DATA DAN INFORMASI PEKERJA USIA MUDA AGUSTUS 2013



dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian Tahun 2013 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang ketenagakerjaan pertanian, rumah tangga pertanian dan kondisi pengelolaan lahan pertanian.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BERITA RESMI STATISTIK

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Katalog BPS No

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA BARAT

STATISTIK PENGANGGURAN. BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA-INDONESIA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait khususnya dalam bidang ketenagakerjaan.

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

ANGKATAN KERJA PARTISIPASI ANGKATAN KERJA, PENGANGGURAN DAN KESEMPATAN KERJA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

Setengah Penganggur Kabupaten/Kota Karangasem AGUSTUS 2015


KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

Antar Kerja Antar Lokal (AKAL)

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PROFIL PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN DI PROVINSI LAMPUNG 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2016

PROFIL PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN 2016

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

Transkripsi:

DATA DAN INFORMASI PEKERJA USIA MUDA AGUSTUS 2013 PUSAT DATA DAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2014

TIM PENYUSUN Pembina Dr. Ir. Sugiarto Sumas, M.T Pengarah Edi Purnama S.H, M.M Penanggung Jawab Dra. Liliek Farayismaya Winarnie Penulis Suzie Susanty, S.P, M.Si Karisma Ayu Rahmawati, S.Kom Pengolah Data Taofik Hidayat, S.Si Karisma Ayu Rahmawati, S.Kom Ervina Samosir, S.Kom

KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan membutuhkan perencanaan yang baik berdasarkan data dan informasi ketenagakerjaan yang tepat, akurat dan berkualitas, sehingga dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan merupakan salah satu unit kerja Eselon II pada Badan Penelitian dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mempunyai tugas dan fungsi untuk merumuskan kebijakan dan program, menyusun, mengolah, menganalisis, serta menyajikan data dan informasi di bidang ketenagakerjaan. Dalam rangka melaksanakan amanah tersebut diatas, pada tahun 2014 dilakukan kegiatan penyusunan buku Data dan Informasi Pekerja Usia Muda. Buku ini menyajikan data dan informasi pekerja usia muda yang terdiri atas penduduk yang bekerja, penduduk usia muda yang bekerja dan pekerja usia muda dengan berbagai karakteristik data pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Adapun sumber data dan informasi yang disajikan berdasarkan Data Sakernas Agustus 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kami berharap semoga Buku Data dan Informasi Pekerja Usia Muda ini dapat menjadi bahan masukan dalam penelaahan kondisi ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta, Juli 2014 Kepala Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan Edi Purnama, S.H, M,M NIP. 19601220 198603 1 001 i

SAMBUTAN Pekerja usia muda adalah tenaga kerja yang secara fisik memiliki kemampuan maksimal dalam menjalankan pekerjaannya. Mereka merupakan sumberdaya potensial dengan tingkat produktivitas tinggi dan merupakan aset bangsa sebagai tulang punggung dalam kegiatan perekonomian. Tenaga kerja ini memiliki kepercayaan diri tinggi serta penuh kreatifitas menjalankan tugas pekerjaannya. Cara berpikirnya juga berbeda dengan cara berpikir tenaga kerja berusia di atas mereka, namun dari sisi pengalaman masih sangat terbatas dan memerlukan pembinaan. Akan tetapi sangat disayangkan kondisi tenaga kerja Indonesia saat ini belum sepenuhnya dapat menunjang pertumbuhan perekonomian secara kualitas, karena komposisi tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah). Akibatnya, situasi ini akan menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia, dimana masih ada pekerja yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu. Masalah-masalah seperti ini menjadi sorotan utama masyarakat yang dalam penyelesaiannya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus mengikut sertakan pihak swasta. Dalam mencari solusi untuk mengurai permasalahan ini secara detail diperlukan data dan informasi yang lengkap serta akurat, sehingga nantinya dapat dikeluarkan kebijakan-kebijakan teknis dengan tujuan mencapai pembangunan ketenagakerjaan yang berkualitas. Sebagai salah satu bagian dalam pemerintahan serta dalam rangka mewujudkan salah satu komitmennya sebagai penyedia data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat, lengkap dan terkini, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi (Balitfo) melalui Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan melakukan berbagai upaya dalam melengkapi data iii

ketenagakerjaan dari berbagai sumber secara berkesinambungan untuk dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan. Kami menyambut baik atas tersusunnya buku Data dan Informasi Pekerja Usia Muda di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota sampai bulan Agustus 2013, diiringi ucapan terima kasih kami kepada jajaran Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, Badan Penelitian Pengembangan, dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, khususya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga data dan informasi yang disajikan dalam buku ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan ketenagakerjaan dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan. Jakarta, Juli 2014 Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Dr. Ir. Sugiarto Sumas, M.T NIP. 19580417 198203 1 004 iv

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i SAMBUTAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GRAFIK... vi DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 3 D. Ruang Lingkup... 3 E. Metodologi... 4 F. Definisi Operasional... 4 BAB II GAMBARAN UMUM PEKERJA USIA MUDA... 11 A. Penduduk Yang Bekerja... 11 B. Penduduk Usia Muda Yang Bekerja... 12 C. Pekerja Usia Muda... 12 D. Sandingan Data Pekerja Usia Muda Tahun 2012 dan 2013... 28 BAB III PENUTUP... 35 LAMPIRAN v

DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Penduduk yang Bekerja di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama... 12 Grafik 2. Pekerja Usia Muda Menurut Status Pekerjaan Utama... 13 Grafik 3. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 14 Grafik 4. Pekerja Usia Muda Menurut Golongan Umur... 15 Grafik 5. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Kelamin... 16 Grafik 6. Pekerja Usia Muda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan... 16 Grafik 7. Pekerja Usia Muda Menurut Lapangan Pekerjaan Utama... 18 Grafik 8. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Pekerjaan Utama... 20 Grafik 9. Pekerja Usia Muda Menurut Sektor Formal - Informal... 22 Grafik 10. Pekerja Usia Muda Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin... 23 Grafik 11. Pekerja Usia Muda Menurut Daerah... 24 Grafik 12. Pekerja Usia Muda Menurut Kategori Upah... 25 DAFTAR TABEL Tabel 1. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja... 28 Tabel 2. Pekerja Usia Muda Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 28 Tabel 3. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja... 29 Tabel 4. Pekerja Usia Muda Menurut Golongan Umur... 29 Tabel 5. Pekerja Usia Muda Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin... 30 Tabel 7. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Pekerjaan Utama... 31 Tabel 8. Pekerja Usia Muda Menurut Sektor Formal/Informal... 31 Tabel 9. Pekerja Usia Muda Menurut Daerah... 32 Tabel 10. Pekerja Usia Muda Menurut Kategori Upah... 32 vi

DAFTAR LAMPIRAN NASIONAL Tabel 1.1 Penduduk yang Bekerja di Indonesia... 37 Tabel 2.1 Penduduk Usia Muda yang Bekerja Menurut Provinsi dan Status Pekerjaan Utama... 38 Tabel 3.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 39 Tabel 4.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 40 Tabel 5.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Golongan Umur dan Jenis Kelamin... 41 Tabel 6.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi dan Pendidikan... 42 Tabel 7.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi dan Lapangan Pekerjaan Utama... 43 Tabel 8.1 Pekerja Usia Muda diindonesia Menurut Provinsi dan Jenis Pekerjaan Utama... 44 Tabel 9.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Sektor Formal / Informal dan Jenis Kelamin... 45 Tabel 10.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Jam Kerja dan Jenis Kelamin... 46 Tabel 11.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Daerah dan Jenis Kelamin... 47 Tabel 12.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Kategori Upah dan Jenis Kelamin... 48 Tabel 13.1 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda diindonesia Menurut Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 50 Tabel 13.2 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Bekerja, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 51 Tabel 13.3 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur,Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 51 Tabel 13.4 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan,Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 52 Tabel 13.5 Rata Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 53 Tabel 13.6 Rata Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 54 Tabel 13. 7 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Sektor Formal Informal, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 55 Tabel 13.8 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Daerah, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 56 Tabel 13.9 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jam Kerja, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 56 vii

Tabel 13.10 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 57 Tabel 13.11 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Bekerja, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 58 Tabel 13.12 Rata Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 58 Tabel 13.13 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 59 Tabel13.14 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 60 Tabel 13.15 Rata Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 61 Tabel 13.16 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Sektor Formal-Informal, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 62 Tabel 13.17 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Kelamin, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 62 Tabel 13.18 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Daerah, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja... 63 Tabel 13.19 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 64 Tabel 13.20 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda diindonesia Menurut Status Bekerja, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal - Informal... 65 Tabel 13.21 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 65 Tabel 13.22 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 66 Tabel 13.23 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 67 Tabel 13.24 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 68 Tabel 13.25 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jam Kerja, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 69 Tabel 13.26 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Kelamin, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 69 Tabel 13.27 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Daerah, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 70 Tabel 14.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Bekerja, Daerah dan Jenis Kelamin... 70 Tabel 15.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur, Sektor Formal-Informal dan Jenis Kelamin... 71 Tabel 15.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur, Daerah dan Jenis Kelamin... 72 Tabel 16.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 72 Tabel 16.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Golongan Umur dan Jenis Kelamin... 73 viii

Tabel 16.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Sektor Formal- Informaldan Jenis Kelamin... 73 Tabel 17.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 74 Tabel 17.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Pendidikan... 75 Tabel 17.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Lapangan Pekerjaan Utama... 76 Tabel 17.4 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 77 Tabel 17.5 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Sektor Formal-Informal dan Jenis Kelamin... 78 Tabel 17.6 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Daerah dan Jenis Kelamin... 79 Tabel 18.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 80 Tabel 18.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Pendidikan... 81 Tabel 18.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 82 Tabel 18.4 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Sektor Formal - Informal dan Jenis Kelamin... 83 Tabel 18.5 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Daerah dan Jenis Kelamin... 84 Tabel 19.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 85 Tabel 19.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama, Sektor Formal-Informal dan Jenis Kelamin... 85 Tabel 19.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama, Daerah dan Jenis Kelamin... 86 Tabel 20.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Sektor Formal-Informal, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 86 Tabel 21.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Status Bekerja dan Jenis Kelamin... 87 Tabel 21.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Golongan Umur dan Jenis Kelamin... 88 Tabel 21.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah dan Pendidikan... 89 Tabel 21.4 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Sektor Formal- Informal dan Jenis Kelamin... 90 Tabel 21.5 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Daerah dan Jenis Kelamin... 91 ix

PROVINSI 1. Aceh... 92 2. Sumatera Utara... 103 3. Sumatera Barat... 114 4. Riau... 125 5. Jambi... 136 6. Sumatera Selatan... 147 7. Bengkulu... 158 8. Lampung... 169 9. Bangka Belitung... 180 10. Kepulauan Riau... 191 11. DKI Jakarta... 202 12. Jawa Barat... 213 13. Jawa Tengah... 224 14. DI Yogyakarta... 235 15. Jawa Timur... 246 16. Banten... 257 17. Bali... 268 18. Nusa Tenggara Barat... 279 19. Nusa Tenggara Timur... 290 20. Kalimantan Barat... 303 21. Kalimantan Tengah... 314 22. Kalimantan Selatan... 325 23. Kalimantan Timur... 336 24. Sulawesi Utara... 347 25. Sulawesi Tengah... 358 26. Sulawesi Selatan... 369 27. Sulawesi Tenggara... 381 28. Gorontalo... 392 29. Sulawesi Barat... 398 30. Maluku... 404 31. Maluku Utara... 415 32. Papua Barat... 422 33. Papua... 433 x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 237,6 juta orang, terdiri atas 119,6 juta orang laki-laki dan 118,0 juta orang perempuan. Pada tahun 2013 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia meningkat menjadi 250 juta jiwa, dimana sebagian besar penduduk hidup di daerah pedesaan. Indonesia memiliki 4 (empat) ciri-ciri umum kependudukan, yaitu : 1. penduduk yang semakin bertambah. Kondisi ini sebenarnya bukan merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk menghasilan suatu produksi. 2. Sebagian besar penduduk berusia muda, yaitu kondisi dimana golongan penduduk usia muda lebih besar proporsinya dari pada golongan penduduk usia dewasa. Keadaan penduduk seperti ini disebut sebagai penduduk yang berciri expansive. 3. Persebaran penduduk tidak merata pada setiap pulau, akibat adanya tingkat upah yang lebih menarik di kota (sektor industri) dari pada tingkat upah di desa (sektor pertanian). 4. Sebagian besar penduduk berkerja di sektor pertanian. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk, sehingga jumlah tenaga kerja yang terdidik dan terlatih untuk bekerja pada sektor industri masih rendah. Pada saat ini negara kita sangat membutuhkan generasi penerus yang terampil, berkualitas, mandiri dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai salah satu sumber daya dalam pembangunan Indonesia. Bila dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, berdasarkan data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik bulan Agustus 2013, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia yang bekerja adalah sebanyak 110.804.401 orang, dimana didalammya terdapat pekerja usia muda dengan rentang usia antara 15 sampai 1

dengan 24 tahun sebanyak 16.154.397 orang atau (14,58%). Kondisi ini cukup memprihatinkan karena penduduk usia muda yang seharusnya masih berada pada bangku pendidikan terpaksa putus sekolah dan sudah harus mencari nafkah sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupnya atau keluarganya yang sebagian besar dengan bekerja sebagai buruh. Dalam rangka mengatasi pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, pemerintah harus menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk serta permasalahan yang ditimbulkannya. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan adalah memperluas kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, serta perluasan peluang kerja. Dalam perencanaan pembangunan, data ketenagakerjaan memegang peranan penting, karena tanpa tenaga kerja proses pembangunan tidak mungkin dapat terlaksana. Salah satu data dan informasi yang diperlukan saat ini adalah data pekerja usia muda. Tersedianya data dan informasi ketenagakerjaaan yang lengkap dan akurat, akan memicu perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. Untuk mencapai salah satu tujuan pembangunan tersebut diatas, Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya, pada tahun 2014 menyusun Data dan Informasi Pekerja Usia Muda. B. Dasar Hukum Landasan hukum Penyusunan Data dan Informasi Pekerja Usia Muda adalah : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan, Penyusunan dan Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja. 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor PER.01/MEN/I/2009 Tentang Pedoman Penggunaan Metoda Statistika Ketenagakerjaan. 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor PER.03/MEN/II/2009 Tentang Pendoman Penyajian Informasi Ketenagakerjaan. 2

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor 2 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. 6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP/MEN/XII/2008 tentang Klasifikasi dan Karakteristik Data Dari Jenis Informasi Ketenagakerjaan. 7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Tahun Anggaran 2014 No. DIPA-026-11.1.452703/2014 Tanggal 5 Desember Tahun 2013. C. Tujuan Tujuan Penyusunan Data dan Informasi Pekerja Usia Muda adalah untuk mengolah data hasil Sakernas bulan Agustus 2013, mengidentifikasi jenis data yang terkait dengan Pekerja Usia Muda, menyajikan data dan informasi pekerja usia muda menurut klasifikasi dan karakteristiknya. D. Ruang Lingkup Data dan informasi Pekerja Usia Muda meliputi berbagai klasifikasi dan karakteristik data dari jenis informasi di tingkat nasional dan provinsi, yaitu: Jenis Kelamin. Golongan Umur. Pendidikan. Lapangan Pekerjaan Utama. Jenis Pekerjaan/Jabatan. Status Pekerjaan. Upah yang diterima. Perkotaan-Perdesaan. 3

E. Metodologi Pengolahan data dilakukan dengan tahapan : 1. Mengidentifikasi variabel yang ada dalam row data Sakernas Agustus 2013 dan menentukan variabel yang akan diolah. 2. Menyusun rancangan tabel silang antar variabel. 3. Mengolah row data dengan program aplikasi pengolah data statistik. 4. Melakukan analisis data dalam bentuk narasi, yaitu dengan memberikan gambaran umum tentang kondisi pekerja usia muda edisi Agustus tahun 2013. F. Definisi Operasional 1. Penduduk Usia Kerja Adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. 2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja Adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. 3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja Adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya. 4. Bekerja Adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 (satu) jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tidak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. 5. Punya pekerjaan tetapi sedang tidak bekerja Adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti : sakit, cuti, menunggu panenan, mogok dan sebagainya. 4

6. Penganggur Terbuka, terdiri dari : a. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. b. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha. c. Mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena tidak mungkin mendapat pekerjaan. d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. (lihat pada An ILO Manual on Concepts and Methods). 7. Setengah Penganggur Adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 Jam seminggu), terdiri atas : a. Setengah penganggur terpaksa adalah mereka yang bekerja jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjan atau masih bersedia menerima pekerjaan. b. Setengah penganggur sukarela adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker). 8. Sekolah Adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah disekolah formal, mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan. Termasuk pula kegiatan dari mereka yang sedang libur sekolah. 9. Mengurus Rumah Tangga Adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan upah, misalnya : ibu-ibu rumah tangga dan anaknya yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang mendapatkan upah walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap bekerja. 10. Kegiatan Lainnya Adalah kegiatan seseorang selain disebut diatas, yakni mereka yang sudah 5

pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak melakukan sesuatu pekerjaan seminggu yang lalu. 11. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Adalah tingkat pendidikan yang dicapai seseorang setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah dengan mendapatkan tanda tamat atau ijazah. 12. Jam Kerja Seluruh Pekerjaan Adalah jumlah jam kerja yang dilakukan seseorang (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal diluar pekerjan) selama seminggu yang lalu. Bagi pedangang keliling, jumlah jam kerja dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali dirumah dikurangi waktu yang tidak merupakan jam kerja, seperti mampir kerumah famili/kawan dan sebagainya. 13. Lapangan Pekerjaan Utama Adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. 14. Jenis Pekerjaan/Jabatan Adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang/atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia, (KBJI) 2002 yang mengacu pada ISCO 88. 15. Upah/Gaji Bersih Adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh buruh/karyawan berupa uang atau barang yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga setempat. Upah gaji bersih yang dimaksud adalah setelah dikurangi dengan dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak penghasilan dan sebagainya. 16. Status Pekerjaan Adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit 6

usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 jenis pekerjaan dibedakan menjadi 7 kategori yaitu : a. Berusaha sendiri, adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus. b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar, adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar ataau buruh/pekerja tidak tetap. c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, adalah berusaha atas resiko sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh atau pekerja tetap yang di bayar. d. Buruh karyawan atau pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak di golongkan sebagai buruh/karyawan,tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pada sektor bangunan batasnya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu. e. Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian bai berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi : pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan pemburuan, termasuk juga jasa pertanian. f. Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam 7

sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha non pertanian meliputi : usah di sektor pertambangan, industri, listrik, gas dan air, sektor konstruksi/bangunan, sektor perdagangan, sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan sektor jasa kemasyarakatan, sosial perorangan. Huruf e dan f yang dikembangkan mulai pada publikasi 2001, pada tahun 2000 dan sebelumnya dikategorikan pada huruf d dan a (huruf e termasuk dalam d dan huruf f termasuk dalam a). g. Pekerja tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun barang. 17. Majikan Adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang di sepakati. 18. Kegiatan Informal Merujuk pada kegiatan ekonomi yang pada umumnya bersifat tradisional, tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas, tidak mempunyai pembukuan, dan tidak mempunyai ikatan yang jelas antara pemilik (majikan) dan Pekerja (buruh). Dalam publikasi ini, pendekatan batasan kegiatan informal dirumuskan dari kombinasi antara jenis pekerjaan utama dan status pekerjaan. 19. Data Adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik atau ciri-ciri khusus suatu populasi. 20. Informasi Ketenagakerjaan Adalah gabungan, rangkaian dan analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu mengenai ketenagakerjaan. 8

21. Klasifikasi Data Ketenagakerjaan Adalah pengelompokan data secara sistematis ke dalam golongan pokok, golongan, sub golongan dan kelompok berdasarkan substansi ketenagakerjaan sehingga terdefinisikan dengan jelas. 22. Karakteristik Data Ketenagakerjaan Adalah ciri-ciri khusus yang melekat pada data ketenagakerjaan menurut substansinya. 23. Pekerja Usia Muda Adalah tenaga kerja yang secara pisik dan psikis memiliki kemampuan maksimal dalam menjalankan pekerjaannya yang berusia antara 15 sampai 24 tahun yang telah lepas dari pendidikan dan memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik. 9

BAB II GAMBARAN UMUM PEKERJA USIA MUDA A. Penduduk Yang Bekerja penduduk Indonesia yang bekerja sampai dengan bulan Agustus 2013 adalah sebanyak 110.804.041 orang. Berdasarkan katagori umur, penduduk yang bekerja dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu : (1) Usia Muda, yaitu penduduk usia kerja berumur 15 sampai dengan 24 tahun, bekerja secara mandiri dan atau kelompok, baik yang dibantu dan atau membantu orang lain guna menghasilkan barang dan jasa, serta mendapatkan imbalan/keuntungan baik berupa uang maupun barang, dan (2) Dewasa, yaitu penduduk usia kerja berumur 25 tahun ke atas, bekerja secara mandiri dan atau kelompok, baik yang dibantu dan atau membantu orang lain guna menghasilkan barang dan jasa, serta mendapatkan imbalan/keuntungan baik berupa uang maupun barang. Bila dilihat dari status pekerjaan utama, penduduk Indonesia yang bekerja sampai bulan Agustus 2013 dapat dibedakan atas : (1) Pekerja sebesar 52.057.029 orang (46,98%) dan (2) Bukan Pekerja sebesar 58.747.012 orang (53,02%). Berdasarkan katagori umur, Penduduk Usia Muda yang bekerja sebanyak 16.154.397 orang (14,58%), terdiri atas : (1) Pekerja 9.779.006 orang (60,53%) dan (2) Bukan Pekerja 6.375.391 orang (39,47%), sedangkan Penduduk Dewasa yang bekerja sebanyak 94.649.644 orang (85,42%), terdiri atas : (1) Pekerja 42.278.023 orang (44,67%) dan (2) Bukan Pekerja 52.371.621 orang (55,33%). (Tabel 1.1) 11

Grafik 1. Penduduk yang Bekerja di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama 60.000.000 50.000.000 40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 - Muda (15-24 Tahun) Dewasa ( 25 Tahun) Pekerja Bukan Pekerja Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013, diolah Pusdatinaker B. Penduduk Usia Muda Yang Bekerja Berdasarkan klasifikasi penduduk bekerja seperti yang telah disebutkan diatas, dapat dijelaskan bahwa Penduduk Usia Muda adalah penduduk usia kerja yang berumur 15 sampai dengan 24 tahun. Penduduk Usia Muda yang bekerja dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu: (1) Pekerja dan (2) Bukan Pekerja. Dari total penduduk usia muda yang bekerja sebanyak 16.154.397 orang, jumlah Penduduk usia Muda yang bekerja adalah sebanyak 9.779.006 orang (60,53%), dimana jumlah tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat yakni sebanyak 2.132.906 orang (21,81%) dan jumlah terendah di Provinsi Papua Barat yaitu sebanyak 15.310 orang (0,16%). Sedangkan jumlah Penduduk Usia Muda bukan pekerja sebanyak 6.375.391 orang (39,47%), dimana jumlah tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.087.753 orang (17,06%) dan yang paling rendah terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 22.547 orang (0,35%). (Tabel 2.1) C. Pekerja Usia Muda Pekerja Usia Muda berdasarkan Status Pekerjaan Utama dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : (1) Buruh/karyawan/pegawai yang merupakan 12

status pekerjaan dengan jumlah terbesar dibanding Status Pekerjaan Utama lainnya, yaitu sebanyak 8.407.116 orang (85,97%), (2) Pekerja bebas dipertanian sebanyak 501.897 orang (5,13%)dan (3) Pekerja bebas di non pertanian sebanyak 869.993 orang (8,90%). (Tabel 2.1) Grafik 2. Pekerja Usia Muda Menurut Status Pekerjaan Utama 5,13% 8,90% Buruh/Karyawan/ Pegawai 85,97% Pekerja bebas di pertanian Pekerja bebas di non pertanian Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker Bila dilihat dari Status Pekerjaan Utama pada kelompok Buruh/karyawan/pegawai, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah Pekerja Usia Muda tertinggi yaitu 1.849.456 orang (22,00%) dan yang terendah ditemui di Provinsi Papua Barat yaitu 14.426 orang (0,17%). Pada Status Pekerjaan Utama pada kelompok Pekerja Bebas di Pertanian jumlah pekerja usia muda tertinggi juga terdapat pada Provinsi Jawa Barat, yaitu 86.414 orang (17,21%) dan jumlah terendah juga terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 716 orang (0,00%), sedangkan di Provinsi DKI Jakarta tidak ada Pekerja Usia Muda yang berstatus sebagai pekerja bebas di pertanian. Pada Status Pekerjaan Utama pada kelompok Pekerja Bebas di Non Pertanian jumlah pekerja usia muda tertinggi masih terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 197.036 orang (22,65%) dan jumlah terendah juga masih terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 168 orang (0,02%). Pekerja Usia Muda menurut Status Bekerja, dikelompokkan sebagai berikut : (1) Bekerja Penuh dan (2) Tidak Penuh, terdiri atas : (a) Setengah Penganggur dan (b) 13

Paruh Waktu. Pekerja Usia Muda yang bekerja penuh lebih besar jumlahnya daripada yang bekerja tidak penuh, yaitu sebanyak 7.766.611 orang (79,42%), terdiri atas lakilaki sebanyak 4.606.355 orang dan perempuan sebanyak 3.160.256 orang. Pekerja Usia Muda Setengah Penganggur sebanyak 1.031.100 orang (10,54%), terdiri atas laki-laki sebanyak 689.506 orang dan perempuan sebanyak 341.594 orang. Untuk yang bekerja Paruh Waktu sebanyak 981.295 orang (10,04%), terdiri atas laki-laki sebanyak 550.025 orang dan perempuan sebanyak 431.270 orang. (Tabel 3.1) Grafik 3. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja dan Jenis Kelamin 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 Laki-Laki Perempuan 1.000.000 - Bekerja Penuh Setengah Penganggur Paruh Waktu Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013, diolah Pusdatinaker tertinggi Pekerja Usia Muda yang Bekerja Penuh terdapat di provinsi Jawa Barat, yaitu 1.761.702 orang (22,68%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 12.985 orang (0,17%). tertinggi Pekerja Usia Muda Setengah Penganggur terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 211.935 orang (20,55%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 436 orang (0,04%). tertinggi Pekerja Usia Muda Paruh Waktu terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 159.269 orang (16,23%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 729 (0,07%) orang. 14

Pekerja Usia Muda menurut Golongan Umur dikelompokkan sebagai berikut : (1) Pekerja Usia Muda dengan golongan umur 15 19 tahun sebanyak 2.906.930 orang (29,73%) dan (2) Pekerja Usia Muda dengan Golongan Umur 20 24 tahun sebanyak 6.872.076 orang (70,27%). Disini terlihat bahwa Pekerja Usia Muda dengan Golongan Umur 20 24 tahun lebih besar jumlahnya bila dibandingkan dengan Pekerja Usia Muda dengan Golongan Umur 15 19 tahun. Grafik 4. Pekerja Usia Muda Menurut Golongan Umur 29,73% 70,27% 15-19 Tahun 20-24 Tahun Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker tertinggi Pekerja Usia Muda Golongan Umur 15 19 tahun terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 707.077 orang (24,32%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 3.269 orang (0,11%). Sedangkan jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda Golongan Umur 20 24 tahun juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.425.829 orang (20,75%) dan jumlah terendah juga terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 12.041 orang (0,17%). (Tabel 5.1) Pekerja Usia Muda menurut Jenis Kelamin, Pekerja Usia Muda yang bekerja dikelompokkan sebagai sebagai berikut : (1) Pekerja Usia Muda Laki-laki sebanyak 5.845.886 (59,78%), dan Pekerja Usia Muda Perempuan sebanyak 3.933.120 (40,22%). tertinggi penduduk Usia Muda berjenis kelamin laki-laki terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.245.541 orang dan jumlah terendah terdapat di Provinsi 15

Papua Barat, yaitu 8.632 orang. Sedangkan jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda berjenis kelamin perempuan juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 887.365 orang, dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 6.528 orang. Grafik 5. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 40,22% 59,78% Laki-Laki Perempuan Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker Pekerja Usia Muda menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan terdiri atas : (1) Pekerja Usia Muda tidak tamat atau lulusan SD sebanyak 2.065.336 orang (21,12%), (2) Pekerja Usia Muda lulusan SLTP sebanyak 2.327.273 orang (23,80%), (3) Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Umum sebanyak 2.399.139 orang (24,53%), (4) Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Kejuruan sebanyak 2.212.338 orang (22,62%), (5) Pekerja Usia Muda lulusan di D1 D3 sebanyak 346.856 orang (3,55%) dan (6) Pekerja Usia Muda lulusan Universitas sebanyak 428.064 orang (4.38%). Grafik 6. Pekerja Usia Muda Menurut Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan 3,55% 4,38% 22,62% 24,53% 21,12% 23,80% SD SLTP SLTA Umum SLTA Kejuruuan DI/DII/DIII Sarjana Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker 16

tertinggi Pekerja Usia Muda tidak tamat atau lulusan SD terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 497.257 orang (24,10%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat yaitu 2.918 orang (0,14%). tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan SLTP terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 568.517 orang (24,43%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.939 orang (0,08%). tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Umum terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 483.436 orang (20,15%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 6.838 orang (0,28%). tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Kejuruan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 462.616 orang (20,91%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku, yaitu 1.609 orang (0,05%). tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan D1 D3 terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 53.728 orang (15,49%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 890 orang (0,26%). tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan Universitas terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 67.352 orang (15,73%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 387 orang (0,09%). (Tabel 6.1) Pekerja Usia Muda menurut Lapangan Pekerjaan Utama dikelompokkan sebagai berikut: (1) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan sebanyak 1.000.317 orang (10,23%), (2) Pertambangan dan Penggalian sebanyak 207.303 orang (2,12%), (3) Industri sebanyak 2.579.170 orang (26,37%) yang merupakan Lapangan Pekerjaan Utama yang paling banyak menyerap Pekerja Usia Muda, 4) Listrik, Gas dan Air Minum sebanyak 43.384 orang (0,44%) yang merupakan Lapangan Pekerjaan Utama yang paling sedikit menyerap Pekerja Usia Muda, (5) Konstruksi sebanyak 797.171 orang (8,15%), (6) Perdagangan Besar sebanyak 2.364.142 orang (24,18%), (7) Angkutan, Pergudangan dan komunikasi sebanyak 443.875 orang (4,54%), (8) Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan sebanyak 478.617 orang (4,89%) dan (9) Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan sebanyak 1.865.027 orang (19,07%) (Tabel 7.1) 17

Grafik 7. Pekerja Usia Muda Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2.579.170 2.364.142 1.865.027 1.000.317 207.303 43.384 797.171 443.875 478.617 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker Keterangan: 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri 4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Kontruksi 6. Perdagangan Besar, Eceran,Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 7. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian, Perkebunan, Perburuan dan Perikanan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 122.064 orang (12,20%), dan jumlah terendah terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu 1.813 orang (0,18%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Pertambangan dan Penggalian terdapat di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu 24.843 orang (11,98%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Bali, yaitu 326 orang (0,16%), sedangkan di Provinsi DI Yogyakarta tidak ada Pekerja Usia Muda yang bekerja pada lapangan pekerjaan ini. tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Industri terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 938.728 orang (36,40%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 361 18

orang (0,01%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Listrik, Gas dan Air Minum terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 9.801 orang (22,60%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 13 orang (0,03%), sedangkan di Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Papua tidak ada Pekerja Usia Muda yang bekerja pada lapangan pekerjaan ini. tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Konstruksi terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 148.118 orang (18,60%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat yaitu, 941 orang (0,12%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi terdapat pada Provinsi Jawa Barat, yaitu 417.522 orang (17,66%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku, yaitu 2.910 orang (0,12%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi terdapat di Provinsi Jawa Timur, yaitu 64.826 orang (14,60%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu 998 orang (0,22%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 81.278 orang (17,00 %) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 378 orang (0,08%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 339.368 orang (18,20%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 3.690 orang (0,20%). Pekerja Usia Muda menurut Jenis Pekerjaan Utama dikelompokkan sebagai berikut : (1) Tenaga Profesional, Teknisi dan Yang Sejenis merupakan jenis pekerjaan yang paling kecil menyerap Pekerja Usia Muda, yaitu 783.626 orang (8,01%), (2) Tenaga Kepemimpinan Ketatalaksanaan sebanyak 24.106 orang (0,25%), (3) Tenaga Tata Usaha dan Yang Sejenis sebanyak 1.177.851 orang (12,04%), (4) Tenaga Usaha Penjualan sebanyak 1.673.218 orang (17,11%), (5) Tenaga Usaha Jasa sebanyak 773.464 orang (7,91%), (6) Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan sebanyak 948.196 orang (9,70%), (7/8/9) Tenaga Produksi, Operator Alat-alat Angkutan dan Pekerja kasar merupakan jenis pekerjaan yang paling besar 19

menyerap Pekerja Usia Muda, yaitu 4.374.384 orang (44,73%) dan (XX/OO) Lainnya sebanyak 24.161 orang (0,25%). (Tabel 8.1) Grafik 8. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Pekerjaan Utama 10,41% 2,68% 7,60% 10,75% 15,77% 25,05% 14,13% 13,60% 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker Keterangan: 1. Tenaga Profesional, Teknisi dan Yang Sejenis 2. Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan 3. Tenaga Tata Usaha dan Yang Sejenis 4. Tenaga Usaha Penjualan 5. Tenaga Usaha Jasa 6. Tenaga Usaha Pertanian 7/8/9 Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan dan Pekerja Kasar XX/00 Lainnya tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Profesional, Teknisi dan Yang Sejenis terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 160.914 orang (20,53%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.694 orang (0,22%). tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 11.166 orang (46,302%) sedangkan di Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Papua Barat tidak ada pekerja 20

usia muda yang bekerja sebagai tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan. tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Tata Usaha dan Yang Sejenis terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu 176.833 orang (15,01%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 3.207 orang (0,27%). tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Usaha Penjualan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 312.030 orang (18,65%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 1.813 orang (0,11%). tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Usaha Jasa terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 148.146 orang (19,15%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 378 orang (0,05%). tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 118.263 orang (12,47%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu 55 orang (0,01%). tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Produksi, Operator Alat-alat Angkutan dan Pekerja Kasar terdapat di Provinsi Jawa barat, yaitu 1.205.849 orang (27,57%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 4.260 orang (0,10%). tertinggi Pekerja Usia Muda pada Jenis Pekerjaan Utama Lainnya terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 2.833 orang (11,73%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 30 orang (0,12%), sedangkan Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DI Yogyakarta, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat tidak ada pekerja usia muda dengan jenis pekerjaan lainnya. Pekerja Usia Muda menurut Sektor Formal/Informal dikelompokkan sebagai berikut : (1) Pekerja Usia Muda yang bekerja pada Sektor Formal, dimana jumlahnya lebih besar, yaitu 8.427.440 orang (86,18%) dan (2) Pekerja Usia Muda yang bekerja pada Sektor Informal, jumlahnya lebih kecil, yaitu 1.351.566 orang (13,82%).(Tabel 9.1) Pekerja Usia Muda menurut Sektor Formal dengan jenis kelamin laki-laki jumlahnya lebih besar, yaitu 4.730.599 orang (56,13%), bila dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan yaitu 3.696.841 orang (43,87%). Pekerja Usia Muda menurut Sektor Informal juga masih didominasi dengan pekerja usia muda yang berjenis kelamin lakilaki yaitu 1.115.287 (82,52%) sedangkan Pekerja Usia Muda dengan jenis kelamin perempuan hanya 236.279 orang (17,48%). 21

Grafik 9. Pekerja Usia Muda Menurut Sektor Formal - Informal 4.730.599 3.696.841 1.115.287 236.279 Formal Informal Laki-Laki Perempuan Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker tertinggi Pekerja Usia Muda menurut Sektor Formal terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.857.562 orang (22,04%,) dengan jumlah laki laki sebanyak 1.204.433 orang dan perempuan sebanyak 833.129 orang. Sedangkan jumlah Pekerja Usia Muda menurut Sektor Formal terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 14.426 orang (0,17%), dengan jumlah laki-laki 7.813 orang dan perempuan 6.613 orang. tertinggi Pekerja Usia Muda menurut Sektor Informal juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 275.344 orang (20,37%), dengan jumlah laki-laki sebanyak 221.108 orang dan perempuan sebanyak 54.236 orang. Sedangkan jumlah Pekerja Usia Muda menurut Sektor Informal yang terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 884 orang (0,06%), dengan jumlah laki-laki 819 orang dan jumlah perempuan sebanyak 65 orang. Pekerja Usia Muda menurut Jam Kerja dikelompokkan sebagai berikut : (1) 0* jam (sementara tidak bekerja) sebanyak 694.724 orang (7,10%), dengan jumlah lakilaki 405.754 orang, perempuan 288.970 orang (2) 1-34 jam sebanyak 2.052.898 orang (21,00%) dengan jumlah laki-laki 1.268.083 orang dan perempuan 784.815 orang, (3) 35 47 jam sebanyak 2.570.387 orang (26,28%) dengan jumlah laki-laki 22

sebanyak 1.549.429 orang dan perempuan 1.020.958 orang, dan (4) > 48 jam sebanyak 4.460.997 orang (45,62%) yang merupakan jam kerja tertinggi dalam menyerap jumlah Pekerja Usia Muda Indonesia dengan jumlah laki-laki sebanyak 2.622.620 orang dan laki-laki berjumlah 1.838.377 orang. (Tabel 10.1) tertinggi Pekerja Usia Muda dengan 0* jam kerja (sementara tidak bekerja) terdapat di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 163.091 orang (23,48%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 490 orang (0,07%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan jam kerja 1 34 jam juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 371.204 orang (18,08%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.878 orang (0,09%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan jam kerja 35 47 jam masih terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 529.402 orang (20,60%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 4.509 orang (0,17%). tertinggi Pekerja Usia Muda dengan jam kerja > 48 jam tetap terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.076.190 orang (24,12%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 5.259 orang (0,12%). Grafik 10. Pekerja Usia Muda Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin 2.622.620 1.838.377 405.754 288.970 1.268.083 784.815 1.549.429 1.020.958 0 * 1-34 35-47 48 + Laki - Laki Perempuan Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker Pekerja Usia Muda menurut Daerah dikelompokkan sebagai berikut : (1) Perkotaan sebanyak 6.387.437 orang (65,32%) dan merupakan daerah yang paling 23

banyak menyerap Pekerja Usia Muda dan (2) Pedesaan sebanyak 3.391.569 orang (34,68%). tertinggi Pekerja Usia Muda Daerah Perkotaan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.671.908 orang (26,17%), sedangkan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 7.867 orang (0,12%). Bila Daerah Perkotaan dipilah berdasarkan jenis kelamin, maka untuk jenis kelamin laki-laki jumlah terbesar terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 929.301 orang (26,17%) dan jumlah terkecil terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 4.375 orang (0,12%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan jumlah terbesar terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 742.607 orang (26,18%) dan jumlah terkecil terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 2.259 orang (0,08%). tertinggi Pekerja Usia Muda Daerah Perdesaan terdapat di Provinsi Jawa Timur, yaitu 533.463 orang (15,73%), sedangkan dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 7.416 orang (0,225). Bila Daerah Pedesaan dipilah berdasarkan jenis kelamin, maka untuk jenis kelamin laki-laki jumlah terbesar terdapat di Provinsi Jawa Timur, yaitu 354.894 orang (15,46%) dan jumlah terkecil terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 4.257 orang (0,18%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan jumlah terbesar juga terdapat di Provinsi Jawa Timur, yaitu 178.569 orang (16,29%) dan jumlah terkecil terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 3.159 orang (0,29%). (Tabel 11.1) Grafik 11. Pekerja Usia Muda Menurut Daerah 34,68% 65,32% Perkotaan Perdesaan Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker 24

Pekerja Usia Muda menurut Kategori Upah dikelompokkan sebagai berikut: (1) Upah sebesar < Rp. 200.000 sebanyak 245.223 orang (2,51%), (2) Upah sebesar Rp. 200.000 399.999 sebanyak 695.145 orang (7,11%), (3) Upah sebesar Rp. 400.000 599.999 sebanyak 983.465 orang (10,06%), (4) Rp. Upah sebesar Rp. 600.000 799.999 sebanyak 1.291.834 orang (13,21%), (5) Upah sebesar Rp. 800.000 999.999 sebanyak 1.243.746 orang (12,72%), (6) Upah Rp. 1.000.000 1.499.999 sebanyak 2.291.161 orang (23,43%) dan merupakan kategori upah yang paling banyak diterima oleh Pekerja Usia Muda, (7) Upah sebesar Rp. 1.500.000 1.999.999 sebanyak 1.442.588 orang (14,75%), (8) Upah sebesar Rp. 2.000.000 2.499.999 sebanyak 952.372 orang (9,74%) dan (9) Upah lebih besar Rp. 2.500.000 sebanyak 633.472 orang (6,48%). (Tabel 12.1) Grafik 12 Pekerja Usia Muda Menurut Kategori Upah 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013, diolah Pusdatinaker Keterangan: 1. <200.000 2. 200.000 399.999 3. 400.000 599.999 4. 600.000-799.999 5. 800.000 999.999 6. 1.000.000 1.499.9999 7. 1.500.000 1.999.999 8. 2.000.000-2.499.999 9. 2.500.000+ 25