DATA PUBLIKASI INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL RSUD BANGKINANG TRIWULAN I TAHUN 2019

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

90 Januari Februari Maret Target Capaian

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH JAMBI Jln. Mpu Gandring No. 1 Kebun Jeruk Jambi Telp ,62711/ Fax RSI.

PERFORMANCE BOARD RSCM INDIKATOR PRIORITAS RUMAH SAKIT (HOSPITAL WIDE MEASUREMENT)

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

LAPORAN INDIKATOR MUTU KUNCI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017

UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

RSUD A.M. PARIKESIT PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN

LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT 26 INDIKATOR MUTU PRIORITAS RS. ERNALDI BAHAR

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember)

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH JAMBI Jln. Mpu Gandring No. 1 Kebun Jeruk Jambi Telp ,62711/ Fax RSI.

LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT 34 INDIKATOR MUTU PRIORITAS

LAPORAN ANALISA DAN GRAFIK JANUARI - JUNI 2016

INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

November 2017 TIM PMKP

PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ==========================

LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE JULI S.D SEPTEMBER 2016

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULAN APRIL S.D JUNI 2016

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULAN JANUARI-MARET 2016

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

LAPORAN VALIDASI INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA PERIODE JANUARI-MARET 207

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

LAPORAN INDIKATOR MUTU KUNCI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

PMKP RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

Kepatuhan Dokter Mengisi Asesmen Medis Secara Lengkap Pada Pasien Yang Akan Melakukan Rawat Inap

LAPORAN ANALISA DAN GRAFIK JANUARI - PEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 2 TAHUN 2017

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT 34 INDIKATOR MUTU PRIORITAS

Laporan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien LAPORAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE APRIL S.D SEPTEMBER 2016

PENILAIAN MUTU - INDIKATOR MUTU 1

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

100% 100% (2/2) 100% 100% (4142) (4162) (269) (307) (307) (269) (278) (263) (265) (264) 0% (638) 12 mnt. (578) 10 mnt

LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT 34 INDIKATOR MUTU PRIORITAS

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

Plan Do Study Action

PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN ( GENERAL CONSENT )

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

Panduan Identifikasi Pasien

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PUSKESMAS LAMPASI. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI NO. 445/ /SK-C/Pusk-LPS/I/2016

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Mutiara Hati Mojokerto

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G

DATA COMPARE INDIKATOR MUTU. RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA PERIODE JULI SEPTEMBER 2015

INDIKATOR MUTU AREA KLINIS, MANAJEMEN, SASARAN KESELAMATAN PASIEN DAN INDIKATOR UNIT RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG 2017

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI RAWAT JALAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

Kepatuhan Menerapkan Clinical Pathway Pneumonia pada Anak, Jan Juni 2014

Nomor : 2017 Lampiran : - Perihal : Undangan. Kepada Yth... di Tempat

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

BAB III METODE PENELITIAN. indikator manajemen adalah penelitian denganmetode. campuran (mix method) dengan desain explanatory sequential.

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sakit antara lain pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undangundang

INDIKATOR KINERJA RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO TAHUN 2016

Hospital Public Training Schedule

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PMKP

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

LAPORAN ANALISA DAN GRAFIK JULI - DESEMBER 2016

PROGRAM KERJA BIDANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA TAHUN 2016

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI GAWAT DARURAT

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Transkripsi:

DATA PUBLIKASI INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL RSUD BANGKINANG TRIWULAN I TAHUN 2019 1

NO JUDUL INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100 % 100 % 100 % 100 % 2 Emergency respon time 100 % 100 % 100 % 100 % 3 Penundaan Operasi Elektif 5% 6,1 % 0% 0% 4 Kepatuhan jam visite dokter spesialis 80% 98,7% 100 % 100 % 5 6 Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS 100 % 98,2% 96,8% 90,4% 80% 96,3% 96,4% 95,6% 7 Kepatuhan Cuci Tangan 85% 39,5% 27,5% 26,0% 8 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada pasien Rawat Inap 100% 100% 100% 100 % 9 Kepatuhan pengisian clinical pathway 80% 25,0% 24,0% 34,1% 10 Kepuasan Pasien dan Keluarga 80% 78,4% 79,5% 76,0% 11 Kecepatan respon Terhadap Komplainan respon Terhadap Komplain 75% 100% 0% 0% 2

A. INDIKATOR MUTU WAJIB 1. Kepatuhan Identifikasi Pasien Jan 371 371 100% 100% Feb 310 310 100% 100% Mar 176 176 100% 100% 100% 50% Identifikasi pasien 0% PERSENTASE 100% 100% 100% STANDARD 100% 100% 100% Analisa : Riset kepatuhan identifikasi pasien dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya upaya Rumah Sakit dalam menjaga keselamatan pasien. Mencegah terjadinya kesalahan identifikasi pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik. Proses pengecekan identitas pasien menggunakan minimal dua identitas dari tiga identitas yang tercantum pada gelang, sebelum memberikan pelayanan pada: 1. Pemberian obat 2. Pemberian nutrisi 3. Pemberian darah dan produk darah 4. Pengambilan spesimen 5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik atau terapetik Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada bulan Januari s/d Maret 2019 telah sesuai standar dengan capaian 100%. Trend analysis: dari waktu ke waktu bulan Januari hingga Maret tercapai 100%. 3

1. Mempertahankan capaian 2. Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk dapat mempertahankan (tersedianya BHP label identitas). 3. Bidang Pelayanan melakukan evaluasi dalam mempertahankan kepatuhan petugas secara berkelanjutan 2. Emergency Respon Time Jan 34 34 100,0% 100% Feb 47 47 100,0% 100% Mar 29 29 100,0% 100% 100,0% 50,0% Respon Time 0,0% Jan Feb Mar PERSENTASE 100,0% 100,0% 100,0% STANDARD 100% 100% 100% Riset emergency respon time bertujuan tergambarnya kecepatan dan kesigapan pelayanan gawat darurat. Emergency respon time atau kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat yaitu kecepatan pasien dilayani sejak pasien itu datang sampai mendapat pelayanan dokter ( 5 menit). Kualitas emergency respon time dapat dijadikan indikator efektivitas dan efisensi pelayanan gawat darurat. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada Januari s/d Maret 2019 telah mencapai target yang ditetapkan yakni < 5 menit, sesuai standar 100%. Untuk selanjutnya, indikator ini akan 4

direkomendasikan terus dan dipantau secara rutin setiap bulan oleh Instalasi Gawat Darurat. Trend analysis: dari waktu ke waktu bulan Januari hingga Maret tercapai 100%. 1. Pertahankan capaian 2. Bidang Pelayanan melakukan evaluasi emergency respon time terhadap petugas secara berkelanjutan 3. Penundaan Operasi Elektif Jan 4 66 6,1% 5% Feb 0 49 0,0% 5% Mar 0 102 0,0% 5% Penundaan Operasi Elektif 10,0% 5,0% 0,0% Jan Feb Mar PERSENTASE 6,1% 0,0% 0,0% STANDARD 5% 5% 5% Riset waktu penundaan operasi elektif bertujuan untuk menggambarkan kecepatan pelayanan kamar operasi. Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang direncanakan. Operasi elektif adalah operasi atau tindakan yang dijadwalkan. Penundaan operasi elektif disini bukan karena indikasi medis. Dan penundaan tersebut 2 jam. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada bulan Januari 2019 mengalami peningkatan, dan belum mencapai target yang 5

ditetapkan yakni 5%. Hal ini disebabkan dari pihak pasien atau keluarga mengalami perubahan keinginan untuk melakukan operasi. Sedangkan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2019 tidak terdapat penundaan operasi elektif. Trend analysis pada bulan Januari mengalami peningkatan hingga 6,1%. Sedangkan bulan Februari sampai Maret tidak terdapat penundaan operasi 0%. 1. Melakukan breakdown data untuk mengetahui bagian mana saja yang paling banyak berkontribusi terhadap ketidaktepatan penjadwalan operasi. 2. Koordinasi dengan Bidang Pelayanan untuk melakukan evaluasi dalam peningkatan pendidikan kesehatan (Penkes) yang dilakukan oleh dokter dan perawat di unit rawat inap. 4. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis Jan 807 815 99,0% 80% Feb 660 660 100,0% 80% Mar 777 777 100,0% 80% 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% Jam Visite PERSENTASE 99,0% 100,0% 100,0% STANDARD 80% 80% 80% Riset kepatuhan jam visite dokter spesialis menggambarkan kepatuhan dokter spesialis dalam bertujuan untuk mentaati jam visite yang ditetapkan yakni antara jam 08.00 sampai dengan jam 12.00 WIB. 6

Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggung jawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 12.00. Kepatuhan jam visite dokter spesialis dapat dijadikan indikator efektivitas dan efisiensi pelayanan rawat inap. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019 mengalami peningkatan dan melebihi target yang ditetapkan (visite yang dilakukan dokter spesialis telah sesuai dengan standar penetapan waktu RS). Trend analysis dari bulan Januari sampai dengan Maret mulai mengalami peningkatan. Melebihi standar yang telah ditetapkan yaitu 80%. Rencana Tindak lanjut: 1. Mempertahankan pencapaian kinerja terhadap jam visite 2. Bidang Pelayanan melakukan evaluasi dalam mempertahankan kepatuhan terhadap jam visite spesialis secara berkelanjutan 5. Waktu Lapor hasil tes kritis laboratorium Jan 54 55 98,2% 100% Feb 152 158 96,2% 100% Mar 169 187 90,4% 100% Waktu Lapor Hasil Tes Kritis 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% PERSENTASE 98,2% 96,2% 90,4% STANDARD 100% 100% 100% 7

Riset kepatuhan waktu lapor hasil tes kritis laboratorium dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya upaya Rumah Sakit dalam menjaga keselamatan pasien dengan prosedur SBAR dalam proses instruksi verbal atau via telepon ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam di Rawat Inap. Proses komunikasi yang dilakukan antar PPA tentang pelaporan hasil tes kritis laboratorium kepada dokter jaga ruangan yang terdokumentasi di catatan laboratorium dan RM CPPT, serta waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan) standar harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurung dari 30 menit baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada bulan Januari s/d Maret 2019 belum memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 100%. Beberapa hal yang diduga menyebabkan indikator ini belum tercapai pada Januari s/d Maret 2019 dikarenakan kepatuhan petugas dalam penerapan SBAR di ruangan. Untuk selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dan dipantau secara rutin setiap bulan oleh Instalasi Laboratorium, Rawat Jalan, IGD, dan Rawat Inap. Trend analysis: dari bulan Januari sampai dengan Maret belum memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 100%. 1. Meningkatkan pencapaian 2. Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait, baik laboratorium, unit rawat inap, intensive, Instalasi Gawat darurat dalam pelaksanaan pelaporan nilai kritis sesuai SOP yang berlaku. 3. Bidang Pelayanan melakukan evaluasi dalam mempertahankan kepatuhan terhadap pelaporan nilai kritis secara berkelanjutan. 8

6. Kepatuhan penggunaan Fornas bagi RS Provider BPJS BULAN NUMERATOR DENOMINATOR % KEPATUHAN STANDARD Jan 10542 10945 96,3% 80% Feb 10103 10478 96,4% 80% Mar 10584 11073 95,6% 80% Penggunaan Formularium Nasional 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% % kepatuhan 96,3% 96,4% 95,6% STANDARD 80% 80% 80% Riset kepatuhan penggunaan formularium nasional bagi RS Provider BPJS bertujuan untuk menggambarkan kepatuhan para dokter meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium Nasional. Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep mengikuti formularium nasional. Kepatuhan penggunaan formularium nasional bagi RS Provider BPJS dapat dijadikan indikator efektivitas dan efisiensi pelayanan instalasi farmasi. Pengecualian kapatuhan penggunaan Formularium Nasional : 1. Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS tetapi dibutuhkan oleh pasien dan telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Medik dan mendapatkan persetujuan dari Direktur. 2. Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS karena stok obat nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada bulan Januari s/d Maret 2019 sudah melebihi target yang ditetapkan yakni 80 9

%. Untuk selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh Instalasi Farmasi. Trend analysis dari bulan Januari sampai Maret mengalami peningkatan. 1. Mempertahankan pencapaian 2. Bidang Pelayanan melakukan evaluasi dalam mempertahankan kepatuhan terhadap penggunaan formularium nasional bagi RS Provider BPJS. 7. Kepatuhan Cuci Tangan Jan 68 172 39,5% 85% Feb 42 155 27,1% 85% Mar 56 215 26,0% 85% Kepatutan Cuci Tangan 90,0% 70,0% 50,0% 30,0% 10,0% PERSENTASE 39,5% 27,1% 26,0% STANDARD 85% 85% 85% Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pencapaian indikator kepatuhan cuci tangan oleh profesi di rumah sakit meliputi: dokter, perawat, bidan, fisioterapi, petugas gizi, analis, radiografer, petugas farmasi, petugas penunjang lainnya, cleaning service, peserta didik, pengunjung dan pasien periode bulan Januari s/d Maret 2019 masih dibawah target yang ditetapkan yakni 85 % dimana untuk five moment baru 2-3 momen yang telah dilakukan 10

dan 6 langkah cuci tangan dilakukan belum sesuai dengan standar. Beberapa hal yang diduga menyebabkan indikator ini belum tercapai adalah masih kurangnya kesadaran petugas terhadap salah satu tujuan pelaksanaan kebersihan tangan sebagai pemutus mata rantai infeksi. Untuk selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh Komite PPI. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019 belum memenuhi standar yaitu 85%, hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran petugas terhadap resiko penyebaran infeksi terhadap pasien dan petugas. Trend analysis dari bulan Januari sampai Maret belum memenuhi standar. Rencana Tindak lanjut: 1. Berkolaborasi dengan tim PPI dalam pertemuan rutin triwulan membahas upaya perbaikan mutu indikator 2. Menyarankan pada tim PPI agar untuk tetap melakukan sosialisasi dan supervisi terhadap kegiatan cuci tangan secara benar sesuai SPO pada setiap kali pertemuan. 3. Komite PMKP membuat rancangan perbaikan indikator mutu dengan metode PDSA (Plan Do Study Action) 8. Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap Jan 423 423 100,0% 100% Feb 421 421 100,0% 100% Mar 475 475 100,0% 100% 11

Pencegahan Resiko Cedera 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% Jan Feb Mar PERSENTASE 100,0% 100,0% 100,0% STANDARD 100% 100% 100% Riset kepatuhan upaya pencegahan resiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien di ruang rawat inap yang bebas dari insiden pasien jatuh. Disebut patuh bila proses pelaksanaan penerapan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh dilakukan sesuai SPO. Berdasarkan data di atas dapat dilihat indikator pada bulan Januari sampai Maret 219 telah sesuai standar yaitu 100%. Trend analysis dari bulan Januari sampai dengan Maret sesuai standar. 1. Pertahankan capaian. 2. Bidang Pelayanan dapat memantau dan mempertahan kinerja petugas dalam melaksanakan kepatuhan pencegahan pasien jatuh. 9. Kepatuhan terhadap clinical pathway Jan 8 32 25,0% 80% Feb 12 50 24,0% 80% Mar 15 60 25,0% 80% 12

Kepatuhan Cilinical Pathway 80,0% 70,0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% PERSENTASE 25,0% 24,0% 25,0% STANDARD 80% 80% 80% Riset kepatuhan terhadap clinical pathway bertujuan untuk menggambarkan kepatuhan para staf medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis. Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway prioritas untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan: Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High Volume), Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk), Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost), Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya. Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan penunjang. Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah distandarisasi dalam CP. Berdasarkan data di atas, Hasil evaluasi clinical pathway dari Bulan Januari s/d Maret 2019 belum memenuhi standar. Trend analysis dari bulan Januari sampai dengan Maret belum mencapai standar. 13

1. Komite PMKP berkoordinasi dengan Subkomite Mutu Komite Medik dalam melakukan evaluasi Clinical Pathway. 2. Komite Medik agar mensosialisasikan PPK apa saja yang akan dievaluasi kepatuhannya kepada seluruh DPJP. 3. Komite PMKP membuat rancangan perbaikan indikator mutu dengan metode PDSA (Plan Do Study Action) 10. Kepuasan pasien dan keluarga Jan 1441 1837 78,4% 80% Feb 668 840 79,5% 80% Mar 799 1052 76,0% 80% 90,0% 80,0% 70,0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% Riset kepuasan pasien dan keluarga bertujuan untuk menggambarkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan rumah sakit. Kepuasan pasien dan keluarga adalah angka Kepuasan pasien dan keluarga terhadap fasilitas dan pelayanan para pemberi asuhan rumah sakit. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat hasil kepuasan pasien dan keluarga dari Bulan Januari s/d Maret 2019 belum memenuhi standar. Trend analysis dari bulan januari sampai maret mengalami penurunan capaian dan tidak sesuai standar. PERSENTASE 78,4% 79,5% 76,0% STANDARD 80% 80% 80% 14

1. Menyampaikan hasil pengukuran mutu kepuasan pasien dan keluarga kepada bagian Humas di pertemuan triwulan PMKP 2. Menghimbau seluruh staf rumah sakit agar terus meningkatkan pelayanan guna mendapatkan capaian sesuai target. 11. Kecepatan Respon terhadap Komplain Jan 1 1 100,0% 75% Feb 0 0 75% Mar 0 0 75% Respon Terhadap Komplain 80% 60% 40% 20% 0% 1 0 0 STANDARD 75% 75% 75% Riset kecepatan respon terhadap komplain bertujuan untuk menggambarkan kecepatan respon rumah sakit terhadap komplain yang disampaikan oleh pasien dan keluarga dalam pelayanan terhadap pasien. Respon komplain ini memiliki tiga tingkatan : Warna Merah: cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll. Warna Kuning: cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian in material, dll. Warna Hijau: 15

tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial. Kriteria Penilaian : 1) Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning, hijau 2) Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yan dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar 3) Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap seluruh complain disetiap kategori. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam Berdasarkan data di atas, dapat dilihat hasil kecepatan respon terhadap pasien dan keluarga pada bulan Januari dapat diselesaikan sesuai standar, sedangkan pada bulan Februari s/d Maret 2019 tidak ada laporan terhadap komplain RS. Trend analysis dari bulan Januari masalah dapat diselesaikan sesuai standar, sedangkan bulan Februari sampai Maret tidak ada laporan terhadap komplain. 1. Pertahankan capaian 2. Bagian Humas mempertahankan dan meningkatkan kecepatan respon terhadap komplain 16