Prosiding Psikologi ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Deskriptif Mengenai Self Control pada Remaja Mengenai Kedisiplinan di Panti Asuhan X

Prosiding Psikologi ISSN:

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

1 2

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

Studi Deskriptif School Engagement Siswa Kelas X, XI Dan XII IPS SMA Mutiara 2 Bandung

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI TENTANG DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STUDY ON LEARNING DISCIPLINE SANTRI IN COTTAGE BOARDING

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Antara Self Control Dan Flow Pada Santri Tahfidz Qur an X Bandung

ABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

ABSTRAK. Kata Kunci: korelasi, dukungan sosial teman sebaya, prokrastinasi akademik, mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

iii Universitas Kristen Maranatha

1 2

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gambaran Tingkat Stres Berkendara

Prosiding Psikologi ISSN:

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan antara Penerapan Teknik Disiplin Power Assertion dengan Penyesuaian Sosial Remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Fajar Harapan Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL-TEKNIK TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA PADA SITUASI PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

Hubungan antara Persepsi Pola Asuh Orangtua dan Kontrol Diri Remaja terhadap Perilaku Merokok di Pondok Pesantren

Prosiding Psikologi ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN. Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian. Identitas Subjek Frekuensi Presentase.

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

KONTROL DIRI PADA PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 KUTASARI, PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.23 Grobogan, telpon : (0292) Subyek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

KATA PENGANTAR..iii. DAFTAR ISI vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xii. DAFTAR LAMPIRAN xiii Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah 10

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %.

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Abstrak. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan administrasi. Sebelum persiapan penelitian ada tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi.

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

Muhamad Irfan Fauzi Program Studi PGSD/Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN

Transkripsi:

Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Antara Kontrol Diri dengan di Pesantren pada Santri Pondok Pesantren Al-Falah Bandung Correlational Study of Self Control and Social Adjustment in Pondok Pesantren Al- Falah Bandung Students 1 Odih Syaripudin, 2 Temi Damayanti Djamhoer 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 Email: 1 Odihs@yahoo.com, 2 Temidamayanti@gmail.com Abstract. Pesantren Al-Falah Islamic Bandung has the goal of forming the students to become individual that understand religion (Tafakuh fiddin) and shaping the character of the students to become disciplined. But in reality many students violate the regulation, despite getting the punishment given by the board at the boarding school. Students who violate such as not doing daily duty, uneasy relations with other students or administrators, not willingly to be active involved in following the school activitiess, and saying somthing rude to other student. Most behavior based on the impulse itself, students behave without considering the consequences of his behavior. This study is to describe the relationship between self-control with social adjustment in the pesantren students of Al-Falah Bandung. The method used in this study is correlational, and subjects in this study is 44 pondok pesantren Al-Falah Bandung students. Questionnaire with 56 item arranged by researcher according to Averill s (1973) theory was used to collect data for self control variable, and other questionnaire with 67 item arranged by researcher according to Schneiders, A.A. (1964) theory was used to collect data for adjustment variable. These collected data show that is positive correlation (0.600) between self control and adjustment in pondok pesantren Al-Falah Bandung. From 3 aspects of self control, cognitive control aspect have high correlation (0.682), decitional control aspect & behavioral aspect control have moderate correlation (0.455). Keywords : Self Control, Social adjustment, Pondok Pesantren Abstrak. Dalam pondok pesantren Al-falah Bandung memiliki tujuan untuk membentuk santri yang memahami agama (Tafakuh fiddin) dan membentuk karakter santri yang disipilin. Namun kenyataannya banyak santri yang melanggar, meskipun mendapatkan hukuman yang diberikan oleh pengurus di pondok pesantren. Perilakunya santri yang melanggar seperti tidak mengerjakan tugas piket, hubungan yang kurang baik dengan santri lain atau pengurus, kurang mau terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan pesantren, dan berkata kasar. Kebanyakan perilaku didasari oleh dorongan dirinya, santri berperilaku tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian sosial di pesantren pada santri pondok pesantren Al- Falah Bandung. Metoda penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan subjek sebanyak 44 santri di pondok pesantren. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 56 item pertanyaan dari variabel kontrol diri berdasarkan konsep teori dari Averill (1973). 67 item pertanyaan dari variabel penyesuaian sosial berdasarkan konsep teori dari Schneiders, A.A. (1964) dan kedua vairabel disusun oleh peneliti. Hasil dari pengumpulan data yang diperoleh menunjukan bahwa ada hubungan positif antara kontrol diri dengan penyesuaian diri pada santri di pondok pesantren dengan derajat cukup (r = 0.600) Dari 3 aspek kontrol diri yang memiliki derajat korelasi tinggi yaitu aspek cognitive control (0.682), aspek decitional control derajat korelasi cukup (0.455), dan behavbior control derajat korelasi cukup (0.422). Kata Kunci: Kontrol Diri,, Pondok Pesantren A. Pendahuluan Pondok pesantren Al-Falah Bandung adalah salah satu tempat untuk pelajaranpelajaran agama Islam dan sebagai tempat tinggal santri belajar. Tujuan pesantren di Al-Falah adalah lembaga pendidikan yang betujuan untuk tafakuh fiddin (memahami agama) dan membentuk karakter yang disiplin. Seperti tujuan untuk belajar agama dan mencetak pribadi Muslim yang kaffah yang melaksanakan ajaran Islam secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Serta bertujuan tafakuh fiddin dan mencetak kepribadian Muslim yang kaffah dalam melaksanakan ajaran Islam didasarkan pada 123

124 Odih Syaripudin, et al. tuntunan Al- Qur an dan Sunah Nabi saw. Selain kegiatan-kegiatan diatas di pesantren tersebut menerapkan norma-norma agar santri-santri tersebut disiplin dan mengoptimalkan kemampuan dalam tafakuh fiddin (memahami agama). Disiplin dipesantren ini adalah mengikuti aturan-aturan yang ada di pesantren ini, seperti mengikuti pengajian, kelas kitab kuning, kelas al- Qur an, dan kelas tahfidz. Dalam menentukan kelas disesuaikan dengan kemampuan tiap individu masing-masing. Jadi satiap kelas tertentu memiliki umur santri yang beragam dari 12 tahun sampai 18 tahun dari tiga kelas tersebut yaitu kelas kitab kuning, kelas hadist, dan kelas Al-Qur an. Santri yang ada di pondok pesantren berjumlah 44 orang, jumlah santri laki-laki berjumlah 24 orang dan santri perempuan berjumlah 20 orang. Selain harus mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian di atas, santri-santri Al-Falah Bandung sendiri harus mengikuti aturan-aturan yang harus diikuti di dalam pondok. Peraturan-peraturan dan hukuman yang dibuat untuk semua santri yang ada di pondok pesantren Untuk bertujuan pondok pesantren dibuat peraturan yang tertulis dan lisan dan membuat program karakter santri yang disiplin. Namun kenyataannya santri-santri banyak melanggar peratruran meskipun sudah diberikan hukuman, bahkan masih ada yang melanggar peraturan yang sama. Dilihat dari data wawancara bahwa tergambarkan dari santri-santri yang sering melanggar peraturan di pondok pesantren karena penyesuaian sosialnya. Mengenai tuntutan yang harus dilakukan sabagai santri di pondok pesantren seperti, mengerjakan tugas-tugas harian dan pengajian, mengikuti kegiatan-kegiatan, serta mengikuti peraturan-peraturan yang ada di pondok pesantren Data yang diperoleh dari wawncara, santri yang ada di pondok pesantren merasa dirinya sulit untuk berelasi dengan teman-teman yang lain, bahwa individu jarang berkomunikasi dengan teman-teman yang lain yang ada di pondok pesantren. Sehingga adanya konflik yang muncul antara tuntutan yang ada di pondok untuk menjalin silatuhrami dengan santri santri lain agar mempererat tali persaudaraan sesama santri yang ada di pondok pesantren. Relasi yang dimunculkan dari santri tersebut membuat dirinya sulit bergaul dengan teman-teman yang lain, dan kadang kala proses berkomunikasi yang dilakukan sering mengatakan dengan kata-kata kasar yang membuat santri-santri lain enggan bergaul dengan dirinya. Perilaku tersebut menggambarkan penyesuaian sosial buruk. Pada saat mendapatkan tugas yang banyak dari pengurus mengenai tugas harian dan tugas pengajian. Membuat santri kelelahan dalam mengerjakan tugas itu semua dan tidak semua dikerjakan dengan tepat waktu, sehingga santri mendapatkan hukuman. Ketika santri kesal karena dimarahi oleh pengurus, santri langsung membentak dengan nada keras serta mengucapkan kata-kata kasar kepada pengurus tanpa melihat situasi dan kondisi pada saat itu di pondok pesantren. Perilaku tersebut menggambarkan kontrol diri rendah Dengan demikian perumusan masalah dari penelitian ini adalah Seberapa erat hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian sosial di pesantren pada santri pondok pesantren Al-Falah Bandung?. Tujuan penelitian ini adalah Memperoleh data empiris mengenai hubungan antara kontrol diri dengan penyesuaian sosial di pesantren pada santri pondok pesantren AL-Falah Bandung. B. Landasan Teori. Dalam penelitian ini ada dua variabel. Variabel pertama yaitu Kontrol Diri menurut Averril (1973), dan variabel kedua adalah menurut Schneiders, A.A. (1964). Volume 3, No.1, Tahun 2017

Hubungan Antara Kontrol Diri dengan di Pesantren... 125 Averill (1973) berpendapat bahwa kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk mengontrol perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi, didalamnya tercakup tiga konsep yang berbeda tentang kemampuan mengontrol diri yaitu kemampuan individu untuk menangkap suatu respon, kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menilai suatu keadaan, serta kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan berdasarkan suatu yang diyakininya.kontrol diri memiliki 3 aspek, Kontrol kognitif (Cognitive control), Mengontrol keputusan (Decisional control), Kontrol perilaku (Behavior control) Penyesuaian sosial menurut Schneiders adalah suatu proses dimana individu menunjukan kapasitas untuk berreaksi secara efektif dan sehat pada realitas sosial, situasi dan realita sosial, sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk kehidupan sosial terpenuhi dengan cara dapat diterima dan memuaskan. (menurut Schneiders, A.A. 1964). Memiliki aspek-aspek yaitu, Hubungan yang sehat dan bersahabat dengan guru atau pengurus dan teman sekelas, Mau menerima otoritas yang sudah di tujukan oleh guru, Mau menerima tanggung jawab dan batasan yang ditetapkan oleh sekolah, Tertarik terhadap aktivitas dan fungsi sekolah, Mau membantu untuk mewujudkan tujuan sekolah. C. Hasil Penelitian Pembahasan pada penelitian ini berdasarkan hasil data yang diperoleh dari 44 subjek penelitian yang merupakan santri-santri yang ada di pondok pesantren Al-Falah Bandung. Perhitungan korelasi skor total kontrol diri dengan penyesuaian sosial dilakukan dengan metode korelasi rank spearman dikarenakan data yang diperoleh merupakan data ordinal. Tabel 1. Korelasi Kontrol Diri dengan Correlations Kontrol diri Penyesuaian diri Correlation 1.000.600 ** Coefficient Kontrol diri Sig. (2-tailed)..000 N 44 44 Spearman's rho Correlation.600 ** 1.000 Penyesuaian Coefficient sosial Sig. (2-tailed).000. N 44 44 Berdasarkan hasil perhitungan nilai korelasi antara Kontrol Diri dengan diperoleh nilai signifikansi 0.000 < 0.05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Kontrol Diri dengan. Besarnya hubungan antara Kontrol Diri dengan adalah 0.600 menunjukkan hubungan yang cukup. Psikologi, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

126 Odih Syaripudin, et al. Tabel 2. Rekapitulasi Uji Korelasi Aspek-Aspek Kontrol Diri dengan Penyesuaian Sosial Variabel Cognitive Control dengan Decisional Control dengan Behavior Control dengan Koefisien Korelasi 0.682 0.455 0.422 Keterangan Terdapat korelasi tinggi dan positif antara Cognitive Control dengan Terdapat korelasi cukup dan positif antara Decisional Control dengan Terdapat korelasi cukup dan positif antara Behavior Control dengan Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa korelasi yang paling tinggi diantara aspek-aspek Kontrol Diri adalah korelasi antara Cognitive Control dengan. Artinya pemahaman dalam mencari informasi dan menilai sesuai situasi paling tinggi hubunganya dengan penyesuaian Sosial dalam berperilaku di pondok pesantren. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kontrol Diri Kontrol Diri Jumlah Persentase Tinggi 18 40.9 Rendah 26 59.1 Total 44 100 Berdasarkan perhitungan kategorisasi, diperoleh hasil bahwa responden yang menilai Kontrol Diri dalam kategori tinggi sebanyak 18 orang atau 40.9%, sedangkan Kontrol Diri dalam kategori rendah sebanyak 26 orang atau 59.1%. Dengan demikian, perilaku Kontrol Diri santri rendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari 44 santri yang ada di pondok pesantren Al-Falah Bandung, ditemukan hubungan yang positif antara kontrol diri dengan penyesuaian sosial. Ketika kontrol diri rendah maka penyesuaian pada santri rendah atau buruk. Terlihat bahwa kontrol diri yang dimiliki oleh santri akan tergambar yaitu kurang mampunya untuk mengolah informasi dan menafsirkan kejadian yang berada di sekitarnya. Setelah menafsirkannya, santri kurang mampu untuk membuat keputusan dimana keputusan tersebut nantinya akan disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku sehingga keputusan yang dibuatnya tidak akan diterima oleh lingkungannya di pondok pesantren dan menimbulkan dampak buruk yang dapat mengancam dirinya. Artinya disini kontrol diri santri akan terkait dengan tingkat penyesuaian sosialnya. Penyesuaian diri berkaitan dengan menyesuaikan keadaan dengan lingkunganya di pondok pesantren. Seseorang dengan kontrol diri yang rendah akan terlihat kurangnya mengendalikan diri sehingga penyeseuaian sosial santri terganggu, dan perilaku yang ditampilkan adalah negatif serta melanggar peraturan. Data r=0.600 tergambar hubungan derajat korelasi cukup. Terlihat dari perilaku kontrol diri rendah, bahwa para santri penyesuaian sosialnya buruk dan terkait dengan Volume 3, No.1, Tahun 2017

Hubungan Antara Kontrol Diri dengan di Pesantren... 127 kontrol diri dalam berperilaku di pondok pesantren, sehingga penyesuaian santri terganggu dan dapat bertindak perilaku yang negatif seperti melanggar peraturan. Ini menunjukan bahwa santri yang bukan orang yang taat pada peraturan, orang yang tidak suka mengerjakan tugas-tugas, dan bukan orang yang suka mengikuti kegiatankegiatan yang ada di pondok pesantren. Hal ini yang membuat penyesuaian santri ikut buruk. Dalam ketiga aspek kontrol diri terutama dalam kontrol keputusan dan kontrol perilaku, mengambarkan bahwa santri sering kali terburu-buru dalam bertindak tidak melihat situasi dan kondisi, langsung bertindak apa yang dirinya inginkan. Seperti ketika santri kesal karena di tegur terus oleh pengurus, santri langsung membentak tanpa berpikir panjang serta memutuskan untuk berkata kasar kepada pengurus. Terlihat dari perilaku santri tersebut bahwa melanggar peraturan dan tidak adanya relasi yang baik mengenai santri dan pengurus sebagai guru yang harus dihormati di pondok. Data tersebut mengambarkan bahwa kontrol diri rendah akan terkait dengan penyesuaian sosial yang buruk bagi santri di pondok pesantren. D. Simpulan Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang diperoleh antara kontrol diri dengan penyesuaian sosial pada santri-santri yang ada di pondok pesantren. Artinya semakin rendah kontrol diri maka semakin buruk penyesuaian sosial pada santri yang ada di pondok pesantren. Sehingga semakin rendah kemampuan individu dalam mengontrol perilaku sesuai dan kondisi, maka semakin buruk individu menunjukan kapasitas untuk berinteraksi secara efektif dan sehat pada realitas sosial, situasi dan realita sosial. Dari 3 aspek kontrol diri yang memiliki derajat korelasi paling tinggi yaitu aspek kontrol kognitif (cognitive control) (0,682). Artinya adalah bahwa semakin rendah kontrol kognitif (cognitive control), maka semakin buruk pula penyesuaian sosial santri yang ada di pondok pesantren Al-Falah Bandung. Sehingga semakin rendah kemampuan individu dalam melakukan penilaian dalam menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa yang ada di lingkungan, maka semakin buru individu menunjukan kapasitas untuk berinteraksi secara efektif dan sehat pada realitas sosial, situasi dan realita sosial. E. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang diajukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut. Bagi santri-santri yang memiliki kontrol diri dan penyesuaian sosial yang rendah disarankan untuk diberikan program bimbingan konseling secara personal. Buat program-program kegiatan yang menyenangkan inovatif untuk meningkatkatkan ketertarikan santri untuk terlibat dalam kegiatan pesantren. Penyampaian tentang aturan diberikan metode sesuai dengan karakter santri. pengurus pesantren memberikan reward kepada santri yang berprestasi untuk memberikan kesempatan mengikuti perlombaan. Saran bagi penelitian ini sendiri adalah jika ada peneliti-peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian serupa, bisa dilakukan dengan menggunakan variabel lain seperti variabel Kedisiplinan. Psikologi, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

128 Odih Syaripudin, et al. Daftar Pustaka Akhbar, D S (2015). Hubungan Kontrol Diri dengan Penyesuaian Diri Perserta Didik Kelas XI SMK 3 PGR. Jurnal online (diunduh pada tanggal 14-11-2016 Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Averill, J.R. (1973). Personal control obver aversive stimulus and it s relationship to stress. Psychological bulletin. 88: 286-303. Hurlock, B. Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Noor, Hasanuddin. (2012). Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung : Jauhar Mandiri. Santrock, John W. (2003). Life span-development. Jakarta: Penerbit Erlangga. Schneiders, A.A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York Volume 3, No.1, Tahun 2017