BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini teknologi telah berkembang dengan sangat

Gambar 1.1 Pendapatan Industri Rekaman Musik Global (Satuan Miliar Dolar)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun terus mengalami kemajuan yang

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pengertian internet (interconnection networking) adalah sekumpulan jaringan

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan internet di

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perkembangan teknologi saat ini banyak kita jumpai campaign

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB I PENDAHULUAN. melalukan aktivitas, seperti berbelanja, berkomunikasi dan melakukan transaksitransaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB I Pendahuluan 1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Go-Jek Gambar 1.2 Logo Go-Jek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

5 APLIKASI PENDETEKSI JUDUL LAGU DI ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat di kembangkan adalah industri air minum isi ulang.

BAB I PENDAHULUAN. era informasi, di mana volume pertumbuhan informasi tidak akan bisa dicerna

BAB I PENDAHULUAN. Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. barang. Dapat dilihat dari semakin banyaknya usaha-usaha kecil menengah,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan bertumbuhnya pengguna smartphone di Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. barang maupun jasa secara online, berbelanja barang secara online kini telah menjadi

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. semakin mempermudah kegiatan manusia, termasuk dalam kegiatan bisnis (Kevin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi sangat berdampak pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. JOOX Music. Gambar 1.1 Logo Joox Music. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kebutuhan manusia yang semakin kompleks, kebutuhan-kebutuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

Kanvas Strategi Awal

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang

BAB I PENDAHULUAN. yang kompetitif di pasar global. Integrasi global akan mengubah perekonomian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dewasa ini, perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi semakin pesat. Salah satu hal yang menandakan perkembangan yang pesat tersebut adalah internet dan digitalisasi. Hal ini memberikan berbagai kemudahan dan manfaat pada kehidupan masyarakat sekaligus mendorong masyarakat beradaptasi menggunakan internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, terbukti dari hasil survei tahun 2020 oleh APJII (Asosiasi Jasa Penyedia Layanan Internet Indonesia) yang menunjukan bahwa dari 266, 91 juta jiwa penduduk Indonesia, 196, 71 juta jiwa adalah pengguna internet aktif. Hal ini yang menjadi tanda baik untuk berkembangnya bidang industri yang dapat menerapkan digitalisasi, salah satunya adalah bidang industri hiburan. Industri hiburan digital tersebut seperti layanan video, musik, game, dan yang lainnya. Pada pertengahan Maret 2020, lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, pemerintah mengumumkan COVID-19 sebagai bencana nasional dan menetapkan status pandemi di Indonesia. Pandemi COVID- 19 di Indonesia, mengakibatkan banyak sektor industri yang terdampak terhadap penurunan produktivitas, tidak terkecuali industri musik. Keterbatasan gerak karena untuk menghindari kontak fisik antar individu di masa pandemi cukup menyulitkan masyarakat. Kegiatan konser musik adalah salah satu contoh akibat

dari adanya dampak pandemi pada industri musik. Namun berbeda dengan indutri hiburan konvesional, di sisi lain, industri berbasis digital menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan kebijakan tentang berdiam dirumah selama masa pandemi COVID-19, oleh karena itu masyarakat banyak berminat pada layanan berbasis digital. Salah satu industri hiburan digital yang mengalami peningkatan di masa pandemi adalah industri musik digital. Layanan musik digital adalah layanan digital yang menawarkan penggunanya mendengarkan musik secara online atau streaming. Masyarakat Indonesia sendiri mulai meninggalkan pembelian CD atau album fisik untuk mendengarkan musik, saat ini 88% masyarakat lebih memilih mendengarkan musik secara online dibandingkan dengan masyarakat yang mendengarkan musik secara offline yang hanya 12% (Dailysocial, 2018). Layanan musik digital memiliki keunggulan praktis yang dimana semula orang yang ingin mendengarkan sebuah musik atau lagu harus mengunduh file musik tersebut baru dapat memutar musiknya, kini hanya cukup mempunyai aplikasi streaming musik dan koneksi internet maka sudah bisa mendengarkan musik atau lagu. Selain itu juga mengunduh lagu secara bebas merupakan tindakan ilegal karena termasuk tindakan duplikasi tanpa ijin dan melanggar hak cipta pemilik musik tersebut. Kehadiran aplikasi streaming musik yang merupakan cara legal untuk menikmati musik karena perusahaan streaming musik bekerja sama dengan label rekaman dengan membayar royalti kepada artist (Auliana dan Tiorida, 2019). Aplikasi streaming musik mendapatkan pendapatan dari adanya pengguna yang melakukan pembelian atau subscribe pada layanan premium, Hal ini disebut model bisnis freemium. Model bisnis freemium merujuk pada produk atau struktur

harga yang dimana layanan utamanya gratis namun pendapatan model bisnis ini didapat dari penjualan konten dalam layanan atau layanan premium (Holm dan Jensen, 2017). Pengguna sebuah aplikasi freemium dapat menikmati layanan secara gratis, namun untuk pengguna berbayar (premium) menikmati layanan plus seperti halnya bebas iklan, fitur tambahan, dapat mengunduh, layanan offline (tanpa koneksi internet), dan lainnya. Perkembangan industri musik digital di Indonesia sendiri telah telah berkembang banyak perusahaan-perusahaan layanan musik digital. Pangsa pasar Indonesia cukup berpotensi untuk mengembangkan bisnis freemium pada layanan musik digital. Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 ini yang mendorong peningkatan industri bisnis berbasis digital. Hal tersebut dikarenakan masyarakat harus berdiam dirumah selama pandemi yang menyebabkan intensitas kebutuhan hiburan naik agar selama dirumah tidak bosan. Dilansir dari hasil riset oleh Statista yang mengungkapkan bahwa nilai pasar industri streaming musik digital Indonesia di masa pandemi bernilai 2,1 triliun rupiah per Juni 2020 dan dari hasil riset tersebut diketahui bahwa 28% dari total responden adalah pengguna yang membeli layanan premium (Statista, 2020). Ada beberapa perusahaan layanan musik digital yang berkembang di Indonesia, seperti contohnya Spotify, Apple Music, Joox, Youtube Music, Amazon Music, dan lain lain. Spotify adalah salah satu platform layanan streaming musik bermodel bisnis freemium yang berkembang di Indonesia. Spotify menawarkan layanan streaming musik, lagu, dan podcast. Seperti halnya bisnis freemium, Spotify juga mempunyai layanan premium dengan beberapa kelebihan dan manfaat yang tidak didapat pada layanan utama. Pada rilisan versi aplikasi terbaru, pengguna Spotify

non-premium mempunyai akses terbatas pada fitur-fiturnya, seperti saat mendengarkan musik ada iklan tiba-tiba muncul, tidak dapat mengunduh musik untuk didengarkan tanpa koneksi internet (offline), tidak dapat memutar musik jika aplikasi ditutup, serta hanya dapat memutar lagu secara acak dalam suatu play list (daftar putar) sedangkan pengguna Spotify premium terbebas dari semua keterbatasan tersebut serta beberapa fitur tambahan seperti social-play streaming, kualitas suara lebih jernih, dapat memutar musik di device yang terkoneksi dengan akun Spotify yang sama (Spotify, 2020). Layanan premium Spotify dapat dibedakan menjadi beberapa varian paket yang dimana dapat dipilih oleh pengguna gratis yang ingin menikmati layanan premium. Paket premium Spotify tersedia dalam beberapa varian, diantaranya adalah ; (a) paket berlangganan individual satu bulan dengan harga Rp 49,990,-, (b) paket berlangganan individual dua bulan dengan harga Rp 54,900,-, (c) paket berlangganan tujuh hari dengan harga Rp 16,500,-, (d) paket pelajar satu bulan dengan harga Rp 24,990,-, (e) paket kelurga dengan mendapatkan enam akun akses layanan premium seharga Rp 79,000,-, (f) dan paket duo dengan mendapatkan dua akun akses layanan premium seharga 64,990,- (Spotify, 2020). Berdasarkan harga-harga dari varian paket layanan premium Spotify tersebut, dapat disumsikan masih tergolong mahal untuk sebuah kebutuhan sekunder masyarakat yaitu kebutuhan untuk streaming musik dengan fitur yang lengkap dan bebas. Diketahui bahwa daya beli masyarakat menurun, relatif rendah karena produktivitas dibatasi oleh kebijakan pemerintah. Masyarakat lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan primer sehari-hari sedangkan konsumsi

untuk membeli layanan premium musik digital tergolong kebutuhan sekunder (Dailysocial, 2020). Faktanya konsumsi musik digital di Indonesia khususnya Spotify meningkat di masa pandemi COVID-19. Dilansir dari Katadata (2021), keharusan beradaptasi untuk berdiam di rumah saja mampu mendongkrak persentase jumlah pengguna musik digital Spotify di tahun, pengguna aktif gratis yang mencapai 345 juta dan persentase pengguna premium yang mencapai 50,4%. Namun pada tahun 2021, sampai dengan bulan Maret, persentase jumlah pengguna Spotify premium mengalami penurunan sebesar 8,7% yang menjadi 41,7%. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya penurunan ketertarikan konsumen terhadap pembelian Spotify premium. Oleh sebab itu, penting untuk diteliti faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian Spotify premium. Keputusan pembelian adalah tindakan akhir konsumen dalam prosesnya memantapkan keyakinan untuk membeli suatu produk atau jasa (Kotler dan Armstrong, 2016). Prilaku konsumen dalam memutuskan suatu pembelian dapat dipengaruhi oleh empat faktor utama yang terdiri dari faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis (Kotler dan Armstrong, 2016). Faktor budaya yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial, faktor sosial yang terdiri dari kelompok acuan, peran dan status, dan keluarga, faktor pribadi yang terdiri dari gaya hidup, pekerjaan, usia tahap siklus hidup, dan kepribadian dan konsep diri, serta faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pengetahuan, dan keyakinan sikap. Pembelian paket premium Spotify oleh masyarakat dapat dipengaruhi oleh gaya hidup mereka.

Bagi beberapa orang mendengarkan musik adalah kebutuhan aktivitas yang berkaitan dengan pikiran. Menurut Mowen dan Minor (2012), gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka, dan bagaimana mereka membelanjakan uangnya. Pernyataan tersebut juga dikuatkan oleh hasil penelitian Putri (2019) yang menunjukan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian makanan pada aplikasi ojek online. Namun pada penelitian Giovinda, dkk (2020), menunjukan bahwa gaya hidup berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian tiket pada aplikasi online. Pandemi COVID-19 memberikan perubahan yang masif pada pola kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek keseharian. Masyarakat mendengarkan musik pada saat waktu santai, namun pada saat karantina di masa pandemi berlangsung, konsumsi musik oleh masyarakat naik dikarenakan masyarakat menghabiskan waktu hampir sehari dirumah saja (Katadata, 2020). Hal tersebut dapat mendorong pengguna musik digital untuk membeli layanan premium musik digital khususnya Spotify karena kebutuhan untuk mendengarkan musik yang tinggi di masa pandemi. Selain gaya hidup, keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor dari bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, pendistribusian, dan promosi (Kotler dan Keller, 2012). Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan suatu pembelian adalah harga. Hal ini didukung oleh teori dari Kotler dan Armstrong (2016) yang mengemukakan bahwa harga produk dapat menjadi pertimbangan atas perbandingan kesesuaian antara nilai pengorbanan dari konsumen dengan manfaat yang akan didapatkan konsumen saat melakukan pembelian. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian

Sutantri (2019) menyakan bahwa harga produk mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian item pada game online. Namun temuan hasil yang berbeda pada hasil penelitian oleh Cindy dan Muliandi (2020) yang menunjukan bahwa harga produk berpengaruh negatif namun signifikan terhadap keputusan pembelian kamar inap pada aplikasi online. Pertimbangan pengguna Spotify membeli layanan premium salah satunya adalah harga produk yang dibayarkan untuk dapat akses menikmati layanan premium. Namun pada masa pandemi COVID-19 ini yang dimana diketahui cenderung daya beli masyarakat menurun karena aktivitas masyarakat dibatasi oleh kebijakan pemerintah untuk pandemi ini, harga dari suatu produk maupun jasa akan menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat dalam melakukan pembelian. Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai keputusan pembelian paket layanan premium Spotify dapat dipengaruhi oleh gaya hidup dan harga produk, serta teori-teori dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, maka dapat disimpulkan bahwa jika tingkat gaya hidup masyarakat tinggi dan harga dari suatu produk atau jasa yang dibutuhkannya rendah maka tingkat keputusan pembeliannya dapat cukup tinggi. Sebaliknya, jika tingkat gaya hidup masyarakat rendah dan harga dari suatu produk atau jasa yang dibutuhkannya tinggi maka tingkat keputusan pembelian cenderung rendah. Berdasarkan pemaparan sebelumnya tentang keputusan pembelian pada layanan berbasis digital. Maka pada penelitian ini dimaksud untuk menguji kembali tentang Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Produk terhadap Keputusan Pembelian Spotify Premium di Bali pada Masa Pandemi.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian sebelumnya, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut. 1. Spotify mengalami peningkatan persentase jumlah pengguna premium di tahun 2020 namun mengalami penurunan di tahun 2021. 2. Perubahan pola gaya hidup yang cukup masif di masa pandemi COVID-19, yang membuat masyarakat harus beradaptasi, termasuk juga konsumsi musik digital. 3. Persaingan harga produk layanan premium antar perusahaan musik digital freemium di Indonesia menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian. 4. Terjadinya ketidakkonsistenan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu. 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian Berdasarkan pemaparan latar belakang msalah sebelumnya, penelitian ini hanya memfokuskan untuk meneliti variabel gaya hidup, harga produk, dan keputusan pembelian. 1.4 Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pemaparan latar belakang dan batasan permasalahan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah gaya hidup dan harga produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Spotify premium di Bali pada masa pandemi?

2. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian Spotify premium di Bali pada masa pandemi? 3. Apakah harga produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Spotify premium di Bali pada masa pandemi? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian, maka adapun tujuan yang diharapkan tercapai pada penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sebagai berikut. 1. Gaya hidup dan harga produk terhadap keputusan pembelian Spotify premium di Bali pada masa pandemi. 2. Gaya hidup terhadap keputusan pembelian Spotify premium di Bali pada masa pandemi. 3. Harga produk terhadap keputusan pembelian Spotify premium di Bali pada masa pandemi. 1.6 Manfaat Hasil Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini yang diharapkan memberikan manfaat teoritis dan praktis. 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai gambaran penerapan teori suatu keputusan pembelian dalam suatu layanan jasa. Serta dapat dijadikan refrensi oleh peneliti lain dalam mengembangkan pengetahuan

dalam bidang manajamen khsusnya manajemen pemasaran yang kaitannya dengen pengaruh gaya hidup dan harga produk terhadap keputusan pembelian. 2) Manfaat Praktis Diharapkan dalam dicapainya tujuan dari penelitian ini, juga memberikan manfaat informasi kepada pengembang layanan musik digital bermodel bisnis freemium khsusnya Spotify, mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi pengguna dalam memutuskan membeli produk layanan premium tersebut.