BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Deskriptif menurut Sugiyono (2017) adalah mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data yang telah didapat, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum. Sedangkan, kuantitatif adalah metode yang biasanya digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan analisis datanya berupa angkaangka atau statistik (Sugiyono,2019) Penelitian kuantitatif deskriptif dalam penelitian ini yaitu mengolah data yang diambil dari laporan keuangan yang dimiliki oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan perhitungan rasio aktivitas dan rasio efisisensi menggunakam rasio keuangan OPZ yang dikeluarkan oleh Puskasbaznas, kemudian mendeskripsikan atau menggambarkan hasil dari perhitungan serta membuat kesimpulan. B. Variabel Penelitian Penulis menjabarkan beberapa variabel untuk mengukur aktivitas dan efisiensi dalam penelitian ini, sebagai berikut: 15
16 Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator Variabel Definisi Indikator Variabel Sumber data Rasio Aktivitas dan Efisiensi (Variabel X) Aktivitas yang dimaksud pada penlelitian ini adalah pengumpulan dan penyaluran zakat, infak dan sedekah. Sedangkan efisiensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efisiensi atas biaya-biaya terhadap aktivitas pengumpulan dan penyaluran zakat, infak dan sedekah. Sumber: Dibuat Oleh Penulis(2021) C. Jenis dan Sumber Data Aktivitas Efisiensi 1. Pengumpulan dana zakat 2. Penyaluran dana zakat 3. Pengumpulan dana infak dan sedekah 4. Penyaluran dana infak dan sedekah 5. Saldo sana zakat t-1 6. Saldo dana infak seekah t-1 7. Bagian amil dari dana zakat 8. Bagian amil dari dana infak sedekah 9. Saldo awal dana zakat tahun x 10. Saldo akhir dana zakat tahun x 11. Saldo awal dana infak sedekah tahun x 12. Saldo akhir dana infak sedekah tahun x 13. Piutang penyaluran 14. Uang muka 15. Total aset kelolaan 1. Total biaya pengumpulan 2. Total biaya operasional 3. Total hak amil 4. Total biaya SDM Laposran Posisi Keuangan dan Laporan perubahan Dana Laporan Perubahan Dana Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu pengolahan data yang diambil dari laporan keuangan yang dimiliki oleh Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalimantan Selatan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang dipublikasikan melalui website resmi Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalimantan Selatan.
17 D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan yang digunakan penulis dalam mengumppulkan data pada penelitian ini antara lain: 1. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan laporan keuangan BAZNAS Kalsel tahun 2017-2019 yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan perubahan dana sebagai objek penelitian. 2. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan metode kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari dan memahami teori yang di dapat dari literatur buku, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan aktivitas dan efisiensi dengan menggunakan metode rasio keuangan OPZ yang dikeluarkan oleh Puskasbaznas. E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif, dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana dan laporan arus kas BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan periode 2017-2019 2. Memilah data berupa nama akun yang dimasukan ke dalam rumus perhitungan rasio keuangan tehadap laporan keuangan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan periode 2017-2019 3. Membuat perhitungan rasio aktivitas dan efisiensi dari data yang sudah dipilah.
18 Berikut merupakan rumus rasio aktivitas dan efisiensi yang disajikan pada Tabel 3.2 Dan interpretasi yang disajikan pada Tabel 3.3 Tabel 3. 2 Rumusan Rasio Aktivitas dan Efisiensi No Nama Rasio Rasio Aktivitas Gross Allocation 1 Ratio 2 3 4 5 6 7 8 Gross Allocation Ratio Non Amil Net Allocation to Collection Ratio Net Allocation to Collection Ratio Non Amil Zakah Allocation Ratio Zakah Allocation Ratio Non Amil Infaq and Shodaqa Allocation Ratio Infaq and Shodaqa Allocation Ratio Non Amil 9 Zakat Turn Over 10 11 12 Average of Days Zakah Infaq Sedekah Turn Over Average of Days Infaq Sedekah 13 ZIS Turn Over 14 15 Average of Days ZIS Rasio Piutang Penyaluran Rumus Penyaluran Dana Zakat+Dana Infak Sedekah (Penghimpunan Dana Zakat+Dana Infak Sedekah)+ (Saldo Dana Akhir Zakat t 1+Saldo Dana Akhir Infak t 1) (Penyaluran Dana Zakat+Dana Infak Sedekah) (Bagian Amil dari Dana Zakat+Bagian Amil dari Dana Infak) (Penghimpunan Dana Zakat+Dana Infak Sedekah)+ (Saldo Dana Zakat Tahun Lalu+Saldo Dana Infak Tahun Lalu) (Bagian Amil dari Dana Zakat+Bagian Amil dari Dana Infak) Penyaluran Dana Zakat+Dana Infak Sedekah Penghimpunan Dana Zakat+Dana Infak Sedekah (Penyaluran Dana Zakat+Dana Infak Sedekah) (Bagian Amil dari Dana Zakat+Bagian Amil dari Dana Infak) (Penghimpunan Dana Zakat+Dana Infak Sedekah) (Bagian Amil dari Dana Zakat+Bagian Amil dari Dana Infak) Total Penyaluran Dana Zakat Total Penghimpunan Dana Zakat Total Penyaluran Dana Zakat Bagian Amil dari Dana Zakat Total Penghimpunan Dana Zakat Bagian Amil dari Dana Zakat Total Penyaluran Dana Infak Sedekah Total Penghimpunan Dana Infak Sedekah Total Penyaluran Dana Infak Sedekah Bagian Amil dari D Sedekah Total Penghimpunan Dana Infak Sedekah Bagian Amil dari D Sedekah Dana Zakat Disalurkan Tahun x (Saldo Awal Dana Zakat Tahun x+saldo Akhir Dana Zakat Tahun x)/2 360 Zakah Turn Over Dana Infak Sedekah Disalurkan Tahun x (Saldo Awal Dana Infak Sedekah Tahun x + Saldo Akhir Dana Infak Sedekah Tahun x)/2 360 Infak Sedekah Turn Over Dana ZIS Disalurkan Tahun x (Saldo Awal Dana ZIS Tahun x + Saldo Akhir Dana ZIS Tahun x 360 ZIS Turn Over Piutang Penyaluran Total Penyaluran
19 Lanjutan 16 17 18 Waktu yang Dibutuhkan Untuk Realisasi Piutang Penyaluran Rasio Uang Muka Rasio Aset Kelolaan Zakat Rasio Efisiensi 19 20 Rasio Biaya Penghimpunan Rasio Biaya Operasional Rasio Biaya 21 SDM (Puskasbaznas,2019) Piutang Penyaluran Total Penyaluran x360 Uang Muka Total Penyaluran Total Aset Kelolaan dari Zakat Tahun Berjalan Total Penyaluran Dana Zakat Total Biaya Penghimpunan Total Biaya Operasional Biaya Penghimpunan Total Penghimpunan Total Biaya Operasional Total Hak Amil Total Biaya Operasional Total Penghimpunan Total Biaya SDM Total Penghimpunan 4. Menganalisa hasil perhitungan rasio aktivitas dan efisiensi Adapun skala pengukuran terhadap rasio aktivitas dan efisiensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel 3. 3 Skala Pengukuran Rasio Keuangan OPZ NO RASIO SKALA a. R > 45% Tidak Efektif 1. Rasio Aktivitas Allocation to Collection Ratio b. 45% R <60% Kurang Efektif c. 60% R < 75% Cukup Efektif
20 Lanjutkan 2. Zakat Turn Over Ratio d. 75% R < 90% Efektif e. R > 90% Sangat Efektif a. Jika nilai rasio perputaran zakat < 1, maka tidak baik karena menunjukkan bahwa dana yang dihimpun dalam suatu periode tidak seluruhnya disalurkan b. Jika nilai rasio perputaran zakat = 1, maka baik kerena menunjukkan bahwa dana yang dihimpun dalam suatu periode disalurkan seluruhnya pada periode dimaksud. 3. Jika nilai rasio perputaran zakat > 1, maka sangat baik dan menunjukkan bahwa OPZ sangat aktif dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran. 3. Average of Days Zakah 4. Infaq Shodaqoh Turn Over Ratio 5. Average of Days Infaq Shodaqoh a. 12 bulan : Baik b. > 12 bulan : Tidak Baik a. Jika nilai rasio perputaran infak sedekah < 1, maka tidak baik karena menunjukkan bahwa dana yang dihimpun dalam suatu periode tidak seluruhnya disalurkan. b. Jika nilai rasio perputaran infak sedekah = 1, maka baik kerena menunjukkan bahwa dana yang dihimpun dalam suatu periode dapat disalurkan seluruhnya pada periode dimaksud. c. Jika nilai rasio perputaran infak sedekah > 1, maka sangat baik dan menunjukkan bahwa OPZ semakin aktif dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran. a. 12 bulan : Baik b. > 12 bulan : Tidak Baik
21 Lanjutkan 6. ZIS Turn Over Ratio Average of Days ZIS 7. Rasio Piutang Penyaluran 8. Waktu yang Dibutuhkan untuk Realisasi Piutang Penyaluran 9. Rasio Uang Muka Kegiatan 10. Rasio Aset Kelolaan Zakat a. Jika nilai rasio perputaran ZIS < 1, maka baik karena menunjukkan bahwa dana yang dihimpun dalam suatu periode tidak seluruhnya disalurkan. b. Jika nilai rasio perputaran ZIS = 1, maka baik kerena menunjukkan bahwa dana yang dihimpun dalam suatu periode dapat disalurkan seluruhnya pada periode dimaksud. c. Jika nilai rasio perputaran ZIS > 1, maka sangat baik karena menunjukkan bahwa OPZ semakin aktif dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran. a. 12 bulan : Baik b. > 12 bulan : Tidak Baik a. Jika nilai rasio piutang penyaluran 10%, maka dapat dikatakan baik. OPZ sudah optimal dalam mengontrol piutang penyaluran. b. Jika nilai rasio piutang penyaluran > 10%, maka dapat dikatakan tidak baik. OPZ tidak optimal dalam mengontrol piutang penyaluran. a. R < 3 bulan : Baik b. 3 < R < 6 bulan : Cukup Baik c. R > 6 bulan : Tidak Baik a. R 10%, maka dapat dikatakan baik. OPZ sudah optimal dalam mengontrol uang muka kegiatan. b. R > 10%, maka dapat dikatakan tidak baik. OPZ tidak optimal dalam mengontrol uang muka kegiatan. a. R 10%, maka dapat dikatakan baik. OPZ sudah optimal dalam mengalokasikan aset kelolaan b. R > 10%, maka dapat dikatakan tidak baik. OPZ tidak optimal dalam mengontrol aset kelolaan.
22 Lanjutkan 11. Rasio Biaya Penghimpunan terhadap Biaya Operasional 12. Rasio Biaya Penghimpunan terhadap Total Penghimpunsn 13. Rasio Efisiensi Rasio Biaya Operasional terhadap Hak Amil 14. Rasio Biaya Operasional terhadap Penghimpunan 15. Rasio Biaya SDM a. R < 10% : efisien b. 10% < R < 20% : cukup efisien c. R > 20% : tidak efisien a. R < 2% : efisien b. 2% < R < 5% : cukup efisien c. R > 5% : tidak efisien a. R < 80% : efisien b. 80% < R < 90% : cukup efisien c. R > 90% : tidak efisien a. R < 12,5% : efisien b. 12,5% < R < 17,5% : cukup efisien c. R > 17,5% : tidak efisien a. R < 10% : efisien b. R > 10% : tidak efisien (Puskasbaznas, 2019) 5. Membuat kesimpulan