BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usia 40-50 tahun Penuaan adalah proses yang dinamis dan kompleks yang dihasilkan oleh perubahan-perubahan sel, fisiologis, dan psikologis. Sementara ada beberapa orang dewasa yang mengalami penurunan fungsi organ dan aktivitas metabolisme, ketika bertambah tua tubuh akan semakin lemah, dan harus lebih bekerja keras dengan makan makanan yang sehat, tetapi sebagian besar tidak hidup di dalam dunia yang ideal, dan seringkali tidak memperhatikan kesehatan hingga menginjak usia pertengahan dan sesudahnya. Namun usia pertengahan masih cukup baik untuk mulai memikirkan bagaimana caranya untuk tetap sehat. Kebutuhan nutrisi masih tetap sama pada usia 40, 50, 60, dan sesudahnya seperti ketika masih berusia lebih muda ( Kesrepro, 2008) 1. Perubahan dalam penampilan Tanda-tanda menua cenderung menjadi lebih jelas, di kelompok sosial ekonomi rendah dari pada kelompok sosial ekonomi yang tinggi. Tanda-tanda ketuaan adalah berat badan bertambah, berkurangnya ramnbut dan beruban, perubahan pada kulit (kulit pada wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi lebih kering dan keriput), tubuh menjadi gemuk, perubahan otot (lebih lembek), perubahan pada gigi (tanggal), lebih tidak terawat. 4
5 2. Perubahan dalam keberfungsian fisiologis Meningkatnya tekanan darah, fungsi kelenjar tubuh menjadi lamban. Pori-pori dan kelenjar pada kulit yang membersihkan kulit dan kotoran menjadi lebih pelan, sehingga bau badan bertambah. Pencernaan berfungsi lebih lambat, sehingga sering bermasalah karena pencernaan. 3. Perubahan dalam kesehatan Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai, yaitu penyakitpenyakit degeneratif (penyakit yang terjadi karena bertambahnya usia). Penyakit-penyakit ini terjadi terutama karena pola hidup yang kurang sehat, misalnya tidak memperhatikan makan (kandungan asam urat, kolesterol, garam). Maka usia di atas 40 tahun akan mengalami berbagai penyakit, apalagi jika didukung faktor resiko lain seperti kegemukan. Beberapa penyakit atau konsekuensi yang mungkin muncul : a. Serangan jantung koroner, penyebabnya antara lain rokok, hipertensi, kegemukan, peningkatan kekentalan darah, kencing manis, kurang olahraga, dan stres yang berat. b. Peningkatan kolesterol, akan menumpuk di pembuluh darah terutama di pembuluh darah otak dan jantung koroner. Jika memiliki faktor lain seperti kegemukan, merokok, dan kencing manis, resiko terjadinya serangan jantung atau stroke makin meningkat. c. Kadar asam urat tinggi, mengakibatkan terjadinya peradangan pada sendi kaki. Sendi membengkak dan menimbulkan nyeri yang hebat. Bisa menumpuk di ginjal menyebabkan terbentuknya batu ginjal yaitu
6 batu asam urat (Atun M, 2010) B. Kristal Pembentukan kristal berkaitan dengan konsentrasi berbagai garam di urin yang berhubungan dengan metabolisme makanan pasien dan asupan cairan serta dampak dari perubahan yang terjadi dalam urin setelah koleksi sampel (yaitu perubahan ph dan suhu yang mengubah kelarutan garam dalam air seni dan menghasilkan pembentukan kristal). Karena ginjal memainkan peran utama dalam ekskresi metabolit dan pemeliharaan homeostasis, produk akhir dari metabolisme ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam urin, dan ini cenderung mengendapkan kristal (Budi Raharja, 2010) Asal Usul Kristal Dalam Urin : a. Kristalisasi dari garam-garam yang pada keadaan fisiologis dieksresi oleh urin. Misalnya fosfat, oksalat, urat. b. Gangguan metabolisme. Misalnya: sistinuria didapat pada inborn error of metabolism. Sistin tidak dapat larut pada urin asam dan dapat membentuk batu ginjal. c. Obat: misalnya sulfa Makanan: misalnya jengkol (E.N Kosasih, 2008). C. Gambaran Kristal Asam Urat Kristal asam urat adalah pleomorfik dibanding semua kristal urin dalam berbagai bentuk, seperti batang, kubus, mawar enam sisi, piring, rhombi, dan seperti batu asahan. Bentuk kristal sangat bervariasi dalam
7 ukuran. Kristal asam urat larut dalam larutan alkali dan tidak larut dalam asam. Bentuk kristal biasanya tidak berwarna sampai berwarna kuning pucat, pink atau coklat ( Budi Raharja, 2010) Adanya kristal asam urat dalam urin dapat disebabkan oleh urin terlalu asam ph kurang dari 6, volume urine kurang dari 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria, serta meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, sebagai berikut : 1. Makanan yang mempunyai kadar karbohidrat dan protein tinggi seperti kacang-kacangan, daging (terutama jerohan), dan ikan laut. 2. Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan soft drink juga akan menyebabkan peningkatan asam urat, karena mengandung alkaloida yang merupakan turunan purin. Jika dalam darah kadar alkaloida ini cukup tinggi, maka akan terbentuk asam urat (Mutia Sari, 2010) Purin adalah molekul yang terdapat di dalam sel yang terbentuk nukleotida. Bersama asam amino, nukleotida merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi penurunan sifat genetika. Nukleotika yang paling dikenal peranannya adalah purin dan pirimidin. Kedua nukleotida tersebut berfungsi sebagai pembentukan asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Adapun basa purin yang terpenting adalah adenine, guanin, hipoxantin, dan xantin. Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik purin yang berasal dari bahan pangan maupun dari hasil pemecahan purin asam
8 nukleat tubuh. Asam urat dalam serum, berbentuk natrium urat, sedangkan dalam saluran urin, urat berbentuk asam urat. Kadar pada manusia normal, 18-20% dari asam urat yang hilang dipecah oleh bakteri menjadi CO 2 dan ammonia (NH 3 ) di usus dan diekskresikan melalui feses (Rina Yenrina, 2008) Asam urat dapat diabsorpsi melalui mukosa usus dan dieksresikan melalui urin, sedangkan pada manusia sebagaian besar purin dalam nukleat yang dimakan langsung diubah menjadi asam urat tanpa terlebih dahulu digabung dengan asam nukleat tubuh. Peningkatan kadar asam urat dalam serum dapat disebabkan oleh meningkatnya produksi asam urat atau menurunnya pengeluaran asam urat. Apabila produksi asam urat meningkat, akan terjadi peningkatan asam urat, hiperurisemia, dan pengeluaran asam urat melalui urin meningkat (Rina Yenrina, 2010) Fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil metabolisme tubuh yang berada didalam darah dengan cara menyaringnya. Normalnya, asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada sehingga menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Asam urat yang tinggi dalam darah akan merusak organ-organ dalam tubuh terutama ginjal karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berakibat munculnya batu ginjal yaitu batu asam urat karena adanya kristal-kristal asam urat yang tertambat dan akhirnya bisa mengakibatkan batu ginjal (Mutia Sari, 2010)
9 D. Pemeriksaan Sedimen Urin Pemeriksaan sedimen urin berguna untuk menemukan eritrosit, lekosit, sel epitel, silinder dan kristal. Kristal-kristal dan endapan amorf hampir tidak bermakna, kecuali jika ada batu ginjal. Spesimen yang secara acak diperoleh sepanjang hari (urin sewaktu) cukup memuaskan untuk kebanyakan jenis tes, tetapi spesimen yang pertama-tama dilepaskan pagi hari (urin pagi) adalah yang paling baik. Urin itu dibentuk dalam satu periode tanpa minum dan urin itu selama berjam-jam ada dalam kandung kemih, sehingga akan terkumpul unsur-unsur berbentuk dalam jumlah memadai (Frances K.Widmann, 1992)