BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

ALOKASI APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2013

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

(19) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (20) Peningkatan pelayanan kedinasan Bupati/Wakil Bupati; (21) Pengembangan budaya baca d

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DAFTAR ISI PENGANTAR

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII P E N U T U P

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2017

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

Transkripsi:

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu TERWUJUDNYA MASYARAKAT SLEMAN YANG LEBIH SEJAHTERA LAHIR BATIN, BERDAYA SAING, DAN BERKEADILAN GENDER PADA TAHUN 2015. 2. Misi Misi pembangunan Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut: a. meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat b. meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat c. meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. d. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup e. Meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan di segala bidang. B. Strategi dan Arah Kebijakan Strategi merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upayaupaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan dan program untuk mencapai sasaran dan tujuan. Arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2012 tertuang dalam dokumen RKPD yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2012 tanggal 15 Juni 2011. Kerangka implementatif atas pelaksanaan APBD tergambarkan dalam kerangka ekonomi daerah, sebagai berikut: 17

1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Arah kebijakan ekonomi daerah disusun berdasarkan kajian internal dan eksternal serta berpedoman pada dokumen RPJMD 2011-2015. Kebijakan ekonomi daerah tahun 2012 yang mendasarkan pada perkembangan ekonomi daerah, nasional dan global serta tantangan yang masih akan dihadapi : a. Mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui koordinasi dan efektivitas kebijakan sektor riil. Pemilihan potensi komoditas unggulan sebagai basis pengembangan wilayah merupakan bagian terpenting dalam upaya meningkatkan daya saing daerah. Pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya dari UMKM akan terus dilakukan termasuk memberdayakan peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini akan dilaksanakan dengan terus melakukan peningkatan sumberdaya manusia dalam hal manajerial maupun teknis untuk mendorong penguatan daya saing produk, fasilitasi kemudahan dalam akses permodalan bagi UMKM, fasilitasi promosi produk-produk industri dan promosi pariwisata untuk mendatangkan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara; b. Mendorong peningkatan pemerataan distribusi pendapatan melalui percepatan pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan penciptaan keseimbangan pembangunan di setiap wilayah. Pengembangan kawasan-kawasan khusus seperti pengembangan kawasan agropolitan, pengembangan sentra-sentra produksi andalan pada sektor-sektor potensial, percepatan pembangunan pertanian melalui program revitalisasi pembangunan pertanian dan pembangunan perdesaan melalui peningkatan produksi pangan, peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan diversifikasi usaha di perdesaan, pemberdayaan ekonomi rakyat dan memperluas cakupan program pembangunan yang berbasis masyarakat, pengembangan 18

produk unggulan (core business daerah) yang meliputi: agribisnis, industri manufaktur, dan pariwisata. c. Meningkatkan investasi daerah yang mampu memperluas kesempatan kerja dan berusaha yang pada gilirannya mampu meningkatkan pendapatan perkapita. Kebijakan yang ditempuh antara lain melalui perbaikan iklim investasi yang kondusif bagi dunia usaha, baik skala usaha kecil, menengah maupun besar. Beberapa langkah yang ditempuh dalam menciptakan iklim investasi dan daya tarik investasi melalui penyediaan informasi potensi daerah, penyederhanaan perijinan dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu atap, membangun prasarana penunjang, melindungi kepastian hukum dan penyediaan tenaga kerja di daerah, meningkatkan produktivitas dan akses UMKM pada sumberdaya produktif serta mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi yang memberikan dampak multiplier yang tinggi terhadap pendapatan masyarakat. d. Mendorong peningkatan kemampuan perekonomian daerah untuk penciptaan lapangan kerja melalui peningkatkan keterampilan tenaga kerja, peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, dan optimalisasi pemanfaatan dana program-program penanggulangan kemiskinan. Selain itu, untuk menjaga ketersediaan pangan dilakukan upaya peningkatan ketahanan pangan melalui pemberdayaan lumbung desa untuk mewujudkan desa mandiri pangan, dan diversifikasi pangan. Percepatan pembangunan sarana dan prasarana dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi maupun peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Cakupan sarana dan prasarana dasar tersebut diarahkan untuk menyediakan sarana dan prasarana dasar di bidang kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi masyarakat, pekerjaan umum, perhubungan dan irigasi. Selain itu, prasarana yang dibangun juga ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas guna memperlancar aliran investasi dan produksi untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar wilayah dengan tetap memperhatikan aspek berkelanjutan dan 19

berwawasan lingkungan. Untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang diharapkan maka perlu dilakukan perbaikan kualitas lingkungan melalui upaya pemantauan kualitas lingkungan dan rehabilitasi lahan serta penerapan sanksi bagi pelanggar masalah lingkungan. 2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Efektivitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang tertuang dalam RKPD tahun 2012 sebagai pelaksanaan agenda RPJMD tahun 2011-2015 di tahun kedua, tidak terlepas dari kapasitas anggaran yang dapat terkelola oleh pemerintah daerah. Untuk itu, kebutuhan belanja pembangunan daerah akan selalu mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu penopang strategis dalam implementasi RKPD, yang akan selalu berdampingan dengan sumber-sumber pendanaan non APBD, seperti APBN, Hibah, dana kemitraan swasta, swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social Resposibility (CSR). Untuk pendapatan daerah akan bersumber dari: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan yang Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; 3) Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Pemerintah Provinsi, Dana Penyesuaian dan Dana Alternatif Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Selanjutnya untuk pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah (DCD), dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Selain dana dari penerimaan daerah tersebut, daerah menerima dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat berupa dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan dan urusan bersama, yang dialokasikan untuk menunjang program dan kegiatan pembangunan yang 20

dilakukan berdasarkan prioritas dan bersifat penugasan kepada perangkat daerah. Berdasarkan pada hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendanaan daerah, selanjutnya dirumuskan kebijakan di bidang keuangan daerah yang terdiri dari kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Kebijakan-kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2012. a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Perencanaan pendapatan daerah pada tahun 2012 dihitung dengan asumsi sebagai berikut : 1) Pendapatan asli daerah dihitung dengan memperhatikan realisasi perkembangan pendapatan, serta prakiraan masing-masing potensi jenis pendapatan asli daerah; 2) Dana perimbangan berupa bagi hasil pajak/bukan pajak dihitung dengan memperhatikan potensi masing-masingjenis pajak. Sedangkan DAU dan DAK diasumsikan sama dengan alokasi tahun 2011; 3) Lain-lain pendapatan yang sah sementara diperhitungkan pada sumber-sumber pendapatan yang dapat dipastikan. Untuk mewujudkan peningkatan Pendapatan Daerah di Kabupaten Sleman, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Meningkatkan manajemen tata-kelola pemungutan dan penerimaan Pendapatan Daerah sesuai dengan mekanisme dan standar baku; 2) Meningkatkan Pendapatan Daerah melalui perluasan obyek dan intensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara optimal; 3) Pendayagunaan asset daerah; 4) Optimalisasi hasil usaha Badan Umum Milik Daerah (BUMD) agar memberikan kontribusi yang optimal kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada khususnya dan Penerimaan Daerah pada umumnya; dan 21

5) Mengadakan peninjauan kembali (annual-review) atas berbagai Peraturan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. b. Arah Kebijakan Belanja Daerah Berkaitan dengan kondisi pendapatan sebagaimana diuraikan di atas dan dikaitkan dengan permasalahan/isu yang dihadapi maka kebijakan-kebijakan belanja daerah diarahkan sebagai berikut : 1) Belanja daerah yang bersifat tetap dan mengikat seperti belanja pegawai menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada tahun berkenaan. 2) Belanja daerah berupa hibah dan bantuan sosial diberikan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah serta berpedoman pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 3) Belanja bagi hasil pada pemerintahan desa merupakan bentuk distribusi fiskal yang ditentukan berdasarkan proporsi besaran pendapatan asli daerah (pajak daerah dan retribusi daerah) dan dana perimbangan (DAU yang telah dikurangi oleh belanja pegawai), sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 4) Belanja daerah berupa bantuan keuangan kepada desa diarahkan pada Program Penguatan Pembangunan Perdesaan (P4), operasional perangkat desa dan BPD, RT, RW, dan LPMD. 5) Belanja tidak terduga diarahkan untuk menyediakan anggaran siaga (standby budget) terutama disiapkan untuk antisipasi dan penanganan bencana alam maupun sosial. 6) Belanja daerah berupa belanja langsung setiap SKPD diarahkan untuk mendukung operasional dan peningkatan kinerja SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang melekat. 7) Belanja daerah berupa belanja langsung urusan wajib dan pilihan digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan dan 22

pemulihan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak. Belanja langsung program diutamakan untuk membiayai 9 (sembilan) prioritas pembangunan tahun 2012. 8) Mendukung program/kegiatan strategis yang terkait dengan agenda provinsi dan nasional, dengan tetap memprioritaskan pembangunan daerah serta memiliki skala pelayanan regional maupun nasional. Kebijakan belanja berdasarkan urusan wajib dan pilihan 1) Urusan Wajib Pendidikan (1) Mempertahankan Wajar 9 tahun dan merintis Wajar 12 tahun; (2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan; (3) Mengembangkan kurikulum yang berwawasan mutu; (4) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan; (5) Mewujudkan iklim belajar yang lebih kompetitif berdasar pada potensi akademis dan budi pekerti; (6) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; (7) Meningkatkan aksesibilitas layanan PAUD. (1) Program Pendidikan Anak Usia Dini; (2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; (3) Program Pendidikan Menengah; (4) Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Formal; (5) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (6) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; (7) Program Pengembangan Kreativitas Siswa dan Guru. 23

2) Urusan Wajib Kesehatan (1) Meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau; (2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat; (3) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat; (4) Optimalisasi fungsi pelayanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit; (5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan. (1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; (2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat; (3) Program Pengawasan Obat dan Makanan; (4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat; (5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat; (6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; (7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; (8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; (9) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; (10) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya; (11) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata; 24

(12) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata; (13) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan; (14) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; (15) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan. (16) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita (17) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak (18) Program pendukung pelayanan kesehatan (19) Program peningkatan pelayanan kesehatan 3) Urusan Wajib Pekerjaan Umum (1) Menjaga dan meningkatkan kualitas jalan dan jembatan, sesuai perkembangan wilayah dan tata ruang dengan melibatkan peran serta masyarakat; (2) Menjaga dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana irigasi air dengan melibatkan peran serta masyarakat; (3) Menjaga dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penanggulangan bencana alam melalui peran serta masyarakat untuk mengurangi resiko bencana; (4) Meningkatkan prasarana dan sarana pemerintah untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. (1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; (2) Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong; (3) Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan; (4) Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan; (5) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan; 25

(6) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya; (7) Program penyediaan dan pengolahan air baku; (8) Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya; (9) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah; (10) Program pembangunan infrastruktur perdesaaan; (11) Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah. (12) Program pembangunan talud/bronjong (13) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong (14) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 4) Urusan Wajib Perumahan (1) Menjaga dan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman melalui peran serta masyarakat; (2) Meningkatkan upaya rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin; (3) Menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. (1) Program Pengembangan Perumahan; (2) Program Lingkungan Sehat Perumahan; (3) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan; (4) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran; (5) Program pengelolaan areal pemakaman. 26

5) Urusan Wajib Penataan Ruang (1) Meningkatkan cakupan dan kualitas perencanaan tata ruang dengan melibatkan peran serta masyarakat; (2) Meningkatkan pengendalian tata ruang dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan pelestarian fungsi lingkungan; (1) Program Perencanaan Tata Ruang; (2) Program Pemanfaatan Ruang; dan (3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 6) Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan (1) Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan melalui peningkatan partisipasi masyarakat; (2) Meningkatkan fungsi dokumen perencanaan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan; (3) Mengoptimalkan pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk perencanaan pembangunan. (4) Meningkatkan kualitas pengendalian perencanaan pembangunan untuk mengefektifkan siklus pembangunan. (1) Program Pengembangan data/informasi; (2) Program Kerjasama Pembangunan; (3) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan; (4) Program perencanaan pembangunan daerah; (5) Program perencanaan pembangunan ekonomi; (6) Program perencanaan sosial budaya (7) Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. (8) Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah. 27

(9) Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam. (10) Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana. 7) Urusan Wajib Perhubungan (1) Menjaga dan meningkatkan sarana dan prasarana perhubungan dengan melibatkan peran serta masyarakat; (2) Meningkatkan manajemen lalulintas/perhubungan (3) Meningkatkan tertib berlalu lintas untuk mengurangi tingkat kecelakaan. (1) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; (2) Program peningkatan pelayanan angkutan; (3) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; (4) Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas; (5) Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor. (6) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 8) Urusan Wajib Lingkungan Hidup (1) Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui peran serta masyarakat; (2) Menjaga kuantitas dan kualitas sumberdaya alam secara berkelanjutan melalui rehabilitasi, konservasi dan peran serta masyarakat; (3) Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan. 28

(1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; (2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; (3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; (4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; (5) Program Peningkatan Pengendalian Polusi; dan pencemaran (6) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). (7) Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam. 9) Urusan Wajib Pertanahan (1) Meningkatkan pemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tata ruang; (2) Meningkatkan pengendalian pemanfaatan dan penggunaan tanah untuk mengurangi alih fungsi lahan pertanian; (3) Meningkatkan tertib administrasi pertanahan untuk menjamin kepastian hukum. (1) Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; (2) Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan; (3) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan. 10) Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil (1) Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan; (2) Meningkatkan kualitas pengelolaan dokumen, data dan informasi kependudukan. 29

Program Penataan Administrasi Kependudukan. 11) Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan (1) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keadilan dan kesetaraan gender; (2) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perlindungan terhadap perempuan dan anak. (1) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan; (2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; (3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; (4) Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan. 12) Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (1) Mengendalikan pertumbuhan penduduk untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas; (2) Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera; (3) Meningkatkan jaringan pelayanan dan partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana. (1) Program Keluarga Berencana; (2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; (3) Program pelayanan kontrasepsi; (4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri; 30

(5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat; (6) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR; (7) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS; (8) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga; (9) Program pengembangan model operasional BKB- Posyandu-PADU. 13) Urusan Wajib Sosial (1) Meningkatkan kemandirian keluarga miskin melalui pemberdayaan; (2) Meningkatkan pembinaan kerukunan kehidupan beragama; (3) Meningkatkan pembinaan PMKS melalui pemberdayaan dan peran aktif masyarakat; (4) Meningkatkan pencegahan penyalahgunaan napza melalui kesadaran dan partisipasi masyarakat. (1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; (2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; (3) Program pembinaan anak terlantar; (4) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma; (5) Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo; (6) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya); (7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 31

14) Urusan Wajib Tenaga Kerja (1) Meningkatkan kesempatan kerja dengan menciptakan dan memperluas lapangan kerja melalui peran serta masyarakat dan swasta; (2) Meningkatkan daya saing, perlindungan tenaga kerja dan keserasian hubungan industrial. (1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; (2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; (3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 15) Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (1) Meningkatkan akses modal, kualitas SDM, kelembagaan koperasi dan kesejahteraan anggota; (2) Mengembangkan UMKM melalui peningkatan manajemen usaha, akses modal, inovasi produk, kualitas hasil produk, dan pemasaran hasil produk UMKM. (1) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif; (2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; (3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; (4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 16) Urusan Wajib Penanaman Modal Daerah (1) Meningkatkan minat investasi melalui promosi; 32

(2) Optimalisasi sistem dan prosedur pelayanan perizinan investasi; (3) Meningkatkan jejaring investasi di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. (1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; (2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; (3) Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah 17) Urusan Wajib Kebudayaan (1) Mengembangkan dan melestarikan nilai nilai budaya dan nilai-nilai tradisional; (2) Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian cagar budaya; (3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian budaya dan nilai-nilai tradisional. (1) Program Pengembangan Nilai Budaya; (2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; (3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya. 18) Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga (1) Mengembangkan potensi generasi muda melalui peningkatan kesempatan pendidikan, ketrampilan, dan kewirausahaan; (2) Meningkatkan wawasan kebangsaan dan budi pekerti bagi generasi muda; (3) Meningkatkan prestasi dan prasarana dan sarana olah raga melalui peran serta masyarakat dan swasta. 33

(1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; (2) Program peningkatan peran serta kepemudaan; (3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda; (4) Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba; (5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; (6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. (7) Program pengembangan kabijakan dan manajemen olah raga. 19) Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (1) Mendukung stabilitas daerah melalui peran serta masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban; (2) Meningkatkan etika dalam kehidupan berbangsa sesuai dengan prinsip demokrasi Pancasila; (3) Meningkatkan semangat nasionalisme bagi aparat dan masyarakat; (4) Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. (1) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal; (2) Program pengembangan wawasan kebangsaan; (3) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan; (4) Program pendidikan politik masyarakat; (5) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. (6) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 34

(7) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan (8) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT) (9) Program Pendidikan politik masyarakat (10) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. 20) Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian (1) Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah; (2) Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan; (3) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan; (4) Meningkatkan partisipasi, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah; (5) Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; (6) Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukum bagi aparat dan masyarakat; (7) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah desa. (1) Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (2) Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah; (3) Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah; 35

(4) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH; (5) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan; (6) Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan; (7) Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi; (8) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; (9) Program Pendidikan Kedinasan; (10) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur; (11) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; (12) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan; (13) ProgramPengembangan Kualitas Kebijakan Publik; (14) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; (15) Program Peningkatan Administrasi pemerintahan; (16) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Iptek; (17) Program Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum; (18) Program Penegakan Hukum; (19) Program Pengelolaan Pendapatan Daerah. (20) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa. (21) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota. (22) Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah 21) Urusan Wajib Ketahanan Pangan Meningkatkan ketersediaan pangan, kelancaran distribusi pangan dan mengoptimalkan sistem pengamanan pangan. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan. 36

22) Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (1) Meningkatkan penguatan kelembagaan masyarakat desa; (2) Meningkatkan peran kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan; (3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. (1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; (2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan; (3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa; (4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. (5) Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 23) Urusan Wajib Statistik Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi untuk mendukung pembangunan. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah. 24) Urusan Wajib Kearsipan (1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan arsip; (2) Meningkatkan kesadaran birokrasi dalam pengelolaan arsip. (1) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan; (2) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah; (3) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan; (4) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi. 37

25) Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika (1) Meningkatkan aksesibilitas data dan informasi bagi seluruh instansi dan masyarakat; (2) Mengembangkan e-gov untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha. (3) Optimalisasi kebijakan dan fasilitasi sarana prasarana bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung pembangunan. (1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; (2) Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi; (3) Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi; (4) Program kerjasama informasi dan media massa. 26) Urusan Wajib Perpustakaan Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan dan minat baca masyarakat. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpus-takaan. 27) Urusan Pilihan Pertanian (1) Meningkatkan pemberdayaan kelompok tani tanaman pangan, ternak, dan perkebunan; (2) Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan inovasi petani tanaman pangan, ternak, dan perkebunan; 38

(3) Meningkatkan kualitas budi daya, pengelolaan pasca panen dan pengembangan jaringan pemasaran hasil pertanian. (1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; (2) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan; (3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; (4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan; (5) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan; (6) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; (7) Program peningkatan penerapan teknologi petemakan. (8) Program peningkatan produksi hasil peternakan (9) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. 28) Urusan Pilihan Kehutanan (1) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan kelompok tani hutan; (2) Meningkatkan fungsi hutan sebagai wilayah penyangga air (catchment area). (1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; (2) Program rehabilitasi hutan dan lahan; (3) Program perencanaan dan pengembangan hutan. (4) Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan. 29) Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral (1) Meningkatkan pengendalian pemanfaatan sumberdaya mineral dengan peran serta masyarakat; 39

(2) Meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Mineral dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan; (3) Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan; (4) Meningkatkan cakupan pelayanan energi. (1) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan; (2) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan; (3) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan; (4) Program Pengembangan Energi Terbarukan. 30) Urusan Pilihan Pariwisata (1) Meningkatkan daya tarik dan daya saing pariwisata; (2) Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan melalui promosi pariwisata. (1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; (2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; (3) Program Pengembangan Kemitraan. 31) Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan (1) Meningkatkan pemberdayaan kelompok tani ikan; (2) Meningkatkan produksi dan pemasaran hasil-hasil perikanan. (1) Program pengembangan budidaya perikanan; (2) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan; (3) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; 40

(4) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. 32) Urusan Pilihan Perdagangan (1) Meningkatkan kualitas sarana prasarana pasar tradisional; (2) Meningkatkan perlindungan konsumen; (3) Meningkatkan perlindungan terhadap pedagang tradisional; (4) Mengembangkan manajemen usaha perdagangan dan pengendalian distribusi. (1) Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan; (2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; (3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; (4) Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan; (5) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi; (6) Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar. 33) Urusan Pilihan Perindustrian (1) Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam usaha industri; (2) Meningkatkan akses permodalan bagi usaha industri mikro dan kecil serta perluasan jaringan pemasaran. (1) Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi; (2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; (3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. (4) Program pengembangann sentra-sentra industri potensial. 41

34) Urusan Pilihan Transmigrasi Meningkatkan ketrampilan, kerjasama dan fasilitasi calon transmigran. Program Transmigrasi Regional. c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Kebijakan anggaran untuk pembiayaan daerah dibagi atas dua bagian yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Penerimaan Pembiayaan dapat bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun anggaran 2011, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. Pengeluran pembiayaan diarahkan yaitu untuk penyertaan modal pada perusahaan daerah serta penyediaan fasilitas kredit bagi pelaku KUMKM. Kebijakan Pembiayaan Daerah pada tahun 2012 di Kabupaten Sleman antara lain diarahkan untuk : 1) Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi surplus anggaran, dan jika terjadi defisit anggaran sedapat mungkin ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu; 2) Membentuk dana cadangan yang akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang sifatnya strategis, misalnya belanja Pemilihan Kepala Daerah (pilkada), dan dana cadangan bencana alam; dan 3) Mengembangkan investasi daerah dan penyertaan modal melalui taksasi dalam prinsip kehati-hatian (prudential). 42

C. Prioritas Daerah Penyusunan prioritas pembangunan tahun 2012 mengacu pada RPJMD tahun 2011-2015. Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang fokus dan berkesinambungan, visi dan misi dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Selanjutnya tujuan dan sasaran pembangunan daerah, dijabarkan dalam pelaksanaan tahunannya. Prioritas pembangunan daerah yang selanjutnya diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan merupakan bagian dari upaya pencapaian visi dan misi. Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Pengelolaan bencana dan percepatan pemulihan pasca bencana; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas pengelolaan bencana dan percepatan pemulihan pasca bencana adalah: a. Masyarakat terlatih pada daerah rawan bencana 2250 orang b. Regulasi penanggulangan bencana 3 regulasi c. Perempuan terlatih pada daerah rawan bencana 15,06% d. Kondisi prasarana dan sarana penanggulangan bencana baik 42,5% e. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 30% dan response time rate daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 75%. Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas pengelolaan bencana dan percepatan pemulihan pasca bencana adalah adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. b. Menjaga dan meningkatkan kulitas sarana dan prasarana penanggulangan bencana alam melalui peran serta masyarakat untuk mengurangi resiko bencana. c. Mengaktifkan posko siaga kebakaran 24 jam. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut diatas diwujudkan melalui Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana, Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, dan Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran. 43

2. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran adalah: a. Penduduk bekerja dari angkatan kerja 94,66% b. Tingkat pengangguran terbuka 6,99% c. Angka kemiskinan 18% d. PDRB per kapita (ADHB) Rp.12.786.000,- e. Angka Gini Ratio 0,30 Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai berikut : a. Memperkuat kelembagaan masyarakat yang mendampingi program penanggulangan kemiskinan. b. Mengefektifkan pendampingan pada kelompok masyarakat miskin. c. Meningkatkan kemandirian keluarga miskin melalui pemberdayaan. d. Meningkatkan kesempatan kerja dengan menciptakan dan memperluas lapangan kerja melalui peran serta masyarakat dan swasta. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut diatas diwujudkan melalui: Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Program Peningkatan Kesempatan Kerja, Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, Program Penanggulangan Kemiskinan, Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Program Pembinaan Anak Terlantar, Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma, Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya), Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. 3. Menjaga stabilitas ketahanan pangan; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas menjaga stabilitas ketahanan pangan adalah Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor pertanian 3,54%. 44

Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas menjaga stabilitas ketahanan pangan adalah Meningkatkan ketersediaan pangan, kelancaran distribusi pangan, dan mengoptimalkan sistem pengamanan dan keamanan pangan. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut diatas diwujudkan melalui: Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Peningkatan Pemesaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Program Pembinaan Dan Penerbitan Industri Hasil Hutan, Program Perencanaan Dan Pengembangan Hutan, Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Pengembangan Sistim Penyuluhan Perikanan, Program, Optimalisasi Pengelolaan Pemasaran Produksi Perikanan, Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar. 4. Menjaga kualitas kesehatan dan pendidikan; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas menjaga kualitas kesehatan dan pendidikan adalah: a. Angka Harapan Hidup 74,76 tahun b. Angka Kematian Bayi 4,08 per 1000 KH c. Angka Kematian Balita <2 per 1000 KH d. Angka Kematian Ibu <69,31 per 100.000 KH e. Angka kesembuhan penderita TB paru BTA + 83,00% f. Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk 53% g. Prevalensi HIV <0,5 h. Persentase Balita dengan Gizi buruk 0,53% 45

i. Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan 51% j. Angka melek huruf 92,46% k. Rata-rata lama sekolah 10,12 tahun l. Rata-rata APK SD 115,86% m. Rata-rata APK SMP 115,89% n. Rata-rata APK SMA/SMK 75,78% o. Rata-rata APM SD 99,17% p. Rata-rata APM SMP 81,04% q. Rata-rata APM SMA/SMK 53,93% r. Kelayakan guru mengajar SD 50%, SMP 82%, SMA/K 90% s. Meningkatnya minat baca masyarakat 30% t. Prestasi siswa akademik 7 prestasi, non akademik 27 prestasi Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas menjaga kualitas kesehatan dan pendidikan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau. b. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat. c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan. d. Mempertahankan wajib belajar sembilan tahun dan merintis wajib belajar duabelas tahun. e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut diatas diwujudkan melalui: Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Pengawasan Obat dan Makanan, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, Program 46

Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata, Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru- Paru/Rumah Sakit Mata, Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia, Program Pengawasan Dan Pengendalian Kesehatan Makanan, Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak, Program Keluarga Berencana, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program Pelayanan Kontrasepsi, Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri, Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi Dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat, Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS, Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga, Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Pengembangan Kreativitas Siswa dan Guru, Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda, Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan Dan Kecakapan Hidup Pemuda, Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga, Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga, Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 5. Peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal adalah: 47

a. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor primer sebesar 3,18% b. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor sekunder sebesar 4,98% c. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sektor tersier sebesar 6,23% d. Meningkatnya investasi PMA/PMDN 5% Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan UMKM melalui peningkatan manajemen usaha, akses modal, inovasi produk, kualitas hasil produk, dan pemasaran hasil produk UMKM. b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar tradisional. c. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam usaha industri. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut diatas diwujudkan melalui: Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial, Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, Program pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi, Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar, Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program Pengembangan Kemitraan, Program Peningkatan Promosi dan kerjasama Investasi, Program Peningkatan Iklim Investasi dan realisasi Investasi, Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana Daerah, Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat 48

Pedesaan, Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan 6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah: a. Tk. Pencapaian program/kegiatan 89% b. Jumlah OPD yang menerapkan atau memiliki SOP 60% c. SKPD yang telah menerapkan SKPB kategori baik 57,5% d. Penyediaan Informasi Publik 9 jenis e. Jenis informasi yang disajikan 4 jenis f. SOP mekanisme pengaduan 1 aturan g. Indeks Kepuasan Masyarakat 77 Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kulitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. b. Meningkatkan partisipasi, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah. c. Meningkatkan kapasitas kelemmbagaan dan aparatur pemerintah desa. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut di atas diwujudkan melalui: Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Daerah, Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah, Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota, Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa, Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur 49

Pengawasan, Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan, Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Program Pendidikan Kedinasan, Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, Program Penataan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan, Program Pengembangan Kualitas Kebijakan Publik, Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan, Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Iptek, Program Peningkatan Pelayanan Dan Bantuan Hukum, Program Penegakan Hukum, Program Pengelolaan Pendapatan Daerah, Program Kerjasama Pembangunan, Program Pengembangan Wilayah Perbatasan, Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, Program Perencanaan Sosial Budaya, Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam, Program Penataan Administrasi Kependudukan, Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana Kerasipan, Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Komunikasi Dan Informasi, Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi Dan Informasi, Program Kerjasama Informasi Dan Media Massa. 7. Menjaga kualitas sarana prasarana publik, sumber daya alam dan lingkungan hidup; Sasaran yang akan dicapai dalam prioritas menjaga kualitas sarana prasarana publik, sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah: a. Kondisi jalan dan jembatan baik 33% 50

b. Kondisi irigasi baik 75% c. Kondisi prasarana dan sarana perhubungan baik 75% d. SKPD melaksanakan E-Gov 24 instansi e. Kondisi prasarana dan sarana permukiman baik 38% f. Kondisi prasarana dan sarana perekonomian baik 13,5% g. Ketersediaan prasarana dan sarana sekolah 77,8% h. Kelayakan prasarana dan sarana sekolah 75% i. Kondisi prasarana dan sarana Olah raga baik 80% j. Kondisi prasarana dan sarana kesehatan baik 66% k. Kondisi prasarana dan sarana pemerintahan baik 52% l. Luas lahan kritis 580 ha m. Luas lahan rusak akibat penambangan180 ha n. Luas hutan 6000 ha o. Rata-rata penurunan air tanah <40 cm p. Alih fungsi lahan pertanian 0,27% q. Tertib pemanfaatan tanah 84% r. Tertib administrasi pertanahan 59% s. RTH perkotaan >30% t. Cakupan RDTR 70% u. Kualitas udara <AB v. Status Mutu air sungai -11 s/d -30 w. Kualitas lahan/tanah <AB x. Usaha yang memiliki IPAL 83,5% y. Usaha yang memiliki dokumen lingkungan Kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas menjaga kualitas sarana prasarana publik, sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut : a. Menjaga dan meningkatkan kualitas infrastruktur sesuai perkembangan wilayah dan tata ruang dengan melibatkan peran serta masyarakat. b. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. 51

c. Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui peran serta masyarakat. Pelaksanaan dari kebijakan tersebut diatas diwujudkan melalui: Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong, Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong, Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong, Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya, Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan, Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah, Program Pengembangan Perumahan, Program Lingkungan Sehat Perumahan, Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial, Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, Program Pengelolaan Areal Pemakaman, Program Perencanaan Tata Ruang, Program Pemanfaatan Ruang, Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas, Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam (SDA), Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi 52