MANUAL IKU SUBSEKSI PROGRAM DAN EVALUASI LOKA PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (LPSPL) SORONG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.


BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

2.1 Rencana Strategis

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF LKjIP KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2017

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. Slamet Soebjakto

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

3.1 Prestasi Kinerja

BAB II PERENCANAAN KINERJA

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

Sasaran Reformasi Birokrasi

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

PERJANJIAN KINERJA 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN : Inspektur Badan Pengawas Obat dan Makanan. : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

BMKG LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN.

CURICULUM VITAE. Lahir di Bojonegoro pada tanggal 18 Desember 1966 Menikah pada tanggal 24 Mei 2002, dikaruniai 1 Putri dan 2 Putra

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Jakarta, 8 September 2017

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM MENDORONG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Transkripsi:

MANUAL SUBSEKSI PROGRAM DAN EVALUASI LOKA PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (LPSPL) SORONG 1. JUMLAH PROVINSI DI WILAYAH KERJA LPSPL SORONG YANG MEMILIKI RENCANA ZONASI DITETAPKAN MELALUI PERATURAN PERUNDANGAN Perspective : Internal Process Perspective Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP di wilayah kerja LPSPL Sorong yang berdaya saing dan berkelanjutan Nama : Jumlah Provinsi di wilayah kerja LPSPL Sorong yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan perundangan (provinsi) Definisi : Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dewasa ini sangat gencar melakukan pembangunan di segala aspek. Daya dukung wilayah daratan akan sampai pada batas maksimal, sehingga mengharuskan pemanfaatan ruang menuju ke arah wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Banyak keuntungan ekonomi yang bisa diperoleh jika pembangunan mengarah pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, hanya saja akan berdampak pada aspek sosial dan ekologi apabila prosesnya tidak didahului dengan perencanaan. Degradasi lingkungan dan sumberdaya hayati serta konflik sosial adalah contoh dampak yang kerap terjadi, dan hal tersebut dapat diminimalisir dengan adanya penataan ruang. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Undang- Undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan penyusunan struktur ruang dan pola ruang untuk ruang darat, sedangkan untuk ruang laut diatur oleh undang-undang tersendiri (pasal 6 ayat 5). Rencana pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 jo. Undang- Undang Nomor 1 tahun 2014, menjadi acuan penataan ruang laut, yang terdiri atas: (1) Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RSWP-3-K; (2) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RZWP-3-K; (3) Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RPWP-3-K; dan (4) Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil yang selanjutnya disebut RAPWP-3-K. Pola ruang dan Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 1

strukstur ruang akan diakomodir dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K). Dalam Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 jo. Undang-Undang nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, pada pasal 7 (ayat 3) Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Terbitnya Undangundang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, mengamanatkan pengalihan beberapa kewengan pengelolaan bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil dari tingkat kabupaten/kota ke tingkat provinsi. Teknik Menghitung : Jumlah provinsi yang didampingi dalam penyusunan Dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K). Satuan pengukuran Jenis Aspek target Jawab Sumber data Status Metode Cascading Provinsi Kuantitas Lag Output Sub Seksi Program dan Evaluasi Direktorat Perencanaan Ruang Laut Hasil Perhitungan Raw Nilai Posisi Akhir Adopsi Langsung Polarisasi Maximize Periode Pelaporan Tahunan Tabel Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019-4 4 2 2. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN REFORMASI BIROKRASI LINGKUP LPSPL SORONG Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi LPSPL Sorong yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 2

Nama : Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi Lingkup LPSPL Sorong (%) Definisi : Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (a) kelembagaan atau organisasi; (b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Nilai kinerja RB DJPRL diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Teknik Menghitung : FORMULA Akan dilaksanakan oleh Kemenpan RB dengan menggunakan instrumen yang sudah dirumuskan oleh Tim Menpan RB. Satuan pengukuran : Persen Jenis Aspek target : Kuantitas Jawab : Lag Output Sumber data : Kemenpan RB : Urusan Tata Usaha, Sub Seksi Program dan Evaluasi, dan Sub Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status : Hasil Perhitungan Raw Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 3

Metode Cascading : Adopsi Langsung Periode Pelaporan : Tahunan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 89,1 100 100 100 3. NILAI AKIP LPSPL SORONG Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi LPSPL Sorong yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Nama : Nilai AKIP LPSPL Sorong Definisi : AKIP yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. SAKIP pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja (Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang SAKIP). Teknik Menghitung : Adapun teknik menghitung indikator kinerja nilai AKIP LPSPL Sorong sebagai berikut: 1. Pemberian penilaian atas AKIP LPSPL Sorong dilaksanakan oleh tim Monev Ditjen PRL KKP dengan indikator-indikator sebagai berikut: Perencanaan Kinerja dengan bobot 30%; Pengukuran Kinerja dengan bobot 25%; Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%; Evaluasi kinerja dengan bobot 10%; Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%. 2. Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator. 3. Hasil penilaian atas AKIP LPSPL Sorong tahun N didapatkan pada akhir tahun. Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 4

Satuan pengukuran : Nilai Jenis Aspek target : Kuantitas Jawab : Lag Output : Sub Seksi Program dan Evaluasi Sumber data : Bagian Monev DJPRL Status : Hasil Perhitungan Raw Metode Cascading : Adopsi Langsung Periode Pelaporan : Tahunan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 85,07 85 86,16 85 4. PERSENTASE UNIT KERJA SUBSI PROGRAM DAN EVALUASI YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR (%) Sasaran Strategis : Tersedianya Manajemen Pengetahuan LPSPL Sorongyang Handal dan Mudah Diakses Nama : Persentase unit kerja Subsi Program dan Evaluasi yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (Persen) Definisi : Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Teknik Menghitung : Tingkat penerapan MP di Level 2UPT, dihitung dari 3 variabel, yaitu : (i) Sharing dokumen, (bobot 20%) (ii) keikutsertaan (bobot 40%), (iii) keaktifan Pejabat/staf unit kerja level 1 dalam Sistem Informasi MP yang Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 5

terpilih (bobot 40%). FORMULA %MP= (40% x Keikutsertaan) + (40% x Keaktifan) + (20%xUploaddokumen) Keterangan: 1. Tingkat sharing dokumen : Persentase dokumen mandatory yang dibagikan melalui Sistem Informasi Manajemen Pengetahuan (SI-MP) dibandingkan total dokumen yang harus dibagikan 2. Tingkat keikutsertaaan : Persentase pejabat level 1 sd 4 dalam suatu unit kerja Setjen yang tergabung dalam SI-MP dibanding total Pejabat level 1 sd 4 di unit tersebutdi Setjen (berlaku sistem berjenjang). 3. Tingkat keaktifan : Persentase pejabat level 2 sd 4 lingkup Setjen yang aktif mendistribusikan informasi/berita ke SI- MP dibading total pejabat level 2 sd 4 lingkup Setjen Satuan pengukuran : Persen (%) Jenis Aspek target : Kuantitas Jawab : Lead Process : Sub Seksi Program dan Evaluasi Sumber data : Subbag Kehumasan Ditjen PRL Status : Hasil Perhitungan Raw Metode Cascading : Lingkup Dipersempit Periode Pelaporan : Triwulan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 55 66 76,67 80 Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 6

5. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN REFORMASI BIROKRASI LINGKUP SUBSI PROGRAM DAN EVALUASI LPSPL SORONG (%) Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi LPSPL Sorong yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Nama : Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi Lingkup Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong (%) Definisi : Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (a) kelembagaan atau organisasi; (b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Nilai kinerja RB DJPRL diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Teknik Menghitung : FORMULA Akan dilaksanakan oleh Kemenpan RB dengan menggunakan instrumen yang sudah dirumuskan oleh Tim Menpan RB. Satuan pengukuran : Persen Jenis Aspek target : Kuantitas Jawab : Lag Output : Urusan Tata Usaha, Sub Seksi Program dan Evaluasi, dan Sub Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 7

Sumber data : Kemenpan RB Status : Hasil Perhitungan Raw Metode Cascading : Adopsi Langsung Periode Pelaporan : Tahunan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 89,1 100 100 100 6. PRESENTASE PEMENUKAN DOKUMEN AKIP SUBSI PROGRAM DAN EVALUASI LPSPL SORONG Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi LPSPL Sorong yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Nama : Presentase Pemenukan Dokumen AKIP Subsi Program Dan Evaluasi LPSPL Sorong Definisi : AKIP yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. SAKIP pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja (Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang SAKIP). Teknik Menghitung : Adapun teknik menghitung indikator kinerja nilai AKIP LPSPL Sorong sebagai berikut: 1. Pemberian penilaian atas AKIP LPSPL Sorong dilaksanakan oleh tim Monev Ditjen PRL KKP dengan indikator-indikator sebagai berikut: Perencanaan Kinerja dengan bobot 30%; Pengukuran Kinerja dengan bobot 25%; Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 8

Satuan pengukuran : Nilai Jenis Aspek target : Kuantitas Jawab Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%; Evaluasi kinerja dengan bobot 10%; Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%. 2. Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator. 3. Hasil penilaian atas AKIP LPSPL Sorong tahun N didapatkan pada akhir tahun. : Lag Output : Sub Seksi Program dan Evaluasi Sumber data : Bagian Monev DJPRL Status : Hasil Perhitungan Raw Metode Cascading : Adopsi Langsung Periode Pelaporan : Tahunan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 85,07 85 86,16 85 7. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN MATURITAS SPIP LINGKUP SUBSI PROGRAM DAN EVALUASI LPSPL SORONG Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi LPSPL Sorong yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Nama : Presentase Pemenuhan Dokumen Maturitas SPIP lingkup Subsi Program dan EvaluasiLPSPL Sorong (%) Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 9

Definisi : Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke- Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuannya. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penilaian tingkat maturitas SPIP TINGKAT MATURITAS INTERVAL SKOR 0 Belum Ada Kurang dari 1,0 (0 < skor <1,0) 1 Rintisan 1,0 s/d kurang dari 2,0 (1,0 skor < 2,0) 2 Berkembang 2,0 s/d kurang dari 3,0 (2,0 skor < 3,0) 3 Terdefinisi 3,0 s/d kurang dari 4,0 (3,0 skor < 4,0) 4 Terkelola Dan Terukur 4,0 s/d kurang dari 4,5 (4,0 skor < 4,5) 5 Optimum Antara 4,5 s/d 5,0 (4,5 skor 5) Teknik Menghitung : Tahapan penilaian: Penilaian pendahuluan Survey persepsi dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh BPKP Pengujian Bukti Kuesioner lanjutan, wawancara, analisis dokumen, dan observasi yang dilakukan oleh tim assesor dari BPK Satuan pengukuran : Nilai Jenis Aspek target : Kualitas/Mutu Jawab Perhitungan dengan merata-rata Nilai Maturitas SPIP seluruh Eselon I yang di sampling oleh BPK: Keterangan: MSPIP: Nilai Maturitas SPIP KKP NK1-x : Nilai Maturitas Unit Kerja Eselon I yang di sampling BPK n : Jumlah Unit Kerja Eselon I yang di sampling : Lag Output Sumber data : BPK : Urusan Tata Usaha, Sub Seksi Program dan Evaluasi, dan Sub Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 10

Status : Hasil Perhitungan Raw Metode Cascading : Adopsi Langsung Periode Pelaporan : Tahunan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 2,347 100 100 100 8. PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN PROGRAM DAN EVALUASI (%) Sasaran Strategis : Terkelolanya Anggaran Pembangunan LPSPL Sorong Secara Efisien dan Akuntabel Nama : Persentase Penyerapan anggaran Program dan Evaluasi (%) Definisi : Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yang dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya Nilai diperoleh aplikasi SPAN Teknik Menghitung : Realisasi anggaran subsi PE Penyerapan anggaran Subsi PE = Pagu anggaran subsi PE x 100% Satuan pengukuran : Persen Jenis Aspek target : Kuantitas Jawab : Lag Output : Sub Seksi Program dan Evaluasi Sumber data : Pengelola Keuangan Sub Seksi Program dan Evaluasi Status : Hasil Perhitungan Raw Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 11

Metode Cascading : Adopsi Langsung Periode Pelaporan : Tahunan Tabel : Realisasi 2017 Target 2018 Realisasi 2018 Target 2019 90 Manual Subsi Program dan Evaluasi LPSPL Sorong 2019 12