ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) Dra. Mimin Casmini, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

BAB I BINA DIRI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) Oleh: Drs. Mamad Widya, M.Pd.

BINA DIRI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS OLEH: ASTATI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Anak tunagrahita sedang adalah anak yang tergolong salah satu

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

Program Khusus Bina Diri

BAB II KAJIAN PUSTAKA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNA DAKSA SEDANG (SDLB D1)

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemandirian anak dalam melakukan aktivitas merupakan bagian yang teramat penting dalam upaya mendidik

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.

Menumbuhkan Kemandirian Anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Asuhan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Untuk menjamin makanan aman

LUKA BAKAR Halaman 1

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1. Instrumen Observasi Kemampuan Bina Diri Makan Anak Tunagrahita Sedang Kelas III SDLB. No Komponen Kegiatan Indikator

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN LUAR BIASA BAB III PENGEMBANGAN BINA DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

PEDOMAN WAWANCARA. I. Identitas Informan : 1. Nama : 2. Umur : 3. Suku : 4. Pendidikan : 5. Pendapatan :

Mengembangkan Perilaku Sehat Pada Anak Usia 2-4 Tahun SERI BACAAN ORANG TUA

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI

LAMPIRAN. 1. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua. Kepada Yth Bapak / Ibu...

Perilaku Sehat Pada Anak Usia Dini

Program Khusus Bina Diri

15 Kegunaan Lain Dari Pasta Gigi

KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

PERATURAN PSYCHE 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wiwi Widiawati, 2014

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan

MATERI LATIHAN KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI SISWA TUNANETRA ACTIVITY OF DAILY LIVING SKILLS (ADL) OLEH: AHMAD NAWAWI

JARINGAN INDIKATOR KE DALAM TEMA SDLB TUNAGRAHITA RINGAN (C) KELAS I SEMESTER I

Bina Diri Anak Tunagrahita

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Husni Umakhir Gitardiana, 2013

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

Petunjuk Meditasi Jalan, Duduk, dan Kegiatan Sehari-hari dalam Meditasi Vipassanā

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

KEMAMPUAN BINA DIRI MAKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SDLB DI SLB TUNAS BAKTI PLERET BANTUL SKRIPSI

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

benda di sekitar pelajaran 5

PENGASUHAN ANAK DALAM PRESPEKTIF PSIKOLOGI

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3. Bagian no (2) dan (5) pada petunjuk tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat...

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PENANAK NASI (RICE COOKER) DOMO

Penyusun: HAPSARI KUSUMAWARDANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DI KELOMPOK B1 RAUDHATUL ATHFAL AL IKHLAS PALU. Yayan Hidayanti 1 ABSTRAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS

Instrumen Tes Intervensi Sesi Pertama 1. Jodohkanlah Kosakata disamping dengan Gambar yang Tepat!

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

Pelaksanaan Kegiatan UKS No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit Halaman :

SP 1 : PENGURUSAN AKTIVITI RUTIN PERMATA STANDARD PEMATUHAN 1 PENGURUSAN AKTIVITI RUTIN PERMATA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

PAKAIAN 1. Pakaian Dinas Harian a. Mahasiswa Baru/MABA - Baju kemeja putih lengan panjang dengan lidah pundak berkancing dan mempunyai saku

BIO NATURAL POWER. Pada dasarnya system Bio Energy / Tenaga Dalam dibagi menjadi menjadi 2 jenis, yaitu :

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Tindakan Keperawatan

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si

PROGRAM KHUSUS UNTUK TUNADAKSA (BINA DIRI DAN BINA GERAK)

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

TEHNIK MOBILITAS DAN STRATEGI LAYANAN IRHAM HOSBI PLB FIP UPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PESERTA LKMM-TD XXVIII

B. Allah Swt. itu Esa. Sikapku. Ayo Kerjakan. Lihat diri sendiri. Lihat gambar ini. Tanyakan pada temanmu, nama dan manfaat setiap anggota tubuh.

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

KUESIONER PENELITIAN

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN SEKSI PENYELENGGARAAN DIKLAT PANITIA DIKLAT PENGENALAN PEMBELAJARAN DAN KEHIDUPAN DI KAMPUS

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

SURAT PENGANTAR RESPONDEN

A. Logika dan Algoritma

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khususnya makanan, minuman, peralatan dan perlengkapan rumah

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

Transkripsi:

ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) Dra. Mimin Casmini, M.Pd. A. PENGERTIAN ADL Istilah Activity of Daily Living (ADL) atau aktivitas kehidupan sehari-hari dalam dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus dikenal dengan istilah Bina Diri yang mengacu pada suatu kegiatan bersifat pribadi yang memiliki dampak dan berkaitan dengan human relationship. Disebut pribadi karena mengandung pengertian bahwa keterampilan-keterampilan yang diajarkan atau dilatihkan menyangkut kebutuhan individu yang harus dilakukan sendiri tanpa dibantu oleh orang lain bila kondisinya memungkinkan. Ditinjau dari arti kata Bina berarti membangun/proses penyempurnaan agar lebih baik. Bina Diri adalah usaha membangun diri individu baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial melalui pendidikan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Sehingga terwujutnya kemandirian dengan keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari secara memadai. Bina Diri tidak hanya sekedar mengurus diri, menolong diri, dan merawat diri, tetapi lebih dari itu karena kemampuan bina diri akan mengantarkan anak berkebutuhan khusus dapat menyesuaikan diri dan mencapai kemandirian. B. TUJUAN 1

Secara umum, bidang kajian Bina Diri bertujuan agar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat mandiri dengan tidak/kurang bergantung pada orang lain dan mempunyai rasa tanggung jawab. Sedangkan tujuan khususnya adalah: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan ABK dalam tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, dan merawat diri). 2. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan ABK dalam berkomunikasi sehingga dapat mengkomunikasikan keberadaan dirinya. 3. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan ABK dalam hal sosialisasi. C. PROGRAM PEMBELAJARAN 1. Arah Pendidikan Bina Diri Dalam menyusun rencana kegiatan pendidikan bina diri diarahkan pada tiga peran, yaitu: a. Pendidikan Bina Diri sebagai proses belajar dalam diri. Anak harus diberi kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja dan dimana saja. Implikasinya terwujut dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mendengarkan, melihat, mengamati, dan melakukannya. b. Pendidikan bina diri sebagai proses sosialisasi. Pendidikan bina diri bukan hanya untuk mencerdaskan dan membuat anak terampil, tetapi juga membuat anak menjadi manusia yang bertanggung jawab. c. Pendidikan bina diri sebagai proses pembentukan dan pengembangan diri anak ke arah kemandirian. 2. Aspek Pengembangan 2

Program khusus Bina Diri terdiri dari lima (5) aspek pengembangan dimana satu sama lainnya berhubungan dan saling keterkaitan, yaitu: a. Merawat diri: makan-minum, kebersihan badan, menjaga kesehatan. b. Mengurus diri: berpakaian, berhias diri. c. Menolong diri: menghindar dan mengendalikan diri dari bahaya. d. Berkomunikasi: komunikasi non verbal, verbal, atau tulisan. e. Bersosialisasi: pernyataan diri, pergaulan dengan anggota keluarga, teman, dan anggota masyarakat. f. Penguasaan pekerjaan: pemeliharaan alat, penguasaan keterampilan, mencari informasi pekerjaan, mengkomunikasikan hasil pekerjaan dengan orang lain. g. Pendidikan seks: membedakan jenis kelamin, menjaga diri dan alat reproduksi, menjaga diri dari sentuhan lawan jenis. D. STRATEGI PELAKSANAAN Strategi pelaksanaan program bina diri didasarkan atas pendekatanpendekatan sebagai berikut: 1. Berorientasi pada kebutuhan anak dan dilaksanakan secara integratif dan holistik. 2. Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam belajar. 3

3. Menggunakan pembelajaran terpadu. Model pembelajaran terpadu yang beranjak dari tema yang menarik anak (centre of interest) dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. 4. Mengembangkan keterampilan hidup. 5. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. Media dan sumber belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan. 6. Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan dan kemampuan anak. Adapun ciri-ciri pembelajaran ini adalah: a. Anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi, serta merasakan aman dan tentram secara psikologis. b. Siklus belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran, melakukan penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat menggunakannya. c. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebayanya. d. Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya. e. Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individual. f. Anak belajar dengan cara dari yang sederhana ke yang rumit, dari tingkat yang termudah ke yang sulit. 4

E. METODE YANG DIGUNAKAN Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah: 1. Metode demonstrasi 2. Metode pemberian tugas 3. Metode simulasi 4. Metode karyawisata F. PENILAIAN 1. Bentuk Penilaian a. Perbuatan, karena yang dinilai adalah kemampuan dalam praktek melakukan kegiatan menolong diri sendiri. b. Lisan, karena sebelum praktek anak perlu mengenal alat, bahan, dan tempat yang digunakan. 2. Waktu Penilaian a. Waktu penilaian pada saat PBM berlangsung dan akhir pelajaran. b. Pencatatan, dicatat dengan tanda cek list (V) pada analisa tugas. c. Sasarannya adalah kemampuan anak melaksanakan latihan mulai dari dengan bantuan sampai anak mampu melakukan sendiri/mandiri. 3. Penilaian dilakukan berdasarkan : a. Kualitas : berisi narasi/uraian yang menggambarkan kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pelatihan. 5

b. Kuantitas : dengan penjelasan agar tidak salah dalam menafsirkan skor. G. PELAKSANAAN Beberapa pedoman dalam melaksanakan pengajaran bina diri agar berhasil, yaitu: 1. Perhatikan apakah anak sudah siap (matang) untuk menerima latihanlatihan. 2. Belajar dalam keadaan santai (rileks). Segalanya dikerjakan dengan tegas tanpa ragu dan dengan lemah lembut. Bersikap tenang dan manis, serta hindari suasana yang ribut. 3. Latihan hendaknya diberikan dengan singkat, sederhana, dan tahap demi tahap. 4. Tunjukkan pada anak cara melakukan sesuatu yang benar. Jangan menggunakan banyak kata-kata karena akan membuat anak menjadi bingung. Satu macam latihan hendaknya diulang-ulang sampai anak dapat melakukan sendiri dengan benar. Bantulah anak hanya bila perlu. Tidak usah tergesa-gesa yang penting anak bisa. 5. Pada waktu melakukan sesuatu, iringilah dengan percakapan. Gunakan kata-kata yang sederhana, agar anak mudah memahaminya. 6. Tetap disiplin, jangan menyimpang dari ketetapan waktu maupun tempat. 6

7. Berilah pujian bila usaha yang dilakukan anak berhasil baik. Jangan memuji berlebihan bila usaha yang dikerjakan anak belum berhasil, sebaiknya tolong anak agar lain kali berusaha lebih baik dan sempurna. 8. Kesalahan anak tidak usah menjadikan anda marah dan cemas. Bila sudah lama berlatih namun masih gagal juga, jangan kecewa dan hentikan latihan agar anak tidak frustasi dan merasa gagal. 9. Fleksibilitas, jika latihan tidak berhasil analisalah persoalan dengan cermat. Mungkin metode perlu disusun kembali sesuai dengan batas kemampuan dan kondisi anak. 10. Hendaknya guru menggunakan kata-kata, atau istilah, isyarat dan metode mengajar yang sama agar anak tidak menjadi bingung. Adapun prinsip umum pelaksanaan bina diri meliputi: a. Assesmen: observasi secara alamiah untuk menemukan hal-hal yang sudah dan belum dimiliki anak dan menemukan kebutuhan anak. b. Keselamatan (safety) c. Kehati-hatian (poise) d. Kemandirian (independent) e. Percaya diri (confident) f. Tradisi yang berlaku di sekitar anak berada (traditional manner) g. Sesuai dengan usia (in appropriate) 7

h. Modifikasi alat dan cara, dan i. Analisis tugas (task analysis) H. BAHASAN MATERI BINA DIRI Secara garis besarnya bahasan materi bina diri terdiri dari: 1. Kebersihan diri a. Mencuci tangan dengan waskom b. Mencuci tangan dengan air keran c. Mencuci muka d. Mencuci kaki e. Menyikat gigi f. Mandi g. Menggunakan WC 2. Makan a. Makan dengan menggunakan tangan b. Makan dengan menggunakan sendok c. Makan menggunakan sendok dan garpu 3. Minum a. Minum menggunakan gelas b. Minum menggunakan cangkir c. Minum menggunakan sedotan 4. Berhias Diri 8

a. Menyisir rambut b. Menyisir dan menggunakan aksesoris rambut c. Menyisir rambut dengan menggunakan minyak rambut d. Memakai bedak 5. Berpakaian a. Memakai pakaian dalam b. Memakai pakaian luar c. Memakai kaos kaki dan bersepatu 6. Keselamatan diri a. Mengenal dan menghindari beberapa benda tajam b. Mengenal dan menghindari bahaya air panas c. Mengenal dan menghindari bahaya binatang d. Mengenal, menghindari, dan menjaga bahaya api kompor e. Mengenal dan menghindari bahaya listrik 7. Komunikasi a. Menyebut identitas dirinya, dan keluarga b. Menyampaikan pesan, menjawab pertanyaan c. Menuliskan nama, alamat, dan keinginannya d. Membaca sederhana e. Membaca simbol-simbol yang ada di masyarakat, misalnya: ramburambu lalu lintas, dlsb. 8. Sosialisasi a. Kemampuan beradaptasi dengan teman (bermain bersama) 9

b. Bepergian sendiri (orientasi lingkungan) c. Menggunakan fasilitas umum (kantor pos, puskesmas, toko, pasar, dsb) d. Melakukan kerjasama, misalnya: kerjabakti di sekolah dan di masyarakat. Agar lebih jelas, berikut ini diberikan contoh-contoh cara melatihkan atau langkah-langkah mengajarkannya yang disajikan dalam gambar. 10

1. Kebersihan Diri a. Mencuci tangan dengan waskom - Perlengkapan yang digunakan: waskom, sabun, handuk/lap tangan - Cara melatih:. Isilah waskom dengan air bersih. Celuplah kedua belah tangan ke dalam air dalam waskom. Gosoklah kedua belah tangan dengan sabun. Kembalikan sabun kedalam wadahnya. Gosoklah kedua belah tangan sampai sabun merata. Bilaslah kedua belah tangan sampai bersih dengan air. Buanglah air bekas cucian. Keringkan tangan dengan handuk/lap tangan Catatan: Bila belum cukup bersih, ulangi sampai kedua belah tangan bersih betul. 11

b. Mencuci tangan dengan air keran - Perlengkapan yang digunakan: Kran air, sabun, handuk/lap tangan - Cara melatih: Bukalah kran air, basahilah kedua belah tangan dengan pancuran air kran, gosoklah kedua belah tangan dengan sabun, kembalikan sabun kedalam wadahnya, gosoklah tangan dengan sabun sampai merata, bilas kedua tangan dengan pancuran air kran, tutup kran air, keringkan tangan dengan handuk/lap. 12

c. Mencuci muka - Perlengkapan yang digunakan: waskom, lap kantung/waslap, sabun, handuk. - Cara melatih:. Isilah waskom dengan air secukupnya. Basahi wajah dengan kedua belah tangan/waslap. Gosoklah sabun pada kedua telapak tangan/waslap 13

. Tutuplah kedua belah mata, lalu gosokkan tangan/waslap pada wajah dan telinga. Bilas wajah dengan air hingga bersih. Keringkan wajah dan telinga dengan handuk. Bersihkan semua perlengkapan dan simpan kembali di tempat semula d. Mencuci kaki - Perlengkapan yang digunakan: bak berisi air, gayung, sabun, lap - Cara melatih:. Siramlah kaki dengan air. Ambil sabun, gosokkan pada kaki satu persatu. Kembalikan sabun kedalam wadahnya. Gosoklah kedua kaki, satu persatu, sampai bersih dan rata. Siramlah kaki berulang-ulang dengan air. Keringkan kaki dengan lap. Perhatikan agar kaki benar-benar bersih terutama sela-sela jari. 14

e. Menyikat gigi - Perlengkapan yang digunakan: gelas cangkir, sikat gigi, pasta gigi, lap. - Cara melatih:. Isilah cangkir dengan air. Buka dan oleskan pasta gigi secukupnya pada sikat gigi. Tutup kembali tube pasta gigi. Kumur dengan air dari gelas. Cibirkan bibir. Sikat gigi dengan arah vertikal/tegak: depan, samping kiri, buka mulut dan gosoklah bagian kiri/kanan, atas/bawah. 15

. Kumurlah dengan air sampai bersih. Bersihkan sikat gigi dan kembalikan ketempat semula. Lap mulut dan tangan sampai kering Catatan: sebaiknya latihan ini dilakukan di depan cermin. f. Buang Air Besar (BAB) - Tahap buang air: berdiri tepat di atas lubang wc, menurunkan celana sebatas paha, jongkok, buang air. - Tahap cebok: mengambil air, membersihkan kotoran, menyiram wc. - Tahap membersihkan/membereskan: mencuci tangan, berdiri, menaikkan celana, keluar. 16

g. Buang Air Kecil (BAK) - Tahap buang air: membuka kancing dan risleting celana, menurunkan celana sebatas pinggul, memegang alat kelamin dan mengarahkan kelubang wc, buang air kecil. - Tahap membereskan: menyiram wc, menaikkan celana, menutup kancing/resleting, mencuci tangan, keluar. 17

2. Makan a. Makan menggunakan tangan - Perlengkapan yang digunakan: kobokan, piring, nasi, sayur dan lauk pauk, lap tangan/serbet. - Cara melatih: 18

. Duduklah yang rapi. Berdoalah sebelum makan. Cucilah tanganmu kedalam kobokan. Ambillah nasi dan lauk pauk dengan tangan dari piring. Angkatlah tanganmu masukkan nasi ke dalam mulut. Kunyahlah nasi. Telanlah nasi yang sudah lumat. Lakukan sampai nasi habis. Setelah itu cucilah tanganmu. Laplah tanganmu dengan menggunakan serbet. Rapikan alat. Berdo alah sesudah makan. b. Makan menggunakan sendok - Perlengkapan yang digunakan: piring dan sendok, nasi, sayur, dan lauk pauk, lap tangan/serbet - Cara melatih:. Duduklah dengan sikap yang baik 19

. Berdo alah sebelum makan. Ambillah sendok. Sendoklah nasi dari piring. Masukkan ke dalam mulut. Kunyahlah nasi sampai lumat. Telanlah nasi yang telah lumat. Setelah nasi habis, taruhlah sendok. Lap tangan dengan menggunakan serbet. Berdo alah sesudah makan c. Makan menggunakan sendok dan garpu - Perlengkapan yang digunakan: piring, sendok dan garpu, nasi, sayur, dan lauk pauk, lap tangan/serbet. - Cara melatih:. Duduklah dengan sikap yang baik 20

. Berdo alah sebelum makan. Peganglah sendok dengan menggunakan tangan kanan dan garpu dengan menggunakan tangan kiri.. Ambil nasi dengan menggunakan sendok dan ambil lauk dengan menggunakan garpu.. Sendoklah nasi dibantu dengan garpu agar nasi tidak tercecer.. Masukkan nasi ke dalam mulut. Kunyah nasi sampai lumat. Telanlah nasi yang telah lumat. Lakukan berulang kali sampai nasi habis. Taruhlah sendok beserta garpu diatas piring. Laplah mulutmu. Berdo alah sesudah makan. 3. Minum menggunakan sedotan Minum menggunakan sedotan dapat dilakukan pada botol, gelas, dan minuman yang dikemas. a. Perlengkapan yang digunakan: minuman yang dikemas, minuman dalam botol, gelas, sedotan. 21

b. Cara melatih: - Ambillah gelas yang berisi air - Ambillah sedotan - Masukkan sedotan ke dalam gelas - Peganglah gelas dan sedotlah air perlahan-lahan - Setelah selesai, taruh gelas di atas meja. 4. Berhias diri: menyisir dan menggunakan aksesoris rambut a. Perlengkapan yang digunakan: cermin, sisir, aksesoris rambut (jepit/pita) b. Cara melatih: - Berdirilah/duduklah di depan cermin 22

- Ambillah sisir, jepit rambut/pita - Peganglah sisir dengan tangan kanan - Sisirlah rambut ke belakang secara perlahan - Sisirlah rambut ke sebelah kanan - Sisirlah rambut ke sebelah kiri - Pasanglah jepit rambut/pita - Rapikan rambut - Simpanlah sisir pada tempatnya kembali 5. Berpakaian a. Memakai pakaian dalam: Kaos dalam - Perlengkapan yang digunakan: kaos dalam/singlet - Cara melatih: 23

. Ambillah kaos dalam. Lihatlah tanda yang membedakan bagian depan dengan bagian belakang. Pakailah kaos melalui kepala. Masukkan lengan kanan pada lubang lengan kanan. Masukkan lengan kiri pada lubang lengan kiri. Tariklah kaos ke bawah hingga rapi a. Celana dalam - Perlengkapan yang digunakan: celana dalam - Cara melatih:. Ambillah celana dalam 24

. Lihatlah tanda yang membedakan bagian depan dan bagian belakang. Tangan kanan memegang ujung celana sebelah kanan, dan tangan kiri memegang ujung sebelah kiri. Tariklah celana dalam ke atas sampai perut b. Memakai pakaian luar: kaos oblong - Perlengkapan yang digunakan: kaos oblong - Cara melatih:. Ambillah kaos oblong. Lihatlah tanda yang membedakan bagian depan dengan bagian belakang. Masukkan kepala ke lubang kaos 25

. Masukkan lengan kanan pada lubang lengan kanan. Masukkan lengan kiri pada lubang lengan kiri. Tariklah kaos ke bawah hingga rapih c. Celana luar (Celana panjang/pendek) - Perlengkapan yang digunakan: celana panjang/pendek - Cara melatih:. Ambillah celana. Lihatlah tanda yang membedakan bagian depan dan bagian belakang. Pegang celana dengan kedua belah tangan pada masing-masing ujung sebelah kanan dan kiri 26

. Masukkan kaki kanan pada lubang celana sebelah kanan. Masukkan kaki kiri pada lubang sebelah kiri. Tarik celana sampai ke perut. Kancingkan celana dan tarik resletingnya. Rapikan celana Kemeja - Perlengkapan yang digunakan: kemeja - Cara melatih:. Ambillah kemeja. Lihatlah bagian depan dan belakangnya. Gantunglah baju di pundak. Masukkan tangan kanan ke lubang tangan kanan. Masukkan tangan kiri ke lubang sebelah kiri. Samakan ujung baju bagian bawah 27

. Kancingkanlah baju satu per satu hingga lubang kancing habis. Rapikan baju d. Memakai kaos kaki dan bersepatu - Perlengkapan yang digunakan: kaos kaki, sepatu tanpa tali, kursi - Cara melatih:. Beri tanda pada kaos kaki sebelah kiri dan kanan. Duduklah di kursi dan memegang kaos kaki. Masukkan kaki kanan pada lubang kaos kaki sebelah kanan, dan tarik hingga ke tumit. 28

. Masukkan kaki kiri pada lubang kaos kaki sebelah kiri, dan tarik hingga ke tumit. Selanjutnya pakailah sepatu. Beri tanda sepatu bagian bagian kanan dan kiri agar mudah dikenali. Ambil sepatu sebelah kanan dan masukkan kaki kanan ke lubang sepatu kanan. Ambil sepatu sebelah kiri dan masukkan kaki kiri ke lubang sepatu kiri. Dikembangkan dengan memakai sepatu berperekat, sepatu bertali, dan sepatu bergesper. 29

30