ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan analisis kebutuhan tenaga kerja. Hasil-hasil dari penelitian

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Services Officer di Hotel Resort Seminyak,

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Services Officer di Hotel Resort Seminyak, The

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

KARAKTERISTIK, MOTIVASI, DAN PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP JASA PELAYANAN SHUTTLE BUS DI DAERAH UBUD, GIANYAR

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Relations di Hard Rock Hotel Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan produk dari tahun 2004 sampai tahun 2008 pada Dini Bali Silver di

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA RESERVASI TERHADAP PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA CV. CAN TOUR & TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA PT. MERRYS TOUR AND TRAVEL SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. semakin penting karena sangat dibutuhkan. Misalnya, teknologi sistem informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER ,56 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang ditempuh oleh banyak negara di dunia untuk

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN

BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIPLOMA IV PARIWISATA PROGRAM STUDI DENPASAR 2015

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER ,94 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupannya. Salah satu cara untuk memenuhi setiap kebutuhan tersebut dapat

BAB II RUANG LINGKUP USAHA ELECTRA WISATA TOUR & TRAVEL. A. Sejarah Berdirinya Electra Wisata Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM MEMBELI PAKET WISATA DI PT. BALI SUCI TOUR AND TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 59,39

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 56,21

Kuesioner untuk Pelanggan PT Kuwera Jaya Tour and Travel. 1. Latar belakang pendidikan Anda adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA JASA PERJALANAN WISATA

PT. BALI PESONA WISATA Jl By Pass Ngurah Rai No. 66A Sanur, Bali Indonesia Phone: Fax:

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan di Indonesia. Hal ini

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,30 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2 (dua) kata yaitu Pari yang artinya keliling, sempurna, lengkap, banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015 SEBESAR 67,11 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

DAFTAR ISI Halaman. BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian xviii

A. Latar Belakang Penelitian

Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 62,29 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2008 MENCAPAI 59,34 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 57,13

: Rekan Katarda Tour & Travel : Penawaran Paket Perjalanan Wisata. Salam Pariwisata,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,79 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER ,34 PERSEN

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

Transkripsi:

Jurnal IPTA ISSN : 8-86 Vol. 4 No. 1, 016 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI Mardi Ulises Simanjuntak I Made Kusuma Negara Email : mardiulises@gmail.com PS. S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pari UNUD ABSTRAK Sehubungan dengan penurunan jumlah wan yang menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali maka berakibat pada Pemutusan Hubungan (PHK) pada beberapa karyawan. Hal ini menyebabkan kelebihan beban kerja pada karyawan di perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis lebih lanjut mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut, khususnya pada divisi operasional. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, yang diperoleh dari sumber data, baik primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan informan pangkal dan informan kunci. Sementara untuk teknik penentuan sampel adalah berupa penentuan populasi, yaitu seluruh karyawan divisi operasional. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari analisis beban kerja, analisis kebutuhan tenaga kerja, tingkat absensi tenaga kerja dan perputaran tenaga kerja. Dijelaskan bahwa hasil rata-rata pengamatan beban kerja sesuai dengan SOP menunjukkan bahwa karyawan divisi operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami kekurangan waktu sebanyak menit, sedangkan yang di luar SOP mengalami kekurangan waktu sebanyak 489 menit. Dengan analisis beban kerja, maka jumlah tenaga kerja divisi operasional yang seharusnya dibutuhkan adalah sebanyak 6 orang.sementara persentase absensi karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 014 adalah 0,7% per bulan dan persentase perputaran tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 014 adalah 0, karena tidak ada perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun tersebut. Maka tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan oleh divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 6 orang. Jumlah karyawan saat ini adalah orang, sehingga PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang. Saran yang dapat diberikan, sebaiknya PT. Asialink Holidays Sanur, Bali segera melakukan perekrutan karyawan agar dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja dalam perusahaan. Dengan terpenuhinya kekurangan tenaga kerja, maka beban kerja pun dapat dilaksanakan secara optimal. Kata Kunci : Analisis Kebutuhan Tenaga, Operasional, Biro Perjalanan Wisata. LATAR BELAKANG Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pari dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi obyek (Sakti, 014). Dengan adanya pari yang selalu dibangun dan dikembangkan, maka pembangunan industri pari pun turut bersaing demi mendukung kegiatan pari. Industri pari merupakan kumpulan usaha pari yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wan dalam penyelenggaraan pari. Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas dikatakan bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan keparian merupakan usaha yang bersifat komersial. Salah satu perusahaan yang termasuk industri pari yaitu travel agent atau biro perjalanan. Penyedia jasa layanan ini

Jurnal IPTA ISSN : 8-86 Vol. 4 No. 1, 016 merupakan badan usaha yang memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, tentu tidak dapat lepas dari adanya sumber daya manusia yang berkualitas, dengan adanya pelatihan atau latar belakang pendidikan yang sesuai. Oleh karena itu perusahaan harus menemukan, mempekerjakan, memotivasi, melatih, dan mengembangkan tenaga kerja yang dikehendaki perusahaan, serta mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas. Berikut adalah Tabel jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri pari di Provinsi Bali dalam kurun waktu lima tahun : Tabel 1 Jumlah Tenaga yang Terserap pada Industri Pari di Provinsi Bali Periode 011-015 No 1 4 Jenis Usaha Akomodasi Hotel Berbintang Hotel non- Bintang Pondok Wisata Jasa Boga/ Restaurant Jasa Angkutan & Transportasi Biro Perjalanan Total Pertumbuhan Tahun 011 01 01 014 015 9.817 9.966 9.967 0.05 0.97 18.41 18.486 18.560 18.768 18.890 1.980 1.988 1.998.10.41 4.945 5.069 5.170 5.87 5.417 4.1 4.40 4.6 4.856 4.99 9.414 9.461 10.075 10.11 10.1 88.78 89.90 90.414 91.78 9.050 0,68 % 0,14 % 0,95 % 0,84 % Sumber : Dinas Tenaga Provinsi Bali, 015 Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa pada setiap tahunnya jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri pari di Provinsi Bali mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam upaya pengembangan industri pari di Provinsi Bali. Industri pari di Bali yang dimaksud adalah PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, yaitu penyedia layanan jasa akomodasi, transportasi dan paket. PT. Asialink Holidays Sanur, Bali menjalin kerja sama dengan beberapa travel agent di Belanda. Namun, pada tahun 014 yang lalu, salah satu dari travel agent besar yang bekerjasama dengan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami collapse hingga akhirnya bangkrut. Hal ini sangat berdampak pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, mengingat kerja sama yang dilakukan antara kedua pihak tersebut menyangkut jumlah wan mancanegara (Eropa) yang akan melakukan perjalanan ke Bali. Sehingga dengan kondisi tersebut, maka jumlah wan mancanegara khususnya Eropa yang seharusnya menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali menjadi berkurang, seperti yang dipaparkan pada Tabel : Tabel Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Menggunakan Jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Tahun 010-015 Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%) 010 11.481-011 10.67-7,04 01 9.78-8,4 01 8.8-14,1 014 8.015-4,7 015 8.51-6, Rata-Rata Pertumbuhan -8,05 Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, 015 Pada Tabel tersebut sangat jelas dipaparkan bahwa jumlah wan mancanegara yang menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal inipun menjadi kondisi terburuk yang terjadi pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sehingga perusahaan terpaksa melakukan kebijakan Pemutusan Hubungan (PHK) kepada beberapa karyawan. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi kinerja beberapa karyawan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, sehingga ada beberapa karyawan juga yang mengajukan pengunduran diri dalam masa kerjanya mengingat kondisi perusahaan yang semakin menurun. Jumlah karyawan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali saat ini adalah sebanyak 15 orang, yang terbagi atas dua departemen yaitu Finance & Accounting Departement serta Tour Departement, dimana dalam Tour Department tersebut terdiri atas tiga divisi, yaitu divisi operasional, divisi reservasi, dan divisi produk. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis lebih lanjut mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Dengan menunjuk pada salah satu departemen yang terdapat di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, yaitu pada Tour Departement yang lebih dikhususkan lagi pada satu divisi yaitu divisi operasional. Hal ini juga dilandasi karena pada

Jurnal IPTA ISSN : 8-86 Vol. 4 No. 1, 016 divisi tersebut mengalami tingkat PHK yang cukup tinggi. Divisi operasional terdiri dari dua orang karyawan tetap. Hal ini sering kali menimbulkan beberapa kendala dalam kesehariannya. Sementara kondisi perusahaan yang saat ini dapat dikatakan sedang dalam masa pemulihan juga menjadi salah satu faktor penting dalam tahapan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja yang dilakukan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali. Sehingga dapat diketahui jumlah tenaga kerja yang seharusnya dipekerjakan sesuai dengan beban kerja yang ada pada perusahaan, demi terwujudnya hasil kerja yang efektif dan efisien. METODE Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, yang diperoleh dari sumber data, baik primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan informan pangkal dan informan kunci. Sementara untuk teknik penentuan sampel adalah berupa penentuan populasi, yaitu seluruh karyawan divisi operasional di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali yaitu sebanyak orang. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari analisis beban kerja, yang terdiri atas pengamatan beban kerja karyawan divisi operasional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan beban kerja karyawan divisi operasional di luar SOP. Sementara dalam melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja, perlu dilakukan juga perhitungan terhadap tingkat absensi tenaga kerja serta perputaran tenaga kerja. HASIL Observasi Diawali dengan melakukan pengamatan terhadap beban kerja sesuai SOP dan di luar SOP yang disajikan pada tabel berikut : Tabel Hasil Rata-Rata Pengamatan Beban Karyawan Divisi Operasional Sesuai SOP pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Aktivitas Volume yang Diperlukan Total Alokasi Waktu Waktu Lingkaran : Melakukan absensi 1 Membuka sistem (log in Travel-E) Memeriksa permintaan pemesanan dari tour operator yang sudah 0 60 disetujui oleh karyawan reservasi Memeriksa dan membalas email 0 5 150 Memeriksa kegiatan harian 4 0 10 Menandatangani voucher dan memeriksa semua pesanan (melakukan 6 0 180 konfirmasi) untuk hotel, restoran, dan supplier yang lain Membuat laporan mingguan kepada 1 0 0 General Manager Memasukkan data penilaian (kuesioner) dari wan 1 10 10 terhadap pemandu Mencetak jadwal perjalanan paket 1 5 5 Menerima telepon yang masuk 40 10 Membuat jadwal untuk mengunjungi hotel, restoran, atau supplier lainnya 1 60 60 untuk memastikan kontrak kerja yang masih berlaku Menutup sistem (log out Travel-E) Waktu Bukan Lingkaran : Mempersiapkan perlengkapan kerja 5 10 Menghidupkan computer 1 5 5 Waktu Kelelahan : Menghilangkan rasa dahaga 5 15 Waktu Pribadi : Pergi ke toilet 5 5 5 Total Waktu yang Dibutuhkan 904 Istirahat 60 Total Keseluruhan 964 Sumber : Hasil Pengamatan, 015. Berdasarkan Tabel, dapat diperoleh hasil keseluruhan waktu yang diperlukan karyawan divisi operasional untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu hari, yaitu : Waktu Lingkaran : 849 menit Waktu Bukan Lingkaran : 15 menit Waktu Kelelahan : 15 menit

Jurnal IPTA ISSN : 8-86 Vol. 4 No. 1, 016 Waktu Pribadi : 5 menit Total : 904 menit Berikut pada Tabel 4 diuraikan hasil ratarata dari pengamatan beban kerja karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali di luar Standar Operasional Prosedur (SOP) atau berdasarkan dengan kondisi yang dialami sehari-hari : Tabel 4 Hasil Rata-Rata Pengamatan Beban Karyawan Divisi Operasional di Luar SOP pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Aktivitas Volume yang Diperlukan Total Alokasi Waktu Waktu Lingkaran : Melakukan absensi 1 Membuka sistem (log in Travel-E) Memeriksa permintaan pemesanan dari tour operator yang sudah 60 180 disetujui oleh karyawan reservasi Memeriksa dan membalas email 0 7 10 Memeriksa kegiatan harian 0 90 Menandatangani voucher dan memeriksa semua pesanan (melakukan 5 0 100 konfirmasi) untuk hotel, restoran, dan supplier yang lain Membuat laporan mingguan kepada 1 60 60 General Manager Memasukkan data penilaian (kuesioner) dari wan 1 10 10 terhadap pemandu Mencetak jadwal perjalanan paket 1 10 10 Menerima telepon yang masuk 50 100 Membuat jadwal untuk mengunjungi hotel, restoran, atau supplier lainnya 1 60 60 untuk memastikan kontrak kerja yang masih berlaku Menutup sistem (log out Travel-E) Waktu Bukan Lingkaran : Mempersiapkan perlengkapan kerja 5 10 Menghidupkan computer 1 5 5 Waktu Kelelahan : Menghilangkan rasa 5 1 5 + dahaga Waktu Pribadi : Pergi ke toilet 5 15 Total Waktu yang Dibutuhkan 969 Istirahat 60 Total Keseluruhan 109 Sumber : Hasil Pengamatan, 015. Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat diperoleh hasil keseluruhan waktu yang diperlukan karyawan divisi operasional untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu hari, yaitu : Waktu Lingkaran : 94 menit Waktu Bukan Lingkaran : 15 menit Waktu Kelelahan : 5 menit Waktu Pribadi : 15 menit Total : 969 menit Perhitungan Analisis Beban Periode yang digunakan adalah tahun 014, yang terdiri atas 65 hari. Sementara setiap karyawan divisi operasional bekerja sebanyak lima hari dalam satu minggu. Sehingga dapat dihitung jumlah hari kerja karyawan yang sebenarnya sebagai berikut : Jumlah hari : 65 hari Hari libur : 96 hari Hari libur nasional : 15 hari Cuti dalam setahun : 1 hari Jumlah hari kerja sebenarnya : 4 hari Sehingga dapat diuraikan dalam perhitungan sebagai berikut : 1) Menentukan jumlah tenaga kerja sesuai dengan SOP Total Man Hours x 904 x 65 659.90 Man Hours Per Unit 8 x 60 x 4 116.160 Jadi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada divisi operasional adalah sebagai berikut : Total Man Hours WLA x 1 orang Man Hours per Unit 659.90 116.160 5,68 6 (dibulatkan menjadi 6) ) Menentukan jumlah tenaga kerja sesuai dengan beban kerja (di luar SOP) Total Man Hours x 969 x 65 707.70 +

Jurnal IPTA Vol. 4 No. 1, 016 ISSN : 8-86 Man Hours Per Unit 8 x 60 x 4 116.160 Jadi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada divisi operasional adalah sebagai berikut : π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘€π‘Žπ‘› π»π‘œπ‘’π‘Ÿπ‘  π‘ŠπΏπ΄ π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘€π‘Žπ‘› π»π‘œπ‘’π‘Ÿπ‘  π‘π‘’π‘Ÿ π‘ˆπ‘›π‘–π‘‘ 70.70 116.160 6,08 6 (dibulatkan menjadi 6) Perhitungan Analisis Kebutuhan Tenaga Berikut pada Tabel 5 disajikan jumlah kehadiran dan ketidakhadiran karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali periode Januari-Desember 014 : Tabel 5 Jumlah Absensi Karyawan Divisi Operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Periode Januari Desember 014 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL Hari Tenaga 0 1 1 1 0 60 Jumlah Hari 40 4 4 46 4 46 40 46 50 Hadir (Hari) 4 8 9 41 8 40 6 9 9 4 8 4 475 Tidak Hadir (Hari) 6 10 5 4 45 Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Tahun 014 Berdasarkan data pada Tabel 4.4 maka dapat dihitung tingkat absensi karyawan pada divisi operasional dengan menggunakan cara sebagai berikut : % 𝐴𝑏𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖!"#$%&!"#$!"#$%!"#$!"#$%&!"#$!"#$"%"&!"#"$%&!!"#$!"#$"%"&!"#$%!"#"$%& 45 475+45 x!" x 100% 100% x 100%!"# 8,65% per tahun 0,7% per bulan Sementara pada tingkat perputaran tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali dapat dipaparkan pada Tabel 6 berikut : Tabel 6 Tingkat Perputaran Tenaga Divisi Operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Periode Januari-Desember 014 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Tenaga 4 Masuk Keluar - - Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, 015 Sehingga persentase tingkat perputaran tenaga kerja dapat dihitung sebagai berikut : % Perputaran Tenaga!"#$%&!"#$%&'(%&!"#$"%"&!"#"!!"#"!"#$"%"&!"#$!"#$%&"! x!"!" x 100% 100 0% Sesuai dengan perhitungan tersebut, maka jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan untuk divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur Bali, yaitu : WFA WLA + (%Absensi x WLA + %Perputaran Tenaga x WLA) 6 + (0,7% x 6 + 0% x 6) 6 + (0,04 + 0) 6,04 6 (dibulatkan menjadi 6) PEMBAHASAN Analisis Beban (Work Load Analysis) Sesuai dengan pendapat Winaya (1994) bahwa analisis beban kerja adalah suatu analisis untuk mengetahui tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau produksi dalam periode tertentu. maka hasil pengamatan yang tersaji pada Tabel dapat terlihat bahwa waktu kerja yang sebenarnya diperlukan adalah 904 menit di luar waktu istirahat (60 menit). Sedangkan waktu efektif bekerja yang tersedia dalam satu hari kerja adalah 8 jam atau 480 menit, maka setiap harinya karyawan pada divisi operasional mengalami kekurangan waktu sebanyak menit. Sementara pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa waktu kerja yang sebenarnya diperlukan adalah 969 menit di luar waktu

Jurnal IPTA ISSN : 8-86 Vol. 4 No. 1, 016 istirahat (60 menit). Sementara waktu efektif bekerja yang tersedia dalam satu hari kerja adalah 8 jam atau 480 menit, maka setiap harinya karyawan divisi operasional mengalami kekurangan waktu sebanyak 489 menit. Dalam pendapatnya, Ardana., dkk. (001) juga menyatakan bahwa analisis beban kerja adalah penentuan jumlah tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu atau penentuan jumlah jam kerja orang (man hours) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu dalam periode waktu tertentu, berdasarkan pada pengamatan beban kerja sesuai SOP dan di luar SOP. Sesuai dengan perhitungan analisis beban kerja dan berdasarkan pada Tabel dan Tabel 4, maka jumlah tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali yang seharusnya dibutuhkan adalah sebanyak 6 orang. Analisis Kebutuhan Tenaga (Work Force Analysis) Dalam pendapat Ardana, dkk (001), analisis kebutuhan tenaga kerja adalah menghitung banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan beban kerja produksi, sehingga akan diperoleh jumlah tenaga kerja yang sesuai untuk menyelesaikan beban produksi yang ditetapkan. Adapun analisis tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh persentase absensi dan persentase perputaran tenaga kerja. Sesuai dengan hasil perhitungan di atas, menyatakan bahwa persentase absensi karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah 8,65% per tahun atau 0,7% per bulan. Sementara berdasarkan Tabel 6 di atas tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali dalam setahun tidak mengalami perputaran tenaga kerja (0), sehingga persentase perputaran tenaga kerjanya 0%. Dengan mengacu pada analisis beban kerja dan analisis kebutuhan tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, maka didapatkan hasil perhitungan bahwa jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan adalah sebanyak 6 orang. Jumlah tenaga kerja divisi operasional saat ini adalah sebanyak orang, sehingga PT. Asialink Holidays Sanur, Bali membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang untuk dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dari perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil rata-rata pengamatan beban kerja sesuai dengan SOP menunjukkan bahwa karyawan divisi operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami kekurangan waktu sebanyak menit, sedangkan hasil ratarata pengamatan beban kerja karyawan di luar SOP menunjukkan bahwa karyawan divisi operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami kekurangan waktu sebanyak 489 menit. Hal tersebut terjadi karena beban kerja yang terlalu banyak, sementara tenaga kerja yang tersedia kurang. Oleh karena itu, sesuai perhitungan dengan analisis beban kerja, maka jumlah tenaga kerja divisi operasional yang seharusnya dibutuhkan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 6 orang. ) Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa persentase 55absensi karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 014 adalah 0,7% per bulan. Sementara persentase perputaran tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 014 adalah 0, karena tidak ada perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun tersebut. Dengan mengacu pada kedua hasil perhitungan tersebut dan analisis beban kerja yang juga telah dilakukan, maka tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan oleh divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 6 orang. Jumlah karyawan saat ini adalah orang, sehingga PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, khususnya pada divisi operasional, membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang.

Jurnal IPTA ISSN : 8-86 Vol. 4 No. 1, 016 Saran Adapun saran terkait kebutuhan tenaga kerja yang dapat diberikan kepada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah : Sebaiknya PT. Asialink Holidays Sanur, Bali segera melakukan perekrutan karyawan agar dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja dalam perusahaan. Dengan terpenuhinya kekurangan tenaga kerja, maka beban kerja pun dapat dilaksanakan secara optimal. Hal ini juga bertujuan agar PT. Asialink Holidays Sanur, Bali semakin cepat melalui masa pemulihannya dan kembali mencapai target yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Ardana, dkk. 001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar : Universitas Udayana. Sakti, Zipora Rolentina. 014. Peran Masyarakat Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Nusa di Desa Sidan, Kabupaten Gianyar, Bali. Skripsi. Denpasar : Universitas Udayana. Winaya, Kuna. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia (Lanjutan), Edisi III Denpasar : Universitas Udayana.