BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi akuntansi berkomputer (accounting software). Kepuasan (satisfaction) secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu kondisi yang menggambarkan bahwa kebutuhan, keinginan, dan harapan seseorang terpenuhi setelah menggunakan produk dan atau jasa tertentu (Chin & Lee, 2000). Semakin meningkatnya penggunaan software akuntansi dengan berbagai keunggulannya sebagai sebuah sistem informasi berbasis komputer diharapkan akan meningkatkan kepuasan pengguna informasi pada perusaahaan ataupun instansi yang mengimplentasikannya tersebut (Wisna, 2013). Ives et al. (1983) menyatakan kepuasan pengguna informasi (User Information Satisfaction/UIS) sangat terkait dengan bagaimana informasi sebagai hasil keluaran dari suatu sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pengguna informasi tersebut. Dengan demikian kualitas dari sistem teknologi informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan juga akan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir dari sistem informasi berbasis komputer. Sementara Doll & Torkzadeh (1988) dalam penelitiannya terkait dengan kepuasan pengguna akhir dari sistem informasi berbasis komputer mendefinisikan End-User Computing Satisfaction (EUCS) lebih sebagai suatu 1
sikap yang dipengaruhi oleh konsep orang untuk menggunakan aplikasi komputer khusus oleh orang yang berinteraksi langsung dengan aplikasi tersebut. Ives et al. (1983) dan Treacy (1985) menyatakan bahwa UIS adalah merupakan tolok ukur keberhasilan suatu sistem informasi. Dengan demikian, penggunaan sistem (system use) dan kepuasan pengguna informasi dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan sistem informasi. Dalam penelitian sistem informasi yang dilakukan oleh Montazemi (1988) dan Soegiharto (2001), konstruk penggunaan sistem dan kepuasan pengguna telah digunakan sebagai pengganti (surrogate) untuk mengukur kinerja (performance) dari sistem informasi akuntansi (SIA). Sedang untuk mengukur kepuasan pengguna akhir aplikasi komputer, Doll & Torkzadeh (1988) telah mengembangkan model pengukuran kepuasan yang dikenal sebagai end-user computing satisfaction (EUCS). Doll & Torkzadeh (1988) mengajukan 12 item instrumen pengukuran yang dikelompokkan dalam lima faktor, yaitu: content (isi), accuracy (akurasi), format (bentuk), ease of use (kemudahan penggunaan), dan timeliness (ketepatan waktu). Instrumen yang dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1988) merupakan alat ukur kepuasan enduser yang tepat, sehingga banyak digunakan sebagai acuan dalam berbagai penelitian. Kepuasan pengguna akhir juga tidak lepas dari persepsi pengguna sistem dan atau informasi akan kualitas sistem informasi itu sendiri. Zhu et al. (2002) dalam artikelnya tentang IT-based services and service quality in consumer banking menjelaskan bahwa dimensi-dimensi kualitas cenderung mendapatkan 2
nilai yang lebih besar bila pelanggan berpersepsi/merasakan kualitas layanan berbasis TI (teknologi informasi) yang tinggi, seperti: kemudahan penggunaan, efisiensi waktu, kenyamanan, keakuratan informasi rekening, kemampuan memuaskan kebutuhan pelanggan, dan bebas resiko akan gangguan privasi. Namun dari hasil penelitian Rahadi (2007) dijelaskan bahwa kemudahan penggunaan (ease of use) TI dan kegunaan yang dirasakan (usefulness) tidak berpengaruh terhadap penerimaan TI. Namun demikian, kemudahan penggunaan TI berpengaruh terhadap kegunaan yang dirasakan. Dengan kata lain, hal ini menunjukkan bahwa kemudahan dalam menggunakan TI tidak selalu berdampak positif terhadap penerimaan TI dan kepuasan pengguna. Johnson (1998) dalam Zhu et al. (2002) menjelaskan bahwa persepsi pengguna (positif maupun negatif) terhadap kualitas pelayanan dapat dipengaruhi oleh layanan berbasis TI. Dengan demikian persepsi pengguna juga dipengaruhi oleh pemahaman pengguna itu sendiri terhadap pengetahuan dari penggunaan sistem informasi berbasis komputer. Memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan karyawan menjadi hal yang penting untuk keberhasilan suatu organisasi bisnis. Alavi & Leidner (2001) mengungkapkan bahwa dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan dapat meningkatkan kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil tujuan entitas organisasi. Devenport & Prusak (1998) berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil dari informasi yang diperoleh melalui informasi data. Semakin banyak informasi yang diperoleh dari data, maka tingkat pengetahuannya semakin tinggi. Informasi juga menjadi sebuah pengukuran 3
dalam mengukur kepuasan pengguna akhir komputer. Chin & Lee (2000) menemukan adanya hubungan antara kualitas informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi itu sendiri. Oleh karena itu, tingkat pengetahuan yang semakin tinggi dalam sistem dan teknologi informasi, mampu mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna akhir komputer. Dengan perbedaan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna akhir komputer, maka diprediksikan dapat memperkuat maupun memperlemah persepsinya akan net benefits (kemanfaatan) yang berdampak pada tingkat kepuasan pengguna akhir komputer tersebut. Sistem informasi akuntansi berkomputer (software akuntansi) yang baik adalah yang mampu memenuhi kepuasan penggunanya. Adapun beberapa faktor yang mendorong terciptanya kepuasan pengguna akhir software akuntansi ini, antara lain: kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas informasi (Wisna, 2013). Software akuntansi oleh entitas biasanya dipandang sebagai sumber daya dan investasi untuk memperbaiki produktivitas, efektivitas, dan efisiensi operasi. Untuk itu, software akuntansi yang digunakan entitas harus mudah dipahami dan memiliki fitur aplikasi yang mudah dijalankan. Sehingga mampu memberikan net benefits (kemanfaatan) yang optimal dalam mendukung pencapaian tujuan entitas. Seddon (1997) menyatakan bahwa penerimaan dan atau penggunaan sistem informasi (IS USE) adalah suatu perilaku dari pengguna akhir komputer, sehingga penggunaan sistem informasi bukan merupakan suatu ukuran kesuksesan sebuah sistem informasi. Faktor kritis dalam pengukuran kesuksesan sistem informasi 4
adalah justru berasal dari net benefits yang akan dirasakan/diperoleh pengguna akhir komputer setelah menggunakannya. Namun demikian DeLone & McLean (2003) tetap menggunakan system use dan atau intention to use dalam the updated DeLone and McLean IS success model dengan alasan bahwa variabel tersebut masih relevan untuk mengukur kesuksesan sistem yang penggunaannya bersifat sukarela. Sebagai instumen untuk mengukur dampak (impact) sistem informasi sebagaimana disarankan oleh beberapa peneliti sebelumnya, DeLone & McLean (2003) menggunakan istilah net benefits sebagai ukuran tunggal, seperti: dampak individu, kelompok kerja, organisasi, inter organisasi, pelanggan, dan sosial sebagai dampak dari penggunaan sistem informasi. Dalam penelitian ini, peneliti memposisikan net benefits sebagai perceived net benefits atau variabel kemanfaatan berdimensi persepsian sesuai pendapat yang disampaikan oleh Istianingsih & Wijanto (2008). Oleh karena itu, dalam model penelitian ini perceived net benefits ditempatkan sebelum End-User Computing Satisfaction dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi End-User Computing Satisfaction. 1.2. Rumusan Masalah Pada era keberlimpahan ilmu pengetahuan, komunikasi, teknologi, dan informasi dewasa ini, kesuksesan suatu entitas baik institusi organisasi maupun perusahaan dalam mencapai tujuannya (pelayanan/bisnis utamanya) tidak lepas dari peran besar sistem teknologi dan informasi berbasis komputer. Dengan kemampuan pengelolaan informasi yang menggunakan sistem teknologi dan 5
informasi berbasis komputer, maka akan menghasilkan output informasi yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam membantu dan mempercepat pencapaian tujuan entitas (Ifinedo, 2006). Namun dalam praktek implementasinya masih terdapat beberapa permasalahan yang mengakibatkan entitas gagal memanfaatkan sistem teknologi dan informasi tersebut. Salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kegagalan implementasi sebuah sistem teknologi dan informasi berbasis komputer pada suatu entitas adalah faktor kepuasan pengguna akhir yang biasa disebut sebagai End-User Computing Satisfaction (EUCS). Pengabaian terhadap kepuasan pengguna akhir akan berakibat gagalnya implementasi sistem informasi berbasis komputer tersebut. EUCS akan terjadi bila pengguna akhir mempunyai persepsi bahwa kemanfaatan akan diperoleh ketika ataupun setelah menggunakan sistem tersebut (Doll & Torkzadeh, 1999). Adapun kemanfaatan itu sendiri akan terjadi bila sistem yang digunakan dan juga informasi yang dihasilkan adalah berkualitas (Doll & Torkzadeh, 1999). Di sisi lain, persepsi kemanfaatan itu juga dapat diperkuat maupun diperlemah dengan adanya tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh sang pengguna akhir komputer. Pengguna akhir komputer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengguna program aplikasi (software) akuntansi berkomputer. Di tengah persaingan yang ketat antara perusahaan-perusahaan produsen (software house) aplikasi komputerisasi akuntansi, CPSSoft International dengan produk Accurate 4-nya telah berhasil merebut pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Accurate 4 sendiri adalah produk software 6
house asli Indonesia yakni CPSSoft International. Sehingga fitur yang tersedia juga sangat cocok untuk mengakomodir kompleksitas transaksi bisnis yang terjadi di Indonesia. Bahkan program aplikasi ini juga telah dilengkapi dengan fitur pajak baik untuk PPN maupun PPH Badan. Pengguna Accurate di Indonesia sendiri per September 2014 telah mencapai lebih dari 80.000-an dan juga menjadi media pembelajaran di berbagai sekolah menengah kejuruan (SMK) maupun perguruan tinggi yang memiliki jurusan ekonomi akuntansi (www.cpssoft.com). Di sisi lain, dalam operasional pengelolaan informasi dan keputusan bisnis UMKM di Indonesia biasanya masih dilakukan sendiri oleh para pelaku UMKM yang juga bertindak selaku pemilik usaha. Kalau pun ada UMKM yang telah memiliki tenaga bagian administrasi akuntansi dan keuangan, biasanya kebutuhan akan sumber informasi akuntansi dan keuangan perusahaan masih sangat tergantung pada personil bagian akuntansi dan keuangan tersebut. Pada kondisi demikian, maka posisi personil bagian akuntansi dan keuangan yang notabene adalah para alumni siswa SMK dan mahasiswa vokasi akuntansi menjadi bagian penting dalam keberhasilan implementasi sistem akuntansi berkomputer UMKM. Dengan melihat fenomena perbaikan dan pengembangan produk yang terus dilakukan oleh CPSSoft International serta perkembangan penggunaan program aplikasi Accurate 4 oleh para pelaku UMKM di Indonesia saat ini, maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan merumuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pada end-user computing accounting? 7
2. Bagaimanakah pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pada end-user computing accounting? 3. Bagaimanakah pengaruh kualitas sistem informasi terhadap perceived net benefits? 4. Bagaimanakah pengaruh kualitas informasi terhadap perceived net benefits? 5. Bagaimanakah pengaruh level of knowledge sebagai variabel moderator terhadap hubungan kualitas sistem informasi dan perceived net benefits? 6. Bagaimanakah pengaruh level of knowledge sebagai variabel moderator terhadap hubungan kualitas informasi dan perceived net benefits? 7. Bagaimanakah pengaruh perceived net benefits terhadap kepuasan end-user computing accounting? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasar uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Menguji pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pada end-user computing accounting. 2 Menguji pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pada end-user computing accounting. 3 Menguji pengaruh kualitas sistem informasi terhadap perceived net benefits. 4 Menguji pengaruh kualitas informasi terhadap perceived net benefits. 5 Menguji pengaruh level of knowledge sebagai variabel moderator terhadap hubungan kualitas sistem informasi dan perceived net benefits. 8
6 Menguji pengaruh level of knowledge sebagai variabel moderator terhadap hubungan kualitas informasi dan perceived net benefits. 7 Menguji pengaruh perceived net benefits terhadap kepuasan end-user computing accounting. 1.4. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menganalisis model mengenai end-user computing satisfaction dengan melakukan adaptasi dan beberapa modifikasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DeLone & McLean (2003). Penelitian ini juga akan menggunakan sampel penelitian pada siswa dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Akademi Akuntansi di Yogyakarta yang telah menempuh mata pelajaran/kuliah praktikum dengan menggunakan software aplikasi Accurate 4 yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yang lebih bersifat studi literatur. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi kepada entitas yang menggunakan program akuntansi berkomputer agar selanjutnya dapat memperhatikan aspek pengetahuan dari para pengguna akhir teknologi informasi dalam implementasi ataupun pengembangan sistem informasi akuntansi entitas. Secara khusus penelitian ini juga memberikan manfaat kepada pengembang sistem informasi, perusahaan-perusahaan komputer, dan para pemakai teknologi informasi untuk lebih memahami aspek pengetahuan dari pemakai akhir teknologi informasi. 9
1.5. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disajikan dalam lima bab sebagai berikut: Bab I: PENDAHULUAN Bab ini menyajikan gambaran umum yang mendasari dilaksanakannya penelitian yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menyajikan tinjauan pustaka mengenai sistem informasi akuntansi, kualitas sistem, kualitas informasi, tingkat pengetahuan, enduser computing satisfaction, dan perceived net benefits. Bab ini juga memuat pengembangan hipotesis dan model penelitian. Bab III: METODE PENELITIAN Bab ini menyajikan metode penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian dan hasil pengujian instrumen penelitian. Bab ini berisi sampel, definisi operasional, pengukuran variabel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV: ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan statistik deskriptif dan hasil pengujian hipotesis dan pembahasannya. Bab V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan, dan saran untuk penelitian di masa yang akan datang. 10