DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI ERP FREE OPEN SOURCE ADEMPIERE PADA USAHA KECIL MENENGAH: STUDI KASUS PADA UKM BLESSINGS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI ERP FREE OPEN SOURCE ADEMPIERE PADA USAHA KECIL MENENGAH: STUDI KASUS PADA UKM BLESSINGS"

Transkripsi

1 DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI ERP FREE OPEN SOURCE ADEMPIERE PADA USAHA KECIL MENENGAH: STUDI KASUS PADA UKM BLESSINGS Dionysia Kowanda Muhammad Firdaus Rowland Bismark Fernando Pasaribu ABSTRACT In a small-sized to big-sized company, evaluate the information system success is essential, yet not always been seamless. Successful implementation of a system can be indicated by measuring its user satisfaction. This study aims to measure Adempiere ERP Open Source end-user satisfaction at Blessings SME s. This study employs three variables from The Updated DeLone and McLean Information System Success (2003), namely information system quality, information quality, and service quality, and two variables from Technology Acceptance Model (TAM) as well, namely perceived usefulness and perceived ease of use, and also takes top management support as another consideration. Data were collected by distributing questionnaires to the respondents directly concerned. The findings showed that information quality, perceived usefulness, perceived ease of use, and top management support have significant positive impact to Adempiere ERP Open Source enduser satisfaction, whereas information system quality and service quality have positive impact but not significantly. Keywords: Small-Medium Enterprises, information system quality, information quality, service quality, perceived usefulness, perceived ease of use, top management support, end user satisfaction, information system ABSTRAK Dalam perusahaan baik skala kecil hingga besar, melakukan evaluasi keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi merupakan suatu hal yang penting, namun tidak selalu berjalan mulus. Keberhasilan implementasi suatu sistem dapat diindikasikan dengan mengukur tingkat kepuasan pengguna akhirnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kepuasan pengguna akhir software ERP Free Open Source Adempiere di UKM Blessings. Penelitian ini menggunakan tiga variabel dari model DeLone dan Mclean yang diperbarui (2003) yaitu kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan. Serta menggunakan dua variabel dari Technology Acceptance Model (TAM) yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Juga mengambil konsideran lain yaitu variabel dukungan manajemen puncak. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi, perceived usefulness, perceived ease of use, dan dukungan manajemen puncak berpengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir software ERP Free Open Source Adempiere, sedangkan kualitas sistem informasi dan kualitas pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan. Kata Kunci: Usaha kecil dan menengah, kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kualitas pelayanan, perceived usefulness, perceived ease of use, dukungan manajemen puncak, kepuasan pengguna akhir, sistem informasi. 111

2 JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016 PENDAHULUAN Dibanding zaman dahulu, laju perkembangan dalam bidang teknologi informasi (TI) dewasa ini sangat pesat. Pengaruhnya pun sangat dominan terhadap kebutuhan manusia untuk memperoleh informasi dengan cepat, khususnya bagi perusahaan-perusahaan. Perkembangan ini nyata dari semakin luasnya penerapan teknologi informasi dalam industri, perdagangan maupun pendidikan selama beberapa dekade terakhir. Peranan TI sangat terasa dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas merupakan kebutuhan setiap perusahaan yang menginginkan keunggulan dalam kompetisi bisnis. Menurut Syam (1999) dan Indriantoro (2000) dalam Sekundera (2006), penerapan TI bagi perusahaan mempunyai peranan penting dan dapat menjadi pusat strategi bisnis untuk memperoleh keunggulan bersaing. Hal ini menuntut para pelaku bisnis untuk mengikuti gerak laju teknologi informasi yang sangat cepat dan dinamis. Bagi yang tidak sanggup mengikuti, harus siap tertinggal jauh dari persaingan bisnis. Penggunaan TI dalam suatu perusahaan dan aktivitas para penggunanya yang dikombinasikan untuk mendukung operasi dan manajemen organisasi berkaitan dengan sistem informasi. Selaras dengan konsep sistem suatu perusahaan, sistem informasi berbasis komputer (computer based information system) memiliki model dasar: Input-Proses- Output. Data dan serangkaian fakta-fakta mentah yang belum dapat dimanfaatkan (Input) diproses dan dikonversi oleh suatu sistem kerja yang mengelompokan dan mengolah data-data tersebut sedemikian rupa, yaitu sistem informasi yang di adopsi oleh perusahaan (Proses), sehingga data-data dapat saling terhubung satu sama lain menjadi sebuah kesatuan yang saling mendukung dan mempunyai kualitas nyata yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan, yang disebut sebagai informasi (Output). Pengelolaan dan pengolahan informasi menggunakan teknologi informasi akan memudahkan penggunanya dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas, tepat, cepat, akurat dan berguna bagi penerimanya. Sistem informasi yang akurat dianggap menjadi isu yang paling penting untuk memasok segala kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi yang canggih dan memadai adalah basis yang mutlak agar tetap unggul dalam persaingan. Kualitas sistem informasi berkaitan dengan lima aspek, yaitu: manusia (brainware), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan jaringan (Tananjaya 2012). Informasi berkualitas dapat dimungkinkan hanya jika sistem dan sub-sub sistemnya terintegrasi dengan baik. Dimulai dari basisnya, yaitu penggunaan komputer, yang terintegrasi antara komponen hardware, software, brainware. Masing-masing komponen berperan penting untuk mendukung beroperasinya sistem informasi ini. Hardware berperan dalam mendukung pengoperasian aplikasi, seperti jaringan dan peralatan pendukung lainnya. Sistem informasi perusahaan yang akan diterapkan sendiri bergantung pada aplikasi (software) yang dipakai untuk memproses data dan brainware, atau tenaga manusia yang mengoperasikan dan berinteraksi langsung dengan sistem tersebut. Mengadopsi sistem informasi mana yang nantinya akan diterapkan juga bukan perkara sepele. Sebelumnya para pengguna harus paham unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalam sistem informasi tersebut. Kemudian sistemnya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user yang akan berinteraksi secara langsung. Sistem informasi juga perlu didukung oleh komunikasi data. Komunikasi data yang baik didukung oleh sumber data, media transmisi (pengiriman), dan receiver (penerima data) yang lengkap, sehingga sistem informasi dapat mengolah, mengubah, dan mengirimkan data ke dalam bentuk informasi yang berkualitas. Faktor jaringan juga patut untuk diberi perhatian. Teknologi informasi modern yang memiliki jaringan selalu memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi. Jaringan bermanfaat dalam pelaksanaan efisiensi sumber daya, dan mempertahankan kualitas informasi yang dihasilkan tetap handal. Selain itu, proses komunikasi data dapat dilakukan dengan cepat, sehingga 112

3 pengguna dimungkinkan untuk melakukan akses jarak jauh ke data terpusat. Akuntansi sendiri, yang dulunya diproses secara manual, juga terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi. Salah satu contoh sistem informasi adalah akuntansi. Oleh sebab itu ada yang dikenal dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Secara menyeluruh, SIA adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar akuntansi dengan tujuan memenuhi kebutuhan perusahaan akan informasi akuntansi. Data berupa bukti-bukti transaksi perusahaan (Input) dikelompokan dan diolah kedalam catatan-catatan akuntansi sesuai dengan sistem atau prosedur akuntansi yang diadopsi perusahaan (Proses), yang kemudian diolah untuk menghasilkan suatu informasi bermanfaat berupa laporan keuangan (Output) baik untuk pihak eksternal maupun internal perusahaan. Sekarang, sistem informasi akuntansi dapat diproses menggunakan aplikasi atau perangkat lunak yang diterapkan pada komputer (Computerised Accounting System/CAS). Metode pemrosesan akuntansi secara manual bisa memakan waktu lebih lama, sedangkan metode pemrosesan akuntansi terkomputerisasi dapat menghasilkan informasi berupa laporan keuangan dengan cepat dan tepat sehingga menghemat waktu. Berdasarkan hal tersebut banyak perusahaan yang bergerak baik dalam bidang jasa, dagang, atau manufaktur menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi pada sebagian besar kegiatan dan proses pengolahan datanya. Perkembangan pesat dari TI yang merambah ke industri bisnis dan keuangan terbukti pada penggunaan SIA yang terkomputerisasi berdasarkan dengan dukungan perangkat lunak (software) akuntansi yang sangat mudah ditemui dewasa ini, mulai dari yang gratis sampai yang berbayar. Beberapa contoh aplikasi ERP Open Source diantaranya adalah Open ERP, Openbravo, ERP5, Opentaps, Compiere, Adempiere, WebERP, BlueERP. Informasi telah menjadi aktiva tidak berwujud, yang jika dikelola dengan baik, dapat digunakan untuk meningkatkan sumber-sumber perusahaan lainnya (Istianingsih dan Wijanto, 2008). Aplikasi ERP yang dibuat sesuai dengan standar akuntansi tentu akan menghasilkan pengolahan data akuntansi yang baik dan informasi yang berkualitas (Tananjaya, 2012). Supaya informasi yang dihasilkan dapat berkualitas, ada syarat-syarat penting yang patut diperhatikan dalam pengimplementasiannya. Antara lain pemilihan aplikasi ERP yang tepat sesuai dengan kebutuhan proses bisnis dan informasi perusahaan. Pemilihannya bisa didasarkan atas kompleksitas sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Selain kompleksitas, kelengkapan fitur-fitur yang ditawarkan pada aplikasi ERP juga patut untuk dipertimbangkan. Sayangnya, penerapan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan tidak selalu berjalan mulus. Penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem (DeLone dan Raymond dalam Komara, 2006). Secara teknis sistem informasi dan teknologi yang digunakan memang sudah baik, tapi dalam penerapannya masih banyak yang gagal. Masalah yang biasanya terjadi dalam pemakaian paket perangkat lunak akuntansi adalah ketidaksesuaian fitur perangkat lunak tersebut dengan proses bisnis dan informasi yang diperlukan organisasi (Janson dan Subramanian, 1996 dalam Istianingsih dan Wijanto, 2008). Jadi, suatu sistem dikatakan gagal diterapkan ketika sistem tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan yang ada, tidak mampu memberi efek manfaat terhadap para penggunanya serta sulit untuk digunakan. Sebaliknya, penerapan sistem informasi akuntansi dapat dikatakan berhasil ketika tujuan perangkat lunak akutansi yang dipakai tercapai, yaitu dapat memberikan nilai guna yang nyata bagi pengguna informasi. Untuk itu, sistem informasi yang diadopsi oleh perusahaan dan bagaimana pengembangan dan penyesuaian sistem terhadap kebutuhankebutuhan terkini dari karyawan selaku user sangat memengaruhi keberhasilan software akuntansi yang diimplementasikan. Karena kegagalan pengembangan sistem dapat menyebabkan hilangnya kesempatan, adanya duplikasi perkerjaan, sistem yang tidak kompatibel, dan pembuangan sumberdaya (Kustono, 2011). Faktor manusia sebagai pengguna sistem juga turut memengaruhi keberhasilan implementasi software. Christopher (1992) dalam Widuri (2010) menyatakan, secara ideal keberadaan sebuah sistem informasi berbasis 113

4 JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016 komputer dalam suatu organisasi dapat diterima dengan penuh antusias oleh para penggunanya, namun salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam memanfaatkan sistem informasi adalah faktor perilaku manusianya sebagai pengguna sistem. Penelitian oleh Ismail (2009) dalam Ratnaningsih dan Suaryana (2014) menyatakan bahwa partisipasi manajer dapat mempengaruhi pengguna untuk mengembangkan perilaku positif yang akan meningkatkan efektivitas sistem. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi (Raghunathan dalam Septriani, 2010). Dan hasil penelitian dari Septriani (2010), tingginya pemahaman, minat, dukungan dan pengetahuan sistem informasi yang dimiliki oleh manajemen puncak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan penggunanya dan memiliki hubungan kuat dengan efektivitas sistem informasi. Dengan adanya peran dukungan dan partisipasi aktif dari pihak manajemen organisasi, antusiasme para pengguna dapat semakin meningkat dan cenderung untuk ingin tetap menggunakan aplikasi yang diadopsi. Ketika ada sikap yang menunjukkan keinginan untuk menambah fitur pendukung, ada motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi orang lain untuk menggunakan teknologi informasi tersebut, dapat dikatakan adopsi teknologi sistem informasi yg dilakukan perusahaan telah berhasil (Budiman dan Arza, 2013). Implementasi aplikasi ERP Free Open Source Adempiere yang berhasil pada perusahaan akan mampu memenuhi kebutuhan para pemakai sistem informasi yang mana dalam jangka pendek maupun panjang akan menghasilkan kinerja SIA yang baik. Kinerja SIA yang baik juga dapat diindikasikan oleh tingkat kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Mengingat peran penting dari software akuntansi, maka perlu diadakan evaluasi atas keberhasilan implementasi dengan mengukur tingkat kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Model kesuksesan sistem informasi telah banyak dikembangkan oleh para peneliti (Bailey dan Person, 1983, DeLone dan McLean, 1992, Seddon, 1997, Rai et al., 2002 dalam Radityo dan Zulaikha, 2007). Menurut Istianingsih dan Wijanto (2008), jika pemakai merasa tidak puas dengan software yang digunakan, mereka akan mencari cara agar sistem tersebut tidak lagi digunakan. EUCS (End User Computer Satisfaction) dapat digunakan sebagai sinyal bagi manajemen untuk mengatasi kesulitan dan ketidaksesuaian ini. Evaluasi berdasarkan model instrumen yang dibuat oleh Doll dan Torkzadeh (1988) ini bertujuan untuk melihat bagaimana sistem telah dilaksanakan sesuai dengan aspek isi (content), ketepatan (accuracy), bentuk/ukuran (format), kemudahan penggunaan (ease), ketepatan waktu (timeliness) yang memberikan pengaruh terhadap sikap pengguna dan pada akhirnya kepuasan pengguna akhir. Ilias dan Razak (2011) meneliti kesahihan model instrumen ini pada sektor publik. Penelitiannya menggunakan 5 dimensi dan instrumen dari EUCS tersebut ditambah dengan instrumen kepuasan dengan kecepatan sistem yang diadaptasi dari Chin dan Lee (2000) dan instrumen keandalan sistem yang dikembangkan sendiri. Hasil penelitian menyatakan bahwa dimensi dan instrumen yang ditinjau kembali dengan beberapa perubahan terhadap instrumen-instrumen dalam EUCS tetap valid dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna akhir terhadap penggunaan Sistem Akuntansi Terkomputeri-sasi (Computerised Accounting System). Model instrumen lain yang banyak dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna akhir suatu sistem informasi adalah model Technology Acceptance Model (TAM) yang pertama kali dikenalkan oleh Davis F.D (1989). Secara singkat instrumen ini menyatakan bahwa perilaku pengguna dan niat untuk berperilaku adalah fungsi dari sikap seseorang terhadap perilaku dan persepsi mereka tentang perilaku. Dengan demikian, perilaku adalah fungsi baik dari sikap dan keyakinan (Landry, Griffeth, and Hartman, 2006). Dalam penelitiannya, Sekundera (2006) menggabungkan dua model instrumen yaitu TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) yang kemudian diadopsi oleh Sefan Linders (2004) dengan EUCS yang diterapkan dalam lingkungan mandatory system. Model ini 114

5 bertujuan untuk melihat bagaimana sistem yang berjalan dengan persepsi pengguna mengenai kemanfaatan/kegunaan (Usefulness) dan kemudahan (Ease of Use) memengaruhi sikap dan perilaku (attitude/behavioural) pengguna dan pada akhirnya terhadap kepuasan pengguna akhir. Ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem informasi yang baru diadopsi, aspek persepsi usefulness dan persepsi ease of use memengaruhi keputusan mereka untuk menyikapi sistem tersebut. Davis mendefinisikan kemanfaatan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja, menambah produktivitas, dan peningkatan prestasi kerja serta kinerja orang yang menggunakannya (Anshar, 2013). Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan, menurut Tsui Wa (2002) dalam Anshar (2013), merupakan suatu persepsi dimana seseorang akan berpikir bahwa betapa mudahnya menggunakan suatu teknologi infomasi dalam mendukung aktivitasnya. Selain EUCS dan TAM, model instrumen lainnya adalah model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992). Model ini kemudian dikenal sebagai model keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean (D&M Information System Success Model). DeLone dan McLean (1992) dalam Istianingsih dan Wijanto (2008) menyampaikan taksonomi mengenai enam faktor yang menjadi dasar pengukuran keberhasilan sistem informasi. Keenam kategori tersebut adalah kualitas informasi, kualitas sistem, penggunaan sistem, kepuasan pengguna akhir, dampak individual, dan dampak organisasional. Kualitas sistem menjadi pengukur keberhasilan teknik; kualitas informasi menjadi pengukur keberhasilan semantik; dan penggunaan sistem, kepuasan pengguna, dampak individual, dan dampak organisasional menjadi pengukur keberhasilan efektifitas. Menurut Shannon dan Weaver (1949) dalam DeLone dan McLean (2003), tingkat teknis komunikasi adalah sebagai akurasi dan efisiensi sistem komunikasi yang menghasilkan informasi. Tingkat semantik adalah keberhasilan informasi dalam menyampaikan arti yang diinginkan. Dan, tingkat efektivitas adalah efek dari informasi pada penerima. Sejak diusulkannya model interaktif keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean pada tahun 1992 dengan keberhasilan implementasi sistem informasi sebagai variabel dependen, hampir 300 artikel terbit dengan merujuk pada model instrumen ini. Popularitas model instrumen yang meluas merupakan bukti yang kuat akan kebutuhan kerangka yang komprehensif mengenai penelitian sistem informasi yang terintegrasi. Model instrumen ini sederhana tapi lengkap. Walaupun D&M IS Success Model dipublikasikan pada tahun 1992, sampai hari ini model ini cukup sahih dalam mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan pengimplementasian suatu sistem informasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa model ini telah mendapat banyak perhatian dari para peneliti selanjutnya. Penelitian empiris terhadap Model DeLone dan McLean (1992) yang dilakukan oleh McGill et al. (2003) menemukan bahwa perceived information quality dan perceived system quality merupakan prediktor yang signifikan bagi user satisfaction (Radityo dan Zulaikha, 2007). Studi lain dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) untuk mengukur kepuasan pengguna software akuntansi dengan menggunakan modifikasi model keberhasilan sistem informasi dari DeLone dan McLean (1992) dan model Seddon (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness, dan seluruh instrumen pengukur EUCS berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Karena popularitasnya yang meningkat, tidak heran jika model ini menuai banyak kritik. Seperti kritik dari Seddon (1997) yang menyatakan bahwa proses dan kausal adalah dua konsep yang berbeda dan membingungkan untuk digabungkan (DeLone dan McLean, 2003). Menanggapi kritik tersebut, DeLone dan McLean (2003) melakukan pembaruan pada model. Mereka menyebutnya sebagai model keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean yang diperbarui (Updated D&M IS Success Model). Mengacu pada penelitianpenelitian yang dilakukan sebelum maupun sesudahnya, ada tiga dimensi yang 115

6 JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016 ditambahkan pada model ini. Pertama, dimensi kualitas pelayanan ditambahkan pada dimensi kualitas sistem dan kualitas informasi. Kedua, variabel dampak individual dan variabel dampak organisasional digabungkan menjadi variabel manfaat-manfaat bersih (net benefits). Penggabungan variabel-variabel ini dilakukan dengan tujuan untuk tetap menjaga model tetap sederhana namun lengkap. Ketiga, pada dimensi penggunaan sistem ditambahkan alternatif dimensi minat pemakai (intention to use). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Istianingsih dan Utami (2009) mendapati bahwa kualitas layanan, kualitas sistem, dan kualitas informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, dan kepuasan pengguna sistem informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Purwaningsih (2010) juga mendapati bahwa kesuksesan penerapan sistem informasi yang diadaptasi pada PT Jamsostek dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, dan kepuasan pengguna serta kesesuaian tugas dan teknologi. Dimana kepuasan pengguna dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan. Penelitian yang dilakukan Livari (2005) dalam Radityo dan Zulaikha (2007) menunjukkan hasil bahwa perceived system quality dan perceived information quality merupakan prediktor yang signifikan bagi user satisfaction, namun tidak signifikan terhadap intensitas penggunaan sistem tersebut, dan user satisfaction juga merupakan prediktor yang signifikan bagi individual impact. Penelitian yang dilakukan Almilia dan Briliantien (2007) mendapati bahwa faktor dukungan manajemen puncak berhubungan signifikan dengan kinerja SIA untuk atribut kepuasan pemakai. Penelitian oleh Al-Adaileh (2009) dalam Nursudi dan Sudarno (2013) menggunakan variabel kualitas informasi, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, dukungan manajemen dan kemampuan teknis pengguna untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna akhir sebagai indikator persepsi kesuksesan suatu sistem. Mengacu pada uraian diatas, untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna aplikasi ERP, peneliti tertarik untuk menggunakan 3 dimensi utama yaitu kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan berdasarkan model DeLone dan McLean yang telah diperbarui (2003) untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP. Alasannya karena model terbaru ini telah dimutakhirkan dengan adanya dimensi kualitas pelayanan. Dimensi ini sinkron untuk diterapkan dalam penggunaan aplikasi ERP. Selain itu penelitian ini juga menggunakan dimensi perceived usefulness dan perceived ease of use berdasarkan model TAM. Konsideran lain dalam penelitian ini adalah menambahkan faktor dukungan manajemen puncak. Penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber yang diperoleh dari penyebaran kuisioner dengan mengambil obyek pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere pada Usaha Kecil dan Menengah Blessings. Tujuan Penelitian ini adalah adalah untuk memberi bukti empiris tentang pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kualitas pelayanan, perceived usefulness, perceived ease of use, dan dukungan manajemen puncak terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi erp free open source adempiere pada usaha kecil menengah. TELAAH LITERATUR Kepuasan Pengguna Akhir Software Sistem Informasi (End-User Satisfaction) Berhasil atau tidaknya proses implementasi suatu sistem informasi akuntansi sulit untuk dinilai. Namun dalam literatur penelitian maupun dalam praktek, user satisfaction seringkali digunakan sebagai ukuran pengganti dari efektivitas sistem informasi (Melone dalam Istianingsih dan Utami, 2009). Doll dan Torkzadeh mendefinisikan end-user satisfaction sebagai affective attitude towards a specific computer application by someone who interacts with the application directly. (Doll dan Torkzadeh dalam Istianingsih dan Utami, 2009). Doll dan Torkzadeh mengembangkan model End-User Computing Satisfaction (EUCS) pada tahun 1988 dengan menggunakan kepuasan sebagai indikator untuk melihat keberhasilan implementasi dan pengembangan sistem 116

7 informasi. Instrumen EUCS meliputi isi (content), akurasi (accuracy), bentuk (format), kemudahan (ease) dan ketepatan waktu (timeliness). Penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap keberhasilan implementasi maupun efektivitas sistem informasi menggunakan instrumen EUCS, telah banyak mendapati bahwa dimensi-dimensi atas kepuasan pengguna akhir sebagai tolak ukur tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dan meyakinkan. Istianingsih dan Wijanto (2008), dan Istianingsih dan Utami (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kelima dimensi tersebut memenuhi kriteria valid untuk merepresentasikan konstruk yang diukur yaitu user satisfaction. Septriani (2010) menyatakan bahwa semua instrumen tersebut pada variabel kepuasan pengguna adalah valid dan reliabel. Penelitian oleh Datsgir dan Mortezaie (2012) membuktikan isi, keakuratan, format laporan, mudah dimengerti, dan tepat waktunya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan penggunanya. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere Dalam penelitian ini kualitas sistem informasi yang dimaksud adalah kualitas paket program aplikasi (software) yang digunakan yaitu kualitas software Free Open Source Adempiere. Menurut DeLone dan McLean (2003), kualitas sistem informasi yang terdapat dalam model keberhasilan sistem informasi mereka dapat diukur ke dalam dimensi kemudahan penggunaan (ease of use), fungsionalitas (functionality), keandalan (reliability), fleksibilitas (flexibility), kualitas data (data quality), portabilitas (portability), integrasi (integration), dan kepentingan (importance). Kualitas sistem informasi dapat terlihat dari kemampuan software untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan keinginan penggunanya. Keluaran akhir berupa laporan keuangan yang dihasilkan melalui proses siklus akuntansi dengan menggunakan software akan berkualitas jika software yang digunakan juga berkualitas. Informasi yang berkualitas tentu akan memengaruhi kepuasan pengguna akhirnya. Karenanya, kualitas sistem informasi menjadi sinyal utama dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna akhir suatu aplikasi. Banyak peneliti menggunakan kualitas sistem informasi sebagai tolak ukur kepuasan penggunanya. Seperti Baridwan dan Hanum (2007), Istianingsih dan Wijanto (2008), Istianingsih dan Utami (2009), Purwaningsih (2010), Santoso (2012), Tananjaya (2012), Fendini, Kertahadi, dan Riyadi (2013), Wijayanto (2013) dan Nursudi dan Sudarno (2013) telah membuktikan bahwa kualitas sistem secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna akhir sistem informasi. Indriani dan Adryan (2009) yang meneliti pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan satu per satu dimensi kualitas sistem mendapati dimensi reliabilitas, fleksibilitas, dan fungsionalitas berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Dari penelitianpenelitian sebelumnya diatas, peneliti mengharapkan tingginya kualitas sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pengguna akhirnya. Maka, hipotesis 1 dinyatakan: H 1 : Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi ERP Free Open Source Adempiere Menurut DeLone dan McLean (2003), kualitas informasi yang terdapat dalam model keberhasilan sistem informasi mereka dapat diukur ke dalam dimensi akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan, relevansi, dan konsistensi. Menurut Hall (2010) dalam Fardinal (2013) menyatakan bahwa pada dasarnya, tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk: (a) menyajikan informasi tentang sumber daya organisasi yang digunakan, (b) menyajikan informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, dan (c) menyajikan informasi untuk membantu personil operasional berhasil melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif. Simpulannya, informasi adalah keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi. Maka kualitas informasi berfokus pada hasil keluaran suatu sistem informasi, serta tingkat kualitas keluaran bagi pengguna. 117

8 JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016 Dalam penelitian ini informasi yang dimaksud adalah laporan keuangan yang akan digunakan baik oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. Hendaknya aplikasi ERP yang digunakan mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan penggunanya, karena semakin berkualitas laporan keuangan yang dihasilkan, semakin tepat keputusan yang akan diambil perusahaan dan semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP, berlaku juga sebaliknya. Pendapat diatas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Istianingsih dan Wijanto (2008), Istianingsih dan Utami (2009), Purwaningsih (2010), Santoso (2012), Fendini et. al (2013), Nursudi dan Sudarno (2013) bahwa kualitas informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna akhir. Namun pengujian yang dilakukan oleh Radityo dan Zulaikha (2007), dan Wijayanto (2012) mendapati bahwa kualitas sistem informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, yang diasumsikan karena sebagian besar responden kurang memahami kualitas informasi. Baridwan dan Hanum (2007) mendapati pada penelitiannya bahwa pengaruh kualitas informasi memberikan kontribusi paling kecil dan tidak menimbulkan peningkatan terhadap kepuasan pemakai. Zunaidi, Waluyo, dan Agustini (2011) yang meneliti pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna mendapati dimensi ketepatan waktu, dan relevansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai, sedangkan dimensi akurasi informasi berpengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan pemakai. Berdasarkan gap penelitian yang terjadi, maka pada penelitian ini peneliti ingin menguji kembali pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Maka hipotesis 2 dinyatakan: H 2 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere) Dalam penelitian ini pelayanan yang dimaksud adalah jasa yang diberikan oleh penyedia paket program aplikasi yang digunakan. Menurut DeLone dan McLean (2003), kualitas pelayanan yang terdapat dalam model keberhasilan sistem informasi mereka dapat diukur ke dalam dimensi wujud fisik (hardware, software, brainware) yang nyata, keandalan, kesiapan, jaminan, dan empati. Pihak penyedia informasi mempunyai peran ganda, yaitu menghasilkan produk informasi, dan menyediakan layanan dukungan untuk pihak pengembang pengguna akhir. Myers et al. (1997) dalam Istianingsih dan Utami (2009) menyatakan bahwa kualitas layanan seperti halnya dengan kualitas sistem dan kualitas informasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Ketika penyedia paket program software system informasi menyediakan layanan yang berkualitas tinggi, dapat diperkirakan kepuasan pengguna software pun akan meningkat. Mendukung dugaan diatas, penelitian oleh Talitha dan Prasetya (2011) dan Setiawan dan Saputra (2012) yang menggunakan kelima dimensi kualitas pelayanan dalam model D&M yang diperbarui menyimpulkan bahwa kelima dimensi tersebut memang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna. Adiwinoto (2012) menyimpulkan bahwa dimensi availability, user freindliness, productivity, durability, responsiveness, timeless of support, reliability, dan integration berkorelasi positif dan sangat kuat terhadap kepuasan pengguna. Penelitian oleh Baridwan dan Hanum (2007), Istianingsih dan Utami (2009), Purwaningsih (2010), Santoso (2012), Nursudi dan Sudarno (2013) juga menunjukkan bahwa kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi positif signifikan oleh kualitas pelayanan. Diptyana dan Agnestasia (2010) yang meneliti pengaruh kualitas layanan sistem informasi terhadap kepuasan pengguna mendapati dimensi reliability, responsiveness, dan emphaty mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, dan hanya dimensi assurance tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan penggunanya. Simpulannya adalah kepuasan pengguna software system informasi turut dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dari penyedia paket 118

9 aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Maka, hipotesis 3 dinyatakan: H 3 : Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere Perceived usefulness atau persepsi kemanfaatan merupakan salah satu dari dua variabel yang ditempatkan dalam model Technology Acceptance Model (TAM) untuk menjelaskan perilaku-perilaku pengguna software. Persepsi ini mengasumsikan jika teknologi dan sistem informasi yang digunakan dirasa memberikan manfaat nyata bagi pengguna, pengguna tersebut akan memberikan sikap positif dengan terus memanfaatkan teknologi dan sistem informasi. Simpulannya, persepsi atau sudut pandang seorang pengguna dalam melihat kemanfaatan dan efektivitas dalam penggunaan software dapat diketahui dari keputusannya untuk menerima software, dengan memercayai bahwa software tersebut memberi kontribusi positif bagi dirinya berkaitan dengan produktivitas, kinerja, dan efektivitas tugasnya. Ketika pengguna memutuskan untuk menerima software, dapat diindikasikan persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Beberapa penelitian yang mendukung dugaan diatas adalah yang dilakukan oleh Landry et. al (2006), Sekundera (2006), Istianingsih dan Wijanto (2008), yang mendapati kemanfaatan (usefulness) berpengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan pengguna, sehingga berpengaruh juga terhadap penerimaan penggunaan sistem informasi. Budiman dan Arza (2013) juga menemui bahwa persepsi kemanfatan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan aplikasi sistem informasi. Ini berarti responden puas menggunakan sistem tersebut. Untuk mendukung konsistensi hasil penelitianpenelitian tersebut, hipotesis 4 dinyatakan: H 4 : Perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Pengaruh Perceived Ease Of Use (X 5 ) Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere Perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) merupakan variabel kedua yang terdapat dalam model TAM. Keberhasilan implementasi software tidak terlepas dari peran persepsi ini yang juga turut memengaruhi kepuasan pengguna akhir software. Persepsi ini mengasumsikan jika pengguna yakin bahwa software dapat dipahami dan dioperasikan dengan mudah tanpa upaya keras dalam menginput data, memproses data, sehingga memberikan informasi sesuai dengan keinginan pengguna, pengguna akan merasa puas dan memengaruhi perilakunya untuk tetap menggunakan software tersebut. Menurut Tananjaya (2012), penerapan software akuntansi berkaitan dengan masing-masing pemakai software yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda (perceived ease of use) dalam menggunakan suatu software system informasi sehingga tingkat kepuasan pemakai terhadap software akuntansi juga berbeda-beda. Simpulannya, keputusan pengguna untuk menerima software tersebut diindikasikan oleh tingkat kepuasan penggunaan software tersebut yang dipengaruhi oleh kemudahan dalam penggunaannya. Hasil penelitian oleh Landry et. al (2006), Sekundera (2006), dan Budiman dan Arza (2013) mendukung dugaan diatas. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa ease of use (kemudahaan penggunaan) secara positif berpengaruh signifikan terhadap sikap penerimaan (acceptance) penggunaan sistem, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemudahan penggunaan secara individu memuaskan pemakai akhir. Konsistensi hasil penelitian-penelitian tersebut semakin membuat nyata pengaruh perceived ease of use terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Maka, hipotesis 5 dinyatakan: H 5 : Perceived ease of use berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere 119

10 JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016 Keberhasilan penerapan sistem informasi tidak akan mungkin terwujud jika tidak ada pedoman yang mengatur mengenai kegiatan sistem informasi. Manajemen puncak memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem. Manajemen puncak bertanggung jawab untuk memberikan dukungan, seperti menyediakan aturan-aturan dan kebijakan dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan software sistem informasi, menyediakan sarana dan prasarana untuk pengguna akhir software sistem informasi, atau memberikan insentif sebagai bentuk reward atas kontribusi dan jasa karyawan pengguna akhir software sistem informasi. Dukungan manajemen juga mengacu pada persetujuan dan dukungan terus menerus dari pimpinan dan manajemen selama proses pelaksanaan operasional dari sistem (Al-Adaileh, 2009 dalam Nursudi dan Sudarno, 2013). Dengan adanya dukungan dari manajemen puncak, proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi memperlihatkan kepada karyawan bahwa perubahanperubahan yang dilakukan adalah penting dan dapat meningkatkan kinerja sistem informasi dan kinerja karyawan. Ini berarti semakin tinggi dukungan yang diberikan manajemen puncak, semakin berpengaruh pada kepuasan karyawan pengguna akhir software sistem informasi. Hal ini sejalan dengan hasil uji secara parsial dalam penelitian Komara (2006), Amilia dan Briliantien (2007), dan Septriani (2010) yang membuktikan bahwa dukungan top manajemen memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Ratnaningsih dan Suaryana (2014) juga menemui bahwa partisipasi manajemen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Namun, dari hasil uji dalam penelitian Nursudi dan Sudarno (2013) didapati faktor dukungan manajemen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna aplikasi pelaporan keuangan pemerintah. Hal ini berarti dukungan manajemen tidak selalu sejalan dengan tingkat kepuasan pengguna, yang diasumsikan karena sistem penggunaan aplikasi bersifat mandatory, serta adanya perbedaan lingkungan manajemen pada penelitian tersebut dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini ingin menguji tingkat kepuasan pengguna aplikasi ERP Free Open Source Adempiere yang dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak. Maka, hipotesis 6 dinyatakan: H 6 : Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free Open Source Adempiere. METODA PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini terdiri dari 6 (enam) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. 1. Variabel independen (variabel bebas) berupa kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kualitas pelayanan, perceived usefulness, perceived ease of use, dan dukungan manajemen puncak. 2. Variabel dependen (variabel terikat) berupa kepuasan dari pengguna akhir software informasi. Kualitas Sistem Informasi Kualitas sistem informasi berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Fokusnya adalah performa dari sistem, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna (DeLone dan McLean dalam Radityo dan Zulaikha, 2007). Variabel ini merupakan dimensi pertama dari tiga dimensi yang diadaptasi dari model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean yang diperbarui. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas sistem informasi dalam model tersebut adalah kemudahan penggunaan (ease-of-use), fungsionalitas (functionality), keandalan (reliability), fleksibilitas (flexibility), kualitas data (data quality), portabilitas (portability), integrasi (integration), dan kepentingan (importance). Selain itu digunakan juga kemampuan beradaptasi (adaptability), kecepatan respon (response time), kegunaan (usability) sebagai indikator tambahan. 120

11 Kualitas Informasi Informasi adalah hasil keluaran dari sistem informasi. Maka kualitas informasi adalah penilaian pada hasil keluaran oleh sistem informasi, serta tingkat kualitas keluaran yang dirasakan oleh pengguna. Variabel ini merupakan dimensi kedua dari tiga dimensi yang diadaptasi dari model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean yang diperbarui. Dimensi-dimensi yang digunakan sebagai indikator kualitas informasi adalah akurasi (accuracy), ketepatan waktu (timeliness), kelengkapan (completeness), relevan (relevance), dan konsistensi (consistency). Indikator lain seperti kemudahan untuk dimengerti (ease of understand-ding), dan keamanan (security) juga digunakan dalam penelitian ini. Kualitas Pelayanan Kualitas atau mutu pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan atau inginkan. Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan bermutu. Sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan tidak bermutu, apabila kenyataan sama dengan harapan, maka pelayanan disebut memuaskan (Fitzsimmons dan Fitzsimmons dalam Baridwan dan Hanum, 2007). Dimensi kualitas sistem informasi dan kualitas informasi mungkin merupakan komponen kualitas yang paling penting. Namun DeLone dan Mclean (2003) menyatakan bahwa dimensi ketiga dari model kesuksesan sistem informasi ini dapat menjadi variabel yang paling penting. Dimensi-dimensi seperti wujud fisik nyata (tangibles), keandalan (reliability), kesiapan (responsive), jaminan (assurance), dan empati (emphaty) digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas pelayanan. Perceived Usefulness Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran penggunaan teknologi yang dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Budiman dan Arza, 2013). Satu dari dua variabel yang ditempatkan dalam model Technology Acceptance Model (TAM) ini mencakup dimensi kemanfaatan dan efektivitas. Indikator yang digunakan untuk mengukur dimensi kemanfaatan adalah menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), bermanfaat (useful), menambah produktifitas (increase productivity). Sedangkan indikator yang digunakan mengukur dimensi efektivitas adalah mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance). Perceived Ease of Use Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Budiman dan Arza, 2013). Teknologi informasi sangat mudah dipelajari, teknologi informasi mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna, teknologi informasi sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna, dan informasi sangat mudah untuk dioperasikan adalah indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur persepsi kemudahan penggunaan pengguna akhir. Dukungan Manajemen Puncak Dukungan top manajemen dalam penelitian ini diartikan sebagai pemahaman top manajemen tentang sistem komputer dan tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan tentang SI atau komputerisasi (Lee dan Kim dalam Komara, 2006). Tingkat dukungan yang diberikan oleh top manajemen bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi (Raghunathan dan Raghunathan dalam Septriani, 2010). Kepuasan Pengguna Akhir Kepuasan pemakai menggambarkan keselarasan antara harapan dan hasil yang diperoleh dari adanya suatu sistem informasi. Kepuasan pemakai merupakan tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin 121

12 JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016 dipenuhi dengan kenyataan yang diterima (Zunaidi, et. al 2011). Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kepuasan pengguna akhir adalah isi (content), akurasi (accuracy), bentuk (format), kemudahan penggunaan (ease of use), ketepatan waktu (timeliness). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua individu karyawan pengguna akhir (end-user) paket program aplikasi (software) aplikasi ERP Free Open Source Adempiere pada UKM Blassings yaitu staff accounting, staff purchasing, staff inventory strategic, staff audit, staff finance, staff marketing, dan staff transportasi sebanyak kurang lebih 50 orang. Teknik pemilihan sampel adalah nonprobability sampling, dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria: responden bekerja di departemen yang menggunakan ERP Free Open Source Adempiere; responden sudah berpengalaman menggunakan ERP Free Open Source Adempiere lebih dari enam bulan. Metode ini digunakan dengan pertimbangan karena peneliti ingin mengetahui gambaran umum dari suatu keadaan, dan terbatasnya biaya serta waktu penelitian. Jumlah kuesioner yang dibagikan adalah 50 kuesioner. Tetapi besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan kuesioner. Periode penelitian ini adalah mulai dari waktu penyebaran sampai pengumpulan kuesioner. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh langsung dari jawaban responden atas daftar kuesioner, dan data sekunder berupa berbagai literatur pustaka seperti jurnal-jurnal penelitian terdahulu, dan sumber-sumber lainnya yang relevan dengan penelitian. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengirimkan kuesioner langsung ke tempat responden bekerja yang terdiri dari pertanyaan yang bersifat tertutup (closed questionnaires). Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dikategorikan menjadi 7 (tujuh) kategori, yaitu variabel kualitas sistem informasi terdiri dari 13 pertanyaan, variabel kualitas informasi terdiri dari 9 pertanyaan, variabel kualitas pelayanan terdiri dari 8 pertanyaan, variabel perceived usefulness (persepsi kemanfaatan) terdiri dari 8 pertanyaan, variabel perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) terdiri dari 6 pertanyaan, variabel dukungan manajemen puncak terdiri dari 6 pertanyaan, dan variabel kepuasan pengguna akhir software ERP Free Open Source Adempiere terdiri dari 10 pertanyaan. Seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur oleh indikatorindikator pertanyaan dalam bentuk skala Likert lima tingkat, (Sangat Tidak Setuju(1), Tidak Setuju (2), Ragu-ragu (3), Setuju (4), Sangat Setuju (5). Kuesioner yang dibagikan disertai dengan permohonan kesediaan menjadi responden, penjelasan tujuan penelitian, dan petunjuk pengisian. Peneliti memberikan waktu satu minggu bagi responden untuk pengisian kuesioner. Pengumpulan data sekunder didapat dari metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal-jurnal penelitian terdahulu, skripsi, tesis, data yang diperoleh dan disajikan oleh pihak lain, internet, dan sumber-sumber lainnya yang relevan dengan penelitian. Uji Kualitas Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur berupa item-item pertanyaan dalam kuesioner sudah valid (layak) untuk mengukur variabel-variabel yang akan didefinisikan. Teknik korelasi yang digunakan adalah Spearman s Rho Correlation uji 2 arah (two-tailed), dimana setiap skor item dikorelasikan dengan total skor item variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid ketika setiap item pertanyaan mampu mengukur sesuatu yang menjadi tujuan dari kuesioner tersebut. Tinggi rendahnya tingkat validitas akan menunjukkan sejauh mana data yang 122

13 terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi dari hasil (data) dalam waktu yang berbeda. Indikator untuk mengukur reliabilitas penelitian ini adalah dengan menggunakan Cronbach s Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha > 0,60. Koefisien Cronbach s Alpha yang mendekati satu menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya semakin tinggi dan baik. Teknik Analisis Data Analisis Regresi Berganda Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang telah disajikan, maka teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + ε Keterangan: Y = Kepuasan Pengguna Akhir Software β0 = Konstanta β 1 β 6 = Koefisien regresi variabel independen X 1 = Kualitas Sistem Informasi X 2 = Kualitas Informasi X 3 = Kualitas Pelayanan X 4 = Perceived Usefulness X 5 = Perceived Ease of Use X 6 = Dukungan Manajemen Puncak ε = Residual HASIL DAN PEMBAHASAN Demografi Responden Data berikut menyajikan informasi mengenai responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lamanya penggunaan software ERP Free Open Source Adempiere. Untuk mendapatkan gambaran mengenai subyek penelitian, tabel berikut memperlihatkan profil dari responden Tabel 1. Identitas Responden No Keterangan Jumlah Persentase 1 Jenis kelamin a. Pria 10 33% b. Wanita 20 67% 2 Usia a. Dibawah/sama dengan 20 tahun b. 21 sampai dengan 30 tahun 29 97% c. 31 sampai dengan 40 tahun 1 3% d. Diatas 40 tahun 3 Pendidikan terakhir a. SMA/Sederajat 2 7% b. Diploma 2 7% c. Sarjana 25 83% d. Pasca Sarjana e. Lainnya 1 3% 4 Lama penggunaan software Navision a. Dibawah/sama dengan 1 tahun b. Diatas 1 tahun % Sumber: Data primer diolah, 2014 Sesuai dengan kriteria pengambilan sampel, responden yang dijadikan sampel adalah responden yang sudah berpengalaman menggunakan software Navision lebih dari satu tahun. Maka seluruh responden yang berjumlah 30 responden atau sebesar 100% telah menggunakan software Navision diatas 1 tahun. Mayoritas responden adalah wanita sebanyak 20 responden atau sebesar 67%, sedangkan sisanya sebanyak 10 responden atau sebesar 33% adalah pria. Jumlah responden yang berusia antara 21 sampai 123

RELEVANSI SIKAP BERAKUNTANSI PELAKU UMKM MUDA DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA Ayu Dwudyah Rini, Kaziah Laturette

RELEVANSI SIKAP BERAKUNTANSI PELAKU UMKM MUDA DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA Ayu Dwudyah Rini, Kaziah Laturette RELEVANSI SIKAP BERAKUNTANSI PELAKU UMKM MUDA DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA Ayu Dwudyah Rini, Kaziah Laturette PENGARUH ASIMETRIS INFORMASI TERHADAP BIAYA EKUITAS DAN BIAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur memiliki daya tarik wisata yang luar biasa tersebar di 38 Kabupaten/Kota yang ada. Berbagai daya tarik wisata itu tidak lepas dari banyaknya pengunjung.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan sebuah perusahaan. Informasi merupakan salah satu faktor penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai bidang kehidupan termasuk kehidupan bisnis perusahaan. Kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini demikian pesat, yang diikuti dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Sistem informasi merupakan serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan sebuah organisasi. Pemanfaatan sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Sekarang ini komputer sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak beralihnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Unit yang Terkait Unit yang terkait pada pengguna software aplikasi SIA pada Satker KPU Kabupaten Bandung, KPU Kota Bandung, dan KPU Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan bisnis. Hal ini berdampak pada banyaknya perusahaan yang menerapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut setiap perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Agar suatu perusahaan mampu bersaing dengan para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong perusahaan untuk mengikuti kemajuan teknologi yang juga berkembang pesat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA).

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA). Bandung, November 2012 Hal: Permohonan Pengisian Kuisioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Strata (S1) Program Studi Akuntansi di Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang penuh dengan persaingan teknologi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan daerah diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System di Pulau Jawa) Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: semakin baik tingkat Perceived Usefulness maka akan semakin tinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: semakin baik tingkat Perceived Usefulness maka akan semakin tinggi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Perceived Enjoyment, dan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan organisasi karena peran pentingnya dalam memungkinkan pencapaian tujuan individu dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan berupa laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sehingga menyebabkan timbulnya rasa keingintahuan yang lebih akan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan manusia yang semakin kompleks. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Sistem Informasi O brien (2005) mendefinisikan Sistem informasi sebagai kombinasi atau gabungan yang terorganisasi dari orang, perangkat keras (hardware), piranti lunak (software),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka dan memulai untuk melakukan banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peran Teknologi Informasi Dalam Pembangunan Ekonomi Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa pembangunan nasional dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh kepada banyak bidang, utamanya bisnis. Perkembangan sistem teknologi informasi ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi sebagai sistem informasi dengan sistem informasi perusahaan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi sebagai sistem informasi dengan sistem informasi perusahaan lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem informasi, yang membedakan akuntansi sebagai sistem informasi dengan sistem informasi perusahaan lainnya adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Menyediakan informasi yang akurat merupakan hal penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan kompetetif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi, semakin kompleks pula masalah-masalah yang akan dihadapi. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokumen-dokumen akurat (Turban et al., 2005). Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. dokumen-dokumen akurat (Turban et al., 2005). Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari kehidupan bermasyarakat hingga penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi khususnya teknologi sistem informasi menjadi semakin pesat karena dianggap penting bagi keberlangsungan hidup perusahaan ataupun perbankkan.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA ELEARNING MENGGUNAKAN METODE END-USER COMPUTING SATISFACTION

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA ELEARNING MENGGUNAKAN METODE END-USER COMPUTING SATISFACTION Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA ELEARNING MENGGUNAKAN METODE END-USER COMPUTING SATISFACTION I Gusti Ngurah Satria Wijaya 1),

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Sistem Dan Kualitas Layanan Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

Pengaruh Kualitas Sistem Dan Kualitas Layanan Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Accounting Information System 2015-12-01 Pengaruh Kualitas Sistem Dan Kualitas Layanan Enterprise Resource

Lebih terperinci

EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR

EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma, Palembang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma suatu organisasi atau perusahaan kini dihadapkan pada perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei. Menurut Remenyi (1995), Survei adalah prosedur pengumpulan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bulan Januari 2014 di Kementerian Perhubungan yang berkedudukan di Jakarta dan berkantor di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan di bidang industri saat ini telah banyak menggunakan teknologi berkembang seperti teknologi sistem informasi berbasis komputer, yang dianggap sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini teknologi informasi menjadi salah satu faktor pendukung perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Teknologi merupakan alat yang berguna untuk membantu individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang diperoleh dan pengaruhnya pada penelitian dan hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang diperoleh dan pengaruhnya pada penelitian dan hipotesis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengantar Pada bab ini akan disajikan mengenai tinjauan pustaka tentang kerangka konsep dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian serta penelitian terdahulu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari lima tahapan utama, yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada laba, namun rumah sakit mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabel dalam pelaporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi. Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta

Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi. Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta Edwar Julistina R. Ramdon, MT 1. Agung Widarman. ST 2 Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan TI dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 TAM (Technological Acceptance Model) Salah satu unsur penting dalam penerapan sebuah sistem informasi adalah penerimaan terhadap sistem informasi. Bagi sebuah Perusahaan, sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan manusia yang semakin kompleks. Kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Mengingat bahwa banyak disiplin referensi lain juga terhadap studi sistem informasi (misalnya, pemasaran, psikologi, manajemen, dan sebagainya),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa paradigma baru dalam tatanan seluruh aktivitas kehidupan, baik pemerintah, dunia usaha, pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 2.1. Sistem Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2012), Sistem merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan suatu kejadian ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan untuk subyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI SITI ALIFAH siti.alifah2005@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi pendidikan, maupun institusi pemerintahan. Perubahan sangat berkaitan dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online Universitas Muhammadiyah Malang

Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online Universitas Muhammadiyah Malang KINETIK, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017, Hal. 197-206 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-2267 197 Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu Judul : Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah dengan Mengadopsi Model DeLone & McLean (Studi Empiris pada Sekretariat Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar) Nama : I Wayan Eka Suputra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya dilihat dari jumlah bug yang terdapat di dalamnya atau berjalannya proses sistem informasi sesuai sistem organisasi terkait. Hal yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sistem Teknologi Informasi Semula sistem teknologi informasi dikenal dengan istilah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen

Lebih terperinci