HUBUNGAN KADAR NITRIT OKSIDA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK TIPE DEWASA. Wahyu Lestari,* Encep Kusnandar,** Satya Wydya Yenny**

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN RASIO NITRIT OKSIDA/ SUPEROKSIDA DISMUTASE SERUM DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PSORIASIS VULGARIS DI RSUP DR M DJAMIL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI DI RSU HERMINA KOTA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. dermatitis yang paling umum pada bayi dan anak. 2 Nama lain untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan. peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga

INTERLEUKIN-31 SERUM PADA DERMATITIS ATOPIK ANAK SERUM OF INTERLEUKIN-31 IN PAEDIATRIC ATOPIC DERMATITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik, kambuhan, dan sangat gatal yang umumnya berkembang saat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Kelamin Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya Periode 16 Juni. 2. Pada 6 orang pasien yang memiliki riwayat Rinitis Alergi,

Relationship between the Degree of Severity Atopic Dermatitis with Quality of Life Patiens in Abdul Moeloek Hospital Lampung

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik. Factors that Influence The Level of Quality of Life Atopic Dermatitis Patients

VISI (2015) 23 (3)

BAB I PENDAHULUAN. adanya disfungsi fungsi sawar kulit adalah dermatitis atopik (DA). Penderita DA

BAB 1 PENDAHULUAN. pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan

HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP PENINGKATAN RISIKO TERJADINYA DERMATITIS ATOPIK PADA REMAJA DI SMP NEGERI 8 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit. peradangan kulit kronik spesifik yang terjadi pada

ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan potong

BAB I PENDAHULUAN. reaksi imun berupa plak eritematosa, skuama berwarna putih keperakan berlapislapis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi merupakan penyakit peradangan pada. sistem pernapasan yang disebabkan oleh reaksi alergi

PREVALENSI WHITE DERMOGRAPHISM PADA DERMATITIS ATOPIK DI POLI ANAK KLINIK PRATAMA GOTONG ROYONG SURABAYA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan

BAB I PENDAHULUAN. ditutupi sisik tebal berwarna putih. Psoriasis sangat mengganggu kualitas hidup

GAMBARAN DERMATITIS ATOPIK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD DR.PIRNGADI MEDAN TAHUN Oleh: ANNETTE REGINA BR. BRAHMANA

BAB I PENDAHULUAN. hipopigmentasi berwarna putih susu berbatas tegas. Vitiligo mengenai sekitar 0,5-1% dari

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Royong I Surabaya terhadap 75 anak umur 2-14 tahun sejak 8 Juni-9 Agtustus

BAB I PENDAHULUAN. vulgaris disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari

ABSTRAK ANALISIS KADAR INTERFERON GAMMA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DAN BUKAN PENDERITA TUBERKULOSIS

BAB I PENDAHULUAN. Psoriasis merupakan penyakit kulit yang penyebabnya sampai saat ini masih belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI KLINIK PRATAMA GOTONG ROYONG I SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah. mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan pada mukosa hidung

KARAKTERISTIK PENDERITA DERMATITIS ATOPIK DI POLIKLINIK RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Jumlah Kolonisasi Staphylococcus aureus dan IgE Spesifik terhadap Enterotoksin Staphylococcus aureus pada Dermatitis Atopik

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. proliferasi dan diferensiasi keratinosit yang abnormal, dengan gambaran klinis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, yang mengakibatkan kelainan signifikan dan gangguan pada

HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN KLINIK URTIKARIA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA URTIKARIA KRONIK

BAB I PENDAHULUAN. dermatitis atopik. White Dermographism pertama kali dideskripsikan oleh Marey

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil. meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. usia anak. Anak menjadi kelompok yang rentan disebabkan masih. berpengaruh pada tumbuh kembang dari segi kejiwaan.

BAB l PENDAHULUAN. disebut juga eksema atopik, prurigo besnier, neurodermatitis

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Psoriasis adalah salah satu penyakit kulit termasuk dalam kelompok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

BAB 1 PENDAHULUAN. imunologis, yaitu akibat induksi oleh IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu,

I. PENDAHULUAN. Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit inflamasi kulit kronik, berulang. serta predileksi yang khas (Patrick, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang belum diketahui sampai saat ini, ditandai oleh adanya plak eritema

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Artritis reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit inflamasi kronik yang ditandai

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK

KORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS DAN F 2α -ISOPROSTAN PLASMA PACKED RED CELL SELAMA PENYIMPANAN DI BANK DARAH

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian akan mengalami asma dan rhinitis alergi (Djuanda, 2007). inflamasi dan edukasi yang kambuh-kambuhan (Djuanda,2007).

ABSTRAK PENILAIAN KUALITAS HIDUP PASIEN PPOK RAWAT JALAN DENGAN METODE SAINT GEORGE S RESPIRATORY QUESTIONNAIRE (SGRQ)

KORELASI ANTARA RESPONS PIGMENTASI AKIBAT PAJANAN MATAHARI DENGAN DERAJAT PARUT AKNE VULGARIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

Angka Kejadian Psoriasis Vulgaris di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Agustus 2008 Juni 2012

TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas,bersifat kronis

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR FIBRINOGEN PLASMA PADA PEROKOK AKTIF RINGAN DAN BERAT DENGAN NON PEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. dan paling banyak ditemui menyerang anak-anak maupun dewasa. Asma sendiri

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme alergi tersebut akibat induksi oleh IgE yang spesifik terhadap alergen

Oleh: Esti Widiasari S

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dapat mengalami keluhan gatal, nyeri, dan atau penyakit kuku serta artritis

Perbandingan Konsumsi Lemak Berdasarkan Tingkat Keparahan Akne Vulgaris pada Siswa SMK Negeri 1 Kota Jambi

LAPORAN KASUS DERMATITIS ATOPIK

PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan hiperproliferasi dan diferensiasi abnormal keratinosit, dengan gambaran

BAB VI PEMBAHASAN. Pada penelitian ini didapatkan insiden terjadinya dermatitis atopik dalam 4 bulan pertama

BAB 3. METODOLOGI. Uji klinis acak tersamar tunggal untuk membandingkan efek vitamin

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. praktek dermatologi (Simonart, 2012). Akne vulgaris adalah penyakit inflamasi

PROFIL DERMATITIS ATOPIK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB I PENDAHULUAN. Reaksi alergi dapat menyerang beberapa organ dan pada setiap kelompok usia.

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

KADAR EOSINOPHIL CATIONIC PROTEIN SERUM BERKORELASI POSITIF DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK 7,6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

SKRIPSI GAMBARAN DERMATITIS ATOPIK PADA ANAK USIA 0-12 TAHUN YANG TERPAPAR ASAP ROKOK DI RUMAH SAKITGOTONG ROYONG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi alergi terus meningkat mencapai 30-40% populasi

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

ABSTRAK. Aisyah,2012; Pembimbing I : Dr. Savitri Restu Wardhani,dr.SpKK Pembimbing II: dr. Hartini Tiono, M.Kes

HUBUNGAN KADAR IgE SPESIFIK DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Akne vulgaris adalah salah satu penyakit kulit. yang selalu menjadi masalah bagi remaja dan dewasa muda

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TINGKAT KEJADIAN DERMATITIS ATOPI PADA BALITA DI RSUD DR. SOEDJATI PURWODADI

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kista. Tempat predileksinya antara lain pada daerah wajah, dada bagian atas, dan punggung.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

Transkripsi:

Artikel Asli HUBUNGAN KADAR NITRIT OKSIDA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK TIPE DEWASA Wahyu Lestari,* Encep Kusnandar,** Satya Wydya Yenny** Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin *FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh **FK Universitas Andalas/RS. dr. M. Djamil, Padang ABSTRAK Dermatitis atopik (DA) merupakan peradangan kulit kronik-residif pada kulit topi ditandai dengan lesi eksematosa. Keterlibatan Nitrit oksida (NO) pada DA masih belum diketahui dengan pasti. Peningkatan kadar NO pada DA menyebabkan peningkatan vasodilatasi kapiler, inflamasi dan mempengaruhi keparahan DA. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan cara potong lintang dan analitik dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS. Dr. M. Djamil, Padang dari bulan Desember 2011 Februari 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar nitrit oksida (NO) dengan derajat keparahan dermatitis atopik (DA) dewasa. Derajat keparahan DA ditetapkan dengan penghitungan indeks SCORAD dan kadar NO dalam serum diukur menggunakan metode enzym linked sorbent assay (ELISA). Hubungan kadar NO dengan keparahan DA diuji dengan tes ANOVA dengan tingkat kemaknaan ρ<0,05. Pengolahan dan analisis data memakai program statistik SPSS for windows versi 15,0 Terdapat 17 pasien DA, perempuan (58,8%), laki-laki (41,2%). Rerata kadar NO pada DA: ringan: (34,4613±11,74256 µmol/l), sedang: (94,6230±16,89651 µmol/l) dan berat: (124,9113±5,57352 µmol/l). Berdasarkan ANOVA didapatkan ρ<0,05 dan hasil uji post hoc terdapat hubungan antara derajat keparahan DA dengan peningkatan kadar NO. Kata kunci: Dermatitis atopik dewasa, nitrit oksida, keparahan DA THE RELATIONSHIP BETWEEN NITRIC OXIDE LEVEL WITH SEVERITY LEVEL OF ATOPIC DERMATITIS IN ADULT TYPE ABSTRACT Atopic dermatitis (AD) is a chronic inflammatory skin disease, history of atopy and with history of atopy and eczematous lesion. The involvement of nitric oxide (NO) in AD is still unknown. The increasing production of NO in AD will increase capillary vasodilatation, inflammation,and affects the severity of AD. An observational cross-sectional design with analytic study was done, the new patients AD who came to Outpatient of Dermato-venereology Department of Dr. M. Djamil Hospital from December 2011 - February 2012 was eligrible in this study. Aim of this study is to know about the relationship of nitric oxide (NO) levels to adult type atopic dermatitis (AD) severity. The severity of AD was determined by SCORAD and the level of NO in serum were measured by enzym linked sorbent assay (ELISA). The relationship between NO levels with the severity adult type of AD were tested by ANOVA with level of significance difference ρ<0.05. Processing and data analysis statistical program SPSS for Windows version 15.0 was used in this study. Seventeen AD patients consist of female: 58.8%, and male: 41,2%. The mean levels of NO on AD: mild (34.4613 ± 11.74256 µmol/l), moderate (94.6230 ± 16.89651 µmol/l), and severe (124.9113 ± 5.57352 µmol/l), ANOVA test p<0.05 and post hoc test showed a relationship between the severity of AD and increasing levels of nitric oxide. Korespondensi: Jl. Tgk Daud Beureu eh No. 18, Aceh 23126 Telp. 0651 34562; ext. 250 Email: wahyu_lestari2000@yahoo.com Key words: Atopic dermatitis of adult, nitric oxide, the severity of AD 65

Lestari W, dkk Hubungan kadar Nitrit oksida dengan derajat keparahan dermatitis atopik tipe dewasa PENDAHULUAN Dermatitis atopik (DA) merupakan peradangan kulit spesifik yang bersifat kronik residif, terjadi pada kulit atopi yang diikuti dengan timbulnya lesi eksematosa. 1,2 Dermatitis atopik menjadi masalah global dimana terjadi peningkatan prevalensi dermatitis atopik dua - tiga kali lipat dalam tiga dekade terakhir yaitu 10-20% pada anak serta 1-3% pada orang dewasa. 3,4 Etiologi dan patogenesis DA sampai saat ini masih belum pasti. Terjadinya DA merupakan hasil interaksi yang kompleks antara faktor genetik, disfungsi sawar kulit, imunologik, psikologis, dan lingkungan. Gambaran klinis DA yang utama adalah gatal, yang berhubungan dengan kronisitas penyakit, morfologi dan distribusi lesi. 1,3 Dermatitis atopik dapat dibagi dalam 3 tipe berdasarkan umur penderita dan gambaran klinis, yaitu: 1) Tipe bayi (infantil type : 0-2 tahun), 2) Tipe anak (chilhood type: 2-12 tahun), dan 3) Bentuk dewasa (adult type : >12 tahun ).1 Diagnosis DA tidak sulit dan dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai kriteria Hanifin dan Rajka tahun 1989. Scoring for Atopic Dermatitis atau SCORAD index digunakan untuk mengevaluasi derajat keparahan DA. 4 Nitrit oksida (NO) merupakan gas radikal bebas yang sangat reaktif, berperan dalam reaksi kimia dan biologi sel. Gas yang tidak berwarna ini merupakan molekul sinyal yang penting dalam tubuh mamalia termasuk manusia. 5-7 Sejak tahun 1988 penelitian mengenai biologi dan fungsi NO terus meningkat. NO juga berperan penting sebagai signalling molecule pada proses fisiologi sel. 5,6 Mitchell pada tahun 1916 di Inggris melaporkan NO dapat dihasilkan oleh mamalia sedangkan Stuehr pada tahun 1985 di Jerman melaporkan sintesis NO dapat dihasilkan aktivitas makrofag. 5,7 Nitrit oksida dihasilkan dari asam amino L-arginine melalui proses enzimatik yang diperantarai oleh enzim nitric oxide synthase (NOS). 6 NOS meng katalisis oksidasi L-arginin untuk menghasilkan L-citrulline dan NO. Nitrit oksida endogen dapat diproduksi oleh berbagai sel makhluk hidup. Aktivitas NOS dapat diidentifikasi pada endotel, serebelum, saraf neuroadrenergik-nonkolinergik, makrofag, neutrofil, ginjal, sel epitel paru, mukosa gaster dan miokardium. 5-6 Nitrit oksida pada kadar optimal akan melindungi sel terhadap efek yang merugikan akibat ROS (reactive oxygen species), namun sampai saat ini belum ada kepustakaan yang menyatakan angka standar normal. Cicinelli (Italia, 1999) melaporkan bahwa kadar normal NO dalam serum pada dewasa adalah 22,5 μmol/l. 8 Kadar NO dapat ditentukan dengan menggunakan cara sederhana yang melibatkan ozone. Nitrit oksida bereaksi dengan ozone dan menghasilkan oksigen dan N2O. Reaksi ini akan menghasilkan cahaya (chemiluminescence) yang dapat diukur dengan absorban. Jumlah cahaya yang dihasilkan merupakan proporsi NO dalam sampel. 7 Metode lainnya dengan electrode analysis (pendekatan amperometer) dimana NO bereaksi dengan elektroda menginduksi arus perubahan voltase. Deteksi NO dalam jaringan biologi dan urin manusia sangat sulit karena usia yang singkat serta sifat nitrat yang mudah terdegradasi. 9 Produksi NO yang berlebihan akan bersifat toksik terhadap sel sehingga menyebabkan kerusakan pada sel. Keterlibatan NO dalam patogenesis dermatitis atopik masih belum diketahui dengan pasti. 10-12 Beberapa penelitian melaporkan adanya hubungan kadar nitrit oksida dengan dermatitis atopik.12 Taniuchi S, dkk. pada tahun 2001 di Japan melaporkan bahwa kadar serum nitrat pada 135 pasien DA adalah meningkat secara bermakna dibandingkan dengan kontrol dan ini berhubungan dengan keparahan penyakit. Nitrit oksida diduga terlibat dalam patogenesis DA, yaitu pada vasodilatasi dan eritema. 13 Guzik, dkk. (Jerman, 2003) melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar NO plasma dengan keparahan DA. Namun, pada kelompok dengan DA yang berulang ditemukan kadar NO dalam plasma meningkat secara bermakna. 14 Penelitian mengenai hubungan kadar NO dengan keparahan dermatitis atopik dewasa masih terbatas dan belum dapat ditarik kesimpulan dengan pasti. 11,15 Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar NO pada DA tipe dewasa dihubungkan dengan derajat keparahan. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan cara observasional dengan disain potong lintang dan analitik. Total sampel dalam penelitian ini adalah 17 orang. Kriteria inklusi adalah pasien DA tipe dewasa, usia > 18 tahun (kriteria Hanifin dan Rajka) yang datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RS.Dr. M. Djamil, Padang dan bersedia ikut serta dalam penelitian. Kriteria ekslusi adalah pasien DA yang telah mendapat terapi kortikosteroid sistemik dalam 1 bulan terakhir dan topikal dalam 1 minggu terakhir dan beberapa penyakit yang mempengaruhi kadar NO, yaitu psoriasis vulgaris, dermatitis kontak alergi dan iritan, pemfigus vulgaris, dan arthritis reumatoid. Besar sampel dihitung berdasarkan rumus berikut: Keterangan: n = jumlah sampel n = Zα2 PQ d2 Zα = Tingkat kepercayaan = CI 95%, maka Zα = 1,96. P = Proporsi DA di RS. Dr. M. Djamil : 0,01 66

MDVI Vol. 44 No. 2 Tahun 2017; 65-68 Q = 1 P = 1 0,01 = 0,99 d = Tingkat kepercayaan yang dikehendaki 5% n = 1,962 x 0,01 x 0,99 = 15 0,052 Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 15 ± 10% = 17 orang. Penetapan derajat keparahan DA berdasarkan SCORAD adalah: ringan: < 25, sedang: 25-50, dan berat: >50.4 Kadar NO dalam serum ditentukan sebagai berikut: ringan (29,6 55,6 µmol/l), sedang (55,7 115,5 µmol/l) dan berat (>115,5 µmol/l). 13 Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS dr M Djamil Padang untuk pemeriksaan klinis DA dewasa dan pengambilan sampel darah. Diambil darah vena sebesar 3 ml untuk pemeriksaan kadar NO dengan metode ELISA di lakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang. Pengumpulan data subjek penelitian dilakukan dari bulan Desember 2011 Februari 2012. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menyertakan 17 pasien DA, perempuan 10 (58,8%) dan lelaki 7 pasien (41,2%), meliputi derajat keparahan DA, kadar NO dan hubungan antara keduanya. Tabel 1. Derajat keparahan DA (indeks SCORAD) Karakteristik penderita DA dewasa berdasarkan derajat keparahan DA (SCORAD). Frekuensi Persentase (%) Nilai rerata SCORAD Ringan (< 25) 6 35,3 % 20.4666±2.8334 Sedang (25-50) 7 41,2 % 31.4765±13.69720 Berat ( >50 ) 4 23,5 % 54.3241±3.6531 Total 17 100% Tabel 1. memperlihatkan sebanyak 17 pasien DA dewasa dengan derajat keparahan ringan, sedang, dan berat, yang terbanyak adalah DA derajat sedang. Tabel 2. Derajat keparahan DA (indeks SCORAD) Ringan (< 25) Tabel 3. Hubungan kadar nitrit oksida dengan keparahan DA dewasa. Frekuensi Persentase (%) Nilai rerata SCORAD 6 35,3 % 20.4666±2.8334 Sedang (25-50) 7 41,2 % 31.4765±13.69720 Berat ( >50 ) 4 23,5 % 54.3241±3.6531 Berdasarkan tabel 2. perbedaan bermakna pada ρ<0,05 dengan standar nilai kadar NO meningkat (lebih tinggi) daripada keadaan normal pada pasien DA dewasa. Derajat keparahan DA Berat vs sedang Berat vs ringan Sedang vs ringan Hubungan antara kadar NO dengan derajat keparahan DA. Perbedaan rerata nilai NO µmol/l 30.28825 90.44992 60.16167 * Perbedaan bermakna pada ρ <0,05 Kadar NO (95% Confidence interval) Minimum 7.5451 67.0278 39.9743 Maksimal 53.0341 113.8721 80.3490 ρ* (Uji Benferroni) 0,008 0,000 0,000 Analisis post hoc pada tabel 3. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kadar NO secara bermakna (p<0,05) antar kelompok DA derajat ringan,sedang, dan berat. DISKUSI Berdasarkan derajat keparahan DA terbanyak adalah derajat sedang 7 dari 17 pasien. Pada penelitian Nurdin AR pada tahun 2011 di Makasar, dilaporkan peningkatan jumlah kasus DA dewasa dari 2004 sampai 2006, yaitu 47 pasien, 106 pasien, dan 108 pasien dengan derajat keparahan DA terbanyak adalah derajat sedang 56,7% dan derajat ringan 43,3%. 15 Katoh N, dkk. pada tahun 2008 di Jepang melaporkan 65 pasien DA dewasa dengan derajat keparahan DA terbanyak adalah derajat sedang (30 pasien), derajat ringan (20 pasien), dan derajat berat (15 pasien). 16 Hasil penelitian ini berbeda dengan Zeppa L, dkk. pada tahun 2011 di Italia, melaporkan 332 pasien DA dewasa dengan derajat keparahan DA terbanyak adalah derajat berat (182 pasien, 54,8%), derajat ringan (88 pasien, 26,5%), dan derajat sedang (62 pasien,18,7%). 14 Perbedaan derajat keparahan DA terjadi karena pengaruh banyak faktor baik faktor eksogen atau endogen, maupun keduanya, misalnya faktor genetik, disfungsi sawar kulit, imunologis, lingkungan, dan psikologis. Interaksi antara faktor tersebut sangat menentukan kemungkinan seseorang mendapat atopi atau tidak. Faktor lingkungan, misalnya bahan alergen, iritan, mikroba, iklim, dan stres 67

Lestari W, dkk Hubungan kadar Nitrit oksida dengan derajat keparahan dermatitis atopik tipe dewasa emosional diketahui berperan besar sebagai pemicu sensitisasi pada seseorang dengan atopi dan akan menentukan perkembangan gejala klinis serta derajat keparahan. 1,16 Kadar NO pada derajat keparahan (ringan, sedang, dan berat) DA dewasa dibandingkan dengan standar nilai kadar NO sedikit meningkat. Hasil analisis ANOVA didapatkan ρ<0,05, artinya terdapat hubungan antara derajat keparahan DA dengan peningkatan kadar NO. Kemudian dilanjutkan dengan uji Bonferroni yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar NO secara bermakna pada semua kelompok DA berdasarkan derajat keparahan DA. Mohsen AHA, dkk. pada tahun 2011 di Jepang melaporkan hasil penelitian pada 40 kasus DA anak ditemukan hubungan bermakna antara peningkatan kadar NO dengan derajat keparahan DA anak. Kadar NO pasien DA derajat ringan (46,62±9,16), derajat sedang (85,62±6,41), dan derajat berat (130,3±60,7). 17 Asch CJ, dkk. pada tahun 2008 di Belanda melaporkan 361 pasien DA, terdapat peningkatan bermakna antara kadar NO pada pasien dengan eksema dibandingkan dengan tanpa eksema, yaitu 23,6%: 18%, dengan p<0,05. 18 Taniuchi S, dkk. pada tahun 2001 di Jepang melaporkan 88 pasien DA anak dan 12 pasien anak tanpa DA, bahwa kadar serum NO meningkat secara bermakna pada pasien DA dan berhubungan dengan derajat keparahan penyakit. 13 Nakai, dkk. pada tahun 2009 di Jepang melaporkan 21 pasien DA dan 20 pasien tanpa DA, terdapat peningkatan kadar NO pasien DA dan secara bermakna, berhubungan dengan derajat keparahan penyakit. 10 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dash dan Taniuchi, yaitu terjadi peningkatan kadar NO pada pasien DA sesuai dengan derajat keparahan penyakit. 9,13 Antioksidan merupakan senyawa yang berfungsi melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas. 15 Nikita ET, dkk. pada tahun 2002 di Italia melaporkan penggunaan vitamin E 400 IU sehari sekali selama 8 bulan pada 50 pasien DA, terjadi perbaikan klinis dan penurunan kadar serum IgE 62%. 19 Analisis post hoc pada tabel 3, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara nilai kadar NO antar kelompok DA derajat ringan, sedang, dan berat. Peningkatan kadar NO diduga disebabkan oleh karena proses enzimatik inos yang diinduksi oleh berbagai faktor termasuk berbagai sitokin pro inflamasi yang menyebabkan peningkatan vasodilatasi pembuluh darah kapiler sehingga terjadi eritema dan edema pada kulit serta akan mempengaruhi keparahan DA. 9,13 SIMPULAN Pada penelitian ini terdapat adanya hubungan bermakna antara derajat keparahan DA dewasa dengan peningkatan kadar NO. Semakin parah DA semakin tinggi kadar NO. Dianjurkan penelitian lanjut derajat keparahan DA dengan obat antioksidan, misalnya pemberian vitamin E 400 IU/hari. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Leung DYM, Eichenfield LF, Boguniewicz M. Atopic dermatitis. Dalam: Freedbrerg IM, Eisen A, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, Fitzpatrick TB. Pengarang. Dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: The McGraw Hill Companies; 2008.h.147-57. Sawitri. Atopic dermatitis: new therapeutic consideration. Makalah lengkap temu ilmiah: Dermatitis atopik. Surabaya, 2008:98-122. Djuanda A. Dermatitis atopik. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, penyunting. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015.h.200-3. Kang K, Polster AM, Nedorost ST, Stevens SR, Cooper KD. Atopic dermatitis. Dalam: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini R, penyunting. Dermatology. Edisi ke-2. London: Mosby; 2004.h.199-211. Rosselli M, Keller PJ, Dubey RK. Role of nitric oxide in the biology, physiology and pathophysiology of reproduction. Human Reproduction Update. 1998;4:3-24. Pacher P, S joseph, Beckman, Liaudet. Nitric oxide and peroxynitrite in health and disease. Physiol Rev. 2007;87:315 424. Maccada S, Palmer RM, Higgs EA. Nitric oxide: physiology, pathophysiology, and pharmacology. Pharmacol Rev. 1991;43:109-42. Cicinelli E, J Louis, M luca, Schonauer, Maria I. Different plasma levels of nitric oxide in arterial and venous blood. Clin Physiol J. 1999;19:440-2. Dash P, George s. Nitric oxide. Basic medical sciences. University of London. 2009. Tersedia di www.sgul.ac.uk/dept/ immunology/~dash. Nakai K, Yoneda K, Maeda R, Munehiro A, Fujita N, Yokoi I, Moriue J, Moriue T, Kosaka H, Kubota Y. Urinary biomarker of oxidative stress in patients with psoriasis vulgaris and atopic dermatitis. Int J Dermatol. 2009;23:1405-8. Zeppa L, Bellini V, Lisi P. Atopic Dermatitis in Adults. J Dermatol. 2011:22;40-6. Rowe A, Farrel AM, Bunker CB. Constitutive endothelial and inducible nitric oxide synthase in inflammatory dermatoses. Br J Dermatol. 1997;136:18-21. Taniuchi S, Kojima T, Hara K, Yamamoto A, Sasai M. Increased serum nitrate level in infants with atopic dermatitis. J Allerg Clin Immunol. 2001;56:693-5. Guzik TJ, Korbut R, Adamek GT. Nitric oxide and superoxide in inflammation and immune regulation. J Physiol Pharmacol. 2003;54:469-87. Nurdin AR. Kolonisasi mikroorganisme pada lesi kulit penyakit dermatitis atopik anak di Makasar. Tesis. Makasar. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Universitas Hasanuddin. 2011. Katoh N, Hirano S, Kishomoto. Prognostic factor of adult patients with atopic dermatitis. JJAD. 2008;35:477-83. Mohsen AHA, Wahab HA, Allam E. New markers of disease activity in children with atopic dermatitis. J American Science, 2011;7:404-8. Asch CJ, Balemans WA, Rovers MM, Schilder AG. Atopic disease and exhaled nitric oxide in an unselected population of young adults. Ann Allerg, Asth & Immunol J. 2008; 100:59-66. Nikita ET, Hercogova J, Lotti T. Evaluation of dietary intake of vitamin E in the treatment of atopic dermatitis: a study of the clinical course and evaluation of the immunoglobulin E serum level. Int J Dermatol. 2002;41:146-50. 68