2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah investasi lebih populer dalam dunia usaha, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Brown (Investment Analysis snd Portofolio Management,5) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

di Pasar MODAL 1. Surat Berharga yang diperjual belikan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

4. Hasil Penelitian. Tabel 4.1 Koefisien Korelasi Inflasi, Suku Bunga dan Return Kurs terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Muttaqin,2008)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. (Bersambung)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. tapak maupun apartemen yang dibangun oleh pengembang. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikan Down Payment untuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB II DESKRIPSI IHSG

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. Tumpal Manik, M.Si. Website : http//:tumpalmanik.com

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

Transkripsi:

2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang atupun modal sendiri. Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang, sedangkan Pasar Uang ( money market ) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan ( financial market ). Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, warrant, right, obligasi keonvertibel dan berbagai produk turunan ( derivatif ) seperti opsi ( put dan call ), maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ), Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU ), Commercial Paper, Promissory Notes, Call Money, Repurchase agreement, Banker s acceptance, Treasury bills dan lain-lain. Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. 2.2 Pengertian Indeks Harga Saham Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi yaitu : 1. sebagai indikator tren pasar

2. sebagai indikator tingkat keuntungan 3. sebagai tolak ukur ( benchmark ) kinerja suatu portofolio 4. memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif 5. memfasilitasi berkembangnya produk derivatif Ada beberapa macam pendekatan atau metode penghitungan yang digunakan untuk menghitung indeks, yaitu : 1. menghitung rata-rata (arithmetic mean ) harga saham yang masuk dalam anggota indeks, 2. menghitung geometric mean dari indeks individual saham yang masuk anggota bursa, 3. menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan ( composite ) menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Jakarta. Di Bursa Efek Jakarta terdapat lima indeks, antara lain : 1. Indeks individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG, yaitu : Harga Pasar / Harga Dasar X 100. BEJ memberi angka dasar IHSI 100 ketika saham diluncurkan pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan perubahan pasar 2. Indeks Harga saham sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor. Perhitungan harga dasar masing-masing sektor didasarkan pada kurs / harga akhir setiap saham tanggal 28 desember 1995.

Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 Januari 1996. Di BEJ indeks sektoral terbagi atas 10 sektor, yaitu : A. Sektor-sektor Primer ( ekstraktif ) 1. Pertanian 2. Pertambangan B. Sektor-sektor sekunder ( industri manufaktur ) 1. Industri dasar dan kimia 2. Aneka Industri 3. Industri Barang Konsumsi 4. Manufaktur C. Sektor-sektor Tersier ( Jasa ) 1. Properti dan real estate 2. Infrastruktur dan Trasnportasi 3. Keuangan 4. Perdagangan, Jasa dan Investasi 3. Indeks LQ 45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. 4. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ( composite share price index ), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Tanggal 10 Agustus 1982 ditetapkan sebagai hari dasar ( nilai indeks = 100 ). IHSG = Nilai Pasar ( Jumlah saham tercatat x harga terakhir ) x 100

Nilai Dasar ( Jumlah saham tercatat x harga perdana ) 5. Indeks Syariah atau JII ( Jakarta Islamic Index ). JII merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ bekerja sama dengan Danareksa Investment Management. Indeks ini merupakan indeks yang mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syariah Islam. 2.3 Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menjadi Investor Saham Dalam melakukan investasi pada saham, ada beberapa pedoman yang perlu dicermati. Adapun pedoman untuk melakukan investasi dalam saham adalah : 1. Tentukan tujuan investasi 2. Ketahui kemampuan sumber daya yang dimiliki 3. Menentukan jangka waktu investasi 4. Memahami risiko investasi pada saham 5. Mengenali jenis-jenis saham 6. Menentukan strategi investasi 7. Memanfaatkan jasa professional 8. Mengikuti perkembangan informasi yang terjadi secara terus menerus 2.4 Korelasi Antara Pasar Saham Nasional Dengan Gerakan-Gerakan Mata Uang Studi Roll ( 1992 ) dan Drummen & Zimmerman ( 1992 ) menunjukkan bukti empiris adanya korelasi yang rendah antara pasar saham dan gerakan-gerakan mata uang dari negara-negara industri periode 1973-1993. Husnan dan Pudjiastuti ( 1994 )

mendapatkan korelasi negatif antara perubahan nilai tukar dollar AS dan imbal hasil beberapa pasar saham. Studi empirik tentang pasar modal umumnya dan mengenai variabel variabel indeks ekonomi dan indeks pasar, telah memberikan penjelasan mengenai variabel-variabel tingkat inflasi, tingkat bunga, nilai tukar domestik dan indeks pasar terhadap tingkat pengembalian investasi saham. Variabel-variabel tersebut menurut studi empirik yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa terjadi pola hubungan negatif antara inflasi dengan tingkat pengembalian investasi saham dan komoditas future ( Jacob and Pettit, 1989:137 ). Penelitian lain yang dilakukan oleh Djoko Mursinto mengenai variabel penentu indeks harga saham gabungan bulanan di Bursa Efek Jakarta dengan mengambil periode waktu 1990-1992 ditemukan bahwa terdapat otokorelasi pada variabel Y indeks harga saham gabungan. Dua variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan diantara variabelvariabel bebas lainnya adalah tingkat bunga deposito dan variabel harga emas. ( Djoko Mursinto, 1994 : 13-23 ). Beberapa hasil penelitian tentang pasar modal di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi saham yang dihitung dari pendapatan dividen dan selisih harga ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh variabel ekonomi makro daripada variabel ekonomi mikro ( keadaan fundamental perusahaan ). Penelitian di Bursa Efek Jakarta tentang faktor-faktor penentu tingkat risiko yang diukur dari nilai variabilitas tingkat pendapatan saham menunjukkan hasil bahwa, Tingkat resiko dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan kurs valuta asing

( $/RP ), sedangkan dalam variabel mikro hanya struktur aktiva saja yang mempengaruhi tingkat risiko saham ( Sinaga, 1994 :123 ) 2.5 Teori Portofolio Harry Markowitz telah membuktikan bahwa investor akan mendapatkan manfaat yang maksimal dari diversifikasi jika saham-saham dalam portofolionya berada pada industri atau sektor yang berbeda. Berbeda disini berarti adanya kecenderungan pergerakan tingkat imbal hasil atau pergerakan harga yang tidak searah. Dengan menambahkan saham yang mempunyai korelasi negatif atau rendah ( semakin mendekati 1 ) pada portofolionya, investor dapat mengurangi risiko portofolionya sampai pada level yang minimal tetapi tidak pernah bisa dihilangkan, karena pada akhirnya risiko pada portofolio akan tergantung pada korelasi antara saham-saham yang membentuk portofolio tersebut. Meir Statman melakukan penelitian dengan membentuk equally weighted portfolio dengan sample saham-saham di New York Stock Exchange ( NTSE ) yang diambil secara acak mengemukakan 2 kesimpulan. Pertama, secara rata-rata, risiko portofolio akan semakin menurun dengan semakin banyaknya saham yang ditambahkan ke dalam portofolio. Kesimpulan yang kedua yaitu berkurangnya risiko dengan semakin banyaknya saham yang ditambahkan ke dalam portofolio akan terhenti dan risiko tidak akan pernah mencapai nol. Sumber utama risiko investasi saham terdiri dari dua hal. Pertama, risiko yang disumbangkan dari kondisi umum perekonomian (risiko pasar ), misalkan siklus usaha, tingkat inflasi,tingkat suku bunga, nilai tukar, dan kondisi politik atau

hal lain yang merupakan factor makroekonomi yang tidak bisa diprediksi dengan pasti dan mempengaruhi tingkat imbal hasil dari masing-masing saham. Kedua, risiko khusus dari masing-masing perusahaan (firm specific risk), misalkan perubahan susunan karyawan, kegagalan dalam pemasaran produk dan lain-lain yang tidak berpengaruh pada perusahaan lain dalam suatu perekonomian.