PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Banda Aceh

Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5 Pages pp

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT.

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN DIKLAT TERHADAP KINERJA DOSEN UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA. Oleh : M.Asbullah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan sejak tahun 1999-an

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. bersih dan berwibawa. Paradigma baru tersebut mewajibkan setiap satuan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

BAB I PENDAHULUAN. opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun demikian, masih banyak

PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK MELALUI PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 PADA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI WILAYAH I BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin mewujudkan clean and good governance. dalam tataran pelaksanaannya akan menjadi tidak efektif apabila

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. serius dan sistematis. Segenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Jurnal Akuntasi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut seiring dengan fenomena yang terjadi dalam perkembangan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH

ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Putra Fajar Jaya, Medan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH TAHUN

Firna., Pengaruh Kapasitas Intelektual Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi...

Wisha et al., Pengaruh Kompensasi dan Motivasi untuk Peningkatan Kinerja Karyawan di...

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga

DAFTAR ISI... JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR...

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola yang baik

BAB I PENDAHULUAN. No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No. 15 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

Markoni Badri Jurusan Administrasi Bisnis, Poliieknik Negeri Sriwijaya

PENGARUH PENDIDIKAN, KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DOSEN UNIVERSITAS SERAMBI MEKAH BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keuangan daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB I PENDAHULUAN. maupun di daerah, unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga

ANALISIS DETERMINAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SATUAN KERJA DI WILAYAH KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

I. PENDAHULUAN. melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan

PENGARUH PERAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN-SKPD TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SIGI

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

JURNAL PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN KINERJA

Transkripsi:

ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 133-139 PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA Safwan 1, Nadirsyah 2, Syukriy Abdullah 2 1) Magister Akuntansi Program Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This study is aimed to look at factors thatinfluence the regional financial performance. The factors that influence are competence and motivation in the Government of Pidie Jaya.The study was conducted using census techniques in data collecting. The data was obtained from 104 respondents in the Government of Pidie Jaya, and data processed using multiple linear regression analysis. The results showed that application of competence and motivation either simultaneous or partially had effect on the regional financial performance of the Government of Pidie Jaya region. Keywords: Competence, Motivation and Regional Financial Performance. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan pemerintah daerah kabupaten Pidie Jaya. Variabel yang dianalisis kompetensi, motivasi sebagai variabel bebas dan kinerja pengelolaan keuangan daerah sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur satuan kerja pemerintah daerah kabupaten Pidie Jaya yang terdiri dari Kepala Dinas, PPTK, PPK dan Bendahara Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sensus dalam pengambilan data. Data di peroleh dari 104 responden dipemerintahan Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Untuk menjawab hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasibaik secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Kata Kunci: Kompetensi dan Motivasi, dan Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. PENDAHULUAN Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Aceh atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2011 masih menemukan permasalahan yang sama pada setiap tahun. Pada umumnya permasalahan 133 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

pemerintah daerah adalah lemahnya pengelolaan keuangan daerah terutama pada sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah, maka banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, di antaranya adalah kompetensi dan motivasi pegawai. Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah (2008) menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilakuperilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Soto dalam Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah (2008) menyatakan bahwa kompetensi tidak hanya mengandung keterampilan, pengetahuan, dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari keterampilan, pengetahuan, dan sikap mereka sesuai standar kinerja yang ditetapkan. Kompetensi dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat pula dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerjanya (Simanjuntak, 2005 : 113). Kompetensi seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Abriyani, 2004). Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Seorang pegawai yang memiliki kompetensi yang tinggi seperti pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan sikap yang sesuai dengan jabatan yang diembannya selalu terdorong untuk bekerja secara efektif, efesien dan produktif. Hal ini terjadi karena dengan kompetensi yang dimiliki pegawai bersangkutan semakin mampu untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Diharapkan pegawai berkompetensi akan meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah termasuk dalam hal memperoleh opini BPK yang terbaik yaitu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian Selain kompetensi motivasi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan pengelolaan keuangan daerah.beberapa daerah membuat kebijakan untuk mendorong pegawai bekerja lebih baik, misalnya dengan memberikan insentif berupa tunjangan prestasi kerja (TPK) dan uang lembur. Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Handoko, 2005).Dorongan tersebut mempunyai kekuatan yang besar dalam penentuan sikap pegawai dalam bekerja. Dengan adanya motivasi, Volume 3, No. 1, Februari 2014-134

seorang pegawai akan merasa mempunyai dorongan khusus untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menuju tercapainya efektivitas organisasi. Seorang pegawai memiliki motivasi yang tinggi akan mampu melaksanakan tugas secara efektif dan efisien dan memiliki kinerja yang baik. Dalam rangka memaksimalkan kinerja pegawai, maka pimpinan memotivasi pegawai agar bekerja lebih baik. Fenomena yang ada, selama ini meskipun motivasi kerap kali diberikan, ternyata belum cukup efektif untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Dinas, Kantor dan Badan Pemerintahan daerah ini memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas pengelolaan keuangan daerah, semua intansi ini bertanggungjawab penuh dalam pengelolaan keuangan daerah. Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang ikut menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana Kabupaten lainnya, oleh karena itu masalah pengelolaan keuangan daerah juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan untuk mencapai kinerja yang optimal. Dengan tingginya kinerja aparatur pemerintahan di Kabupaten Pidie Jaya dalam pengelolaan keuangan daerah maka akan memberikan dampak terhadap bagusnya tata pengelolaan pemerintah. Untuk mencapai kondisi tersebut tentu sangat diperlukan motivasi yang besar dari aparatur pemerintah dan kompetensi yang tinggi dari aparatur pemerintah. Semakin besar motivasi dan tingginya kompetensi maka akan berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah dalam pengelolaan keuangan di Kabupaten Pidie jaya. Jumlah temuan kasus pada. Sistem Pengendalian Intern dan Ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 15 kasus, Aceh Utara 11 Kasus, Pidie Jaya merupakan kabupaten kedua paling sedikit temuan kasus BPK setelah Aceh Utara. Hal yang menarik dilakukan penelitian pada Kabupaten Pidie Jaya adalah sejak tahun 2009, 2010 dan 2011 ( 3 tahun berturut-turut) tidak pernah mendapat opini terbaik BPK yaitu WTP dibandingkan dengan Aceh Utara ada peningkatan perubahan opini BPK dari TMP ke WDP yaitu 2009 mendapat TMP, 2010 mendapat TMP dan terakhir 2011 mendapat predikat WDP. Melihat pada fenomena-fenomena lainnya yang juga masih terjadi pada pemerintahan daerah Kabupaten Pidie Jaya, antara lain dalam konteks birokrasi masyarakat kita yang sangat partnernalistik, di mana para staf bekerja selalu bergantung pimpinan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk memilih judul penelitian: Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai kompetensi dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pengelolaan keuangan pemerintah daerah kabupaten pidie jaya. 135 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

Pembahasan hasil penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab berikut akan membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis, sub bab ketiga mengenai metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis. Sub bab keempat membahas mengenai hasil analisis dan pembahasan dan sub bab terakhir mengenai kesimpulan, keterbatasan dan saran. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kinerja Dalam kamus Bahasa Indonesia (2005:503), pengertian kinerja diartikan sebagai sesuatu yang harus dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemauan kerja. Dalam pengertian lebih luas, kinerja (performance) selalu digunakan dengan kata-kata seperti job performance atau work performance yang berarti hasil kerja atau prestasi. Dari beberapa pendapat tentang pengertian kinerja sebagai prestasi dan kemampuan kerja, maka umumnya para ahli manajemen memberikan pengertian yang sama antara kinerja dengan prestasi kerja, atau juga dengan produktivitas kerja. Kinerja merupakan prestasi yang diperoleh suatu perusahaan atau individu pada suatu tingkatan dimana pegawai memenuhi/ mencapai persyaratan kerja yang ditentukan. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang mempunyai kinerja yang baik maka penilaian kinerja sangat diperlukan, karena dengan adanya sistem penilaian yang baik, pegawai mengetahui apa yang diharapkan oleh perusahaan Kompetensi Kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, menyamakan situasi dan mendukung untuk periode waktu cukup lama. Faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang yaitu (1) Keyakinan dan nilai-nilai, (2) Keterampilan, (3) karakteristik kepribadian, (4) motivasi, (5) isu emosional, (6) kemampuan intelektual dan (7) budaya organisasi (Spancer, 2003:9) Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja (Lasmahadi, 2002). Motivasi Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusias dalam melaksanakan suatu kegiatan. Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2001:225). Motivasi adalah suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri, penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif (Mangkunegara, 2005:93). Volume 3, No. 1, Februari 2014-136

Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat 6, yang dimaksud Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Hipotesis Berdasarkan fenomena dari landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kompetensi dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten pidie jaya. 2. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten pidie jaya. 3. Motivasi berpengaruhterhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten pidie jaya Bagi SKPD yang memiliki beberapa PPTK tetap diambil 1 (satu) PPTK yang ikut serta atau lebih berperan dalam penyusunan pengelolaan keuangan daerahsejumlah 104 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan responden dalam penelitian ini, sehingga diperoleh populasi sebanyak 104 responden Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis), dengan model penelitian sebagai berikut Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ɛ dimana: Y = Kinerja α = Konstanta β 1 = Koefisien kompetensi β 2 = Koefisien motivasi X 1 = Variabel kompetensi X 2 = Variabel motivasi ɛ = error terms HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai/aparatur Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Pada dalam penelitian ini terdiri dari: Kepala Dinas (Pengguna Anggaran), Kepala Bagian/Kepala Bidang (PPTK), Kepala Sub Bagian (PPK) dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan. 137 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

Keterkaitan Kompetensi dan Motivasi sebagai fungsi dari Kinerja Pengelolaan Keuangan dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini: Y = -0,992+ 0, 196X1+ 0,803X2 + ɛ Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kompetensi dan Motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Pidie Jaya Dari hasil pengolahan data dan analisis data, dapat diambil keputusan bahwa untuk hipotesis 1yang menyatakan terdapat pengaruh kompetensi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pengelolaan keuangandaerah diterima. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan βi (1,2,) 0dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,950 nilai signifikansi 0.000 a danf-valuesebesar968, 145, dapat diartikan bahwa 95.0% pengaruh perubahan variabel kinerja pengelolaan keuangandaerah dipengaruhi secara bersamasama oleh variabel penerapan kompetensi dan motivasi. 2. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Pidie Jaya Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah berpengaruh sebesar 0,196 pada tingkat signifikansi 0,016, yang berarti signifikan karena berada di bawah nilai signifikasi yang disyaratkan yaitu 5%. Hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah. 3. Pengaruh Peran Internal Audit terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Banda AcehPengaruhMotivasi berpengaruh terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Pidie Jaya Berdasarkan hasil analisis untuk melihat pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah menunjukkan pengaruh dan signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangandaerah. Hipotesis yang ketiga diajukan dinyatakan diterima, di mana terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa motivasi sangat mempengaruhi akan kinerja pengelolaan keuangandaerah yang dijalankan oleh para aparatur di jajaran pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kompetensi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten Pidie Jaya. 2. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten Pidie Jaya. Volume 3, No. 1, Februari 2014-138

3. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah kabupaten Pidie Jaya. Simanjutak, Payama J. 2005. Manajemen & Evaluasi Kinerja, Jakarta: FE UII. Spencer, Lyle dan Singe M. Spencer. 1993. Competence at Work Models For Superior Performance. Canada: John Wiley & Son. Saran Adapun saran yang diberikan penulis bagi penelitian selanjutnya adalah: 1. Sesuai dengan hasil penelitian ini, disarankan untuk penelitian yang akan dilakukan berikutnya perlu menambah variabel lain untuk menilai kinerja pengelolaan keuangan daerah seperti variabel informasi keuangan, kualitas sumber daya manusia, dan faktor eksternal lainnya sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik. 2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah, 2008.Meningkatkan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Good Governance.Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. Vol 2 Juni 2008: 12-15. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Edisi 2. Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi. Lasmahadi, A. 2002. Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. www.e-psikologi.com Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu, 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya. Bandung: PT Refika Aditama. Puspaningsih, Abriyani. 2004. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kupuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan Manufaktur. JAAI.Vol.8 No. 1. Juni:65:80. Republik Indonesia,Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 139 - Volume 3, No. 1, Februari 2014