PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
|
|
- Yandi Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN -tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di.
2 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Langgeng Makmur Industri Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan Akta Notaris Kho Boen Tian, S.H., No. 40 tanggal 30 Nopember 1972 yang kemudian diubah dengan akta dari notaris yang sama No. 3 tanggal 7 Januari 1976 mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd., menjadi PT Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. Akta pendirian beserta perubahannya ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/39/11 tanggal 24 Januari 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 62 Tambahan No. 706 tanggal 4 Agustus Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 450 tanggal 27 Juni 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Langgeng Makmur Industri Tbk, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C HT TH.97 tanggal 10 Juli Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 43 tanggal 18 Juli 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 4 Nopember Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang industri perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, alat masak anti lengket, karung plastik, pipa Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang tersebut. Perusahaan berkedudukan di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Sidoarjo, Jawa Timur dan mempunyai tiga pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur; Trosobo, Jawa Timur dan Tangerang, Banten. b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah saham dengan nilai nominal l.000 per saham melalui pasar modal di Indonesia dengan harga penawaran per saham. Pada Mei 1997, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal dari agio saham dan mengubah nilai nominal saham dari menjadi 500 per saham (stock split). Pada bulan Oktober 1997, Perusahaan membagikan dividen saham sebanyak saham dengan nilai nominal 500 per saham atau sejumlah , sehingga modal disetor penuh meningkat menjadi saham. Pada tahun 2000, Perusahaan mengkapitalisasi semua agio saham, selisih nilai aset dan kewajiban dalam rangka pengampunan pajak dan sebagian selisih penilaian kembali aset tetap ke modal saham dengan mengeluarkan saham bonus dengan nilai nominal 500 per saham atau sejumlah (Catatan 12), dimana setiap pemegang 5 (lima) saham Perusahaan yang terdaftar pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2000, berhak menerima 1 (satu) saham bonus (baru).
3 - 6 - Pada tahun 2004, 2002 dan 2001 Perusahaan telah menerbitkan masing-masing saham, saham dan saham dengan nilai nominal 500 per saham atau masingmasing sebesar , dan yang berasal dari konversi obligasi - seri III, seri II dan seri I yang telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 56, tanggal 20 Desember Pada tahun 2005, Perusahaan telah menerbitkan saham dengan nilai nominal 500 per saham atau sejumlah yang berasal dari konversi hutang yang direstrukturisasi. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Karyawan, dewan komisaris, direksi dan komite audit Pada tanggal 31 Maret 2010, susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota Anggota : Hendro Budianto : I Putu Wirata : Hidayat Alim : Kosasih : Namawan Alim : Pangestu Alim : Irawan Alim : I Putu Wirata : Bing Hartono Poernomosidi : Stefanus Julianto Pada tanggal 31 Maret 2009, susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : I Putu Wirata : Hendro Budianto : Hidayat Alim : Kosasih : Namawan Alim : Pangestu Alim
4 - 7 - Komite Audit Ketua Anggota Anggota : I Putu Wirata : Bing Hartono Poernomosidi : Stefanus Julianto Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 19 Juni 2009, yang diaktakan dengan Akta Notaris Siti Nurul Yuliani, S.H.,M.Kn, No. 70 tanggal 19 Juni 2009, para pemegang saham mengukuhkan Bapak Hendro Budianto sebagai Komisaris Utama Perseroan dan Bapak Irawan Alim sebagai Direktur Perseroan, yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan no. AHU-AH Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki masing-masing dan orang karyawan tetap. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: a. Dasar penyusunan laporan keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah. Pada tahun 2008, sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi 2007) Aset Tetap, seluruh saldo penilaian kembali aset tetap yang dicatat sebagai bagian dari Selisih penilaian kembali aset tetap sejumlah telah direklasifikasi ke defisit (Catatan 12b). b. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan (jika ada) dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang. c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
5 - 8 - Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. d. Piutang usaha Piutang usaha dinyatakan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat terjadinya. e. Persediaan Sejak 1 Januari 2009, Perusahaan telah mengadopsi PSAK No. 14 (Revisi 2008), mengenai Persediaan yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009 dan diterapkan secara prospektif. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. f. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. g. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dinilai kembali untuk aset tetap tertentu sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994), Akuntansi Penyusutan. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat Pengangkutan 5 Perabot dan peralatan kantor 5
6 - 9 - Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau masa manfaat ekonomis, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari Aset Tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Sesuai dengan PSAK No. 48, Penurunan Nilai Aset, nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan ke nilai wajar aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat direalisasikan seluruhnya. h. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). i. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan (Rupiah yang disetarakan dengan pecahan satu mata uang asing) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Euro, Eropa US$, Dolar Amerika Serikat SG$, Dolar Singapura HK$, Dolar Hong Kong j. Pajak penghasilan badan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
7 Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. k. Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap di neraca sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap pemilikan langsung. Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali ( sale-and-leaseback transactions ) (jika ada) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. l. Imbalan kerja karyawan Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja, untuk metode akuntansi atas imbalan kerja karyawan. Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). m. Informasi segmen Perusahaan mengungkapkan informasi per segmen sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen. Segmen yang dilaporkan meliputi segmen usaha yang disajikan berdasarkan jenis produk dan segmen geografis yang disajikan berdasarkan lokasi pelanggan.
8 n. Laba per saham dasar Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Jumlah laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar dan Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah saham pada tahun 2010 dan o. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: Kas (Euro 2.430, HK$ 8.200, SG$ 120 dan pada tahun 2010 dan US$ 981, Euro 956 SG$ 120, dan pada tahun 2009) Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya dan Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Surabaya (US$ 9.090) PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya (US$ pada tahun 2010 dan US$ pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya (US$ pada tahun 2009 dan US$ pada tahun 2009) Sub-jumlah Jumlah
9 PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: Pihak ketiga: Lokal (dalam Rupiah) Ekspor (US$ pada tahun 2010 dan US$ pada tahun 2009) Sub-jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5) PT Langgeng Investindo % dari Jumlah Aset 0,82% 0,80% Analisis umur piutang usaha: Pihak ketiga Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 30 hari hari Di atas 60 hari Sub-jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 30 hari hari Di atas 60 hari Jumlah
10 Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, piutang usaha tertentu sebesar digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (Catatan 9). Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, tidak terdapat piutang usaha yang dijual secara with resource dan ikatan penting lain yang diatur dalam perjanjian dan piutang usaha yang direstrukturisasi. Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. 5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut: Sifat Hubungan Dimiliki pemegang saham yang sama Pemegang saham Perusahaan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Langgeng Pratama Industri PT Langgeng Investindo PT Langgeng Bahagia Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Perusahaan menjual produknya kepada PT Langgeng Investindo sebesar pada tahun 2010 dan pada tahun 2009 yang masing-masing merupakan 1,95% dan 2,86% dari penjualan bersih pada periode-periode tersebut (Catatan 13). Transaksi penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal. Saldo piutang yang terkait disajikan sebagai Piutang Usaha Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dalam neraca (Catatan 4) yang masing-masing merupakan 0,82% dan 0,80% dari jumlah aset. b. Perusahaan memberikan pinjaman tanpa persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo piutang terkait yang disajikan sebagai Piutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, adalah sebagai berikut: PT Langgeng Bahagia Jumlah Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing merupakan 0,15% dan 0,11% dari jumlah aset pada tahun 2010 dan 2009.
11 c. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan juga mempunyai saldo pinjaman tanpa persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo hutang terkait yang disajikan sebagai Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, adalah sebagai berikut: PT Langgeng Pratama Industri Jumlah Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing merupakan 0,18% dan 0,08% dari jumlah aset pada tahun 2010 dan d. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dengan PT Langgeng Pratama Industri selama tahun 2010 dan Biaya sewa sebesar dan pada tahun 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari Beban Umum dan Administrasi dalam laporan laba rugi. Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kemungkinan kerugian dari piutang yang tidak tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu. 6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Jumlah Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, persediaan tertentu sebesar digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (Catatan 9). Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan, dan oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan. Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar , dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut, karena persediaan tersebut terletak pada 3 (tiga) gudang yang berlainan.
12 AKTIVA TETAP Akun ini terdiri dari: Reklasifikasi Reklasifikasi Perubahan di tahun 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Guna Usaha Alat Pengangkutan Aset dalam penyelesaian Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Sub - Jumlah Aset Sewa Guna Usaha Alat Pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku Reklasifikasi / Reklasifikasi / Perubahan di tahun 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Guna Usaha Alat Pengangkutan Aset dalam penyelesaian Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Sub-jumlah Aset Sewa Guna Usaha Alat Pengangkutan
13 Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku Rincian pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut: Harga jual Nilai buku - - Laba atas penjualan aset tetap Beban penyusutan yang dibebankan adalah sebagai berikut: Beban pokok penjualan beban pabrikasi (Catatan 15) Beban umum dan administrasi (Catatan 16) Jumlah Penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar dan pada tahun 2010 dan Perusahaan memiliki hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) seluas meter persegi, yang berlokasi di Sidoarjo dan Tangerang. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa sertifikat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya. Pada tahun 2010, terdapat penjualan aset tidak digunakan dalam usaha dengan harga jual sebesar dan nilai buku sebesar Laba atas penjualan aset tidak digunakan dalam usaha sebesar dicatat sebagai Pendapatan (Beban) Lain-lain Lain-lain. Hak atas tanah dan mesin dan peralatan tertentu sebesar pada tahun 2010 dan pada tahun 2009, yang tidak digunakan dalam usaha, disajikan sebagai Aset Tidak Digunakan dalam Usaha dalam kelompok Aset Tidak Lancar. Seluruh hak atas tanah, mesin dan peralatan tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan manajemen telah mengambil langkah-langkah terkait atas aset tidak digunakan dalam usaha tersebut seperti dijelaskan dalam Catatan 9. Pada tahun 2010 dan 2009, aset tetap tertentu Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 9). Pada tanggal 31 Maret 2010, seluruh aset tetap, kecuali hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar , dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
14 Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha pada tanggal 31 Maret 2010 dan HUTANG USAHA Akun ini menyajikan kewajiban dari pembelian impor dan lokal atas bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut : Lokal Impor Jumlah Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 30 hari hari Di atas 60 hari Jumlah Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat (US$ pada tahun 2010 dan US$ pada tahun 2009) Rupiah Dolar Singapura (SG$ pada tahun 2010 dan SG$ 990 pada tahun 2009) Euro (Euro 480) Jumlah Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan hutang usaha, transaksi hedging dan restrukturisasi hutang.
15 HUTANG BANK Pada tanggal 14 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi refinancing dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta dengan jumlah maksimum sebesar Pinjaman yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Maret 2012 dan akan dilunasi dalam 20 (dua puluh) kali angsuran tiga bulanan masing-masing sebesar 1 miliar, 1,5 miliar, 2 miliar, 2,5 miliar dan 4 miliar secara berurutan pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, bagian jangka panjang dari fasilitas pinjaman ini sebesar , dan , sedangkan bagian jangka pendek sebesar dan Perusahaan juga memperoleh pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar pada tahun 2010 dan 2009 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yang diperoleh dari bank yang sama. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan menggunakan fasilitas rekening koran masing-masing sebesar dan , yang dicatat sebagai Hutang bank pada neraca. Kedua fasilitas pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan sebesar 12% sampai dengan 15% selama tahun 2010 dan 2009, dan dijamin dengan aset tetap tertentu Perusahaan, aset tidak digunakan dalam usaha, persediaan dan piutang usaha tertentu (Catatan 4, 6 dan 7). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain mendapatkan persetujuan tertulis dari bank untuk melakukan merger atau akuisisi atau penjualan aset, mengubah anggaran dasar Perusahaan, mengubah susunan direksi dan komisaris, mengubah susunan pemegang saham, bertindak sebagai penjamin untuk pihak lain atau menjaminkan aset Perusahaan pada pihak lain, memberikan pinjaman pada pemegang saham, memperoleh pinjaman kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya, melakukan investasi aset tetap lebih dari dalam satu tahun dan meminjamkan aset yang digunakan sebagai jaminan pada pihak lain. 10. PERPAJAKAN a. Hutang pajak Akun ini terdiri atas: Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal Pasal 23/ Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
16 b. Taksiran tagihan pajak penghasilan terdiri dari: Pembayaran dimuka pajak penghasilan untuk tahun: Jumlah Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 13 Maret 2009, penghasilan kena pajak dan tagihan pajak penghasilan Perusahaan yang disetujui untuk tahun 2007 masingmasing sebesar dan Pada tahun 2009, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Keputusan Pajak dan Surat Tagihan Pajak berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, pasal 23, pasal 4 ayat 2, Pajak Pertambahan Nilai tahun 2007 dan bunganya sejumlah yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lainlain Lain-lain bersih pada laporan laba rugi tahun Penyelesaian atas kelebihan bayar yang telah disetujui dikompensasikan dengan kurang bayar tersebut. Selisih antara taksiran tagihan pajak penghasilan dengan persetujuan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar dibebankan pada tahun Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 14 Maret 2008, penghasilan kena pajak dan tagihan pajak penghasilan Perusahaan yang disetujui untuk tahun 2006 masingmasing sebesar dan Pada tahun 2008, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Keputusan Pajak dan Surat Tagihan Pajak berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23, pasal 4 ayat 2, Pajak Pertambahan Nilai tahun 2006 dan bunganya sejumlah yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain Lain-lain bersih pada laporan laba rugi tahun Penyelesaian atas kelebihan bayar yang telah disetujui dikompensasikan dengan kurang bayar tersebut. Selisih antara taksiran tagihan pajak penghasilan dengan persetujuan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar dibebankan pada tahun Pada bulan Januari 2005, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2003 beserta bunganya sebesar , dimana sebesar dari jumlah tersebut telah dikompensasikan dengan tagihan pajak penghasilan yang telah disetujui. Pada bulan Pebruari 2005, Perusahaan menyampaikan surat keberatan atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 beserta bunganya diatas, karena Perusahaan sudah tidak membukukan lagi beban bunga tersebut dalam perhitungan laba kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan Tahunan tahun 2003, sehingga tagihan pajak yang dikompensasikan disajikan sebagai Beban Pajak Ditangguhkan pada neraca. Pada tanggal 30 September 2005, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP mengenai penolakan atas keberatan tersebut. Selanjutnya, pada bulan Desember 2005, Perusahaan menyampaikan surat banding atas surat keputusan tersebut kepada pengadilan pajak.
17 Perusahaan melakukan tambahan pembayaran atas surat keberatan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2003 sebagaimana disebutkan pada paragraf diatas sebesar dan pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan Berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 27 April 2006, banding Perusahaan atas kurang bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 dan bunga diatas disetujui sebagian sebesar Atas keputusan tersebut, pada tanggal 20 Juli 2006 Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan belum menerima hasil akhir atas surat permohonan peninjauan kembali tersebut. 11. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menetapkan manfaat untuk karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret Manfaat tersebut tidak didanai. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah kewajiban imbalan kerja karyawan masing-masing sebesar dan Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut memadai untuk memenuhi Undang-undang pada tanggal 31 Maret 2010 dan MODAL SAHAM DAN AKUN EKUITAS TERKAIT a. Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikannya pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah saham ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham disetor penuh Kepemilikan Jumlah % PT Langgeng Bahagia , Popularity Consultants Ltd , Zafrina Development Ltd , Nanyang Capital Investments Ltd , Rotary Ventures Inc , Luminous Ventures Inc , Sandjojo Alim , Hidayat Alim (Direktur Utama) , Masyarakat , Jumlah , b. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Pada tanggal 7 Desember 2000 dan 31 Maret 1998, Perusahaan memperoleh persetujuan untuk penilaian kembali aset tetap dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Publik dengan Surat Keputusan No. KEP-10/WPJ.06/KP.0404/2000 dan No. KEP-03/WPJ.06/KP.0404/1998. Selisih
18 penilaian kembali sebesar pada tahun 2000 dan pada tahun 1998 dicatat sebagai Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap yang menjadi bagian dari ekuitas di neraca. Pada tahun 2000, sejumlah dari jumlah selisih penilaian kembali dikapitalisasi ke modal saham dengan membagikan saham bonus (Catatan 1). Pada tahun 2008, seluruh selisih penilaian kembali telah direklasifikasi ke defisit sehubungan dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi 2007) (Catatan 2a). 13. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: Lokal Alat masak aluminium Pipa PVC, fitting dan talang air Perabotan rumah tangga plastik Alat masak aluminium anti lengket Karung plastik Lain-lain Sub jumlah Ekspor Perabotan rumah tangga plastik Alat masak aluminium anti lengket Alat masak aluminium Sub jumlah Jumlah Nilai dan persentase penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan di Catatan 5. Pada periode 31 Maret 2010 dan 2009, tidak ada penjualan ke pelanggan tunggal yang melebihi 10% dari penjualan bersih.
19 BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi (Catatan 15) Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode ( ) ( ) Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode ( ) ( ) Beban pokok penjualan Perusahaan membeli bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga sebagai berikut: PT Indonesia Asahan Aluminium PT Naga Sakti Abadi Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pembelian ) Jumlah BEBAN PABRIKASI Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut: Bahan pembantu Penyusutan (Catatan 7) Tenaga kerja tak langsung Air dan listrik Perbaikan dan pemeliharaan
20 Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah 250 juta) Jumlah BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Penjualan Pengangkutan dan beban ekspor lainnya Perjalanan dinas Iklan dan promosi Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah 100 juta) Sub jumlah Umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Sumbangan dan jamuan Penyusutan (Catatan 7) Asuransi Telepon dan teleks Lain-lain (masing-masing di bawah 140 juta) Sub jumlah Jumlah INFORMASI SEGMEN Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 Segmen usaha Alat masak Pipa PVC, fitting Perabotan rumah aluminium dan talang air tangga plastik Lain-lain Jumlah Hasil Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Alokasi Tidak dialokasi
21 Laba usaha Aset dan Kewajiban Aset segmen Aset tidak dialokasikan Jumlah aset Kewajiban segmen Kawajiban tidak dialokasikan Jumlah kewajiban Informasi Segmen Lain Pengeluaran modal: Aset tetap Beban non-kas Penyusutan Amortisasi Segmen Geografis Asia Timur Tengah Australia Lain-lain Jumlah Penjualan bersih Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Segmen usaha Alat masak Pipa PVC, fitting Perabotan rumah aluminium dan talang air tangga plastik Lain-lain Jumlah Hasil Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Alokasi Tidak dialokasi Laba usaha Aset dan Kewajiban Aset segmen Aset tidak dialokasikan Jumlah aset Kewajiban segmen Kawajiban tidak dialokasikan Jumlah kewajiban
22 Informasi Segmen Lain Pengeluaran modal: Aset tetap Beban non-kas Penyusutan Amortisasi Segmen Geografis Asia Timur Tengah Australia Lain-lain Jumlah Penjualan bersih Tidak terdapat informasi segmen berdasarkan lokasi geografis pelanggan Perusahaan, kecuali informasi penjualan bersih Perusahaan, karena pabriknya hanya terletak di satu lokasi. 18. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter yang dinyatakan dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing Rupiah Aset Kas dan bank US$ Euro HK$ SG$ Piutang usaha US$ Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha US$ SG$ Euro Biaya masih harus dibayar US$ Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih KONDISI EKONOMI Kegiatan utama Perusahaan dapat dipengaruhi oleh memburuknya kondisi ekonomi dunia pada tahun 2008, yang mengakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pemulihan ekonomi dunia dan beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh Pemerintah, yang merupakan suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan.
23 REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada pada tanggal 31 Maret 2010: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), mengenai Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Pada Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), mengenai Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan PSAK No. 50, mengenai Akuntansi Investasi Efek Tertentu. PSAK No. 50 (Revisi 2006) memberikan pedoman bagaimana mengungkapkan dan menyajikan instrumen keuangan pada laporan keuangan dan menentukan apakah instrumen keuangan adalah instrumen kewajiban atau ekuitas. Standar ini digunakan untuk klasifikasi atas instrumen keuangan dari prospektif penerbitnya, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK No. 50 (Revisi 2006) melengkapi ketentuan pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diatur pada PSAK No. 55 (Revisi 2006). DSAK menunda pemberlakuan PSAK No. 50 (Revisi 2006) hingga 1 Januari 2010 berdasarkan surat DSAK No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, mengenai Pengumuman Perubahan Tanggal Efektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tertanggal 30 Desember Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) terhadap laporan keuangan. b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Pada Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), mengenai Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) memberikan pedoman pengakuan, pengukuran, dan penghentian pengakuan aset keuangan dan kewajiban keuangan termasuk instrumen derivatif. Standar tersebut juga memberikan pedoman pengakuan dan pengukuran kontrak penjualan dan pembelian item non-keuangan. DSAK menunda pemberlakuan PSAK No. 55 (Revisi 2006) hingga 1 Januari 2010 berdasarkan surat DSAK No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, mengenai Pengumuman Perubahan Tanggal Efektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tertanggal 30 Desember Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap laporan keuangan. c. PSAK No. 26 (Revisi 2008), mengenai Biaya Pinjaman. Pada September 2008, DSAK mengeluarkan PSAK No. 26 (Revisi 2008) mengenai Biaya Pinjaman yang menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 1997), mengenai Biaya Pinjaman. PSAK No. 26 (Revisi 2008) memberikan pedoman terkait dengan kapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan suatu aset. PSAK No. 26 (Revisi 2008) mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan suatu aset kualifikasian untuk dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. PSAK No. 26 (Revisi 2008) efektif berlaku sejak 1 Januari Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2008) terhadap laporan keuangan. d. PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai Penyajian Laporan Keuangan. Pada bulan Juni 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai Penyajian Laporan Keuangan yang mengamandemen PSAK No. 1 (Revisi 1998), mengenai Penyajian Laporan Keuangan. PSAK No. 1 (Revisi 2009) menentukan dasar-dasar bagi penyajian laporan
24 keuangan bertujuan umum, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, persyaratan minimum isi laporan keuangan dan mengharuskan Perusahaan untuk menerbitkan laporan keuangan yang lengkap yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya, Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. PSAK No. 1 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari Penerapan lebih dini dianjurkan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) terhadap laporan keuangan. e. PSAK No. 2 (Revisi 2009), mengenai Laporan Arus Kas. Pada Nopember 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), mengenai Laporan Arus Kas yang mengamandemen PSAK No. 2 (Reformat 2007), mengenai Laporan Arus Kas. PSAK No. 2 (Revisi 2009) menyediakan pedoman spesifik dalam menyusun Laporan Arus Kas. PSAK No. 2 (Revisi 2009) mengharuskan Perusahaan untuk memberikan informasi mengenai perubahanperubahan historis terkait kas dan setara kas yang diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. PSAK No. 2 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari Perusahaan sedang mengevaluasi dampak perubahan PSAK No. 2 (Revisi 2009) terhadap laporan keuangan. f. PSAK No. 4 (Revisi 2009), mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Pada Nopember 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri yang mengamandemen PSAK No. 4 (Reformat 2007), mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi. PSAK No. 4 (Revisi 2009) menitikberatkan relevansi, keandalan dan komparabilitas informasi yang disajikan Perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri. Menurut PSAK No. 4 (Revisi 2009), kepentingan non pengendali (yang sebelumnya disebut hak minoritas) harus disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan dalam bagian ekuitas, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Pada saat perusahaan membuat laporan keuangan tersendiri, investasi pada anak perusahaan harus dicatat pada biaya perolehan sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009). PSAK No. 4 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) terhadap laporan keuangan. g. PSAK No. 5 (Revisi 2009), mengenai Segmen Operasi. Pada bulan Juni 2009, DSAK mengeluarkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), mengenai Segmen Operasi yang merubah PSAK No. 5 (Revisi 2000), mengenai Pelaporan Segmen. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan konsolidasi untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. PSAK No. 5 (Revisi 2009) memperluas definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. PSAK No. 5 (Revisi 2009) berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari Penerapan lebih dini atas PSAK No. 5 (Revisi 2009) diperkenankan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) terhadap laporan keuangan.
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2010 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN -tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
Lebih terperinciPOSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER
- 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2c, 2d, 2n, 4 7.466.395.141 9.072.973.950 Piutang usaha Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan
Lebih terperinciPOSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER
- 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2c, 2d, 2m, 4 7.873.027.757 7.429.938.957 Piutang usaha Pihak
Lebih terperinciPT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
HADORI SUGIARTO ADI & REKAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2011 Arthawan Santika, CPA. NRAP / Public Accountant License 19 Maret 2012/
Lebih terperinciPT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)
PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan
Lebih terperinciPT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
HADORI SUGIARTO ADI & REKAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2017 xxxxx, CPA. NRAP / Public Accountant License AP.xxxx Xx Maret 2013/
Lebih terperinciPT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
HADORI SUGIARTO ADI & REKAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2012 xxxxx, CPA. NRAP / Public Accountant License AP.xxxx Xx Maret 2013/
Lebih terperinciPT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
HADORI SUGIARTO ADI & REKAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2016 xxxxx, CPA. NRAP / Public Accountant License AP.xxxx Xx Maret 2013/
Lebih terperinciPT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008
Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan
Lebih terperinciPT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk
Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan
Lebih terperinciLaporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar isi
Lebih terperinciPT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal
Lebih terperinciPT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN
Lebih terperinciPT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)
PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) - 1 - PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)
Lebih terperinciPT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan
Lebih terperinciPT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk LAPORAN KEUANGAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 ( Tidak Diaudit ) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 31 Maret 2009 dan 2008 ( Disajikan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan
BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris
Lebih terperinciPT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN
Lebih terperinciLAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS REPORT. Laporan No. xxx/la-lmi/sby2/iii/2013. Report No. xxx/la-lmi/sby2/iii/2013
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. xxx/la-lmi/sby2/iii/2013 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan (neraca) PT Langgeng Makmur Industri Tbk (Entitas)
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Neraca Konsolidasi 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Lebih terperinciPT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)
LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 Daftar Isi Halaman
Lebih terperinciPT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )
1 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Surya Toto Indonesia Tbk. ("Perusahaan") didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akte yang dibuat
Lebih terperinciPT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk LAPORAN KEUANGAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( Tidak Diaudit ) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 30 September 2009
Lebih terperinciPT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
Lebih terperinciPT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)
PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) Daftar Isi Halaman
Lebih terperinciPersediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya
AKTIVA PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak di audit Tidak di audit Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 1 469.620.175 496.651.622
Lebih terperinciPT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN Global Reports LLC
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007 - 1 - NERACA AKTIVA 30 Juni Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan bank 2b, 2j, 4, 24 Rp 6.835.748.061 Rp 5.099.364.490
Lebih terperinciPT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7
PT ALKINDO NARATAMA Tbk dan ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Desember 2011, 2010 Dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember
Lebih terperinciSusunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian
Lebih terperinciPT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Rupiah) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) Approved by: PT SEKAWAN INTIPRATAMA
Lebih terperinciPT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 - 1 - NERACA (DisajikanDalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 ASET LANCAR
Lebih terperinciPT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011
PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 A S E T Aset Lancar Catatan 31-Mar-12 31-Dec-11
Lebih terperinciPT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir Pada
Lebih terperinciPT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN
PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir Pada
Lebih terperinciPT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017
PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 - 1 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PER 31 MARET 2018 DAN 31 DESEMBER 2017 ASET
Lebih terperinciPT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Tidak diaudit) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 30 September 2010 dan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...
Lebih terperinciPT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 ASET Catatan 30 September 2012 31 Desember
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September
Lebih terperinciPT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba
Lebih terperinciPT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)
PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) Daftar Isi Halaman Neraca...
Lebih terperinciPEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)
PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) Pelatihan APHI 18 MEI 2011 Dwi Martani & Taufik Hidayat Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI Tim Penyusun
Lebih terperinciPT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 Catatan Aset Aset lancar Kas dan setara kas 2d,4 10.051.209.650 10.812.416.225 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan
Lebih terperinciPT ALLBOND MAKMUR USAHA
Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca.. 1-2 Laporan Laba Rugi... 3 Laporan Perubahan Ekuitas. 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciDaftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca... 1-2 Laporan Laba Rugi... 3 Laporan Perubahan Ekuitas... 4 Laporan Arus Kas... 5 Catatan Atas Laporan
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015
Lebih terperinciPT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER
Lebih terperinciPT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN - 1 - NERACA AKTIVA 31 Desember Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan bank 2i, 4, 22 Rp
Lebih terperinciLampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Lebih terperinciPT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG
Lebih terperinciPOSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 1 JANUARI
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 1 JANUARI 2013 (Disajikan dalam Rupiah, dinyatakan lain) Catatan 1 Januari 2013 ASET Kas dan bank 2c, 2d, 4 16.951.885.293 10.042.666.147
Lebih terperinciPT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk
Laporan Keuangan Tanggal 31 Maret 2013 Dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2013 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir (Mata
Lebih terperinciPT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciPT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,
Lebih terperinciPT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Lebih terperinciPT PANCA WIRATAMA SAKTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Halaman : 8 1. GAMBARAN UMUM PERSEROAN a. Pendirian Perseroan Perseroan didirikan dengan nama PT Panca Jasa Wira Sakti dengan akte notaris Mirah Dewi Ruslim Sukmadjaja SH (pengganti notaris Samsul Hadi
Lebih terperinciPT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)
LAPORAN KEUANGAN 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit) PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 30 SEPTEMBER 2009 dan 2008 ASET 30 September 30 September Catatan 2009 2008 '000 '000
Lebih terperinciPT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016
PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR
Lebih terperinciPT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016
PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR
Lebih terperinciLAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR/L-099/12 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Sidomulyo Selaras Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Sidomulyo Selaras Tbk
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016
Lebih terperinciPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka
Lebih terperinciPT Wicaksana Overseas International Tbk Dan Anak Perusahaan
PT Wicaksana Overseas International Tbk Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Laporan Auditor Independen Laporan No. 35574S Pemegang Saham
Lebih terperinciPT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
Lebih terperinciPT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA
Lebih terperinciPT LIONMESH PRIMA Tbk
LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2016 ( TIDAK DIAUDIT ) (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2016 ( TIDAK DIAUDIT ) Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan Laba Rugi
Lebih terperinciPT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL
Lebih terperinciPT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan
PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Tahun 2007 (Mata Uang Rupiah Indonesia) LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciJUMLAH ASET LANCAR
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750
Lebih terperinciPT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Desember 2011, 2010 Dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Dan Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Lebih terperinciPT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Mata Uang Rupiah)
Lebih terperinciPT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September
Lebih terperinciPT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan
Lebih terperinciNeraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5
DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Neraca 1 Perhitungan Hasil Usaha 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 N E R A C A 31 Desember
Lebih terperinciPT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per dan 31 Desember 2013 Catatan 31 Juni 2014 31 Desember 2013 Tidak Diaudit Diaudit ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2d,2e,5 18.529.813.780 18.794.688.782 Deposito Berjangka
Lebih terperinciPT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar
Lebih terperinciPT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Tidak Diaudit) dan enam bulanan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
Lebih terperinciPT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi Laporan Auditor Independen Halaman Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan
Lebih terperinciPT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )
LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT ) LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT ) Daftar Isi Halaman Laporan Posisi
Lebih terperinci30 Juni 31 Desember
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah
Lebih terperinci- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
- 0 - LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 - 1 - LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan bank
Lebih terperinciPT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)
Lebih terperinciPT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
3 KAS DAN SETARA KAS Kas Kas di Bank 98,459,500 84,011,300 Pihak ketiga: Rekening PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta 3,017,957,290 1,322,843,814 PT Bank Central Asia Tbk. 2,188,565,921 1,103,518,171
Lebih terperinciJUMLAH AKTIVA
NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi
Lebih terperinciPT PANASIA INDOSYNTEC Tbk
LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Lebih terperinci1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR
Lebih terperinciPT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (tidak
Lebih terperinciANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1 UMUM Pendirian Perusahaan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Intikeramik Alamasri Indah berdasarkan akta No. 38 tanggal 26 Juni 1991 dan diubah dengan akta No.
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR - 033 Pemegang Saham, Dewan Komisaris
Lebih terperinci