Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)



dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

Pembahasan Negosiasi

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

Perumusan Isu Strategis

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN

Dialog Dengan Narasumber

Pengemasan Pesan Dengan NLP

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

PB 1. Visi Undang-undang Desa

Praktak Hearing Dengan Legislatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)

PENDAHULUAN. Manjilala

MODUL 14. Strategi Hearing

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

Pencarian Bilangan Pecahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

MODUL 11. Advokasi Media TUJUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada


Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang

MODUL GENDER UNTUK ANAK

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODUL 8. Untung Rugi Berubah TUJUAN. Memahami bahwa motivasi orang bertindak berdasarkan prinsip PPP (Pain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

MODUL 2. Mengelola Perubahan TUJUAN. PERKIRAAN WAKTU 60 menit PERLENGKAPAN

LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II : SDN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

120 menit UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Panduan Orientasi. Aktivitas:

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SAHABAT KOTA MEI 2010: MODUL MENCIPTA GAGASAN SOSIAL

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS VII A DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

2

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

Transkripsi:

MODUL 22 Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal hasil audiensi agar menjadi Perda. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Kertas Kerja RKTL Flipchart dan spidol sesuai jumlah kelompok

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR Mengapa Rencana Kerja Tindak Lanjut (RTKL) Penting? Plan is nothing, planning is everything (Kr edo manajemen mod er n) Setelah menguasai keterampilan advokasi dan mengalami proses audiensi, aktivitas advokasi tidak boleh berhenti begitu saja. Dengan mengacu pada proses dalam framework advokasi, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan tujuan advokasi tercapai. Secara sederhana, proses advokasi bisa dilihat dari tiga lini (saluran). Saluran legislatif untuk mendorong lahirnya payung hukum, saluran eksekutif untuk mengubah budaya pelayanan serta saluran partisipasi masyarakat untuk mengubah perilaku mereka sesuai sasaran isu strategis. Kegiatan RTKL dalam sesi ini merupakan perumusan langkah-langkah dan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan dalam tiga saluran tersebut agar tujuan advokasi tercapai. Sebagai contoh, kegiatan RTKL antara lain: monitoring tindak lanjut proses legislasi, terus menerus menyuplai informasi bagi anggota dewan, penguatan kinerja pemerintah, penggalangan isu di masyarakat dan sebagainya. RKTL dan NLP Dalam perspektif NLP, membuat RKTL adalah suatu upaya future pacing, yakni suatu kegiatan untuk membuat sistem neurologis mengenali apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang. Artinya, suatu perencanaan harus ma mpu membuat calon pelaku -nya membayangkan secara jelas apa yang harus dilakukan. Suatu perencanaan yang tergambar jelas (gamblang) dalam pikiran, akan menciptakan suatu sirkuit neurologis baru yang membuat otak mengenali dengan jelas apa yang harus dilakukannya kemudian. Dalam menyusun suatu rencana pencapaian gol, biasanya digunakan pendekatan SMART (Spesifik, Measurable, Attainable, Realistic dan Time Bound). Pendekatan ini sangat baik, karena membuat pelaku menjadi jelas terhadap apa yang harus dilakukannya. Lebih jauh dari itu, NLP menyarankan suatu cara berpikir yang disebut wellformed outcome (WFO = tujuan yang dirumuskan dengan baik). Ada 2 aspek penting yang perlu dibahas di sini yakni: 1. Dalam membuat suatu gol, pelaku perlu dapat memvisualisasikan proses dan hasil yang akan dicapai. Proses visualisasi ini seyogyanya melibatkan sebanyak mungkin indra (bisa dilihat, diraba, didengar, dicium, dirasa). Proses inilah yang akan menciptakan sirkuit neurologis baru, sehingga pikiran merasa sudah pernah mengalami sekalipun sebenarnya baru mengalami secara visualisasi.

2. Kalimat rumusan tujuan harus berbentuk kalimat positif (apa yang diinginkan, bukan yang tidak diinginkan) dan present tenses. Apabila tujuan dirumuskan dengan cara demikian, maka tidak saja tujuan ini menjadi jelas, na mun akan memotivasi pelaku untuk mencapainya. Terutama karena cara perumusan ini menggunakan pendekatan yang sesuai dengan cara kerja otak manusia. Saat merumuskan RKTL, kelompok akan mendiskusikan langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan, sehingga setiap anggota ma mpu secara jelas memvisualisasikan apa yang harus mereka lakukan beserta hasilnya. Fasilitator membantu mengarahkan proses diskusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan stimulan agar proses perencanaan memenuhi SMART dan WFO. Dengan cara ini, peserta akan mendapatkan gambaran jernih atas apa yang akan mereka lakukan di masa depan sebagai tindak lanjut proses advokasi yang baru saja dimulai.

Ringkasan Alur Sesi Topik Tujuan Alat Bantu Metode Waktu 1. Cipta Suasana Membangun suasana (state of mind). Kisah 5 Menjelaskan tujuan sesi. Ceramah 2. Pengertian SMART 3. Pengertian WFO Memahami kons ep SMART. Dialog Ceramah Memahami kons ep WFO. Gula pasir Permainan Ceramah 25 20 4. Menyusun RKTL Peserta mempraktekkan pengetahuannya mengenai, SMART dan WFO dalam menyusun RKTL di kabupaten masing- masing. Flipchart/Laptop 60 5. Kesimpulan Memperluas wacana. Diskusi 10

PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1 Cipta Suasana Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. o Misalnya, Sudah kebagian cofee break semuanya? Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Kisah 5 saudara bingung Jelaskan tujuan sesi ini. 2 Penjelasan SMART Jelaskan pengertian SMART 3 Penjelasan WFO Diawali lebih dahulu dengan permainan WFO (lihat lampiran) Jelaskan WFO 4 Diskusi Kelompok RKTL Peserta diminta berkelompok sesuai asal kabupatennya. Apabila seluruh peserta berasal dari kabupaten yang sama, maka kelas dibagi dalam 2 kelompok, usahakan ada keseimbangan anggota. Tunjuk ketua dan sekretaris untuk memimpin proses diskusi. Bagikan laptop, dan flipchart pada tiap kelompok. Minta kelompok untuk mendiskusikan RKTL di setiap kabupaten masing- masing. Fasilitator berkeliling untuk mengajukan beberapa pertanyaan pemancing agar RKTL memenuhi prinsip SMART dan WFO. 5 Pertanyaan Pemandu Observasi Gunakan pertanyaan yang mengarah pada SMART dan WFO jawaban Sudahkah tujuannya spesifik? peserta Apakah kita dapat mengukur secara jelas hasil yang mau dicapai? Bagaimana kita tahu bahwa tujuan sudah tercapai? Apakah tujuan sudah realistis dan bisa dicapai? Kapan waktu pelaksanaannya, berapa lama? Apakah sudah ditulis dalam kalimat positif (apa yang diinginkan, bukan apa yang tidak diinginkan)? Apakah mereka bisa membayangkan proses dan hasilnya (apa yang terlihat, terdengar, terasa, dan

seterusnya)? 6 Presentasi Kelompok Setiap kelompok mempresentasikan hasil rencananya. Kelompok lain dibantu fasilitator untuk menyempurnakan, bukan dengan cara mengritik, namun dengan car a memp er tajam dan mel engkapi. 7 Disk usi dan kesimpulan CATATAN Fasilitator harus memonitor proses agar diskusi tidak bertele-tele, tidak mengobrol dan sebagainya. Lakukan dengan berjalan berkeliling, menyemangati, bertanya, dan mendiskusikan dengan peserta.

Kisa h 5 Saudara Bingung Ada 5 orang bersaudara, mereka memiliki nama aneh: Seseorang, Setiap Orang, Siapapun, Orang Lain, dan Tak Seorangpun. Mereka tidak terlalu kompak, sekalipun tinggal di rumah yang sama. Pada suatu hari Seseorang punya hajat penting yang dia tidak bisa kerjakan sendiri, ia berpikir mengajak Orang Lain untuk membantu mengerjakannya. Karena Orang Lain tidak ada di tempat, akhirnya ia meminta pada Setiap Orang saja untuk membantunya. Seseorang berpikir bahwa Setiap Orang pasti akan mengerjakan permintaannya, karena ia sudah mengatakan padanya. Setiap Orang mengiyakan, sambil berpikir bahwa pekerjaan itu pasti akan dikerjakan oleh Siapapun yang ada di antara mereka. Namu n, ter ny ata malah Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan itu seperti permintaan Seseorang. Sebab nyatanya Siapapun yang ada pada saat itu mengira bahwa sudah ada Orang Lain yang mengerjakannya. Akhirnya Setiap Orang menyalahkan Siapapun yang ada di depannya, agar ia bisa terhindar dari kesalahan yang ditimpakan Seseorang padanya. Dalam hal ini Tak Seorangpun akhirnya yang mau bertanggung jawab pada persoalan ini. Setiap Orang berpendapat bahwa Orang Lain-lah yang salah dalam persoalan ini. Seseorang akhirnya mendenda m pada Setiap Orang, karena ia berpikir Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan ini disebabkan karena Siapapun mel empar pekerjaan itu pada Orang Lain. Apa moral cerita di atas? Jika sebuah pek erjaan tidak direncanakan dan dibagikan secara spesifik, maka tak seorang pun yang akan mengerjakan karena merasa bukan pekerjaannya atau mengira bahwa pasti ada seseorang yang akan melakukannya. Permainan WFO Pastikan tersedia gula pasir di ruang kelas atau di ruang makan, atau ruang istirahat. Usahakan keberadaannya terlihat secara wajar pada tempatnya. Minta semua peserta berdiri. Jelaskan bahwa anda akan memberikan perintah, mereka diharuskan mematuhi perintah itu, namun tidak boleh bertanya atau klarifikasi. Perintahkan Saya ingin Anda menga mbil benda kotak kecil-kecil di sekitar dalam gedung ini, dan pegang di tangan Anda. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan benda apakah yang diambil.

Sekarang ulangi perintah Anda, Saya ingin Anda mengambil benda kotak jika diraba BERUKURAN KECIL seperti butir pasir, BERWARNA KRISTAL PUTIH BENING, BERASA MANIS, yang ada di sekitar dalam gedung ini. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan benda apakah yang diambil. Catat apabila ada yang berhasil mengambil gula pasir. Lanjutkan dengan permainan berikutnya: Minta semua peserta berdiri menghadap ke arah depan (misal ke arah utara). Perintahkan lagi, Saya minta sekarang tubuh Anda bergerak memutar, tapi jangan menghadap k e selatan. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan ke arah mana mereka menghadap. Perintahkan lagi, Saya minta sekarang tubuh Anda bergerak memutar, saya ingin Anda memutar ke arah Timur. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan ke arah mana mereka menghadap. Pembahasan: Pikiran manusia akan sulit memaha mi gol jika sulit divisualisasi oleh indra (warna, bentuk, ukuran, bau, rasa, dll) Pikiran manusia akan sulit memaha mi perintah yang dikatakan dalam bentuk kalimat negatif Jangan... atau Saya tidak mau anda melakukan.