PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DAN KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG AKTIF DAN YANG TIDAK AKTIF BERORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

Abstrak. Kata Kunci: Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa, Organisasi Kemahasiswaan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0.

SURAKARTAA ABSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: Bagus Sidik Darmawan

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv PERSEMBAHAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TUGAS AKADEMIK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Educational Psychology Journal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 GENENGSARI KEMUSU TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

PENGARUH KEPEMIMPINAN POSITIF TERHADAP WORK ENGAGEMENT PADA PENGURUS BEM ULM. Skripsi. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK...

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

Transkripsi:

PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DAN KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG AKTIF DAN YANG TIDAK AKTIF BERORGANISASI THE DIFFERENCES OF ACADEMIC PROCRASTINATION AND ACADEMIC CHEATING ON STUDENTS ACTIVE AND INACTIVE ORGANIZATION Norlatifah Octavia 1, Marina Dwi Mayangsari 2 dan Dwi Nur Rachmah 3 Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat E-mail: norlatifahoctavia@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi, (2) mengetahui hubungan prokrastinasi akademik dan berorganisasi dan (3) mengetahui hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis varian multivariat dan analisis korelasi. Subjek penelitian ini adalah 50 orang mahasiswa yang aktif berorganisasi dan 50 mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan prokrastinasi akademik dan dan yang tidak aktif berorganisasi, ada hubungan prokrastinasi akademik dan berorganisasi dan ada hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Kata kunci: Prokrastinasi, Kecurangan. ABSTRACT The objectives of this study were to find out (1) the differences in academic procrastination and academic cheating on students who were active and inactive in organizations, (2) the correlation between the academic procrastination and the academic cheating on students who were active in organizations, and (3) the correlation between the academic procrastination and the academic cheating on students who were inactive in organizations. The analysisused in this study were multivariate analysis of variance and correlation analysis of Pearson's product moment. The study subjects were 50 students of Medical Faculty of Lambung Mangkurat University who were active in organizations and 50 students of the same faculty who were inactive in organizations. It employed purposive sampling technique. This study was found out that there were differences in academic procrastination and academic cheating on the students who were active and inactive in organizations, there was a correlation between academic procrastination and academic cheating on the active students, and there was also a correlation between academic procrastination and academic cheating on inactive students. Keywords: academic procrastination, academic cheating, students who were active in organizations, students who were inactive in organizations Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena sangat terkait dengan pembangunan suatu negara. Dalam proses pendidikannya mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengejar ilmu pengetahuan, tetapi juga perlu untuk belajar berorganisasi, belajar bermasyarakat dan belajar menjadi pemimpin (As ari, 2011). Hal tersebut perlu dilakukan agar tercapai perubahan yang lebih baik pada seluruh aspek kognitif, psikomotor dan afektifnya. Pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa mau mempelajari semua aktivitas tersebut, sehingga di dunia pendidikan terdapat golongan mahasiswa yaitu mahasiswa yang aktif berorganisasi dan

yang tidak aktif berorganisasi. Seorang mahasiswa yang aktif di organisasi adakalanya menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi karena mahasiswa yang aktif berorganisasi biasanya mempunyai kegiatan yang lebih padat daripada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Mereka juga mempunyai tanggung jawab yang harus dilaksanakan di organisasi yang mereka ikuti. Hal ini kemungkinan dapat menyebabkan mereka seringkali mengabaikan tugas-tugas akademik sehingga memilih jalan pintas dengan melakukan kecurangan akademik dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Kecurangan akademik adalah memberikan atau menerima bantuan dengan cara yang tidak diizinkan oleh pengajar dalam mengerjakan tugas yang harus diserahkan untuk evaluasi akademik (Hard, Conway dan Moran, dalam Spaulding, 2009). Ada beberapa ciri kecurangan akademik menurut Correa (2011) dan Chrismastuti (2008) yaitu plagiat, pemalsuan data, penggandaan tugas, menyontek dan memfasilitasi kecurangan akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik adalah aktivitas ekstrakurikuler. Banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kecurangan akademik yang tinggi terlibat didalam aktivitas ekstrakurikuler. Perilaku kecurangan akademik juga sangat terkait dengan perilaku prokrastinasi akademik. Jones (2011) membuktikan dalam penelitiannya bahwa 83% alasan mahasiswa melakukan kecurangan akademik adalah karena prokrastinasi. Solomon dan Rothblum (1984) mendefinisikan prokrastinasi sebagai suatu penundaan yang sengaja dilakukan pada tugas penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaaan tidak nyaman secara subjektif. Ferrari, Johnson, dan McCown (dalam Ghufron dan Risnawita, 2010) mengemukakan ciri-ciri dari prokrastinasi akademik adalah melakukan penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, mengalami keterlambatan dalam mengerjakan tugas, mengalami kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual serta melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik dan dan yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, (2) mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dengan berorganisasidi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, dan (3) mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) ada perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, (2) ada hubungan antara prokrastinasi akademik dengan berorganisasidi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, dan (3) ada hubungan antara prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. METODE PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat di Fakultas Kedokteran Banjarbaru. Sampel penelitian menggunakan mahasiswa yang aktif berorganisasi sebanyak 50 orang dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi 50 orang. Pengambilan data dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Alat ukur (skala) disebarkan terlebih dahulu dengan jumlah sampel 100 orang. Instrumen dalam penelitian ini ada dua, yaitu prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik. Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan rumus corrected item-total correlation. Uji reliabilitas alat ukur pada penelitin ini menggunakan pengujian reliabilitas alpha menggunakan Cronbach s Alpha. Selanjutnya, dari 82 Aitem skala prokrastinasi akademik, terdapat 66 aitem yang dinyatakan valid dengan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,949 sehingga alat ukur reliabel. Kemudian dari 66 aitem skala kecurangana akademik, terdapat 50 aitem yang dinyatakan valid dengan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,935. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis varian multivariat untuk hipotesis 1 serta analisis korelasi untuk hipotesis 2 dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang telah diperoleh terdiri atas skor jawaban tiap aitem-aitem pernyataan, kemudian hasil tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis statistik melalui bantuan komputer. Sebelum melakukan analisa, maka dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Tabel 1. Hasil Uji Asumsi Hipotesis Penelitian Uji Asumsi Hipotesis 2 Hipotesis 3 Prokrastinasi Kecurangan 0,200 0,111 0,200 0,200 0,200 0,200

Uji Homogenitas Uji Homogenitas Matrik Kovarians Uji Multikolinieritas Uji Linieritas Hipotesis 2 Uji Linieritas Hipotesis 3 0,917 0,546 0,800 1,163 1,163 0,044 0,044 0,006 0,006 Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil menunjukkan bahwa nilai signifikansi prokrastinasi akademik untuk ketiga hipotesis lebih besar dari 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal. Kemudian nilai signifikansi kecurangan akademik untuk ketiga hipotesis juga lebih besar dari 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji homogenitas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik memiliki varian yang homogen. Hasil uji matrik kovarians diperoleh nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Berarti matrik kovarians dari variabel dependen sama. Hasil uji linieritas pada hipotesis 2 dan 3 diperoleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, sehingga prokrastinasi akademikdan kecurangan akademik mempunyai hubungan yang linier. Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian Uji Hipotesis Penelitian Uji Analisis Varian Multivariat () Prokrastinasi 0,032 Hipotesis 2 0,284 Hipotesis 3 0,414 Kecurangan Pada hipotesis 1, berdasarkan hasil analisis varian multivariat diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,032 (p < 0,05), sehingga dikatakan bahwa ada perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi. Selanjutnya, rata-rata nilai prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih rendah daripada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi ( dan kecurangan akademik mahasiswa yang aktif berorganisasi juga lebih rendah daripada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi (. Rata-rata prokrastinasi akademik dan berorganisasi lebih rendah daripada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi kemungkinan dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa yang aktif berorganisasi yang terbiasa dengan jadwal padat sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengatur waktu dengan lebih baik. Hal tersebut didukung oleh Alfiana (2013) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki regulasi diri yang lebih tinggi. Hal ini membuat mahasiswa yang aktif berorganisasi mampu untuk melakukan kontrol diri secara baik sehingga mereka terhindar dari perilaku prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik. Jika dilihat secara spesifik berdasarkan analisis Pillai Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, dan Roy s Largest Root, maka tidak terdapat perbedaan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang aktif maupun yang tidak aktif berorganisasi di FK UNLAM karena nilai signifikansi α lebih besar dari taraf signifikansi (0,076 > 0,05). Hal ini didukung oleh penelitian Ellis dan Knaus (dalam Rumiani, 2006) yang menemukan bahwa hampir 70% mahasiswa melakukan prokrastinasi. Pada analisis kecurangan akademik, diperoleh nilai signifikansi α lebih kecil dari taraf signifikansi (0,014 < 0,05) sehingga terdapat perbedaan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif maupun yang tidak aktif berorganisasi di FK UNLAM. Pada hipotesis 2, diperolah hasil r = 0,284. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (r 2 ), yang diperoleh sebesar 0,08 menunjukkan besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel prokrastinasi akademik terhadap kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi yaitu sebesar 8% sedangkan 82% sisanya menunjukkan besarnya faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi. Faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi berorganisasi menurut pendapat Hendricks (dalam Rizki, 2009) antara lain faktor individual yang terdiri dari usia, jenis kelamin, prestasi akademik, pendidikan orangtua dan aktivitas ekstrakurikuler; faktor variabel kepribadian mahasiswa yang terdiri dari moralitas, variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademik, impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain; faktor

kontekstual yang terdiri dari keanggotaan perkumpulan mahasiswa, perilaku teman sebaya, dan penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang; dan faktor situasional yang terdiri dari belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas serta lingkungan ujian. Pada hipotesis 3, diperolah hasil r = 0,414, maka diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (r 2 ), yang diperoleh sebesar 0,1713 menunjukkan besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel prokrastinasi akademik terhadap kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi yaitu sebesar 17,13% sedangkan 82,87% sisanya menunjukkan besarnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prokrastinasi pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Faktor yang mungkin mempengaruhi kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi sama halnya dengan faktor yang mungkin mempengaruhi berorganisasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian, dalam penelitian ini variabel prokrastinasi akademik tidak sepenuhnya merupakan faktor yang dapat berhubungan langsung dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Prokrastinasi akademik yang dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa yang aktif berorganisasi (90%) dan yang tidak aktif berorganisasi (94%) termasuk dalam kategori sedang, sedangkan kecurangan akademik yang dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa yang aktif berorganisasi (56%) dan yang tidak aktif berorganisasi (72%) juga termasuk dalam kategori sedang. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang rendah pada prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik mahasiswa yang aktif berorganisasi di FK UNLAM. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel prokrastinasi akademik terhadap kecurangan akademik sebesar 8%, sedangkan 82% dipengaruhi oleh variabel lain. Selanjutnya juga ditemukan ada hubungan yang sedang pada prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di FK UNLAM, dengan sumbangan efektif variabel prokrastinasi akademik terhadap kecurangan akademik sebesar 17,13%, dan 82,87% dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel prokrastinasi akademik tidak sepenuhnya merupakan faktor yang dapat berhubungan langsung dengan kecurangan akademik pada mahasiswa baik yang aktif berorganisasi maupun yang tidak aktif di Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan keterbatasan-keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa saran yaitu (1) bagi mahasiswa, diharapkan dapat mengontrol diri dalam melakukan aktivitas-aktivitas sehingga tugas akademik tidak terabaikan dan tidak memilih untuk melakukan perilaku prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik karena perilaku prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik dapat terjadi pada tipe mahasiswa yang aktif atau yang tidak aktif berorganisasi, (2) bagi FK UNLAM, diharapkan dapat mempertahankan sistem yang telah digunakan seperti penanaman moral yang baik dan pemberian tugas-tugas akademik yang dapat menghindarkan mahasiswa dari perilaku prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik, karena mahasiswa yang aktif maupun yang tidak aktif berorganisasi ternyata memiliki perbedaan dalam perilaku prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik, bahkan kedua perilaku tersebut lebih tinggi terjadi pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi, sehingga kesibukan untuk berorganisasi bukanlah hal utama yang menyebabkan kedua perilaku tersebut terjadi, (3) bagi institusi terkait seperti universitas lain, khususnya universitas swasta dapat memberikan pengawasan yang lebih intensif kepada mahasiswa dan juga dapat mengembangkan sistem perkuliahan yang menurunkan kemungkinan terjadinya perilaku prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik tersebut, (4) bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan subjek penelitian yang lebih banyak dengan cakupan yang lebih luas, misalnya pada mahasiswa di program studi atau institusi lain. Peneliti selanjutnya juga dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku kecurangan akademik, seperti faktor invidual yang terdiri dari usia, jenis kelamin, prestasi akademik, pendidikan orangtua, aktivitas ekstrakurikuler; faktor variabel kepribadian mahasiswa yang meliputi moralitas, variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademik, impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain; faktor kontekstual yang terdiri dari keanggotaan perkumpulan mahasiswa, perilaku teman sebaya, dan penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang; dan faktor situasional yang meliputi belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas serta lingkungan ujian.

DAFTAR PUSTAKA Alfiana, A. D. (2013). Regulasi diri mahasiswa ditinjau dari keikutsertaan dalam organisasi kemahasiswaan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 01 No.2 (245-259). Diunduh 9 Oktober 2013, dari http://umm.ac.id. Interactive Online Learning, Vol. 8 Number 3 (183-198). Diunduh 2 September 2013, dari http://ncolr.org. As ari, D. K. (2011). Mengenal mahasiswa dan kiprahnya. Artikel Online. Diunduh 22 September 2013, dari http://penadeni.com. Correa, M. (2011). Academic dishonesty in the second language classroom: instructors perspectives. Modern Journal of Language Teaching Methods (MJLTM) Vol. 1 Number 1 (65-79). Diunduh 2 September 2013, dari http://formatme.net. Chrismastuti, A. A. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik mahasiswa. Laporan penelitian, tidak diterbitkan. Semarang: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata. Diunduh 1 September 2013, dari http://unika.ac.id. Ghufron, M.N., & Risnawita, R. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Jones, D. L. R. (2011). Academic dishonesty: are more students cheating? Business Communication Quarterly, Vol. 74 Number 2 (141-150). Diunduh 1 September 2013, dari http://eric.ed.gov. Rizki, S. A. (2009). Hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi, tidak diterbitkan. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Diunduh 6 Juli 2013, dari http://repository.usu.ac.id. Rumiani, (2006). prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan stres mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2 (37-48). Diunduh 21 Februari 2013, dari http://journal.ubaya.ac.id. Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic procrastination: frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology Vol. 31 Number 4 (503-509). Diunduh 16 September 2013, dari http://doi.apa.org. Spaulding, M. (2009). Perceptions of academic honesty in online vs. face-to-face classroom. Journal