 4,6% Penduduk >10 th minum minuman beralkohol (4,6%)* Sumber: *Riskesdas 2007 & **Riskesdas

7 Beban Pembiayaan BPJS Kesehatan karena Penyakit Tidak Menular Sebanyak 23,90% biaya pelayanan kesehatan dihabiskan untuk membiayai penyakit Katastropik, yang terdiri dari 1. Penyakit Jantung (13%) 2. Gagal Ginjal Kronik (7%) 3. Kanker (4%). 4. Stroke (2%). 5.Thalasemia (0.7%). 6.Haemofilia (0.2%) 7. Leukemia (0.3%) Sumber: BPJS Kesehatan 7

8 2. KONSEP GERMAS 8

9 TUJUAN UMUM 1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan 2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit 3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk 4. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan 9

10 Tujuan Khusus Germas Menurunkan faktor risiko utama penyakit menular dan tidak menular baik faktor biologis, perilaku dan lingkungan terutama melalui: a) peningkatan aktivitas fisik b) peningkatan perilaku hidup sehat c) penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi d) peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit e) peningkatan kualitas lingkungan f) peningkatan edukasi hidup sehat 10

11 GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT T U R U N N A I K INSTRUKSI PRESIDEN NO. 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT 11

12 Inpres Germas merupakan kegiatan lintas sektor 1. Germas merupakan gerakan lintas sektor untuk Sinergi promotif preventif lintas K/L Meningkatkan produktivitas penduduk Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan 2. 6 kegiatan pokok Germas, didukung oleh lintas K/L Pusat dan Daerah 3. Bappenas koordinator perencanaan dan pelaporan 4. Kemenko PMK dan Kemendagri, koordinator pelaksanaan dan pengendalian

13 RKP 2017 Penguatan Promotif dan Preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kemenhub Kemendikbud Penurunan Stress dan Keselamatan Berkendara Advokasi Regulasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kemendagri Kemen PAN & RB Kemendes PDTT Kampanye Hidup Sehat Kemenkes BKKBN Kemenkominfo Kemenkes Kemenkeu Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba dan Minuman keras Penguatan Upaya Promotif dan Preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Konsumsi Pangan Sehat BPOM KKP Kementan Kemenkes Kemenkes Kemenpora Kemenpar Kemen BUMN Aktivitas Fisik dan Konektivitas Antarmoda Transportasi Pencegahan Penyakit dan Deteksi Dini Lingkungan Sehat Kemenkes Kemendikbud Kemenhan Kemenkes Kemen LHK Kemen PU & PR Kemenpar 13

14 Rancangan RKP 2018 Germas menjadi bagian dari prioritas nasional Kesehatan dalam Rancangan RKP 2018 sebagai Program Prioritas PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Gerakan Masyarakat Hidup Sehat PROGRAM PRIORITAS GERMAS Lingkungan Sehat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Konsumsi Pangan Sehat Peningkatan pemahaman Hidup Sehat 14

15 Ringkasan Kegiatan Lintas K/L di Pusat K/L Kemenkes Kemenpora Kemendikbud Kemenag Kementan KKP Kem PU Pera Kemenhub Kegiatan dalam Germas Kampanye Germas; Kawasan Tanpa Rokok (KTR); Pendidikan gizi seimbang; Sosialisasi aktivitas fisik; Deteksi dini di Puskesmas Kampanye gemar olahraga; Penyelenggaraan olahraga masyarakat; Sarana olahraga masyarakat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); Aktivitas fisik di sekolah; KTR di sekolah; Sarana sanitasi sekolah; Pendidikan keluarga Bimbingan kesehatan pranikah; Rumah ibadah sehat; Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren); UKS di madrasah; KTR di madrasah; Aktivitas fisik di madrasah; Sarana sanitasi keamanan dan mutu pangan segar; Pemanfaatan pekarangan untuk menanam buah dan sayur Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan); Pengawasan mutu dan keamanan hasil perikanan Sarana aktivitas fisik di kawasan pemukiman; Ruang terbuka hijau di perkotaan; Air bersih dan sanitasi dasar pada fasilitas umum Sarana dan fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda; Konektivitas antar transportasi, termasuk park and ride 15

16 Ringkasan Kegiatan (2) K/L Kegiatan dalam Germas KLHK Kemendag Kemenkeu Kemenaker Kemen PAN RB Kemenkominfo Kemen PP PA BPOM BPJS Kesehatan Pencemaran badan air; Bahan berbahaya di pertambangan; Bank sampah; Kemitraan lingkungan Pengawasan peredaran dan penjualan produk tembakau dan alkohol; Promosi makanan dan minuman sehat termasuk sayur dan buah dalam negeri Cukai dan pajak produk tembakau; Skema insentif daerah yang melaksanakan Germas Pemeriksaan kesehatan/deteksi dini penyakit pada pekerja; ruang menyusui di tempat kerja; kegiatan olahraga di tempat kerja; KTR di tempat kerja Surat Edaran (SE) tentang Germas di instansi pusat dan daerah Diseminasi pola hidup bersih dan sehat; Pengawasan iklan/tayangan yang tidak mendukung Germas Partisipasi perempuan untuk deteksi dini PTM; KIE Germas bagi keluarga, perempuan dan anak Pengawasan keamanan dan mutu pangan; Intervensi keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Pencegahan sekunder dan pelayanan promotif dan preventif dalam paket JKN 16

17 Penanggung Jawab Kegiatan Kegiatan Utama Gubernur - Penetapan kebijakan di daerah yang mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat - Fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di kabupaten/kota di wilayahnya Bupati/Walikota - Penyediaan dan pengembangan sarana aktivitas fisik, ruang terbuka hijau publik, kawasan bebas kendaraan bermotor, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki yang representatif dan aman - Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah - Penerapan kebijakan KTR K/L lain yang belum tercantum penugasannya secara eksplisit dalam Inpres, dapat mengidentifikasi kegiatan yang mendukung Germas sesuai tugas pokok dan fungsinya. OPD dapat mengacu pada daftar kegiatan berikut sesuai sektornya. Sektor non pemerintah dapat mendukung pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan bidangnya. 17

18 Kontribusi K/L lain Yang Tidak Tercantum Penugasannya Secara Spesifik Dalam Inpres BKKBN K/L Kegiatan dalam Germas Promosi dan konseling kesehatan reproduksi Kemenpar Event olahraga wisata; Sarana sanitasi bersih dan layak di tempat wisata Kemensos Rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni; Sarana prasarana lingkungan bagi kesejahteraan keluarga fakir miskin; Sosialisasi Germas oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemenperin Pengawasan pelaksanaan SNI fortifikasi; Pengawasan konsumsi gula, garam, dan lemak Kemenristek Dikti Pembudayaan aktivitas fisik di lingkungan perguruan tinggi; Penerapan KTR dan bebas narkoba di perguruan tinggi Kementerian BUMN Kemendes PDTT Advokasi aktivitas fisik dan ruang terbuka hijau di perkantoran BUMN Pengawalan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di tingkat desa Kemenhan/TNI POLRI BNN Pemeriksaan kesehatan berkala bagi anggota; Bakti sosial/kesehatan di daerah perbatasan Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi personel POLRI secara berkala Diseminasi informasi P4GN; Tes urine untuk aparatur sipil negara (ASN) 18

19 Rekomendasi Kegiatan di Daerah - Penyediaan lapangan bola/olahraga di desa; Car Free Day; Olahraga rutin di instansi; Ruang terbuka hijau; Jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki yang representatif dan aman - Pengendalian pencemaran, penyediaan sarana air bersih dan sanitasi, rumah ibadah sehat, pemanfaatan bank sampah, dll Pemanfaatan pekarangan untuk tanaman sayur dan buah; Gemar makan ikan; Kampanye makan sehat bergizi seimbang, dll Kegiatan lain yang dianggap mendukung (Dapat disesuaikan dari kegiatan K/L pusat atau sesuai sektornya) 19

20 3. PELAKSANAAN GERMAS 20

21 Pedoman Umum Pedoman Umum Mengatur: 1. Penyusunan dan Penetapan Regulasi dan Kebijakan 2. Sosialisasi 3. Perencanaan 4. Pelaksanaan 5. Pemantauan dan Evaluasi 6. Pelaporan 21

22 Launching Launching Germas (15 November 2016) di 10 lokasi Regulasi dan Kebijakan Penetapan Inpres No. 1/2017 Penyusunan kebijakan dan regulasi teknis Sosialisasi Inpres Germas Tahapan Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Penyusunan regulasi di daerah Fasilitasi oleh Kemendagri Perumusan kegiatan dalam RKP/RKPD, Renja KL/Renja PD, RKA KL/RKA PD Perencanaan (kegiatan, sasaran, target, alokasi anggaran) Pelaporan pelaksanaan kegiatan Pelaporan hasil pelaksanaan Germas kepada Presiden (nasional) dan Gubernur (daerah) (min. 1 tahun sekali atau sewaktu-waktu bila diperlukan) Pelaporan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pada masing-masing K/L dan PD Koordinasi pelaksanaan lintas sektor oleh Kemenko PMK Evaluasi akhir tahun pelaksanaan kegiatan Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perencanaan tahun berikutnya Evaluasi Pemantauan Pemantauan perkembangan pelaksanaan kegiatan oleh Kementerian PPN/ Bappenas (min. 6 bulan sekali) 22

23 Penyusunan dan Penetapan Regulasi dan Kebijakan 1. Penetapan kebijakan/regulasi teknis pelaksanaan kegiatan di masingmasing K/L sesuai kebutuhan: Kebijakan internal (Surat Edaran) untuk membudayakan hidup sehat Pedoman teknis pelaksanaan kegiatan yang menjadi penugasan Dalam penyusunannya dapat berkoordinasi dengan Kemenkes untuk substansinya 2. Penyusunan kebijakan di tingkat daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota). 23

24 Perencanaan Penyusunan rencana kegiatan Germas mengacu pada dokumen sbb: 1. RPJMN , Renstra KL, RKP, Renja KL 2. RPJMD, Renstra OPD, RKPD, Renja OPD 3. Daftar kegiatan utama yang tercantum pada lampiran Inpres Perencanaan kegiatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan dan penganggaran tahunan. Prinsip perencanaan kegiatan Germas Money follow program Pendekatan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial (HITS) 24

25 PERUBAHAN MEKANISME PERENCANAAN PENGANGGARAN Kebijakan anggaran belanja berdasarkan money follow program prioritas. money follow function money follow program prioritas Dirjen... Sesdirjen... Direktur... Direktur... Direktur... Kepala Bagian... Kepala Bagian... Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya duplikasi program. Program yang sama dilaksanakan oleh pada berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. 25

26 Langkah Teknis Perencanaan Germas Langkah 1: Pertemuan Pleno Pertama Identifikasi awal kontribusi lintas sektor yang dapat mendukung Germas (kegiatan eksisting atau kegiatan baru). Langkah 2: Serial Pertemuan Multisektor Serial pertemuan berdasarkan kluster. Identifikasi lebih mendetail terkait: kegiatan, output, indikator, target, lokasi kegiatan, alokasi pendanaan. Langkah 3: Internalisasi Dalam Rancangan RKP/RKPD atau Rancangan RPJMD bagi daerah yang sedang menyusun Hasil dari serial pertemuan multisektor di atas digunakan dalam penyusunan Rancangan RKP/RKPD. Melalui pertemuan bilateral (Bappenas - K/L Sektor) maupun trilateral (Bappenas Kemenkeu K/L Sektor) penyusunan RKP. Langkah 4: Rekonfirmasi Kegiatan Germas Pemutakhiran informasi mengenai output, indikator, target, lokasi dan alokasi pendanaan sesuai hasil pertemuan bilateral maupun trilateral. Langkah 5: Pengawalan Sampai Dengan Dokumen Penganggaran Penelahaan sampai dengan RKA KL/RKA OPD untuk memastikan kegiatan Germas diterjemahkan sampai dengan dokumen penganggaran. 26

27 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan eksisting oleh K/L mengacu pada kegiatan prioritas Germas yang tercantum pada RKP Prioritas Nasional Kesehatan Tahun K/L dan OPD dengan kegiatan yang belum tercantum pada dokumen perencanaan, dapat melakukan optimalisasi terhadap rencana kegiatan dan anggaran yang telah ada dan teralokasi pada tahun Fungsi koordinasi pelaksanaan dan pengendalian kegiatan Germas Di tingkat pusat, Kemenko PMK: Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L maupun sektor non pemerintah terkait Melakukan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan antarpelaksana Mengambil tindakan korektif dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan bersama lintas sektor Di tingkat daerah: menjadi tanggung jawab Bappeda/Asisten Daerah. Dalam pelaksanaannya, setiap penanggung jawab kegiatan dapat berkoordinasi dengan Kemenkes mengenai petunjuk teknis/substansi/materi pendukung pelaksanaan kegiatan Germas 27

28 Pemantauan dan Evaluasi Tujuan memastikan pelaksanaan kegiatan Germas mengidentifikasi dan mengantisipasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan merumuskan langkah tindak lanjut perbaikan pelaksanaan kegiatan Pelaksana Pusat: Bappenas dengan koordinasi teknis oleh Kedeputian PMMK Daerah: Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota 28

29 Pemantauan Waktu: Setiap 6 bulan sekali untuk periode bulan Januari-Juni (Semester 1) dan Juli- Desember (Semester 2) Jadwal: Minggu ke-3/4 bulan Juli tahun berjalan Minggu ke-3/4 bulan Januari tahun berikutnya Dilakukan terhadap kegiatan utama yang tercantum pada Inpres dan kegiatan K/L dan sektor lain yang tidak tercantum secara eksplisit namun memiliki kontribusi penting. Informasi yang dikumpulkan dalam pemantauan: a. Target dan alokasi pendanaan kegiatan b. Perkembangan capaian output kegiatan dan realisasi anggaran, dan perbandingannya terhadap target yang ditetapkan c. Permasalahan dan kendala pelaksanaan kegiatan d. Langkah tindak lanjut 29

30 Evaluasi Evaluasi Keluaran Dilaksanakan setiap akhir tahun Dilakukan untuk melihat capaian indikator kegiatan utama yang tercantum dalam lampiran Inpres Dimungkinkan mencakup indikator keluaran penanggung jawab lain yang dinilai penting di luar lampiran Inpres Sumber data: Data Program Evaluasi Dampak Dilakukan untuk melihat perubahan perilaku hidup sehat masyarakat maupun penurunan faktor risiko penyakit Dapat dilaksanakan secara eksternal oleh pihak independen yang berkompeten Sumber data: Data Survey Data primer hasil wawancara/fgd/ kuesioner/observasi 30

31 Pelaporan Laporan Berkala Disampaikan oleh sektor (K/L) maupun OPD setiap 6 bulan sekali Minggu ke-3/4 bulan Juli tahun berjalan dan minggu ke-3/4 bulan Januari tahun berikutnya Laporan disampaikan pada saat pertemuan pemantauan yang dikoordinasikan oleh Bappenas (pusat) dan Bappeda (daerah) Laporan Tahunan Laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Germas di daerah secara keseluruhan disusun oleh Bappeda Disampaikan secara berjenjang Kab/Kota Provinsi Kemendagri Laporan daerah dikonsolidasikan Kemendagri Bappenas mengkonsolidasikan laporan tahunan dari hasil pemantauan rutin, laporan daerah dari Kemendagri, dan hasil pengendalian Kemenko PMK Laporan Pelaksanaan Kegiatan Germas memuat: Capaian utama kegiatan Germas dan dampaknya terhadap perubahan perilaku hidup sehat di masyarakat Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Germas dan upaya perubahan perilaku hidup sehat masyarakat Terobosan atau kisah sukses pelaksanaan Germas sebagai pembelajaran bagi daerah lain Langkah tindak lanjut yang diperlukan * Laporan tidak hanya berisi hasil pelaksanaan kegiatan oleh pemerintah namun mencakup kontribusi dari sektor non pemerintah yang dianggap penting dalam mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat. 31

32 Rancangan Alur Pelaporan Pelaksanaan Presiden RI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS KEMENKO PMK GUBERNUR K/L K/L K/L K/L K/L K/L Sektor Non Pemerintah BPJS- Kesehatan OPD PROVINSI BAPPEDA PROVINSI OPD PROVINSI Sektor Non Pemerintah OPD PROVINSI BUPATI BAPPEDA KAB/KOTA Pemantauan dan Evaluasi di pusat oleh Bappenas Pengendalian dan koordinasi pelaksanaan di pusat oleh Kemenko PMK Pengendalian dan koordinasi pelaksanaan di daerah oleh Kemendagri OPD KAB/KOTA OPD KAB/KOTA Sektor Non Pemerintah OPD KAB/KOTA Alur Pelaporan Alur Koordinasi Konsolidasi Pelaporan Daerah Pusat

33 4. TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN 33

34 Tindak Lanjut Sosialisasi di tingkat pusat secara lebih intensif, tidak hanya untuk lintas K/L tetapi juga sektor non pemerintah Finalisasi Pedum Pelaksanaan Germas untuk selanjutnya ditetapkan dengan Permen PPN/Kepala Bappenas dan disosialisasikan ke daerah Penguatan koordinasi lintas sektor dalam perencanaan dan pelaksanaan Germas Perlu penunjukkan focal point di masing-masing K/L yang akan mengkoordinasikan kegiatan Germas di setiap unit Selain koordinasi lintas K/L, setiap kegiatan terkait Germas yang dilaksanakan oleh setiap unit di internal Kemenkes juga perlu dikoordinasikan 34

35 Tindak Lanjut Kerjasama Antar Unit dalam Kemenkes Berbagai upaya Germas di Kemkes memerlukan koordinasi yang erat antar unit, mesalnya menentukan fokus dan kampanye Germas Penyusunan guideline bersama K/L lain, misalnya UKS, Materi untuk Kuliah calon pengantin Dukungan Kemenkes dalam Pelaksanaan Germas: Sosialisasi/kampanye Germas di tingkat daerah Menyusun pedoman teknis Germas Membantu K/L lain secara substansi dalam penyusunan pedoman teknis atau materi kegiatan terkait Germas sesuai kebutuhan 35

36 Leadership Kemkes diperlukan dalam korodinasi lintas sektor K/L DUKUNGAN KEMKES Kemendikbud Standar/pedoman pelaksanaan UKS Pedoman penerapan KTR di sekolah Kemenag Pedoman/panduan bimbingan kesehatan pranikah Standar rumah ibadah sehat Standar/pedoman pelaksanaan Pos Kesehatan Pesantren Kemenaker Pedoman deteksi dini Pedoman penerapan KTR di tempat kerja Standar penyediaan ruang menyusui di tempat kerja Kemen PAN dan RB Konten/isi yang akan diatur dalam Surat Edaran Men PAN dan RB untuk membudayakan Germas di instansi pemerintah Kemenkominfo Materi untuk diseminasi informasi pola hidup bersih dan sehat Kemen PP dan PA Panduan/materi KIE Germas bagi keluarga, perempuan dan anak Kemensos Materi sosialisasi Germas untuk pendamping PKH 36

37 Tindak Lanjut Utama di Daerah Penyusunan Regulasi/ Kebijakan Germas (dalam bentuk Perkada) Pemetaan Kegiatan terkait Germas lintas SKPD 2017 Penuangan dalam RKPD

38 TERIMA KASIH 38

39 LAMPIRAN 39

40 Highlight Kegiatan Prioritas RKP 2017 Program/Kegiatan Prioritas Sasaran 1. Penguatan Promotif dan Preventif: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1. Advokasi Regulasi Gerakan Masyarakat Regulasi di daerah (17 provinsi) Hidup Sehat Surat edaran mengenai aktivitas fisik (senam, poco-poco) kepada instansi pemerintahan Sosialisasi Gerakan masyarakat sehat di desa 2. Kampanye Hidup Sehat Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat di 100 kab/kota Sanitasi total berbasis masyarakat di desa 50 persen posyandu aktif Sosialisasi dan diseminasi kebijakan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga 3. Konsumsi Pangan Sehat Jajanan anak sekolah sehat dan aman 100 Desa pangan aman 139 Pasar aman bahan berbahaya Gerakan Gemar makan ikan 106 rekomendasi pengawasan keamanan dan mutu pangan 4. Lingkungan Sehat Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TTU) Penurunan luas kebakaran hutan dan lahan sebesar 10% di wilayah 52 KPHP, 17 KPHL, dan seluruh kawasan konservasi Penghapusan penggunaan merkuri di 5 lokasi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) Zero Merkuri dan Polychlorinated Byphenils (PCB) pada minyak trafo Ruang terbuka hijau di perkotaan sambungan pipa air minum (SPAM) di kawasan rawan air/perbatasan/kepulauan Toilet bersih di tempat wisata prioritas 40

41 Kegiatan Prioritas (2) Program/Kegiatan Prioritas Sasaran 5. Pencegahan Penyakit dan Deteksi Dini 92% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap Puskesmas dengan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim sekolah dengan UKS sesuai standar Pemeriksaan kesehatan berkala dan tes HIV pada anggota TNI 6. Aktivitas Fisik dan Konektivitas AntarModa Transportasi 75% puskesmas melaksanakan kesehatan olahraga bagi anak SD peserta event olahraga rekreasi (petualangan, massal) Pekan olahraga pelajar Event olahraga wisata Aktivitas fisik di kantor BUMN 7. Kawasan Tanpa Rokok, Narkoba dan Minuman Keras 30% kab/kota melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) di minimal 50% sekolah Peningkatan cukai rokok dan PPn produk rokok 8. Penurunan Stress dan keselamatan berkendara 270 paket fasilitas prasarana bidang keselamatan jalan Rute aman di kawasan sekolah SD, SMP, SMA ramah anak 41

42 Proyek K/L terkait GERMAS RKP 2018 Proyek Prioritas Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Sehat Peningkatan Konsumsi Pangan Sehat K/L Kemen PP & PA Rincian Proyek KL Kampanye budaya hidup sehat melalui pengelolaan sampah untuk peningkaan produktivitas perempuan Kemen LHK Penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah yang mengandung B3 dan/atau limbah B3 Penghapusan penggunaan merkuri Pembangunan bank sampah kapasitas 20 ton/hari Penyediaan sistem pemantauan kualitas udara ambien Kemenkes Pengawasan pasar sehat Penyehatan Air Melalui Pengawasan Sarana Air Minum Penyehatan sanitasi melalui pendekatan STBM Penyehatan udara, tanah dan lingkungan fisik lainnya melalui pengawasan TTU Kemen PU&PR Bantuan PSU Perumahan MBR SPAM Berbasis Masyarakat Kemenag Penyelenggaraan rumah ibadah bersih dan sehat Pondok Pesantren yang Meningkatkan Mutu Layanan Kesehatan dan Sanitasinya Madrasah yang ditingkatan mutu UKS dan sanitasinya BPOM Desa pangan aman Industri pangan olahan yang menerapkan program manajemen risiko Intervensi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya Komunitas yang mendapat sosialisasi keamanan pangan Sekolah yang diintervensi keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) KKP Gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) Penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan 42

43 Proyek K/L (2) Proyek Prioritas K/L Kementan Pengawasan keamanan dan mutu pangan Desa pemberdayaan pekarangan pangan Rincian Proyek KL Kemendag Promosi makanan dan minuman sehat termasuk sayur dan buah produksi dalam negeri Kemenkes Penyehatan pangan melalui pengawasan tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat Kampanye Hidup Sehat Kemenpora Olahraga massal, petualang, tantangan dan wisata Prasarana olahraga rekreasi di pedesaan Kampanye olahraga di Sekolah Dasar, Menengah, PT, Pendidikan formal dan informal Kampanye olahraga tradisional, usia dini dan olahraga di lembaga kemasyarakatan Kemendikbud Sekolah yang Melaksanakan Program UKS Orang Tua/Dewasa Memperoleh Pendidikan Keluarga Kemenag Kursus Bagi Calon Pengantin Kemenhub Pekan Nasional Keselamatan Jalan Pembangunan Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki Kemenkes Penggerakan masyarakat sebagai implementasi kampanye germas Penyebarluasan Informasi 5 tema germas melalui berbagai media di daerah Produksi dan penyebarluasan informasi tema prioritas kesehatan nasional Kemenkeu Penyusunan Regulasi Kebijakan Cukai Hasil Tembakau 43

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2017 TANGGAL : 27 FEBRUARI 2017 No 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Kesehatan Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2017 TANGGAL : 27 FEBRUARI 2017 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Kesehatan Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG NO TENAGA KESEHATAN TOTAL PNS 1. Dokter umum 183 NON PNS 59 2. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan 11 12 15 9 12 6 4. Dokter

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) DR. SUBANDI SARDJOKO Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) PERAN ORGANISASI PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Dalam Program GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Disampaikan Oleh FILOSOFI DAN KONSEP DASAR FAKTA PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN FAKTOR PERILAKU

Lebih terperinci

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI PADA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI SISTIMATIKA 2 1 3 FILOFOSI DAN KONSEP DASAR PRINSIP PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM 30 TAHUN TERAKHIR... TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA TAHUN 1990: SEJAK 2010: PENYAKIT MENULAR Penyebab terbesar kesakitan dan kematian

Lebih terperinci

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM PERAN KESMAS DALAM PROGRAM NAWACITA (Implementasi INPRES No 1 Tahun 2017 Tentang GERMAS) Ridwan Mochtar Thaha Ketua Umum Pengurus Pusat Iakatan Ahli Kesehatan Masyarakat (PP-IAKMI) SISTEMATIKA PAPARAN

Lebih terperinci

Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2016 Jakarta, 5

Lebih terperinci

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, 18 November 2016 Sistematika Paparan 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 2. Sinkronisasi RPJMN dan RPJMD

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING TAHAP II PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN

MULTILATERAL MEETING TAHAP II PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING TAHAP II PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan

Lebih terperinci

K3 Perkantoran DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1

K3 Perkantoran DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1 K3 Perkantoran DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1 PENDUDUK INDONESIA 255 JUTA (BPS, 2016) INDUSTRI PERKANTORAN SEKTOR INFORMAL, UMKM (SME) Potensi Bahaya Ringan, Sedang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR Saat ini Kota Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang turut menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya

Lebih terperinci

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017 DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES Jakarta, 23 Maret 2017 1 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 Pilar 1. Paradigma

Lebih terperinci

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL Oleh : Direktur Keuangan Negara dan Analisa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENERAPAN DAN PERLUASAN KAWASAN TANPA ROKOK DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENERAPAN DAN PERLUASAN KAWASAN TANPA ROKOK DI INDONESIA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENERAPAN DAN PERLUASAN KAWASAN TANPA ROKOK DI INDONESIA dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Prioritas Pelayanan Kesehatan

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Prioritas Pelayanan Kesehatan KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Prioritas Pelayanan Kesehatan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas Keynote Speech Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH)

Lebih terperinci

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA PENDAHULUAN 1. Pemantauan dan evaluasi

Lebih terperinci

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018 PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018 Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jakarta, 16 Januari 2018 1 1 Outline 1 2 3 Kondisi Stunting di Indonesia Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Jakarta, 28

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN 1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA 2015-2045 Disampaikan oleh: Ir. Rudy S. Prawiradinata, MCRP, Ph.D Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Lebih terperinci

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas

Lebih terperinci

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2015-2019 Dr. Drg. Theresia Ronny Andayani, MPH Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG PENDAHULUAN 1 Penegasan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran Amanat konstitusi menegaskan bahwa ANGGARAN NEGARA adalah INSTRUMEN untuk mencapai

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING TAHAP I PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING TAHAP I PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING TAHAP I PRIORITAS NASIONAL: KESEHATAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 14 Februari 2018 1 RUANG LINGKUP SKB 4 MENTERI *) 1 2

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi

Lebih terperinci

ARAH DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

ARAH DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI ARAH DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI Pertemuan Nasional Evaluasi dan Perencanaan Program Pencegahan dan Pengendalian

Lebih terperinci

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE 55 JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE 2017-2022 OUTLINE 1. Sistem Manajemen Pembangunan Nasional 2. Strategi Pembangunan Nasional Periode

Lebih terperinci

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017 Yogyakarta, 12 Januari 2017 TUGAS KEMENKO PMK (Sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2015) Menyelenggarakan

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018 KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

ALOKASI DAN SINERGI ANGGARAN KESEHATAN DALAM PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT

ALOKASI DAN SINERGI ANGGARAN KESEHATAN DALAM PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT ALOKASI DAN SINERGI ANGGARAN KESEHATAN DALAM PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT BAHAN MENTERI KEUANGAN DALAM KONGRES NASIONAL IAKMI XIII 3 NOVEMBER 2016 POKOK BAHASAN 1. PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PENGARUSUTAMAAN KESEHATAN DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Subandi Sardjoko Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Konferensi

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PENGUATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN, DITJEN KESMAS KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PENGUATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN, DITJEN KESMAS KEMENTERIAN KESEHATAN RI PENGUATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN, DITJEN KESMAS KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1 SISTEMATIKA 4 2 1 3 KONSEP DASAR DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2006

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis. TA 2013. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019 1. PENDAHULUAN Penyusunan RKT 2019 mengacu kepada Dokumen Renstra Kemenko PMK 2015-2019, 100 Program Prioritas Presiden, serta Isu Strategis Bidang PMK dalam

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B Ikwanuddin Mawardi Jakarta, 17 April 2013 Diagram Alur Rakorsus P4B dengan Musrenbang Rakorsus P4B Musrenbang RPJM 2010-2014

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN SALINAN NOMOR 28, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang:

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN

Disampaikan oleh : BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN Disampaikan oleh : BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN Tangerang, 14 April 2016 ARAHAN PRESIDEN 1. Presiden menginstruksikan perubahan total dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2017

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT INSTRUKSI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT, Dalam rangka mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.371, 2015 KEMENPU PR. Dana Alokasi Khusus. Insfrastuktur. Petunjuk Teknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03/PRT/M/2015 TENTANG

Lebih terperinci

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Menjadikan Lampung Selatan B I S A

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Menjadikan Lampung Selatan B I S A www.iakmi.or.id Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Menjadikan Lampung Selatan B I S A Disampaikan oleh : BUPATI LAMPUNG SELATAN Dr. H. ZAINUDIN HASAN, M.Hum Pada Mukernas Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1 URUSAN WAJIB 82,519,163,150.00 230,157,269,778.00 477,995,890,837.00 790,672,323,765.00 1.01 1.01 1.01.01 1.01 1.01.01 01 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dana Alokasi Khusus. Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 947, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Gerakan Ayo Olahraga. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN AYO OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.686, 2017 KEMENSOS. Kawasan Ramah Lanjut Usia. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN RAMAH LANJUT

Lebih terperinci

RENCANA AKSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016

RENCANA AKSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 RENCANA AKS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA TASKMALAYA TAHUN 2016 No. 1. Keselarasan perencanaan pembangunan daerah ndikator Kinerja Tingkat keselerasan RPJMD Kota terhadap RPJMD Provinsi dan

Lebih terperinci

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

BUPATI BOLAANG MONGONDOW AA BUPATI BOLAANG MONGONDOW KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW NOMOR 167 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA

KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA PEMBANGUNAN KESEHATAN KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA Nila F. Moeloek Makassar, 3 November 2016 WWW.KERJANYATA.ID RPJMN KE III AKSES PELAYANAN KESEHATAN BERKUALITAS MANTAP ROADMAP Jaminan Kesehatan Nasional

Lebih terperinci

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Oleh : Agus Samsudrajat S, SKM Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi (tidak infeksius). Beberapa penelitian

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 /PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 24 April 2015 BUPATI BANYUWANGI, Ttd. H. ABDULLAH AZWAR ANAS

Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 24 April 2015 BUPATI BANYUWANGI, Ttd. H. ABDULLAH AZWAR ANAS 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SINERGITAS PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE-57 25 JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN

Lebih terperinci

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai visi yaitu terwujudnya kesetaraan gender, dan misi adalah mewujudkan kebijakan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN STRATEGI NASIONAL MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 DIREKTUR JENDERAL, LIMBAH DAN B3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1 1.1. Latar Belakang Penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah dan bertempat tinggal di kawasan padat dan

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH Drs. Eduard Sigalingging, M.Si Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat pembangunan Provinsi

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah) MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan (dalam miliar rupiah) No 2012 2013 2014 I. Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus Prioritas: Peningkatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1775, 2015 KEMENKES. Penyakit Tidak Menular. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK

Lebih terperinci