HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA LAPANGAN DI PROYEK JALAN TOL MANADO BITUNG TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI PASAR 45 MANADO Victoria P. Pinatik*,,A. J. M. Rattu*, Paul A. T.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Disusun Oleh : FREDYLA J PROGRAM FAKULTAS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

Kata Kunci: masa kerja, suhu lingkungan, sikap kerja, keluhan musculoskeletal

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH PEMBERIAN STRETCHING

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG

ABSTRACT. Key words : age, length of employment, vibration, musculoskeletal complaints ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA UNIT PENGELASAN PT. X BEKASI

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2020 mendatang, di mana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA

BAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

HUBUNGAN ANTARA UMUR, LAMA KERJA DAN GETARAN DENGAN KELUHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA SOPIR BUS TRAYEK MANADO LANGOWAN DI TERMINAL KAROMBASAN

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung Bawah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

TUGAS AKHIR. Akhmad Abul A la Almaududi R

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA ANGKAT-ANGKUT PT. BAHAMA LASAKKA CEPER KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA PENGRAJIN SONGKET DI DESA TALANG AUR KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN OTOT SENDI PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN KEUANGAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI PANGKALAN CV. TOTABUAN INDAH MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara agraris, yang dimana. mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Tingkat Risiko Ergonomi Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pemecah Batu

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PENGEPAKAN DI PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA PEKERJA PELINTINGAN ROKOK MANUAL DI PT.

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN PATUNG KAYU DI DESA KEMENUH, GIANYAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran risiko..., Tati Ariani, FKM UI, 2009

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DAN POSTUR KERJA TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI RANGKA BAWAH UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA PEKERJA PELINTINGAN ROKOK MANUAL DI PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

Riana Gustarida Jamal 1 Hendra 2. Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Abstrak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

As'Adi, et al, Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Manual Material Handling dengan Keluhan...

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA LAPANGAN DI PROYEK JALAN TOL MANADO BITUNG TAHUN 2018 Intan Yahya Male*, Grace Debbie Kandou*, Lery Fransil Suoth* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Keluhan muskuloskeletal ialah keluhan yang berada pada bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang atau para pekerja mulai dari keluhan sangat ringan hingga sangat sakit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara lama kerja dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan di proyek jalan tol Manado Bitung tahun 2018. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Pengambilan sampel pada penelitian ini seluruh total populasi dengan jumlah 50 orang pekerja. Pengumpulan data menggunakan NBM dan REBA. Pengolahan data menggunakan Uji statistika Spearman rank dengan tingkat signifikasi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan responden memiliki sikap kerja dikategori risiko sedang sebesar 42% dan sikap kerja dengan kategori tinggi sebesar 58%. Responden yang mempunyai lama kerja 8 jam 24% dan lama kerja >8 jam sebesar 76%. Juga responden yang memiliki keluhan muskuloskeletal dengan kategori risiko tinggi sebesar 26% dan responden yang memiliki keluhan muskuloskeletal pada kategori sangat tinggi sebanyak 74%. Hasil uji statistik Spearman rank di dapatkan adanya hubungan antara lama kerja dengan keluhan musculoskeletal, nilai p value sebesar 0,03 dengan hasil dari uji statistik Spearman rank sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal memiliki hubungan dengan nilai p value sebesar 0,02. Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara lama kerja dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan di proyek jalan tol Manado - Bitung tahun 2018. Kata Kunci: Lama Kerja, Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal ABSTRACT Musculoskeletal complaints is the complaints on the part of skeletal muscle that is perceived by a person or the workers ranging from very mild to very complaints of pain. The purpose of this research is to analyze the relationship between long work and the attitude of working with musculoskeletal complaints on field workers in toll road projects in Manado Bitung year 2018. This study used a survey with cross sectional analytic study. Research on sampling technique is to take the entire total sampling with the number of 50 workers. Data collection is carried out using a questionnaire. Data processing using Spearman rank Test statistical significance level of α = 0.05. The research results showed that respondents have the attitude of working with moderate risk category of 42% and work attitude with high category of 58%. Respondents who have long work 8 hours 24% and long work hours of 8 > 76%. And respondents who had musculoskeletal complaints with the high risk category of 26% and respondents who had musculoskeletal complaints on the very high category as much as 74%. The results of statistical tests Spearman rank found a connection between long work with musculoskeletal complaints with the value of the p value of 0.03 and Spearman rank test result statistics work attitude with musculoskeletal complaints have a relationship with a value of p value of 0.02. The conclusion, that the existence of a relationship between long work and the attitude of working with musculoskeletal complaints on field workers in toll road projects in Manado-Bitung year 2018. Keywords: Long Work, Work Attitude, Musculoskeletal Complaints

PENDAHULUAN Keluhan muskuloskeletal ialah keluhan yang ada pada bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang atau pekerja mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Jika otot menerima beban statis dengan berulang untuk waktu yang cukup lama, maka dapat terjadi keluhan berupa kerusakan pada sendi, tendon dan ligament (Tarwaka, 2010). Hasil studi Departemen Kesehatan menyangkut profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2006 menunjukkan sekitar 40,5% penyakit yang dialami pekerja berhubungan dengan pekerjaan. (Depkes, 2006). Penelitian yang dilaksanakan terhadap 9.482 pekerja di 12 kabupaten atau kota di Indonesia, umumnya berupa penyakit musculoskeletal (16%), penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskuler (8%), gangguan syaraf (3%) dan THT (1,5%). Prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia berdasarkan yang di diagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9 persen dan berdasarkan gejala yaitu 24,7 persen. Sedangkan di provinsi Sulawesi utara angka prevalensi penyakit musculoskeletal berdasarkan diagnosis dan gejala yaitu 19,1 persen (Anonim 2013). Di Republik Korea musculoskeletal disorders mengalami peningkatan sekitar 4.000 kasus kurun waktu 9 tahun dan di Inggris, 40% kasus PAK merupakan gangguan musculoskeletal (ILO, 2014). Jumlah 40 jam dalam seminggu ini dapat dibuat 5 atau 6 hari kerja tergantung kepada berbagai faktor, namun fakta menunjukkan bekerja 5 hari dan 40 jam kerja dalam seminggu adalah fenomena yang berlaku dan semakin diterapkan dimanapun (Suma mur, 2009). Sikap kerja adalah aktivitas tertentu terhadap alat kerja, yang menimbulkan gangguan kesehatan, dan penyakit. Sikap tubuh saat bekerja yang salah juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yaitu kelelahan, bahkan kecelakaan. (Anies, 2014). Pekerjaan Konstruksi adalah kegiatan perencanaan yang mencakup pekerjaan arsitektural. Para pekerja lapangan yang ada di proyek jalan tol manado-bitung merupakan kelompok pekerja yang masih menggunakan tenaga fisik dan kekuatan otot dalam melakukan pekerjaan. Pada wawancara awal yang dilakukan didapatkan adanya keluhan-keluhan yang terkait dengan muskuloskeletal seperti pegal-pegal serta nyeri otot yang dirasakan diseluruh badan.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Tempat pelaksanaan penelitian di PT. X Proyek Jl Tol Manado Bitung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September - November 2018. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan seluruh total populasi yang berjumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan Rapid Entire body Assessment (REBA). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden Hasil dari penelitian di proyek jalan tol Manado Bitung berdasarkan jenis kelamin semua responden adalah lakilaki. Umur responden paling banyak adalah pada kelompok pekerja 36-45 tahun. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja Berdasarkan tabel 1, menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan lama kerja mempunyai jumlah >8 jam sebanyak 38 responden dengan presentase 76% dan 8 jam sebanyak 12 responden dengan presentase 24%. Dengan demikian responden berdasarkan lama kerja yang paling banyak diteliti yaitu responden dengan kategori >8 jam sebanyak 38 responden (38%). Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Kerja

Dapat dilihat pada tabel 2, terdapat pekerja dengan sikap kerja risiko tinggi sebanyak 29 responden dengan presentase 58% dan sikap kerja dengan risiko sedang sebanyak 21 responden dengan presentase 42%. Dengan berikut berdasarkan responden yang paling banyak diteliti yaitu responden dengan kategori risiko tinggi sebanyak 29 responden (58%). Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Muskuloskeletal Dapat diketahui berdasarkan tabel 3, dikategorikan pekerja dengan keluhan muskuloskeletal sangat tinggi sebanyak 37 responden dengan presentase 74% dan pekerja dengan keluhan muskuloskeletal tinggi sebanyak 13 responden dengan presentase 26%. Tabel 4. Hubungan Antara Lama Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal *Uji korelasi spearman rank Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat hasil uji statistik Spearman rank diperoleh nilai p value sebesar 0,03 yang berarti adanya hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan di proyek jalan tol manado-bitung, dimana kekuatan hubungan cukup (r= 0,307). Diketahui bahwa pekerja yang mempunyai lama kerja >8 jam sehari sebanyak 38 responden, sedangkan responden yang mempunyai lama kerja

8 jam sebanyak 12 responden. Terhitung pekerja melakukan pekerjaan 15 jam perhari dan melakukan pekerjaan >8 jam perhari dikarenakan proyek yang sudah memiliki dateline atau tenggat waktu pengerjaan yang sudah ditentukan. Dan menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja dalam kondisi lama kerja yang tidak memenuhi syarat ( > 8 jam/ hari) dan istirahat yakni 1 jam pada saat waktu makan siang dan menjelang sore hari. Tetapi waktu istirahat tidak di pergunakan dengan sebaik mungkin, Hal ini yang dapat menyebabkan peningkatan beban kerja otot sekeletal persendian akan meningkat karena tidak seimbangnya waktu kerja dengan waktu istirahat. Menurut teori Ridley (2008), lamanya seseorang dalam melakukan pekerjaan baik dalam sehari pada umumnya 6-10 jam. Bekerja dengan waktu yang lama menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Penelitian ini sejalan dengan Utami (2017) menujukan adanya hubungan lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan menyebabkan penurunan produktivitas.. Hal tersebut dapat beresiko terjadinya nyeri otot yang akan menyebabkan keluhan muskuloskeletal. Tabel 5. Hubungan antara Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal *Uji korelasi spearman rank Berdasarkan tabel 5 bahwa hasil uji statistic Spearman diperoleh nilai p value sebesar 0,02. Hal ini menunjukan terdapat hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan di proyek jalan tol manado-bitung. Dimana didapatkan kekuatan hubungan yang cukup, tanda korelasi positif memiliki makna bahwa

kedua variabel memiliki arah hubungan yang berpola searah. Berdasarkan observasi ditempat penelitian yang dilakukan menggunakan kuesioner pada pekerja lapangan di PT. X Proyek Jalan Tol Manado Bitung diketahui bahwa ada beberapa pekerja yang melakukan sikap kerja yang berisiko sedang dan tinggi dimana mereka bekerja sambil membungkuk, pergelangan tangan yang memutar dan menekuk, kaki terlalu menekuk, dan memegang beban lebih dari 5 kg. Keluhan muskuloskeletal terjadi jika posisi pada bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah. Maka semakin meningkat pula risiko keluhan musculoskeletal yang dirasakan. (Tarwaka, 2015). Hasil penelitian ini sejalan dengan Utami (2017) dan Amelinda (2014). Menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Sikap kerja dengan risiko tinggi yang dilakukan para pekerja disebabkan karena dalam melakukan pekerjaanya para pekerja melakukan secara manual sehingga pergerakan tubuh para pekerja banyak yang dipaksakan melalui posisi tubuh yang alamiah dengan sikap kerja yang salah maka akan menambah risiko cidera pada bagian otot, hal itu menunjukkan bahwa sikap kerja tersebut memperbesar risiko keluhan otot, sehingga sikap kerja mempunyai hubungan dengan keluhan muskuloskeletal. KESIMPULAN 1. Keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan di proyek jl tol Manado-Bitung terbanyak berada di kategori sangat tinggi. 2. Lama kerja pada pekerja lapangan di proyek jl tol terlama pada kategori >8 jam. 3. Sikap kerja pada pekerja lapangan proyek jl tol Manado-Bitung terbanyak berada pada kategori tinggi. 4. Terdapat hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan dengan tingkat kekuatan hubungan yang cukup, tanda korelasi positif memiliki makna bahwa kedua variabel memiliki arah hubungan yang berpola searah yaitu semakin lama jam kerja maka semakin tinggi keluhan muskuloskeletal yang dirasakan. 5. Terdapat hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja lapangan dengan tingkat kekuatan hubungan yang cukup, tanda korelasi positif memiliki makna bahwa kedua variabel

memiliki arah hubungan yang berpola searah yaitu semakin tinggi level risiko dari sikap kerja, maka semakin tinggi keluhan muskuloskeletal yang dirasakan. SARAN Berikut adalah beberapa saran: 1. Adanya batasan jam kerja maksimal 6-10 jam sehari, supaya terhindar dari terjadinya gangguan kesehatan pada otot dan kecelakaan serta ketidakpuasaan, agar produktivitas kerja menjadi optimal. 2. Menghimbau pekerja untuk berolahraga ringan sebelum bekerja agar dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan melakukan peregangan otot di sela-sela pekerjaan, agar sirkulasi darah tetap lancar ke seluruh anggota tubuh. 3. Mengadakan program safety talk secara rutin tentang informasi mengenai masalah kesehatan kerja terutama lama kerja dan sikap kerja. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Anies, 2014. Kedokteran Okupasi Berbagai Penyakit Akibat Kerja dan Upaya Penanggulangan dari Aspek Kedokteran. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Amelinda S. Bela. 2014. Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Unit Paving di PT. Delta Merlin Dunia Textile IV Boyolali. Universitas Sebelas Maret. (online). http://1841-3706-1.pdf diakses pada tanggal 20 oktober 2018. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Upaya kesehatan kerja sektor informal di Indonesia, Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat. ILO, 2014. Safety and Health at Work: A Vision for Sustainable Prevention. http://www.ilo.org/wcms_30 1214.htm. Diakses 19 september 2018 Ridley John, dkk., 2008, K3. Erlangga, Jakarta. Suma mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV agung Seto. Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri: Dasar-dasar pengetahuan ergonomi dan aplikasi di tempat kerja. Surakarta: Harapan Press Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri: Dasar-dasar pengetahuan ergonomi dan aplikasi di tempat kerja. II. Surakarta: Harapan Press Utami ucik. 2017. Hubungan lama kerja, sikap kerja dan beban kerja dengan keluhan musculoskeletal pada petani padi didesa Ahuhu Kecamatan

Meluhu Kabupaten Konawe Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. No 6, Vol 2, Mei 2017. (online). http://2921-8139-1-pb. Pdf. Diakses pada tanggal 6 november 2018