Daftar Bahan Tambahan Pangan dan Status Kehalalannya Dr. Ir. Anton Apriyantono



dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 2. Daftar Bahan Tambahan Pangan dan Status Kehalalannya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Bahan Tambahan Pangan yang selanjutnya disingkat BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. 2.

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Bahan Tambahan Pangan. Penstabil. Batas Maksimum.

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Bahan Tambahan Pangan. Pengatur Keasaman. Batas Maksimum.

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Bahan Tambahan Pangan. Pengental. Batas Maksimum. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

JENIS BTP YANG DIIZINKAN DALAM PENGGOLONGAN

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP GARAM PENGEMULSI

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Bahan Tambahan Pangan. Peningkatan Volume. Batas Maksimum.

Kuesioner Penelitian

A. Pewarna Alam (Natural Colour) 1. Es krim dan sejenisnya. 2. Keju

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Bahan Tambahan Pangan. Garam Pengemulsi. Batas Maksimum.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Tabel Pelarut Dalam Percobaan Metode Kromatografi. A n-butanol 40 bagian volume. B Iso-butanol 30 bagian volume

I. PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai penstabil pada emulsi. Pada makanan, emulsifier berperan

Alasan Penggunaan BTM : (Food Food Protection Committee in Publication) BAB 4 BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)

DAFTAR BAHAN PEWARNA YANG DIIZINKAN DIGUNAKAN DALAM KOSMETIK

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

Fransiska Victoria P ( ) Steffy Marcella F ( )

Lampiran 1. Penggolongan Bahan Tambahan Pangan (BTP)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN ORGANIK

LEMBAR OBSERVASI. Lokasi : No. Objek Pengamatan Kategori A Pemilihan Bahan Makanan Ya Tidak

(asam sitrat), Pengawet (natrium benzoat), Pewarna makanan. Komposisi: Gula, Glukosa, Buah nanas, Asam Sitrat, Perasa dan Pewarna

Bahan tambahan tablet

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIKEMPAL

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR SAFETY DAN HALAL Kamis, 2 Juni 2016 Di Hotel Gracia Semarang

KUESIONER. 2. Bahan-bahan apa sajakah yang anda gunakan untuk perebusan Ikan? b. Garam, air, dan bahan tambahan lainnya.(sebutkan...

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP HUMEKTAN

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

Sejarah Sabun. Seabad kemudian bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa.

BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN ADITIF

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2013, No BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGAWET 1. Asam sorbat dan garamnya (Sorbic acid and its salts)

Bahan Aditif Makanan. TBM Pertemuan ke-4

EKSTRAKSI GELATIN DARI LIMBAH TULANG IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI ASAM YANG BERBEDA

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipilih sebagai cara pengolahan makanan karena mampu meningkatkan

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENERIMAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU/PENOLONG/PERLENGKAPAN Tanggal : s/d Tanggal : Satuan Kwantum Nilai (Rp) Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts)

I PENDAHULUAN. Cokelat adalah olahan yang dihasilkan dari bahan baku yaitu biji dan lemak

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan teknologi pangan saat ini cukup pesat, termasuk penemuanpenemuan

Implementasi NSW Tahap 5 Program 100 Hari Pemerintahan Kabinet Reformasi Jilid II

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGEMBANG. : Sodium salt of carbonic acid; soda ash Krim pasteurisasi (plain) CPPB

Zat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu.

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGERAS. Fungsi lain : Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, penstabil

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 2 PASTA GIGI SEBAGAI SALAH SATU MEDIA DALAM MENJAGA KESEHATAN RONGGA MULUT

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

IDENTIFIKASI PEWARNA SINTETIS PADA PERMEN PADAT SECARA KROMATOGRAFI KERTAS DI BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN MEDAN TUGAS AKHIR

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

Bahan Tambahan Pangan. Kuliah ITP

SEPUTAR BAHAN TAMBAHAN PANGAN

BERITA NEGARA. Batas Maksimum. Batas Tambahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

LEMAK/LIPID Oleh: Susila Kristianingrum

PENDAHULUAN. hemiselulosa dan lignin dan telah dikondensasi. Asap cair masih mengandung

SUSPENSI DAN EMULSI Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt.

DAFTAR ISI 1. PROSPEK INDUSTRI DAN PEMASARAN BAHAN KIMIA PULP & KERTAS DI INDONESIA 1. - i- DAFTAR ISI PROFIL INDUSTRI KIMIA DI INDONESIA, 2017

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

a. terdapat dalam jumlah yang berarti yaitu lebih dari 2 % AKG per sajian; dan atau b. mencantumkan pernyataan (klaim) tentang zat besi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

SOAL UJIAN AKHIR ANALISIS MAKANAN 2008

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

PROSPEK PEMANFAATAN OLEOKIMIA BERBASIS MINYAK SAWIT UNTUK INDUSTRI KOSMETIKA, PERSONAL CARE, CLEANING & WASHING PRODUCTS

KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN CALCIUM CITRATE MALATE (CCM), PEKTIN, DAN ASAM ASKORBAT TERHADAP KARAKTERISTIK SELAI NANAS (Ananas comosus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. goreng segar, 15% pada daging ayam/ikan berbumbu, 15-20% pada daging

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kandungan Umum Shampoo

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SEDIAAN PERAWATAN DAN PEMBERSIH KULIT. Krim tangan dan badan adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Transkripsi:

Daftar Bahan Tambahan Pangan dan Status Kehalalannya Dr. Ir. Anton Apriyantono Pengantar Kami sudah berusaha memeriksa secara hati-hati ingredien-ingredien ini berdasarkan pengetahuan kami yang diperoleh dari literatur, akan tetapi disadari bahwa ada banyak jalan dalam pembuatan suatu ingredien. Oleh karena itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa status kehalalan suatu ingredien yang kami cantumkan disini keliru, sehingga status kehalalan yang dicantumkan tersebut harus dipandang sebagai status sementara (yang didasarkan pada pengetahuan yang ada sampai saat daftar ini ditulis) sampai adanya informasi baru mengenai ingredien ybs. Disamping itu, perlu diketahui pula bahwa seringkali ada bahan bahan tambahan atau matriks yang ditambahkan kedalam suatu ingredien untuk tujuan tujuan tertentu seperti untuk mencegah oksidasi atau agar mudah larut, terlindung dari pengaruh luar, dll, sehingga status kehalalan ingredien tersebut tergantung juga kepada status kehalalan bahan tambahan yang ditambahkan kedalam ingredien dan matriks yang digunakan ingredien ybs. Masalah, kehalalan suatu ingredien juga tergantung kepada media (pelarut dan aditif yang digunakan) dimana ingredien tersebut dilarutkan, hal ini khususnya bagi ingredien dalam bentuk cair atau emulsi karena dalam bentuk cair dan emulsi ingredien kebanyakan tidak dalam bentuk murninya. Daftar bahan tambahan pangan yang memiliki kode Nomor 100 Curcumin (C.1. 75300) jika dalam bentuk murninya 101 Riboflavin (Lactofavin, Vitamin B ) 2 102 Tartrazine 104 110 Quinoline Yellow (C.I. 47005) Sunset Yellow FCF/Orange Yellow S - 1/13 - jika diperleh melalui sintetis kimia, syubhat jika diperoleh dari hasil karena tergantung kepada status kehalalan media yang digunakan 120 Cochineal/Carminic acid jika dalam bentuk powder, jika dalam bentuk cair tergantung kepada pelarut yang digunakan. Hal ini berlaku bagi semua jenis pewarna dalam bentuk cair. 122 Carmoisine/Azorubine (C.I. 14720) 123 Amaranth (C.I. 16185;FD and C Red 2) 124 Ponceau 4R/Cochineal Red A (C.I. 16255) 127 rythrosine BS (C.I. 45430; FD and C Red 3) 128 Red 2G (C.I. 18050) Status kehalalannya tergantung kepada status keamanannya karena di Amerika bahan ini dilarang digunakan. Jika membahayakan kesehatan manusia maka haram digunakan 129 Allura Red AC (C.I. 16035; Food Red 17; FD and C Red 40) 131 Patent Blue V (C.I. 42051) 132 Indigo Carmine/ Indigotine (C.1. 73015; FD and C Blue 2) 133 Brilliant Blue FCF (C.I. 42090; FD & C Blue 1) 140 Chlorophyll (C.I. 75810) jika solven yang ada dalam ekstrak klorofil berada pada konsentrasi dibawah batas yang diizinkan. Jika dalam bentuk kering, kehalalannya tergantung kepada adanya bahan tambahan lain

didalam bubuk klorofil 141 142 150 151 153 Copper Complex of Chlorophyll Green S/ Acid Brilliant Green BS (Food green S: Lissamine green; C.I 44090) Caramel 150a Plain caramel 150b Caustic sulphite caramel 150c Ammonia caramel 150d Sulphite ammonia caramel Black PN/Brilliant Black BN (C.I. 28440) Carbon Black/ Vegetable Carbon (Charcoal) dengan catatan seperti pada 140 154 Brown FK 155 Brown HT 160a 160b Alpha, Beta, Gamma- Carotene (C.1. 75130) Annatto, Bixin, Norbixin (C.1 75120; Orlean; Rocou) 160c Capsanthin/Capsorubin sda (Paprika extract;oleoresin) 160d Lycopene sda 160e Beta-apo-8-carotenal (C30; sda β-8 -apocarotenal) 160f thyl ester of Beta-apo-8- sda carotenoic acid (C30) 161a Flavoxanthin (C.I. 75135) sda 161b Lutein (C.I. 75135) sda jika seluruhnya berasal dari tanaman, syubhat jika berasal dari tulang hewan, tergantung jenis hewan dan cara penyembelihannya dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial karoten berstatus syubhat karena kebanyakan karoten berada dalam suatu matriks karena karoten sendiri mudah rusak karena oksidasi. Oleh karena itu kehalalan karoten juga ditentukan oleh kehalalan matriks yang digunakan, salah satu matriks yang dapat digunakan adalah gelatin. dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial berstatus syubhat karena kehalalannya tergantung kepada bahan yang ditambahkan, jika dalam bentuk emulsi tergantung kepada emulsifier yang digunakan, jika dalam bentuk terenkapsulasi tergantung kepada enkapsulan yang digunakan 161c Cryptoxanthin (C.I. 75135) sda 161d Rubixanthin (C.I. 75135) sda 161e Violaxanthin (C.I. 75135) sda 161f Rhodoxanthin (C.I. 75135) sda 161g Canthaxanthin (C.I. 75135) sda 162 Beetroot Red/ Betanin, Betanidin 163 Anthocyanins dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya dalam bentuk terenkapsulasi. nkapsulan yang digunakan masih perlu dicek kehalalannya walaupun kecil kemungkinan menggunakan gelatin, kecuali jika pembuatannya melibatkan proses koaservasi dimana gelatin biasa digunakan dalam enkapsulasi dengan cara - 2/13 -

koaservasi. 170 Calcium Carbonate (Chalk) - Inorganik 171 Titanium Dioxide (C.1. anorganik 77891) 172 Iron Oxides, iron anorganik hydroxides yellow/brown- C.1. 77492; red: 7491; brown: 77499) 173 Aluminium (C.1. 77000) anorganik 174 Silver (C.1. 77820) anorganik 175 Gold anorganik 180 Pigment Rubine/ Lithol anorganik Rubine BK (C.1. 15850) - 3/13 - jika berasal dari karang, syubhat jika berasal dari tulang binatang 200 Sorbic Acid Pengawet 201 Sodium Sorbate Pengawet 202 Potassium Sorbate Pengawet 203 Calcium Sorbate Pengawet 210 Benzoic Acid Pengawet 211 Sodium Benzoate Pengawet 212 Potassium Benzoate Pengawet 213 Calcium Benzoate Pengawet 214 thyl 4-hydroxybenzoate Pengawet 215 thyl 4-hydroxybenzoate, Pengawet halal Sodium Salt 216 Propyl 4-hydroxybenzoate Pengawet 217 Propyl 4-hydroxybenzoate, Pengawet Sodium Salt 218 Methyl 4-hydroxybenzoate Pengawet 219 Methyl 4-hydroxybenzoate, Pengawet Sodium Salt 220 Sulphur Dioxide Pengawet 221 Sodium Sulphite Pengawet 222 Sodium Hydrogen Sulphite Pengawet 223 Sodium Metabisulphite Pengawet 224 Potassium Metabisulphite Pengawet 226 Calcium Sulphite Pengawet 227 Calcium Hydrogen Sulphite Pengawet 230 Biphenyl/Diphenyl Pengawet 231 2-Hydroxybiphenyl Pengawet 232 Sodium Biphenyl-2-yl- Pengawet Oxide 233 2-(thiazol-4-yl) Pengawet Benzimidazole 234 Nisin Pengawet Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan nisin secara 239 Hexamine Pengawet 249 Potassium Nitrate Pengawet 250 Sodium Nitrite Pengawet 251 Sodium Nitrate Pengawet 252 Potassium Nitrate (Saltpetre) Pengawet Syubhat. jika berasal dari karang mineral, haram jika berasal dari limbah hewan haram atau

260 Acetic Acid Miscellaneous- 261 Potassium Acetate Miscellaneous- 262 Potassium Hydrogen Miscellaneous- Diacetate 263 Calcium Acetate Miscellaneous- 270 Lactic Acid Miscellaneous- - 4/13 - hewan yang tidak disembelih secara. asalkan bukan berasal dari vinegar yang dibuat dari minuman beralkohol Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam laktat secara 280 Propionic Acid Pengawet- Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara 281 Sodium Propionate Pengawet- Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara 282 Calcium Propionate Pengawet- Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara 283 Potassium Propionate Pengawet- Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam propionat secara 290 Carbon Dioxide Miscellaneous 296 Malic acid (DL- or L-) Pengasam 297 Fumaric acid Pengasam Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam produksi asam fumarat secara 300 L-Ascorbic Acid (Vitamin C) Antioksidan- Vitamin C 301 Sodium-L-Ascorbate Antioksidan- Vitamin C dan 302 Calcium-L-Ascorbate Antioksidan- Vitamin C dan 304 Ascorbyl Palmitate Antioksidan- Vitamin C dan 306 Natural xtracts rich in Tocopherols Antioksidan- Vitamin 307 Synthetic Alpha-Tocopherol Antioksidan- Vitamin 308 Synthetic Gamma- Antioksidan- Tocopherol Vitamin 309 Synthetic Delta-Tocopherol Antioksidan- Vitamin 310 Propyl Gallate Antioksidan 311 Octyl Gallate Antioksidan 312 Dodecyl Gallate Antioksidan 320 Butylated Hydroxyanisole Antioksidan (BHA), akan tetapi jika diperoleh melalui maka kehalalannya tergantung kepada kehalalan media yang digunakan Syubhat, tergantung kepada asal asam palmitat, bisa berasal dari minyak nabati (halal) atau lemak hewani (kebanyakan secara komersial haram karena bisa lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara ) dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya berada dalam suatu carrier yang

321 Butylated Hydroxytoluene (BHT) Antioksidan 322 Lecithins 325 Sodium Lactate Miscellaneous- Garam dari Laktat 326 Potassium Lactate Miscellaneous- Garam dari Laktat 327 Calcium Lactate Miscellaneous- Garam dari Laktat bisa halal jika minyak nabati sebagai carriernya dan haram jika lemak hewani atau mengandung lemak hewani sebagai carriernya dalam bentuk murninya, akan tetapi secara komersial biasanya berada dalam suatu carrier yang bisa halal jika minyak nabati sebagai carriernya dan haram jika lemak hewani atau mengandung lemak hewani sebagai carriernya Syubhat. Secara komersial lesitin yang digunakan dalam pengolahan berasal dari kedele, akan tetapi jenis lesitin ini banyak, ada yang dalam bentuk lesitin yang belum dimodifikasi, ada yang sudah dimodifikasi. Ada lesitin yang diperoleh melalui fraksinasi menggunakan etanol dan etanolnya tersisa cukup banyak pada hasil akhir. Ada jenis lesitin yang dalam pembuatannya melibatkan enzim fosfolipase A yang berasal dari pankreas babi. Sayang sekali secara komersial semua jenis lesitin disebut lesitin saja, tidak mencirikan apakah lesitin asli yang belum dimodifikasi atau yang sudah dimodifikasi. Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laktat 330 Citric Acid Miscellaneous Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam sitrat secara 331 Sodium Citrates Miscellaneous Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat 332 Potassium Citrates Miscellaneous Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat 333 Calcium Citrates Miscellaneous Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam sitrat 334 Tartaric Acid Miscellaneous Syubhat, kebanyakan asam tartarat berasal dari hasil samping industri wine sehingga yang diperoleh dari industri wine ini statusnya haram. Ada kemungkinan asam tartarat diperoleh dari asam jawa (tamarind), jika berasal dari asam jawa statusnya halal. Tidak tertutup kemungkinan merupakan hasil sintesis. 335 Sodium Tartrate Miscellaneous Syubhat, tergantung kehalalan asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya 336 Potassium Tartrate (Cream of Tartar) Miscellaneous Haram jika diperoleh dari hasil samping industri wine dan kebanyakan berasal dari hasil samping industri wine ini. Syubhat jika hasil reaksi dengan bahan dasar asam tartarat, tergantung kehalalan asam tartarat yang digunakan dalam pembuatannnya. 337 Potassium Sodium Tartrate Miscellaneous Syubhat, tergantung kehalalan asam tartarat yang 338 339a Orthophosphoric Acid ( fosfat) Sodium dihydrogen orthophosphate Miscellaneous Miscellaneous digunakan dalam pembuatannnya. - 5/13 -

339b Disodium hydrogen Miscellaneous orthophosphate 339c Trisodium hydrogen Miscellaneous orthophate 340(a) Potassium dihydrogen mulsifying salt, orthophosphate (monopotassium phosphate;mkp) miscellaneous 340(b) dipotassium hydrogen mulsifying salt, orthophosphate (dipotassium phosphate; DKP; Potassium phosphate dibasic) miscellaneous 340(c) tripotassium orthophosphate mulsifying salt, (dipotassium phosphate; DKP; Potassium phosphate tribasic; tripotassium monophosphate) miscellaneous 341 Calcium Phosphates Miscellaneous 350 Sodium malate Sodium hydrogen malate Buffer, seasoning agent Buffer 351 Potassium malate Buffer 352 Calcium malate Calcium hydrogen malate Buffer, firming agent, seasoning agent Firming agent 353 Metatartaric acid Sequestrant (pengkelat) 355 Adipic acid (Hexanedioic Miscellaneous acid) 363 Succinic acid Pengasam, buffer, senyawa penetral Syubhat karena dibuat dari asam tartarat dimana status asam tartarat adalah syubhat 370 1,4-Heptanolactone Pengasam, pengekelat 375 Nicotinic acid Vitamin, Pelindung warna 380 Triammonium citrate (Citric acid triammonium salt; Ammonium citrate tribasic) Ammonium ferric citrate (Ferric ammonium citrate) Ammonium ferric citrate, green Miscellaneous - 6/13 - Syubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya 381 Suplemen besi Syubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya 381 Suplement besi Syubhat, tergantung pada kehalalan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatannya 385 Calsium disodium DTA Pengkelat 400 Alginic Acid 401 Sodium Alginate 402 Potassium Alginate 403 Ammonium Alginate 404 Calcium Alginate 405 Propane-1,2-Diol Alginate

(Propylene glycol alginate; alginate ester) 406 Agar -gum tumbuhan 407 Carrageenan -gum tumbuhan 410 Locust Bean Gum (Carob Gum) -gum tumbuhan 412 Guar Gum -gum tumbuhan 413 Tragacanth -gum tumbuhan 414 Gum Acacia (Gum Arabic) -gum tumbuhan 415 Xanthan Gum -gum tumbuhan - 7/13 - Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara 416 Karaya gum (Sterculia gum, Indian tragacanth) penstabil 420 Sorbitol Gula Alkohol Syubhat, tergantung kehalalan glukosa yang digunakan dalam pembuatannya. Pembuatan sorbitol melibatkan reaksi hidrogenasi glukosa, sedangkan glukosa sendiri dapat diperoleh dari hasil hidrolisis pati dengan menggunakan enzim dimana salah satu enzim yang biasa digunakan yaitu alfaamilase dapat berasal dari pankreas babi atau sapi. Akan tetapi, alfa-amilase dapat pula berasal dari mikroorganisme. 421 Mannitol Gula Alkohol 422 Glycerol Gula Alkohol Syubhat, haram jika dibuat dari hasil samping industri lemak hewan, halal jika berasal dari hidrolisis minyak nabati atau hasil sintesis dengan bahan dasar propilen yang berasal dari minyak bumi. Gliserol juga dapat diperoleh melalui dengan menggunakan gula sebagai bahan baku, kehalalannya tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam tersebut 430 Polyoxyethylene (8) stearate (polyoxyl 8 stearate) Pengemulsi Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara ) 431 Polyoxyethylene (40) stearate (Polyoxyl 40 stearate) 432 Polyoxyethylene (20) sorbitan monolaurate (Polysorbate 20,Tween 20) 433 Polyoxyethylene (20) sorbitan mono-oleate (Polysorbate 80,Tween 80) Pengemulsi Pengemulsi Pengemulsi Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih secara ) Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam laurat, akan tetapi kebanyakan asam laurat diperoleh dari minyak kelapa Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester oleat, ester oleat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan

434 Polyoxyethylene (20) sorbitan monopalmitate (polysorbate 40: Tween 40) Pengemulsi Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester palmitat, ester palmitat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan 435 Polyoxyethylene (20) sorbitan monostearate (Polysorbate 60;Tween 60) Pengemulsi 436 Polyoxyethylene (20) Pengemulsi sorbitan tristearate (Polysorbate 65; Tween 65) 440a Pectin -Pektin dan 440b Amidated Pectin -Pektin dan 442 Ammonium phosphatides (mulsifier YN) Pengemulsi, penstabil 450a,b Sodium and Potassium Miscellaneous,c Phosphates and Polyphosphates 460 Microcrystalline/Powdered Cellulose 461 Methylcellulose - Selulosa dan 463 Hydroxypropylcellulose - Selulosa dan 464 Hydroxypropyl- Methylcellulose Selulosa dan - 465 thylmethylcellulose - Selulosa dan 466 470 471 472 Carboxymethylcellulose, Sodium Salt Sodium, potassium and Calcium Salts of Fatty Acids Mono-and Diglycerides of Fatty Acids Various sters of Mono and Diglycerides of Fatty Acids - Selulosa dan Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat, ester stearat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan Syubhat, tergantung kepada kehalalan ester stearat, ester stearat bisa berasal dari tanaman, bisa berasal dari hewan - 8/13 -

473 Sucrose sters of Fatty Acids 474 Sucroglycerides 475 476 477 481 482 Polyglycerol sters of Fatty Acids Polyglycerol esters of polycendensed fatty acids of castor oil (Polyglycerol of polyricinoleate) Propane-1,2-Diol sters of Fatty Acids Sodium Stearoyl-2- Lactylate Calcium Stearoyl-2- Lactylate Pengemulsi, penstabil 483 Stearyl Tartrate 491 Sorbitan Monostearate 492 Sorbitan Tristearate 493 Sorbitan Monolaurate 494 Sorbitan Monooleate - 9/13 - Syubhat, tergantung kehalalan gliserol yang digunakan dalam pembuatannya Syubhat, tergantung kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam stearat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam stearat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara ; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya Syubhat, tergantung kehalalan asam stearat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam stearat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam stearat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara ; juga tergantung kepada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya Syubhat, tergantung kepada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya Syubhat, tergantung kehalalan asam oleat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam oleat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam oleat berasal dari lemak babi atau lemak

495 Sorbitan Monopalmitate 500 Sodium Carbonate/Sodium Bicarbonate 501 Potassium Carbonate/Potassium Bicarbonate Miscellaneous- Carbonat Miscellaneous- Carbonat 503 Ammonium Carbonate Miscellaneous- Carbonat 504 Magnesium Carbonate Miscellaneous- Carbonat 507 Hydrochloric Acid Miscellaneous- Hidroklorida dan 508 Potassium Chloride Miscellaneous- Hidroklorida dan 509 Calcium Chloride Miscellaneous- Hidroklorida dan 510 Ammonium Chloride Miscellaneous- Hidroklorida dan 513 Sulphuric Acid Miscellaneous- Sulfat dan 514 Sodium Sulphate Miscellaneous- Sulfat dan 515 Potassium Sulphate Miscellaneous- Sulfat dan 516 Calcium Sulphate Miscellaneous- Sulfat dan hewan yang tidak disembelih secara ; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya Syubhat, tergantung kehalalan asam palmitat yang digunakan dalam pembuatannya, halal jika asam palmitat berasal dari minyak nabati dan haram jika asam palmitat berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang tidak disembelih secara ; juga tergantung pada kehalalan sorbitol yang digunakan dalam pembuatannya - 10/13 -

518 Magnesium Sulphate Miscellaneous- Sulfat dan 524 Sodium Hydroxide Miscellaneous- Sulfat dan 525 Potassium Hydroxide Miscellaneous- Alkali 526 Calcium Hydroxide Miscellaneous- Alkali 527 Ammonium Hydroxide Miscellaneous- Alkali 528 Magnesium Hydroxide Miscellaneous- Alkali 529 Calcium Oxide Miscellaneous- Alkali 530 Magnesium Oxide Alkali Miscellaneous- 535 Sodium Ferrocyanide Miscellaneous- Garam 536 Potassium Ferrocyanide Miscellaneous- Garam 540 Dicalcium Ferrocyanide Miscellaneous- Garam 541 Sodium Aluminium Miscellaneous- Phosphate Garam 542 dible Bone Phosphate Miscellaneous - (Bone Meal) Anti-Caking Agents 544 Calcium Polyphosphates Miscellaneous - Anti-Caking Agents 545 Ammonium Polyphosphates Miscellaneous - Anti-Caking Agents 551 Silicon Dioxide (Silica Salt) Miscellaneous- Garam Silica 552 Calcium Silicate Miscellaneous- 553 Magnesium Silicate/Magnesium Trisilicate (Talc) Garam Silica Miscellaneous- Garam Silica 554 Aluminium Sodium Silicate Miscellaneous- Garam Silica 556 Aluminium Calcium Silicate Miscellaneous- Garam Silica Syubhat, haram jika berasal dari tulang babi atau tulang hewan yang disembelih tidak secara ; halal jika berasal dari tulang hewan halal dan disembelih secara ; akan tetapi kebanyakan berasal dari impor jadi kemungkinan berasal dari tulang babi dan hewan yang disembelih tidak secara (haram) Syubhat, tergantung pada sumbernya, apakah berasal dari bahan mineral atau dari tulang hewan - 11/13 -

558 Bentonite Miscellaneouskomponen 559 Kaolin (Aluminium Silicate) Miscellaneouskomponen 570 Stearic Acid Miscellaneouskomponen Syubhat, tergantung apakah asam stearat berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Haram jika berasal dari lemak babi atau lemak hewan yang 572 Magnesium Stearate Miscellaneouskomponen 575 Glucono Delta-Lactone Miscellaneouskomponen 576 Sodium Gluconate Miscellaneouskomponen 577 Potassium Gluconate Miscellaneouskomponen 578 Calcium Gluconate Miscellaneouskomponen 620 L-Glutamic Acid Miscellaneous- 621 Monosodium Glutamate (MSG) Miscellaneous- 622 Manopotassium Glutamate Miscellaneous- 623 Calcium Glutamate Miscellaneous- 627 Sodium Guanylate Miscellaneous- 631 Sodium Inosinate Miscellaneous- 635 Sodium 5-Ribonucleotide Miscellaneous- 636 Maltol Miscellaneous- 637 thyl Maltol Miscellaneous- 900 Dimethylpolysiloxane Miscellaneous- 901 Beeswax Miscellaneous- Glazing Agents 903 Carnauba Wax Miscellaneous- Glazing Agents tidak disembelih secara Syubhat, tergantung kepada kehalalan asam stearat Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara Syubhat, tergantung kehalalan media yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat secara jika diperoleh melalui sintesis kimia, syubhat jika diperoleh melalui karena tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam tersebut Syubhat, tergantung kepada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara, kecuali dibuat dengan cara sintesis kimia bisa menjadi halal Syubhat, tergantung pada kehalalan media yang digunakan dalam pembuatannya secara dalam bentuk aslinya, jika sudah diputihkan maka kehalalannya tergantung kepada bahan pemutih yang digunakan - 12/13 -

904 Shellac Miscellaneous- Glazing Agents 905 Mineral Hydrocarbons Miscellaneous- Glazing Agents 907 Refined mycrocrystalline Wax Miscellaneous- Glazing Agents 920 L-Cysteine hydrochloride Miscellaneous- Komponenkomponen dalam pembuatan tepung 924 Potassium Bromate Miscellaneous- Komponenkomponen dalam pembuatan tepung 925 Chlorine Miscellaneous- Komponenkomponen dalam pembuatan tepung 926 Chlorine Dioxide Miscellaneous- Komponenkomponen dalam pembuatan tepung 927 Azodicarbonamide Miscellaneous- Komponenkomponen dalam pembuatan tepung Syubhat; haram jika berasal dari manusia atau hewan unggas yang tidak disembelih secara ; jika dibuat dengan cara maka kehalalannya tergantung kepada media yang digunakan dalam tsb aab baa (Versi 1.0, tanggal publikasi Nopember 2003) Disusun oleh: Dr. Ir. Anton Apriyantono Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB Kampus IPB Darmaga, PO Box 220 Bogor 16002 -mail: apriyant@indo.net.id - 13/13 -