HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID DUA. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

BAB III MATCHING. Sebelum membahas lebih jauh mengenai optimal assignment problem dan

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

Aplikasi 4-Colour Theorem dalam Teorema Pewarnaan Graf untuk Mewarnai Sembarang Peta

Gambar 6. Graf lengkap K n

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

MENJAWAB TEKA-TEKI LANGKAH KUDA PADA BEBERAPA UKURAN PAPAN CATUR DENGAN TEORI GRAPH. Oleh Abdussakir

SILABUS MATEMATIKA DISKRIT. Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd.

SIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS ALL CYCLES Nur Rohmah Oktaviani Putri

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

PELABELAN GRAF SIKLUS SEDERHANA UNTUK MENGKONSTRUKSI VERTEX-MAGIC GRAPH

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF K n K m

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

BILANGAN KROMATIK GRAF HASIL AMALGAMASI DUA BUAH GRAF TERHUBUNG

Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

`BAB II LANDASAN TEORI

MateMatika Diskrit Aplikasi TI. Sirait, MT 1

BILANGAN AJAIB MAKSIMUM DAN MINIMUM PADA GRAF SIKLUS GANJIL

PELABELAN PRODUCT CORDIAL PADA TENSOR PRODUCT PATH DAN SIKEL

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN NILAI TOTAL KETAKTERATURAN TOTAL DARI DUA COPY GRAF BINTANG. Rismawati Ramdani

Oleh : Rindi Eka Widyasari NRP Dosen pembimbing : Dr. Darmaji, S.Si., M.T.

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

ALTERNATIF PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN TEOREMA DIRAC UNTUK GRAF BERORDE KURANG ATAU SAMA DENGAN SEPULUH

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF SIKLUS DENGAN BANYAK TITIK GENAP

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Skripsi) Oleh Eni Zuliana

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3

Kode MK/ Matematika Diskrit

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF HUTAN LINIER H t

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

Matematika Diskret (Graf II) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

Konsep Dasar dan Tinjauan Pustaka

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF C n K m, DENGAN n 3 DAN m 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEWARNAAN GRAF TERHADAP PENJADWALAN PENITIPAN ANAK SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA FILLY CANDRA NORE

GRAF RAMSEY (K 1,2, C 4 )-MINIMAL DENGAN DIAMETER 2

PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG ABSTRAK

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi Graf

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

APLIKASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLOR UNTUK PEWARNAAN PETA WILAYAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU TUGAS AKHIR

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

Bab 2 LANDASAN TEORI

EDGE-MAGIC TOTAL LABELING PADA BEBERAPA JENIS GRAPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

PELABELAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF LINTASAN GABUNG GRAF BIPARTIT LENGKAP SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA. Oleh : MARISA LEZTARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON

SUPER EDGE-MAGIC LABELING PADA GRAPH ULAT DENGAN HIMPUNAN DERAJAT {1, 4} DAN n TITIK BERDERAJAT 4

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

MINIMAL EDGE DARI GRAF 2-CONNECTED DENGAN CIRCUMFERENCE TERTENTU (On Edge Minimal 2-Connected Graphs with Prescribed Circumference)

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

EULERIAN GRAF & HAMILTONIAN GRAF

Teorema Cayley pada Pohon Berlabel dan Pembuktiannya

Aplikasi Graf Bipartit pada Job Recruitment Process dengan Matching Method

RAINBOW CONNECTION PADA GRAF DENGAN KONEKTIFITAS 1

Pewarnaan Graph. Modul 6 PENDAHULUAN

BILANGAN RAINBOW CONNECTION DARI HASIL OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN KARTESIUS DUA GRAF

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

Pelabelan Super Graceful pada Graf Caterpillar

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Misalkan dipunyai graf G, H, dan K berikut.

Pelabelan Super Sisi Ajaib pada Subkelas Pohon

Pengetahuan Dasar Teori Graph

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB II LANDASAN TEORI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Pewarnaan Total Pada Graf Outerplanar

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matematik tika Di Disk i r t it 2

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Transkripsi:

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID DUA Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Minggu ke 5 : Kesebidangan Kesebidangan. Sisi yang saling berpotongan dalam diagram graf membentuk titik potong (titik interseksi atau crossover). Jika G adalah graf yang digambar pada sebuah permukaan S demikian sehingga tidak ada dua sisi yang berpotongan, maka kita katakan bahwa G dibentangkan pada S. Sebuah graf yang dapat dibentangkan pada sebuah bidang tanpa titik interseksi disebut graf planar. Sebuah graf yang tidak planar disebut graf nonplanar. Jika sebuah graf planar yang telah dibentangkan pada sebuah bidang semikian sehingga tidak ada interseksi yang terjadi, disebut graf datar. Graf G disebut graf planar maksimal jika penambahan sebuah sisi baru pada G mengakibatkan G menjadi graf non planar. Kuratowski Sebuah graf adalah planar jika dan hanya jika graf tersebut tidak mengandung subdivisi dari K 5 dan K 3,3 sebagai graf bagian. Euler Jika G merupakan sebuah graf terhubung dengan n simpul, dan m sisi, serta f muka, maka n - m + f = 2. Misalkan g adalah graf planar maksimal dengan n simpul dan m sisi, dan n 3. Maka berlaku m = 3n 6 Akibat Jika G adalah graf planar dengan n simpul dan m sisi, dan n 3, maka berlaku m 3n 6. Akibat

Setiap graf planar memuat sebuah simpul dengan derajat paling banyak 5. Minggu ke 6 : Keterhubungan Keterhubungan Keterhubungan sisi pada graf G, yang dilambangkan dengan λ(g), adalah banyak sisi paling sedikit yang dapat dihapus, demikian sehingga graf G menjadi graf tak terhubung, jika λ(g) k, maka G disebut graf terhubung dalam k-sisi. Sebuah himpunan pemotong (cutset) pada sebuah graf terhubung G adalah sebuah himpunan S yang memuat sisi-sisi dengan sifat-sifat berikut: a. Penghapusan semua sisi pada S membuat G menjadi tidak terhubung. b. Penghapusan beberapa sisi pada S (tapi tidak semuanya) tidak mengakibatkan G tak terhubung. Keterhubungan simpul κ(g) dari graf terhubung G adalah jumlah simpul paling sedikit yang penghapusannya mengakibatkan G tak terhubung. Jika κ (G) k, maka G disebut graf terhubung dalam k-simpul. Keterhubungan κ(k n ) dari sebuah graf lengkap K n adalah n-1. Jika n-1 k, maka graf K n disebut terhubung dengan k-simpul. Sebuah simpul pemotong adalah sebuah simpul tunggal yang penghapusannya mengakibatkan sebuah graf tak terhubung. Sebuah himpunan simpul pemotong pada sebuah graf terhubung G adalah sebuah himpunan S yang memuat simpul-simpul dengan sifat-sifat berikut: a. Penghapusan semua simpul pada S membuat G menjadi tidak terhubung. b. Penghapusan beberapa simpul pada S (tapi tidak semuanya) tidak mengakibatkan G tak terhubung. Untuk setiap graf terhubung G berlaku κ(g) λ(g) δ(g), dengan δ(g) merupakan derajat simpul terkecil dalam graf G.

Minggu ke 7 : Pewarnaan Pewarnaan Graf Masalah pewarnaan simpul pada graf G adalah penentuan warna bagi setiap simpul pada graf G sedemikian rupa sehingga tiap dua simpul yang saling ajasen mendapat warna yang berbeda. Pewarnaan k-simpul graf G adalah pemasangan k warna 1, 2,..., k pada simpul-simpul dari G. Pewarnaan ini termasuk pewarnaan sejati jika tak ada dua simpul yang saling ajasen mempunyai warna yang sama. Graf G disebut graf yang terwarnai dalam k simpul, jika G mempunyai pewarnaan sejati dalam k simpul. Bilangan kromatik (G) = k dari sebuah graf G adalah nilai minimum k demikian sehingga G merupakan graf yang terwarnai dalam k warna. Jika (G) = k, maka dikatakan bahwa G adalah k-kromatik. Sebuah graf G disebut graf kritis, jika untuk setiap graf bagian sejati H dari graf G berlaku (H) < (G). Bilangan kromatik sisi (G) dari sebuah graf G yang tanpa loop, adalah nilai k minimum sehingga G sisi-sisinya dapat diwarnai dengan k warna. Graf G disebut kromatik dalam k-sisi, jika (G) = k. Konig Jika G merupakan graf bipartit, maka (G) = (G). Vizing Jika G merupakan graf sederhana, maka berlaku (G) = (G) atau (G) = (G) + 1. Vizing- Versi Perluasan

Jika G merupakan graf tanpa loop, dan h merupakan jumlah sisi yang menghubungkan dua simpul berlainan, maka berlaku (G) = (G) + h. Shanon Jika G adalah graf sederhana, maka berlaku (G) (G) 3 (G)/2. Untuk setiap graf lengkap K n, berlaku n 1, jika n genap. (K n ) = n, jika n ganjil. Minggu ke 9-12 : - Matching dan Covering - Aplikasi Matching Matching. Diketahui G = (V, E). M Subhimpunan dari E disebut matching jika anggota-anggota dari M berupa link dan tidak saling ajasen di G. Jika (u, v) M, maka titik u dan v dikatakan matched under M. Sebuah matching M saturates sebuah titik v, dan v dikatakan M-saturated, jika beberapa sisi di M insiden dengan v, jika tidak, v dikatakan M-unsaturated. Jika setiap titik di G M-saturated, maka matching M merupakan matching sempurna (perfect matching). M disebut matching maksimum di G jika tidak ada matching M sedemikian hingga M > M. Oleh karena itu, setiap matching sempurna adalah maksimum. Misalkan M merupakan matching di G. Sebuah lintasan M-alternating di G adalah lintasan yang sisi-sisinya bergantian di E\M dan M. Sebuah lintasan M-augmenting adalah lintasan M-alternating yang titik awal dan titik akhirnya M-unsaturated.

Sebuah matching M di G merupakan matching maksimum jika dan hanya jika G tidak memuat lintasan M-augmenting. Diketahui S V(G). Himpunan tetangga dari S di G didefinisikan merupakan himpunan semua titik yang ajasen ke titik-titik di S, dinotasikan N G (S). Misalkan G graf bipartite dengan bipartisi (X, Y). Maka G memuat sebuah matching yang saturates ke semua titik di X jika dan hanya jika N(S) S untuk semua S X. Akibat (marriage theorem) Jika G graf bipartit teratur dalam derajat k dengan k>0, maka G mempunyai matching sempurna. Covering dari sebah graf G didefinisikan K V(G) sedemikian sehingga setiap sisi di G paling tidak mempunyai satu ujung di K. Sebuah covering K disebut covering minimum jika tidak ada covering K di G sehingga K < K. Jika K adalah covering di G dan M adalah matching di G, maka K memuat paling tidak satu ujung dari setiap sisi di M. Sehingga untuk setiap matching M dan covering K, berlaku M K. Lebih jauh lagi, jika M* merupakan matching maksimum dan K ~ merupakan covering minimum, maka ~ M * K. Lemma Misalkan M merupakan matching dan K adalah covering sedemikian sehingga M = K, maka M adalah matching maksimum dan K adalah covering minimum.

Dalam graf bipartit, banyaknya sisi dalam sebuah matching maksimum sama dengan banyaknya titik dalam covering minimum. Sebuah komponen dalam sebuah graf dkatakan ganjil atau genap bergantung pada banyaknya titik dalam komponen tersebut, dinotasikan dengan o(g). Graf G mempunyai matching sempurna jika dan hanya jika o(g-s) S untuk semua S V. Graf teratur dalam derajat 3 tanpa sisi pemotong mempunyai sebuah matching sempurna. Aplikasi matching dalam kehidupan sehari-hari. Masalah penempatan pekerjaan. Dalam suatu perusahaan, n orang karyawan X 1, X 2, X 3,..., X n tersedia untuk n buah pekerjaan Y 1, Y 2, Y 3,..., Y n, setiap karyawan dapat melakukan satu atau lebih pekerjaan-pekerjaan tersebut. Dapatkah setiap karyawan memperoleh sebuah pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasinya? Minggu ke 13-14 : Graf Berarah Graf Berarah (Directed Graph) Graf berarah D adalah triple terurut (V(D), A(D), ф D ) yang terdiri dari himpunan tak kosong titik-titik V(D), himpunan busur A(D), dan fungsi insiden ф D yang menghubungkan setiap busur di D ke pasangan terurut titik-titik di D. Jika a merupakan sebuah busur dan u dan v adalah titik-titik sedemikian sehingga ф D (a)=(u, v), maka a dikatakan menghubungkan u ke v; u adalah ekor dari a, dan v adalah kepala dari a.

Sebuah graf berarah D adalah sub graf berarah dari D jika V(D ) V(D), A(D ) A(D), dan ф D adalah pembatasan fungsi ф D untuk A(D ). Diberikan graf berarah D, graf yang diperoleh dengan mengganti setiap busur di graf berarah dengan sisi disebut underlying graph dari D. Sebaliknya, graf berarah D yang diperoleh dengan memberikan arah kepada graf tidak berarah G, dinamakan orientasi dari G. Jalan berarah di D adalah barisan tak-nol berhingga W=(v 0, a 1, v 1,..., a k, v k ), yang sukusukunya bergantian antara busur dan titik sedemikian sehingga, untuk i = 1, 2,, k, busur a i mempunyai kepala v i dan ekor v i-1. Lintasan berarah adalah jalan berarah yang juga merupakan lintasan. Jika terdapat lintasan (u, v) di D, titik v dikatakan terjangkau (reachable) dari titik u di D. Dua buah titik adalah diconnected di D jika titik yang satu saling terjangkau dari titik yang lain. Sebuah graf berarah D disebut diconnected jika setiap pasang titiknya diconnected. Derajat masuk (Indegree) dari titik v di D adalah banyaknya busur di D dengan v sebagai kepala, dinotasikan d ( v). Derajat keluar (Outdegree) dari titik v di D adalah banyaknya D busur di D dengan v sebagai ekor, dinotasikan d ( v). Minimum dan maksimum indegree beserta outdegree berturut-turut dinotasikan dengan ( D), ( D), ( D), ( D). D Graf berarah D memuat lintasan berarah dengan panjang 1. Sebuah orientasi dari graf lengkap dinamakan tournament. Berikut adalah contoh tournament-tournament dengan empat titik.

Sebuah lintasan Hamilton berarah dari D adalah lintasan berarah yang memuat setiap titik di D. Akibat Setiap tournament mempunyai sebuah lintasan Hamilton berarah. Graf berarah D mempunyai sebuah himpunan S sedemikian sehingga setiap titik di D yang tidak di S terjangkau dari sebuah titik di S dengan sebuah lintasan berarah yang panjangnya maksimal dua. Akibat Sebuah tournament memuat sebuah titik yang dari setiap titik lainnya terjangkau dengan sebuah lintasan yang panjangnya maksimal dua. REFERENSI 1. Bondy, J.A. & Murty, U.S.R. 1977. Graph Theory With Applications. London: The Macmillan Press LTD. 2. Buckley, F. & Lewinter, M. 2003. A Friendly Introduction to Graph Theory. New- Jersey: Carson Education, Inc. 3. Munir, R. 2005. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung. 4. Rosen, Kenneth H. 2003. Discrete Mathematics and Its Application. New York: The McGraw-Hill Companies. 5. Kusumah, Y.S., M.Sc., Ph.D.. 1997. Matematika Diskrit. Bandung: IKIP Bandung Press.