BERSAMA PERCA INDONESIA DUKUNG IKE FARIDA DI MAHKAMAH KONSTITUSI (a Judicial Review for Mix Marriage Couple)



dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PERJANJIAN KAWIN YANG DAPAT DILAKUKAN SELAMA PERKAWINAN BERLANGSUNG

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XIII/2015

The Enactment of Marriage Agreement Post Constitutional Court Verdict

THE JUDICIAL REVIEW PROPERTY RIGHTS CITIZENS WHO MARRY FOREIGNERS IN INDONESIA BASED ON LAW NUMBER 5 OF 1960 ON THE BASIC REGULATION OF AGRARIAN

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM. sah menimbulkan akibat berupa hak-hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak

PUTUSAN Nomor 69/PUU-XIII/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V PENUTUP. dengan membuat Permohonan penetapan kepada Pengadilan Negeri. Surabaya yang isinya menyatakan bahwa benar telah didaftarkannya

PEMISAHAN HARTA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN UNTUK MENGHINDARI KEPEMILIKAN TANAH HAK MILIK OLEH ORANG ASING

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XIII/2015

PENTINGNYA PENCATATAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XIII/2015 PERKARA NOMOR 70/PUU-XIII/2015

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aristoteles manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XV/2017 Tafsir konstitusional frasa rakyat pencari keadilan

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2012, hlm Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehensif, ctk. Pertama, Kencana Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku perkawinan campuran merasa dirugikan oleh sejumlah ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup Bangsa Indonesia. Penjelasan umum Undang-undang Nomor

BAB V PENUTUP. 1. Permohonan pengujian judicial review diajukan oleh Machica. kekuatan hukum dengan segala akibatnya. Machica dan putranya,

Dimyati Gedung Intan: Prosedur Pemindahan Hak Atas Tanah Menuju Kepastian Hukum

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 2 TAHUN 2007 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

KARTU MASYARAKAT INDONESIA LUAR NEGERI

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2013

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGGUNAAN SURAT KETERANGAN WARIS UNTUK PENDAFTARAN TANAH SILVANA MUKTI DJAYANTI / D ABSTRAK

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 101/PUU-XV/2017 Peralihan Hak Milik atas Tanah

PERJANJIAN PRANIKAH DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-X/2012

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB VII PERADILAN PAJAK

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN)

ALUR PENDAFTARAN ONLINE

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN KAWIN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 69/PUU-XII/2015

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PELAPORAN KELAHIRAN DAN PERMOHONAN AKTA KELAHIRAN KOTA MALANG

HAK ATAS TANAH UNTUK WARGA NEGARA ASING

BAB IV. A. Analisis Hukum Mengenai Implementasi Undang-Undang Nomor 5. Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA KTP DAN AKTE CATATAN SIPIL

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan hukum seseorang sebagai penyandang hak dan kewajiban dimulai

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XIV/2016 Pembatalan Perda Oleh Gubernur dan Menteri

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VI/2008

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

KARTU KELUARGA BAGI WNI

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN BERBAH

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. lain sebagai tempat tinggal, tempat untuk melakukan berbagai aktifitas

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 138/PUU-XIII/2015 Penggunaan Tanah Hak Ulayat untuk Usaha Perkebunan

PUTUSAN. Nomor 024/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 48/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PEMILIKAN HAK ATAS TANAH UNTUK WARGA NEGARA ASING (WNA) DENGAN AKTA NOMINEE

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang maupun jasa agar menghasilkan keuntungan.

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Nomor 0435/Pdt.G/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

P E N E T A P A N Nomor 0102/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

SUB DIREKTORAT KEWARGANEGARAAN DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM Jakarta, 24 November

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 69/PUU-XIII/2015

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU 30/2014).

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 3 Tahun 2009 Seri C

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa. 5 Dalam perspektif

BAB I P E N D A H U L U AN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.


RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 140/PUU-XIII/2015 Hak Konstitusional Untuk Dipilih Dalam Hal Pasangan Calon Berhalangan Tetap

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-XIII/2015

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

Transkripsi:

Dampak pasal-pasal UUPA dan UU Perkawinan tersebut terhadap pelaku perkawinan campuran yang tidak mempunyai prenuptial agreement: 1. WNI kawin campur tidak dapat membeli tanah dan bangunan dengan status HM dan HGB, baik secara tunai maupun melalui kredit bank. 2. WNI Kawin Campur tidak dapat meminjam uang di bank, dengan alasan pasangannya berkewarganegaraan asing. 3. Apabila WNI Kawin Campur memiliki aset waris, tidak bisa mengagunkan di bank. 4. Tidak sedikit WNI Kawin Campur terpaksa menggunakan cara-cara di luar hukum, seperti: (a) membeli rumah dengan meminjam nama pihak ketiga (dengan perjanjian nominee); (b) membeli dengan menggunakan identitas palsu (misal, mengubah status jadi tidak kawin); (c) disarankan untuk bercerai dulu, lalu membuat perjanjian pra-nikah (prenuptual BERSAMA PERCA INDONESIA DUKUNG IKE FARIDA DI MAHKAMAH KONSTITUSI (a Judicial Review for Mix Marriage Couple) Nasib WNI Kawin Campur Tidak Dapat Memiliki Tempat Tinggal Manusia membutuhkan pangan, sandang, dan papan sebagai tempat berlindung dan bertempat tinggal, dan manusia pasti butuh seseorang untuk berbagi. Namun uniknya kita tidak pernah tahu siapa jodoh kita, termasuk menikah dengan warga negara asing. Tujuan awal perkawinan adalah tidak lain membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Kebanyakan dari WNI Kawin Campur (WNI yang menikah dengan WNA) tidak mempermasalahkan harta pada awal pernikahan, apalagi kebanyakan WNI Kawin Campur tidak mengetahui bahwa untuk memiliki rumah harus membuat Perjanjian pra-nikah (perjanjian pisah harta). Nampaknya hal tersebut disebabkan oleh adanya ketakutan pemerintah akan tanah nantinya dimiliki oleh pihak asing? Kasus yang dialami oleh Ike Farida,SH.,LL.M yang mengalami pembatalan perjanjian sepihak oleh developer/pengembang properti disebabkan hanya karena dirinya (WNI) berjodoh dan menikah dengan WNA. Dan Ia (Farida) tidak punya pre-nuptial agreement (perjanjian pisah harta sebelum kawin), tidak terbersit sedikitpun bahwa tanpa perjanjian itu dirinya tidak akan pernah bisa punya tanah/rumah/property dengan status HAK MILIK (HM) atau HAK GUNA BANGUNAN (HGB). Sudah banyak upaya yang dilakukan Ike Farida untuk mendapatkan haknya yang terampas karena bersuamikan asing dan tidak punya prenup, termasuk melalui pengadilan dan institusi pemerintah, namun institusi tersebut menyatakan WNI kawin campur yang tidak punya prenuptial agreement tidak memiliki hak untuk memiliki rumah dengan status HM atau HGB. Padahal WNI kawin campur memiliki kewajiban yang sama dengan WNI lainnya, bukankah semestinya setiap WNI mempunyai hak yang sama pula dimata hukum? Akhirnya Farida membulatkan diri untuk meneruskan perjuangan, bukan untuk dirinya saja, tapi untuk seluruh teman, sahabat yang senasib dengannya menuju Mahkamah Konstitusi dengan melakukan uji materiil terhadap pasal-pasal tersebut. Secercah Cahaya bagi WNI Kawin Campur Ike Farida mengajukan uji materiil (judicial review) terhadap Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5/1960 pasal 21 ayat (1), (3), dan pasal 36 ayat (1), serta Undang-undang Perkawinan No. 1/1974 pasal 29 ayat (1) dan pasal 35 ayat (1). Ia menuntut hak WNI kawin campur meski tidak punya pre-nup, agar dapat memiliki Hak Milik (HM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas Tanah dan Bangunan, yang saat ini WNI kawin campur masih terdiskriminasi, padahal UUD 1945 menjamin persamaan hak setiap WNI tanpa kecuali. Diskriminasi ini merupakan permasalahan yang dialami seluruh WNI kawin campur yang tidak mempunyai prenuptial agreement, sehingga merampas dan menghilangkan hak WNI kawin campur untuk memiliki Hak Atas Tanah dan Bangunan dengan status kepemilikan HM atau HGB. Kasus Ike Farida sejalan dengan perjuangan dan aspirasi Masyarakat Perkawinan Campuran Indonesia (PerCa Indonesia) yang sudah menyuarakan kondisi diskriminatif ini sejak 2010, dimana PerCa Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk meminta persamaan hak WNI pelaku perkawinan campuran dengan WNI lainnya.

AYO Kita hapuskan Diskiriminasi bagi WNI Kawin Campur! Sekarang inilah saatnya bagi kita semua untuk mendukung penghapusan diskriminasi bagi pelaku kawin campur di Indonesia, dengan memberikan petisi (di balik halaman ini) dan dukungan atas Permohonan uji materiil (judicial review) yang dilakukan oleh Ike Farida. Kami harap dukungan ini membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan sejahtera. Jakarta, 19 Juni 2015 Masyarakat Perkawinan Campuran Indonesia Petisi Dukung IKE FARIDA, SH.,LL.M DI MK No. /wil-../2015 ( * tidak perlu diisi) Kirimkan PETISI yang sudah ditulis ke alamat email: mk.ikefarida@percaindonesia.com dengan cc ke aniwishk7@yahoo.com Harap lampirkan scan Kartu tanda Penduduk (KTP) dan Copy buku nikah atau Akte Nikah

PETISI DAN DUKUNGAN IKE FARIDA, SH., LL.M DI MAHKAMAH KONSTITUSI (No. 69/PUU-XII/2015) Dengan rahmah Allah Yang Maha Kuasa, Kami warga negara Indonesia menyatakan dukungan kami kepada Sdri. Ike Farida, SH.,LL.M dalam Permohonan Pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi (No. 69/PUU- XII/2015), Petisi ini untuk menghapuskan segala bentuk Diskriminasi terhadap WNI kawin campur untuk memiliki tempat tinggal di Indonesia! Petisi ini menekankan pada butir-butir: 1. WNI kawin campur memiliki hak yang sama seperti WNI lainnya. 2. Mendukung Permohonan Pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi yang dimohonkan oleh Sdri. Ike Farida, SH.,LL.M. Dengan ini memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk mengabulkan Permohonan Pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi No. 69/PUU-XII/2015. Petisi ini didukung oleh: Nama Lengkap :. ( * lampirkan copy KTP) No. KTP :. No. Handphone :. Menikah: Iya Tidak Jika menikah, menikah dengan warga negara asing: Iya ( * lampirkan copy buku nikah atau akta nikah) Tidak Jika menikah dengan warga negara asing, mengalami: (*dapat dipilih lebih dari satu) Tidak dapat membeli tanah dan bangunan dengan status Hak Milik (HM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) baik secara tunai maupun melalui kredit bank. Dapat membeli tanah dan/atau bangunan tapi status Tanah diturunkan menjadi Hak Pakai Tidak dapat meminjam uang di bank, dengan alasan pasangannya berkewarganegaraan asing. Apabila WNI Kawin Campur memiliki aset waris, tidak bisa mengagunkan di bank. Tidak sedikit WNI Kawin Campur terpaksa menggunakan cara-cara di luar hukum, seperti: (a) membeli rumah dengan meminjam nama pihak ketiga (dengan perjanjian nominee); (b) membeli dengan menggunakan identitas palsu (misal, mengubah status jadi tidak kawin); (c) disarankan untuk bercerai dulu, lalu membuat perjanjian pra-nikah (prenuptual agreement) lalu menikah kembali dengan suaminya. Petisi ini dibuat pada tanggal di ( * sebutkan kota dimana anda tinggal). * Pilih pada kolom tersedia (. ) ( * nama dan tanda tangan)

NAMA: UMUR: ALAMAT: No. KTP: (copy KTP dilampirkan) Menikah dengan WN: Tanggal Menikah: (copy Buku Nikah KUA/Akte Nikah Catatan Sipil) Tempat Tinggal sekarang: (*jika alamat berbeda dengan KTP) Anak: orang (*sebutkan jumlah anak) Garis Besar Kasus yang Dialami (*membeli properti/meminjam uang di bank/mengagunkan harta waris/kredit KPR/dst) Kapan terjadi? (*nama desa/kota; kota/kabupaten; propinsi) Membeli properti dimana? (*nama pengembang (perusahaan), alamat lengkap pengembang) Properti apa yang dibeli? (*sebidang tanah HM atau HGB/bangunan/tanah dan bangunan/rusun/dsb) Bagaimana Sdr/i berencana membelinya? (tunai/kredit/agunan/dst) Ditolak oleh siapa (notaris, developer/pengembang, pihak perbankan (*sebutkan nama bank, dan cabang/wilayahnya), BPN)? Apa alasan penolakan? Apakah ada bukti tertulis alasan penolakan tersebut (mohon dilampirkan) atau penolakan dilakukan secara verbal? (*jika ada tolong lampirkan korespondensi seperti surat menyurat/email, sms, dst)

Apa upaya/langkah yang Saudara/i ambil saat itu (misal: meminta bantuan pengacara, RT/RW, instansi pemerintah, atau melakukan pembayaran melalui agen) Apakah Anda merasa terdiskriminasikan? jika ya, jelaskan (*misal: hak-hak saya terampas, hilangnya kesempatan untuk memiliki tempat tinggal/meminjam uang dari bank, dst, sebutkan) Apakah Anda setuju jika hak Anda disamakan dengan WNI lain yang menikah dengan sesama WNI? Apakah Anda setuju dan bersedia menjadi saksi dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi? Catatan: 1. Harap menuliskan dengan lengkap dalam bentuk email 2. Kirimkan kasus yang sudah ditulis ke alamat email: mk.ikefarida@percaindonesia.com dengan cc ke aniwishk7@yahoo.com 3. Lampirkan scan KTP dan scan akta nikah Terima kasih atas dukungan Anda! Ayo Bersama PERCA INDONESIA dukung Ike Farida di Mahkamah Konstitusi!