KATA PENGANTAR. Liwa, Februari 2011 Ketua. ttd. Drs. Sahrudin, SH., MHI NIP. 19590117 198903 1 001



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG TAHUN 2011

[LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP) 2012] (LAKIP) PENGADILAN AGAMA SUKOHARJO TAHUN 2012

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

A. RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin adalah:

BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN AGAMA DEMAK TAHUN 2011

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Ttd & cap dinas Drs. H. Abdul Ghofur, SH.,MH NIP

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGADILAN AGAMA KRUI Jl. Mawar No. 10 Way Mengaku, Telp: Website : www. pa-krui.go.id

DRAFT RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JEPARA TAHUN

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2014 PENGADILAN PURWOREJO KELAS IB

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA)

KATA PENGANTAR. ttd. Drs. H. M. Thahir Hasan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI / LEMBAGA YUDIKATIF PENGADILAN AGAMA PURWOREJO TAHUN 2012

LAPORAN L A P O R A N K I N E R J A I N S T A N S I P E M E R I N T A H T A H U N

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

MATRIK RENCANA KINERJA TAHUN 2013 PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA KEBUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

A. RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan disesuaikan dengan Undang undang Nomor 3 Tahun 2006 Pengadilan Agama

PENGUKUR KINERJA KEGIATAN TAHUN 2010

DOKUMEN rencana strategis (RENSTRA) TAHUN

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

PENGADILAN AGAMA DEMAK

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

PENGADILAN AGAMA DEMAK

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA SUKOHARJO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA DEMAK TAHUN 2013

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA KLAS IA JL. LETJEN SUPRAPTO BANJARNEGARA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

PENGADILAN AGAMA SERUI

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KOTABUMI BAB 1 PENDAHULUAN

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA KEBUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) MAHKAMAH SYAR IYAH IDI TAHUN 2015

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

KATA PENGANTAR. engan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Banyuwangi Tahun 2016 Halaman 1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2010

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TANGERANG

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

DRAFT RANCANGAN PROGRAM KERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG DAN PENGADILAN AGAMA SE JAWA BARAT TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

PENGADILAN AGAMA KLAS 1B

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TAHUN

Pengadilan Agama Lebong Kelas II 1

KATA PENGANTAR. Tangerang, 16 Januari 2014 Panitera/Sekretaris, Pengadilan Agama Tangerang. ttd H. E. ALI MANSUR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

LKjIP PA Watampone Tahun BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

KATA PENGANTAR. MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor : 10 Tahun 2010 tentang Penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

B A B P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN

Transkripsi:

1 KATA PENGANTAR Puji syukur pertama tama kita panjatkan kehadirat Allah, Swt. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan pada Pengadilan Agama Krui Tahun 2011 yang merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategik 2010 2014 dapat diselesaikan. Laporan ini dibuat berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2011 yang terdiri dari program meningkatkan profesionalitas, integritas dan moralitas hakim, pejabat fungsional, stuktural dan seluruh pegawai didalam melaksanakan tugas, mewujudkan lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas serta memihak pada masyarakat, Peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan sarana prasarana dalam menunjang pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat, peningkatan lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum, serta penerapan kepemerintahan yang baik dan menjalin kerjasama, tukar informasi, pertemuan secara berkala serta koordinasi dalam pelayanan dan pelaksanaan kegiatan. Rencana strategik 2010 2014 dijabarkan dalam bentuk Rencana Kinerja ( Renja ) 2011 kegiatan tersebut dapat terlaksana karena mendapat anggaran DIPA tahun 2011. Laporan ini dimaksudkan sebagai evaluasi bagi kami dan pihak lain yang berkompeten mengani akuntabilitas pelaksanaan rencana kinerja di Pengadilan Agama Krui. Kami telah berusaha menyampaikan laporan seobjektif mungkin akan tetapi kami sadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan koreksi dan saran konstruktif dari semua pihak demi peningkatan kinerja dan kesempurnaan laporan yang akan datang. Demikian, semoga laporan ini bermanfaat, Amin Yarobbal alamin. Liwa, Februari 2011 Ketua ttd Drs. Sahrudin, SH., MHI NIP. 19590117 198903 1 001

2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Sistematika Penyajian... 3 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 5 A. Rencana Strategis 2011 2014... 5 1. Visi dan Misi... 5 2. Tujuan dan Sasaran Strategis... 10 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 14 B. Rencana Kinerja Tahun 2011... 15 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2011... 18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011... 19 A. Kinerja PA Krui dalam 1 tahun ( 2011 )... 19 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja... 23 C. Analisis keberhasilan dan Kegagalan... 24 D. Hambatan, Permasalahan dan Langkah Pemecahan masalah... 25 BAB IV PENUTUP... 27 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Penetapan Kinerja Tahun 2011 4. Rencana Kinerja Tahun 2012 5. Matriks Rencana Strategis 2010 2014 6. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN AGAMA KRUI TAHUN 2011 IKHTISAR EKSEKUTIF / EXECUTIVE SUMMARY Bahwa untuk melaksanakan visi dan misi Pengadilan Agama Krui, telah ditetapkan beberapa tujuan yaitu: Terselenggaranya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, meningkatnya pelayanan pemberian keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah, pertolongan pembagian harta peninggalan di luar sengketa, pembinaan hukum agama, pemberian akta cerai dan salinan putusan / penetapan. Terwujudnya manajemen kepegawaian yang cepat, akurat dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana rumah tangga kantor yang tepat dan memadai. Meningkatnya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan agar diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya. Terselenggaranya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan ditetapkan 4 sasaran, yaitu terdaftarnya perkara gugatan / permohonan yang diajukan oleh penggugat / pemohon secara tertib dan cepat. Terwujudnya persidangan secara sederhana. Terbitnya putusan / penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel). Terlaksananya eksekusi yang memberikan pengayoman kepada masyarakat. Meningkatnya pelayanan pemberian keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah, pembinaan hukum agama, pemberian akta cerai dan salinan putusan/penetapan serta diterimanya akta cerai oleh bekas suami dan bekas isteri dan diterimanya salinan putusan / penetapan oleh pihak yang berkepentingan. Terwujudnya manajemen kepegawaian yang cepat, akurat dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sasarannya adalah meningkatnya jumlah dan kualitas pegawai, kesejahteraan pegawai dan penyelesaian administrasi kepegawaian.

4 Meningkatnya pengelolaan sarana prasarana rumah tangga kantor yang tepat dan memadai, sasarannya adalah meningkatnya tertib administrasi persuratan, pendayagunaan barang, perpustakaan, inventaris kantor dan rumah tangga kantor. Meningkatnya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel, sasarannya adalah meningkatnya plafon anggaran DIPA serta terealisasinya anggaran DIPA beserta administrasi keuangan. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan agar diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya memiliki dua sasaran, yaitu tersedianya tenaga fungsional yang kompeten dan profesional pada semua level jabatan, terlaksananya pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan. Selanjutnya untuk mencapai sasaran tersebut ditemui beberapa permasalahan, antara lain : 1. Besarnya perkara yang ditangani; Sampai akhir tahun 2011 perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Krui yaitu 230 perkara dan yang berhasil diselesaikan/diputus sebesar 198 perkara (86,08 %) sisa perkara sebanyak 32 (13,91 %). 2. Terbatasnya sarana peradilan; Sarana prasarana di Pengadilan Agama Krui masih belum memenuhi kebutuhan sebagai lembaga peradilan yang ideal. Sebagai gambaran pada akhir tahun 2011 Pengadilan Agama Krui menempati gedung di atas tanah seluas 510m2 (milik Pemda Kab. Lampung Barat), rumah dinas 2 unit, angkutan darat roda 4 sebanyak 2 unit, roda 2 sebanyak 4 unit, Komputer 10 unit Laptop 7 buah dan printer 8 buah. 3. Penurunan jumlah pegawai ; Jumlah pegawai Pengadilan Agama Krui terus mengalami pasang surut. Hal ini karena jumlah pegawai yang mutasi ke Pengadilan Agama K r u i tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang diterima. Sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah pegawai di Pengadilan Agama Krui ada 39 orang, sehingga jumlah pegawai tidak sebanding dengan beban tugas Peradilan Agama.

5 4. Minimnya anggaran kegiatan dan belanja modal; Anggaran kegiatan dan pembangunan Pengadilan Agama Krui selama ini masih rendah, jauh dari mencukupi kebutuhan kegiatan, hal ini menyebabkan beberapa kegiatan terpaksa dilaksanakan dengan menyesuaikan ketersediaan dananya. Selanjutnya beberapa program yang belum dapat direalisasikan terutama yang berkaitan dengan rekruitmen pegawai dan pengembangan pegawai hal ini karena menjadi kewenangan Mahkamah Agung RI.

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam undang-undang. Kekuasaan kehakiman di Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak di Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pembinaan teknis Peradilan Agama baik teknis yustisial maupun non yustisial (organisasi, administrasi dan keuangan) sejak tanggal 30 Juni 2004 beralih sepenuhnya dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung. Hal ini berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 8) dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung serta ditindaklanjuti dengan Keputusan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama ke Mahkmah Agung RI. Pasal 24 ayat (2) Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemenkan dikatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi. Dan amandemen Undang-undang Dasar Negara Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Pada pasal 21 ayat (2) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan

7 masing-masing. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah undang- undang nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan Agama sebagai penyempurnaan dari undang-undang nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama. B. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam serta wakaf dan shadaqah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang - undang nomor 50 tahun 2009. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan teknis yudisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; 2. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali serta administrasi perkara lainnya; 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali keuangan perkara); 4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang No.7 Tahun 1989 Jo Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan undnag undang nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama. 5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan

8 hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 6. Waarmerking Akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/tabungan, pensiunan dan sebagainya; 7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari ah sesuai dengan pasal 49 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Jo undang undang Nomor. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama. 8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah, pelayanan riset / penelitian, memberikan keterangan/nasehat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu sholat. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. C. Sistematika Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Krui adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan; menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan dimaksud, tugas dan fungsi serta sistematika penulisan laporan. BAB II Rencana Stratejik; di jelaskan mengenai rencana stratejik dan rencana kinerja. Pada bab ini akan disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Pengadilan Agama Krui Tahun 2011. BAB III Akuntabilitas Kinerja; diuraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapai serta langkahlangkah ansisipatif yang akan diambil.

9 BAB IV Penutup; mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang terkait dengan kinerja Pengadilan Agama Krui serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

10 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2011-2014 1. Visi dan Misi Visi dan misi Pengadilan Agama Krui telah disusun melalui proses yang partisipatif, komprehensif dan visioner dengan mempertimbangkan data statistik pengadilan agama dan kondisi ekternal yang ada. Adapun Visi Pengadilan Agama Krui adalah : TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA KRUI YANG MODERN MENUJU BADAN PERADILAN YANG AGUNG. Visi Pengadilan Agama Krui tersebut merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotivasi seluruh karyawan-karyawati Pengadilan Agama Krui dalam melaksanakan aktivitas peradilan dan pernyataan visi Pengadilan Agama Krui tersebut memiliki pokok pengertian sebagai berikut: Pengadilan Agama Krui yang Modern, mengandung makna bahwa Pengadilan Agama Krui mengadakan perubahan/pembaruan baik dalam sikap, cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman termasuk didalamnya dalam pengelolaan administrasi dan management perkara dan atau peradilan serta pelayanan publik dalam rangka terselenggaranya misi Pengadilan Agama Krui yakni memberikan pelayanan hukum yang prima baik dalam penyelesaian perkara yang sekaligus produknya memiliki kepastian hukum dan berkeadilan kepada pencari keadilan kemudian dapat meningkatkan profesionalitas, kredibilitas dan transparansi badan peradilan. Agenda penyempurnaan pada manajemen dan adminitrasi perkara dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian besar, yaitu sebagai berikut: 1. Modernisasi management dan administrasi perkara; 2. Penataan ulang organisasi manajemen perkara; 3. Penataan ulang proses manajemen dan administrasi perkara.

11 Agung, mengandung arti bahwa Pengadilan Agama Krui ke depan dipercaya sebagai lembaga peradilan yang memberikan perlindungan dan pelayanan hukum yang membanggakan dan mulia sehingga lembaga peradilan tegak dengan kharisma sebagai sandaran keadilan masyarakat. Karakter Badan Peradilan yang agung dapat diuraikan dalam 10 poin sebagai berikut: 1. Fungsi kekuasaan kehakiman dilaksanakan secara efektif; 2. Ada dukungan pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN; 3. Terciptanya struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur; 4. Manajemen dan administrasi perkaranya sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil; 5. Ada pengelolaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan; 6. Terdapat manajemen sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional; 7. Ada dukungan pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif; 8. Orientasi lembaga pada pelayanan publik yang prima; 9. Terdapat manajemen informasi yang dapat menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi lembaga; 10. Ada dukungan pengelolaan berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang modern. Nilai-nilai yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Krui untuk mewujudkan Badan Peradilan yang Agung adalah: 1. Kemandirian kekuasaan kehakiman, 2. Integritas dan kejujuran, 3. Akuntabilitas, 4. Responsibilitas, 5. Keterbukaan, 6. Ketidak berpihakan dan 7. Perlakuan yang sama di hadapan hukum.

12 Berdasarkan visi Pengadilan Agama Krui yang telah ditetapkan tersebut, maka ditetapkan beberapa misi Pengadilan Agama Krui untuk mewujudkan visi tersebut. Misi Pengadilan Agama tersebut adalah : 1. MENINGKATKAN PELAKSANAAN PERADILAN SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN 2. MENINGKATKAN TERTIB ADMINISTRASI DAN MENEJEMEN PERADILAN; 3. MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DAN KREDIBILITAS APARATUR PERADILAN; 4. MENINGKATKAN PENGAWASAN DAN TRANPARANSI PERADILAN; 5. MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA PERADILAN; Penjelasan Makna Misi : Misi pertama Meningkatkan Pelaksanaan Peradilan sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan mengandung makna bahwa untuk mewujudkan lembaga peradilan yang bersih, berwibawa dan profesional, maka pelaksanaan proses peradilan yang, sederhana, cepat dan biaya ringan merupakan langkah antisipatif terhadap euforia reformasi hukum yang selalu didengungkan masyarakat. Apatisme masyarakat terhadap peradilan yang selalu menganggap bahwa berproses ke pengadilan akan selalu lama, berbelit-belit dan memakan waktu lama dan biaya yang mahal harus ditepis dengan misi tersebut sehingga proses peradilan di Pengadilan Agama Krui dapat dilakukan dengan tidak berbelit-belit, tidak memakan waktu yang sangat lama dan biayanya dapat dijangkau oleh masyarakat pencari keadilan. Misi tersebut juga sesuai dengan kehendak peraturan perundang-undangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Misi kedua, MENINGKATKAN TERTIB ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT PERADILAN. Administrasi dan managemen merupakan sarana pencapaian tujuan. Pola administrasi dan managemen yang baik akan mendorong percepatan terwujudnya visi dan misi. Pengetatan dan disiplin terhadap adminitrasi dan

13 managemen yang telah ditetapkan merupakan hal penting. Perubahan birokrasi atau reformasi birokrasi dalam tubuh lembaga peradilan merupakan jalan menuju reformasi hukum. Misi Ketiga, MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DAN KREDIBILITAS APARATUR PERADILAN;. Dapat dimaknakan bahwa aparatur Pengadilan Agama Krui dalam menjalankan tugasnya mampu bertindak secara profesional. Yang dimaksud dengan sumber daya aparatur peradilan meliputi pejabat hakim, kepaniteraan dan kejurusitaan serta kesekretariatan. Ujung tombak hukum dan keadilan pada lembaga peradilan berada pada tangan hakim. Oleh karena itu, upaya peningkatan sumber daya hakim adalah urgen. Meskipun demikian, aparat peradilan lainnya, seperti kepaniteraan dan kejurusitaan serta kesekretarian tetap mendapat perhatian peningkatan sumber daya karena aparat peradilan tersebut merupakan faktor pendukung bagi hakim dalam melaksanakan tugas penegakan hukum dan keadilan. Tingkat profesionalisme aparat sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan hukum aparat. Peningkatan sumber daya yang dimaksud dapat dilakukan melalui : pendidikan formal; pendidikan dan pelatihan terstruktur; pengalaman kerja melalui mutasi terencana. Profesionalitas, mengandung arti yang luas, karena merupakan kemampuan seseorang untuk bertindak secara profesional yaitu profesional dalam proses penegakan hukum, profesional dalam penguasaan ilmu pengetahuan hukum dan profesional memanage lembaga peradilan, sehingga hukum dan keadilan yang diharapkan dapat terwujud. Jika hukum dan keadilan telah terwujud maka supremasi hukum dapat dirasakan oleh segenap masyarakat. Sedangkan kredibilitas, mengandung makna bahwa semua aparatur peradilan dalam hal ini Pengadilan Agama Krui beserta produknya dapat dipercaya dan diterima oleh masyarakat pencari keadilan. Misi keempat, MENINGKATKAN PENGAWASAN TRANPARANSI PERADILAN. DAN

14 Pengawasan merupakan tindakan untuk: (1) menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) mengendalikan agar administrasi peradilan dikelola secara tertib sebagaimana mestinya dan aparat peradilan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya; (3) menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari keadilan yang meliputi kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat dan biaya perkara yang murah. Penerapan pengawasan yang terencana merupakan upaya preventif terhadap peluang atau kesempatan pelanggaran, sedangkan pengawasan yang efektif mempunyai sasaran penyelesaian masalah secara tepat dan cepat terhadap berbagai temuan penyimpangan dan pengaduan dari masyarakat. Pengawasan yang terencana dan efektif diharapkan dapat mengurangi sorotan dan kritikan terhadap lembaga peradilan yang pada akhirnya ikut meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum. Sedangkan Transparansi peradilan hingga kini masih menjadi permasalahan yang sangat perlu diperhatikan dan dibenahi. Masyarakat masih mengeluhkan sulitnya mengakses informasi dari pengadilan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman pejabat peradilan mengenai pentingnya jaminan informasi bagi publik. Oleh karena itu, mekanisme penyediaan dan penyimpanan informasi juga perlu terus ditingkatkan sehingga pengadilan selalu siap dalam merespon permintaan informasi yang pada akhirnya ikut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan agama Krui yang sekaligus juga ikut meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum. Misi kelima, Meningkatkan Sarana dan Prasarana Peradilan. Misi yang kelima ini mengandung makna bahwa meningkatkan sarana dan segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses hukum dan keadilan sangat penting. tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu yang memadai, maka

15 tidak mungkin penegakan hukum akan berlangsung dengan lancar. Sarana dan prasarana tersebut mencakup sarana gedung, sarana organisasi yang baik, sarana peralatan yang memadai, sarana keuangan yang cukup dan lain-lain. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Dengan misi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan, maka ditetapkan enam tujuan : 1) Terselenggaranya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan; 2) Meningkatnya pelayanan dalam pembinaan hukum Agama : a. Pemberian keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada Isntansi pemerintah; b. Isbat kesaksian Rukyat hilal ; c. Rohaniwan Sumpah ; d. Pelayanan Riset /penelitian;, e. Penyuluhan hukum; f. Pemberian keterangan/ nasehat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu sholat. 3) Terwujudnya manajemen kepegawaian yang cepat, akurat dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; 4) Meningkatnya pengadaan dan pengelolaan sarana/prasarana, rumah tangga kantor yang tepat dan memadai 5) Meningkatnya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel 6) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan agar diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya. Adapun yang menjadi sasaran strategis Pengadilan Agama Krui yaitu: Sasaran I Untuk Terselenggaranya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan memiliki empat sasaran : 1) Terdaftarnya perkara gugatan/permohonan yang diajukan oleh penggugat/pemohon secara tertib dan cepat, dengan indikator

16 persentase pencatatan register perkara, dengan kebijakan melaksanakan penerimaan perkara yang berbasis pada pola Bindalmin, dengan satu program peningkatan mutu pelayanan dalam menerima perkara. 2) Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, seksama dan sewajarnya dengan indikator persentase peningkatan persidangan perkara secara cepat dan sederhana, dengan kebijakan meningkatkan kualitas pelaksana sidang, dengan program peningkatan mutu pelayanan dalam persidangan. 3) Terbitnya putusan/penetapan yang cepat, tepat dan memenuhi rasa keadilan serta dapat dilaksanakan (eksekutabel), dengan indikator persentase peningkatan kuantitas dan kualitas putusan / penetapan. 4) Terlaksananya eksekusi yang memberikan pengayoman kepada masyarakat pencari keadilan, dengan indikator persentase peningkatan mutu pelaksanaan eksekusi, dengan kebijakan melaksanakan eksekusi sesuai ketentuan yang berlaku, dengan program peningkatan mutu pelayanan dalam penyelesaian perkara. Sasaran 2 : Untuk meningkatnya pelayanan pemberian keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada Instansi pemerintah, Pertolongan Pembagian Harta Peninggalan di luar Sengketa, Kesaksian isbat Rukyat Hilal, Pembinaan Hukum Agama, Pemberian Akta Cerai dan Salinan Putusan/Penetapan, memiliki tiga sasaran. 1) Memberikan akta pembagian harta peninggalan di luar perkara (sengketa) kepada pemohon selambat-lambatnya 7 hari sejak permohonan diajukan dan memberikan waarmeking akta di bawah tangan mengenai keahliwarisan pada hari pertama pemohon mengajukan permohonannya, dengan indikator persentase peningkatan penyelesaian akta pembagian harta peninggalan di luar perkara (sengketa) kepada pemohon, dengan kebijakan memberikan pelayanan perkara permohonan secara cepat, sederhana dan biaya ringan. Program yang dipilih adalah peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat yang mengajukan permohonan pembagian harta peninggalan di luar perkara

17 (sengketa) serta yang meminta waarmeking akta di bawah tangan mengenai keahliwarisan. 2) Terwujudnya jadwal waktu sholat, perhitungan awal bulan qomariyah, pengukuran arah kiblat dengan tepat dan benar. 3) Diterimanya akta cerai oleh bekas suami dan bekas isteri serta diterimanya salinan putusan/penetapan oleh pihak yang berkepentingan, dengan indikator peningkatan penerimaan akta cerai dan salinan putusan. Kebijakan yang ditempuh adalah memberikan akta cerai atau salinan putusan/penetapan secepat mungkin. Program yang dipilih dari sasaran ini adalah peningkatan mutu pelayanan dalam peyelesaian perkara. Sasaran 3 : Untuk terwujudnya manajemen kepegawaian yang cepat, akurat dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sasarannya adalah meningkatnya jumlah pegawai dan kualitas pegawai, kesejahteraan pegawai dan penyelesaian administrasi kepegawaian, dengan indikator persentase peningkatan jumlah dan kualitas pegawai, kesejahteraan pegawai dan penyelesaian administrasi kepegawaian, dengan kebijakan menerapkan manajemen modern dalam pengelolaan kepegawaian, dengan program peningkatan mutu pelayanan dan kesejahteeraan pegawai. Sasaran 4 Untuk meningkatnya pengelolaan sarana/prasarana, rumah tangga kantor yang tepat dan memadai, sasarannya adalah terwujudnya tertib administrasi persuratan, pendayagunaan barang, perpustakaan, inventaris kantor dan rumah tangga kantor. Indikator dari sasaran ini adalah persentase peningkatan tertib administrasi persuratan, pendayagunaan barang, perpustakaan, inventaris kantor dan rumah tangga kantor sebesar 100%. Dengan 4 kebijakan, yaitu membangun sistem tata persuratan yang sederhana dan efektif, dengan program peningkatan tertib administrasi persuratan. Meningkatkan jumlah Barang/Milik Kekayaan Negara, dengan program peningkatan mutu pengelolaan administrasi sarana dan prasarana. Meningkatkan jumlah dan mutu buku/bahan pustaka, dengan program peningkatan mutu pelayanan perpustakaan. Meningkatkan mutu pengelolaan rumah tangga

18 kantor dan meningkatkan prasarana fisik balai sidang, dengan program peningkatan prasarana fisik Balai Sidang Pengadilan Agama. Sasaran 5 : Untuk meningkatkan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel, sasarannya adalah: 1) Terwujudnya kesejahteraan pegawai, indikatornya :. a) Terkelolanya gaji, honorarium dan tunjangan Indikator keluaran sub kegiatan : - Pembayaran Gaji/lembur/tunjangan pegawai 2) Terselenggaranya operasional dan pemeliharaan perkantoran : Indikator keluaran sub kegiatan : a) Tersedianya penambah daya tahan tubuh; b) Terselenggaranya pelantikan/pengambilan sumpah jabatan; c) Tersedianya pakaian dinas; d) Tersedianya toga/pakaian kerja; e) Terwujudnya perawatan gedung f) Terwujudnya perawatan rumah negara; g) Tersedianya pengadaan peralatan/perlengkapan kantor; h) Terwujudnya perawatan kendaraan roda 4 ; i) Terwujudnya perawatan kendaraan roda 2 ; j) Terwujudnya sarana gedung ; k) Terselenggaranya langganan daya dan jasa ; l) Tersedianya dana jasa untuk keamanan/kebersihan ; m) Terselenggaranya jasa pos/giiro/sertifikat ; n) Terselenggaranya operasional perkantoran dan minuman ; 3) Terlayaninya publik dan birokrasi ; Indikator keluaran sub kegiatan : - Terselenggaranya pembinaan dan konsultasi ; 4) Terwujudnya pembangunan/pengadaan/pengingkatan sarana dan prasarana ; a) Terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana lingkungan gedung b) Terwujudnya pengadaan perlengkapan sarana gedung ; c) Terselenggaranya pengadaan alat pengolah data ;

19 5) Terselenggaranya penanganan perkara ; Indikator keluaran sub kegiatan : a) Terwujudnya bantuan hukum / saksi / penterjemah / biaya pengacara / penyelesaian perkara hukum ; b) Tersedianya operasional persidangan peradilan ; 6) Meningkatnya plafon anggaran DIPA serta realisasi anggaran beserta administrasi keuangannya indikatornya persentase peningkatan plafon anggaran DIPA beserta realisasinya. Ada dua kebijakan dalam sasaran ini, yaitu mengusulkan peningkatan anggaran pada setiap item kegiatan dan menyusun dokumen perencanaan yang komprehensif beserta administrasi keuangannya., dengan program peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan. Sasaran 6 Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan agar diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya, memiliki dua sasaran, yaitu: 1). Sasaran pertama adalah tersedianya tenaga fungsional yang kompeten dan profesional pada semua level jabatan, dengan indikator persentase peningkatan kualitas produk peradilan, dengan kebijakan, mendorong, membantu dan memfasilitasi peningkatan jenjang pendidikan dan pelatihan pegawai, dengan program pemberian kesempatan belajar secara merata. 2). Sasaran kedua adalah terlaksananya pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, dengan indikator menurunnya angka penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan prosedur berperkara, dengan kebijakan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, dengan program pengawasan teknis yustisial dan administarsi secara periodik. 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tahun 2011, Pengadilan Agama Krui memiliki kebijakan program yaitu : a. Kebijakan 1) Mengusulkan penambahan pegawai dan meningkatkan

20 kemampuan serta mutu para pejabat/staf ; 2) Mengikutkan para pelaksana/operator dan pejabat struktural serta fungsional untuk mengikuti pelatihan dan penjenjangan; 3) Melakukan koordinasi dengan PTA. Bandar Lampung dan Mahkamah Agung R.I. serta masyarakat agar kinerja pimpinan dan staf peradilan berkualitas dan profesional ; 4) Menciptakan sistem administrasi dan informasi terpadu serta transparansi ; 5) Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada ; 6) Peningkatan kualitas dan mutu pelayanan (client service) terhadap pencari keadilan ; 7) Menetapkan standar biaya perkara ; 8) Menyediakan informasi dan dokumentasi yang akurat untuk para pencari keadilan melalui media informasi elektronik ; b. Program 1) Penerapan kepemerintahan yang baik : 2) Peningkatan kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya ; 3) Penegakan hukum dan HAM ; Penetapan sarana tersebut diarahkan kepada pencapaian visi dan misi pada Pengadilan Agama Krui. Dengan demikian keberhasilan pencapaian sasaran ini akan menghasilkan terwujudnya visi dan misi Pengadilan Agama Krui yang sudah di rumuskan dalam renstra (rencana strategis) ; B. RENCANA KINERJA TAHUN 2011 Rencana kinerja Pengadilan Agama K r u i Tahun 2011 ditetapkan 15 program dengan 38 kegiatan. Program-program tersebut meliputi : 1. Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan Agama Krui, dengan 4 kegiatan: 1.1. Administrasi Perjalanan Operasional Pembahasan RKAKL SRAA dan DIPA; 1.2. Pengelolaan Administrasi Perawatan Gedung Kantor ;