PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, KOMPENSASI, DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

ILYAS ZULHILMI Ekonomi Manajemen 2013

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

PENGARUH CITRA MEREK, DESAIN PRODUK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI PRODUK BUSANA MUSLIM RABBANI

B.M.O.Pua.,V.P.K.Lengkong.,D.Woran.,Pengaruh Pengalaman.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPOO CLEAR MEN (STUDI KASUS PADA IKLAN CRISTIANO RONALDO) : Agus Kurniawan NPM :

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INSENTIF DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT 1 PADA PT PERKEBUNAN MITRA OGAN BATURAJA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR CABANG BOYOLALI

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Daftar Populasi Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, Etos kerja, manajemen bisnis. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Garda Oto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

Nama : Risa Yulia Putri NPM : Jurusan : Manajemen

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

KUESIONER PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, KOMPENSASI, DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA Intan Maharani Suryono Efendi Email : intanmaharani54@gmail.com, suryono.efendi@yahoo.com. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nasional ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang terdiri dari 162 pegawai. Dengan menggunakan rumus Slovin, sampel dalam penelitian ini terdiri dari 115 responden. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Ketenagakaerjaan Republik Indonesia. Kata kunci: Budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, etos kerja dan kinerja pegawai ABSTRACT This study aims to test and analyze the effect of organizational culture, organizational commitment, compensation, and job ethic on employee performance of Ministry of Labor of Indonesia Republic. Population in this study was Organization and Staffing Department at the Ministry of Labor of Indonesia Republic that consisted of 162 employees. By used Slovin formula, samples in this study consisted of 115 respondents. Analysis method that used was multiple linear regression. The results of study showed that organizational culture, organizational commitment, compensation, and job ethic partially has positive and significant effect on employee performance of Organization and Staffing Department at the Ministry of Labor of Indonesia Republic. Keywords: Organizational culture, organizational commitment, compensation, job ethic, performance employee PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi/instansi/perusahaan. Sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang tinggi akan menunjang keberhasilan pencapaian tujuan organisasi/instansi/perusahaan. Akan tetapi, perusahaan/instansi seringkali menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kinerja 49 Volume 13, No. 2, Juli 2017

pegawai. Oleh karena itu, perusahaan/instansi perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawainya. Menurut Mangkunegara (2011:67), kinerja (job performance) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai secara individu akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi kinerja pegawai, maka semakin tinggi pula kinerja dari perusahaan tempat dimana pegawai tersebut bekerja. Budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai (Widodo, 2010). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik budaya organisasi dalam suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja pegawai dalam perusahaan tersebut. Budaya organisasi dapat membentuk kepribadian dan kebiasaan pegawai. Kepribadian dan kebiasaan tersebut akan membentuk perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan menentukan kinerja dari pegawai tersebut. Komitmen organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja dari anggota organisasi atau pegawai suatu perusahaan (Tolentino, 2013). Pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi merupakan pegawai yang lebih mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, sehingga pegawai tersebut cenderung bekerja secara maksimal dan memiliki kinerja yang baik. Kompensasi juga dapat menjadi alat bagi manajemen untuk meningkatkan kinerja pegawainya. Pemberian kompensasi yang efektif dapat mendorong pegawai untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya sebaik mungkin, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Hal tersebut didukung oleh Mathis dan Jackson (2009:419) yang mengemukakan bahwa pemberian kompensasi dapat meningkatkan kinerja. Posuma (2013) juga menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Etos kerja merupakan seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang fundamental disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2005:151). Pegawai yang memiliki etos kerja yang tinggi berarti memiliki semangat kerja yang tinggi untuk melakukan suatu tugas agar lebih optimal. Hal tersebut berarti semakin baik etos kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai, maka semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. 50 Volume 13, No. 2, Juli 2017

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dituntut agar senantiasa memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang vital terkait ketenagakerjaan di Republik Indonesia. Kinerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang kurang optimal dapat menghambat pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan perlu senantiasa meningkatkan kinerja pegawainya dalam rangka meningkatkan kinerja instansinya secara keseluruhan. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA Budaya Organisasi Menurut Robbins dan Judge (2008), budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota dalam suatu organisasi dan membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Sutrisno (2011:2) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi, atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. Komitmen Organisasi Menurut Robbins dan Judge (2008), komitmen pegawai pada suatu organisasi adalah suatu keadaan ketika seorang pegawai memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan di perusahaan tersebut. Kompensasi Menurut Hasibuan (2008), kompensasi adalah seluruh pendapatan yang berbentuk uang ataupun barang langsung dan tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan oleh perusahaan. Menurut Marwansyah (2010:269) kompensasi adalah keseluruhan imbalan yang diberikan kepada para pegawai sebagai balas atas jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi. 51 Volume 13, No. 2, Juli 2017

Etos Kerja Etos kerja merupakan seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang fundamental disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2005:151). Menurut Octarina (2013), etos kerja adalah totalitas kepribadian diri seseorang serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan makna pada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal. Pegawai yang memiliki etos kerja yang baik akan berusaha menunjukkan suatu sikap, watak serta keyakinan dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan bertindak dan bekerja secara optimal. Kinerja Menurut Mangkunegara (2011:67), kinerja (job performance) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sedarmayanti (2013:260), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Keterkaitan Antarvariabel 1. Keterkaitan antara Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai Budaya organisasi dapat membentuk kepribadian dan kebiasaan pegawai. Kepribadian dan kebiasaan tersebut akan membentuk perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan menentukan kinerja dari pegawai tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik budaya organisasi dalam suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja pegawai dalam perusahaan tersebut. H 1 : Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2. Keterkaitan antara Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai Pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi merupakan pegawai yang lebih mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, sehingga pegawai tersebut cenderung bekerja secara maksimal dan memiliki kinerja yang baik. Hasil 52 Volume 13, No. 2, Juli 2017

penelitian yang dilakukan oleh Tolentino (2013) menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja dari anggota organisasi atau perusahaan tersebut. H 2 : Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 3. Keterkaitan antara Kompensasi dan Kinerja Pegawai Kompensasi dapat menjadi alat bagi manajemen untuk memberikan motivasi kepada pegawainya. Pemberian kompensasi yang efektif dapat mendorong pegawai untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya sebaik mungkin. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Hal tersebut didukung oleh Mathis dan Jackson (2009:419) yang mengemukakan bahwa pemberian kompensasi dapat meningkatkan kinerja. Posuma (2013) juga menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. H 3 : Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 4. Keterkaitan antara Etos Kerja dan Kinerja Pegawai Etos kerja merupakan seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang fundamental disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2005:151). Pegawai yang memiliki etos kerja yang tinggi berarti memiliki semangat kerja yang tinggi untuk melakukan suatu tugas agar lebih optimal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut berarti semakin baik etos kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai, maka semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. H 4 : Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Kerangka Analisis Berikut ini merupakan kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian ini. 53 Volume 13, No. 2, Juli 2017

Budaya Organisasi Komitmen Organisasi Kinerja Pegawai Kompensasi Etos Kerja Gambar 1. Kerangka Analisis METODE PENELITIAN Sumber dan Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari instansi dan responden. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Jumlah pegawai yang menjadi populasi penelitian adalah 162 pegawai. Penentuan jumlah sampel dilakukan menggunakan rumus Slovin, dimana jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 115 responden. Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi Berikut ini merupakan definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini. Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Sebuah sistem dan nilai-nilai yang dianut oleh para anggota organisasi dan membedakan antara satu organisasi dan organisasi lainnya. 1. Inovasi dan pengambilan risiko 2. Orientasi hasil 3. Orientasi tim 4. Agresivitas Komitmen Organisasi Sikap karyawan yang memiliki semangat kerja dan keinginan untuk terlibat dalam upaya pencapaian misi, nilai-nilai dan tujuan organisasi. 1. Melakukan upaya penyesuaian 2. Meneladani kesetiaan/kesetiakawanan 3. Mendukung secara aktif 4. Melakukan pengorbanan pribadi 54 Volume 13, No. 2, Juli 2017

Variabel Definisi Operasional Indikator Kompensasi Semua bentuk pemberian atau 1. Gaji bonus kepada karyawan sebagai 2. Insentif balas jasa atas pekerjaan yang telah 3. Bonus dilaksanakannya. 4. Asuransi Etos Kerja Totalitas kepribadian diri seorang pegawai yang mendorong dirinya untuk melakukan pekerjaan secara optimal. 1. Kerja keras 2. Disiplin 3. Jujur 4. Tanggung jawab Kinerja (Y) Tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas atau pekerjaan tertentu. 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Kemandirian Metode Analisis Metode analisis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda yang digunakan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan dari kuesioner memiliki r hitung > r tabel (0,182), sehingga dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha semua variabel berada di atas 0,6, sehingga dinyatakan reliabel. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena memiliki asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,077 yang lebih besar daripada α sebesar 0,05. 2. Uji Auto Korelasi Berdasarkan hasil uji autokorelasi, diketahui besarnya nilai Durbin-Watson adalah 1,801. Pada tingkat signifikan 5% dengan jumlah sampel sebanyak 115 (n = 115) dan jumlah variabel bebas sebanyak 4 (k = 4), diperoleh nilai dl = 1,624 dan du = 1,768. Hal tersebut 55 Volume 13, No. 2, Juli 2017

menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi kriteria du < DW < 4 - du (1,768 < 1,801< 2,232), sehingga tidak ada autokorelasi dalam model regresi ini. 3. Uji Heteroskedastisitas (Sumber: Data diolah, 2016) Gambar 2. Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan scatterplot di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi ini. 4. Uji Multikolinearitas Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Budaya Organisasi 0.124 8.063 Komitmen Organisasi 0.344 2.908 Kompensasi 0.204 4.893 Etos Kerja 0.234 4.267 (Sumber: Data diolah, 2016) Berdasarkan tabel di atas, semua variabel memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, sehingga tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi ini. 56 Volume 13, No. 2, Juli 2017

Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 3. Hasil Regresi Linear Berganda Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model T Sig. Std. B Beta Error (Constant) 0.037 0.848 0.044 0.965 Budaya Organisasi 0.418 0.061 0.428 6.829 0.000 Komitmen Organisasi 0.140 0.034 0.157 4.160 0.000 Kompensasi 0.243 0.046 0.256 5.241 0.000 Etos Kerja 0.210 0.049 0.197 4.315 0.000 (Sumber: Data diolah, 2016) Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda di atas, persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Keterangan: Y X 1 X 2 X 3 X 4 : Kinerja pegawai : Budaya organisasi : Komitmen organisasi : Kompensasi : Etos Kerja Uji Kelayakan Model 1. Uji F Tabel 4. Hasil Uji F Model Sum of Mean df Squares Square F Sig. Regression 1027.946 4 256.987 485.919 0.000 Residual 58.175 110 0.529 Total 1086.122 114 (Sumber: Data diolah, 2016) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 485,919 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih besar daripada α sebesar 0,05, sehingga budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut menunjukkan bahwa model dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini layak dan mampu menjelaskan model yang dianalisis. 57 Volume 13, No. 2, Juli 2017

2. Uji Koefisien Determinasi Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate 0.973 0.946 0.944 0.727 (Sumber: Data diolah, 2016) Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai R 2 sebesar 0,946. Hal tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja memberikan kontribusi sebesar 94,6% dalam menjelaskan kinerja pegawai, sedangkan 5,4% sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis (Uji T) Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis Model T Sig. Keterangan Budaya Organisasi 6.829 0.000 Positif dan signifikan Komitmen Organisasi 4.160 0.000 Positif dan signifikan Kompensasi 5.241 0.000 Positif dan signifikan Etos Kerja 4.315 0.000 Positif dan signifikan (Sumber: Data diolah, 2016) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Pembahasan 1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Budaya organisasi dapat membentuk kepribadian dan kebiasaan pegawai. Kepribadian dan kebiasaan tersebut akan membentuk perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan menentukan kinerja dari pegawai tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2010) yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik 58 Volume 13, No. 2, Juli 2017

budaya organisasi dalam suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja pegawai dalam perusahaan tersebut. 2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Semakin kuat komitmen organisasi dalam suatu perusahaan, maka semakin baik kinerja pegawai di perusahaan tersebut. Pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi merupakan pegawai yang lebih mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, sehingga pegawai tersebut cenderung bekerja secara maksimal dan memiliki kinerja yang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tolentino (2013) yang menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja dari anggota organisasi atau perusahaan tersebut. 3. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Artinya, semakin efektif kompensasi yang diberikan kepada pegawai dalam suatu perusahaan, maka semakin tinggi kinerja pegawai dalam perusahaan tersebut. Kompensasi dapat menjadi alat bagi manajemen untuk memberikan motivasi kepada pegawainya. Pemberian kompensasi yang efektif dapat mendorong pegawai untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya sebaik mungkin. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Hal tersebut didukung oleh Mathis dan Jackson (2009:419) yang mengemukakan bahwa pemberian kompensasi dapat meningkatkan kinerja. Posuma (2013) juga menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. 4. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik etos kerja dalam suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja pegawai di perusahaan tersebut. Etos kerja merupakan seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang fundamental disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2005:151). Pegawai yang memiliki etos kerja yang tinggi berarti memiliki semangat kerja yang tinggi untuk melakukan 59 Volume 13, No. 2, Juli 2017

suatu tugas agar lebih optimal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015) yang menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut berarti semakin baik etos kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai, maka semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia perlu mempertahankan dan menanamkan budaya organisasi yang lebih baik. Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia juga perlu mempertahankan dan meningkatkan komitmen organisasi dan etos kerjanya. Selain itu, Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia juga perlu meningkatkan efektivitas pemberian kompensasi kepada pergawai agar kinerja pegawainya. Hal-hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja para pegawainya. DAFTAR PUSTAKA Dewi, K. 2015. Pengaruh Etos Kerja, Insentif dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan Departemen Cutting PT Morichindo Fashion Ungaran. Among Makarti. 8(16): 56-62. Hasibuan, M.S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta. Mangkunegara, A.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung. Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Alfabeta. Bandung. Mathis, R. L. dan Jackson. 2009. Human Resource Management. 10 th Ed. South-Western. Australia. Terjemahan Hie. B. Prawira. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta. 60 Volume 13, No. 2, Juli 2017

Octarina, A. 2013. Pengaruh Etos Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sarolangun. Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. 1(1): 1 Posuma, C.O. 2013. Pengaruh Kompetensi, Kompensasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Ratumbuysang Manado. Jurnal Emba. 1(4): 646-656. Robbins, S. P dan T.A. Judge. 2008. Organizational Behavior.13 th Ed. PHI Learning Private Limited. New Delhi. Terjemahan B. Molan. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta. Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen PNS. Refika Aditama. Bandung. Sinamo, J. 2005. Delapan Etos Kerja Professional. Institut Mahardika. Jakarta. Sutrisno, E. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Tolentino, R. C. 2013. Organizational Commitment And Job Performance of The Academic and Administrative Personel. International Journal of Information Technology and Business Management. 15(1): 51-60. Widodo, T. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan terhadap Kinerja Studi pada Pegawai Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Among Makarti. 3(5): 18-33. 61 Volume 13, No. 2, Juli 2017