E-Jurnal EP Unud, 5 [1] : 47-68 ISSN: 2303-0178



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KERAJINAN KERANG DI PROVINSI BALI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, HARGA, DAN INVESTASI TERHADAP VOLUME EKSPOR TEMBAGA INDONESIA TAHUN

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL

PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, TENAGA KERJA DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR PERHIASAN PERAK DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN UBUD. Ni Putu Sri Yuniartini

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR INDUSTRI TAS DI INDONESIA. I Gusti Rai Bayu Pramana 1 Ida Ayu Nyoman Saskara 2

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor dan impor. Menurut Zakaria (2012)

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI IMPOR PESAWAT BOEING AMERIKA SERIKAT

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk

PERNYATAAN ORISINALITAS...

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus

Keunggulan Komparatif Produk Alas Kaki Indonesia ke Negara ASEAN Tahun 2013

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun )

Kata kunci : Kunjungan Wisatawan,Inflasi,dan Kurs Dollar Amerika Serikat, dan Ekspor Anyaman Provinsi Bali.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

Abstrak. Kata kunci: Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku, Produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

PENGARUH KURS, PRODUKSI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KULIT PROVINSI BALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI KENTANG, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR KENTANG INDONESIA PERIODE

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN

PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun )

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

PENGARUH PRODUKSI, KONSUMSI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BERAS INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

DAFTAR PUSTAKA. Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

PENGARUH PENDAPATAN RIIL, SUKU BUNGA DEPOSITO DOMESTIK, SUKU BUNGA DEPOSITO VALUTA ASING, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DEPOSITO VALUTA ASING

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA, HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

Miranti Sedyaningrum Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil. Kemudian. (BPR), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia

ANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

PENGARUH UPAH, MODAL USAHA, DAN NILAI PRODUKSI TERHADAP PENAWARAN TENAGA KERJA PADA UMKM SEKTOR RIIL. Widya Andayani Murjana Yasa

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

ABSTRAK. Kata kunci : inflasi, nilai tukar, suku bunga, return saham.

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, PENDAPATAN PERKAPITA, DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP NILAI IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

ABSTRAK. Kata Kunci: Suku Bunga Acuan, Nilai Kurs Tengah, dan Return Saham.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM:

PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

PENGARUH LUAS LAHAN, JUMLAH PRODUKSI, DAN KURS DOLLAR PADA EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN

Transkripsi:

E-Jurnal EP Unud, 5 [1] : 47-68 ISSN: 2303-0178 PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, TENAGA KERJA DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR PERHIASAN PERAK DI KABUPATEN GIANYAR Kadek Julia Lestari* I G A P Wirathi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia *email nonik_kirei@yahoo.co.id / 081238552756 Abstrak Perekonomian suatu negara tidak terlepas dari hubungan perdagangan internasional suatu negara dengan negara lain, diantaranya melalui kegiatan ekspor baik berupa barang maupun jasa yang dihasilkan. Bali khususnya di Kabupaten Gianyar memiliki potensi ekspor yang cukup besar dalam ekspor perhiasan perak karena kesenian dan adat istiadat yang unik kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi pihak konsumen. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali secara simultan, parsial dan mengetahui variabel dominan terhadap ekspor perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari tahun 2012-1015 yang dikumpulkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Sedangkan, tenaga kerja dan kurs valuta asing tidak berpengaruh terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Jumlah produksi merupakan varibel yang berpengaruh dominan terhadap ekspor di Kabupaten Gianyar. Kata Kunci: ekspor perhiasan perak jumlah produksi, tenaga kerja, kurs valuta asing Abstract The economy of a country is not regardless of a country's international trade relations with other countries, including through export activities either in the form of goods or services produced. Bali especially in Gianyar Regency has considerable export potential in the export of silver jewelry because of its artistry and unique customs then became the attraction on behalf of consumer. The purpose of this research is to analyze the effect of the amount of production, labor, and the foreign exchange rates against the exports of silver jewelry in Gianyar Bali simultaneous and partial. In addition to knowing the variables which effect is dominant against the export of silver in Gianyar Regency of Bali.

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] The study using secondary data from 2012-2015 are collected from the Department of industry and trade of the Gianyar Regency. This research used multiple linear analysis. The results showed that the number of positive and influential production significantly to exports of silver jewelry in the Gianyar Regency. Meanwhile, labor and foreign exchange rate has no effect against the exports of silver jewelry in the Gianyar Regency. The amount of production is the dominant against the influential varibel export in the Gianyar Regency. Keywords: export amount of silver jewelry production, labor, foreign currency exchange rate PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara berkembang tidak terlepas perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa keterbukaan perdagangan internasional yang ditandai dengan bertambahnya ekspor yang membantu merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekspor penting bagi negara berkembang seperti Indonesia. Menurut Krisna A (2013) berpendapat bahwa, perdagangan internasional membantu pembangunan negara. Provinsi Bali merupakan daerah tempat tujuan wisata yang sangat digemari bukan hanya oleh turis nasional bahkan internasional. Selain terdapat berbagai macam obyek wisata yang indah, terdapat pula kesenian dan adat istiadat yang unik yang menjadi daya tarik. Kesenian di Bali merupakan salah satu yang diminati oleh wisatawan khususnya kesenian dalam bidang kerajinan yaitu kerajinan perak. Menurut Setyari, N (2008) kerajinan perak juga memiliki potensi ekpor yang potensial, dan telah berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan kerajinan-kerajinan lainnya yang ada di Bali, hal ini dibuktikan dengan ekspor kerajinan perak selama periode 1991-1998 berada dalam posisi kedua dan dari 1999-2013 yang selalu 48

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 berada dalam tiga besar ekspor kerajinan Provinsi Bali. Apabila pemerintah dapat mengembangkan produk kerajinan dalam bidang ekspor kerajinan perak, maka akan memberikan dampak positif terhadap cadangan devisa negara. Kerajinan perak di Bali terdapat pada kabupaten antara lain : Badung, Buleleng, Klungkung, Bangli, dan di Desa Celuk Kabupaten Gianyar. Kabupaten Gianyar khususnya di Desa Celuk Kecamatan Sukawati, menjadi sentra hasil kerajinan perak di Bali, di Desa Celuk sejak tahun 1976. Kerajinan perak ialah seni rupa yang sudah lama di Bali. Pada zaman itu kerajinan perak digunakan perlengkapan upacara agama Hindu serta peralatan istana kerajaan. Dengan demikian kerajinan perak pada masa lalu digunakan sebagai kebutuhan spiritual maupun sosial (Lodra, 2000:48). Kerajinan perak Bali tidak terlepas modernisasi, yang ditransformasi melalui pariwisata. Pariwisata berpengaruh pada kerajinan perak Bali dari aspek bentuk, jenis, fungsi, ataupun maknanya dalam masyarakat. Kerajinan perak Bali pada masa sekarang dapat dilihat dari bentuk dan jenis beragam, memiliki makna simbolis, sintetis, ekonomis dan sosial budaya. Pada masa sekarang hampir di sepanjang jalan di Desa Celuk akan dijumpai pengrajin perhiasan perak. Hasil kerajinan perak di Desa Celuk Kabupaten Gianyar mempunyai kualitas tinggi, yang dapat memproduksi dalam jumlah besar yang dikerjakan oleh hampir semua penduduk setempat baik skala lokal, nasional maupun internasional. Kerajinan perak antara lain cincin, gelang, kalung, antinganting, bross maupun perhiasan lain. Barang cendramata dari emas maupun perak seperti patung, sendok, garpu adalah komoditi ekspor. 49

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] Jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan ekspor. Kegiatan ekspor merupakan sistem perdagangan memindahkan barang dari dalam wilayah negara keluar dari Indonesia dan harus memenuhi persyaratan peraturan (Yeremias, 2011). Amir (2003 : 1) menyatakan bahwa ekspor ialah upaya penjualan komoditi yang dimiliki kepada negara asing, pembayaran dalam bentuk valuta asing, dan berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Menurut Dini Ayu Noviangsih (2011) kegiatan ekspor sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi penduduk tersebut yang akan secara langsung meningkatkan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Jumlah produksi berpengaruh terhadap jumlah ekspor, kenaikan volume eskpor tidak terlepas peningkatan jumlah produksi karena, bertambahnya jumlah produksi yang dihasilkan suatu perusahaan akan mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah ekspor suatu produk tersebut. Semakin meningkatnya pasar luar negeri juga mengakibatkan semakin banyaknya permintaan terhadap ekspor tersebut, maka jumlah produksi yang dihasilkan akan meningkat. Begitu juga sebaliknya apabila tidak adanya permintaan dari pasar luar negeri terhadap ekspor maka jumlah produksi akan menurun. Naik turunnya jumlah tenaga kerja akan mempengaruhi jumlah ekspor suatu produk. Peningkatan output akan menyebabkan kelebihan penawaran domestik yang selanjutnya akan mendorong peningkatan ekspor dan sekaligus peningkatan kesempatan kerja. Naik turunnya jumlah tenaga kerja perusahaan produksi akan mempengaruhi jumlah ekspor suatu produk perusahaan tersebut. Namun apabila tidak adanya permintaan dari pasar luar negeri seberapa 50

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 banyakpun tenaga kerja tidak akan mempengaruhi ekspor. Saat ini semakin berkembangnya teknologi akan mempengaruhi juga jumlah tenaga kerja. Walaupun jumlah tenaga kerja sedikit apabila perusahaan dibantu oleh teknologi maka tenaga kerja tidak akan berpengaruh terhadap jumlah produksi. Jumlah produksi akan tetap tinggi dan ekspor akan meningkat Menurut Suci Endang (2000) mengenai pengaruh jumlah tenaga kerja, produksi terhadap ekspor bahwa semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja maka produksi yang dihasilkan suatu perusahaan akan semakin meningkat maka jumlah ekspor produksi tersebut juga akan meningkat. Menurut Anita Faiziah (2014) pada kondisi normal terdapat teori ekonomi klasik yang berlaku dimana pertumbuhan jumlah tenaga kerja dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sehingga apabila jumlah tenaga kerja yang terserap pada suatu daerah tinggi maka perekonomian daerah tersebut akan tinggi pula. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya berlaku mengingat terjadinya beberapa hal yang tidak sesuai dengan keadaan normal. Dalam hal ini pertambahan jumlah tenaga kerja tanpa meningkatnya lapangan pekerjaan tidak akan selalu meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Kegiatan ekspor perak dipengaruhi dengan adanya kurs valuta asing. Ketika terjadi peningkatan nilai kurs dollar, volume ekspor meningkat. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing mengakibatkan meningkatnya biaya impor bahan-bahan baku produksi. Meskipun nilai tukar yang menurun, hal ini mendorong perusahaan melakukan ekspor (Sukirno, 2002). 51

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] Kurs valuta asing juga mempengaruhi besarnya ekspor, menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan Suramaya Suci Kewal (2012) kurs atau nilai tukar ialah harga mata uang luar negeri sekaligus sebagai alat mengukur kondisi perekonomian negara. Peningkatan harga mata uang asing di dalam negeri atau menurunnya nilai mata uang domestik disebut depresiasi, sedangkan penurunan harga mata uang asing di dalam negeri atau meningkatnya nilai mata uang domestik disebut apresiasi. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah ekspor, jumlah produksi, tenaga kerja dan kurs valuta asing dari kerajinan perhiasan perak yang ada di Kabupaten Gianyar. Tabel 1.1 : Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valuta Asing dan Ekspor Perhiasan Perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali Tahun 2012-2015. No Tahun Ekspor (US$) Jumlah Produksi (set) Tenga kerja (orang) Kurs Valuta Asing (Rp/US$) 1 2012 2,490,651 42.560 231 9,466 2 2013 2,186,091 31.000 132 10,616 3 2014 3,966,874 331.550 132 11,934 4 2015 685,383 4.473 63 12,968 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2015(data diolah). Tabel 1 jumlah ekspor yang dihasilkan di Kabupaten Gianyar berfluktuasi tiap bulannya. Seperti pada tahun 2014 pada bulan Juni ekspor perak sebesar US$ 267,751 namun jauh meningkat pada bulan Juli sebesar US$ 982,631. Hal ini disebabkan oleh perhiasan perak merupakan barang sekunder yang setiap bulannya jumlah permintaan dari negara impor berbeda. Jadi ekspor perhiasan perak ini ditentukan oleh jumlah permintaan di pasar internasional akan perhiasan 52

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 perak tersebut. Maka oleh karena itu jumlah ekspor perbulan perhiasan perak berbeda. Dapat dilihat pula dari jumlah produksinya, pengrajin perak mengalami fluktuasi tiap bulannya. Dari data yang diperoleh jumlah produksi perak pada tahun 2014 mengalami keningkatan yang tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang disini mencapai sebesar 30.550 pada bulan Mei 2014. Dalam hal ini terjadi peningkatannya cukup drastis hal ini diakibatkan pada tahun 2014 pasar luar negeri meningkat terutama permintaan dari negara-negara maju semakin bertambah. Ekspor perak yang dulunya hanya sebatas negara Hongkong dan Singapura sekarang bertambah menjadi amerika Serikat, Australia dan negara lainnya. Nilai kurs dollar Amerika Serikat mengalami kenaikan dan penurunan setiap bulannya dari tahun 2012-2015. Namun setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan, dilihat dari tabel kurs yang paling tinggi terdapat pada tahun 2015 pada bulan Februari yaitu Rp. 13.149 namun mengalami penurunan dibulan selanjutnya yaitu Maret sebesar Rp. 12.927 dan yang terakhir pada pertengahan bulan April menurun lagi sebesar Rp. 12.688. Nilai kurs juga mempengaruhi seberapa banyak jumlah ekspor perhiasan perak tersebut ke beberapa negara, semakin meningkatnya nilai kurs akan menyebabkan semakin banyaknya ekspor perhiasan perak tersebut, begitu juga sebaliknya menurunnya nilai kurs menyebabkan berkurangnya jumlah ekspor perhiasan perak. Mengenai jumlah tenaga kerja, dari data diatas digunakan 5 pengusaha perhiasan perak yang mempunyai nilai ekspor tinggi yang tenaga kerjanya terdata di Disperindag Kabupaten Gianyar. Dikarenakan sebagian tenaga kerja perusahaan pengrajin 53

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] perak lebih memilih mendaftarkan di Disperindag Denpasar dikarenakan lebih dekat jaraknya. Tidak banyak jumlah tenaga kerja yang terdata hanya mencapai puluhan orang yaitu sebanyak 21 orang pada bulan Oktober 2014 yang terdata di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar. Permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing secara simultan berpengaruh terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali?, 2) Bagaimanakah pengaruh jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing secara parsial terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali?, dan 3) Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan 1) untuk mengetahui pengaruh jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing secara simultan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, 2) untuk mengetahui pengaruh jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing secara parsial terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, dan 3) untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap perhiasan ekspor perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Penelitian ini berguna secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah referensi, informasi dan wawasan yang mendukung penelitian selanjutnya berkaitan pengaruh jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar kepada masyarakat dan pihak-pihak lain, atau sebagai bahan kepustakaan 54

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 dan pengetahuan. Segi praktis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dalam pengaplikasian teori ketika di perguruan tinggi terutama mengenai apa saja yang menjadi faktor yang mempengaruhi kegiatan ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Celuk Kabupatan Gianyar Provinsi Bali yang mempunyai usaha pengrajin pehiasan perak. Desa Celuk terdapat di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, Bali. Dalam hal ini dipilih lokasi di Desa Celuk Kabupaten Gianyar dikarenakan sebagian besar pengrajin perhiasan perak di Kabupaten Gianyar perak terletak di Desa Celuk. Objek penelitian ini difokuskan pada faktor jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing yang mempengaruhi kegiatan ekspor perhiasan perak di Desa Celuk Kabupatan Gianyar Provinsi Bali. Data yang digunakan ialah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini ialah jumlah tenaga kerja kurs valuta asing, dan jumlah ekspor perhiasan perak di Desa Celuk Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Data kualitatif dalam penelitian ini ialah keterangan mengenai bagaimana kegiatan produksi dan ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Penelitian ini bersumber dari data sekunder. Data sekunder ialah data jadi dalam bentuk laporan oleh lembaga atau instansi terkait. Data sekunder penelitian ini berupa jumlah produksi, tenaga kerja, kurs valuta asing dan jumlah ekspor 55

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] yang berupa time series dari Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yakni jumlah produksi (X1), tenaga kerja (X2), dan kurs valuta asing (X3), sedangkan variabel terikat yakni ekspor Perhiasan perak Kabupaten Gianyar. Definisi variabel yang digunakan ialah: 1) Tenaga kerja adalah jumlah orang yang bekerja menghasilkan perhiasan perak di Kabupaten Gianyar dari tahun 2012-2015 perbulan dengan satuan orang, 2) Produksi adalah jumlah produksi dari tahun 2012-2015 perbulan dengan satuan set, 3) Kurs Valuta Asing adalah besaran nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dari tahun 2012-2015 perbulan dengan satuan Rp/US$, dan 4) Ekspor adalah kegiatan menjual perhiasan perak di Kabupaten Gianyar ke negara lainnya dengan satuan US$. Metode pengumpulan data penelitian ini ialah dokumentasi. Menurut Sugiono (2011) dokumentasi ialah catatan peristiwa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang atau pihak berwenang dan instansi terkait yang diambil melalui membaca, menyalin, dan mengolah dokumen dan catatan tertulis yang ada. Teknik analisis data penelitian ini ialah regresi linear berganda, yang digunakan mengetahui pengaruh jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing berpengaruh secara serempak terhadap ekspor perhiasan perak di Kaupaten Gianyar Provinsi Bali. Menurut Nata Wirawan (2014) persamaan linier berganda yakni : 56

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 Y = β0 + β 1 X 1 + β 2X 2 + β 3X 3 + µ.... (1) Keterangan: Y = Ekpor perhiasan perak (US$) X 1 = Jumlah produksi (US$) X 2 = Tenaga kerja (orang) X 3 = Kurs valuta asing (Rp/US$) µ = Variabel Pengganggu/gangguan/residual β0 = Faktor intersep yang menggambarkan pengaruh rata-rata semua variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model β 1, β 2, β 3, β 4. = Koefisien regresi dari masing-masing X Model ini selanjutnya akan diuji dengan melakukan uji F agar mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Selanjutnya juga dilakukan uji t mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Selain model juga akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik agar hasil estimasi regresi bebas multikolinearitas, autokolerasi, dan heterokedasitas. Estimator OLS harus memenuhi asumsi-asumsi agar memiliki sifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi seni yang telah dikembangkan menjadi pusat-pusat industri seni sebagai pendukung utama sektor pariwisata Bali. Berbagai produk kerajinan dihasilkan di Kabupaten Gianyar yang dijuluki kota seni, termasuk kerajinan perak yang merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Provinsi Bali yang menempati peringkat ketiga dari sepuluh besar ekspor kerajinan Provinsi Bali semenjak satu dasa warsa 57

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] terakhir. Desa celuk merupakan penghasil utama kerajinan perak di Kabupaten Gianyar. Desa Celuk terkenal seni kerajinan perak sejak sekitar tahun 1976. Terletak pada jalur pariwisata, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Berjarak kira-kira 30 km dari arah Denpasar. Sepanjang jalan Desa Celuk terdapat art-shop dan perusahaan sebagai pemasaran produksi perak dan menyerap tenaga kerja sebagai pengukir. Produk kerajinan tersebut didesain dengan menyerap motif tradisional Bali dan desain modern, sehingga dihasilkan produk kreatif dan inovatif, dengan kekhasan tersendirinya dan dapat bersaing baik lokal maupun nasional dan global Ekpor Perhiasan Perak Gianyar Bali meruapakan kegiatan kepariwisataan sejak tahun 1920-an, dimana para wisatawan mulai berkunjung di Bali. Sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali, maka kebutuhan barang-barang seni seperti lukisan, patung, kerajinan kayu, termasuk juga kerajinan dari logam termasuk perak mengalami peningkatan. Hal ini memberikan dampak signifikan di kalangan pengrajin, khususnya perajin perhiasan perak di Kabupaten Gianyar khususnya terletak di Desa Celuk. Maka dengan adanya hal ini berkembanglah pusat penjualan kerajinan perhiasan perak tersebut baik dibeli secara langsung ke artshop-artshop yang ada di sekitaran desa celuk atau dipesan. Semakin berkembangnya waktu hal ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk melakukan ekspor ke berbagai negara yang berminat akan perhiasan perak tersebut. Bali merupakan daerah yang 58

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 memiliki produk ekspor yang potensial dalam bidang kerajinan khususnya kerajinan perak. Ekspor kerajinan perak telah berkembang lebih cepat dibandingkan dengan ekspor kerajinan-kerajinan lainnya. Hal ini dibuktikan dengan jumlah ekspor perak yang cukup tinggi. Dapat dilihat dari Tabel 1.1 jumlah ekspor perhiasan perak mengalami fluktuasi tiap bulannya. Seperti pada tahun 2014 pada bulan Juni ekspor perak sebesar US$ 267,751 namun jauh meningkat pada bulan Juli sebesar 982,631. Hal ini disebabkan oleh perhiasan perak merupakan barang sekunder, yang setiap bulannya jumlah permintaan dari negara impor berbeda. Jadi ekspor perhiasan perak ini ditentukan oleh jumlah permintaan di pasar internasional akan perhiasan perak tersebut. Maka oleh karena itu, jumlah ekspor perbulan perhiasan perak berbeda. Analisis Regresi Linear Berganda Hasil pengolahan data SPSS versi 17.0 For Windows pada lampiran 6, diperoleh persamaan regresi berganda : Y = 118190,141 + 6,034 X 1 + 6553,387 X 2-7,033 X 3 Se = (1,738) (4432,110) (13, 985) t Ʌ = (3,471) (1,479) (-0,503) Sig = (0,001) (0,148) (0,618) F = 13,545, Sig = 0,000 R² = 0,530 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) 59

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] Oleh karena F hitung (13,545) > F tabel 2,84 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima signifikansi 0,000, yang berarti jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing secara serempak berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan pengujian diketahui koefisisen determinasi (R²) = 0,530 yang memiliki arti bahwa secara statistik 53 persen dari variabel ekspor perhiasan perak Kabupaten Gianyar dipengaruhi oleh variabel jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing, sisanya 47 persen dipengaruhi oleh variabel lain. Signifikansi Parsial (Uji t) 1) Pengaruh jumlah produksi (X 1 ) terhadap ekspor perhiasan perak (Y) di Kabupaten Gianyar. Oleh karena t hitung (3,471) > t tabel (1,684), signifikansi uji t 0,001 < 0,05, maka H₀ ditolak dan H 1 diterima, secara parsial jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Hubungan yang ditunjukkan jumlah produksi terhadap ekspor perhiasan perak ini sesuai dengan Teori Heckscher-Ohlin (H-O) yang menyatakan bahwa negara yang memiliki produksi relatif lebih banyak dan murah akan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang yang dihasilkan. Rahmawati (2012), produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor suatu komoditi. Peningkatan produksi dalam negeri akan meningkatkan volume ekspor. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dermonto Sibrian (2014), juga berpendapat bahwa apabila produksi 60

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 meningkat maka ekspor juga akan meningkat. Sugiarsana (2013), jumlah produksi tembaga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor tembaga Indonesia tahun 1995-2010. Faiqoh (2012), produksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan ekspor Udang Jawa Tengah. Dari penelitian ini dapat diinterpretasikan pula nilai koefisisen b 1 sebesar 6,034 (lampiran 6) yang memiliki arti bahwa apabila jumlah produksi naik sebesar 1 set, maka ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar akan meningkat sebesar 6,034 Dollar Amerika, dengan asumsi variabel lain yakni tenaga kerja dan kurs valuta asing dianggap konstan. 2) Pengaruh tenaga kerja (X 2 ) terhadap ekspor perhiasan perak (Y) di Kabupaten Gianyar. Oleh karena t hitung (1,479) < t tabel (1,684), signifikansi uji t 0,148 > 0,05, maka H₀ diterima dan H 1 ditolak, secara parsial tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Hubungan yang ditunjukkan tenaga kerja terhadap ekspor perhiasan perak ini tidak sesuai dengan Teori Mankiw (2002:42) yang menyatakan tenaga kerja ialah faktor produksi penting dalam meningkatkan produksi. Jumlah tenaga kerja yang meningkat, maka akan meningkatkan jumlah produksi dan nilai ekspor. Suci Endang (2000), mengenai pengaruh jumlah tenaga kerja, produksi terhadap ekspor bahwa semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja maka produksi yang dihasilkan suatu perusahaan akan semakin meningkat maka jumlah ekspor produksi tersebut 61

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] juga akan meningkat. Hasil yang berbeda tersebut dapat disebabkan oleh meskipun jumlah tenaga kerja yang meningkat, namun kurang optimalnya potensi tenaga kerja maka tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap ekspor perhiasan perak. Selain hal tersebut, dikarenakan perhiasan perak barang sekunder yang tidak selalu dibutuhkan apabila tidak ada pesanan dari negara impor maka tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak. Hal ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya oleh Ilham (2013) yakni, pertumbuhan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor. 3) Pengaruh kurs valuta asing (X 3 ) terhadap ekspor perhiasan perak (Y) di Kabupaten Gianyar. Oleh karena t hitung (-0,503) < t tabel (1,684) signifikansi uji t 0,618 > 0,05, maka H₀ diterima dan H 1 ditolak, secara parsial kurs valuta asing tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Hasil yang diperoleh ini bertentangan dari Sukirno (2004), nilai kurs menguat, maka volume ekspor juga akan meningkat. Hubungan ini juga bertentangan oleh (Saunders dan Schumacher, 2002), kurs valuta asing berpengaruh signifikan terhadap ekspor. Hasil yang berbeda tersebut dapat disebabkan oleh kurs dalam penelitian ini adalah kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Selain itu walaupun keadaan kurs valuta asing meningkat namun tidak ada pesanan dari negara impor maka kurs valuta asing tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Mankiw (2006:231), yang menyebutkan peningkatan atau penurunan ekspor dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk selera konsumen terhadap barang-barang produksi. 62

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 Surya (2014), nilai kurs dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor kerajinan kulit di provinsi Bali. Maharani (2013), kurs dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap ekspor udang segar (HS92-030623) Indonesia ke Jepang periode 1999-2012. Krisna (2008), kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ekspor olahan kayu Indonesia. Analisis Standardized Coefficient Beta Variabel bebas dominan terhadap variabel terikatnya dilihat nilai absolute koefisien beta yang dibakukan (standardized coefficients beta) yang nilainya terbesar. Statistical Product and Service Solution(SPSS) pada tabel Coefficient kolom Standardized terlihat bahwa nilai beta tertinggi diperoleh oleh variabel jumlah produksi sebesar 0,579 yang mengindikasikan bahwa jumlah produksi mempunyai pengaruh paling besar untuk meningkatkan nilai ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1) Secara simultan variabel jumlah produksi, tenaga kerja dan kurs valuta asing berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar dengan R² sebesar 0,530 yang memiliki arti bahwa secara statistik 53 persen dari variabel ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar dipengaruhi oleh 63

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] faktor jumlah produksi, tenaga kerja, dan kurs valuta asing, sedangkan sisanya sebesar 47 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. 2) Secara parsial variabel jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar, sedangkan variabel tenaga kerja dan kurs valuta asing tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. 3) Jumlah produksi merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap ekspor perhiasan perak di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah pemerintah sebaiknya lebih mengembangkan ekspor perhiasan perak menjadi produk unggulan nasional yang setiap tahunnya memiliki nilai ekspor tinggi. Adapun upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu dengan meningkatkan jumlah pasokan ekspor perhiasan perak ke pasar internasional. Selain itu pengrajin perhiasan perak di Kabupaten Gianyar diharapkan dapat meningkatkan mutu perhiasan perak tersebut sehingga dapat diekspor ke berbagai negara tujuan yang memiliki potensi ekonomi yang besar. RUJUKAN Ahman, H, E., Rohmana, Y. 2007. Ilmu Ekonomi Dalam PIPS, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta. Amir, M.S, 2003, Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta : PPM Anita Faiziah. 2014. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Ekspor, Investasi dan Kredit perbankan Sektor PertanianTerhadap Produk Domestik Regional 64

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 Bruto (PDRB) Sektor Pertanian Provinsi Aceh. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Anthony, Peter, and Richard. 2012. The Impact Macroeconomic Variables on Non-Oil Exports Performance in Nigeria 1986-2010. Journal of Economics and Sustainable Development. 3(5): h:27-41. Bank Indonesia. 2015. Perkembangan Nilai Kurs di Indonesia. www.bi.go.id. Diunduh pada 22 April 2015 (14.00 Wita). Catur Sugiyanto. Ekonomi Mikro.(BPFE : Yogyakarta 2002) Collins, 1994. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Dermonto Siburian, Kadarisman Hidayat dan Sunarti. 2014. Pengaruh Harga Gula Internasional dan Produksi Gula Domestik terhadap Volume Ekspor Gula di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya. 15(1): h:1-7. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar. 2015. Ekspor Perhiasan Perak Kabupaten Gianyar. Gianyar. ------. 2015. Jumlah Produksi Perhiasan Perak Kabupaten Gianyar. Gianyar. ------. 2015. Tenaga Kerja Perhiasan Perak Kabupaten Gianyar. Gianyar. Dini, Ayu Novianningsih. 2011. Analisis Hubungan Antara Ekspor Dan PDB di Indonesia Tahun 199-2008. Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro Semarang 2011. Dolatti, Mahnaz, Behrooz Eskandarpour, Ebrahim Abdi, Nasser Mousavi. 2012. The Effect of Real Exchange Rate instability on Non-Petroleum Exports in Iran. Journal of Basic and Applied Scientific Research. 2(7): h:6954-696. Faiqoh, Ulfah. 2012. Analisis Faktor-Fator Yang Mempengaruhi Ekspor Udang Jawa Tengah Tahun 1985-2010. Jurnal EP Fakultas Ekonomi Unnes. 1(2): h:1-8. Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 65

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4 ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Gujarati, Damoar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga Hady, Hamdy, 2001. Ekonomi Internasional ( Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional). Buku 1 Edisi Revisi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Ilegbinosa, Anthony Imoisi, Peter Uzombal, Richard Somiari. 2012. The Impact of Macroeconomic Variables on Non-Oil Exports Performance in Nigeria 1986-2010. Journal of Economics and Sustainable Development. 3(5): h: 27-41. Ilham A. Hasan, 2013. Analisis Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 1995-2010. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung 2013. Joesron, Tati Suhartati dan Fathorozzi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Khan, Muhammad Arshad and Abdul Qayyum. 2008. Long-Run and Short-Run Dynamics of the Exchange Rate in Pakistan: Evidence From Unrestricted Purchasing Power Parity Theory. The Lahore Journal of Economics.Vol.13. No.1, pp. 29-56. Krisna A, I Kadek. 2012. Analisis Tingkat Daya Saing Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kayu Olahan Indonesia Ke Negara Amerika Serikat. Universitas Udayana. Lodra, I Nyoman 2002. Kerajinan Perak Suarti Sebagai Karya Tandingan Di Pasar Global, Tesis Program Studi Magister (S2) Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar. Maharani, Desak Putu Putri. 2013. Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Indeks RCA Terhadap Volume Ekspor Udang Segar (HS92-030623) Indonesia ke Beberapa Negara Periode 1999-2012 [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Mankiw, N, Greogory, 2003, Teori Makro Ekonomi Edisi Keempat, Erlangga Jakarta. ------. 2006. Principles Of Economics. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat. 66

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol.5, No.1 Januari 2016 Moiseeva, Maria. 2009. The Dynamics Of Productions Output. Journal Of International Reseach Publiction : Economy and Businnes. Vol.4 ISSN 1313-8006. Page 186-207. Nata, Wirawan. 2014. Statistika Ekonomi dan Bisnis (Statistika Inferensia). Edisi Ketiga. Denpasar : Keraras Emas. Rahmawati, Dwi. 2012. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Panili di Indonesia.Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saunders, Anthony dan Schumacher, Liliana. 2002. Analysis Of The Dollar Exchange Rate.Journal of Development Economics, 5. Setyari, N. 2008. Dinamika Pengembangan UMKM di Indonesia. Bali Simanjuntak, Payaman J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Soekarwati, 2003. Teori Ekonomi Produksi, Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-douglas: Raja Garfindo Persada Jakarta. Sugiyono. 2007, Metode Penelitian Bisnis Edisi Kesepuluh. Bandung : CV. Alfabeta. ------. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung ------. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta Sugiarsana, Made. 2013. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Harga, dan Investasi terhadap Volume Ekspor Tembaga Indonesia Tahun 1995-2010. E-Journal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. [Jurnal]. Vol.2, No.1,h:10-19. Sukirno, Sadono. 1996. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : PT Raja Frafindo Persada. ------. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. ------. 2011. Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta. 67

Pengaruh Jumlah Produksi, Tenaga Kerja dan Kurs Valu [ Kadek Julia Lestari, I G A P Wirathi] ------. 2014. Sukirno. S. 2004. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Soeharno. TS. Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007) hal. 67. Sugiarto dkk, Ekonomi Mikri sebuah kajian komprehensip.,(pt Sun : Jakarta 2005) hal.204 Suramaya, Suci Kewal. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, Dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Palembang. Surya, K. Dima. 2014. Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat, Produksi Kulit dan Suku Bunga Pinjaman Modal Kerja Terhadap Ekspor Kerajinan Kulit di Provinsi Bali Tahun 1992-2012 [skrisi]. Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Suyana Utama, Made. 2009. Buku Ajar Aplikasi Kuantitatif. Denpasar : Sastra Utama Widarjono, A. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yeremias, Manuhutu. 2011. Export and Investment In Fisheries Sector In Maluku Province. Journal Of Ecobomic, Businness and Acountancy Ventura. Zakaria, Muhamad. 2012. Interlinkages between Opennes and Foreign Debt in Pakistan. Doǧuş Ǜniversitesi Dergisi. 13(1): h:161-170. 68