Kedalaman lapisan olah tanah = 20 cm = 2 dm Diameter polybag = 30 cm = 3 dm Berat jenis tanah = 1,3 kg/ dm 2. = dm 2 2 dm =

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan

PENENTUAN KADAR AIR. 1. Keringkan Cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu C.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

Cara Perhitungan : % N = Abs Blangko X 14 X N. HCl X 100% Berat Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Data Proyeksi Peningkatan Produksi Patin Nasional

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

Transkripsi:

43 Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Tanah 1 hektar tanah = 10.000 m 2 = 1.000.000 dm 2 Kedalaman lapisan olah tanah = 20 cm = 2 dm Diameter polybag = 30 cm = 3 dm Berat jenis tanah = 1,3 kg/ dm 2 1) Volume tanah sebanyak 1 ha = Luas tanah ke dalaman lapisan tanah = 1.000.000 dm 2 2 dm = 2.000.000 dm 3 2) Berat tanah sebanyak 1 ha = Volume tanah BJ tanah = 1.000.000 dm 3 1,5 dm 1,3 kg/ dm 3 = 1.950.000 kg ~ 2.000.000 kg tanah = 2000 ton tanah Tanah tiap satu polybag sebanyak 16 kg.

44 Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk Kandang dan Urea Diketahui : Panen Rumput Raja berat segarnya 250 ton ha -1 tahun -1 Berat kering (BK) misalnya PK 9% : N = 9/ 6,25 = 1,44% 50 ton 1,44% N = 0,72 ton N = 720 kg N 1. Perlakuan 1 (P1) P1 = 100% N dari urea = 720 100 = 1565 kg N 46 Kebutuhan urea pada polybag : 1565 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,01252 kg = 12,52 gram 2. Perlakuan 2 (P2) P2 = 100% N dari pupuk kandang = 720 100 = 150.000 kg N 0,48 Kebutuhan pupuk kandang pada polybag : 150.000 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 1,2 kg = 1200 gram

45 3. Perlakuan 3 (P3) P3 = 80% N dari urea, 20% N dari pupuk kandang 80% N dari urea : = 720 80 = 1252 kg N 46 Kebutuhan urea pada polybag : 1252 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,010016 kg = 10,016 gram 20% N dari pupuk kandang : = 720 20 = 30.000 kg N 0,48 Kebutuhan pupuk kandang pada polybag : 30.000 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,24 kg = 240 gram

46 4. Perlakuan 4 (P4) P4 = 60% N dari urea, 40% N dari pupuk kandang 60% N dari urea : = 720 60 = 939 kg N 46 Kebutuhan urea pada polybag : 939 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,0075 kg = 7,5 gram 40% N dari pupuk kandang : = 720 40 = 60.000 kg N 0,48 Kebutuhan pupuk kandang pada polybag : 60.000 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,48 kg = 480 gram 5. Perlakuan 5 (P5) P5 = 40% N dari urea, 60% N dari pupuk kandang 40% N dari urea : = 720 40 = 626 kg N 46

47 Kebutuhan urea pada polybag : 626 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,005008 kg = 5,008 gram 60% N dari pupuk kandang : = 720 60 = 90.000 kg N 0,48 Kebutuhan pupuk kandang pada polybag : 90.000 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,72 kg = 720 gram 6. Perlakuan 6 (P6) P5 = 20% N dari urea, 80% N dari pupuk kandang 20% N dari urea : = 720 20 = 313 kg N 46 Kebutuhan urea pada polybag : 313 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,0025 kg = 2,5 gram

48 80% N dari pupuk kandang : = 720 80 = 120.000 kg N 0,48 Kebutuhan pupuk kandang pada polybag : 120.000 kg = x 2.000.000 kg 16 kg x = 0,96 kg = 960 gram

49 Lampiran 3. Tata Letak Percobaan Utara S 2 m 2m P 4 U 3 P 1 U 4 P 2 U 3 P 1 U 2 P 6 U 3 P 6 U 2 1 m 1 m P 2 U 1 P 5 U 3 P 5 U 4 P 1 U 3 P 6 U 4 P 3 U 4 P 4 U 4 P 6 U 1 P 4 U 1 P 4 U 2 P 5 U 1 P 3 U 1 P 3 U 3 P 5 U 2 P 3 U 2 P 1 U 1 P 2 U 4 P 2 U 2 Keterangan : P = Perlakuan (pupuk yang diberikan) U = Ulangan

50 Lampiran 4. Perlakuan dan Ulangan Penelitian Perlakuan Ulangan I II III IV 1 P 1 U 1 P 1 U 2 P 1 U 3 P 1 U 4 2 P 2 U 1 P 2 U 2 P 2 U 3 P 2 U 4 3 P 3 U 1 P 3 U 2 P 3 U 3 P 3 U 4 4 P 4 U 1 P 4 U 2 P 4 U 3 P 4 U 4 5 P 5 U 1 P 5 U 2 P 5 U 3 P 5 U 4 6 P 6 U 1 P 6 U 2 P 6 U 3 P 6 U 4 Keterangan : P = Perlakuan (pupuk yang diberikan) U = Ulangan Perlakuan PupukKandang (Organik) Urea (Anorganik) P1-100% P2 20% 80% P3 40% 60% P4 60% 40% P5 80% 20% P6 100% -

51 Lampiran 5. Analisis Tanah untuk Penelitian Jenis yang dianalisis Nilai Keterangan* ph : - H 2 O 5,80 Agak Masam - KCl 4,80 Masam C (%) 1,72 Rendah N (%) 0,24 Rendah C/N 7,00 Rendah P 2 0 5 Olsen (ppm) 111,40 P 2 O 5 HCl 25 % (mg/100 gram) 157,06 K 2 O HCl 25 % (mg/100 gram) 39,77 Ca (cmol(+)/kg) 12,75 Tinggi Mg (cmol(+)/kg) 2,02 Sedang K (cmol(+)/kg) 0,69 Sedang KTK (cmol(+)/kg) 19,83 Sedang Sumber : Laboratorium Penguji Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang, Bandung 2013.

52 Lampiran 6. Analisis Pupuk Kandang untuk Penelitian JENIS YANG DIANALISIS Nilai ph : - H 2 O (%) 8,67 - KCl (%) 8,49 Kadar Air (%) 71,09 C Organik (%) 12,94 N Organik (%) 0,48 C/N 27,00 P 2 O 5 (%) 0,27 K 2 O (%) 0,78 CaO (%) 1,35 MgO (%) 0,14 Fe (ppm) 1095 Sumber : Laboratorium Penguji Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang, Bandung 2013.

53 Lampiran 7. Data Topografi Selama Penelitian Tanggal Suhu (⁰C) dan Kelembaban (%) Harian Curah Hujan Harian (mm) Oktober November Desember Okt Nov Des S (⁰C) K (%) S (⁰C) K (%) S (⁰C) K (%) 1 21,00 TH TH 24,30 51,50 24,80 59,60 24,80 67,10 2 TH TH TH 24,30 53,30 24,60 43,00 25,00 66,80 3 TH TH 9,50 25,10 44,60 24,20 56,40 25,10 70,10 4 TH TH 35,80 24,30 54,00 25,50 55,90 18,30 57,90 5 TH TH 50,10 24,80 53,40 24,80 60,30 23,60 78,00 6 TH 0,60 0 25,40 47,50 25,80 54,70 24,60 74,60 7 TH TH 21,00 24,40 47,80 25,80 51,00 23,80 70,80 8 TH TH 39,00 25,00 49,10 24,40 63,00 23,50 79,00 9 17,00 10,80 20,50 24,60 42,40 25,50 59,00 24,50 72,80 10 TH 28,30 36,00 24,90 44,90 25,00 56,80 16,80 64,50 11 TH TH 31,00 17,80 43,60 23,80 60,50 24,00 73,80 12 TH 2,20 10,00 24,80 57,00 24,10 77,30 23,30 75,30 13 TH 9,90 11,00 25,40 57,00 23,00 81,00 23,00 80,10 14 TH 50,90 30,00 25,50 47,80 23,80 72,80 22,80 77,80 15 TH 21,00 20,00 27,00 33,90 23,10 75,50 24,10 75,80 16 TH 3,50 14.90 24,30 45,50 23,30 80,30 24,40 76,30 17 TH 6,50 7.60 26,80 54,00 24,20 68,60 25,10 68,50 18 TH TH 0.70 23,20 72,00 26,90 46,30 24,60 71,80 19 43,00 TH 0.80 25,20 63,10 23,90 60,30 23,90 73,00 20 68,00 TH 13,00 31,30 57,90 25,40 45,00 23,90 60,50 21 0 TH 0 25,10 62,10 23,60 57,50 24,00 68,50

54 22 TH TH 10,60 24,30 66,30 23,80 57,80 23,30 74,50 23 TH TH 0 25,00 58,20 25,00 64,30 24,40 63,90 24 TH TH 0,70 25,50 46,60 25,40 64,30 24,90 62,00 25 TH TH 36,50 25,00 54,30 23,60 74,90 24,20 66,10 26 TH 11,8 12,60 24,80 60,30 23,60 74,90 24,80 72,10 27 0 2,50 0,60 25,30 60,00 24,50 72,00 24,30 70,50 28 TH 0 7,50 26,10 51,90 24,10 65,80 23,80 65,00 29 74,00 0,80 0 24,10 66,10 23,30 74,90 23,40 69,00 30 TH 20,90 TH 23,10 64,40 24,50 63,30 24,90 65,60 31 27,00 TH 25,10 58,20 25,00 66,00 Jumlah 250,00 169,70 419,40 771,80 1668,70 733,30 1897,0 736,10 2177,70 Rataan Hujan 279,70 Rataan Suhu Keterangan : S = Suhu K = Kelembaban TH = Tidak Hujan 24 C Rataan Kelembaban 62%

55 Lampiran 8. Analisis Statistik Pengaruh Perlakuan terhadap Produksi Bahan Kering Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 Total Rataan.....gram... P 1 444,05 262,32 374,13 434,97 1515,47 378,87 P 2 613,07 532,38 444,76 378,55 1968,76 492,19 P 3 225,60 312,12 331,01 322,60 1191,33 297,83 P 4 310,34 219,48 281,68 390,99 1202,49 300,62 P 5 211,46 316,43 190,99 291,53 1010,41 252,60 P 6 260,58 247,86 141,54 175,75 825,73 206,43 Perhitungan untuk Sidik Ragam: FK = = = 2.479.530,307

56 JK Total = Ʃ FK =(613,07 2 +225,60 2 +310,34 2..+175,75 2 ) 2.479.530,307 = 2.780.779,36 2.479.530,307 = 301.249,053 JK Perlakuan = FK 2 2 1968,76 825,73 =... 4 4 2.479.530,307 = 2.685.168,26 2.479.530,307 = 205.637,953 JK Kelompok = FK = 2.479.530,307 = 2.488.107,35 2.479.530,307 = 8.577,043 JK Galat = JKT JKK JKP = 301.249,053-8.577,043-205.637,953 = 87.034,057

57 Derajat Bebas ( DB) : DB Kelompok = r 1 = 4 1 = 3 DB Galat = (r 1)(t 1) = (4 1)(6 1) = 15 DB Perlakuan = t 1 = 6 1 = 5 DB total = rt 1 = 4. 6 1 = 23 KTK = 2.859,014 KTP = = 41.127,5906 KTG = 5.802,27 F hitung = 7,088 Daftar Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan terhadap Bahan Kering S. Keragaman DB JK KT F hitung F tabel 0,05 Kelompok 3 8.577,043 2.859,014 0,492 ns 3,29 Perlakuan 5 205.637,953 41.127,5906 7,088 2,90 Galat 15 87.034,057 5.802,27 Total 23 301.249,053 Fhitung Ftabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant). Keterangan : ns = non significant = significant

58 Uji jarak Berganda Duncan S x = = 9,088 Rataan P Bahan Kering SSr LSR Signifikasi 2 492,19 a 1 378,87 113,32 3,01 27,35583 b 4 300,62 191,57 78,25 3,16 28,71908 c 3 297,83 194,36 81,04 2,79 3,25 29,53703 c 5 252,6 239,59 126,27 48,02 45,23 3,31 30,08233 d 6 206,73 285,46 172,14 93,89 91,10 45,87 3,36 30,53674 e

59 Lampiran 9. Analisis Statistik Pengaruh Perlakuan terhadap Kandungan Protein Kasar Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 Total Rataan.....%... P 1 8,42 6,89 8,46 8,04 31,81 7,95 P 2 7,63 8,62 9,24 8,94 34,43 8,61 P 3 7,87 8,08 7,92 6,61 30,48 7,62 P 4 8,02 8,49 6,65 7,12 30,28 7,57 P 5 6,77 8,19 7,49 6,78 29,23 7,31 P 6 6,75 7,65 8,52 7,87 30,79 7,70 Perhitungan untuk Sidik Ragam: FK = = = 1.457,35 JK Total = Ʃ FK = (7,63 2 + 7,87 2 + 8,02 2..8,04 2 + 7,87 2 ) 1.457,35 = 1.470,95 1.457,35

60 = 13,6 JK Perlakuan = FK 2 2 34,43 30,79 =... 4 4 1.457,35 = 1.461,41 1.457,35 = 4,06 JK Kelompok = FK = 1.457,35 = 1.458,57 1.457,35 = 1,22 JK Galat = JKT JKK JKP = 13,6-1,22-4,06 = 8,32 Derajat Bebas ( DB) : DB Kelompok = r 1 = 4 1 = 3 DB Galat = (r 1)(t 1) = (4 1)(6 1) = 15

61 DB Perlakuan = t 1 = 6 1 = 5 DB total = rt 1 = 4. 6 1 = 23 KTK = 0,406 KTP = 0,812 KTG = 0,554 F hitung = 1,465 Daftar Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan terhadap Protein Kasar S.Keragaman DB JK KT F hitung F tabel 0,05 Kelompok 3 1,22 0,406 0,733 3,29 Perlakuan 5 4,06 0,812 1,465 2,90 Galat 15 8,32 0,554 Total 23 13,6 Fhitung Ftabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant).

62 Lampiran 10. Prosedur Analisis Kandungan Bahan Kering: 1. Mengeringkan cawan aluminium dalam oven pada temperatur 70 C selama 24 jam. 2. Lalu mendinginkan cawan aluminium tersebut dalam eksikator dan timbang (misal = a gram). Penimbangan dilakukan berkali-kali sampai berat aluminium konstan. 3. Masukkan sejumlah sampel pakan kedalam aluminium foil dan lakukan penimbangan (misal = b gram). 4. Kemudian masukkan sampel bahan tersebut ke dalam oven listrik pada temperatur 70 C selama 48 jam. 5. Mendinginkan cawan aluminium yang berisi sampel tersebut di dalam eksikator selama 15 menit, kemudian timbang (misal = c gram). Perhitungan : Kadar Bahan Kering = c a b a x 100% Keterangan : a = Berat cawan aluminium b = Berat cawan aluminium + sample bahan sebelum dioven c = Berat cawan aluminium + sample bahan setelah dioven

63 Lampiran 11. Prosedur dan Pengukuran Kandungan Protein Kasar : Prinsip Pengukuran : Penetapan nilai protein kasar dilakukan secara tidak langsung, karena analisis ini didasarkan pada penentuan kandung nitro yang terdapat dalam bahan. Kandungan nitrogen yang diperoleh dikalikan dengan 6,25 sebagai angka konversi nilai nitrogen menjadi nilai protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi bahwa protein mengandung 16% nitrogen (perbandingan protein:nitrogen = 100;16 = 6,25;1). Destruksi yaitu mengahancurkan bahan menjadi komponen sederhana, sehingga nitrogen dalam bahan terurai dari ikatan organiknya. Nitrogen yang terpisah diikat oleh H 2 SO 4 menjadi (NH 4 )2SO 4. Destilasi adalah pengikatan komponen organik tidak hanya kepada nitrogen saja, tetapi juga terhadap komponen lain, oleh karena itu nitrogen harus diisolasi. Untuk melepaskan nitrogen dalam larutan hasil destruksi adalah dengan membentuk gas NH 3. Pemberian NaOH 40% akan mengubah (NH 4 )2SO menjadi NH 4 OH. NH 4 OH bila dipanaskan akan berubah menjadi gas NH 3 dan air, yang kemudian dikondensasi. NH3 akhirnya ditangkap oleh larutan asam borat 5% membentuk (NH 4 ) 3 BO 3 ditentukan jumlahnya dengan cara dititrasi dengan HCL. Prosedur Pengukuran Kandungan Protein Kasar : A. Destruksi 1) Timbang contoh sampel kering oven sebanyak 1 gram (catat sebagai A gram).

64 2) Masukan ke dalam labu Kjeldahl dengan hati-hati, dan tambahkan 6 gram katalis campuran. 3) Tambahkan 20 ml H 2 SO 4 pekat 97%. 4) Panaskan dengan pembakaran bunsen dengan nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar. 5) Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih. Setelah itu matikan api pembakaran bunsen dan biarkan larutan hasil destruksi menjadi dingin. B. Destilasi 1) Siapkan alat destilasi selengkapnya (yang terdiri dari : labu didih, pemanas listrik, corong samping yang dilengkapi kran, labu penahan percik, kondensor, dan Erlenmeyer 300 ml) pasang dengan hati-hati jangan lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman. 2) Pindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas dengan aquades sebanyak 50 ml. 3) Pasangkan Erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5% sebanyak 15 ml telah diberi indikator campuran sebanyak 2 tetes dibagian ujung kondensor (catatan : posisi ujung kondensor terendam asam borax). Asam borax berfungsi untuk menangkap gas ammonia hasil destilasi. 4) Basakan larutan bahan dari destruksi dengan menambahkan 40-60 ml NaOH 40% melalui corong samping. Tutup kran corong segera setelah larutan tersebut masuk ke labu didih.

65 5) Nyalakan pembakar bunsen sampai semua N dalam larutan dianggap telah tertangkap oleh asam borax yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak 2/3 bagian (sekurang-kurangnya sudah tertampung dalam Erlenmeyer sebanyak 15 ml). C. Titrasi 1) Erlenmeyer berisi suling tadi diambil (jangan lupa membilas bagian yang terendam dalam air sulingan). 2) Titrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya (catat sebagai B ml). Titrasi dicapai ditandai dengan perubahan warna hijau ke abu-abuan. Catat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C ml.