APLIKASI LAB VIEW BERBASIS FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) NI CRIO 9074 PADA SISTEM PENGUKURAN TEMPERATUR HEATING-02

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA

PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW. Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR PADA UNTAI UJI BETA TERINTEGRASI DENGAN FASILITAS HEATING-02 BERBASIS KOMPUTER

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUMENTASI THERMOBATH DAN AKUISISI DATA TERMOKOPEL TIPE K

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PERANCANGAN ANTARMUKA PADA KALIBRATOR SUHU MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CIMON

BAB III MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

III. METODE PENELITIAN

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata

Bab 3 PLC s Hardware

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN BERBASIS PLC PADA FASILITAS EKSPERIMEN SIMULASI PENDINGINAN SUNGKUP PLTN TIPE PWR

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKAN cdaq-9188 ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan teknologi digital, maka perangkat tersebut memiliki sebuah integrated

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Teknologi Implementasi dan Metodologi Desain Sistem Digital

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

II Protokol Remote Link II Protokol Modbus II Request Read N Bits. 16 II Request Read N Words. 16 II

BAB III METODE PENELITIAN

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Desain dan Realisasi Sistem Kontrol Proses Melalui Jaringan Menggunakan Distributed Control System Centum CS 3000

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

PEMBUATAN SISTEM PERANGKAT LUNAK ALAT SURFACE AREA METER SORPTOMATIC 1800

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AKUISISI DATA TEMPERATUR SECARA PORTABEL MENGGUNAKAN USB-DAQ DENGAN SOFTWARE LABVIEW 8.5

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

TUTORIAL PEMROGRAMAN PADA FPGA XILINX VIRTEX 5 ML506 BOARD

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang dan Permasalahan

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB 1. Pendahuluan. diprogram secara digital ditemukan seperti IC sederhana seperti General Array

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Pengenalan FPGA oleh Iman Taufik Akbar

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479

EMS. 2 A Dual H-Bridge

Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171

Transkripsi:

APLIKASI LAB VIEW BERBASIS FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) NI CRIO 9074 PADA SISTEM PENGUKURAN TEMPERATUR HEATING-02 Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan kussigit@.go.id Nuklir-BATAN ABSTRAK APLlKASI LABVIEW BERBASIS FIELD PROGRAMMABLE GA TE ARRAY (FPGA) PADA SIMULASI SISTEM PENGUKURAN TEMPERA TUR BAGIAN UJI HEA T1NG-02. Telah dibuat sistem pengukuran temperatur pada uji Heating-02 menggunakan perangkat lunak LabVIEW 2011. Pembuatan sistem pengukuran ini pada FPGA merupakan pengembangan dari sistem pengukuran sebelumnya yakni pengukuran dengan cdaq9188. Kelebihan dari sistem ini adalah independensi artinya pada waktu eksekusi sistem bisa berjalan sendiri tanpa komputer. Ruang Iingkup penelitian saat ini masih sebatas pengembangan pemrograman dan pengujian pengambilan data yang ditekankan pada pemrograman pada modul FPGA yang sudah ditanam (embedding) pada crio 9074. Pada pembuatan sistem pengukuran temperatur ini diperlukan perangkat sistem akuisisi data keluaran National Texas Instrument yaitu modul crio 9074, modul Ni 9023 power suply, sumber arus HIOKI 7011, perangkat lunak Labview versi 2011 beserta komputer. Metode yang digunakan adalah merangkai sistem pengukuran temperatur, pembuatan program akuisisi data pada FPGA serta pembuatan antarmuka sistem akuisisi data pada komputer agar mudah untuk dilakukan pengamatan. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran temperatur dapat berjalan dengan baik. Sehingga sistem pengukuran ini diharapkan dapat dipergunakan untuk pengukuran yang sesungguhnya. Kata Kunci :Temperatur, LabVIEW, FPGA, Heating-02. ABSTRACT LAB VIEW APPLICA TIONS BASED ON FIELD PROGRAMMABLE GA TE ARRA Y (FPGA) ON TEMPERA TURE MEASUREMENT SYSTEM OF HEA TING-02. Temperature measurements system has been created at the heating-02 test using Lab VIEW 2011 software. Making this measurement systems on FPGA is the development of previous a measurement system using the measurement with cdaq9188. The advantage of this system is the independence of the system means that the execution time can run itself without a computer. The scope of the current study was limited on the development, programming and testing of data acquisition focused on programming of the FPGA modules that have been embedded on the crio 9074. In the making of temperature measurement systems is required the data acquisition system by National Texas Instruments crio 9074 module, power supply, Ni 9023 module, 7011 HIOKI current source, the software Labview 2011 and the computer. the using method is stringing the temperature measurement system, programming of data acquisition the FPGA as well as the acquisition system interface that is easy to do observations. From the experimental results, it can be concluded that the temperature measurement system can run well. So that the measurement system is expected to be used for the actual measurement. Keywords: Temperature, Labview,FPGA, Heating-02. Kussigit Santosa ISSN 1410-8178 Buku II hal. 217

PRO SIDING SEl\1INAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR ba tan PENDAHULUAN AkUiSiSi dari sebuah data merupakan kegiatan tahapan eksperimen yang maupun penting penelitian yang memerlukan pengambilan data. Akuisisi data ini sangat membantu pada proses lebih lanjut. Semakin cepat dan tepat suatu akuisisi data akan semakin baik bagi mutu suatu penelitian. CompactRIO (crio) adalah salah satu tool untuk akuisisi data. CompactRIO ini merupakan penggabungan modul real-time processor, Field Programmable Gate Array (FPGA), dan madul I/O, komunikasi Serial, USB, dan ports ethernet yang menyatu dengan controller dalam bentuk yang kompakl1]. Untuk memperoleh unjuk kerja yang baik maka perangkat keras (misal digital 110, bus communication, AID conversion) dikoneksikan dengan FPGA untuk mendapatkan proses yang cepat didalam perangkat keras kemudian baru dilakukan pengambilan J2] data an tara FPGA dan realtime processor. Kegiatan pembuatan sistem simulasi pengukuran ini sangat penting untuk pengembangan uji eksperimen Untai Uji Beta yang terkoneksi dengan uji Heating-02 yang ada di laboratorium thermohidrolika BOFa PTRKN. Metodologi yang digunakan adalah merangkai modul compacrio dengan Komputer/laptop melalui kabel UTP dengan menggunakan port ethernet dan protokol TCPIIP. Dengan selesainya kegiatan ini diharapkan pengambilan data terutama temperatur dapat disimulasikan dengan baik, dan dapat diaplikasikan ke uji Heating-2. TEORt DAN TAT A KERJA Lab VIEW merupakan singkatan dari Laboratory Virtual Instruments Engineering Workbench. LabVIEW adalah bahasa pemrograman yang menekankan pada bahasa pemrograman gambar atau grafik (Graphical Programming Language). Program lab VIEW sering disebut juga sebagai Virtual Instruments (VI). Setiap VI terdiri dari tiga bagian utamal1j, yaitu Front Panel, front panel ini nantinya merupakan tampilan antarmuka yang akan tampil dilayar monitor saat program VI di eksekusi. Block Diagram, blok diagram merupakan program utama pada Lab VIEW dan sebagai driver dari front panel. Project explorer, merupakan hirarki dari struktural program. Posisi atau letak suatu VI pada project exsplorer sangat menentukan ruang lingkup dan jangkauannya. Madul CompactRIO (crlo) adalah merupakan penggabungan madul real-time processor-controller, Field-Programmable Gate Array (FPGA), dan modul 10 yang dapat di configurasi kembali (reconjigurable 10 Modules "RIO") serta chassis ekspansi ethernet yang kesemuanya dalam bentuk yang kompak yang diproduksi oleh National Instruments. Sedangkan FPGA merupakan IC bertipe Hardware Definition Language (HDL) yang mana pemakai dapat merancang hardware sesuai yang diinginkan di dalam IC FPGA[3J Dewasa ini terdapat bermacammacam keluarga FPGA. Xilinx merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi FPGA disamping perusahaan lain yaitu ACTEL, ALTERA dan PLESSEY Semiconductor. Xilinx sendiri memproduksi beberapa jenis FPGA diantaranya adalah VIRITEX, SPARTAN, XC3000, XC4000 DAN XC5000[41. FPGA yang terdapat pada compacrio 9074 merupakan jenis SPARTAN-3, 400 MHz, 2M gate. Aliran kendali dan data serta hirarki antara komputer host dengan crio dapat ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2, sedangkan bentuk fisik dari compacrio 9074 dapat disajikan pada Gambar 3 dan tataletak terminal konektor input output dan catu daya dapat disajikan pada Gambar 4. Gambar 1. Hubungan Komputer dengan LabVIEW dan compacrio 000 000 Gambar 2. Diagram blok aliran data pada host komputer dan modul FPGA Gambar 3. Bentuk CompactRIO 9074 Buku 11hal. 218 ISSN 1410-8178 Kussigit Santosa

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan " WNAnoNAL,..INSTRUMENTS i. /1 f!'ij. i >!AIDS,, pc\.m/. I!r.,rnr. I I,i! i! NI crio OO74 JL!HI Pada umumnya, penulisan program atau kode untuk mengkonfigurasi ulang FPGA menggunakan bahasa deskripsi perangkat keras, misalnya VHDL, Verilog. Bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa pemrograman CPU dan memerlukan keahlian khusus. Tetapi dengan adanya modul Lab VIEW FPGA yang tertanam (embedded) pada crio akan sangat memudahkan bagi programmer yang ingin mengembangkan sistem lebih lanjut. Karena modul FPGA dapat diprogram dengan menggunakan bahasa grafik Lab VIEW, yang mirip dengan VI Lab VIEW yang ditulis untuk PC tetapi dengan paletlfungsi yang lebih terbatas dan beberapa struktur pemrograman yang berbeda, Ketika tombol Run ditekan, kode VI yang ada diterjemahkan ke kode HDL secara otomatis, dan kemudian dikompilasi untuk menghasilkan aliran bit yang harus dikirim ke FPGA. Dan Akhirnya, FPGA mulai menjalankan kode yang sudah dikompilasi tersebut di hardware 131 Proses pengisian kode atau pengisian kembali (reconfigure) secara visual dapat diperlihatkan seperti pada Gambar 5. Keterangan 1. LampuLED 5, Konektor 5MB 2. Port Serial RS 232 6, Konektor Catu daya 19-30 V 3. Port Ethernet RJ 45 7, Tombol Reset 4. Port Ethernet RJ 45 8, Saklar DIP. Gambar 4. Tata letak terminalio Ada beberapa alas an mengapa modul FPGA untuk aplikasi aplikasi pemrosesan sinyal digital, 'diantaranya adalahl21 : True Parallelism : Bila prosesor hanya dapat mengeksekusi satu instruksi pada satu waktu dan menggunakan skema penjadwalan yang kompleks, sedangkan sirkuit paralel di dalam FPGA beroperasi sepenuhnya independen. FPGA memboleh kan pengguna membangun suatu arsitektur paralel dengan kemampuan laju pencuplikan sarna dengan l<uu detak atau clock. Unjuk kerja seperti ini sangat ideal untuk membuat sebuah sistem kanal tunggal dengan laju pencuplikan sangat cepat atau laju pencuplikan rendah untuk banyak kanal High Reliability : FPGA mempunyai keandalan yang tinggi karena dapat diubah sesuai dengan circuit atau rangkaian seperti yang diinginkan High Determinism FPGA mempunyai keandalan yang tinggi laju loop nya bisa mencapai 25 ns Reconfigurable FPGA dapat diprogram kembali sehingga sifat ini dapat sangat bermanfaat dalam pengembangan software dan menjadikan modul ini menjadi lebih ekonomis. :---------- : --------------, --,,.,,,, ' lit I A I..,,., ', ' : "'... : I ---------------_: Gambar 5. Visualisasi proses pengisian pada FPGA Bahan dan Peralatan 1. Modul CompacRJO 9074 (I unit) 2. Modul Ni 9203 (1 unit) 3, Power Suply DC 24 Volt (1 unit) 4. kabel penghubung (10 meter) 5. Hioki 7011 DC signal Source (1 unit) 6. Personal Komputer beserta Sistem Operasi Windows Xp (1 unit) 7. Perangkat lunak Labview versi 2011 beserta modul Real Time dan modul FPGA (l unit) 8. Perangkat lunak Ni CompacRJO 9074 (1 unit) Langkah Kerja Langkah pertama adalah menyiapkan modul-modul yang akan dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu modul crio 9074, modul Ni 9203, power suply dan kabel penghubung. Rangkaian blok ini dapat dilihat pada Gambar 6. Kussigit Santosa ISSN 1410-8178 Buku II hal. 219

-- --------- -------------- ---- ------- Gambar 6. Rangkaian blok sistem simulasi pengukuran temperatur Langkah kedua adalah menyiapkan perangkat lunak labview dan driver untuk modul crio 9074 pada personal komputer atau laptop. Langkah ketiga adalah pembuatan aplikasi simulasi sistem pengukuran temperatur pada uji HeaTing-02 pada personal komputer menggunakan perangkat lunak Labview versi 2011. Pada langkah ini dimulai dengan membuat project explorer, urut-urutannya adalah sebagai berikut seperti ditunjukkan pada Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar 9. Gambar 7. Langkah pembuatan project explorer ;tut",t :>t'1i',..!".., tftt.t lq J'ct.t,Mitf:4 H,11tf_tPt,_i't} ut _ - Gambar 8. Langkah pembuatan project explorer Buku II hal. 220 ISSN 1410-8178 Kussigit Santosa

@> Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Gambar 9. HasH Akhir Pembuatan Project Explorer Gambar 10. Front Panel Untuk Pengambilan Data Langkah keempat adalah melakukan uji coba simulasi sistem pengukuran pad a uji HeaTing-02 menggunakan sistem yang sudah dibangun dengan menggunakan sumber arus Hioki. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan program VI dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah pembuatan program pada FPGA. Program ini merupakan program pengambilan data. Hasil dari front panel dapat dilihat pada Gambar 10 dan diagram blok dapat dilihat pada Gambar 11. Bagian kedua adalah pembuatan program antarmuka pada komputer. Program ini juga terdiri dari front panel (Gambar 12) dan diagram blok (Gambar 13). Kussigit Santosa ISSN 1410-8178 Buku II hal. 221

PROSIDING SEMINAR > III Gambar 11. Diagram blok pada pengambilan data. Gambar 12. Front panel antarmuka tampilan temperatur Uji Heating-02 Gambar 13. Diagram blok Antarmuka tampilan temperatur Uji Heating-02 Pengujian dilakukan dengan menggunakan Hioki 7011 sebagai sumber arus. Besaran arus 4 ma sampai dengan 20 ma mewakili besaran temperatur 0 C sampai dengan 1000 e. Dari dua titik posisi ini yaitu titik pertama (4,0) dan titik kedua (20,1000) didapatkan persamaan f(x) = 62,5 x -250. dimana x mewakili arus dan f(x) mewakili besaran temperatur. Tampilan pada komputer sistem pengukuran temperatur dapat diperlihatkan pada Gambar 13 dan Gambar 14. Sedangkan hasil pengujian dengan cara simulasi dapat disajikan pad a Tabel 1. Gambar 14. Tampilan antar muka sa at uji coba dengan arus konstan Buku II hal. 222 ISSN 1410-8178 Kussigit Santosa

&> (LX) L(X) 2 20,00 19,00 18,00 41616,00 73319146 2856 204,00 8562,66 L(x2) L 17,00 (LY) (y) 2 361 324 289 400 925,98 876,06 815,54 999,78 I:(xy) 2009,84 10318,05 11932,16 13864,18 15769,08 17593,62 6070,44 4818,88 1312,5 130,16 2812,05 7357,74 19995,6 3766.7 9103,5 765,24 317,8 5869028,9 127937,54 I: (X2) X.y l 4039,8736 422825,06 1058,8516 141880,29 16266,452 999560,05 63116,513 97625,003 255904,46 320333,36 191914,09 35156,25 473165,14 556157,98 665105,49 767481,12 857438,96 Gambar 15. Tampilan antar muka saat uji coba dengan arus yang berubah o. (ma) Tabel!. Hasil pengujian sistem pengukuran temperatur 10.00 11.00 12.00 17.00 20.00 13.00 14.00 15.00 16.00 18.00 19.00 Arus 0.00399 0.00499 0.00799 0.00699 0.00599 0.00899 0.01598 0.00999 0.01099 0.01299 0.01399 0.01499 0.01199 0.01798 0.01898 0.01698 Hioki 0.01998 Arus (A) 251,23 312,45 376,67 438,08 505,87 565,98 650,25 687,87 745,76 815,54 876,06 925,98 999,78 C) 127,54 32,54 63.56 187,5 Labview Temeratur Dalam bentuk grafik dapat disajikan pada Gambar 15 1200 Grafik Temperatur (0C)vs Arus (ma) 1000 Dari Tabel 1 dapat dihitung x 196 169 144 100 121 49251,23 36187,50 81376,67 64 312,45 687,87 745,76 565,98 505,87 63,56 x2 25127,54 225 256 Y650,25 438,08 32,54 800 600 400 200 o Gambar 16. Temperatur vs arus Untuk menentukan persamaan linearnya digunakan persamaan y = a + bx dengan x sebagai besaran arus sedangkan y adalah besaran temperatur. a dan b dapat ditentukan dengan rumus Kussigit Santosa ISSN 1410-8178 Buku II hal. 223

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR Pusat Teknologl Akselerator dan Proses Bahan DAFTAR PUSTAKA didapatkan a: -237,067 dan b = 61, 729. ]adi persamaan regresi linearnya y = 61,729x-237,067. Sedangkan hubungan (korelasi r) an tara variabel x dan y adalah dapat ditentukan dengan persamaan ni>it - Ex.I2 r = {n.e XZ _(LX)2}1 "'Ly2 _(Ly)2J 1. Lab View with crio Tutorial Control System Design. 14 Februari 2006 2. Building Programmable Automation Controllers with LabVIEW FPGA. Publish Date: 03 Februari 2012 3. OPERATING INSTRUCTIONS AND SPECIFICATIONS CompactRIO crio- 9074 4. OPERATING INSTRUCTIONS AND SPECIFICATIONS Ni 9203 sehingga didapatkan nilai r = 0,96 (mendekati 1). Artinya bahwa besaran temperatur sangat dipengaruhi oleh besaran arus, dengan perkataan lain besaran temperatur tingkat ketergantungannya sangat tinggi pada masukan besaran arus. Sedangkan arus ini merupakan perwakilan dari besaran arus atau tegangan dari termokopel atau Resistan Termocouple Defferesial (RTD). KESIMPULAN Telah dibuat sistem pengukuran temperatur pada Uji HeaTing-02 menggunakan modul Ni crio 9074, modul Ni 9203, catu daya dan komputer serta perangkat lunak Lab VIEW versi 2011. Uji coba pemakaian menunjukkan bahwa sistem pengukuran temperatur ini dapat beijalan dengan baik dengan faktor korelasi r = 0.96 artinya besaran temperatur ketergantungannya pada besaran arus masukan, sangat tinggi, sehingga sistem pengukuran ini dapat dipergunakan. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kami ucapkan kepada Dr. Saeful Bachri, MT, Agus Nur Rachman, AMD. yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. TANYAJAWAB Tjipto Sujitno Berapa range pengukuran ini (minimum ke maksimum)? Mungkinkah digunakan untuk pengukuran tempratur negatif (-)? Kussigit Range pengukuran sepenuhnya tergantung pada range sensor yang dipakai, misalnya untuk termokopel tipe-k maka rangenya bisa -20 sampai dengan J 300 C Untuk pengukuran negatif juga tergantung pada range sensor yang dipakai. Saminto Kalau hanya untuk mengukur suhu saja apakah kelebihan penggunaan CRIO & NI lab View?? Kussigit Kelebihan CRIO adalah kemampuan pengambilan sampel per detik. Jika sampel (suhu) yang diambil sangat tinggi barulah CRIO mempunyai keunggulan. Kelebihan lainnya adalah CRIO bisa digunakan tanpa komputer. Buku II hal. 224 ISSN 1410-8178 Kussigit Santosa