Jintan hitam. Digiling. Bubuk jintan hitam. Direfluks dengan pelarut air. Disaring Disaring

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat. lxiv

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

LAMPIRAN 1. Standar zona hambat antibiotik menurut CLSI

BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR

BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR

BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR

BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

BAB 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR

Ditimbang EMB 3,6 gr. Ditambahkan Aquades 100 ml. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Disiapkan NaCl fisiologis 0,9 % sebanyak 10 ml

BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

ME Yusnandar * PENDAHULUAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi

LAMPIRAN. Hasil Translasi sequens dengan ExPASy Translate Tool

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

Lampiran I. Hasil Identifikasi/Determinasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

Lampiran 1. Hasil identifikasi bawang putih

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI KULIT BUAH CERIA (Baccaurea polyneura Hook.f.) TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

Lampiran 1. Skema Alur Pikir

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian

Lampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN BUNGUR (LANGERSTROEMIA SPECIOSA (L.) PERS)

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS. Oleh Kismiantini, M.Si.

Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

MEMPELAJARI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI EVITA DAMAYANTI

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

Koloni bakteri endofit

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

KAJIAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT KAYU MESOYI (Cryptocaria massoia) TERHADAP BAKTERI PATOGEN DAN PEMBUSUK PANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

Uji Saponin Uji Triterpenoid dan Steroid Uji Tanin Analisis Statistik Uji Minyak Atsiri Penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

LAMPIRAN A SKEMA KERJA PEMBUATAN SUSPENSI BAKTERI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA (AGH 321)

Transkripsi:

Lampiran 1. Skema tahapan penelitian Jintan hitam Digiling Bubuk jintan hitam Didistilasi uap Ulangan Ulangan Direfluks dengan pelarut air Direfluks dengan pelarut etanol (100 ºC, 3 jam) (80 ºC, 2 jam) (80 ºC, 3 jam) (100 ºC, 2 jam) Minyak atsiri (Komponen volatil) Dianalisa aktivitas antimikroba Dianalisa kualitatif komponen alkaloid, flavonoid, terpenoid&steroid, saponin, tanin Ampas (Komponen non-volatil) Direfluks dengan pelarut organik (heksana, etil asetat, metanol) (60 ºC, 3 jam dan 2 jam) Ekstrak heksan, ekstrak metanol, ekstrak etil asetat Dihembus gas N 2 Disaring Disaring Ampas Ekstrak Ampas Ekstrak dikeringkan dikeringkan (oven vakum) (oven vakum) Ekstrak pekat Ekstrak pekat Ditimbang Dianalisa aktivitas antimikroba Dianalisa kualitatif komponen alkaloid, flavonoid, terpenoid&steroid, saponin, tanin Dianalisa aktivitas antimikroba Dianalisa kualitatif komponen alkaloid, flavonoid, terpenoid&steroid, saponin, tanin

Lampiran 2. Diagram alir persiapan kultur bakteri dan uji konfirmasi jumlah mikroba Kultur bakteri Diambil satu ose Dimasukkan ke dalam 10 ml NB steril Diinkubasi 24 jam, suhu 37 ºC Diambil 1 ml Dimasukkan ke dalam 9 ml NB steril Diinkubasi 24 jam, suhu 37 ºC Diamati kekeruhannya Keruh Dipipetl 1 ml Agak bening Dipipet 1 ml Dimasukkan ke dalam Dimasukkan ke dalam 9 ml pengencer steril 9 ml pengencer steril Dilakukan pengenceran dari 10 1-10 8 Dilakukan pengenceran dari 10 0-10 5 Dipipet masing-masing 1ml Dipipet masing-masing 1 ml dari pengenceran 10 5-10 8 dari pengenceran 10 0-10 5 Masing-masing dimasukkan ke dalam cawan petri steril Masing-masing dimasukkan ke dalam cawan petri steril Dituang agar Didiamkan hingga agar membeku Diinkubasi 48 jam, 37 ºC Diamati dan dihitung jumlah koloni Ditentukan jumlah µl NB yang akan dimasukkan ke dalam 25 ml NA cair ( A ) 71

Lampiran 3. Diagram alir uji difusi sumur Kultur mikroba yang telah disegarkan Dipipet sejumlah A (sesuai hasil pada persiapan kultur) Dimasukkan ke dalam botol berisi 25 ml NA cair steril Dituang ke dalam cawan petri steril Dibiarkan beku Dibuat 4 lubang/sumur Lubang A Lubang B Lubang C Lubang D Ditetesi 50 µl Ditetesi 50 µl Ditetesi 50 µl Ditetesi 50 µl DMSO lar antibiotik sampel sampel Diinkubasi 37 ºC, 24 jam Diamati dan diukur area penghambatan tiap sumur Ditentukan ekstrak yang akan diuji nilai MIC 72

Lampiran 4. Contoh perhitungan penentuan jumlah mikroba Jumlah mikroba umur 24 jam = 10 8 sel/ml NB. Jumlah sel yang diinginkan dalam agar (NA) = 10 5 sel/ml agar Jumlah agar dalam 1 cawan = 25 ml Jumlah NB (yang mengandung 10 8 sel) yang dimasukkan = 10 5 sel / ml NA x 25 ml NA 10 8 sel / ml NB = 25 x 10-3 ml NB = 25 µl NB 73

Lampiran 5. Hasil uji konfirmasi metode hitungan cawan Jenis bakteri Jumlah sel bakteri yang digunakan saat pengujian Bacillus cereus 2.1 x 10 8 Escherichia coli 3.9 x 10 8 Salmonella Typhimurium 6.2 x 10 8 Pseudomonas aeroginosa 4.1 x 10 8 Staphylococcus aureus 4.2 x 10 8 74

Lampiran 6. Hasil analisis minyak atsiri jintan hitam tanpa penghalusan bahan 75

Lampiran 8. Contoh perhitungan rendemen Rendemen ekstrak etanol Bobot jintan hitam halus = 34.58 gr Bobot ekstrak etanol pekat = 2.9005 gr Rendemen ekstrak etanol = Bobot ekstrak etanol pekat x 100 Bobot jintan hitam halus = (2.9005/34.58) x 100 = 8.39 % Rendemen ekstrak etil asetat Bobot ampas ekstrak heksan = 18.60 gr Bobot ekstrak etil asetat pekat = 0.9454 gr Rendemen ekstrak etil asetat = Bobot ekstrak etil asetat pekat x 100 Bobot ampas ekstrak heksan = (0.9454/18.60) x 100 = 5.08 % Rendemen ekstrak metanol Bobot ampas ekstrak etil asetat = 21.92 gr Bobot ekstrak metanol pekat = 1.8855 gr Rendemen ekstrak metanol = Bobot ekstrak metanol pekat x 100 Bobot ampas ekstrak etil asetat = (1.8855/21.92) x 100 = 8.60 % 77

Lampiran 9. Hasil penghitungan standar eror (SE) Mikroba Simbol Bacillus cereus 1 Escherichia coli 2 Salmonella Typhimurium 3 Pseudomonas aeroginosa 4 Staphylococcus aureus 5 Ekstrak air 14:10 Tuesday, December 10, 1996 1 Variable N Mean Std Error MIKROBA1 2 1.6500000 0.1500000 MIKROBA2 2 0 0 MIKROBA3 2 0 0 MIKROBA4 2 2.9250000 0.0250000 MIKROBA5 2 3.3700000 0.1900000 Ekstrak etanol 14:10 Tuesday, December 10, 1996 2 Variable N Mean Std Error MIKROBA1 2 5.3150000 0.1350000 MIKROBA2 2 1.6700000 0.0200000 Ekstrak etanol 14:10 Tuesday, December 10, 1996 3 Variable N Mean Std Error MIKROBA3 3 5.2000000 0.1903506 MIKROBA4 3 7.0533333 0.2167436 MIKROBA5 3 9.3366667 0.3075350 minyak_atsiri 14:10 Tuesday, December 10, 1996 4 Variable N Mean Std Error MIKROBA1 3 6.0666667 0.1748650 MIKROBA2 3 3.2500000 0.2250185 MIKROBA3 3 4.2300000 0.4063250 MIKROBA4 3 2.2866667 0.2265931 MIKROBA5 3 7.3600000 0.3340659 Ekstrak heksan 14:10 Tuesday, December 10, 1996 5 Variable N Mean Std Error MIKROBA1 3 2.0800000 0.4600000 MIKROBA2 3 0 0 MIKROBA3 3 0 0 MIKROBA4 3 3.7166667 0.8264449 MIKROBA5 3 4.0233333 0.3608478 Ekstrak etil_asetat 14:10 Tuesday, December 10, 1996 6 Variable N Mean Std Error MIKROBA1 3 3.0366667 0.7033570 MIKROBA2 3 2.1466667 0.1894143 MIKROBA3 3 4.1900000 0.3652853 MIKROBA4 3 5.0700000 0.4772141 MIKROBA5 3 3.1700000 0.2151743 Ekstrak metanol 14:10 Tuesday, December 10, 1996 7 Variable N Mean Std Error MIKROBA1 3 4.1766667 0.7096556 MIKROBA2 3 0 0 MIKROBA3 3 3.0800000 0.2454248 MIKROBA4 3 5.5633333 0.4318307 MIKROBA5 3 4.3333333 0.4935698 78

Lampiran 10. Hasil analisis ragam Rancangan Faktorial Acak Lengkap 1 08:45 Friday, December 20, 1996 General Linear Models Procedure Class Level Information Class Levels Values EKSTRAK 6 1 2 3 4 5 6 MIKROBA 5 1 2 3 4 5 Number of observations in data set = 83 Dependent Variable: DIAMETER Rancangan Faktorial Acak Lengkap 2 08:45 Friday, December 20, 1996 General Linear Models Procedure Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model 29 437.87556667 15.09915747 37.36 0.0001 Error 53 21.41883333 0.40412893 Corrected Total 82 459.29440000 R-Square C.V. Root MSE DIAMETER Mean 0.953366 17.70784 0.63571136 3.59000000 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F EKSTRAK 5 175.75671308 35.15134262 86.98 0.0001 MIKROBA 4 156.46550143 39.11637536 96.79 0.0001 EKSTRAK*MIKROBA 20 105.65335216 5.28266761 13.07 0.0001 Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F EKSTRAK 5 152.72013515 30.54402703 75.58 0.0001 MIKROBA 4 158.82907781 39.70726945 98.25 0.0001 EKSTRAK*MIKROBA 20 105.65335216 5.28266761 13.07 0.0001 79

Lampiran 11. Hasil uji lanjut Duncan Ekstrak Simbol Ekstrak air 1 Ekstrak etanol 2 Minyak atsiri 3 Ekstrak heksan 4 Ekstrak etil asetat 5 Ekstrak metanol 6 Mikroba Simbol Bacillus cereus 1 Escherichia coli 2 Salmonella Typhimurium 3 Pseudomonas aeroginosa 4 Staphylococcus aureus 5 Rancangan Faktorial Acak Lengkap 3 08:45 Friday, December 20, 1996 General Linear Models Procedure Duncan's Multiple Range Test for variable: DIAMETER NOTE: This test controls the type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate Alpha= 0.05 df= 53 MSE= 0.404129 WARNING: Cell sizes are not equal. Harmonic Mean of cell sizes= 13.52601 Number of Means 2 3 4 5 6 Critical Range.4903.5157.5325.5446.5539 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N EKSTRAK A 6.0569 13 2 B 4.6387 15 3 C 3.5227 15 5 C 3.4307 15 6 D 1.9640 15 4 D 1.5890 10 1 Rancangan Faktorial Acak Lengkap 4 08:45 Friday, December 20, 1996 General Linear Models Procedure Duncan's Multiple Range Test for variable: DIAMETER NOTE: This test controls the type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate Alpha= 0.05 df= 53 MSE= 0.404129 WARNING: Cell sizes are not equal. Harmonic Mean of cell sizes= 16.58537 Number of Means 2 3 4 5 Critical Range.4428.4657.4808.4918 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N MIKROBA A 5.3771 17 5 B 4.5247 17 4 C 3.7506 16 1 D 2.9471 17 3 E 1.2206 16 2 80

Lampiran 13. Penentuan nilai MIC ekstrak etanol jintan hitam terhadap bakteri Salmonella Typhimurium Konsentrasi (% w/w) Diameter penghambatan (mm) Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata diameter penghambatan (mm) Ln konsentrasi Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) 10 5.87 5.8 6.48 7.23 6.35 2.30 40.3225 20 8.97 8.82 8.87 8.98 8.91 3.00 79.3881 30 8.8 8.62 8.67 8.5 8.65 3.40 74.8225 40 8.55 8.58 7.43 7.6 8.04 3.69 64.6416 50 8.55 8.13 9.07 7.73 8.37 3.91 70.0569 Keterangan : Nilai yang ditampilkan merupakan hasil pembulatan. Y = a + bx ; Y = Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) dan X = Ln konsentrasi kuadrat zona hambat (mm) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 y = 15.118x + 16.537 0 1 2 3 4 5 ln konsentrasi Kurva (i) Penentuan nilai MIC ekstrak etanol jintan hitam terhadap bakteri Salmonella Typhimurium Y = 15.118X + 16.537 Jika Y=0; X= -1.09386 X = Ln konsentrasi, jadi konsentrasi = 0.3349 (Mt) MIC = 0.25*Mt MIC = 0.25*0.3349 MIC = 0.0837 = 0.084 % (w/w) 82

Lampiran 14. Penentuan nilai MIC minyak atsiri jintan hitam terhadap bakteri Bacillus cereus Konsentrasi (% w/w) Diameter penghambatan (mm) Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata diameter penghambatan (mm) Ln konsentrasi Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) 10 4.83 5.3 4.13 4.43 4.68 2.30 21.8556 20 8.8 9.77 7.9 8.2 8.67 3.00 75.1111 30 8.33 8.52 9.17 8.77 8.69 3.40 75.6175 40 11.15 11.93 10.32 10.22 10.90 3.69 118.9009 50 12.37 11.63 10.03 10.2 11.06 3.91 122.2867 Keterangan : Nilai yang ditampilkan merupakan hasil pembulatan. Y = a + bx ; Y = Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) dan X = Ln konsentrasi kuadrat zona hambat (mm) 140 120 100 80 60 40 20 y = 62.27x - 120.25 R 2 = 0.9367 0 0 1 2 3 4 5 ln konsentrasi Kurva (ii) Penentuan nilai MIC minyak atsiri jintan hitam terhadap bakteri Bacillus cereus Y = 62.27X 120.25 Jika Y=0; X= 1.931106 X = Ln konsentrasi, jadi konsentrasi = 6.897138 (Mt) MIC = 0.25*Mt MIC = 0.25*6.897138 MIC = 1.724284 = 1.72% (w/w) 83

Lampiran 15. Penentuan nilai MIC ekstrak etil asetat jintan hitam terhadap bakteri Staphylococcus aureus Konsentrasi (% w/w) Diameter penghambatan (mm) Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata diameter penghambatan (mm) Ln konsentrasi Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) 10 3.67 3.72 4.33 3.40 3.78 2.30 14.2884 20 4.82 4.57 5.67 4.5 4.89 3.00 23.9121 30 4.63 5.15 4.45 5.63 4.96 3.40 24.6016 40 7.3 6.82 6.27 6.9 6.82 3.69 46.5124 50 9.23 7.3 7.7 7.73 7.99 3.91 63.8401 Keterangan : Nilai yang ditampilkan merupakan hasil pembulatan. Y = a + bx ; Y = Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) dan X = Ln konsentrasi 70 60 50 y = 27.903x - 56.322 40 30 20 10 0 0 1 2 3 4 5 ln konsentr asi Kurva (iii). Penentuan nilai MIC ekstrak etil asetat jintan hitam terhadap bakteri Staphylococcus aureus Y = 27.903X 56.322 Jika Y=0; X= 2.0185 X = Ln konsentrasi, jadi konsentrasi = 7.5269 (Mt) MIC = 0.25*Mt MIC = 0.25*7.5269 MIC = 1.8817= 1.88 % (w/w) 84

Lampiran 16. Penentuan nilai MIC ekstrak metanol jintan hitam terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa Konsentrasi (% w/w) Diameter penghambatan (mm) Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata diameter penghambatan (mm) Ln konsentrasi Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) 10 3.23-4.12-3.68 2.30 13.5056 20 6.4 6.52 6.37 6.27 6.32 3.00 39.9424 28 8.83 7.55 7.37-7.78 3.33 60.5284 Keterangan : Nilai yang ditampilkan merupakan hasil pembulatan. Y = a + bx ; Y = Kuadrat zona penghambatan (mm 2 ) dan X = Ln konsentrasi 70 60 50 40 y = 44.719x - 90.375 R 2 = 0.9891 30 20 10 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 ln konsentrasi Kurva (iv). Penentuan nilai MIC ekstrak methanol jintan hitam terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa Y = 44.719X - 90.375 Jika Y=0; X= 2.0209 X = Ln konsentrasi, jadi konsentrasi = 7.5455 (Mt) MIC = 0.25*Mt MIC = 0.25*7.5455 MIC = 1.8864 = 1.88 % (w/w) 85

86

Lampiran 7.Hasil analisis minyak atsiri jintan hitam dengan penghalusan bahan 76