BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cahaya Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak Amir yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1981. Usaha ini mulai beroperasi di Jalan Pelita VI No. 87 Medan dan sampai saat ini usaha ini masih berlokasi di tempat tersebut. Pada awalnya bapak Amir memulai usaha ini secara kecil-kecilan bersama keluarganya. Keahlian membuat roti ini di peroleh bapak Amir dengan mempelajarinya sendiri. Kemudian bapak Amir melihat peluang yang cukup besar untuk menjalankan usaha ini karena didaerah tempat tinggalnya memiliki jumlah penduduk yang padat. Terbukti pilihan usaha ini sangat tepat karena seiring berjalannya waktu jumlah permintaan terhadap produk yang dihasilkan terus meningkat dan kini usaha Cahaya Bakery semakin berkembang. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Cahaya Bakery merupakan usaha yang bergerak dalam pembuatan roti. Roti-roti yang diproduksi oleh perusahaan ini beraneka ragam rasa dan jenisnya, yaitu roti manis, roti tawar, roti melon, roti selai, roti srikaya, roti kacang ijo, roti mocca, roti kelapa, donat kolong, donat sate, donat tepung, keju coklat, keju salju, dan roti coklat. Sistem produksi berdasarkan make to order, yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan. II-1
II-2 2.3. Lokasi Perusahaan Cahaya Bakery terletak di Jalan Pelita VI No. 87 Medan Sumatera Utara. 2.4. Organisasi dan Manajemen 2.4.1. Struktur Organisasi Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan-hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha, besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan tersebut. Struktur organisasi yang digunakan pada Cahaya Bakery adalah struktur organisasi yang berbentuk garis. Organisasi garis (simple Organizations) adalah merupakan stuktur yang sederhana sekali yang dikesankan sebagai struktur yang tidak formal. Tipe ini umum dijumpai dalam perusahaan yang berskala kecil, dimana manager umumnya juga pemilik dari perusahaan itu sendiri. Disini semua keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional akan diambil sendirian oleh sang manager pemilik. Dalam bentuk organisasi seperti ini, tidak seorang bawahan pun yang mempunyai atasan lebih dari satu orang, jadi kesimpangsiuran perintah yang diterima oleh bawahan sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Struktur organisasi pada usaha Cahaya Bakery dapat dilihat pada pada gambar 2.1.
II-3 Pimpinan/Pemilik Pekerja Gambar 2.1. Struktur Organisasi UKM Cahaya Bakery 2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas pada UKM Cahaya Bakery menurut fungsi yang telah ditetapkan. Uraian tugas dan tanggung jawab di UKM Cahaya Bakery adalah sebagai berikut: 1. Pimpinan (Pemilik) Pimpinan di UKM Cahaya Bakery merupakan pemilik usaha tersebut yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang diberikan wewenang atau kekuasaan melakukan tindakan untuk dan atas perusahaan. Tugas : - Pemimpin dan pemegang tertinggi dalam perusahaan. - Melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan serta penilaian seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung jawab : - Memimpin dan mengendalikan semua usaha, kegiatan pekerjaan untuk mencapai tujuan. - Memperhatikan, memelihara dan mengawasi kelancaran administrasi, pengamanan dan pelaksanaan tugas secara seimbang dan berhasil. - Mengatur pembelian dan penjualan produk.
II-4 - Memberi tugas, membayar upah atau gaji. 2. Pekerja Uraian tugas dan tanggung jawab pekerja adalah sebagai berikut : a. Membuat adonan roti b. Membentuk/mencetak roti sesuai pesanan c. Mengemas roti 2.4.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah tenaga kerja pada UKM Cahaya Bakery saat ini adalah 6 orang dan semuanya merupakan karyawan tetap. Yang terdiri dari 3 orang pekerja di bagian pembentukan, 1 orang bagian pemanggangan, 1 orang di bagian pengadonan dan 1 orang dibagian Penggorengan. Hari kerja di UKM Cahaya Bakery dimulai sejak hari Senin hingga hari Sabtu yaitu mulai dari pukul 07.00 WIB 16.00 WIB dengan waktu istirhat selama 1 jam yaitu pada pukul 12.00 WIB 13.00 WIB. 2.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Pengupahan karyawan dibayar dengan sistem harian. Jumlah upah yang diterima akan disesuaikan dengan jumlah output yang dikerjakan oleh pekerja. Pimpinan usaha memberikan bonus apabila penjualan mereka melewati target serta tunjangan seperti THR pada hari-hari tertentu.
II-5 2.5. Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu proses transformasi (mengalami perubahan bentuk secara fisik dan kimia) yang mengubah input yang berupa bahan baku, mesin, peralatan, modal, energi, tenaga kerja menjadi output sehingga memiliki nilai tambah. Proses produksi merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Dimulai dari keinginan untuk dapat memproduksi suatu produk tertentu, proses produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan maupun pengolahan bahan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. UKM Cahaya Bakery menggunakan teknologi produksi yang manual, hal tersebut dapat terlihat dari cara kerja serta peralatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi hampir semua dilakukan secara manual.uraian tahapan produksi yang dilakukan pada Cahaya Bakery adalah sebagai berikut: 1. Pengadonan Proses pertama yang dilakukan adalah memasukkan bahan-bahan yang telah ditimbang takarannya, seperti tepung, kelapa, mentega, telur, susu, garam, dan air di dalam mesin pengadon untuk dicampur/diadon. Proses pencampuran ini berlangsung 30 menit. 2. Pemotongan Proses selanjutnya adalah membawa adonan ke lokasi pemotongan untuk dipotong-potong. Biasanya dipotong dalam ukuran sedang, untuk tiap adonan yang nantinya akan menjadi satu buah roti.
II-6 3. Pembentukan Tiap-tiap adonan yang telah dipotong-potong ini selanjutnya digiling dengan menggunakan rol. Proses selanjutnya adalah mengisi adonan yang telah dipres dengan isi yang diinginkan. Misalnya jika ingin membuat roti coklat maka diisi dengan coklat, jika ingin roti pisang diisi dengan potongan pisang, dll. Agar roti nantinya nampak lebih menarik dilihat para konsumen, setelah diberi isi dan digulung, roti tersebut perlu diberi bentuk dengan menggunakan cetakan yang sudah tersedia. Sesudah diberi bentuk adonan tersebut diletakkan dalam loyang, dimana dalam satu loyang dapat memuat 12 adonan. Sesudah semua adonan telah diberi bentuk dan diletakkan dalam loyang, semua loyang dibawa kedalam ruang penguapan. 4. Fermentasi Di dalam ruang penguapan ini, adonan-adonan yang tersusun dalam loyang diuapkan agar mengembang. Proses pengembangan ini berlangsung sekitar ± 30 menit. Perlu diketahui bahwa ruang penguapan ini adalah sebuah ruang yang tidak berventilasi. Pada saat pengembangan dilakukan, adonan-adonan yang tersusun dalam loyang diletakkan di tengah ruangan. 5. Pemanggangan Setelah dilakukan fermentasi, adonan-adonan ini sudah mengembang. Adonan ini selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pemanggang. Pemanggangan berlangsung sekitar ± 15 menit. Setelah pemanggangan selesai maka roti tersebut sudah siap untuk diambil oleh pedagang eceran untuk selanjutnya di pasarkan.