Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa Var.chrispa)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN LEMPUYANG WANGI

Lampiran 1 Pohon mangrove Api-api (Avicennia marina) Lampiran 2 Perhitungan analisis proksimat daun Api-api (Avicennia marina)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

BAB II METODE PENELITIAN

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

Sampel basah. Dikeringkan dan dihaluskan. Disaring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji determinasi di laboratorium Sistematika tumbuhan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH BUAH SALAK BONGKOK PADA VARIASI SUHU PENYEDUHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN LEMPUYANG EMPRIT

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI DARI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH BUNI (Antidesma bunius L.) DI DAERAH JEMBER)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Dilakukan fraksinasi 800 ml ekstrak dengan 800 ml klorform, dihasilkan:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAB III. Metode Penelitian. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC50 serta nilai SPF

Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

SKRIPSI. Oleh: ROSITA TIVA ALFIANI K

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KADAR ANTOSIAN PADA KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

Fan 1 Fan 2 Fan 3 Fan 4 1A 57A 111A 155A 1B 57B 111B 155B 1C 57C 111C 155C 1D 57D 111D 155D

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

Gambar 6. Kerangka penelitian

Transkripsi:

53 Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa Var.chrispa) LAMPIRAN

Lampiran 1. Lanjutan. 54

Lampiran 1. Lanjutan. 55

56 Lampiran 2. Perhitungan Susut Pengeringan dan Randemen Ekstrak 1. Perhitungan Susut Pengeringan Susut pengeringan = Bobot awal Bobot akhir Bobot awal x 100% Susut pengeringan = 1200 gram 500 gram 1200 gram x 100% Susut pengeringan = 700 gram 1200 gram x 100% Susut pengeringan = 58,33 % 2. Perhitungan Randemen Ekstrak Randemen Ekstrak = Bobot ekstrak kental Bobot simplisia kering x 100% Randemen Ekstrak = 126,293 gram 500 gram x 100% Randemen Ekstrak = Bobot ekstrak kental Bobot simplisia kering x 100% Randemen Ekstrak = 25,26 %

57 Lampiran 3. Perhitungan DPPH 1. Pembuatan larutan DPPH (0,1 mm) Banyaknya DPPH yang ditimbang : Konsentrasi = gr DPPH x 1000 Mr DPPH ml volume 0,1 mm = gr 394 g mol x 1000 250 g = 0,1 mm x 394 g mol x 250 ml 1000 = 9,8 mg Jadi, ditimbang 9,8 mg DPPH dan dilarutkan dengan etanol p.a serta dicukupkan volumenya hingga 250 ml. Penimbangan DPPH Keterangan Penimbangan (mg) Berat botol timbang kosong 15020,3 Berat botol timbang + zat 15031,2 Berat botol timbang + sisa 15021,4 Berat DPPH 9,8

58 Lampiran 4. Pembuatan Larutan Stok Kuersetin 1. Pembutan larutan induk kuersetin 1000 ppm sebanyak 10mL Penimbangan Kuersetin Keterangan Penimbangan (mg) Berat kaca arloji kosong 8236,3 Berat kaca arloji + zat 8246,6 Berat kaca arloji + sisa 8236,6 Berat zat (kuersetin) 10 Konsentrasi 1 ppm setara dengan 1 µg/ml 10 mg = 10000μg = 1000 ppm 10 ml 10 ml 2. Pembuatan seri konsentrasi dari larutan kuersetin 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm 2 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 2 µg/ml V1 = 0,02 ml ~ 20 µl + etanol p.a. ad 10 ml 4 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 4 µg/ml V1 = 0,04 ml ~ 40 µl + etanol p.a. ad 10 ml 6 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 6 µg/ml V1 = 0,06 ml ~ 60 µl + etanol p.a. ad 10 ml 8 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 8 µg/ml V1 = 0,08 ml ~ 80 µl + etanol p.a. ad 10 ml

59 Lampiran 4. Lanjutan. 10 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 10 µg/ml V1 = 1 ml ~ 100 µl + etanol p.a. ad 10 ml

60 Lampiran 5. Pembuatan Larutan Induk Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Selada Merah 1. Pembutan larutan induk fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah 1000 ppm sebanyak 10 ml Penimbangan Fraksi etil asetat Keterangan Penimbangan (mg) Berat kaca arloji kosong 8236,6 Berat kaca arloji + zat 8246,8 Berat kaca arloji + sisa 8236,8 Berat zat (fraksi etil asetat) 10 Konsentrasi 1 ppm setara dengan 1 µg/ml 10 mg = 10000μg = 1000 ppm 10 ml 10 ml 2. Pembuatan seri konsentrasi dari fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah 12,5 ; 25 ; 50 ; 100 dan 200 ppm 12,5 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 12,5 µg/ml V1 = 0,125 ml ~ 125 µl + etanol p.a. ad 10 ml 25 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 25 µg/ml V1 = 0,25 ml ~ 250 µl + etanol p.a. ad 10 ml 50 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 50 µg/ml V1 = 0,5 ml ~ 500 µl + etanol p.a. ad 10 ml

61 Lampiran 5. Lanjutan. 100 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 100 µg/ml V1 = 1 ml ~ 1000 µl + etanol p.a. ad 10 ml 200 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 200 µg/ml V1 = 2 ml ~ 2000 µl + etanol p.a. ad 10 ml

Lampiran 6. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DPPH 62

Lampiran 7. Penentuan Operating Time DPPH dengan Kuersetin 63

64 Lampiran 8. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan 1. Kuersetin

Lampiran 8. Lanjutan.. 65

Lampiran 8. Lanjutan.. 66

67 Lampiran 8. Lanjutan.. 2. Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Selada Merah

Lampiran 8. Lanjutan.. 68

69 Lampiran 9. Data Pengukuran Aktivitas Antioksidan % aktivitas antioksidan = abs DPPH abs sampel abs dpph x 100% Sampel Kuersetin Fraksi Etil Asetat Ekstrak etanol selada merah Replikasi Absorbansi DPPH 1 1,012 2 1,012 3 1,012 1 1,012 2 1,012 3 1,012 Seri Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi sampel Aktivitas antioksidan (%) 2 0,863 14,723 4 0,747 26,186 6 0,683 32,510 8 0,503 50,296 10 0,492 51,383 2 0,876 13,439 4 0,752 25,690 6 0,689 31,917 8 0,540 46,640 10 0,490 51,581 2 0,887 12,352 4 0,752 25,692 6 0,683 32,510 8 0,551 45,553 10 0,434 57,115 12,5 0,631 37,648 25 0,597 41,008 50 0,510 49,605 100 0,367 63,735 200 0,266 73,715 12,5 0,630 37,747 25 0,593 41,403 50 0,506 50 100 0,351 65,316 200 0,263 74,012 12,5 0,640 36,759 25 0,493 41,403 50 0,507 49,901 100 0,347 65,711 200 0,261 74,209 Regresi Linier Y= 4,872x + 5,791 r = 0,976 Y= 4,862x + 4,683 r = 0,990 Y= 5,469x + 1,828 r = 0,996 Y= 0,194x + 38,142 r = 0,965 Y= 0,195x + 38,583 r = 0,956 Y= 0,199x + 38,151 r = 0,953

70 Lampiran 10. Hasil Analisis Regresi Linier Antioksidan 1. Regresi linier fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah Pada persamaan regresi linier dari bentuk y = bx + a antara konsentrasi larutan uji dengan persentase aktivitas antioksidan diperoleh nilai a= 38,142, b= 0,194, dan r= 0,965 Y = bx + a 50 = 0,194x + 38,142 0,194x = 50 38,142 X = 61,12 Nilai IC50 untuk fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah adalah 61,12 ppm. 2. Regresi linier kuersetin Pada persamaan regresi linier dari bentuk y = bx + a antara konsentrasi larutan uji dengan persentase aktivitas antioksidan diperoleh nilai a= 5,7905, b= 4,8715, dan r= 0,9756 Y = bx + a 50 = 5,469x + 1,828 5,469x = 50 1,828 X = 8,81 Nilai IC50 untuk kuersetin adalah 8,81 ppm

71 Lampiran 11. Pembuatan Larutan Stok dan Pengenceran Sampel 1. Pembuatan larutan stok kuersetin 1000 ppm sebanyak 10 ml Konsentrasi 1 ppm setara dengan 1 µg/ml 10 mg = 10000μg = 1000 ppm 10 ml 10 ml 2. Pembuatan larutan uji fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah Konsentrasi 1 ppm setara dengan 1 µg/ml 10 mg = 10000μg = 1000 ppm 10 ml 10 ml 3. Pembuatan AlCl3 2% 1 g 100 ml = 1 % 2 % = 2 g 100 ml x 10 ml = 0,2 gram 4. Pembuatan asam asetat 5% 5 g 100 ml x 10 ml = 0,5 ml ad 10 ml

Lampiran 12. Penentuan Panjang Gelombang Kuersetin 72

Lampiran 13. Penentuan Operating Time Kuersetin dengan AlCl3 73

74 Lampiran 14. Perhitungan Seri Konsentrasi Kuersetin Pembuatan kurva baku kuersetin 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm 12,5 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 12,5 µg/ml V1 = 0,125 ml ~ 125 µl + etanol p.a. ad 10 ml 25 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 25 µg/ml V1 = 0,25 ml ~ 250 µl + etanol p.a. ad 10 ml 50 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 50 µg/ml V1 = 0,5 ml ~ 500 µl + etanol p.a. ad 10 ml 100 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 100 µg/ml V1 = 1 ml ~ 1000 µl + etanol p.a. ad 10 ml 200 µg/ml = V1. C1 = V2. C2 V1. 1000 µg/ml = 10 ml. 200 µg/ml V1 = 2 ml ~ 2000 µl + etanol p.a. ad 10 ml

Lampiran 15. Penentuan Kurva Baku Kuersetin 75

Lampiran 15. Lanjutan 76

Lampiran 15. Lanjutan 77

Lampiran 16. Penentuan Kadar Flavonoid Total Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Selada Merah 78

79 Lampiran 16. Lanjutan 1. Data absorbansi fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah Replikasi Absorbansi Pengenceran (f) 1 0,374 5 2 0,375 5 3 0,368 5 Volume Total Sampel (ml) Bobot Penimbangan Sampel (gram) 10 0.01 2. Perhitungan kadar flavonoid total fraksi etil asetat ekstrak etanol selada merah Persamaan kurva baku kuersetin adalah adalah y = 0,0517x + 0,1098 (pengenceran 5 kali) R 1 = Y = 0,0517x + 0,1098 0,374 = 0,0517x + 0,1098 X = 5,1102 µg/ml Kadar flavonoid = Kadar flavonoid = X x Volume total sampel Bobot penimbangan sampel x Pengenceran 5,1102 µg/ml x 10 ml 0,01 gram x 5 Kadar flavonoid = 25.551 µg/gram Kadar flavonoid = 25,55 mg/gram R 2 = Y = 0,0517x + 0,1098 0,375 = 0,0517x + 0,1098 X = 5,1296 µg/ml Kadar flavonoid = X x Volume total sampel Bobot penimbangan sampel x Pengenceran

80 Lampiran 16. Lanjutan Kadar flavonoid = 5,1296 µg/ml x 10 ml 0,01 gram x 5 Kadar flavonoid = 25.648 µg/gram Kadar flavonoid = 25,65 mg/gram R 3 = Y = 0,0517x + 0,1098 0,368 = 0,0517x + 0,1098 X = 4,9942 µg/ml Kadar flavonoid = Kadar flavonoid = X x Volume total sampel Bobot penimbangan sampel x Pengenceran 4,9942 µg/ml x 10 ml 0,01 gram x 5 Kadar flavonoid = 24.971 µg/gram Kadar flavonoid = 24,97 mg/gram

81 Lampiran 17. Dokumentasi 1. Tanaman selada 2. Proses pengeringan

82 Lampiran 17. Lanjutan 3. Proses ekstraksi 4. Proses fraksinasi

83 Lampiran 17. Lanjutan.. 5. Uji aktivitas antioksidan Kuersetin Fraksi etil asetat 6. Uji kadar flavonoid total Kurva baku kuersetin Fraksi etil asetat

84 Lampiran 18. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 1. Laboratorium Kimia

85 Lampiran 18. Lanjutan.. 2. Laboratorium penelitian mutu dan keamanan pangan