1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Populasi manusia yang terus bertambah akan menyebabkan permasalahan, terutama permasalahan sumber daya air. Air merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia. Air digunakan untuk minum, mandi, mencuci serta keperluan lainnya. Ada standar kualitas tertentu sebelum air bisa dipergunakan. Teknologi yang semakin berkembang dan aktivitas manusia mempunyai pengaruh yang besar sebagai penyebab dari pencemaran terhadap airtanah. Nitrat merupakan salah satu zat pencemar yang dihasilkan dari aktivitas manusia.nitrat dalam airtanah umum dijumpai pada daerah perkotaan dan daerah pertanian. Nitrat dalam airtanah banyak dihasilkan dari pembuangan limbah rumah tangga. Nitrat yang berlebih pada airminum bisa menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, diantranya yang banyak terjadi adalah penyakit bayi biru. Pemukiman penduduk merupakan salah satu sumber limbah rumah tangga terbesar, pada tempat inilah terbuang zat zat pencemar kegiatan rumah tangga, hasil dari eksresi manusia dan lain lain, proses selanjutnya bisa meresap masuk kedalam profil tanah dan mencemari airtanah. Berdasarkan uraian diatas, untuk itu perlu dilakukannya penelitian mengenai seberapa besar pengaruh kepadatan penduduk terhadap kadar Nitrat dalam airtanah,
2 serta bagaimana bentuk hubungan antara kepadatan penduduk dengan kadar Nitrat dalam airtanah sebagai implikasi dari pencemaran limbah rumah tangga daru pemukiman penduduk yang ada. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi atau pengetahuan mengenai tingkat dan sebaran Nitrat dalam airtanah pada daerah penelitian yang nantinya bisa digunakan untuk data dasar pengembangan wilayah, selain itu penelitian ini bisa memberikan gambaran secara jelas mengenai pengaruh antara kepadatan penduduk terhadap konsentrasi Nitrat dalam airtanah, sehingga bisa diketahui kedepannya bagaimana perubahan yang terjadi I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diuraikan dalam penelitian ini, meliputi : a. Bagaimana pengaruh kepadatan penduduk terhadap kualitas airtanah khususnya Nitrat di daerah penelitian? b. Bagaimana pengaruh umur pemukiman/wilayah terhadap kualitas airtanah khususnya Nitrat di daerah penelitian? c. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas airtanah khususnya Nitrat di daerah penelitian?
2 I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah memahami pengaruh urbanisasi terhadap kualitas airtanah khususnya Nitrat di daerah penelitian Tujuan dari penelitian sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh kepadatan penduduk terhadap konsentrasi Nitrat dalam airtanah di daerah penelitian 2. Mengetahui pengaruh umur pemukiman terhadap konsentrasi Nitrat dalam airtanah di daerah penelitian 3. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kualitas airtanah khususnya Nitrat dalam airtanah di daerah penelitian I.4 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Yogyakarta (Gambar 1.1), Provinsi Daerah. Kota Yogyakarta terletak pada posisi 427728 me 434408 me dan terletak antara 9133383 ms 9141513 ms dengan luas daerah 32.5 Km 2 (Badan Pertanahan Nasional D.I. Yogyakarta, 2015). Secara geografis Kota Yogyakarta memiliki batas batas diantaranya, yaitu sebelah utara dibatasi Kabupaten Sleman, Sebelah Timur dibatasi Kabupaten Bantul dan Sleman, sebelah Selatan dibatasi Kabupaten Bantul, dan sebelah barat dibatasi oleh kabupaten Bantul dan Sleman Secara administratif, Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan. Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta diantaranya adalah
3 Kecamatan Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Umbulharjo, Kotagede, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan, Wirobrajan, Gedongtengen, Jetis dan Tegalrejo (Badan Pertanahan Nasional D.I. Yogyakarta, 2015). Lokasi daerah penelitian berada di sebelah selatan dari kampus Universitas Gadjah Mada, jarak dari kampus menuju daerah penelitian kurang lebih 4 km dan bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Gambar 1.1. Lokasi daerah penelitian (Peta Rupa Bumi Digital Indonesia terbitan Bakosurtanal Indonesia Edisi : 1 2001 Lembar 1408-223, 1408 224, Yogyakarta, Timoho dengan modifikasi) I.5 Batasan Penelitian
4 berikut : Penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada hal-hal sebagai a. Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta, Daerah Yogyakarta, Indonesia b. Penelitian membahas mengenai kualitas airtanah khususnya Nitrat pada airtanah c. Urbanisasi dalam hal ini yaitu kedapatan penduduk dan umur pemukiman sebagai faktor yang mempengaruhi besarnya kadar Nitrat dalam airtanah d. Sampel penelitian berasal dari sumur gali, sehingga penyebaran konsentrasi Nitrat airtanah yang terdapat pada daerah di sekitar muka airtanah/airtanah bagian atas akuifer teratas daerah penelitian e. Data yang digunakan untuk perbandingan yaitu data sekunder tahun 2005-2006 1.6 Peneliti Terdahulu dan Keaslian Penelitian Beberapa peneliti terdahulu yang pernah melakukan penelitian terkait penelitian yang penulis lakukan yaitu: 1. Sudharmaji(1991) Sudharmaji (1991) melakukan penelitian mengenai Agihan Geografi Sifat Kimiawi Airtanah Bebas di Kotamadya Yogyakarta, beliau melakukan penelitian pada musim hujan di tahun 1985. Penelitian tersebut mengkorelasikan hubungan antara gabungan tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan perumahan dengan tingkat kadar Nitrat dalam airtanah di Kodya Yogyakarta.
5 Penelitian tersebut menghasilkan bahwa pada Kelompok I (Kadar Nitrat <1 mg/l) berkorelasi dengan tingkat kepadatan penduduk rendah dan kepadatan perumahan rendah, kelompok II (1,01 2,00 mg/l) berkorelasi dengan (1) gabungan tingkat kepadatan penduduk sedang dan tingkat kepadatan penduduk sedang dan tingkat kepadatan perumahan sedang, (2) gabungan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan tingkat kepadatan perumahan sedang, kelompok III tidak ada penjelasan, kelompok IV sama dengan kelompok I. Korelasi tersebut didapatkan pada semua kelompok antar Sungai Winongo dan Sungai Code, tetapi gabungan dari tingkat kepadatan penduduk dan kepadatan perumahan ini hanya berkorelasi dengan kelompok I pada daerah antara Sungai Code dan Sungai Gadjahwong, ini menunjukkan bahwa korelasi antara kepadatan penduduk tinggi dan kepadatan perumahan sedang pada daerah di antara sungai tidak sama karena adanya faktor lokal yang tidak terungkap atau tidak diketahui. 2. Appleyard, (1995) Appleyard (1995) melakukan penelitian mengenai dampak dari pengembangan perkotaan terhadap resapan dan kualitas airtanah pada akuifer pantai di Near Perth, Australia Barat, penelitian ini membandingkan kualitas airtanah pada tiga tingkat pemukiman, yaitu pada daerah kumuh (uncleared area, daerah pemukiman baru (kurang dari 20 tahun) dan daerah pemukiman lama (lebih dari 60 tahun). Penelitian ini menghasilkan bahwa konsentrasi Nitrat tinggi pada airtanah di kota Perth berasosiasi dengan penyebaran penggunaan pupuk dan kebocoran tempat pembuangan limbah rumah tangga, (2) tingkat penyebaran konsentrasi Nitrat dalam airtanah yang diteliti meningkat sesuai dengan umur
6 perkembangan kota (Gambar 1.2). Pada gambar tersebut terlihat bahwa distribusi konsentrasi Nitrat dalam airtanah di Perth, Australia barat, meningkat sesuai dengan bertambahnya umur dari pemukiman, dan tingkat konsentrasi Nitrat terbesar pada daerah pemukiman tua (old urban). Gambar 1.2. Distribusi konsentrasi Nitrat di Perth, Australia Barat (Appleyard,1995) 3. McDonald & Partners (1984) Mac Donald & Partners melakukan penelitian di cekungan Yogyakarta pada tahun 1970-1980 dan dilakukan pada musim hujan, pada penelitian tersebut didapatkan rata rata konsentrasi Nitrat sebesar 1,2 mg/l. 4. Putra, 1998 Putra (1998) melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat kepadatan pemukiman terhadap konsentrasi nitrat pada airtanah di daerah Wirobrajan dan sekitarnya DIY. Penelitian dilakukan pada September 1997 hingga Januari 1998, penelitian tersebut menghasilkan peta distribusi Nitrat di daerah penelitian serta mengetahui pengaruh kepadatan dan umur pemukiman terhadap tingkat
7 konsentrasi Nitrat, didapatkan rata rata konsentrasi Nitrat pada saat itu yaitu 12.9 mg/l. 5. Putra, 2007 Putra (2007) melakukan penelitian mengenai pengaruh urbanisasi terhadap kualitas airtanah di Kota Yogyakarta Indonesia, penelitian tersebut untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas airtanah di Kota Yogya dan seberapa besar urbanisasi menjadi pemicu mengenai kondisi airtanah di daerah penelitian. 6. Mahendra, 2008 Mahendra, (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh kondisi hidrogeologi dan tata guna lahan terhadap tingkat kandungan nitrat pada air tanah di Kota Yogyakarta. Penelitian tersebut dilakukan pada bulan Desember tahun 2005 hingga Februari 2006 dan dalam kondisi curah hujan yang tinggi. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh data kandungan nitrat dan klorida dari 29 sumur gali. Penelitian ini berbeda dari penelitian penelitian sebelumnya, penelitian ini menggabungkan pengaruh kepadatan penduduk dan umur pemukiman terhadap konsentrasi Nitrat dalam airtanah di Kota Yogyakarta, selain itu dilakukan perbandingan dengan penelitian yang dahulu dilakukan di titik pengambilan sampel yang berdekatan untuk mengetahui hubungan kepadatan penduduk terhadap kadar Nitrat dalam airtanah sepanjang waktu.
8 1.7 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi penulis, pembaca maupun pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan penelitian ini. Beberapa manfaat dari penelitian ini antara lain: a. Secara akademis, penelitian ini bermanfaat sebagai pengetahuan tambahan bagi semua pihak mengenai aplikasi ilmu geologi dalam upaya meminimalisir dampak negatif dari urbanisasi terhadap air tanah pada daerah penelitian. b. Secara praktik, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan saran terhadap dinas atau lembaga setempat serta masyarakat dalam menjaga sumber daya air seiring bertambahnya populasi manusia.