ELASTISITAS PERMINTAAN. LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati

dokumen-dokumen yang mirip
IV. PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN. Tujuan Pembelajaran:

BAB III Elastisitas Permintaan dan Penawaran

A. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN

ELASTISITAS. Ngatindriatun PERTEMUAN 4 & 5

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran

PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN. Lecture note : Tatiek Koerniawati

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pengantar Ekonomi Mikro

BAB II URAIAN TEORITIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

Pengertian. Suyatno - FKM UNDIP Semarang 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras adalah butir padi yang telah dipisahkan dari kulit luarnya (sekamnya)

Pertemuan Ke 3. Elastisitas

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

III. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

METODE PENELITIAN. disusun, ditabulasi, dianalisis, kemudian diterangkan hubungan dan dilakukan uji

3 KERANGKA PEMIKIRAN

ELASTISITAS PERMINTAAN dan PENAWARAN Pertemuan ke-3

Pengantar Ekonomi Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKONOMI MIKRO Bab 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran

II. LANDASAN TEORI A.

ANALISA PERMINTAAN. P(x) Individu 1 P(x) Individu 2 P(x) Individu Dx = d1 + d

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

3. Elastisitas pendapatan 4. Elastisitas silang

POKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto

Gambar 5. Kurva Penawaran Barang Sumber:

PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.

TEORI PERMINTAAN. Suhardi, S.Pt.,MP

VII. MODEL PERMINTAAN IKAN DI INDONESIA

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR KOMODITAS PROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM (AIDS)

IX. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

TEORI ELASTISITAS. Tata Tachman

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream

PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 05FEB. Konsep Elastisitas. Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Bab 3. Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran. Teori Ekonomi - Husnul 1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 04FEB. Elastisitas permintaan dan penawaran. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi MANAJEMEN S1

Pertemuan Ke 3 dan 4. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Harga (Pq) Supply (S)

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,

Modul ke: Teori Permintaan. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-Teori Teori Permintaan

Add your company slogan. Permintaan Pasar LOGO

Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut. jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

harga X ke dalam fungsi permintaan, maka akan diperoleh skedul permintaan individu sbb: Tabel 1 Px($) Qdx

Modul ke: Konsep Elastisitas. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

FUNGSI PERMINTAAN PENAWARAN DAN EQUILIBRIUM PASAR

PENAWARAN, PERMINTAAN dan PENENTUAN HARGA PASAR

PERTEMUAN KETUJUH: Permintaan Produk Pertanian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran

Materi 4. Sistem Pasar. Price Rationing (Penjatahan Berdasarkan Harga) Sistem Pasar disebut juga Sistem Harga Menjalankan dua fungsi penting

Analisis Kompetisi Antar Moda Laut dan Moda Udara untuk Angkutan Penumpang Antar Pulau : (Studi Kasus Angkutan Jawa Kalimantan)

ANALISIS PERMINTAAN TELUR AYAM RAS (Suatu Kasus di Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Kuala Pembuang Kalimantan Tengah)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan

KERANGKA PEMIKIRAN Dimensi Ekonomi Mikro Beras dan Kemiskinan

Bab 3 Fungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar. Ekonomi Manajerial Manajemen

IV. KERANGKA PEMIKIRAN

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

VI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan

KAJIAN PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN TERHADAP PROPORSI PENGELUARAN MAKANAN RUMAH TANGGA (PENDEKATAN MODEL LINIER PERMINTAAN LENGKAP)

ELASTISITAS (Elasticity)

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI

ELASTISITAS SILANG RUMUS :

III. KERANGKA TEORITIS

Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara dan. Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian m di atas

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

Transkripsi:

ELASTISITAS ERMINTAAN LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati

Elastisitas Harga Elastisitas harga adalah rasio yang menyatakan persentase perubahan kuantitas dibagi dengan persentase perubahan harga. Elasitisitas harga diformulasikan sebagai berikut: = = E p

Elastisitas Harga ersamaan alternatif elastisitas harga diformulasikan sbb: + + = = + + 1 1 1 1 1 1 1 Ep

Interpretasi Elastisitas Harga Koefisien elastisitas harga suatu komoditi dapat diinterpretasikan sebagai persentase perubahan kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga dalam persentase yang sangat kecil, ceteris paribus. Cara yang umum digunakan untuk mengingat makna elastisitas adalah persentase perubahan jumlah yang diminta sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Karena slope kurva indiferen negatif, maka koefisien elastisitas harga memiliki tanda negatif.

Interpretasi Elastisitas Harga Nilai elastisitas berkisar antara dan 1. Kisaran ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian: bila nilai absolut koefisien lebih besar dari satu permintaan dikatakan elastis. ersentase perubahan kuantitas yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga. Untuk kasus pasar persaingan sempurna kurva permintaan digambarkan horisontal, menunjukkan permintaan yang elastis sempurna dengan nilai koefisien infinit bila nilai absolut koefisien kurang dari satu, permintaan tidak elastis. ersentase perubahan kuantitas yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harga. Untuk kasuskasus khusus elastisitas nol menunjukkan bahwa permintaan inelastis sempurna (kurva merupakan garis vertikal) koefisien = 1 menunjukkan kasus elastisitas unitary, di mana persentase perubahan kuantitas sama dengan persentase perubahan harga

Elastisitas harga dan endapatan Total Bila permintaan elastis dalam kisaran harga tertentu, maka harga dan pendapatan total akan berbanding terbalik.eningkatan harga akan mengurangi pendapatan total, dan penurunan harga akan meningkatkan pendapatan total. ada permintaan komoditi yang elastis persentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar dari persentase perubahan harga. Akan tetapi ini tidak berlangsung terus menerus karena hingga titik tertentu, harga akan bergerak ke daerah inelastis. Sedangkan bila permintaan bersifat inelastis terhadap perubahan harga, maka harga dan pendapatan total akan berubah secara langsung. eningkatan harga akan meningkatkan pendapatan total demikian pula sebaliknya.

Elastisitas endapatan Elastisitas pendapatan adalah ukuran respon perubahan harga terhadap pendapatan, ceteris paribus. Hubungan pendapatan-kuantitas tsb, dapat dinyatakan secara aljabar dalam fungsi Engel, atau fungsi konsumsi. Elastisitas pendapatan ditetapkan pada suatu titik dalam fungsi yang besarnya bervariasi sepanjang kurva. Elastisitas pendapatan untuk pangan secara agregat, sebagaimana banyak produk makanan individual diasumsikan menurun seiring meningkatnya pendapatan. Dalam banyak kasus, nilai koefisien pendapatan adalah positif. Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa pendapatan meningkatkan konsumsi berbagai jenis produk, demikian pula sebaliknya. Hanya ada sedikit komoditi yang memiliki nilai elastisitas pendapatan negatif. Dan karena elastisitas pendapatan seringkali digunakan untuk memproyeksikan permintaan komoditi spesifik, sementara nilai elastisitas itu sendiri dapat berubah seiring peningkatan pendapatan, maka peneliti harus benarbenar hati-hati dan terlatih untuk membuat proyeksi dengan hanya mengandalkan koefisien elastisitas.

Elastisitas endapatan Bila Y adalah pendapatan maka definsi elastisitas pendapatan pada suatu titik adalah: E y = Y Y = Y Y

Elastisitas endapatan Dalam banyak kasus, nilai koefisien pendapatan adalah positif. Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa pendapatan meningkatkan konsumsi berbagai jenis produk, demikian pula sebaliknya. Hanya ada sedikit komoditi yang memiliki nilai elastisitas pendapatan negatif. Dan karena elastisitas pendapatan seringkali digunakan untuk memproyeksikan permintaan komoditi spesifik, sementara nilai elastisitas itu sendiri dapat berubah seiring peningkatan pendapatan, maka peneliti harus benar-benar hati-hati dan terlatih untuk membuat proyeksi dengan hanya mengandalkan koefisien elastisitas. Dalam analisis empirik, elastisitas pendapatan adakalanya diestimasikan dari observasi pengeluaran konsumen (pendekatan pengeluaran bukan pendekatan kuantitas fisik maupun pendapatan). engeluaran untuk komoditi tertentu dapat diturunkan dari fungsi pengeluaran total. Sebagaimana telah diuraikan di atas elastisitas menunjukkan persentase respon pengeluaran individual terhadap satu persen perubahan pengeluaran total. engeluaran individual dalam hal ini dapat diturunkan dari fungsi pendapatan rumahtangga.

Elastisitas endapatan Koefisien elastisitas yang mengukur derajat responsivitas pengeluaran atas perubahan pendapatan diistilahkan sebagai elastisitas pengeluaran. Elastisitas ini umumnya lebih besar dari nilai elastisitas yang diperoleh dari perhitungan kuantitas fisik. engeluaran biasanya lebih responsif terhadap pendapatan daripada perubahan kuantitas. Hal ini masuk akan mengingat konsumen dengan pendapatan yang lebih tinggi cenderung membeli barang-barang yang lebih berkualitas dan dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi menurut Klein (1962) respon perubahan pengeluaran terhadap perubahan pendapatan mencakup efek kualitas dan kuantitas.

Elastisitas Silang Elastisitas harga silang merupakan ukuran seberapa besar kuantitas pembelian komoditi tertentu merespon perubahan harga komoditi lain. Elastisitas silang komoditi i terhadap komoditi j didefinisikan sebagai berikut: = = i j j i ij E j j i i

Elastisitas Silang Ada tiga jenis hubungan elastisitas silang antar komoditi yaitu substitusi, komplemen dan netral atau independen. Efek substitusi positif untuk komoditi-komoditi yang dapat bersubstitusi satu sama lain; sehingga harga komoditi j dan kuantitas i bergerak searah. Bila harga j meningkat, maka konsumen cenderung mensubstitusikannya dengan i yang lebih murah. Bila harga j turun, konsumen akan mengganti konsumsinya dengan jenis barang yang lebih murah. Efek substitusi negatif untuk komoditi komplementer. Harga komoditi j dan kuantitas komoditi i bergerak berlawanan arah. Sementara itu efek substitusi bernilai nol untuk komoditi-komoditi yang independen satu sama lain. Independen dalam hal ini berarti tidak terjadi hubungan substitusi maupun komplementer antar kedua komoditi.

Elastisitas Silang Berdasarkan efek substitusi di atas komoditi substitusi dianggap memiliki elastisitas harga silang positif; komoditi komplementer memiliki elastisitas harga silang negatif; dan komoditi netral memiliki elastisitas harga silang nol. Namun ditinjau secara matematis hal ini tidak selalu benar, sebab selain efek substitusi perubahan harga menyebabkan terjadinya efek pendapatan. Efek pendapatan komditi i biasanya tetapi tidak selalu memiliki nilai elastisitas silang negatif. enurunan harga akan meningkatkan pendapatan riil dan oleh karenanya cenderung meningkatkan kuantitas pembelian. Sebaliknya peningkatan harga akan menurunkan pendapatan riil sehingga cenderung mengurangi kuantitas pembelian. Efek pendapatan mungkin saja lebih besar daripada efek substitusi sehingga menyebabkan reduksi net permintaan komoditi i pada saat harga komoditi j meningkat. Konsumen lazimnya akan mensubstitusikan j dengan i bila harga j meningkat, tetapi peningkatan harga j sama artinya dengan pengurangan pendapatan riil dan hal ini memberikan pengaruh yang sebaliknya terhadap konsumsi baik untuk barang i maupun j. Jadi efek pendapatan terhadap konsumsi komoditi i bernilai negatif sementara efek substitusi positif. Bila efek pendapatan lebih besar dari efek substitusi maka meskipun kedua komoditi bersifat substitusi pembelian i dapat berkurang dengan meningkatnya harga j.

Elastisitas Silang Efek pendapatan cenderung menguatkan efek substitusi untuk jenis komoditi komplementer. Interpretasi elastisitas harga silang semakin rumit sebab efek pendapatan ternyata tidak selalu berhubungan terbalik dengan harga. Sebagaimana telah diketahui, komoditi inferior memiliki efek pendapatan negatif. Selanjutnya efek pendapatan tergantung dari ukuran pengeluran atas suatu komoditi terhadap pengeluaran total relatif. Biasanya pengeluaran untuk sebuah komoditi hanya merupakan sebagian kecil dari pengeluaran total.