INDUKSI PEMBENTUKAN SENYAWA SEKUNDER TANAMAN SIDAGURI (Sida rhombifolia Linn) MELALUI PERLAKUAN CEKAMAN AIR

dokumen-dokumen yang mirip
Sediaan Mikroskopis untuk Pengamatan dengan Mikroskop Elektron Transmisi (TEM). Pengukuran Parameter Fotosintesis . Pengamatan Anatomi Daun HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

tanaman pada fase perkembangan reproduktif sangat peka terhadap cekaman kekeringan. Kondisi cekaman kekeringan dapat menyebabkan gugurnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id


HASIL DA PEMBAHASA. Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae)

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. obat, sehingga keberadaan tanaman ini menjadi lebih diminati. Tanaman sirih

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix PENDAHULUAN... 1

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

INDUKSI PEMBENTUKAN SENYAWA SEKUNDER TANAMAN SIDAGURI (Sida rhombifolia Linn) MELALUI PERLAKUAN CEKAMAN AIR

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hama Keong. memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat tingkat mortalitas, efikasi, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

tanaman sudah mengalami recovery setelah perlakuan cekaman. Analisis Data Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan. Untuk mengetahui pengaruh nyata dari perlakuan cekaman, maka digunakan uji F pada α = 5%. Bila terdapat pengaruh nyata dari perlakuan terhadap peubah yang diamati maka setiap taraf perlakuan dibandingkan dengan menggunakan uji lanjut DMRT dengan taraf kesalahan 5%. HASIL Laju Pertumbuhan Hasil analisis tanah (Lampiran 1) menunjukkan bahwa kandungan unsur N total rendah, yakni 0,11% dan untuk P tersedia rendah yakni 3,1 ppm. Kandungan unsur K, Ca, Mg, dan Na juga tergolong rendah, yakni 0,08 ; 5,02 ; 2,64 ; 0,12 (me/100g). Tanah yang digunakan tergolong Asam, yakni memiliki ph 5,50. dengan kandungan partikel pasir 10,89%, debu 20.86%, dan liat 68.25 %. Berdasarkan tekstur di atas, tanah termasuk kategori tanah Liat (Pusat Penelitian Tanah 1983). Kondisi lapangan secara umum (di Dermaga), cukup baik untuk pertumbuhan tanaman obat sidaguri (Widiana 2004). Suhu harian berkisar 22-32 C, dengan rata-rata kelembaban 80,9% dan curah hujan 20 mm. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik, dengan fluktuasi suhu antara 27-29 C. Keadaan tanaman yang mendapatkan cekaman kekeringan berbeda dengan tanaman kontrol, yaitu warna daun yang berubah menjadi merah tua hingga kuning keemasan, bentuk daun menjadi mengkerut dan kering, warna batang menjadi kecoklatan dan mengering. Cekaman kekeringan selama 2 minggu menyebabkan penurunan tinggi tanaman, jika dibandingkan dengan tanaman kontrol (Gambar 1). Penurunan tinggi tanaman merata antar tanaman. Adapun fluktuasi yang terjadi pada penurunan pertumbuhan tanaman berkaitan dengan fluktuasi cuaca yang terjadi selama percobaan. Suhu ruangan di rumah plastik pada umumnya selalu lebih tinggi antara 3-5 C. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan tanaman yang drastis. file:///c /Documents%20and%20Settings/untha/My%20Documents/SKRIPSI%20PDF.htm (12 of 28)9/18/2008 8:46:27 AM

file:///c /Documents%20and%20Settings/untha/My%20Documents/SKRIPSI%20PDF.htm (13 of 28)9/18/2008 8:46:27 AM

Gambar 1 Pengaruh cekaman air terhadap laju pertumbuhan tanaman sidaguri. file:///c /Documents%20and%20Settings/untha/My%20Documents/SKRIPSI%20PDF.htm (14 of 28)9/18/2008 8:46:27 AM

Gambar 2 Pengaruh cekaman kekeringan terhadap produktivitas dan panjang akar sidaguri. Ket : Data recovery dihitung 1 minggu setelah cekaman tanaman Cekaman kekeringan juga menyebabkan tidak bertambahnya jumlah cabang dan daun, bahkan berkurang karena beberapa cabang mengering. Hal ini disebabkan karena tanaman cenderung mengurangi laju fotosintesis dan transpirasi, sebagai respon terhadap cekaman yang terjadi (Gambar 1). Berdasarkan nilai rata-rata, perlakuan cekaman air menyebabkan terjadinya penurunan bobot kering tanaman. Semua tanaman mengalami penurunan pertumbuhan jumlah daun, jumlah batang, dan panjang akar akibat cekaman air (Gambar 3). Penurunan juga terjadi pada pertumbuhan panjang akar. Pertumbuhan panjang akar tanaman yang mendapat perlakuan cekaman menurun secara signifikan jika dibandingkan tanaman kontrol, yakni sebesar 30%. Uji Fitokimia secara Kualitatif Pengujian fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa tertinggi yang terkandung dalam sidaguri. Uji yang dilakukan meliputi uji alkaloid, flavanoid, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Penapisan senyawa metabolit ini menggunakan bagian tanaman sidaguri yang sudah dikeringkan dan ekstrak kasar, yakni bagian daun dan batang. Pengujian ini dilakukan pada tanaman sidaguri yang belum mendapatkan perlakuan. Berdasarkan uji kualitatif, daun dan batang sidaguri mengandung bahan aktif alkaloid, flavanoid, quinon, terpenoid, steroid, tanin dan saponin (Tabel 1). Kandungan bahan aktif daun dan batang sidaguri pada dasarnya sama, yang membedakan hanya pada konsentrasinya. Kadar bahan aktif pada batang lebih tinggi konsentrasinya jika dibandingkan pada daun untuk sampel segar yang sudah dikeringkan. Bahan aktif yang terdeteksi dalam jumlah yang relatif tinggi meliputi steroid, tanin, dan saponin (Tabel 1) Metode ekstraksi untuk menarik senyawa kimiawi tanaman sidaguri yang digunakan ialah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 75%. Hasil analisis fiokimia dari ekstrak kasar menunjukan bahwa kandungan alkaloid dan tanin semakin terlihat jelas dengan perlakuan cekaman 4 minggu (Tabel 2). Senyawa kimia yang terkandung pada daun dan batang juga hampir sama jika dibandingkan dengan sampel segar, yang membedakan hanya pada konsentrasinya saja. Tabel 1 Kandungan kualitatif tanaman Ssidaguri sebelum dan setelah cekaman air Senyawa Kontrol 4 Minggu Keterangan - : Tidak terdeteksi file:///c /Documents%20and%20Settings/untha/My%20Documents/SKRIPSI%20PDF.htm (15 of 28)9/18/2008 8:46:27 AM

Daun Batang Daun Batang Alkaloid - * *** **** Flavanoid * * * * Quinon * * * * Terpenoid * * * ** Steroid ** ** * ** Tanin * ** *** *** Saponin * ** * * * : Positif Lemah ** : Positif *** : Positif kuat **** : Positif sangat kuat Uji Total Fenol secara Kuantitatif Perlakuan cekaman kekeringan memberikan pengaruh yang nyata terhadap total fenol daun dan batang. Berdasarkan data yang diperoleh, total fenol daun dan batang meningkat untuk setiap perlakuan, yakni sebesar 50% dari total fenol awal. Ketika tanaman memasuki masa recovery, total fenol mengalami sedikit penurunan, sebelum kemudian naik kembali (Tabel 2) Tabel 2 Pengaruh cekaman air terhadap kandungan fenol tanaman sidaguri Sebelum Recovery (%) Setelah Recovery (%) Perlakuan Daun Batang Daun Batang A 2 1.45 2.52 2.17 B 3.3 3.05 3.07 2.46 C 8.67 7.65 3.47 2.25 D 2.36 2.27 4.1 2.3 Pertumbuhan Tanaman terhadap Perlakuan Cekaman Keterangan : A : Kontrol B : Cekaman 2 Minggu C : Cekaman 3 Minggu D : Cekaman 4 Minggu PEMBAHASAN Cekaman dapat meliputi segala sesuatu perubahan lingkungan yang mungkin akan menurunkan atau merugikan pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman (Salisbury & Ross 1992). Salah satu jenis cekaman tersebut adalah cekaman kekeringan yang berkaitan dengan ketersediaan air yang merupakan salah satu faktor pembatas bagi fungsi normal tanaman (Passarakli 2002). Suatu respon fisiologi yang cukup penting ialah kemampuan tanaman mempertahankan tekanan turgor dengan menurunkan potensial osmotik sebagai mekanisme toleransi terhadap cekaman kekeringan (Hamim et al 1996). Banyak proses fisiologi dan biokimia dalam tanaman yang sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan turgor. Terdapat berbagai macam strategi yang dimiliki oleh tanaman untuk dapat beradaptasi pada kondisi cekaman kekeringan (Street & Opik 1984). Tanaman dengan tipe dehydration toleran akan memiliki tingkat efisiensi penggunaan air yang tinggi, yang ditunjukan dengan rendahnya produksi berat kering dari tanaman tersebut (Taiz & Zeiger 2002). Penurunan rata-rata jumlah tinggi tanaman diduga berkaitan dengan rendahnya aktivitas fotosintesis akibat adanya penutupan stomata sebagai respon pertama dari tanaman yang tercekam kekeringan (Gambar 1). Menurut Tang et al (2002), terjadinya penurunan fiksasi CO 2 karena adanya penutupan stomata berdampak terhadap rendahnya sintesis ATP sebagai produk fotokimia dari fotositem II. Cekaman kekeringan menyebabkan penekanan perkembangan tajuk tanaman daripada perkembangan akar. Hal ini menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Cekaman juga menyebabkan meningkatnya produksi hormon Asam Absisat (ABA). Produksi hormon absisat yang tinggi mengakibatkan mereduksinya dinding sel tanaman dan terhentinya perluasan daun, disamping penutupan stomata. Kombinasi peningkatan ABA dan penguraian dinding sel tanaman, menyebabkan peningkatan pertumbuhan file:///c /Documents%20and%20Settings/untha/My%20Documents/SKRIPSI%20PDF.htm (16 of 28)9/18/2008 8:46:27 AM