PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Keuangan Konsolidasi 30 Juni 2010 dan 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016


PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

Ronny Kusuma Moentoro Rudy Kurniawan Leonardi

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

JUMLAH ASET LANCAR

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk


PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Surya Toto Indonesia Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

JUMLAH AKTIVA

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

YAYASAN TIFA LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER

PT KABELINDO MURNI Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan

Transkripsi:

Laporan Keuangan Konsolidasi Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) Daftar Isi Halaman Neraca Konsolidasi...... 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi. 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi... 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi... 6-21 ***************************

NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) Catatan AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,3,18 47.140.564 81.417.328 Investasi jangka pendek - 500.000 Piutang Usaha 2d,4 Pihak hubungan istimewa 2e,18 1.686.410 4.300.953 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.423.635 pada tahun 2010 dan 2009 215.549.346 171.439.626 Lain-lain Pihak ketiga 12.097.343 4.062.506 Pajak dibayar dimuka 1.704.017 2.082.830 Biaya dibayar dimuka 2f 8.217.497 4.314.065 Uang muka 5 31.286.579 16.621.728 Jumlah Aktiva Lancar 317.681.756 284.739.036 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan - bersih 2n 10.290.902 9.812.799 Aset tetap - bersih 2g,6 22.157.540 21.649.619 Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva bersih Anak perusahaan 2j,7 1.505.009 1.684.305 Aktiva lain-lain 8 6.340.384 7.408.695 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 40.293.835 40.555.418 JUMLAH AKTIVA 357.975.591 325.294.454 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Maret 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha - pihak ketiga 9 155.773.703 115.115.038 Lain-lain - pihak ketiga 10 27.415.982 44.833.456 Biaya masih harus dibayar 9.052.002 1.712.942 Hutang pajak 2n,11 1.696.792 1.901.879 Pendapatan diterima dimuka 2k,12 14.414.994 26.320.279 Hutang sewa guna usaha yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2i 52.389 222.294 Jumlah Kewajiban Lancar 208.405.862 190.105.888 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2p 29.145.806 26.653.550 Kewajiban pajak tangguhan 40.548 - Hutang sewa guna usaha - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2i 796.439 - Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 29.982.793 26.653.550 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 38.660 38.717 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.900.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 570.000.000 saham 13 57.000.000 57.000.000 Agio saham 770.460 770.460 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan 2b 7.556.987 7.556.987 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 14 616.594 519.009 Belum ditentukan penggunaannya 53.604.235 42.649.843 Jumlah Ekuitas 119.548.276 108.496.299 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 357.975.591 325.294.454 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) Catatan PENDAPATAN BERSIH 2l,15 455.584.479 416.689.153 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,16 437.058.488 398.011.033 LABA KOTOR 18.525.991 18.678.120 BEBAN USAHA 17 Penjualan 2l 727.762 702.122 Umum dan administrasi 2l 21.953.016 17.903.085 Jumlah Beban Usaha 22.680.778 18.605.207 LABA (RUGI) USAHA (4.154.787) 72.913 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 116.101 736.470 Laba penjualan aktiva tetap 2g 45.365 63.552 Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2m (968.512) 447.263 Lain-lain - bersih 1.084.465 (86.742) Penghasilan Lain-lain - Bersih 277.419 1.160.543 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (3.877.368) 1.233.456 BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN 2n Pajak kini - 366.357 Pajak tangguhan - (99.882) Beban Pajak Penghasilan - Bersih - 266.475 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (3.877.368) 966.981 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (183) (38) LABA BERSIH (3.877.551) 966.943 Rugi bersih per saham dasar 2q (6,80) 1,70 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) Selisih Transaksi Saldo Laba Perubahan Ekuitas Telah Belum Modal Agio Anak Ditentukan Ditentukan Jumlah Saham Saham Perusahaan Penggunaanya Penggunaanya Ekuitas Saldo, 1 Januari 2009 57.000.000 770.460 7.556.987 519.009 41.682.900 107.529.356 Laba bersih periode berjalan - - - - 966.943 966.943 Saldo, 31 Maret 2009 57.000.000 770.460 7.556.987 519.009 42.649.843 108.496.299 Saldo, 1 Januari 2010 57.000.000 770.460 7.556.987 570.124 57.528.256 123.425.827 Pembentukan cadangan 46.470 (46.470) - umum Laba bersih periode berjalan - - - - (3.877.551) (3.877.551 ) Saldo, 31 Maret 2010 57.000.000 770.460 7.556.987 616.594 53.604.235 119.548.276 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Tidak Diaudit) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari penjualan jasa 423.680.319 381.113.705 Penerimaan dari (pembayaran untuk) jasa lainnya (12.097.342) 10.362.158 Pembayaran beban pokok penjualan (438.336.857) (408.253.947) Pembayaran beban usaha (15.808.163) (18.163.044) Pembayaran beban pajak - (2.954.789) Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (42.562.043) (37.895.917) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap 45.365 63.552 Perolehan aktiva tetap 6 (329.938) (391.937) Investasi jangka pendek - 12.500.000 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (284.573) 12.171.615 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang sewa guna usaha (365.050) (27.163) Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (365.050) (27.163) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (43.211.666) (25.751.465) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 90.352.230 107.168.793 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 47.140.564 81.417.328 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk ( Perusahaan ) didirikan berdasarkan akta yang dibuat dihadapan notaris Lody Herlianto, S.H., notaris pengganti John Leonard Waworuntu, S.H., No. 21 tanggal 10 Mei 1972. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/405/16 tanggal 22 November 1974. Berdasarkan akta notaris John Leonard Waworuntu, S.H., No. 81 tanggal 25 Maret 1976 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/197/7 tanggal 9 April 1976, nama Perusahaan diubah dari PT. China Travel Service menjadi PT Anta Express Tour & Travel Service. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, Msi, No. 8 tanggal 1 Juli 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar sesuai dengan Undang-undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-72939.AH.01.02 tertanggal 13 Oktober 2008. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan meliputi jasa pelayanan dalam bidang pariwisata antara lain penjualan tiket pesawat, penjualan voucher hotel, menyelenggarakan tur baik domestik maupun internasional, pengurusan dokumen perjalanan, penyelenggaraan perjalanan insentif, serta jasa penyelenggaraan konferensi, pameran dan lainlain. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Hayam Wuruk No. 88 dengan 5 cabang yang berlokasi di Jakarta, 1 cabang masing-masing terdapat di Cikarang, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1971. Perusahaan merupakan agen dari IATA (International Air Transport Association) dan anggota beberapa asosiasi perusahaan wisata dari ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies). b. Transaksi Permodalan Perusahaan Pada tanggal 28 Desember 2001, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No.S-4070/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 80.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 125 per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 16 Januari 2004, Perusahaan telah menghapus pencatatan saham dari Bursa Efek Surabaya. c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan. Persentase Kepemilikan Tempat Mulai Tahun Anak perusahaan Kegiatan Pokok Kedudukan Beroperasi Pendirian Pemilikan langsung PT Vayatour Biro perjalanan wisata Jakarta 1965 1965 99,99 99,99 PT Vaya Micetama Servindo Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran Jakarta 1994 1993 0,80 0,80 PT Vaya Transport Transportasi/angkutan wisata Denpasar 1995 1993 0,09 0,09 Pemilikan tidak langsung PT Vaya Micetama Servindo Jasa konvensi, perjalanan insentif Jakarta 1994 1993 99,20 99,20 dan pameran PT Vaya Transport Transportasi/angkutan wisata Denpasar 1995 1993 99,91 99,91 6

1. UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2010, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat No. 316 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi Chairal Tanjung - Komisaris Utama Raymond Rianto Setokusumo - Direktur Utama Rustiyan Oen - Komisaris Ratih Prabandari - Direktur Prastowo - Komisaris Independen Muslimin - Direktur Pada tanggal 31 Maret 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta No. 148 tanggal 20 Oktober 2008 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi Chairal Tanjung - Komisaris Utama Henry C. Suryanaga - Direktur Utama Rustiyan Oen - Komisaris Ratih Prabandari - Direktur Prastowo - Komisaris Independen Muslimin - Direktur Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Prastowo Prastowo Anggota Adang Isnandar Ali Gunawan Anggota Deisy Adang Isnandar Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp 872.804 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 1.191 karyawan pada tanggal 31 Maret 2010. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( BAPEPAM-LK ). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan PT Vayatour ( Anak perusahaan ). Seluruh Anak perusahaan dikonsolidasi. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Bagian proporsional pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam akun Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi dalam neraca konsolidasi Selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva bersih dari Anak perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan dicatat sebagai Selisih Transaksi Perubahan ekuitas Anak perusahaan dan dicatat sebagai bagian dalam ekuitas pada neraca konsolidasi. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas dalam bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan definisi dalam PSAK No. 7 tentang Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. g. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007), Aset Tetap yang menggantikan PSAK No.16 (1994), Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No.17 (1994), Akuntansi Penyusutan, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Tetap (lanjutan) Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat ( carrying amount ) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut : Tahun Bangunan 20 Peralatan kantor 4-5 Kendaraan 4-5 Tanah dicatat sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. h. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan kemungkinan terjadinya penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan. i. Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dapat dikapitalisasi (capital lease) jika memenuhi semua kriteria untuk dikapitalisasi. Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), Sewa menggantikan PSAK No. 30 (1990) Akuntansi Sewa Guna Usaha. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Sewa (lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), untuk sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan dengan metode garis lurus selama jangka waktu umur manfaat aset sewaan. j. Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva bersih Anak perusahaan Aktiva ini merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih Anak perusahaan yang diakuisisi, dicatat dengan metode pembelian dan diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun. k. Pendapatan diterima di muka Pendapatan diterima di muka merupakan akun untuk mencatat penerimaan uang muka dari pelanggan atas penjualan jasa yang belum direalisasi, dan diakui sebagai pendapatan apabila jasa/penjualan tersebut telah direalisasi atau setelah perjalanan wisata/tur tersebut telah berjalan. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penjualan jasa di counter penjualan, sedangkan pendapatan dari penyelenggaraan paket wisata diakui pada saat perjalanan wisata dilakukan. Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis). m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal neraca konsolidasi. Laba atau rugi kurs yang terjadi dari transaksi penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: 1 Euro Eropa (EUR) 12.225 15.327 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9.070 11.575 1 Dolar Singapura (SGD) 6.487 7.617 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1.168 1.494 1 Dolar Australia (AUD) 8.323 7.949 1 Yen Jepang (JPY) 98 118 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Pajak Penghasilan Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan aktiva dan kewajiban menurut komersial dan pajak pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh manfaat pajak tersebut besar kemungkinan dapat direalisasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang perpajakan) yang telah berlaku secara efektif atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan. o. Pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut: (i) Segmen usaha (primer). Berdasarkan jenis kegiatan penjualan, yang diklasifikasikan ke dalam tiket, tur, hotel dan dokumen. (ii) Segmen geografis (sekunder). Berdasarkan lokasi penjualan, yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Papua. p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan menerapkan kewajiban atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 ( Undangundang ). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut diakui secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada hutang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan. q. Laba bersih per saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 570.000.000 saham. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen menentukan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam penentuan estimasi, realisasi yang dilaporkan di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Rupiah 1.801.411 1.968.987 Dolar Amerika Serikat 4.422.916 5.270.524 Mata uang asing lainnya 709.662 556.806 Sub jumlah 6.933.989 7.796.317 Bank Rupiah Pihak ketiga Citibank N.A. 1.626.578 7.393.279 PT Bank Central Asia Tbk 3.359.490 6.681.047 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.911.207 5.264.279 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.100.223 4.735.355 PT Bank Lippo Tbk 134.881 1.502.269 PT Bank CIMB Niaga Tbk 855.135 1.002.714 PT Bank DBS Indonesia 1.537.534 970.609 The Royal Bank of Scotland - 71.426 Lain-lain 1.885.430 993.401 14.410.478 28.614.379 Pihak hubungan istimewa PT Bank Mega Tbk 3.606.888 4.657.247 Sub jumlah 18.017.366 33.271.626 Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Lippo Tbk (USD 8.669 pada tahun 2010 dan USD 429.319 pada tahun 2009) 78.629 4.969.370 Citibank N.A. (USD 573.355 pada tahun 2010 dan USD 408.562 pada tahun 2009) 5.200.334 4.729.103 12

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 185.505 pada tahun 2010 dan USD 379.050 pada tahun 2009) 1.682.529 4.387.508 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (USD 24.597 pada tahun 2010 dan USD 155.570 pada tahun 2009) 223.096 1.800.720 PT Bank International Indonesia Tbk (USD 168.652 pada tahun 2010 dan USD 118.039 pada tahun 2009) 1.529.676 1.366.305 PT Bank Panin Tbk (USD 55.395 pada tahun 2010 dan USD 175.716 pada tahun 2009) 502.432 2.033.916 Lain-lain 3.082.559 2.272.173 12.299.255 21.559.095 Pihak hubungan istimewa PT Bank Mega Tbk (USD 130.503 pada tahun 2010 dan USD 11.373 pada tahun 2009) 1.183.660 131.642 Sub jumlah 13.482.915 21.690.737 Deposito Berjangka Rupiah PT Bank MegaTbk 5.000.000 15.555.000 PT Bank Negara Indonesia, Tbk 2.307.700 - PT Bank Lippo Tbk - 2.300.000 PT Bank DBS Indonesia - 3.257.078 Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 154.200 pada tahun 2010 USD130.600 pada tahun 2009) 1.398.594 1.511.091 PT Bank DBS Indonesia (USD 331.041 pada tahun 2009) - 3.831.796 Sub jumlah 8.706.294 26.454.965 Jumlah kas dan setara kas 47.140.564 81.417.328 13

4. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang dagang atas penjualan yang timbul dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan, sebagai berikut: a. Berdasarkan kegiatan usaha Tiket 173.610.628 155.823.395 Tur 30.360.564 11.621.436 Hotel 14.636.757 10.551.941 Dokumen 2.051.442 1.167.442 220.659.391 179.164.214 Penyisihan piutang ragu-ragu (3.423.635) (3.423.635) Jumlah 217.235.756 175.740.579 b. Berdasarkan jenis piutang: Pihak hubungan istimewa (Catatan 19) 1.686.410 4.300.953 Pihak ketiga 215.549.346 171.439.626 Jumlah 217.235.756 175.740.579 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal periode 3.423.635 3.423.635 Penambahan - - Saldo akhir periode 3.423.635 3.423.635 Piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan dalam jumlah tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi (Catatan 20). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. 5. UANG MUKA Saldo uang muka merupakan pembayaran deposit tiket pesawat terbang, deposit hotel (internasional dan domestik), deposit tur dan deposit dokumen. 14

6. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah 6.475.711 - - 6.475.711 Bangunan 14.688.797 - - 14.688.797 Peralatan kantor 19.343.547 132.888 127.370 19.349.065 Kendaraan 10.810.222 197.050 357.749 10.649.523 Jumlah Pemilikan Langsung 51.318.277 329.938 485.119 51.163.096 Sewa Kendaraan 4.363.818 806.375-5.170.193 Jumlah Nilai Tercatat 55.682.095 1.136.313 485.119 56.333.289 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 6.115.847 1.195.129 55.502 7.255.474 Peralatan kantor 14.910.292 94.774 16.246 14.988.820 Kendaraan 9.111.140 211.217 64.800 9.257.557 Jumlah Pemilikan Langsung 30.137.279 1.501.120 136.548 31.501.851 Sewa Kendaraan 2.650.140 68.864 45.106 2.673.898 Jumlah Akumulasi Penyusutan 32.787.419 1.569.984 181.657 34.175.749 Nilai Buku 22.894.676 22.157.540 15

6. ASET TETAP (lanjutan) 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah 6.475.711 - - 6.475.711 Bangunan 14.674.297 - - 14.674.297 Peralatan kantor 16.442.452 189.837-16.632.289 Kendaraan 8.619.079 202.100 150.000 8.671.179 Jumlah Pemilikan Langsung 46.211.539 391.937 150.000 46.453.476 Sewa Kendaraan 5.335.672 - - 5.335.672 Jumlah Nilai Tercatat 51.547.211 391.937 150.000 51.789.148 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 5.414.633 70.143-5.484.776 Peralatan kantor 13.526.069 323.047-13.849.116 Kendaraan 7.510.333 503.375 150.000 7.863.708 Jumlah Pemilikan Langsung 26.451.035 896.565 150.000 27.197.600 Sewa Kendaraan 2.774.684 167.245-2.941.929 Jumlah Akumulasi Penyusutan 29.225.719 1.063.810 150.000 30.139.529 Nilai Buku 22.321.492 21.649.619 Hak atas tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2011 sampai dengan 2034. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2010, aktiva tetap (kecuali hak atas tanah) Perusahaan dan Anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kondisi-kondisi atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan. 7. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN INVESTASI ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Merupakan selisih lebih biaya perolehan investasi pada PT Vayatour atas aktiva bersih Anak perusahaan tersebut, dengan rincian sebagai berikut: Harga perolehan 4.168.395 4.168.395 Akumulasi (2.663.386) (2.484.090) Nilai sisa 1.505.009 1.684.305 16

8. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Jaminan maskapai penerbangan 2.425.836 3.948.674 Renovasi-bersih 1.171.819 1.788.438 Jaminan sewa dan servis 650.602 1.077.603 Lain-lain 2.092.127 593.980 Jumlah 6.340.384 7.408.695 9. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Hutang usaha terdiri dari : Tiket 70.137.809 56.669.090 Tur 64.351.027 40.085.824 Hotel 18.924.253 15.764.836 Dokumen 2.360.614 2.595.288 Jumlah 155.773.703 115.115.038 10. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Hutang lain-lain merupakan hutang refund atas pengembalian tiket dan voucher hotel yang tidak dipergunakan oleh pelanggan. 11. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: Pajak Penghasilan: Pasal 21 280.060 367.435 Pasal 23 33.947 10.723 Pasal 25 387.356 494.927 Pasal 29 298.213 311.843 Pajak Pertambahan Nilai 697.215 716.951 Jumlah 1.696.792 1.901.879 12. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Pendapatan diterima di muka merupakan penerimaan deposit dari pelanggan atas penjualan tiket, voucher hotel dan tur, dengan rincian sebagai berikut: Rupiah 5.900.391 6.815.949 Valuta asing 8.514.603 19.504.330 Jumlah 14.414.994 26.320.279 17

13. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut 2010 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemegang Saham (Jumlah Lembar) Pemilikan Jumlah PT Trans Lifestyle 313.500.000 55,00 % 31.350.000.000 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk 200.762.500 35,22 % 20.076.250.000 Michael Andretti Arsyad 9.074.000 2,00 % 907.400.000 KS AM DF8008 Asset Management 6.363.500 1,12 % 636.350.000 Reksadana IPB Syariah 5.310.000 0,93 % 531.000.000 Masyarakat (masing-masing tidak lebih dari 5%) 34.990.000 5,73 % 3.499.000.000 Jumlah 570.000.000 100,00 % 57.000.000.000 2009 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemegang Saham (Jumlah Lembar) Pemilikan Jumlah PT Trans Lifestyle 313.500.000 55,00 % 31.350.000.000 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk 192.431.500 33,76 % 19.243.150.000 Masyarakat (masing-masing tidak lebih dari 5%) 64.068.500 11,24 % 6.406.850.000 Jumlah 570.000.000 100,00% 57.000.000.000 14. SALDO LABA Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Maret 2010, yang dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat No. 316 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2009 untuk pembentukan cadangan umum sebesar Rp 46.470. 15. PENDAPATAN BERSIH Rincian pendapatan bersih berdasarkan jenis kegiatan penjualan adalah sebagai berikut: Tiket 382.056.882 351.178.354 Tur 41.385.486 37.177.419 Hotel 27.286.172 24.654.362 Dokumen 4.855.939 3.679.018 Jumlah 455.584.479 416.689.153 Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari pendapatan bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. 18

16. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: Tiket 369.508.098 338.467.882 Tur 37.590.414 33.279.894 Hotel 25.545.476 23.006.831 Dokumen 4.414.500 3.256.426 Jumlah 437.058.488 398.011.033 Pembelian bersih yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih adalah kepada BSP IATA masing-masing sebesar Rp. 288.312.460 dan Rp 274.734.691 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. 17. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Beban penjualan : Promosi dan iklan 727.762 702.122 Beban umum dan administrasi : Gaji dan tunjangan 14.867.589 11.845.987 Penyusutan 1.524.878 1.063.810 Sewa gedung 1.079.994 937.330 Paket, pos dan jasa telekomunikasi 892.969 580.360 Transportasi dan perjalanan dinas 726.916 540.014 BBM dan parkir 648.528 503.753 Listrik, air dan gas 615.536 423.425 Rumah tangga kantor keamanan dan kebersihan 219.568 197.640 Fotocopy dan cetakan 357.873 189.549 Perijinan dan jasa profesional 131.696 188.210 Iuran dan keanggotaan 49.686 162.747 Administrasi bank 323.508 144.441 Jamuan dan representasi 211.771 58.158 Asuransi 48.056 46.832 Pemeliharaan 93.097 44.108 Lain-lain 161.351 976.721 Jumlah Beban administrasi dan umum 21.953.016 17.903.085 Jumlah Beban usaha 22.680.778 18.605.207 19

18. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva Konsolidasi (%) Kas dan setara kas 9.790.548 20.343.889 2.73% 6,26% Piutang usaha 1.686.410 4.300.953 0.47% 1,32% Sifat hubungan istimewa merupakan hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama pada: PT Bank Mega Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Trans Kalla Makasar, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Asuransi Jiwa Mega Life, PT Trans Coffee, PT Mega Auto Finance, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Mahagaya dan PT Para Multi Finance. 19. FASILITAS BANK GARANSI Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi (uncommitted bank guarantee facility) dari PT Bank DBS Indonesia, dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas Perusahaan dan Anak perusahaan USD 8.500.000 USD 8.500.000 IDR 30.000.00.000 IDR 30.000.000.000 Berdasarkan Akta perubahan dan penegasan kembali perjanjian fasilitas perbankan Nomor 379/PFP- DBSI/XI/2009 tanggal 11 November 2009, jangka waktu penerbitan fasilitas bank garansi adalah 12 bulan, atau tanggal lain dimana fasilitas perbankan diakhiri lebih awal sesuai ketentuan standar, mana yang lebih dahulu terjadi. Bank berhak memperpanjang jangka waktu perjanjian secara otomatis untuk jangka waktu 3 ( tiga ) bulan berikutnya sejak Tanggal Jatuh Tempo dan selama masa perpanjangan otomatis ini ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian tidak berubah dan akan tetap berlaku, kecuali para pihak menentukan sebaliknya. Fasilitas perbankan ini dijamin dengan piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 14 November 2010. 20. SEGMEN USAHA 2010 Tiket Tur Hotel Dokumen Jumlah Pendapatan bersih 382.056.882 41.385.486 27.286.172 4.855.939 455.584.479 Beban pokok pendapatan 369.508.098 37.590.414 25.545.476 4.414.500 437.058.488 Laba kotor 12.548.784 3.795.072 1.740.696 441.439 18.525.991 Beban usaha 22.680.778 Laba usaha (4.154.787) Penghasilan lain-lain - bersih 277.419 20

20. SEGMEN USAHA (lanjutan) Berdasarkan segmen usaha (lanjutan) 2010 Tiket Tur Hotel Dokumen Jumlah Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi (3.877.368) Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi (183) Laba Bersih (3.877.551) 2009 Tiket Tur Hotel Dokumen Jumlah Pendapatan bersih 351.178.354 37.177.419 24.654.362 3.679.018 416.689.153 Beban pokok pendapatan 338.467.882 33.279.894 23.006.831 3.256.426 398.011.033 Laba kotor 12.710.472 3.897.525 1.647.531 422.592 18.678.120 Beban usaha 18.605.207 Laba usaha 72.913 Penghasilan lain-lain - bersih 1.160.543 Beban pajak penghasilan - bersih 266.475 Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi 966.981 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi (38) Laba Bersih 966.943 21. KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia dimasa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. 22. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 29 April 2010. 21