Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat kadar air, abu, dan serat kasar. b = bobot sampel setelah pengeringan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Cara Perhitungan : % N = Abs Blangko X 14 X N. HCl X 100% Berat Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram alir proses maserasi

Lampiran 1 Formulir organoleptik

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

Bab III Bahan dan Metode

METODE. Materi. Rancangan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

MATERI DAN METODE. Materi

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. A. Alat dan Bahan. B. Metode Penelitian. 1. Persiapan Sampel

Lampiran 7 Persentase bumbu berdasarkan berat daging (Resep Standar) Lampiran 8 Rekap Data Uji Beda Sie Reuboh pada Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PENGARUH CARA PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN KACANG HIJAU TERHADAP SIFAT WARNA DAN TINGKAT KESUKAAN BERAS ANALOG OYEK

Lampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai Aplikasi Asap Cair dalam Pembuatan Fillet Belut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

II. BAHAN DAN METODE

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat kadar air, abu, dan serat kasar 1. Penentuan Kadar Air (AOAC, 197) Pinggan porselin kosong dimasukkan ke dalam oven bersuhu 15 o C selama 1 jam, kemudian pinggan didinginkan dalam eksikator. Setelah itu, pinggan ditimbang. Sebanyak ± 2 gram sampel dimasukkan ke dalam pinggan porselin, lalu dimasukkan ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 15 o C. setelah selesai pinggan didinginkan di dalam eksikator, setelah dingin pinggan beserta sampel ditimbang. Perlakuan dilakukan sampai bobot pinggan yang berisi sampel konstan pada saat penimbangan. Keterangan: a = bobot sampel sebelum pengeringan b = bobot sampel setelah pengeringan 2. Penentuan Kadar Abu (AOAC 1984) Kadar abu diukur dengan metode tanur. Sebanyak 2 sampai 3 gram sampel dipanaskan di cawan porselen yang sudah diketahui bobotnya sampai sampel tidak berasap. Kemudian cawan dipindahkan ke dalam tanur dan dipanaskan pada suhu 55 o C sampai semua karbon berwarna keabuan, kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu dihitung dengan menggunakan persamaan : 3. Penentuan Kadar Serat Kasar (AOAC 197) Sebanyak 1 gram sampel yang telah dihilangkan lemaknya, dimasukkan ke dalam labu berdasar bulat, kemudian ditambah 5ml NaOH dan selanjutnya dipanaskan selama 3 menit. Setelah selesai labu didinginkan, kemudian di saring dan dicuci berturut-turut dengan 5 ml air panas, 5 ml asam sulfat.3 N, 5 ml air panas dan 25 ml aseton. Kertas saring dan residu dimasukkan ke dalam cawan porselen, lalu dikeringkan dalam oven 15 C, didinginkan dalam eksikator, kemudian ditimbang

Lampiran 2. Prosedur analisis proksimat pati, protein, lemak, minyak atsiri. 1. Penentuan Kadar Pati (AOAC, 197) Sampel sebanyak 1 g ditimbang dalam gelas piala 25 ml, lalu ditambahkan 5 ml akuades dan diaduk selama 1 jam, kemudian suspensi disaring dengan kertas saring dan dicuci dengan akuades sampai volume filtrat 25 ml. Residu dipindahkan secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam erlenmeyer dengan pencucian oleh 2 ml akuades dan ditambahkan 2 ml HCl 25% lalu didestruksi pada suhu 121 o C selama 15 menit. Setelah dingin, larutan dinetralkan dengan NaOH 45% dan diencerkan sampai volume 25 ml, kemudian disaring. Sebanyak 25 ml larutan yang telah disaring dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan 25 ml larutan Luff-Schoorl. Dibuat juga percobaan untuk blanko yaitu 25 ml larutan Luff-Schoorl ditambahkan 25 ml akuades, kemudian direfulks selama 1 menit, didinginkan, dan dinetralkan dengan H 2 SO 4, stelah itu ditambahkan 2 g KI. Iodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Na-Tiosulfat.1 N memakai indikator amilum sebanyak 2-3 ml. Untuk memperjelas perubahan warna pada akhir titrasi sebaiknya indikator pati ditambahkan pada saat titrasi hampir mendekati titik akhir. 2. Penentuan Kadar Lemak (AOAC, 1984) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi soklet yang akan digunakan, dikeringkan dalam oven. Labu tersebut selanjutnya didinginkan di dalam eksikator dan ditimbang. Sampel sebanyak 3 g diletakkan dalam kertas saring, kemudian ditutup dengan kapas wol yang bebas lemak. Kertas saring tersebut selanjutnya diletakkan ke dalam alat ekstraksi soklet, kemudian dipasang alat kondensor diatasnya dan labu lemak dibawahnya. Pelarut petroleum eter dituangkan secukupnya sesuai dengan ukuran soklet yang digunakan. Tahap selanjutnya adalah memanaskan soklet diatas penangas sampai terjadi refluks selama minimum 5 jam atau sampai pelarut yang turun kembali ke dalam labu lemak berwarna jernih. Hasil destilasi pelarut yang ada di dalam labu lemak kemudian di tampung. Tahap berikutnya adalah memanaskan labu lemak yang berisi pelarut tadi di dalam oven pada suhu 15 o C untuk beberapa lama dan kemudian dikeringkan sampai beratnya tetap. Setelah labu memiliki berat yang tetap, kemudian didinginkan di dalam eksikator untuk selanjutnya ditimbang beserta lemak yang ada didalamnya. Penentuan persentase kadar lemak dihitung dengan persamaan berikut: Keterangan: a = bobot ekstrak hasil sokletasi b = bobot sampel yang disokletasi 3. Penentuan Kadar Protein Semi Makro Kjeldahl (AOAC, 199) Contoh sebanyak.1 gram dimasukkan ke dalam labu kjeldahl, ditambahkan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat dan 1 gram katalis. Kemudian contoh dididihkan sampai cairan menjadi jernih. Labu beserta isinya didinginkan lalu dipindahkan ke dalam alat distilasi dan ditambahkan 15 ml larutan NaOH 5%, kemudian dibilas dengan air suling. Erlenmeyer berisi 25 ml HCl.2 N diletakkan dibawah kondensor, sebelumnya ditambahkan ke dalamnya 2 4 tetes indikator mengsel. Ujung tabung kondensor harus terendam dalam larutan

HCl, kemudian dilakukan distilasi sampai sekitar 25 ml destilat dalam erlenmeyer. Ujung kondensor dibilas sedikit dengan air destilata dan ditampung di dalam erlenmeyer kemudian dititrasi dengan NaOH.2 N sampai terjadi perubahan warna hijau menjadi ungu. Penetapan blanko dilakukan dengan cara yang sama. Keterangan: Y = ml NaOH titer untuk blanko Z = ml NaOH titer untuk contoh N = Normalitas NaOH W = bobot contoh (gram) 4. Penentuan Kadar Minyak Atsiri (AOAC, 1984) Sampel ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dala labu didih 1 liter, lalu ditambahkan 5 ml air dan dihubungkan dengan alat penyuling minyak atsiri. Labu dididihkan selama 3 jam. Volume minyak atsiri yang tertampung dalam alat penampung minyak atsiri dicatat. Keterangan: v = minyak atsiri yang tertampung (ml) w = bobot contoh (gram) ka = kadar air (%)

Lampiran 3. Data rendemen metode maserasi Ulangan 1 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.11 93.6663 94.985 1.2422 12.426 6" 1.23 12.729 13.3219 1.249 12.4871 8" 1.12 93.6663 94.8822 1.2159 12.1575 1" 1.17 12.729 13.3494 1.2765 12.7628 12" 1.23 12.729 13.492 1.3363 13.3599 14" 1.24 93.6663 94.9478 1.2815 12.8119 16" 1.3 12.729 13.3265 1.2536 12.5356 18" 1.25 93.6663 94.9324 1.2661 12.6578 2" 1.21 12.729 13.3315 1.2586 12.5834 22" 1.32 93.6663 94.9575 1.2912 12.979 24" 1.1 17.2257 18.565 1.288 12.867 Ulangan 2 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.15 16.8622 18.691 1.269 12.672 6" 1.19 12.83 14.14 1.274 12.717 8" 1.25 12.83 126 1.2296 12.2929 1" 1.28 16.8622 18.352 1.173 1267 12" 1.24 16.8622 17.9868 1.1246 11.2433 14" 1.13 12.83 14.159 1.2129 12.1274 16" 1.3 12.83 14.518 1.2488 12.4876 18" 1.1 16.8622 18.142 1.242 12.4188 2" 1.11 16.8622 18.134 1.2412 12.416 22" 12.83 14.151 1.2121 12.125 24" 1.36 16.8622 18.997 1.2375 12.375

Lampiran 4. Data rendemen metode remaserasi Ulangan 1 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.38 16.8622 18.4279 1.5657 15.6511 6" 1.16 16.8622 18.4325 1.573 15.75 8" 1.13 12.83 1557 1.5527 15.525 1" 1.28 16.8622 18.4514 1.5892 1876 12" 1.1 12.83 1311 281 1794 14" 1.24 12.83 1241 211 171 16" 1.19 16.8622 18.4885 263 1599 18" 1.23 12.83 1531 51 16.4972 2" 1.16 16.8622 18.4871 249 1464 22" 12.83 1851 821 16.82 24" 1.15 16.8622 18.5413 791 16.7885 Ulangan 2 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.21 12.83 1712 1.5682 15.6787 6" 1.18 16.8622 18.4846 224 1211 8" 1.26 12.83 1344 314 16.398 1" 16.8622 18.5167 545 16.544 12" 1.14 12.83 1749 719 16.7167 14" 1.2 16.8622 18.5624 2 16.9986 16" 1.25 12.83 1928 898 16.8938 18" 1.17 16.8622 18.5188 566 16.5632 2" 1.2 12.83 1881 851 16.857 22" 1.28 16.8622 18.5131 59 16.544 24" 1.13 16.8622 18.521 588 16.5858

Lampiran 5. Data rendemen metode perkolasi Ulangan 1 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.9 16.8622 18.151 1.2429 12.4279 6" 1.1 16.8622 18.165 1.328 13.279 8" 1.1 16.8622 18.1826 1.324 13.227 1" 1.19 16.8622 18.217 1.3395 13.3925 12" 1.33 16.8622 18.311 479 1742 14" 1.25 16.8622 18.3386 764 163 16" 1.8 12.83 14.2851 821 14.8198 18" 1.33 16.8622 18.3463 841 14.8361 2" 1.3 12.83 14.2883 853 14.8526 22" 1.8 16.8622 18.351 879 14.8778 24" 1.19 16.8622 18.3578 956 14.9532 Ulangan 2 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.18 16.8622 18.142 1.278 12.7777 6" 1.21 12.83 14.1322 1.3292 13.2892 8" 1.8 93.6641 95.67 1.3426 13.4249 1" 1.24 12.83 14.29 1.3979 13.9756 12" 1.26 93.6641 97 366 1623 14" 1.12 93.6641 978 437 1353 16" 1.14 12.83 14.2368 338 136 18" 1.19 12.83 14.2496 466 1633 2" 1.23 93.6641 916 465 1617 22" 1.21 93.6641 9489 848 14.8449 24" 1.2 12.83 14.2896 866 14.863

Lampiran 6. Data rendemen reperkolasi Ulangan 1 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.23 12.83 1319 1.5289 15.2855 6" 1.17 16.8622 18.4267 1.5645 15.6423 8" 12.83 1416 1.5386 15.3849 1" 1.21 16.8622 18.4581 1.5959 15.9556 12" 1.3 16.8622 18.4298 1.5676 15.6755 14" 1.8 16.8622 18.4572 1.595 15.9487 16" 1.2 12.83 1512 1.5482 1817 18" 1.11 16.8622 18.435 1.5413 1113 2" 1.1 16.8622 18.43 1.5678 15.6778 22" 1.17 17.2186 18.846 1.586 1573 24" 1.15 12.83 1495 1.5465 1627 Ulangan 2 waktu (h) bobot (g) labu (g) ekstrak (g) rendemen (g) rendemen (%b/b) 4" 1.17 16.8622 18.3525 93 14.95 6" 1.24 93.6641 9478 837 14.8334 8" 1.26 16.8622 18.3696 1.574 15.71 1" 1.8 93.6641 9794 1.5153 1518 12" 1.21 16.8622 18.4163 1.5541 15.5377 14" 1.23 93.6641 95.2137 1.5496 1924 16" 1.19 16.8622 18.4197 1.5575 15.572 18" 1.14 93.6641 95.229 1.5568 15.5658 2" 1.15 16.8622 18.3927 1.535 15.327 22" 1.17 93.6641 95.211 1.546 1574 24" 1.23 16.8622 18.4215 1.5593 15.5894

Lampiran 7. Hasil analisis pengaruh perlakuan terhadap respon The GLM Procedure Class Level Information Class Levels Values faktor1 4 maserasi perkolasi remaserasi reperkolasi faktor2 11 1" 12" 14" 16" 18" 2" 22" 24" 4" 6" 8" Number of Observations Read 88 Number of Observations Used 88 Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model 43 211.573615 4.9187758 33 <.1 Error 44 6.8214922.155339 Corrected Total 87 218.3288537 Berdasarkan hasil diatas karena p value kurang dari alpha 5% maka tolak H artinya perlakuan berpengaruh terhadap respon R-Square Coeff Var Root MSE Respon Mean.968756 2.69924.393743 14.5872 Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F faktor1 3 19847644 65.615881 419.66 <.1 faktor2 1 1.39821 1.39821 6.71 <.1 faktor1*faktor2 3 5.9243961.1974799 1.27.2286 Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F faktor1 3 19847644 65.615881 419.66 <.1 faktor2 1 1.39821 1.39821 6.71 <.1 faktor1*faktor2 3 5.9243961.1974799 1.27.2286

The GLM Procedure Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 44 Error Mean Square.15534 Number of Means 2 3 4 Critical Range.2393.2516.2597 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N Metode A 16.3513 22 Remaserasi B 1662 22 Reperkolasi C 14.1299 22 Perkolasi D 12.413 22 Maserasi

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N Waktu A 14.9275 8 24" A A 14.9238 8 22" A B A 14.8477 8 14" B A B A 14.817 8 18" B A B A 1983 8 16" B A B A 1982 8 2" B A B A 161 8 12" B B C 1246 8 1" C D C 14.171 8 8" D C D C 14.1592 8 6" D D 13.911 8 4"

Lampiran 8. Data penentuan kurva standar kurkumin Kadar kurkumin (ppm) 1 2 4 8 2 Luas area puncak 165616 34936 6765735 13345552 2663337 luas area 3,, 25,, 2,, 15,, 1,, 5,, y = 129,94.19x + 1,281,722.2 R² =.99 1 2 3 konsentrasi (ppm) Area Linear (Area) Kurva standar kurkumin

4.6 5. 5.6 6. 4.6 5. 5.6 7. 6. 5. 5.6 6. Lampiran 9. Hasil analisis kromatogram HPLC kurkumin standar Kurkumin 1 ppm 2 K-251 Kurkuminoid dan ekstrak Temulawa Kurkumin 1 ppm 2 175 175 15 15 125 125 1 1 75 75 5 5 25 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kurkumin 2 ppm 4 K-251 Kurkuminoid dan ekstrak Temulawa Kurkumin 2 ppm 4 35 35 3 3 25 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kurkumin 4 ppm 8 K-251 Kurkuminoid dan ekstrak Temulawak Kurkumin 4 ppm 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

4.6 5. 5.5 5.7 6.1 3.8 4.6 5. 5.6 7.5 6. Kurkumin 8 ppm 16 14 K-251 Kurkuminoid dan ekstrak Temulawak Kurkumin 8 ppm 16 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kurkumin 2 ppm 25 K-251 Kurkuminoid dan ekstrak Temulawak Kurkumin 2 ppm 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

4.6 5. 7.2 5.6 6.1 3.8 5.5 5.7 7.3 4.6 5.7 7.3 1.3 6.1 7.3 Lampiran 1. Hasil analisis kromatogram HPLC kurkumin metode maserasi M4 1 1 9 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 4 jam 9 8 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M6 1 35 3 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 6 jam 35 3 25 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M8 1 1 25 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 8 jam 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M1 1 2 14 12 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 1 jam 14 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

3.8 7.3 5.7 6.1 4.6 7.2 5. 5.6 6.1 3.8 4.2 4.6 5. 5.6 7.2 6.1 5.5 7.2 6.1 M12 1 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 12 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M14 1 2b 25 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 14 jam 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M16 5 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 16 jam 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M18 18 16 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 18 jam 18 16 14 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2-2 -2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

2.4 3.8 7.3 5.7 5.7 7.3 6.1 3.8 4.2 4.6 5. 5.6 6.1 M2 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 2 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M22 18 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 22 jam 18 16 16 14 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2-2 -2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M24 14 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 24 jam 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

5.2 5.5 5.2 7.5 7.5 6.3 5.5 4.5 4.8 5.2 5.6 7.5 Lampiran 11. Hasil analisis kromatogram HPLC kurkumin metode remaserasi RM 4 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 4 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 6 5 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 6 jam 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 8 3 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 8 jam 3 25 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 1 18 16 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 1 jam 18 16 14 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2-2 -2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

3.9 5.2 5.5 4.8 5.6 5.2 5.5 RM 12 35 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 12 jam 35 3 3 25 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 14 9 8 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 14 jam 9 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 16 3 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 16 jam 3 25 25 2 2 15 15 1 1 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 16 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 18 jam 16 14 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2-2 -2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

5.2 7.5 5.2 5.5 RM 2 16 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 2 jam 16 14 14 12 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 22 12 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 22 jam 12 1 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RM 24 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 24 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

4.8 5.5 7.3 5.5 7.3 Lampiran 12. Hasil analisis kromatogram HPLC kurkumin metode perkolasi P 4 1.2 7 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Width Width at 5% height Ekstraksi 4 jam 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1.375.65. 42.26. 57.48. 4.698.29. 23.45. 5.527.32. 5.778.34. 6.19 1.23. 7.37.88. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P6 9 8 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 6 jam 9 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P8 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 8 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P1 9 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 1 jam 9 8 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

4.8 5.5 5.3 7.3 7.3 P12 6 5 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 12 jam 6 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M14 1 2 7 6 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 14 jam 7 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P16 7 6 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 16 jam 7 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P18 9 8 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 18 jam 9 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

7.3 5.5 5.5 P2 6 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 2 jam 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P22 8 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 22 jam 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 P24 9 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 24 jam 9 8 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

5.2 5.6 7.5 6.3 4.8 7.3 Lampiran 13. Hasil analisis kromatogram HPLC kurkumin metode reperkolasi RP 4 8 7 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 4 jam 8 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 6 7 6 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 6 jam 7 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 8 8 7 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 8 jam 8 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 1 7 6 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 1 jam 7 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

5.2 7.5 4.8 5.6 5.2 5.6 RP 12 8 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 12 jam 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 14 7 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 14 jam 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 16 5 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 16 jam 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 18 7 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 18 jam 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

4.5 4.9 5.2 5.6 5.9 6.3 7.3 4.5 4.8 5.5 RP 2 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 2 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 22 9 8 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 22 jam 9 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1-1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RP 24 1 K-251 Ekstrak Temulawak 2681 Ekstraksi 24 jam 1 8 8 6 6 4 4 2 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

Lampiran 14. Data kadar kurkumin Waktu (jam) Area maserasi remaserasi Perkolasi Reperkolasi 4 828359 9739242 659782 6857647 6 318736 4245295 7445282 591467 8 221969 296284 8315677 787451 1 128174 1623154 8312753 63889 12 138432 33296 563243 71754 14 2518115 813659 583647 6411725 16 484245 293542 574596 484396 18 1591854 158539 7893424 699834 2 11155 1499176 514575 997911 22 171834 123491 749717 7755429 24 1414729 1783 799685 8672539 Waktu (jam) Kadar Kurkuminoid, ppm maserasi remaserasi Perkolasi Reperkolasi 4' 53.8847 678 4.2344 42.9115 6' 13.3678 22.872 4338 35.6221 8' 7.2178 12.918 54.1323 44.68 1'.1 2.6276 54.197 36.643 12' 67.393 15.762 29.12 45.3192 14' 9.5151 52.754 35.526 39.4797 16' -6.1373 12.7266 3494 27.387 18' 2.3867 2.3364 827 37.795 2' -1.3869 735 29.737 6.1522 22' 3.324 -.3666 4896 49.827 24' 1.236-2.1621 5783 56.8786 Waktu(jam) Kadar kurkuminoid (%) Maserasi Remaserasi Perkolasi Reperkolasi 4' 5.388 6.59 4.23 4.291 6' 1.337 2.281 43 3.562 8'.722 1.292 13 68 1'..263 11 3.66 12' 6.739 1.576 2.91 4.532 14'.952 5.275 3.55 3.948 16'.614 1.273 3.435 2.739 18'.239.234 8 3.78 2'.139.167 2.974 6.15 22'.33.37 39 4.982

24'.12.216 68 5.688 Lampiran 15. Hasil perhitungan analisis kurkuminoid dengan SPSS 16 perlakua Ranks n N Mean Rank kurkuminoid 1. 1 43. 2. 1 18. 3. 1 15. 4. 1 1. 5. 1 17. 6. 1 37. 7. 1 14. 8. 1 8. 9. 1 7. 1. 1 4. 11. 1 2. 12. 1 38. 13. 1 16. 14. 1 12. 15. 1 5. 16. 1 44. 17. 1 13. 18. 1 1. 19. 1 9. 2. 1 3. 21. 1 11. 22. 1 6. 23. 1 28. 24. 1 33. 25. 1 4. 26. 1 39. 27. 1 2. 28. 1 23. 29. 1 22. 3. 1 35. 31. 1 21.

32. 1 3. 33. 1 36. 34. 1 29. 35. 1 24. 36. 1 31. 37. 1 25. 38. 1 32. 39. 1 27. 4. 1 19. 41. 1 26. 42. 1 42. 43. 1 34. 44. 1 41. Total 44 Test Statistics a,b kurkuminoid Chi-Square 43. df 43 Asymp. Sig..471 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: perlakuan Karena p value lebih besar dari alpha 5% maka tidak tolak H artinya tidak ada perbedaan.