BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sudaryanto, metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan terdapat dua jenis penelitian. Yaitu penelitian kependidikan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Metode ini sangat erat kaitannya

BAB III METODE DAN INSTRUMEN PENELITIAN. melaksanakan penelitian tersebut agar hasil penelitian dapat mencapai tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan secara optimal. Metode penelitian erat kaitannya dengan tehnik dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, serta hubungan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan suatu metode penelitian. Metode penelitian dapat diartikan sebagi cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009, hlm. 53). Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2009, hlm. 58) Penelitian ini menggambarkan keadaan pada saat ini dengan informasi-informasi yang telah didapatkan. Dalam penelitian deskriptif ini cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis (Zuriah, 2006, hlm. 47). Sehingga penggunaan metode deskriptif ini cocok dengan penelitian penulis yang akan menganalisis, mencari penyebab terjadinya kesalahan serta memberikan solusi dalam penggunaan konjungsi shitagatte, dakara dan sorede. B. Partisipan Partisipan adalah orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan, atau disebut juga dengan pemeran serta (KBBI Online versi 1.3, 2014). Dalam hal ini kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan penelitian. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang tingkat III tahun akademik 2014/2015 yang berjumlah 40 orang. Dasar pertimbangan penulis memilih tingkat III adalah karena di tingkat tersebut mahasiswa telah mempelajari ketiga setsuzokushi yang penulis teliti yaitu shitagatte, dakara dan

24 sorede sehingga mampu menjawab tes yang penulis laksanakan. Oleh karena itu, karakteristik tersebut diperlukan agar dapat menunjang penelitian penulis. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Sumber data dalam penelitian bisa didapat dari manusia ataupun bukan dari manusia, sumber data yang dimaksud disebut dengan populasi. Populasi adalah manusia yang dijadikan sebagai sumber data (Sutedi, 2009, hlm. 179). Populasi merupakan kumpulan dari individu atau jumlah keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun akademik 2014/2015. 2. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2009, hlm. 179). Mengingat populasi yang sangat luas, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi populasi untuk mempermudah penarikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun akademik 2014/2015. Sebanyak 40 orang mahasiswa. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis yaitu teknik purposive sample atau sampel bertujuan dengan menggunakan kelas yang ada. Pemilihan teknik ini dikarenakan cara mengambil subjek penelitian bukan berdasarkan strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. D. Instrumen Penelitian

25 Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2009, hlm. 155). Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Tes Menurut Sutedi (2009, hlm. 157) tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu. Sejalan dengan hal tersebut Arikunto (2008, hlm. 53) juga berpendapat bahwa tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesalahan dan jenis kesalahan apa saja yang muncul dalam penggunaan konjungsi shitagatte, dakara, dan sorede pada mahasiswa. Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dilaksanakan dengan teknik one shoot model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu waktu. Tes yang digunakan berupa tes tertulis yang terdiri dua bagian yaitu bagian I terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda dan bagian II terdiri dari 3 butir soal essay. Tabel 3.1 Kisi-kisi soal tes Penggunaan Aspek No. soal Shitagatte Makna Kalimat setelahnya berupa kesimpulan 2, 7, 11, 15, 17, 20 Makna Menggambarkan perasaan 4, 18, menyalahkan orang lain ketika Dakara gagal Mengungkapkan pernyataan 1, 6, 13 pembicara, perintah,

26 Struktur Makna permintaan, dan kemauan. Ditempatkan di akhir klausa, setelah nomina, verba bentuk kamus atau bentuk negatif ditambah の / ん dan adjektiva Mendapatkan informasi dari lawan bicara 8, 10 9, 14 Sorede Mengungkapkan kenyataan secara umum tentang alasan, peristiwa yang terjadi sebelumnya sehingga menimbulkan akibat tertentu 3, 5, 12, 16, 19 Untuk mengukur kelayakan instrumen tes dalam penelitian ini, penulis menempuh beberapa tahap yang lazim digunakan untuk menguji kelayakan suatu tes sebelum diberikan kepada subjek penelitian. Melalui tahap-tahap tersebut, maka akan menghasilkan instrumen penelitian berupa tes yang layak dengan harapan dapat menghasilkan data penelitian yang mampu menjawab masalahmasalah penelitian. Adapun tahapan yang diperlukan untuk menghasilkan instrumen penelitian yang layak digunakan adalah: a. Uji Validitas Validitas yaitu sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2013, hlm. 211). Hasilnya bisa dianalisis dengan t-hitung untuk mencari tahu apakah ada perbedaan yang sangat berarti atau tidak. Jika tidak ada perbedaan yang berarti (signifikan), artinya soal atau pertanyaan tersebut dapat dianggap memiliki validitas yang layak untuk dijadikan instrument penelitian.

27 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik korelasi product moment untuk menguji validitas instrumen dengan cara menghitung korelasi hasil uji coba dan rata-rata nilai harian mahasiswa yang diuji cobakan diluar sampel penelitian, yaitu dengan rumus: Keterangan: t : Nilai t hitung Mx : Mean variabel X My : Mean variabel Y Sdx : Standar deviasi variabel X Sdy : Standar deviasi variabel Y N : Jumlah sampel Rumus untuk mencari mean X Rumus untuk mencari standar deviasi X Rumus untuk mencari mean Y Rumus untuk mencari standar deviasi Y Kemudian penulis membuat tabel persiapan untuk menguji validitas instrumen tes sebagai berikut. Tabel 3.2 Persiapan Uji Validitas

28 N X Y X 2 Y 2 1 75 80 5625 6400 2 75 70 5625 4900 3 60 65 3600 4225 4 55 60 3025 3600 5 50 50 2500 2500 6 50 45 2500 2025 7 45 40 2025 1600 8 45 40 2025 1600 9 30 30 900 900 10 25 10 625 100 510 490 28450 27850 Dari perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus diatas diperoleh hasil berikut. Mx = 51 Sdx = 15,62 My = 49 Sdy = 19,6 t hitung = 0,225 Dari angka-angka di atas diketahui bahwa nilai t-hitung yang diperoleh adalah 0,225 kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan (db) yang didapat dengan menggunakan rumus (N - 1) sehingga didapatkan hasil 9. Untuk taraf signifikansi 5% diperoleh angka 2,262 dan 3,250 untuk taraf signifikansi 1%. Artinya nilai t-hitung lebih kecil daripada nilai t- tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua mean (X dan Y) tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, tes yang digunakan sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

29 b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas juga merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk mengetahui kelayakan suatu instrumen tes. Perangkat tes dikatakan memiliki reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berkali-kali tes tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan waktu yang tidak terlalu lama, akan menghasilkan data yang sama pula. Untuk menguji reliabilitas suatu perangkat tes salah satunya dengan cara ekuivalensi yaitu dengan memberikan dua tes yang berbeda kemudian dicari angka korelasinya dengan rumus sebagai berikut: ] ] Keterangan: rxy N X Y XY : koefisiensi korelasi antara variabel X dan variabel Y : banyaknya mahasiswa : jumlah skor mahasiswa pada tes pertama : jumlah skor mahasiswa pada tes kedua : jumlah hasil perkalian skor mahasiswa pada tes pertama dan kedua Tabel persiapan yang digunakan untuk menguji realibilitas instrumen tes adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Persiapan Uji Reliabilitas N X Y XY X 2 Y 2 1 75 80 6000 5625 6400 2 75 70 5250 5625 4900

30 3 60 65 3900 3600 4225 4 55 60 3300 3025 3600 5 50 50 2500 2500 2500 6 50 45 2250 2500 2025 7 45 40 1800 2025 1600 8 45 40 1800 2025 1600 9 30 30 900 900 900 10 25 10 250 625 100 510 490 27950 28450 27850 Dari data tersebut kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut. ] ] Penafsiran angka korelasi: 0,00 0,20 : sangat rendah

31 0,21 0,40 : rendah 0,41 0,70 : sedang 0,71 0,90 : kuat 0,91 1,00 : sangat kuat Dari hasil perhitungan didapatkan angka korelasi 0,967 yang termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Sehingga disimpulkan bahwa instrumen tes memiliki realibilitas yang sangat kuat atau sangat tinggi. Untuk lebih menguatkan kelayakkan instrumen tes yang digunakan, penulis juga melakukan konsultasi dengan dosen ahli yang berpengalaman (expert judgment) dan telah dinyatakan layak atau valid untuk digunakan dalam penelitian. 2. Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Angket digunakan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai faktor penyebab kesalahan penggunaan konjungsi shitagatte, dakara dan sorede, angket ini akan diberikan kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian. Untuk menjaring respon yang relevan dengan penelitian angket yang digunakan akan dibuat dalam bentuk kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih (Arikunto, 2008, hlm. 28). Soal angket berbentuk pilihan ganda sebanyak 12 butir soal yang dijabarkan sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi angket Aspek yang diamati Nomor Soal Pengetahuan tentang setsuzokushi shitagatte, dakara dan 1-6

32 sorede Kesulitan dalam belajar 7-10 Faktor penyebab kesulitan belajar 11 Upaya mengatasi kesulitan belajar 12 E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian diperlukan agar penelitian dapat berjalan dengan sistematis dan terarah. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa tes dan angket yang dikumpulkan dengan teknik one shoot model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu waktu. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sabagai berikut: 1. Persiapan a. Melakukan kajian pustaka. untuk mencari berbagai dukungan literatur mengenai setsuzokushi shitagatte, dakara dan sorede serta mencari persamaan dan perbedaannya dari segi struktur dan maknanya. Literatur didapatkan dari studi kepustakaan, jurnal atau melalui pemanfaatan mesin pencari di internet. b. Mengumpulkan data berupa kalimat untuk dijadikan sumber instrumen. c. Menyusun instrumen penelitian berupa tes untuk mengetahui kesalahn yang dilakukan dalam penggunaan setsuzokushi shitagatte, dakara dan sorede serta angket untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan setsuzokushi tersebut. d. Memverifikasi instrumen yang telah dibuat pada expert judgment. e. Melakukan uji coba terhadap sepuluh orang diluar sampel penelitian untuk mencari angka validitas dan reliabilitas. 2. Pelaksanaan

33 a. Melakukan pengambilan data dengan menyebarkan soal tes dan angket kepada sampel penelitian dalam satu waktu pengumpulan data. 3. Penyusunan laporan a. Mengolah data hasil tes dan angket. b. Menganalisis data hasil tes dan angket. c. Membuat kesimpulan dan rekomendasi. d. Menyusun laporan sesuai dengan hasil penelitian yang didapat. F. Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan rumus statistik. Pengolahan data tes dan data angket dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Data Tes Data tes yang telah diperoleh kemudian akan diolah, dianalisis dan diinterpretasikan. Berikut adalah langkah-langkah analisis yang digunakan: a. Memeriksa jawaban yang benar dan salah untuk setiap bentuk soal b. Menyusun frekuensi dan persentase jawaban benar dan salah dengan menggunakan rumus berikut: Keterangan: p : persentase jawaban f : frekuensi setiap jawaban dari responden n : banyaknya responden

34 Penafsiran hasil persentase data tes dari penghitungan dengan menggunakan rumus diatas adalah sebagai berikut: 0% - 14% Rendah sekali 15% - 29% Rendah 30% - 44% Cukup 45% - 59% Lebih dari cukup 60% - 74% Cukup tinggi 75% - 84% Tinggi 85% - 100% Tinggi sekali c. Menyusun tabel frekuensi dan persentase berdasarkan rangking kesalahan yang paling banyak muncul untuk setiap jawaban yang salah. d. Mengklasifikasikan kesalahan yang muncul. e. Menjelaskan kesalahan pada setiap kalimat yang didalamnya terdapat kesalahan penggunaaan setsuzokushi shitagatte, dakara dan sorede. f. Menganalisis kesalahan berdasarkan teori-teori pada landasan teori di bab II dengan mencantumkan kalimat yang benar. g. Melakukan interpretasi serta kesimpulan. 2. Data Angket Data angket diolah dengan cara menghitung presentase tiap jawaban dari setiap soal lalu menginterpretasikannya. Data angket yang telah terkumpul dihitung dengan menggunakan rumus yang sama pada saat menghitung presentase data tes yaitu: Keterangan:

35 p f n : persentase jawaban : frekuensi setiap jawaban dari responden : banyaknya responden Penafsiran hasil persentase data angket dari penghitungan dengan menggunakan rumus diatas adalah sebagai berikut: 0% Tak ada seorangpun 1% - 5% Hampir tidak ada 6% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir setengahnya 50% Setengahnya 51% - 75% Lebih dari setengahnya 76% - 95% Sebagian besar 96% - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya